Anda di halaman 1dari 11

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG


NOMOR 37 TAHUN 2009
TENTANG
PEMBENTUKAN BADAN PENGELOLAAN, PENGEMBANGAN DAN
PEMASARAN LADA (BP3L) PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

/conversion/tmp/scratch/456866588.doc
[

Menimbang : a. bahwa lada merupakan salah satu komoditas unggulan di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung yang mempunyai karakteristik yang berbeda dengan lada yang
dihasilkan oleh daerah dan negara lain penghasil lada di dunia;
b. bahwa dengan perbedaan karakteristik lada Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,
perlu dilakukan upaya untuk mematenkan lada tersebut;
c. bahwa salah satu persyaratan dalam rangka untuk pematenan lada Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung adalah dengan melengkapi buku persyaratan indikasi
geografis yang salah satunya harus ada lembaga yang menangani permasalahn
yang berkaitan dengan pengelolaan, pengembangan dan pemasaran lada di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf c, maka perlu
ditetapkan Peraturan Gubernur tentang Pembentukan Badan Pengelolaan,
Pengembangan dan Pemasaran Lada (BP3L) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

: 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Pokok-pokok


Mengingat
Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Usaha
Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor
217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3478);
3. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4131);
5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 85, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4411);
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah
untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan


Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4737);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2007 tentang Indikasi
Geografis (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 115,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4763);
10. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 7
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Statistik serta Lembaga Teknis Daerah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Tahun 2008 Nomor 3 Seri D);
Menetapkan :

/conversion/tmp/scratch/456866588.doc MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan :


1. Daerah adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
2. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
3. Gubernur adalah Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.
4. Badan Pengelola, Pengembangan dan Pemasaran Lada yang selanjutnya disingkat
BP3L adalah Badan Pengelola, Pengembangan dan Pemasaran Lada (BP3L)
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan lembaga independen.
5. Lada (Piper nigrum) adalah biji-bijian yang pedas rasanya, berwarna putih
kekuning-kuningan dan biasanya dipakai untuk rempah-rempah.

BAB II
BP3L

Pasal 2

Dengan Peraturan Gubernur ini dibentuk Badan Pengelolaan, Pengembangan dan


Pemasaran Lada (BP3L) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

BAB III
STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 3

BP3L sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah organisasi non struktural yang
bersifat independen yang bertanggung jawab atas pengelolaan, pengembangan, dan
pemasaran lada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pasal 4

(1) Struktur organisasi Badan Pengelolaan Pengembangan dan Pemasaran Lada


(BP3L) dengan susunan pengurus terdiri dari :
a. Dewan Pembina;
b. Dewan Penasihat;
c. Konsultan;
d. Ketua;
e. Wakil Ketua;
f. Sekretaris;
g. Bendahara;
h. Divisi Pengelolaan Perkebunan, membawahkan :
1. Bidang Perbenihan;
2. Bidang Budidaya;
3. Anggota.
i. Divisi Pengawasan, membawahkan:
1. Bidang Monitoring:
2. Bidang Evaluasi dan Pelaporan;

/conversion/tmp/scratch/456866588.doc
3. Anggota.
j. Divisi Mutu, Kualitas dan Kuantitas, membawahkan:
1. Bidang Pasca Panen;
2. Bidang Kontrol Produksi;
3. Anggota.
k. Divisi Peneliti dan Pengembangan, membawahkan :
1. Bidang Penelitian;
2. Bidang Pengembangan;
3. Anggota.
l. Divisi Promosi dan Pemasaran, membawahkan :
1. Bidang Promosi;
2. Bidang Pemasaran;
3. Anggota.
(2) Struktur organisasi Badan Pengelolaan Pengembangan dan Pemasaran Lada
(BP3L) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada Lampiran Peraturan
Gubernur ini.

BAB IV
TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Bagian Pertama
Dewan Pembina

Pasal 5
(1) Dewan Pembina mempunyai tugas pokok :
a. melakukan pembinaan adminisitrasi dan manajemen BP3L;
b. menerima dan mengevaluasi laporan pengurus BP3L.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Dewan Pembina mempunyai fungsi :
a. membentuk struktur organisasi BP3L;
b. menetapkan susunan pengurus BP3L;
c. menentukan kebijakan strategis bagi BP3L.

Bagian Kedua
Dewan Penasehat

Pasal 6

(1) Dewan Penasehat mempunyai tugas pokok :


a. memberikan masukan dan nasehat bagi jalannya administrasi dan
manajemen BP3L;
b. menerima dan mengevaluasi laporan pengurus BP3L.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Dewan Penasehat mempunyai fungsi :
a. menerima masukan dari masyarakat tentang perkebunan lada;
b. memberikan masukan dan nasehat kepada pengurus BP3L dalam
menjalankan manajemen organisasi;

/conversion/tmp/scratch/456866588.doc
c. memberikan masukan dan nasehat kepada pengurus BP3L peningkatan
kinerja organisasi;
d. bersama-sama dengan Dewan Pembina menentukan kebijakan strategis bagi
BP3L.

Bagian Ketiga
Konsultan

Pasal 7

(1) Konsultan mempunyai tugas pokok :


a. memberikan jasa konsultasi kepada pengurus BP3L;
b. membantu BP3L tentang hal-hal strategis-praktis tentang pengelolaan,
pengawasan, peningkatan mutu dan kualitas lada, penelitian dan
pengembangan, promosi dan pemasaran lada.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Konsultan mempunyai fungsi :
a. memberikan jasa konsultasi baik diminta ataupun tidak diminta, lisan
ataupun tertulis kepada pengurus BP3L tentang teknis pengelolaan
perkebunan, pengawasan, mutu, kualitas dan kuantitas, penelitian dan
pengembangan, promosi dan pemasaran;
b. memberikan jasa konsultasi baik diminta ataupun tidak diminta, lisan
ataupun tertulis kepada pengurus BP3L tentang hal-hal strategis seperti bibit
unggul, produk hilir, dan lain-lain;
c. menjalin network dalam hal-hal strategis seperti pengembangan
produk hilir dan ekspor.

Bagian Keempat
Ketua BP3L

Pasal 8
(1) Ketua BP3L mempunyai tugas pokok :
a. menetapkan kebijakan umum dan strategi organisasi tentang
pelaksanaan dan pengembangan organisasi;
b. menyelenggarakan administrasi dan manajemen organisasi;
c. menerima masukan, nasehat dan konsultasi;
d. mengimplementasikan kebijakan strategis;
e. bertanggungjawab terhadap jalannya organisasi BP3L.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Ketua BP3L mempunyai fungsi :
a. penentuan dan melaksanakan kebijakan dan strategi umum tentang
pelaksanaan dan pengembangan organisasi;
b. melaksanakan aktivitas organisasi dengan menggerakkan
manajemen organisasi secara totalitas dalam rangka pengelolaan,
pengembangan, dan pemasaran lada;
c. melaksanakan adminisitrasi dan manajemen keuangan BP3L;
d. memberikan pelayanan kepada masyarakat tentang perladaan di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

/conversion/tmp/scratch/456866588.doc
e. mempertimbangkan dengan matang dan melaksanakan kebijakan
strategis, nasehat dan masukan, dan jasa konsultasi;
f. mengembangkan organisasi BP3L sehingga eksistensi BP3L diakui
pada tingkat lokal, regional, nasional, dan internasional;
g. bersama-sama wakil ketua dan sekretaris menetapkan
keanggotaan pada semua divisi;
h. membuat laporan tertulis tahunan kepada Dewan Pembina.

Bagian Kelima
Wakil Ketua BP3L

Pasal 9
(1) Wakil Ketua BP3L mempunyai tugas pokok bersama-sama Ketua BP3L sebagaimana
tugas pokok Ketua BP3L seperti dimaksud pada Pasal 8 ayat (1) dan mewakili
Ketua BP3L jika berhalangan karena berbagai sebab.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Wakil Ketua BP3L mempunyai fungsi bersama-sama Ketua BP3L sebagaimana
fungsi Ketua BP3L seperti dimaksud pada Pasal 8 ayat (2).

Bagian Keenam
Sekretaris BP3L

Pasal 10

(1) Sekretaris BP3L mempunyai tugas pokok bersama-sama Ketua BP3L sebagaimana
tugas pokok Ketua BP3L seperti dimaksud pada Pasal 8 ayat (1).
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretaris BP3L mempunyai fungsi :
a. bersama-sama Ketua BP3L sebagaimana fungsi Ketua BP3L seperti dimaksud
pada Pasal 8 ayat (2);
b. melaksanakan seluruh pelayanan ketatausahaan di BP3L;
c. menerapkan dan mengembangkan sistem informasi dan komunikasi di BP3L.
(3) Mewakili Ketua BP3L dan Wakil Ketua BP3L jika keduanya berhalangan karena
berbagai sebab.

Bagian Ketujuh
Bendahara BP3L

Pasal 11

(1) Bendahara BP3L mempunyai tugas pokok mengelola keuangan


dan bertanggungjawab kepada Ketua BP3L.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bendahara BP3L mempunyai fungsi :
a. mengelola keuangan dan pembinaan organisasi BP3L;
b. menginisiasi awal kebutuhan keuangan organisasi BP3L;
c. pelaporan keuangan organisasi BP3L.

Bagian Kedelapan
Divisi Pengelolaan Perkebunan

Pasal 12

/conversion/tmp/scratch/456866588.doc
(1) Divisi Pengelolaan Perkebunan mempunyai tugas pokok :
a. pengelolaan lahan dan perbenihan;
b. menerapkan teknologi budidaya;
c. pembinaan terhadap seluruh kelompok tani;
d. melakukan inovasi dan kreativitas;
e. bertanggungjawab terhadap Divisi Pengelolaan Perkebunan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Divisi
Pengelolaan Perkebunan mempunyai fungsi :
a. melakukan penyediaan lokasi perkebunan sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku;
b. melakukan penyiapan pembukaan lahan sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku;
c. menentukan bibit dengan standar tertentu bagi perkebunan lada;
d. melakukan penyiapan pembibitan unggul;
e. menerapkan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan bagi budidaya
penanaman lada;
f. melakukan pembinaan terhadap seluruh kelompok tani;
g. melakukan distribusi pupuk kepada seluruh kelompok tani;
h. melakukan pembinaan terhadap bidang perbenihan, budidaya dan para
anggota;
i. menerima dan meminta konsultasi kepada konsultan tentang pengelolaan
perkebunan;
j. menerapkan inovasi dan kreativitas dalam pengelolaan perkebunan lada;
k. berkoordinasi dengan divisi lain;
l. membuat laporan kepada Ketua BP3L.

Bagian Kesembilan
Divisi Pengawasan

Pasal 13

(1) Divisi Pengawasan mempunyai tugas pokok :


a. monitoring terhadap semua kegiatan divisi yang ada di BP3L;
b. melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan divisi yang ada di BP3L;
c. melakukan inovasi dan kreativitas;
d. bertanggungjawab terhadap Divisi Pengawasan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Divisi
Pengawasan mempunyai fungsi :
a. melakukan pembinaan dan pelayanan pengawasan dibidang standardisasi
mutu lada putih mengacu kepada buku persyaratan indikasi geografis lada,
international standard organization (ISO), dan Standar Nasional Indonesia;
b. melakukan pembinaan dan pengawasan mutu lada dalam rangka
peningkatan daya saing sebagai produk eksport yang diperdagangkan antar
pulau dan berbagai produk yang dijual ke pasaran;
c. melakukan inspeksi teknis, survei dan penilikan dalam rangka penerapan
dan pengawasan mutu lada putih ke wilayah Kabupaten dan Kecamatan
penghasil lada di Prov. Kepulauan Bangka Belitung;

/conversion/tmp/scratch/456866588.doc
d. melakukan pengawasan ketat terhadap lahan bibit unggul, tajar hidup,
pupuk, paska panen, produk yang di eksport, komitmen kerjasama, keuangan
dan lain-lain;
e. membuat laporan kepada Ketua BP3L.

Bagian Kesepuluh
Divisi Mutu, Kualitas dan Kuantitas

Pasal 14

(1) Divisi Mutu, Kualitas dan Kuantitas mempunyai tugas pokok :


a. pembinaan dan menerapkan teknologi paska panen;
b. kontrol produksi biji lada, bubuk lada dan produk hilir lada lainnya;
c. pembinaan terhadap seluruh kelompok tani berkaitan dengan mutu, kualitas
dan kuantitas;
d. melakukan inovasi dan kreativitas;
e. bertanggungjawab terhadap Divisi Mutu, Kualitas, dan Kuantitas.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Divisi
Mutu, Kualitas, dan Kuantitas mempunyai fungsi :
a. melakukan peningkatan kualitas lada dimulai dari penyediaan bibit, kontrol
produksi, dan eksport;
b. membuat terobosan baru untuk teknologi paska panen maupun kontrol
produksi ;
c. melakukan koordinasi dengan divisi lainnya dalam peningkatan mutu, kualitas,
dan kuantitas;
d. melakukan pembinaan pada bidang paska panen, bidang kontrol produksi
dan para anggota;
e. menerima dan meminta konsultasi kepada konsultan tentang mutu, kualitas
dan kuantitas;
f. melakukan berbagai inovasi dan kreativitas dalam peningkatan mutu, kualitas
lada;
g. melakukan pembinaan mutu dan kualitas kepada para petani dan kelompok
tani;
h. berkoordinasi dengan divisi lain;
i. membuat laporan kepada Ketua BP3L.

Bagian Kesebelas
Divisi Penelitian dan Pengembangan

Pasal 15
(1) Divisi Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas pokok :
a. penelitian terhadap perladaan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;
b. pengembangan hasil penelitian;
c. melakukan inovasi dan kreativitas ;
d. bertanggungjawab terhadap Divisi Penelitian dan Pengembangan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Divisi
Penelitian dan Pengembangan mempunyai fungsi :
a. melakukan penelitian sehingga diperoleh bibit unggul secara bertahap
maupun hilangnya penyakit lada dan organisme pengganggu tanaman (OPT);

/conversion/tmp/scratch/456866588.doc
b. menerapkan hasil penelitian pada petani dan kelompok tani secara
konsisten dan berhasil guna;
c. membuat terobosan baru dalam kaitannya dengan pengembangan produk
hilir lada;
d. memproduksi dan mengembangkan produk hilir lada;
e. menerapkan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan terhadap semua
produksi lada;
f. menerima dan meminta konsultasi kepada konsultan tentang pengelolaan
perkebunan;
g. menerapkan inovasi dan kreativitas dalam pengelolaan perkebunan lada;
h. berkoordinasi dengan divisi lain;
i. membuat laporan kepada Ketua BP3L.

Bagian Keduabelas
Divisi Promosi dan Pemasaran

Pasal 16

(1) Divisi Promosi dan Pemasaran mempunyai tugas pokok :


a. mempromosikan seluruh aspek perladaan dalam skala lokal, regional, nasional
dan internasional;
b. membuat ide baru bagi pemasaran lada ditingkat nasional dan internasional;
c. bertanggungjawab terhadap Divisi Promosi dan Pemasaran.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Divisi
Promosi dan Pemasaran mempunyai fungsi :
a. melakukan promosi dan pemasaran lada di dalam dan luar negeri;
b. melakukan terobosan baru bagi pemasaran lada sehingga terjadi
peningkatan harga lada;
c. melakukan pembinaan pada bidang promosi dan bidang pemasaran serta
para anggota;
d. membuat jaringan kerja (network) promosi dan pemasaran pada tingkat
nasional dan internasional;
e. melakukan pembinaan terhadap seluruh kelompok tani;
f. menerima dan meminta konsultasi kepada konsultan tentang promosi dan
pemasaran;
g. menerapkan inovasi dan kreativitas dalam promosi dan pemasaran lada;
h. berkoordinasi dengan divisi lain;
i. membuat laporan kepada Ketua BP3L.

Bagian Ketigabelas
Bidang
Pasal 17
(1) Bidang mempunyai tugas pokok :
a. bertanggungjawab terhadap tugas pokok dan fungsi divisi sesuai dengan
bidang masing-masing;
b. melaksanakan seluruh tugas yang dibebankan oleh kepala Divisi;
c. melakukan inovasi dan kreativitas;
d. bertanggungjawab terhadap Divisi masing-masing.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

/conversion/tmp/scratch/456866588.doc
bidang mempunyai fungsi :
a. melakukan tugas pokok dan fungsi divisi sesuai dengan bidang masing-
masing;
b. melakukan tugas yang diberikan oleh kepala Divisi;
c. menerapkan inovasi dan kreativitas dalam menjalankan tugas;
d. membina dan mengarahkan para anggota dalam melakukan tugas;
e. melakukan supervisi, pembinaan, monitoring terhadap pelaksanaan tugas
para anggota;
f. menerima dan meminta konsultasi kepada konsultan tentang tugas pokok
dan fungsi bidang masing-masing;
g. berkoordinasi dengan bidang lain;
h. membuat laporan kepada kepala divisi.

Bagian Keempatbelas
Anggota
Pasal 18

(1) Anggota mempunyai tugas pokok :


a. melaksanakan tugas bidang;
b. melaksanakan seluruh tugas yang dibebankan oleh kepala bidang;
c. bertanggungjawab kepada kepala Bidang masing-masing.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Anggota mempunyai fungsi :
a. melakukan tugas pokok dan fungsi bidang masing-masing;
b. melakukan tugas yang diberikan oleh kepala Bidang;
c. membina dan mengarahkan para petani dan kelompok tani;
d. menerima konsultasi dari konsultan tentang tugas pokok dan fungsi
masing-masing;
e. memberikan laporan tertulis kepada kepala bidang.

BAB V
PEMBIAYAAN

Pasal 19

Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Peraturan Gubernur ini
dibebankan pada :
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung;
b. sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 20

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Gubernur ini, akan ditetapkan lebih
lanjut oleh Gubernur sepanjang mengenai pelaksanaannya.

Pasal 21

/conversion/tmp/scratch/456866588.doc
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung.

Ditetapkan di Pangkalpinang
pada tanggal 1 Desember 2009

GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

EKO MAULANA ALI


Diundangkan di Pangkalpinang
pada tanggal 1 Desember 2009

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI


KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

IMAM MARDI NUGROHO

BERITA DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2009 NOMOR 3 SERI D

/conversion/tmp/scratch/456866588.doc

Anda mungkin juga menyukai