TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG
(RPJP)
KABUPATEN TANGGAMUS 2005 – 2025
TENTANG
BUPATI TANGGAMUS,
D:\BAPPEDA\Perencanaan\FERI S\DATA\Musrenbang 2013\Format SIMDA Perencanaan 2013\RPJP Tanggamus 2005-2025 TUK PDF\Rancangan PERDA RPJP
A4.doc - 1 -
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
undang Nomor 3 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4493) yang telah
ditetapkan dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4548);
D:\BAPPEDA\Perencanaan\FERI S\DATA\Musrenbang 2013\Format SIMDA Perencanaan 2013\RPJP Tanggamus 2005-2025 TUK PDF\Rancangan PERDA RPJP
A4.doc - 2 -
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2005
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4540);
Dengan persetujuan
MEMUTUSKAN :
D:\BAPPEDA\Perencanaan\FERI S\DATA\Musrenbang 2013\Format SIMDA Perencanaan 2013\RPJP Tanggamus 2005-2025 TUK PDF\Rancangan PERDA RPJP
A4.doc - 3 -
Pasal 1
Pasal 2
RPJP Kabupaten Tanggamus Tahun 2005 – 2025 sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Peraturan Daerah ini merupakan bagian tidak terpisahkan, yang terdiri dari :
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Lampiran Tabel
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
1.2 Maksud
1.3 Landasan Penyusunan
1.4 Sistematika
2.2 Tantangan
2.2.1 Bidang Sosial Budaya dan Agama
2.2.2 Bidang Ekonomi
2.2.3 Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan
2.2.4 Bidang Kewilayahan dan Tata Ruang
2.2.5 Bidang Ketertiban dan Ketenteraman
D:\BAPPEDA\Perencanaan\FERI S\DATA\Musrenbang 2013\Format SIMDA Perencanaan 2013\RPJP Tanggamus 2005-2025 TUK PDF\Rancangan PERDA RPJP
A4.doc - 4 -
2.4 Analisis Lingkungan Strategis
2.4.1 Analisis Lingkungan Internal
2.4.2 Analisis Lingkungan Eksternal
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN
D:\BAPPEDA\Perencanaan\FERI S\DATA\Musrenbang 2013\Format SIMDA Perencanaan 2013\RPJP Tanggamus 2005-2025 TUK PDF\Rancangan PERDA RPJP
A4.doc - 5 -
Pasal 3
RPJP merupakan acuan bagi Pemerintah Daerah, swasta dan masyarakat dalam
mengisi, melaksanakan, memelihara dan memanfaatkan pembangunan bagi
kepentingan seluruh masyarakat.
Pasal 4
BUPATI TANGGAMUS,
FAUZAN SYA’IE
SYAFIUDDIN MUAS
D:\BAPPEDA\Perencanaan\FERI S\DATA\Musrenbang 2013\Format SIMDA Perencanaan 2013\RPJP Tanggamus 2005-2025 TUK PDF\Rancangan PERDA RPJP
A4.doc - 6 -
LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS
NOMOR : 01 TAHUN 2008
TANGGAL : 7 JANUARI 2008
KATA PENGANTAR
BUPATI TANGGAMUS,
H. FAUZAN SYA’IE
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Lampiran Tabel v
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Pengantar 1
1.2 Maksud 6
1.3 Landasan Penyusunan 7
1.4 Sistematika 7
2.2 Tantangan 40
2.2.1 Bidang Sosial Budaya dan Agama 40
2.2.2 Bidang Ekonomi 42
2.2.3 Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan 43
2.2.4 Bidang Kewilayahan dan Tata Ruang 44
2.2.5 Bidang Ketertiban dan Ketenteraman 44
ii
2.5 Strategi dan Program Strategis 53
2.5.1 Strategi 53
2.5.2 Program 83
iii
4.4 Arah Pembangunan 130
4.4.1 Bidang Sosial Budaya dan Agama 130
4.4.2 Bidang Ekonomi 131
4.4.3 Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan 133
4.4.4 Bidang Kewilayahan dan Tata Ruang 135
4.4.5 Bidang Ketertiban dan Ketenteraman 135
LAMPIRAN 139
iv
DAFTAR LAMPIRAN TABEL
Tabel 5 PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku 143
Tahun 2000 - 2025
v
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 PENGANTAR
Pendahuluan 1
Perubahan-perubahan mendasar tersebut dioperasional dalam sistem
pengelolaan keuangan negara dan daerah, sistem perencanaan
pembangunan, hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, tata
hukum dan segenap tata aturan kehidupan berbangsa dan bernegera.
Kesemuanya dimaksudkan mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good
governance) dan pemerintah yang bersih (clean government), yang menjadi
komitmen semua Negara di dunia dalam rangka mewujudkan tujuan
nasional. Tujuan nasional sebagaimana termuat dalam pembukaan Undang-
undang Dasar (UUD) 1945 yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan umum;
mencerdaskan kehidupan bangsa; dan ikut menciptakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Pendahuluan 2
Keterbatasan anggaran pemerintahan dan kultur yang telah terbangun
selama ini maka pembangunan yang diselenggarakan hendaknya mencakup
pembangunan fisik dan tidak melupakan manusianya. Dengan sejalannya
pembangunan fisik dan manusia ini diharapkan hasil-hasil pembangunan
yang telah dilaksanakan mampu bertahan lama dan sesuai dengan kualitas.
Pendahuluan 3
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah
merupakan perubahan pola perencanaan pembangunan yang ada saat ini.
Adanya pergeseran pola pembangunan nasional RPJP nasional dan rencana
pembangunan jangka menengah RPJM nasional diyakini merupakan instrumen
penting untuk mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam
menetapkan arah pembangunan. Hal ini semakin diperkuat dengan realitas
yang ada bahwa negara sedang dilanda keterbatasan sumber daya ekonomi,
dana dan prasarana. Dengan demikian adalah penting bagi perencanaan
pembangunan untuk menciptakan format perencanaan pembangunan daerah
yang selaras dengan pembangunan nasional.
Pendahuluan 4
diperlukan serta tumbuh, hidup, dan berkembang di daerah. Sedangkan
otonomi yang bertanggung jawab bermakna perwujudan pertanggung jawaban
sebagai konsekensi pemberian hak dan kewenangan kepala daerah dalam wujud
tugas dan kewajiban yang harus dipikul oleh daerah dalam mecapai tujuan
pemberian otonomi berupa peningkatan pelayanan dan kesejahteraan
masyarakat yang semakin baik, pengembangan kehidupan demokrasi, keadilan,
pemerataan, pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta
antar daerah dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Dasar dari RPJP daerah adalah isu strategis daerah. Isu strategis tersebut
sangat penting karena akan mencakup permasalahan utama daerah dan
multisektoral yang terkait dengan pencapaian visi dan misi pembangunan
daerah yang telah disepakati oleh para pelaku pembangunan di daerah yang
kemudian dilaksanakan melalui program–program pembangunan.
Pendahuluan 5
meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memajukan daerah serta menjamin
keterkaitannya dengan pembangunan Nasional dan Propinsi. Perencanaan
pembangunan yang disusun disini adalah rencana pembangunan jangka
panjang (RPJP) Kabupaten Tanggamus untuk kurun waktu 2005-2025.
Pendahuluan 6
1.3 LANDASAN PENYUSUNAN
1.4 SISTEMATIKA
Pendahuluan 7
Bab III. Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Tanggamus Tahun
2005-2025
Bab IV. Arah Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Tanggamus
Tahun 2005-2025
Bab V. Penutup
Pendahuluan 8
BAB II. KONDISI UMUM DAERAH
DAN ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS
Dengan berdirinya Marga Negara Batin tersebut, masyarakat adat yang pada
tahun 1889 terdiri dari 5 marga, saat ini menjadi 6 marga, yaitu :
1. Marga Gunung Alip (Talang Padang).
2. Marga Benawang.
3. Marga Belunguh.
4. Marga Pematang Sawa.
5. Marga Ngarip.
6. Marga Negara Batin.
2.1.1.2 Pendidikan
Berdasarkan data tahun 2004 dapat dilihat bahwa jumlah terkecil sarana
pendidikan adalah pada Sekolah Menengah Atas. Jika dilihat pada
banyaknya Kecamatan yang berjumlah 24 kecamatan ada yang tidak
memiliki Sekolah Lanjutan Atas sehingga penyebaran lokasi sekolah yang
tidak merata menyebabkan terkonsentrasinya kawasan tertentu sebagai
pusat pendidikan. Hal ini juga menjadi satu indikasi masih banyaknya desa
miskin di Kabupaten Tanggamus. Dari jumlah sekolah yang ada terbanyak
adalah Sekolah Dasar Negeri berjumlah 678 unit, dan hanya 5 unit sekolah
untuk jenjang pendidikan SLTA Negeri.
2.1.1.3 Kesehatan
Banyaknya sarana kesehatan yang ada tentu harus ditunjang pula dengan
jumlah petugas kesehatan yang tersedia. Pada tahun 2004 tenaga kesehatan
di Kabupaten Tanggamus menunjukkan masih kurangnya jumlah petugas hal
ini dapat dibandingkan dengan jumlah penduduk Tanggamus yang berkisar
833.747 jiwa hanya dilayani oleh 772 tenaga kesehatan dengan beragam
keahlian dan tahun 2005 jumlah tenaga kesehatan sebanyak 801 petugas
untuk melayani 837.355 jiwa penduduk.
Kondisi Umum Daerah dan Analisis Lingkungan Strategis 18
Tingkat kesehatan masyarakat dicerminkan pada tingkat keluhan kesehatan
atau tingkat kesakitan masyarakat, pada tahun 2003 sebesar 32,28 % turun
menjadi 28,08 pada tahun 2004. Masyarakat Kabupaten Tanggamus masih
banyak mengalami gangguan kesehatan terutama infeksi akut lain
pernafasan atas pada tahun 2004 angka kesakitan 98 per 1000 orang atau
81.745 kasus sedangkan terendah kasus kesakitan asma hanya 10 kasus dan
disentri 66 kasus.
2.1.2.4 Ketenagakerjaan
Rencana Pengembangan
a. Peningkatan status jalan kolektor menjadi jalan arteri, yaitu pada ruas
Pekon Rajabasa – Suoh dan peningkatan kualitas jalan pada ruas jalan
Rantau Tijang – Kota Agung – Wonosobo – Sanggi – Way Rejing dan
pada seluruh jaringan jalan propinsi di wilayah Kabupaten
Tanggamus.
b. Peningkatan kualitas jalan kolektor sekunder pada ruas jalan Way
Nipah – Wonosobo, Pringsewu – Adiluwih
c. Peningkatan kualitas jalan lokal yang meliputi seluruh jaringan jalan
local di Kabupaten Tanggamus.
d. Peningkatan kualitas jalan dan status jaringan jalan yang
menghubungkan antar Ibukota Kecamatan, diantaranya yaitu ruas
jalan kuripan – Sukaraja – Way Nipah – Tampang – Tekad –
Air Naningan – Rejosari, Rantau Tijang – Negerisari – Banyuwangi –
Sukoharjo.
a. Pemerintahan
c. Industri
d. Pemukiman Penduduk
A. Kawasan Lindung
5. Kawasan Perikanan :
a. Perikanan tangkap terletak di Kec. Kota Agung, Kelumbayan,
Pematang Sawa, Kelumbayan, dan Cukuh Balak.
b. Perikanan Tambak (pantai) terletak di Kecamatan Wonosobo, Kota
Agung, dan Cukuh Balak.
c. Perikanan Air Tawar terletak di Kecamatan Pulau Panggung, Talang
Padang, Pugung, Pagelaran dan Pringsewu.
Kabupaten Tanggamus relatif aman dan tidak bergejolak. Hampir tidak ada
konflik sosial yang berarti. Hal ini tercermin pada tindak kriminal yang
terjadi dan banyaknya perkara yang telah diputuskan berdasarkan lamanya
pidana penjara menunjukkan 239 kasus diputuskan lamanya penjara lebih
dari 5 tahun, 1552 kasus lamanya pidana penjara 1 sampai 5 tahun dan 369
kasus kurang dari 1 tahun. Kesemua kasus pidana terjadi selama tahun 2005.
Selama tahun 2004 kasus pidana penjara yang terjadi kurang dari 250 kasus.
2.2 TANTANGAN
Disisi lain pada pusat permukiman yang padat dan kegiatan yang tinggi telah
mendorong penciptaan keterasingan antar warga masyarakat sehingga nilai-
nilai kolektivitas semakin berkurang. Rendahnya kolektivitas telah membuat
jarak antar warga sehingga kekerasan dan kriminalitas tumbuh subur.
Kekerasan dan kriminalitas telah menjadikan suasan kehidupan makin
kurang nyaman.
Kemajuan ekonomi menuntut adanya nilai tambah yang tinggi. Nilai tambah
yang tinggi cenderung pada sektor industri dan jasa. Hal ini menegaskan
bahwa struktur ekonomi harus diseimbangkan sehingga peran sektor
industri dan jasa semakin meningkat. Untuk mengembangkan sektor industri
dan jasa dibutuhkan dukungan teknologi, pengetahuan dan modal yang
cukup.
Kehidupan yang makin sulit terutama sejak krisis ekonomi telah memicu
meluasnya kekerasan dan pelanggaran pemanfaatan sumberdaya. Hal ini
telah mengurangi rasa aman penduduk dalam berusaha dan dalam jangka
panjang mengurangi daya dukung lingkungan terhadap kehidupan
masyarakat.
Swadaya masyarakat merupakan kekuatan otonom yang patut dihargai. Tapi
seringkali inisiatif swadaya masyarakat disertai ekses negatif sehingga
mengurangi kenyamanan masyarakat karena tidak dijalankan secara arif.
2. Keterbukaan
Nilai keterbukaan akan menciptakan good governance dan clean governance
karena nilai keterbukaan merupakan prinsip pembangunan yaitu
akuntabilitas, transparansi dan partisipasi serta adanya rule of law yang jelas.
3. Sifat Lokal
Wujud perekonomian Tanggamus kedepan harus mengedepankan rasa
keadilan, dan kesetaraan melalui partisipasi masyarakat secara luas namun
tetap mempertimbangkan pencapaian daya saing, efektivitas dan efisiensi,
daya dukung lingkungan serta menjunjung tinggi nilai-nilai adat istiadat dan
budaya dalam rangkamewujudkan kemakmuran yang berbudaya.
5. Kerjasama / Kebersamaan
Perlunya menghindari ego sektoral atau mementingkan lembaga/organisasi
sendiri sangat penting guna tercapainya tujuan bersama. Perlu adanya
kerjasama yang baik antar bagian, badan, dan organisasi dengan
memperhatikan hak dan kewajiban yang tidak dapat dipisahkan merupakan
keharusan.
2. Bidang Ekonomi
2. Bidang Ekonomi
2.5.1 Strategi
2.5.1.1 Strategi S – O
(1) Kekuatan
Pada Bidang Sosial Budaya dan Agama yang menjadi kekuatan dalam
rangka pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan datang
adalah :
(2) Peluang
Peluang pembangunan jangka panjang 20 tahun mendatang pada
Bidang Sosial Budaya dan Agama yaitu :
c) Perkembangan budaya.
e) Desentralisasi pendidikan.
(1) Kekuatan
Pada Bidang Ekonomi yang menjadi kekuatan dalam rangka
pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan datang adalah :
g) Kondisi geografis.
l) Desentralisasi pajak.
(3) Strategi
Untuk mengoptimalkan kekuatan dan peluang pada Bidang Ekonomi
sehingga mampu mendukung pembangunan jangka panjang
Kabupaten Tanggamus dapat dicapai dengan strategi sebagai berikut :
a) Ekstensifikasi dan Intensifikasi sektor-sektor pertanian.
(1) Kekuatan
Pada Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan yang menjadi
kekuatan dalam rangka pembangunan jangka panjang 20 tahun yang
akan datang adalah :
c) Tupoksi jelas.
(2) Peluang
Peluang pembangunan jangka panjang 20 tahun mendatang pada
Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan yaitu :
a) Otonomi Daerah.
(1) Kekuatan
Pada Bidang Kewilayahan dan Tata Ruang yang menjadi kekuatan
dalam rangka pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan
datang adalah :
(2) Peluang
Peluang pembangunan jangka panjang 20 tahun mendatang pada
Bidang Kewilayahan dan Tata Ruang yaitu :
(3) Strategi
Untuk mengoptimalkan kekuatan dan peluang pada Bidang
Kewilayahan dan Tata Ruang sehingga mampu mendukung
pembangunan jangka panjang Kabupaten Tanggamus dapat dicapai
dengan strategi sebagai berikut :
(1) Kekuatan
Pada Bidang Ketertiban dan Ketenteraman yang menjadi kekuatan
dalam rangka pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan
datang adalah :
a) Kondusifnya keamanan.
b) Partisipasi masyarakat dalam menciptakan ketertiban dan
Ketenteraman.
(2) Peluang
Peluang pembangunan jangka panjang 20 tahun mendatang pada
Bidang Ketertiban dan Ketenteraman yaitu :
(3) Strategi
Untuk mengoptimalkan kekuatan dan peluang pada Bidang
Ketertiban dan Ketenteraman sehingga mampu mendukung
pembangunan jangka panjang Kabupaten Tanggamus dapat dicapai
dengan strategi sebagai berikut :
Strategi ini adalah yang agak lebih mahal karena dengan bekal yang paling
sedikit dapat diatasi ancaman yang sudah ada untuk maju sehingga harus
dilakukan mobilisasi.
(1) Kekuatan
Pada Bidang Sosial Budaya dan Agama yang menjadi kekuatan dalam
rangka pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan datang
adalah :
d) Kerusakan lingkungan.
(3) Strategi
Untuk mengoptimalkan kekuatan dan menghadapi ancaman pada
Bidang Sosial Budaya dan Agama agar mampu mendukung
pembangunan jangka panjang Kabupaten Tanggamus dapat dicapai
dengan strategi sebagai berikut :
(1) Kekuatan
Pada Bidang Ekonomi yang menjadi kekuatan dalam rangka
pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan datang adalah :
a) Lahan Pertanian yang luas.
b) Lapangan Usaha mayoritas di bidang pertanian.
c) Keberagaman komoditas pertanian.
d) Luas lahan perikanan.
e) Potensi objek wisata dan olah raga.
f) Potensi kekayaan alam.
g) Ketersediaan bahan baku industri.
h) Adanya peningkatan PAD.
i) Wajib pajak dan objek pajak.
(2) Ancaman
Ancaman pembangunan jangka panjang 20 tahun mendatang pada
Bidang Ekonomi yaitu :
a) Fluktuasi harga komoditas pertanian.
b) Persaingan antar daerah.
c) Hama dan penyakit tanaman.
d) Iklim investasi kurag kondusif.
e) Belum adanya standarisasi kualitas produk.
f) Harga produk impor lebih rendah dari produk lokal.
g) Keterbatasan dana.
(1) Kekuatan
Pada Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan yang menjadi
kekuatan dalam rangka pembangunan jangka panjang 20 tahun yang
akan datang adalah :
a) Keharmonisan hubungan lembaga eksekutif dan legislatif.
b) Tingginya partisipasi masyarakat dalam momen politik.
c) Tupoksi jelas.
d) Jumlah PNS mayoritas Strata 1.
(3) Strategi
Untuk mengoptimalkan kekuatan dan menghadapi ancaman pada
Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan sehingga mampu
mendukung pembangunan jangka panjang Kabupaten Tanggamus
dapat dicapai dengan strategi sebagai berikut :
(1) Kekuatan
Pada Bidang Kewilayahan dan Tata Ruang yang menjadi kekuatan
dalam rangka pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan
datang adalah :
(2) Ancaman
Ancaman pembangunan jangka panjang 20 tahun mendatang pada
Bidang Kewilayahan dan Tata Ruang yaitu :
(3) Strategi
Untuk mengoptimalkan kekuatan dan menghadapi ancaman pada
Bidang Kewilayahan dan Tata Ruang agar mampu mendukung
pembangunan jangka panjang Kabupaten Tanggamus dapat dicapai
dengan strategi sebagai berikut :
a) Tingkatkan pengawasan dan pengendalian ruang.
b) Optimalkan perencanaan kawasan andalan yang didukung dengan
pengembangan infrastruktur yang sesuai.
(1) Kekuatan
Pada Bidang Ketertiban dan Ketenteraman yang menjadi kekuatan
dalam rangka pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan
datang adalah :
a) Kondusifnya keamanan.
b) Partisipasi masyarakat dalam menciptakan ketertiban dan
Ketenteraman.
(2) Ancaman
Ancaman pembangunan jangka panjang 20 tahun mendatang pada
Bidang Ketertiban dan Ketenteraman yaitu :
a) Tingkat kriminalitas.
(3) Strategi
Untuk mengoptimalkan kekuatan dan menghadapi ancaman pada
Bidang Ketertiban dan Ketenteraman agar mampu mendukung
pembangunan jangka panjang Kabupaten Tanggamus dapat dicapai
dengan strategi sebagai berikut :
Strategi ini adalah strategi investasi atau divestasi yang juga agak lebih sulit
karena orientasinya adalah memihak pada kondisi yang paling lemah tetapi
dimanfaatkan untuk menangkap peluang atau disebut juga strategi dengan
orientasi putar balik. Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan
pertumbuhan tapi dari yang terlemah atau pendekatan Rawlsian yaitu bahwa
ada upaya institusi untuk mengutamakan pemerataan (investasi) atau
subsidi (divestasi). Dalam hal ini investasi/divestasi memiliki tiga pilihan,
yaitu :
Melakukan investasi diprogram yang menjadi titik lemah yaitu dengan
cara merubahnya menjadi kuat sehingga memiliki keunggulan
komparatif.
Divestasi (tak melakukan investasi) sehingga kesempatan tersebut
menjadi hilang.
Status quo, tunggu dulu sampai situasi membaik.
(1) Kelemahan
Dalam pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan datang pada
Bidang Sosial Budaya dan Agama terdapat kelemahan yang harus
diatasi yaitu :
(2) Peluang
Peluang pembangunan jangka panjang 20 tahun mendatang pada
Bidang Sosial Budaya dan Agama yaitu :
c) Perkembangan budaya.
e) Desentralisasi pendidikan.
(3) Strategi
Untuk mengatasi kelemahan dan mengoptimalkan peluang pada
Bidang Sosial Budaya dan Agama agar mampu mendukung
pembangunan jangka panjang Kabupaten Tanggamus dapat dicapai
dengan strategi sebagai berikut :
(1) Kelemahan
Dalam pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan datang pada
Bidang Ekonomi terdapat kelemahan yang harus diatasi yaitu :
i) PAD kecil.
(3) Strategi
Untuk mengatasi kelemahan dan mengoptimalkan peluang pada
Bidang Ekonomi agar mampu mendukung pembangunan jangka
panjang Kabupaten Tanggamus dapat dicapai dengan strategi sebagai
berikut :
(1) Kelemahan
Dalam pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan datang pada
Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan terdapat kelemahan yang
harus diatasi yaitu :
f) Penempatan pegawai.
a) Otonomi Daerah.
(3) Strategi
Untuk mengatasi kelemahan dan mengoptimalkan peluang pada
Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan agar mampu mendukung
pembangunan jangka panjang Kabupaten Tanggamus dapat dicapai
dengan strategi sebagai berikut :
(1) Kelemahan
Dalam pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan datang pada
Bidang Kewilayahan dan Tata Ruang terdapat kelemahan yang harus
diatasi yaitu :
a) Potensi Sumber Daya Alam yang tidak merata.
b) Kesenjangan antar wilayah perkotaan dengan perdesaan.
c) Menurunnya kualitas dan kuantitas sumber daya hutan.
(2) Peluang
Peluang pembangunan jangka panjang 20 tahun mendatang pada
Bidang Kewilayahan dan Tata Ruang yaitu :
a) Terencananya Pola Pemanfaatan Ruang.
b) Terencananya Kawasan Budidaya dan Kawasan Lindung.
c) Membuka Peluang Investasi di Kawasan Gisting dan Kawasan
Wisata.
(3) Strategi
Untuk mengatasi kelemahan dan mengoptimalkan peluang pada
Bidang Kewilayahan dan Tata Ruang agar mampu mendukung
pembangunan jangka panjang Kabupaten Tanggamus dapat dicapai
dengan strategi sebagai berikut :
(1) Kelemahan
Dalam pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan datang pada
Bidang Ketertiban dan Ketenteraman terdapat kelemahan yang harus
diatasi yaitu :
(2) Peluang
Peluang pembangunan jangka panjang 20 tahun mendatang pada
Bidang Ketertiban dan Ketenteraman yaitu :
(3) Strategi
Untuk mengatasi kelemahan dan mengoptimalkan peluang pada
Bidang Ketertiban dan Ketenteraman sehingga mampu mendukung
pembangunan jangka panjang Kabupaten Tanggamus dapat dicapai
dengan strategi sebagai berikut :
Strategi ini adalah strategi yang paling sulit karena orientasinya adalah
memihak pada kondisi yang paling lemah atau paling terancam sehingga
yang dilakukan adalah mengontrol kerusakan agar tidak lebih parah
(deffensif). Pendekatan yang dipakai untuk meminimalkan sesuatu yang
membawa kerugian akibat adanya kelemahan dan ancaman.
(1) Kelemahan
Dalam pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan datang pada
Bidang Sosial Budaya dan Agama terdapat kelemahan yang harus
diatasi yaitu :
(3) Strategi
Untuk mengatasi kelemahan dan menghadapi ancaman pada Bidang
Sosial Budaya agar mampu mendukung pembangunan jangka panjang
Kabupaten Tanggamus dapat dicapai dengan strategi sebagai berikut :
a) Efisienkan dana bantuan pendidikan dan kesehatan.
b) Menyusun kebijakan ketenagakerjaan secara komprehensif yang
dapat menciptakan keadilan antara pengusaha dan buruh.
c) Menyusun kebijakan pembangunan berkelanjutan yang ramah
lingkungan.
(1) Kelemahan
Dalam pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan datang pada
Bidang Ekonomi terdapat kelemahan yang harus diatasi yaitu :
i) PAD kecil.
(2) Ancaman
Ancaman pembangunan jangka panjang 20 tahun mendatang pada
Bidang Ekonomi yaitu :
g) Keterbatasan dana.
(1) Kelemahan
Dalam pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan datang pada
Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan terdapat kelemahan yang
harus diatasi yaitu :
(2) Ancaman
Ancaman pembangunan jangka panjang 20 tahun mendatang pada
Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan yaitu :
d) KKN.
(3) Strategi
Untuk mengatasi kelemahan dan menghadapi ancaman pada Bidang
Politik, Hukum dan Pemerintahan agar mampu mendukung
pembangunan jangka panjang Kabupaten Tanggamus dapat dicapai
dengan strategi sebagai berikut :
(1) Kelemahan
Dalam pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan datang pada
Bidang Kewilayahan dan Tata Ruang terdapat kelemahan yang harus
diatasi yaitu :
a) Potensi Sumber Daya Alam yang tidak merata.
b) Kesenjangan antar wilayah perkotaan dengan perdesaan.
c) Menurunnya kualitas dan kuantitas sumber daya hutan.
(2) Ancaman
Ancaman pembangunan jangka panjang 20 tahun mendatang pada
Bidang Kewilayahan dan Tata Ruang yaitu :
a) Tumpang tindihnya kebijakan pembangunan dibidang Tata
Ruang.
b) Lemahnya tingkat pengawasan dan pengendalian ruang.
c) Pengembangan infrastruktur yang tidak mendukung
pengembangan kawasan.
(3) Strategi
Untuk mengatasi kelemahan dan menghadapi ancaman pada Bidang
Kewilayahan dan Tata Ruang agar mampu mendukung pembangunan
jangka panjang Kabupaten Tanggamus dapat dicapai dengan strategi
sebagai berikut :
a) Menyusun kebijakan pengembangan wilayah dan tata ruang yang
memperhatikan potensi sumber daya yang dimiliki oleh setiap
kawasan.
(1) Kelemahan
Dalam pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan datang pada
Bidang Ketertiban dan Ketenteraman terdapat kelemahan yang harus
diatasi yaitu :
(2) Ancaman
Ancaman pembangunan jangka panjang 20 tahun mendatang pada
Bidang Ketertiban dan Ketenteraman yaitu :
a) Tingkat kriminalistas.
(3) Strategi
Untuk mengatasi kelemahan dan menghadapi ancaman pada Bidang
Ketertiban dan Ketenteraman agar mampu mendukung pembangunan
jangka panjang Kabupaten Tanggamus dapat dicapai dengan strategi
sebagai berikut :
2.5.2.1 Program S – O
(1) Kekuatan
Pada Bidang Sosial Budaya dan Agama yang menjadi kekuatan dalam
rangka pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan datang
adalah :
a) Struktur umur produktif besar.
b) Keberagaman etnis, agama dan budaya.
c) Derajat kesehatan naik.
d) Toleransi beragama masyarakat cukup tinggi.
(2) Peluang
Peluang pembangunan jangka panjang 20 tahun mendatang pada
Bidang Sosial Budaya dan Agama yaitu :
a) Bantuan dana pendidikan (BOS).
b) Bantuan dana kesehatan (GAKIN, JPS).
c) Perkembangan budaya.
d) Partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan.
e) Desentralisasi pendidikan.
(3) Program
Untuk mengoptimalkan kekuatan dan peluang pada Bidang Sosial
Budaya dan Agama sehingga mampu mendukung pembangunan
jangka panjang Kabupaten Tanggamus dapat dicapai dengan program
sebagai berikut :
(1) Kekuatan
Pada Bidang Ekonomi yang menjadi kekuatan dalam rangka
pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan datang adalah :
g) Kondisi geografis.
l) Desentralisasi pajak.
(3) Program
Untuk mengoptimalkan kekuatan dan peluang pada Bidang Ekonomi
sehingga mampu mendukung pembangunan jangka panjang
Kabupaten Tanggamus dapat dicapai dengan program sebagai
berikut :
g) Pelatihan-pelatihan kewirausahaan.
(1) Kekuatan
Pada Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan yang menjadi
kekuatan dalam rangka pembangunan jangka panjang 20 tahun yang
akan datang adalah :
c) Tupoksi jelas.
a) Otonomi Daerah.
(3) Program
(1) Kekuatan
Pada Bidang Kewilayahan dan Tata Ruang yang menjadi kekuatan
dalam rangka pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan
datang adalah :
(2) Peluang
Peluang pembangunan jangka panjang 20 tahun mendatang pada
Bidang Kewilayahan dan Tata Ruang yaitu :
(1) Kekuatan
Pada Bidang Ketertiban dan Ketenteraman yang menjadi kekuatan
dalam rangka pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan
datang adalah :
a) Kondusifnya keamanan.
b) Partisipasi masyarakat dalam menciptakan ketertiban dan
Ketenteraman.
(2) Peluang
Peluang pembangunan jangka panjang 20 tahun mendatang pada
Bidang Ketertiban dan Ketenteraman yaitu :
a) Peningkatan kemampuan aparatur keamanan.
2.5.2.2 Program S – T
(1) Kekuatan
Pada Bidang Sosial Budaya dan Agama yang menjadi kekuatan dalam
rangka pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan datang
adalah :
a) Struktur umur produktif besar.
b) Keberagaman etnis, agama dan budaya.
(2) Ancaman
Ancaman pembangunan jangka panjang 20 tahun mendatang pada
Bidang Sosial Budaya dan Agama yaitu :
d) Kerusakan lingkungan.
(3) Program
Untuk mengoptimalkan kekuatan dan menghadapi ancaman pada
Bidang Sosial Budaya dan Agama agar mampu mendukung
pembangunan jangka panjang Kabupaten Tanggamus dapat dicapai
dengan program sebagai berikut :
(1) Kekuatan
Pada Bidang Ekonomi yang menjadi kekuatan dalam rangka
pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan datang adalah :
(2) Ancaman
Ancaman pembangunan jangka panjang 20 tahun mendatang pada
Bidang Ekonomi yaitu :
g) Keterbatasan dana.
(3) Program
Untuk mengoptimalkan kekuatan dan menghadapi ancaman pada
Bidang Ekonomi agar mampu mendukung pembangunan jangka
panjang Kabupaten Tanggamus dapat dicapai dengan program
sebagai berikut :
(1) Kekuatan
Pada Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan yang menjadi
kekuatan dalam rangka pembangunan jangka panjang 20 tahun yang
akan datang adalah :
(2) Ancaman
Ancaman pembangunan jangka panjang 20 tahun mendatang pada
Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan yaitu :
d) KKN.
(3) Program
Untuk mengoptimalkan kekuatan dan menghadapi ancaman pada
Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan sehingga mampu
mendukung pembangunan jangka panjang Kabupaten Tanggamus
dapat dicapai dengan program sebagai berikut :
(1) Kekuatan
Pada Bidang Kewilayahan dan Tata Ruang yang menjadi kekuatan
dalam rangka pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan
datang adalah :
(2) Ancaman
Ancaman pembangunan jangka panjang 20 tahun mendatang pada
Bidang Kewilayahan dan Tata Ruang yaitu :
(1) Kekuatan
Pada Bidang Ketertiban dan Ketenteraman yang menjadi kekuatan
dalam rangka pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan
datang adalah :
a) Kondusifnya keamanan.
(2) Ancaman
Ancaman pembangunan jangka panjang 20 tahun mendatang pada
Bidang Ketertiban dan Ketenteraman yaitu :
a) Tingkat kriminalitas.
2.5.2.3 Program W – O
(1) Kelemahan
Dalam pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan datang pada
Bidang Sosial Budaya dan Agama terdapat kelemahan yang harus
diatasi yaitu :
(2) Peluang
Peluang pembangunan jangka panjang 20 tahun mendatang pada
Bidang Sosial Budaya dan Agama yaitu :
c) Perkembangan budaya.
e) Desentralisasi pendidikan.
(3) Program
Untuk mengatasi kelemahan dan mengoptimalkan peluang pada
Bidang Sosial Budaya dan Agama agar mampu mendukung
pembangunan jangka panjang Kabupaten Tanggamus dapat dicapai
dengan program sebagai berikut :
(1) Kelemahan
i) PAD kecil.
(2) Peluang
g) Kondisi geografis.
l) Desentralisasi pajak.
(3) Program
(1) Kelemahan
Dalam pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan datang pada
Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan terdapat kelemahan yang
harus diatasi yaitu :
(2) Peluang
Peluang pembangunan jangka panjang 20 tahun mendatang pada
Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan yaitu :
a) Otonomi Daerah.
(3) Program
Untuk mengatasi kelemahan dan mengoptimalkan peluang pada
Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan agar mampu mendukung
pembangunan jangka panjang Kabupaten Tanggamus dapat dicapai
dengan program sebagai berikut :
a) Pembinaan masyarakat dalam rangka partisipasi dibidang politik,
hukum dan pemerintahan.
b) Pembenahan sistem kepegawaian daerah.
c) Komputerisasi data base daerah.
(1) Kelemahan
Dalam pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan datang pada
Bidang Kewilayahan dan Tata Ruang terdapat kelemahan yang harus
diatasi yaitu :
(3) Program
Untuk mengatasi kelemahan dan mengoptimalkan peluang pada
Bidang Kewilayahan dan Tata Ruang agar mampu mendukung
pembangunan jangka panjang Kabupaten Tanggamus dapat dicapai
dengan program sebagai berikut :
a) Perencanaan Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah hasil
Pemekaran.
b) Pengembangan Wilayah yang memperhatikan kualitas dan
kuantitas sumber daya hutan.
(1) Kelemahan
Dalam pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan datang pada
Bidang Ketertiban dan Ketenteraman terdapat kelemahan yang harus
diatasi yaitu :
a) Jumlah dan distribusi aparatur keamanan yang tidak merata.
b) Kurangnya fasilitas yang mendukung keamanan masyarakat.
Kondisi Umum Daerah dan Analisis Lingkungan Strategis 105
(2) Peluang
Peluang pembangunan jangka panjang 20 tahun mendatang pada
Bidang Ketertiban dan Ketenteraman yaitu :
a) Peningkatan kemampuan aparatur keamanan.
(3) Program
Untuk mengatasi kelemahan dan mengoptimalkan peluang pada
Bidang Ketertiban dan Ketenteraman sehingga mampu mendukung
pembangunan jangka panjang Kabupaten Tanggamus dapat dicapai
dengan program sebagai berikut :
a) Penambahan jumlah serta distribusi fasilitas dan aparatur
keamanan.
b) Peningkatan peran Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) dalam
mendeteksi gejala-gejala permasalahan sosial dan keresahan di
masyarakat
c) Pelaksanaan operasi terpadu untuk menangani permasalahan
keamanan dan ketertiban.
2.5.2.4 Program W – T
(1) Kelemahan
Dalam pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan datang pada
Bidang Sosial Budaya dan Agama terdapat kelemahan yang harus
diatasi yaitu :
(2) Ancaman
Ancaman pembangunan jangka panjang 20 tahun mendatang pada
Bidang Sosial Budaya dan Agama yaitu :
d) Kerusakan lingkungan.
(1) Kelemahan
Dalam pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan datang pada
Bidang Ekonomi terdapat kelemahan yang harus diatasi yaitu :
i) PAD kecil.
g) Keterbatasan dana.
(3) Program
Untuk mengatasi kelemahan dan menghadapi ancaman pada Bidang
Ekonomi agar mampu mendukung pembangunan jangka panjang
Kabupaten Tanggamus dapat dicapai dengan program sebagai
berikut :
(1) Kelemahan
Dalam pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan datang pada
Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan terdapat kelemahan yang
harus diatasi yaitu :
f) Penempatan pegawai.
(2) Ancaman
Ancaman pembangunan jangka panjang 20 tahun mendatang pada
Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan yaitu :
d) KKN.
(1) Kelemahan
Dalam pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan datang pada
Bidang Kewilayahan dan Tata Ruang terdapat kelemahan yang harus
diatasi yaitu :
(2) Ancaman
Ancaman pembangunan jangka panjang 20 tahun mendatang pada
Bidang Kewilayahan dan Tata Ruang yaitu :
(3) Program
Untuk mengatasi kelemahan dan menghadapi ancaman pada Bidang
Kewilayahan dan Tata Ruang agar mampu mendukung pembangunan
jangka panjang Kabupaten Tanggamus dapat dicapai dengan program
sebagai berikut :
a) Pengembangan kawasan dengan memperhatikan pencegahan alih
fungsi lahan.
(1) Kelemahan
Dalam pembangunan jangka panjang 20 tahun yang akan datang pada
Bidang Ketertiban dan Ketenteraman terdapat kelemahan yang harus
diatasi yaitu :
a) Jumlah dan distribusi aparatur keamanan yang tidak merata.
b) Kurangnya fasilitas yang mendukung keamanan masyarakat.
(2) Ancaman
Ancaman pembangunan jangka panjang 20 tahun mendatang pada
Bidang Ketertiban dan Ketenteraman yaitu :
a) Tingkat kriminalitas
3.1 VISI
Berdasarkan kondisi yang ada dan aspirasi rakyat yang berkembang dengan
tetap memperhatikan kebijakan pada tingkat propinsi dan nasional maka
dirumuskan cita-cita dan komitmen daerah untuk mencapai kondisi dan
suasana yang lebih baik dimasa yang akan datang, terutama untuk jangka
waktu 20 tahun mendatang dalam bentuk visi daerah.
Kata kunci visi ini adalah masyarakat yang sejahtera dan daerah sai tanggom.
Masyarakat yang sejahtera adalah masyarakat yang menjalankan agamanya
secara taat dalam suasana budaya yang kreatif dan didukung manusia yang
berkualitas. Daerah sai tanggom adalah daerah yang maju, indah, dan
berwibawa.
3.2 MISI
Misi ini merupakan usaha untuk menata kehidupan sosial yang demokratis
dan harmonis sehingga tercipta suasana kehidupan yang damai, nyaman,
dan dinamis. Kehidupan sosial yang demokratis tercermin pada
masyarakatnya yang berpartisipasi dalam kehidupan politik dan mentaati
hukum, lembaga-lembaga politik berjalan baik, dan berfungsinya forum-
forum publik. Kehidupan sosial yang harmonis tercermin pada
masyarakatnya yang memiliki kepedulian sosial, saling menghargai, dan suka
bekerjasama; lembaga sosial berjalan baik.
Misi ini merupakan usaha untuk menata pemerintahan yang bersih dan baik
sehingga berkinerja baik dan dipercaya masyarakat. Pemerintahan yang
bersih tercermin pada tidak adanya penyimpangan baik dari aspek keuangan
dan kewenangan maupun administrasi serta aparaturnya disiplin.
Pemerintahan yang baik tercermin pada manajemen pemerintahan yang
transparansi, akuntabel, dan partisipatif; sumberdaya aparatur yang
berkualitas; dan sarana prasarana yang memadai
Untuk itu, PJP Kabupaten Tanggamus periode 2005-2025 dibagi dalam tiga
tahapan, yaitu:
1. Tahap Konsolidasi (Periode I)
2. Tahap Pengembangan (Periode II dan III)
3. Tahap Pemantapan (Periode IV)
Untuk itu, pada tahap ini kegiatan diutamakan pada perkuatan infrastruktur
baik dalam aspek fisik maupun pengelolaan serta pemulihan kerusakan
lingkungan (lahan kritis, hutan gundul, das tidak terpelihara dll). Aspek fisik,
yaitu meliputi penyediaan infrastruktur transportasi, ekonomi, dan sosial. Aspek
pengelolaan, yaitu meliputi aturan, manajemen, dan sumber daya manusia.
18. Penerapan Total Quality Control (TQC) dan Total Quality Management
(TQM) dalam sektor pertanian.
Untuk mencapai hal tersebut maka Arah Pembangunan Jangka Panjang pada
bidang ini adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan Tata Ruang Wilayah yang terpadu dan berkelanjutan.
2. Perencanaan Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah hasil Pemekaran.
Penutup 138
Pada masa depan, Pemerintah Kabupaten Tanggamus akan lebih banyak
berperan sebagai fasilitator, stabilitator, mediator, dan penyedia pelayanan
dasar. Dengan demikian maka masyarakat akan lebih banyak berperan
langsung dalam pembangunan. Oleh karena itu, maka peran serta
masyarakat akan sangat didorong sehingga proses pergeseran peran dari
pemerintah ke masyarakat akan dapat berjalan dengan baik.
Penutup 138
LAMPIRAN
Tabel 1. Proyeksi Pertambahan Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 1990 – 2025
Lampiran 139
Tabel 2. Laju Pertumbuhan Ekonomi atas Dasar Harga Berlaku 2000 - 2025 (juta rupiah)
Tahun %
2000 4.66
2001 4.25
2002 10.58
2003 9.00
2004 9.00
2005 11.53
2006 12.87
2007 14.213
2010 20.928
2015 27.64
2020 34.36
2025 41.07
Lampiran 140
Tabel 3. Laju Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 – 2025 (juta rupiah)
(Laju Pertumbuhan Ekonomi atas Dasar Harga Konstan 1993, 2001- 2003 dan Tahun 2004 menggunakan
Harga Konstan Tahun 2000)
Tahun %
2000 3.87
2001 3.93
2002 3.92
2003 5.22
2004 5.54
2005 5.89
2006 6.35
2007 6.81
2010 9.13
2015 11.44
2020 13.76
2025 16.07
Lampiran 141
Tabel 4. PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2000 - 2005 (Rupiah)
Tahun %
2000 2,678,240
2001 2,783,728
2002 3,072,144
2003 3,514,752
2004 3,909,587
2005 4,149,806
2006 4,469,177
2007 4,788,549
2010 6,385,408
2015 7,982,267
2020 9,579,126
2025 11,175,985
Lampiran 142
Tabel 5. PDRB Menurut Lapangan Usaha atas Dasar Harga Berlaku 2001 (juta rupiah) Tahun 2000 - 2025
Tahun
Lapangan Usaha
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2010 2015 2020 2025
1. Pertanian, Peternakan,
Kehutanan, dan Perikanan 1,055,916 1,079,529 1,182,713.00 1,282,240 1,618,589 1,642,215 1,775,020 1,907,825.90 2,571,854.40 3,235,882.90 3,899,911.40 4,563,939.90
a. Tanaman Bahan Makanan 295,628 378,366 340,325.00 381,060 643,455 617,271 687,106 756,940.80 1,106,114.80 1,455,288.80 1,804,462.80 2,153,636.80
b. Perkebunan 362,544 284,731 335,257.00 392,284 385,691 398,256 413,640 429,024.90 505,948.40 582,871.90 659,795.40 736,718.90
c. Peternakan 161,226 164,131 183,641.00 155,801 235,876 222,426 236,523 250,620.00 321,105.00 391,590.00 462,075.00 532,560.00
d. Kehutanan 705 878 1,015.00 1,079 1,310 1,421 1,562 1,702.90 2,408.40 3,113.90 3,819.40 4,524.90
e. Perikanan 235,813 251,422 322,476.00 352,016 352,257 402,841 436,190 469,537.80 636,278.80 803,019.80 969,760.80 1,136,501.80
2. Pertambangan dan Penggalian 41,158 43,230 45,548.00 48,017 52,104 54,015 56,683 59,350.90 72,690.40 86,029.90 99,369.40 112,708.90
3. Industri Pengolahan 92,322 104,157 113,673.00 126,503 183,664 185,573 206,076 226,578.80 329,093.80 431,608.80 534,123.80 636,638.80
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 7,279 9,339 13,853.00 14,524 14,329 17,650 19,579 21,507.30 31,149.80 40,792.30 50,434.80 60,077.30
5. Konstruksi 139,227 140,779 171,761.00 177,205 207,132 218,892 236,115 253,338.80 339,456.80 425,574.80 511,692.80 597,810.80
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 470,857 486,443 525,774.00 556,224 440,017 498,293 499,103 499,913.50 503,964.00 508,014.50 512,065.00 516,115.50
7. Transportasi dan Komunikasi 37,188 44,724 51,192.00 66,708 107,074 109,904 126,080 142,255.20 223,133.20 304,011.20 384,889.20 465,767.20
8. Keuangan, Persewaan, Jasa
Perusahaan 84,598 109,556 117,348.00 139,201 182,260 194,083 216,580 239,077.10 351,561.60 464,046.10 576,530.60 689,015.10
9. Jasa-jasa 214,611 216,506 238,649.00 271,369 328,791 338,952 367,274 395,596.70 537,208.20 678,819.70 820,431.20 962,042.70
PDRB 2,143,156 2,234,263 2,460,511 2,681,991 3,133,960 3,259,577 3,502,511 3,745,444 4,960,112 6,174,780 7,389,448 8,604,116
Lampiran 143
Tabel 6. PDRB Menurut Lapangan Usaha atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 - 2025
PDRB Menurut Lapangan Usaha atas Dasar Harga Konstan 1993, 2001 (juta rupiah)
dan Tahun 2004 Menggunakan Harga Konstan Tahun 2000
Tahun
Lapangan Usaha
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2010 2015 2020 2025
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan,
dan Perikanan 257,243 275,695 288,451 300,656 1,503,139 1,280,063 1,531,738 1,783,413 3,041,790 4,300,166 5,558,543 6,816,919
a. Tanaman Bahan Makanan 78,979 94,562 93,160 107,771 640,894 544,185 657,889 771,593 1,340,112 1,908,632 2,477,151 3,045,671
b. Perkebunan 89,398 90,894 97,705 103,472 372,336 324,297 382,143 439,988 729,215 1,018,442 1,307,669 1,596,896
c. Peternakan 47,848 48,386 52,184 41,126 209,939 174,973 206,665 238,358 396,819 555,280 713,741 872,202
d. Kehutanan 391 442 345 363 896 767 860 953 1,418 1,884 2,349 2,815
e. Perikanan 40,627 41,410 45,056 47,924 279,075 235,841 284,182 332,523 574,228 815,933 1,057,638 1,299,343
2. Pertambangan dan Penggalian 15,734 16,207 17,094 17,739 46,461 41,543 47,841 54,140 85,633 117,126 148,619 180,112
3. Industri Pengolahan 42,056 42,175 42,290 43,572 145,691 125,757 146,624 167,490 271,824 376,157 480,491 584,824
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 4,227 4,321 4,618 4,762 7,157 6,907 7,537 8,168 11,318 14,469 17,619 20,770
5. Konstruksi 61,081 61,762 63,755 65,500 151,934 136,440 154,984 173,528 266,250 358,972 451,694 544,416
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 130,017 132,165 135,012 139,012 377,579 333,348 383,545 433,743 684,728 935,713 1,186,699 1,437,685
7. Transportasi dan Komunikasi 25,772 27,910 29,683 35,388 80,655 75,055 86,779 98,504 157,126 215,748 274,370 332,992
8. Keuangan, Persewaan, Jasa
Perusahaan 35,838 38,153 37,548 44,007 120,631 107,867 125,411 142,955 230,675 318,395 406,115 493,835
9. Jasa-jasa 68,014 66,761 70,479 74,247 217,979 191,721 222,462 253,204 406,912 560,620 714,328 868,036
PDRB 639,982 665,149 688,930 724,883 2,651,226 2,298,701 2,706,923 3,115,145 5,156,256 7,197,367 9,238,478 11,279,589
Lampiran 144
Tabel 7. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia dan Angka Beban Ketergantungan Tahun 2003 – 2025
Kelompok Usia 2003 2004 2005 2006 2007 2010 2015 2020 2025
0 - 14 th 278.006 270.634 263.262 255.890 248.518 211.658 174.798 137.938 101.078
15 - 64 th 511.680 524.010 536.340 548.670 561.000 622.650 684.300 745.950 807.600
65+ th 38.946 39.103 39.260 39.417 39.574 40.359 41.144 41.929 42.714
Jumlah 828.632 833.747 838.862 843.977 849.092 874.667 900.242 925.817 951.392
Angka Beban Ketergantungan 61.94 59.11 56.28 53.45 50.62 36.47 22.32 8.17 -5.98
Sumber : P4B 2003 dan Susenas 2004
Lampiran 145