Bab. 5
KETERPADUAN STRATEGI
PENGEMBANGAN KOTA MEDAN
Sesuai konsep perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang disusun dengan
mengintegrasikan dokumen-dokumen perencanaan spasial maupun sektoral, mulai dari tingkat pusat
pada skala nasional, provinsi, hingga skala kawasan dan lingkungan di tingkat kabupaten/kota.
Sebagai dokumen perencanaan infrastruktur Bidang Cipta Karya di daerah, maka dokumen RPI2JM
Kota Medan memadukan arahan dan kebijakan strategis yang ada pada dokumen-dokumen rencana
pembangunan terkait Bidang Cipta Karya yang ada di Kota Medan yaitu :
f. Dasar pengendalian pemanfaatan ruang di wolayah kota yang meliputi penetapan peraturan
zonasi, perizinan, pemberian insentif, serta pengenaan sanksi, dan acuan dalam administrasi
pertanahan.
RTRW Kota Medan disusun dengan masa rencana hingga tahun 2031 dengan tujuan untuk:
a. mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan serta mempunyai daya
saing dan daya tarik sebagai daerah tujuan investasi; dan
b. memanfaatkan ruang daratan, lautan dan udara untuk aktifitas pembangunan kota berbasis
ekonomi di sektor perdagangan dan jasa, pariwisata serta industri yang berwawasan lingkungan.
Kriteria lokasi dari masing-masing pusat dan subpusat pelayanan kota ditetapkan sebagai berikut:
1. Memiliki kegiatan ekonomi yang ditandai dengan adanya kegiatan jasa dan perdagangan.
2. Memiliki aksesibilitas yang cukup tinggi, seperti berada pada jalur jalan arteri dan kolektor;
jalan lingkar, jalan tol, dan stasiun kereta api.
3. Kawasan yang memiliki nilai-nilai historis, seperti: kota/permukiman lama, bekas wilayah
kesultanan Deli, perkebunan tembakau Belanda, situs bersejarah pertemuan Sungai Deli
dengan Sungai Babura, permukiman pribumi di zaman Belanda dan lain sebagainya.
4. Penggunaan lahan eksisting yang mendukung fungsi kegiatan;
5. Potensi pengembangan kawasan dan memiliki ketersediaan lahan pengembangan.
6. Komitmen Pemerintah derah, berupa kebijakan yang ada terhadap kawasan.
Berdasarkan kriteria di atas maka lokasi-lokasi sub pusat pelayanan akan ditetapkan pada bagian
selanjutnya, sedangkan lokasi Pusat Pelayanan Kota Medan dapat diarahkan sebagai berikut:
1. Pusat Pelayanan Kota di Pusat Kota Medan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan
perdagangan/bisnis, pusat kegiatan jasa dan kegiatan pemerintahan provinsi dan kota, dan pusat
pelayanan ekonomi, meliputi 7 (tujuh Kecamatan) di Pusat Kota Medan antara lain:
a. Kecamatan Medan Polonia;
b. Kecamatan Medan Maimun;
c. Kecamatan Medan Baru (Kelurahan Darat dan Petisah Hulu);
d. Kecamatan Medan Petisah (Kelurahan Petisah Tengah dan Sekip);
e. Kecamatan Medan Barat (Kelurahan Kesawan dan Silalas);
f. Kecamatan Medan Timur (Kelurahan Persiapan Perintis dan Gang Buntu); dan
g. Kecamatan Medan Kota (Kelurahan Pusat Pasar, Pasar Baru dan Kelurahan Mesjid).
2. Pusat Pelayanan Kota di Bagian Utara, terletak di antara Kecamatan Medan Labuhan dan Medan
Marelan, tepatnya di sekitar Mesjid Raya Labuhan, Kelurahan Pekan Labuhan yang berfungsi
sebagai pusat kegiatan perdagangan dan jasa regional, pusat pelayanan transportasi; pusat
kegiatan sosial – budaya, dan pusat kegiatan industri serta pusat pertahanan keamanan.
Pengembangan sub pusat pelayanan kota berfungsi sebagai penyangga dua Pusat Pelayanan Kota
dan meratakan pelayanan pada skala subpusat pelayanan kota. Penyebaran Subpusat Pelayanan Kota
juga dimaksudkan untuk mendukung keserasian perkembangan kegiatan pembangunan antar
subpusat wilayah kota. Lokasi Sub pusat Pelayanan Kota Medan dapat diarahkan sebagai berikut:
1. Sub pusat pelayanan kota Medan Belawan yang berfungsi sebagai pusat pelayanan transportasi
laut, pusat kegiatan bongkar muat dan impor – ekspor, pusat pelayanan pertahanan keamanan,
pusat kegiatan industri dan pusat kegiatan perikanan, ditetapkan di Kecamatan Medan Belawan,
tepatnya di stasiun kereta api Pelabuhan Belawan Lama.
2. Sub pusat pelayanan kota Medan Labuhan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan jasa dan
perdagangan, pusat pelayanan transportasi, dan pusat pelayanan kesehatan, ditetapkan di
Kecamatan Medan Labuhan, tepatnya di persimpangan jalan Marelan Raya dan Jalan Yos
Sudarso, di antara Kelurahan Pekan Labuhan dengan Kelurahan Martubung.
3. Sub pusat pelayanan kota Medan Marelan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan
dan jasa kebutuhan pokok (pasar induk) dan pusat kegiatan rekreasi serta wisata, ditetapkan di
Kecamatan Medan Marelan, tepatnya di persimpangan Jalan Marelan Raya dan Jalan Rahmad
Budin (Kelurahan Terjun).
4. Sub pusat pelayanan kota Medan Perjuangan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan
perdagangan/bisnis, dan pusat pelayanan olahraga, ditetapkan di Kecamatan Medan Tembung
tepatnya di sekitar aksara, meliputi Kecamatan Medan Perjuangan dan Medan Tembung.
5. Sub pusat pelayanan kota Medan Area yang berfungsi sebagai pusat pelayanan ekonomi dan
pusat pelayanan transportasi, ditetapkan di Kecamatan Medan Amplas tepatnya di sekitar
persimpangan terminal Amplas, Kelurahan Timbang Deli, meliputi Kecamatan Medan Area,
Medan Kota (kecuali Kelurahan Pusat Pasar, Pasar Baru dan Kelurahan Mesjid).
6. Sub pusat pelayanan kota Medan Helvetia yang berfungsi sebagai pusat pelayanan ekonomi,
pusat pelayanan transportasi wilayah bagian Barat, dan pusat kegiatan sosial-budaya, ditetapkan
di Kecamatan Medan Helvetia tepatnya di Jalan Asrama, antara rel Kereta Api dan Jalan Gaperta,
meliputi Kecamatan Medan Petisah (kecuali Kelurahan Petisah Tengah dan Sekip) serta pusat
pelayanan pertahanan keamanan.
7. Sub pusat pelayanan kota Medan Selayang yang berfungsi sebagai pusat kegiatan
perdagangan/bisnis dan pusat pendidikan, ditetapkan di Kecamatan Medan Selayang tepatnya di
sekitar simpang Pemda, meliputi Kecamatan Medan Tuntungan, Kecamatan Medan Baru (kecuali
Kelurahan Darat dan Petisah Hulu), Kecamatan Medan Selayang dan Kecamatan Medan Johor.
8. Sub pusat pelayanan kota Medan Timur yang berfungsi sebagai pusat kegiatan
perdagangan/bisnis, pusat pelayanan transportasi (TOD), dan pusat kegiatan sosial-budaya,
ditetapkan di Kecamatan Medan Timur tepatnya disekitar jembatan layang Pulo Brayan, meliputi
Kecamatan Medan Deli, Kecamatan Medan Timur (kecuali Kelurahan Persiapan Perintis dan Gang
Buntu), Kecamatan Medan Barat (kecuali Kelurahan Kesawan dan Silalas) serta pusat pelayanan
pertahanan keamanan.
Tabel 5.1. Rencana Struktur Pusat Pelayanan Kota Medan Tahun 2030
B Pusat Pelayanan Pusat Kegiatan Jasa dan Kota Medan Bagian Utara;
Kota dibagian Utara Perdagangan regional Provinsi Sumatera Utara
Pusat pelayanan transportasi; Regional
Pusat kegiatan sosial-budaya
Pusat kegiatan industri
5 Subpusat pelayanan Pusat pelayanan ekonomi Kec. Medan Area, Kec. Medan Kota,
kota Medan Area Pusat pelayanan transportasi Kec. Medan Denai, Kec, Medan
Amplas
6 Subpusat pelayanan Pusat pelayanan ekonomi Kec. Medan Helvetia, Kec. Medan
kota Medan Helvetia Pusat pelayanan transportasi Petisah, Kec. Medan Sunggal
wilayah bagian Barat
Pusat kegiatan sosial-budaya
9 Subpusat pelayanan Pusat kegiatan Kec. Medan Deli, Kec. Medan Timur,
kota Medan Timur perdagangan/bisnis Kec. Medan Barat
Pusat pelayanan transportasi
(TOD);
Pusat kegiatan sosial-budaya
Berdasarkan kriteria diatas maka kawasan yang dapat dikembangkan sebagai kawasan pertumbuhan
ekonomi terpadu adalah: Kecamatan Medan Belawan, Kecamatan Medan Labuhan, Kecamatan Medan
Deli, Pusat Kota (CBD Polonia) dan Kecamatan Amplas.
Kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas adalah Kawasan Pelabuhan Belawan di Kecamatan
Medan Belawan dan Pusat-pusat Primer dan Sekunder.
Kawasan strategis yang perlu dikembangkan dan bisa dikembangkan sebagai kawasan strategis
kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup adalah:
1. Kawasan Agrobisnis di Kecamatan Medan Marelan;
2. Kawasan Hutan Manggrove dan rawa di Kecamatan Medan Belawan;
3. Kawasan Wisata (Theme Park dan Natural Park) di Kecamatan Medan Marelan;
4. Kawasan rencana pengembangan waduk-waduk buatan yang menyebar di Kecamatan Medan
Labuhan.
5.1.3. Kawasan Strategis Nasional Dan Kawasan Strategis Provinsi Dalam Wilayah Kota
Medan
Rencana tata ruang Kota Medan juga mengakomodir kawasan-kawasan strategis nasional dan
provinsi yang berperan penting dan diprioritaskan pengembangannya. Berikut ini merupakan kawasan
strategis nasional dan kawasan strategis provinsi dalam wilayah Kota Medan:
1. Kawasan Strategis Nasional (KSN) yang terdapat dalam wilayah Kota Medan adalah Kawasan
Perkotaan Mebidangro.
2. Kawasan Strategis Provinsi (KSP) yang terdapat dalam wilayah Kabupaten Deli Serdang adalah
Kawasan Andalan Perkotaan Mebidangro.
3. Kawasan Strategis Nasional dari sudut kepentingan pertahanan keamanan yang diperuntukkan
bagi kepentingan pemeliharaan dan pertahanan negara berdasarkan geosrategic national yang
terdapat dalam wilayah Kota Medan adalah Pangkalan Udara (Lanud) Polonia di Kecamatan
Medan Polonia, Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Belawan di Kecamatan Medan Belawan dan
Kodam di Kecamatan Medan Helvetia.
Termasuk ke dalam kawasan perumahan dengan kepadatan tinggi yaitu perumahan kavling
ukuran kecil <100 m2, flat, rumah susun dan apartemen, yang saat ini berlokasi pada
perumnas. Perumnas-perumnas yang dimaksud adalah Helvetia di Bagian Barat, Denai di
Bagian Timur, Simalingkar di Bagian Selatan dan Martubung di Bagian Utara, dan rumah
susun di Sukaramai.
2. Kepadatan Sedang (24 – 53 unit rumah/Ha)
Tingkat kepadatan perumahan sedang tersebar di Kecamatan Medan Belawan (Kelurahan
Belawan Bahagia), Kecamatan Medan Timur di Kelurahan Durian, di Kecamatan Medan
Petisah di Kelurahan Sei Barat, Kelurahan Sei Putih Tengah, Kelurahan Sekip, Kecamatan
Medan Tengah (Kelurahan Helvetia Tengah). Perumahan yang termasuk dalam kawasan
perumahan dengan kepadatan sedang yakni kavling ukuran 150 m2 – 200 m2. Perumahan ini
merupakan rumah yang diperuntukkan bagi kelas ekonomi menengah yang sebagian besar
merupakan PNS.
3. Kepadatan Rendah ( 0 - 23 unit rumah/Ha)
Adapun perumahan dengan kepadatan rendah tersebar di Utara Medan, Medan Tengah dan
Medan Selatan. Kavling perumahan berkepadatan rendah kebanyakan merupakan
perumahan kavling ukuran besar > 200 m2 pada umumnya dihuni oleh kelas menengah atas
dari etnis pribumi. Sedangkan masyarakat kelas menengah atas (kalangan pengusaha) yang
didominasi oleh etnis keturunan Cina, lebih suka tinggal di pusat kota dengan kavling rapat
dan kepadatan tinggi dalam gated community.
Arahan pengembangan kepadatan perumahan di Kota Medan dapat dilihat pada gambar rencana
pengembangan kawasan perumahan di bawah ini:
Arahan Pengembangan Kawasan Lindung
Kawasan hutan lindung adalah kawasan yang disiapkan untuk memperbaiki dan menjaga
iklim mikro, meresapkan air, menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan fisik
kawasan, dan mendukung pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.
Pola ruang kawasan lindung di wilayah Kota Medan secara umum bertujuan untuk mencegah
timbulnya kerusakan fungsi lingkungan hidup dan melestarikan fungsi lindung kawasan yang
memberikan perlindungan kawasan bawahannya, kawasan perlindungan setempat, dan
kawasan lindung lainnya, serta menghindari berbagai usaha dan/atau kegiatan di kawasan
rawan bencana. Sasarannya adalah untuk:
1. Meningkatkan fungsi lindung terhadap tanah, air, iklim, tumbuhan dan satwa, serta nilai
budaya dan sejarah bangsa;
2. Mempertahankan keanekaragaman hayati, satwa, tipe ekosistem dan keunikan alam.
Jenis pemanfaatan ruang kawasan lindung yang terdapat di Kota Medan terdiri dari:
A. Mangrove
Mangrove yang ada di Kota Medan terdapat pada kawasan Utara, tepatnya di Kecamatan
Medan Labuhan. Luas Mangrove di wilayah Kecamatan Medan Belawan seluas 1.029 Ha
berfungsi menjaga kelestarian lingkungan serta menjaga ekosistem ikan dan mencegah
abrasi pantai.
Rencana kawasan perlindungan setempat di Kota Medan terdiri dari sempadan sungai,
sempadan pantai, sempadan danau, sempadan jalan kereta api, dan sempadan Saluran
Udara Tegangan Ekstra Tinggi;
1. Sempadan Sungai
Adapun rencana sempadan sungai di Kota Medan adalah sebagai berikut:
1. Sungai Belawan 15 m.
2. Sungai Percut 15 m.
3. Sungai Deli 15 m.
4. Sungai Babura 15 m.
5. Sungai Sei Selayang 15 m.
6. Parit Emas 5 m.
7. Sungai-sungai kecil 5 m.
Dari hasil perhitungan GIS dengan menggunakan kriteria diatas maka perkiraan luas
kawasan lindung sempadan sungai di Kota Medan adalah sebesar 666 Ha.
2. Sempadan Danau
Rencana kawasan lindung danau buatan/bendungan direncanakan di Danau Siombak
dengan jarak sekurang-kurangnya 50 meter yang diperkirakan sebesar 26,4 Ha yang
sekaligus berfungsi sebagai RTH.
Pengembangan ruang terbuka dan jalur hijau dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas
lingkungan hidup di Kota Medan. Pada kenyataannya, ruang terbuka dan konservasi
dapat berfungsi sebagai kawasan rekreasi, olah raga, jalur hijau, taman, kawasan resapan
air, perkuburan, dan sebagainya. Peranan ruang terbuka hijau dalam konteks
pemanfaatan ruang kota adalah sebagai pelestari keseimbangan ekologis wilayah
perkotaan dalam bentuk paru-paru kota. Peningkatan kualitas lingkungan dapat
dilakukan dengan mempertahankan dan menambah kawasan ruang terbuka hijau.
Kebijakan pengembangan RTH Kota adalah:
Untuk menghitung kebutuhan luas RTH publik Kota Medan digunakan metode
perhitungan kebutuhan RTH berdasarkan persentase yang kemudian dikaitkan dengan
kebijakan yang terbaru yaitu Undang-undang No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan
Ruang, yaitu: Proporsi ruang terbuka hijau pada wilayah kota paling sedikit 30 (tiga puluh)
persen dari luas Kota Medan, yang meliputi: 20 (dua puluh) persen ruang terbuka hijau
publik dan 10 (sepuluh) persen ruang terbuka hijau privat. Maka perhitungannya sebagai
berikut:
1. Luas Wilayah Kota Medan: 26.510 Ha
2. Kebutuhan luas Ruang Terbuka Hijau sesuai standar UU No. 26 Tahun 2007 adalah
30% dari 26.510 Ha, sekitar 7.953 Ha, yang terdiri dari 5.302 Ha RTH Publik dan 2.651
Ha Privat.
Untuk memenuhi kebutuhan RTH Kota sebesar 7.953 Ha (30%) maka arahan lokasi RTH
yang akan dikembangkan diluar kawasan lindung (hutan manggrove dan jalur hijau),
antara lain:
1. RTH Kawasan Wisata
Kawasan wisata yang dapat dikembangkan sekaligus berfungsi sebagai RTH adalah
kawasan wisata di Utara Medan (Kecamatan Medan Marelan), yang meliputi: Theme
Park, Natural Park dan Danau Siombak. Kawasan Wisata di Selatan meliputi Kebun
Binatang dan Taman Mora Indah. Luas RTH tersebut diperkirakan mencapai sekitar
959,08 Ha.
2. RTH Hutan Kota
Tujuan penyelenggaraan hutan kota adalah sebagai peyangga lingkungan kota yang
berfungsi untuk:
1. Memperbaiki dan menjaga iklim mikro dan nilai estetika;
2. Meresapkan air;
3. Menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan fisik kota; dan
4. Mendukung pelestarian dan perlindungan keanekaragaman hayati Indonesia.
Kawasan yang dapat dikembangkan sebagai RTH Hutan Kota di Kota Medan antara
lain adalah:
jadwal penerbangan masuk dan keluar bandara tersebut. Banjir tersebut pada
umumnya disebabkan selain karena curah hujan 25 tahunan yang tinggi. Juga karena
kapasitas sungai yang tidak memadai, serta adanya pengaruh pasang-surut air laut di
Selat Malaka.
Sementara itu, banjir mikro terjadi hampir merata di semua tempat di Kota Medan. Di
daerah hulu sungai, yang termasuk daerah tinggi di Kota Medan seperti Kecamatan
Medan Kota, Medan Selayang, dan Medan Baru tak luput dari genangan ini. Daerah
rawan genangan terbanyak terdapat di daerah tengah Kota Medan. Daerah tersebut
antara lain Kecamatan Medan Selatan, Medan Helvetia, Medan Barat, Medan
Perjuangan, dan Medan Timur. Di daerah hilir Kota Medan beberapa kecamatan
seperti Kecamatan Medan Deli dan Kecamatan Medan Belawan merupakan daerah
yang seringkali terkena bencana banjir atau genangan.
Medan, goncangannya dapat dirasakan. Dalam kurun waktu 30 tahun atau dari
tahun 1979-2008, BMG Wilayah Medan mencatat adanya 34 kejadian gempa yang
goncangannya dapat dirasakan di Kota Medan. Keseluruhan kejadian gempa
tersebut, sumbernya atau pusat gempanya dari luar wilayah Medan dan tergolong
gempa bumi dangkal (kedalaman < 50 km). Dari kejadian-kejadian gempa tersebut,
dengan mengacu pada skala MMI, tingkat goncangan gempa di Kota Medan secara
umum tergolong dalam skala I- II MMI. Atau bila ditinjau dari tingkat goncangan
menurut klasifikasi Rossi-Farel tergolong dalam tingkat goncangan mikroseismik –
goncangan sangat lemah (drajat I – II). Tingkat goncangan paling tinggi yang pernah
terjadi adalah IV – V Skala MMI atau tergolong goncangan lemah-kuat, dan itupun
hanya terjadi ketika terjadi gempa bumi berkekuatan besar (> 8 SR), yaitu saat
kejadian gempa di Aceh pada Desember 2004 dan di Nias pada Maret 2005.
Lebih lengkapnya mengenai rencana kawasan lindung dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:
Sistem pengelolaan air limbah terdiri atas sistem pengelolaan air limbah domestik dan
industri, dimana ketentuan untuk masing-masing sistem tersebut antara lain :.
1) Sistem pengelolaan air limbah terpusat ditetapkan pada Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) Cemara.
2) Lokasi sistem air limbah domestik terpusat ditetapkan di Instalasi Pengolahan Air Limbah
Cemara.
3) Sistem air limbah domestik setempat dilakukan secara individual melalui pengolahan dan
pembuangan air limbah setempat dan dikembangkan pada kawasan-kawasan yang belum
memiliki sistem terpusat.
4) Sistem pengelolaan air limbah industri meliputi sistem air limbah terpusat dan atau
setempat, dilakukan secara individual oleh industri itu sendiri.
Sampah merupakan produksi masyarakat yang selalu ada setiap hari dari berbagai kegiatan.
Oleh karena itu pengorganisasian sampah perlu dirancang secara hirarki dan terkoordinir
dengan instansi terkait lainnya. Berdasarkan kondisi tinggi muka air tanah Kota Medan yang
rendah yaitu rata-rata 1 - 3 m di bawah permukaan tanah, maka penanganan sampah dengan
cara penimbunan dinilai kurang baik, terutama mengingat dampaknya terhadap kerusakan air
tanah dan air permukaan yang berada di sekitarnya.
Kemudian seiring dengan berkembangnya jaringan jalan dan aksesibilitas antar wilayah,
sistem penimbunan tersebut perlu diubah menjadi sistem terpusat, menggunakan
pengangkutan dengan truk sampah (dump truck) ataupun menggunakan arm roll truck
(dengan container) dan compactor truck menuju tempat pembuangan akhir di TPA.
Kebutuhan terhadap lahan untuk pembangunan TPA saat ini masih dapat disediakan
mengingat cukup tersedianya lahan kosong yang dapat dikembangkan di daerah TPA Terjun.
Dan hal ini harus diiringi dengan pemanfaatan teknologi dalam penanganan sampah yang
harus ditingkatkan dari Open Dumping menjadi Sanitary Landfill.
Hirarki sistem drainase yang direkomendasikan di Kota Medan antara lain terdiri dari:
1) Saluran primer:
Sungai Badera.
Sungai Belawan.
Sungai Deli.
Sungai Babura.
Sungai Percut.
2) Saluran drainase sekunder:
a. Anak-anak sungai yang ada di Kota Medan
Sei Selayang.
Sei Putih.
Sei Siput.
Sei Berkala.
Parit Emas.
Parit Martondi.
Sungai Buncong.
Sungai Pelangkah.
Sei Percut Denai.
b. Saluran sekunder eksisting (buatan) yang ada di pinggir jalan utama.
3) Saluran drainase tersier:
Saluran drainase perumahan.
Saluran drainase permukiman.
5.1.7. Ketentuan Zonasi bagi Pembangunan Prasarana dan Sarana Bidang Cipta Karya
a) Arahan Peraturan Zonasi
Peraturan Zonasi (Zoning Regulation) adalah ketentuan yang mengatur tentang klasifikasi zona,
pengaturan lebih lanjut mengenai pemanfaatan ruang, dan prosedur pelaksanaan
pembangunan.
b) Penyusunan Klasifikasi Zonasi
Klasifikasi zonasi disusun sesuai dengan kondisi Kota Medan dan Rencana Pola Ruang yang telah
ditetapkan, antara lain:
1. Kawasan Lindung, meliputi:
Kawasan Hutan Manggrove(Hutan Bakau Sekunder);
Kawasan Sempadan Sungai, Pantai dan Danau;
Kawasan Sempadan Rel Kereta Api, dan
Kawasan Sempadan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET);
2. Kawasan Budidaya, antara lain meliputi:
Kawasan Perumahan;
Kawasan Perdagangan dan Jasa;
Kawasan Industri;
Kawasan Fasilitas Pelayanan;
Kawasan Peruntukan Lainnya/Kawasan Khusus
WAKTU PELAKSANAAN
PJM I PJM II PJM III PJM IV PRAKIRAAN
SUMBER INSTANSI
NO PROGRAM UTAMA LOKASI BIAYA (Jutaan
DANA PELAKSANA
2010
2012
2013
2014
2011
2015-2019 2020-2024 2025-2030 Rupiah)
1 Air bersih
1. Menurunkan tingkat kebocoran produksi dan Seluruh Kota APBD
PDAM Tirtanadi
distribusi air bersih. Prov/Kota
2. Pelestarian sumber daya air permukaan dan
APBD
air tanah yang ada di Kota Medan dengan Seluruh Kota PDAM Tirtanadi
Prov/Kota
menjaga kualitas dan kuantitasnya.
3. Membangun prasarana air bersih Kran
Umum (KU) dan Hidran Umum (HU) untuk
Belawan dan APBD PDAM Tirtanadi &
masyarakat yang sulit dijangkau PDAM dan 54.000
Medan Labuhan Prov/Kota Dinas Perkim
untuk daerah yang kondisi air tanahnya
buruk seperti di Kawasan Medan Utara.
4. Pengaturan dan pengendalian penggunaan air Seluruh Kota APBD
BLH & Bina Marga
tanah dalam oleh industri. Prov/Kota
5. Pembangunan Reservoar Cemara. Perumahan APBD
PDAM Tirtanadi
Cemara Prov/Kota
6. Penyusunan DED Pipa Distribusi Air Bersih Belawan dan APBD
PDAM Tirtanadi
untuk Kawasan Medan Utara. Medan Labuhan Prov/Kota
2 Drainase
7. Program normalisasi saluran drainase dan aliran
sungai pada :
• Sistem Sungai Badera – Sungai Belawan.
Seluruh Kota 400.000 APBN Dinas PU
• Sistem Sungai Deli – Babura.
• Sistem Sungai Kera.
• Sistem Sungai Percut dan Sei Tuan.
8. Program pembuatan sudetan / kanal dari
hulu Catchment Area Sungai Badera dan Medan 400.000 APBN Dinas PU
Sungai Babura ke Sungai Belawan
WAKTU PELAKSANAAN
PJM I PJM II PJM III PJM IV PRAKIRAAN
SUMBER INSTANSI
NO PROGRAM UTAMA LOKASI BIAYA (Jutaan
DANA PELAKSANA
2014
2010
2012
2013
2011
2015-2019 2020-2024 2025-2030 Rupiah)
3 Air Limbah
12. Sosialisasi sistem penanganan limbang
kakus/tinja dengan menggunakan tangki Seluruh Kota 19.000 APBD Dinas Perkim
septic tank komunal.(Program Sanimas)
Dinas PU, PDAM &
13. Pembangunan IPLT APBD
Dinas Perkim
14. Pemantauan instalasi pengolahan air limbah
Seluruh Kota 2.000 APBD BLH
industri secara induvidual.
15. Penyusunan Rencana Untuk Sistem Drainase Medan APBD Dinas PU
16. Studi kelayakan untuk peningkatan kapasitas
Medan APBD Prov Tarukim Prov
pengolahan IPAL domestik Cemara.
17. Penyusunan DED sistem penyaluran air limbah. Medan APBD Prov Tarukim Prov
18. Penyusunan rencana Induk Sistem Drainase Medan APBD Prov Tarukim Prov
19. Pengadaan Lahan Untuk Penanganan Limbah Tarukim Prov &
Medan 5.000 APBD
Terpadu Dinas Perkim
WAKTU PELAKSANAAN
PJM I PJM II PJM III PJM IV PRAKIRAAN
SUMBER INSTANSI
NO PROGRAM UTAMA LOKASI BIAYA (Jutaan
DANA PELAKSANA
2014
2010
2012
2013
2011
2015-2019 2020-2024 2025-2030 Rupiah)
4 Sistem Persampahan
20. Pemanfaatan teknologi tepat guna dalam
pengolahan sampah organik skala Seluruh Kota APBD Dinas Kebersihan
kecil/composting (lingkungan RT atau RW)
21. Studi kelayakan perluasan TPA Terjun Marelan APBD Dinas Kebersihan
22. Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Marelan
APBD Dinas Kebersihan
Perluasan TPA Terjun.
23. Penyiapan peralatan dengan pembangunan
fasilitas pendukung untuk sistem Seluruh Kota APBD Dinas Kebersihan
persampahan di Kota Medan
24. Pengadaan TPS/Container/bak sampah
komunal untuk masing-masing kelurahan Seluruh Kota APBD Dinas Kebersihan
dan termasuk TPS khusus industri
25. Penertiban pemisahan sampah Non B3
dengan sampah B3 dari industri, bangunan Seluruh Kota
komersil, rumah sakit, hotel dan bangunan APBD Dinas Kebersihan
penghasil sampah lainnya
26. Pengawasan ketat pada pengolahan sampah
rumah sakit dan rumah bersalin yang ada di Seluruh Kota APBD Dinas Kebersihan
Kota Medan
27. Studi Kelayakan untuk pembangunan Pusat
Pengolahan Limbah Industri (PPLI) di Kota Medan
Medan, yang diperuntukkan mengolah APBD Dinas Kebersihan
limbah B3 industri
28. Pembebasan Lahan untuk Perluasan TPA
Medan Marelan APBD Dinas Kebersihan
Terjun
29. Pengembangan Kerja Sama TPA Regional Mebidang APBD Dinas Kebersihan
30. Studi Penutupan TPA Terjun dari sistem
Medan Marelan APBN Kementerian PU
Open Dumping
31. Pengembangan TPA Sanitary Land Fill Medan Marelan APBN Kementerian PU
Kota Metropolitan
Bermakna bahwa Kota Medan menjadi kota yang berfungsi sebagai pusat kegiatan nasional terutama
pusat penyelengaraan pemerintahan; pusat kehidupan politik lokal; pusat pertumbuhan kegiatan
perdagangan dan jasa; pusat kegiatan sosial, seni dan budaya masyarakat; serta pusat permukiman
maju yang ditandai oleh semakin terpadunya kegiatan sosial ekonomi; terciptanya ketenteraman,
ketertiban dan kenyamanan; tersedianya prasarana dan sarana yang maju, bermutu, dan terpadu;
tertatanya ruang dan lingkungan hidup, sebagai ciri utama kota metropolitan baru.
Berdaya saing
Bermakna bahwa Kota Medan mempunyai keunggulan kompetitif, komparatif dan koperatif secara
regional, nasional dan global yang ditandai oleh tingginya produktivitas sumberdaya manusia;
berkembangnya industri, perdagangan dan jasa keuangan; tersedianya infrastruktur sosial ekonomi
yang lengkap; terjaganya stabilitas keamanan, sosial, dan politik; terwujudnya tata pemerintahan yang
profesional; serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Nyaman
Bermakna bahwa Kota Medan menjadi kota layak huni bagi seluruh warga kota dan warga asing
dalam mengekspresikan dan menjalankan kegiatan sosial, ekonomi dan budaya yang ditandai oleh
suasana aman, tenang, damai, tertib, beradab, bersahaja, serta bebas dari rasa takut dan khawatir.
Peduli
Bermakna bahwa Kota Medan menjadi kota yang memberikan pelayanan dan perhatian yang tulus,
empati, adil, dan merata bagi seluruh warga kota tanpa membedakan suku, ras, agama, asal-usul, dan
golongan yang ditandai oleh sikap warga kota yang disiplin, suka bekerja keras,terbuka, toleran,
berpikir positif, kebersamaan, keteladanan dan kearifan.
Sejahtera
Bermakna utama bahwa Kota Medan menjadi kota dengan masyarakat yang terpenuhi dan terfasilitasi
hak-hak dasarnya, baik hak atas pendidikan, kesehatan, sandang, pangan, lingkungan, perumahan,
kehidupan keagamaan, keamanan, berkurangnya angka kemiskinan absolut dan pengangguran serta
semakin meningkatnya pendapatan masyarakat.
(2) Meningkatkan Penataan Prasarana dan Sarana Perkotaan yang Serasi dan Seimbang untuk
Semua Kawasan Kota;
(3) Meningkatkan Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Kota yang Merata dan Berkelanjutan;
(4) Mewujudkan Penataan Lingkungan Perkotaan yang Bersih, Sehat, Nyaman dan Religius;
(5) Meningkatkan Kualitas Masyarakat Kota.
Tabel 5.4. Strategi dan Arah Kebijakan Mewujudkan Misi RPJMD Kota Medan 2011-2015
TUJUAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Meningkatkan koordinasi Mengembangkan kerjasama dengan Peningkatan koordinasi
Misi Kesaatu
program pusat dan daerah pembangunan kota dengan rencana pusat dan daerah
pembangunan tingkat propinsi dan pusat
Menyusun dan menetapkan petunjuk
teknis penyusunan SOP
Meningkatkan ketersediaan Pengembangan sistem jaringan jalan Percepatan pembangunan kawasan
dan kualitas infrastruktur secara terintegrasi dan hirarkis perkotaan melalui peningkatan kualitas
dan utilitas kota Mengembangkan sumber-sumber infrastruktur transportasi dan utilitas
pembiayaan pembangunan dan kota
pemeliharaan jaringan infrastruktur kota Peningkatan kualitas lingkungan
Mengembangkan kemitraan sektor permukiman melalui penyediaan utilitas
swasta dalam pembangunan dan kota yang memadai
pemeliharaan infrastruktur
Meningkatkan fungsi dan manajemen
transportasi
Meningkatkan kualitas dan pelayanan
utilitas perkotaan
Meningkatkan daya saing Memperkuat kedudukan, fungsi dan Penataan kawasan aktivitas ekonomi
Misi Ketiga
Kebijakan pengembangan rencana struktur ruang Kota Medan adalah sebagai berikut:
a. peningkatan pusat pelayanan di wilayah kota yang merata dan berhierarki; dan
b. peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi,
energi, sumber daya air, serta prasarana dan sarana perkotaan yang terpadu dan merata di
seluruh kawasan.
Melakukan dan mendorong pendistribusian penduduk dari Kecamatan yang memiliki kepadatan
penduduk sangat tinggi ke Kecamatan yang masih relative rendah jumlah penduduknya, dengan
cara membatasi penambahan fasilitas-fasilitas kota pada Kecamatan yang padat penduduknya,
dan menambah serta melengkapi fasilitas-fasilitas pelayanan pada Kecamatan yang masih
relative jarang penduduknya.
Memperluas kesempatan kerja dengan meningkatkan kegiatan industri serta perdagangan dan
jasa secara internal maupun eksternal pada lokasi yang telah ditetapkan;
a. strategi peningkatan pusat pelayanan yang merata dan berhierarki, sebagaimana berikut:
meningkatkan keterkaitan antar pusat-pusat pelayanan.
menjaga berfungsinya secara optimal pusat-pusat pelayanan yang sudah ada.
mengendalikan pusat-pusat pelayanan yang tidak sesuai dengan fungsi yang ditetapkan.
mengembangkan fungsi pusat-pusat pelayanan baru di wilayah Kota Medan.
1) penetapan kawasan perumahan kepadatan tinggi di bagian utara Kota Medan dan kawasan
perumahan kepadatan sedang di bagian selatan Kota Medan yang terkendali, teratur dan
serasi sesuai dengan arahan dan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang, dengan
strategi sebagai berikut:
- mengembangkan kawasan perumahan ke arah Utara dan Selatan dengan mengatur
kepadatan secara gradasi mulai kepadatan tinggi pada bagian yang dekat pusat kota
dan berangsur-angsur merendah pada wilayah pinggiran kota;
- mengembangkan perumahan dan permukiman dengan pendekatan perbaikan
kampung, berbasis kawasan, rumah murah dan rumah susun;
- meningkatkan dan mendukung pengadaan rumah tinggal hingga tercapai
pemenuhan kebutuhan yang layak;
- menata lingkungan perumahan pada wilayah yang padat penduduknya dan kondisi
lingkungannya buruk;
- membentuk kawasan permukiman yang layak, aman dan nyaman melalui pengaturan
pengembangan lokasi baru dengan kecenderungan di Utara dan Selatan; dan
- mengalihkan lokasi hunian campuran yang terletak di pusat kota secara berangsur-
angsur .
2) Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa untuk meningkatkan perekonomian daerah
serta memperluas kesempatan kerja, dengan strategi sebagai berikut:
- menyediakan prasarana dan sarana yang mendukung fungsi perdagangan dan jasa;
- memisahkan antara perdagangan dan jasa yang bersifat umum dengan yang bersifat
pelayanan permukiman;
- mengembangkan kawasan perdagangan dan jasa bersifat umum pada kawasan pusat
pelayanan kota serta perdagangan dan jasa bersifat permukiman pada sub pusat
pelayanan dan pusat pelayanan lingkungan; dan
- mendorong pembangunan kawasan perdagangan dan jasa secara vertikal.
3) Pengembangan kawasan industri di bagian utara Kota Medan, dengan strategi sebagai
berikut:
- mengembangkan kawasan strategis bidang ekonomi;
- melarang dan membatasi industri sedang dan besar yang dapat menimbulkan polusi
(udara, suara, dan bau) di kawasan permukiman;
- merelokasi kegiatan industri sedang dan besar yang berkembang di luar di bagian utara
Kota Medan; dan
- membangun kawasan pergudangan dan terminal barang/peti kemas untuk
menunjang kegiatan industri.
4) Pengembangan kawasan perkantoran yang memusat pada satu wilayah dan berdekatan
dengan pusat perdagangan dan jasa, dengan strategi sebagai berikut:
- memusatkan kantor-kantor di lingkungan pemerintah Kota Medan;
- mengembangkan dan merehabilitasi perkantoran yang bersifat pelayanan pada sub
pusat pelayanan dan pusat lingkungan; dan
- mengarahkan perkembangan perkantoran swasta dan jasa komersial pada jalur jalan
lingkar dalam yang berdampingan dengan kawasan perdagangan dan jasa.
5) pengembangan dan rehabilitasi kawasan peruntukan lainnya untuk mendukung fungsi
pelayanan kota, dengan strategi sebagai berikut:
c. perlindungan terhadap kawasan yang memiliki peran ekologis dan penyelamatan lingkungan
serta antisipasi terhadap terjadinya bencana yang diakibatkan oleh kerusakan ekosistem dengan
strategi sebagai berikut:
1) menetapkan kawasan agrobisnis;
2) melakukan konservasi terhadap kawasan hutan manggrove;
3) mendorong pembangunan kawasan wisata; dan mendorong pembangunan rencana
pengembangan sistem polder.
5.2.3. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Tabel 5.5. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan (RPJMD) Kota Medan 2011-2015
STRATEGI dan ARAH KEBIJAKAN UMUM INDIKATOR KINERJA PROGRAM PRIORITAS URUSAN SKPD PENANGGUNG
JAWAB
Peningkatan koordinasi penyelenggaraan Jumlah kerjasama antar daerah Pembangunan Rencana Tata Ruang perencanaan Bappeda
Misi Kesaatu
pemerintahan daerah antar pemerintah daerah, Jumlah keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh Perencanaan Pembangunan Daerah pembangunan
dan kepada pemerintah propinsi serta Pemko Medan Perencanaan Pembangunan Ekonomi
pemerintah Jumlah pertemuan konsultasi dengan pemerintah Perencanaan Pengembangan Kota-Kota
Meningkatkan kerja sama antar daerah propinsi Menengah Dan Besar
Jumlah pertemuan konsultasi dengan pemerintah
Jumlah urusan wajib/pilihan yang sudah
diterapkan SPM –nya
Keterpaduan program pembangunan pusat dan Kesesuaian prioritas pembangunan kota dengan Pengawasan, Pengendalian Dan Pembinaan Perencanaan Bappeda
Misi Kedua
tumbuh PDRB atas dasar harga berlaku Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana Dan Umum Pemberdayaan
Mengembangkan kawasan ekonomi khusus Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Prasarana Daerah Perdagangan Perempuan dan
Pembinaan Pedagang Kaki Lima (Pk-5) Dan dan Keluarga Berencana
Asongan perindustrian Dinas Perindag
Meningkatkan efektivitas musyawarah Rencana pembangunan kota 5 tahunan tingkat Pembangunan rencana tatá ruang Perencanaan Bappeda
perencanaan pembangunan tingkat kelurahan, kota Pengembangan kota-kota menengah dan besar Pemerintahan Dinas Pendapatan
kecamatan dan kota Kebijakan umum dan prioritas program tahunan Perencanaan pembangunan daerah Umum Daerah
STRATEGI dan ARAH KEBIJAKAN UMUM INDIKATOR KINERJA PROGRAM PRIORITAS URUSAN SKPD PENANGGUNG
JAWAB
Mengembangkan badan kerjasama pembangunan kota Perencanaan pembangunan ekonomi
pembangunan kota dan kawasan strategis
Meningkatkan kualitas perumahan dan Ketersediaan perencanaan Pengembangan Kinerja Pengelolaan Lingkungan Dinas Kebersihan
Misi Keempat
Pelaksanaan program dan kegiatan SKPD Tahun 2011-2015 diarahkan untuk mendukung
pengembangan wilayah sebagaimana yang telah ditetapkan arahan pengembangannya dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan 2010-2030 khususnya pada bagian rencana struktur ruang.
Rencana struktur ruang wilayah kota merupakan kerangka sistem pusat-pusat pelayanan kegiatan
kota yang berhierarki dan satu sama lain dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana wilayah kota.
Rencana Struktur Ruang Wilayah Kota adalah rencana yang mencakup sistem perkotaan wilayah kota
dalam wilayah pelayanannya dan jaringan prasarana wilayah kota yang dikembangkan untuk
mengintegrasikan wilayah kota selain untuk melayani kegiatan skala kota, meliputi sistem jaringan
transportasi, sistem jaringan energi dan kelistrikan, sistem jaringan telekomunikasi, sistem sumber
daya air dan sistem jaringan lainnya.
Rencana struktur ruang wilayah Kota Medan telah tergambarkan salah satunya dalam bentuk rencana
sistem pusat-pusat pelayanan yang merupakan pengembangan sistem penyebaran pusat-pusat
pelayanan kota yang disusun secara hirarkis dan terstruktur sesuai dengan arahan dan rencana fungsi
masing-masing pusat. Pusat pelayanan kota adalah pusat pelayanan ekonomi, sosial dan/atau
administrasi yang melayani seluruh wilayah kota dan/atau regional, yang meliputi:
a. Pusat pelayanan kota, melayani seluruh wilayah kota dan/atau regional;
b. Subpusat pelayanan kota, melayani sub-wilayah kota;
Dengan mempertimbangkan kriteria lokasi dalam penentuan pusat dan sub pusat pelayanan maka
lokasi pusat pelayanan dan sub pusat pelayanan Kota Medan diarahkan sebagai berikut:
ARAHAN PENGEMBANGAN
Peningkatan dan pemeliharaan jalan lingkar luar dan jalan lingkar tengah, pembangunan jalan susur pantai trans
Sumatera; pembangunan jalan lingkar utara; pembangunan jalan lingkar Marelan Sisi Barat;
Pembangunan jalan tol titik 0,0 menuju pelabuhan peti kemas;
Pembangunan terminal tipe A Belawan;
Peningkatan kualitas pelayanan telekomunikasi dan pengembangan jaringan telekomunikasi;
Peningkatan kualitas dan pengembangan jaringan pelayanan listrik;
Peningkatan kualitas pelayanan jaringan air bersih;
Program normalisasi saluran drainase dan aliran sungai;
Program pembangunan sistem polder untuk mengatasi meluapnya sungai pada saat pasang surut air laut;
Peningkatan kualitas pelayanan air limbah;
Pemanfaatan teknologi tepat guna dalam pengelolaan sampah organik;
Pengembangan Medan Islamic Center;
Penetapan dan pengadaan lahan kawasan lindung, rehabilitasi dan konservasi kawasan lindung;
Pengembangan perumahan melalui konsep kasiba dan lisiba;
Pengadaan lahan untuk perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah;
Pengembangan fasilitas perdagangan; pembangunan pusat-pusat perdagangan skala regional;
Pembangunan kawasan industri;
Peningkatan fasilitas pendidikan;
Pembuatan buffer zone antara kawasan khusus dengan kawasan perumahan;
Pengendalian kawasan yang sudah berkembang ke arah mixed use.
3 Sub Pusat Pelayanan sebagai pusat pelayanan Kecamatan Medan Belawan, tepatnya di stasiun kereta api
Kota Medan Belawan transportasi laut, pusat kegiatan Pelabuhan Belawan Lama.
bongkar muat dan impor – ekspor,
pusat pelayanan pertahanan
keamanan, pusat kegiatan industri
dan pusat kegiatan perikanan
ARAHAN PENGEMBANGAN
Pembangunan jalan susur pantai trans Sumatera;
Pengembangan kawasan minapolitan;
Peningkatan dan pemeliharaan jalan lingkar luar dan jalan lingkar tengah;
Pengembangan terminal tipe A; reklamasi dan pengembangan pelabuhan hubungan internasional Belawan;
Program normalisasi saluran drainase dan aliran sungai;
Pembangunan dan pemindahan terminal penumpang orang di Pelabuhan Belawan;
Peningkatan kualitas pelayanan telekomunikasi dan pengembangan jaringan telekomunikasi;
Peningkatan kualitas dan pengembangan jaringan pelayanan listrik;
Peningkatan kualitas pelayanan jaringan air bersih;
Program normalisasi saluran drainase dan aliran sungai;
Peningkatan kualitas pelayanan air limbah;
Pemanfaatan teknologi tepat guna dalam pengelolaan sampah organik;
Penetapan dan pengadaan lahan kawasan lindung, rehabilitasi dan konservasi kawasan lindung;
Pembuatan buffer zone antara kawasan khusus dengan kawasan perumahan;
Pengendalian kawasan yang sudah berkembang ke arah mixed use.
4 Sub Pusat Pelayanan sebagai pusat kegiatan jasa dan Kecamatan Medan Labuhan, tepatnya di persimpangan
Kota Medan Labuhan perdagangan, pusat pelayanan jalan Marelan Raya dan Jalan Yos Sudarso, diantara
transportasi, dan pusat pelayanan Kelurahan Pekan Labuhan dengan Kelurahan Martubung.
kesehatan
ARAHAN PENGEMBANGAN
Pembangunan jalan susur pantai trans Sumatera,
Pengembangan kawasan minapolitan,
Peningkatan dan pemeliharaan jalan lingkar luar dan jalan lingkar tengah,
Program normalisasi saluran drainase dan aliran sungai,
Program pembangunan sistem polder untuk mengatasi meluapnya sungai pada saat pasang surut air laut,
Pengembangan perumahan melalui konsep kasiba dan lisiba,
Pengembangan instalasi pengolahan limbah industri,
ARAHAN PENGEMBANGAN
Pengembangan kawasan wisata yang dapat dikembangkan juga sekaligus berfungsi sebagai ruang terbuka hijau yang
meliputi theme park, water front city dan Danau Siombak,
Pembebasan lahan untuk perluasan TPA Terjun,
Pembangunan jalan susur pantai trans Sumatera,
Pengembangan kawasan minapolitan,
Peningkatan dan pemeliharaan jalan lingkar luar dan jalan lingkar tengah,
Program normalisasi saluran drainase dan aliran sungai,
Program pembangunan sistem polder untuk mengatasi meluapnya sungai pada saat pasang surut air laut,
Pengembangan perumahan melalui konsep kasiba dan lisiba,
Pengembangan instalasi pengolahan limbah industri,
Peningkatan fasilitas pendidikan dan kesehatan,
Peningkatan kualitas pelayanan telekomunikasi dan pengembangan jaringan telekomunikasi,
Peningkatan kualitas dan pengembangan jaringan pelayanan listrik,
Peningkatan kualitas pelayanan jaringan air bersih,
Program normalisasi saluran drainase dan aliran sungai,
Peningkatan kualitas pelayanan air limbah,
Pemanfaatan teknologi tepat guna dalam pengelolaan sampah organik,
Penetapan dan pengadaan lahan kawasan lindung, rehabilitasi dan konservasi kawasan lindung,
Pembuatan buffer zone antara kawasan khusus dengan kawasan perumahan,
Pengendalian kawasan yang sudah berkembang ke arah mixed use.
6 Sub Pusat Pelayanan Sebagai pusat kegiatan Kecamatan Medan Tembung tepatnya di sekitar aksara,
Kota Medan perdagangan/ bisnis dan pusat meliputi Kecamatan Medan Perjuangan dan Medan
Perjuangan pelayanan olahraga Tembung
ARAHAN PENGEMBANGAN
Pembangunan dan peningkatan kualitas fasilitas umum dan fasilitas sosial,
Pengembangan dan peningkatan kualitas fasilitas perdagangan dan jasa,
Peningkatan kualitas pelayanan telekomunikasi dan pengembangan jaringan telekomunikasi,
peningkatan kualitas dan pengembangan jaringan pelayanan listrik,
peningkatan kualitas pelayanan jaringan air bersih,
program normalisasi saluran drainase dan aliran sungai,
peningkatan kualitas pelayanan air limbah,
pemanfaatan teknologi tepat guna dalam pengelolaan sampah organik,
penetapan dan pengadaan lahan kawasan lindung, rehabilitasi dan konservasi kawasan lindung,
pembuatan buffer zone antara kawasan khusus dengan kawasan perumahan,
pengendalian kawasan yang sudah berkembang ke arah mixed use.
7 Sub Pusat Pelayanan sebagai pusat pelayanan ekonomi Kecamatan Medan Amplas tepatnya di sekitar
Kota Medan Area dan pusat pelayanan transportasi persimpangan terminal Amplas, Kelurahan Timbang Deli,
meliputi Kecamatan Medan Area, Medan Kota (kecuali
Kelurahan Pusat Pasar, Pasar Baru dan Kelurahan Mesjid)
ARAHAN PENGEMBANGAN
Pengembangan dan peningkatan kualitas fasilitas perdagangan dan jasa,
peningkatan kualitas pelayanan telekomunikasi dan pengembangan jaringan telekomunikasi,
peningkatan kualitas dan pengembangan jaringan pelayanan listrik,
ARAHAN PENGEMBANGAN
pengembangan dan peningkatan kualitas fasilitas perdagangan dan jasa,
pengembangan stasiun kereta api, pembangunan rel kereta api tidak sebidang,
peningkatan kualitas pelayanan telekomunikasi dan pengembangan jaringan telekomunikasi,
peningkatan kualitas dan pengembangan jaringan pelayanan listrik,
peningkatan kualitas pelayanan jaringan air bersih,
program normalisasi saluran drainase dan aliran sungai,
peningkatan kualitas pelayanan air limbah,
pemanfaatan teknologi tepat guna dalam pengelolaan sampah organik,
penetapan dan pengadaan lahan kawasan lindung, rehabilitasi dan konservasi kawasan lindung,
pembuatan buffer zone antara kawasan khusus dengan kawasan perumahan,
pengendalian kawasan yang sudah berkembang ke arah mixed use.
9 Sub Pusat Pelayanan berfungsi sebagai pusat kegiatan Kecamatan Medan Selayang tepatnya di sekitar simpang
Kota Medan Selayang perdagangan/bisnis dan pusat Pemda, meliputi Kecamatan Medan Tuntungan,
pendidikan Kecamatan Medan Baru (kecuali Kelurahan Darat dan
Petisah Hulu), Kecamatan Medan Selayang dan Kecamatan
Medan Johor
ARAHAN PENGEMBANGAN
penataan dan penertiban sektor informal,
peningkatan kualitas pelayanan telekomunikasi dan pengembangan jaringan telekomunikasi,
peningkatan kualitas dan pengembangan jaringan pelayanan listrik,
peningkatan kualitas pelayanan jaringan air bersih,
program normalisasi saluran drainase dan aliran sungai,
peningkatan kualitas pelayanan air limbah,
pemanfaatan teknologi tepat guna dalam pengelolaan sampah organik,
penetapan dan pengadaan lahan kawasan lindung, rehabilitasi dan konservasi kawasan lindung,
pembuatan buffer zone antara kawasan khusus dengan kawasan perumahan,
pengendalian kawasan yang sudah berkembang ke arah mixed use.
10 Sub Pusat Pelayanan sebagai pusat kegiatan Kecamatan Medan Timur tepatnya disekitar jembatan
Kota Medan Timur perdagangan/bisnis, pusat layang Pulo Brayan, meliputi Kecamatan Medan Deli,
pelayanan transportasi (TOD), dan Kecamatan Medan Timur (kecuali Kelurahan Persiapan
pusat kegiatan sosial-budaya Perintis dan Gang Buntu), Kecamatan Medan Barat (kecuali
Kelurahan Kesawan dan Silalas) serta pusat pelayanan
pertahanan keamanan.
ARAHAN PENGEMBANGAN
penataan dan penertiban sektor informal,
pembangunan rel kereta api tidak sebidang, pembangunan rel kereta api,
peningkatan kualitas pelayanan telekomunikasi dan pengembangan jaringan telekomunikasi,
peningkatan kualitas dan pengembangan jaringan pelayanan listrik,
peningkatan kualitas pelayanan jaringan air bersih,
program normalisasi saluran drainase dan aliran sungai,
peningkatan kualitas pelayanan air limbah,
pemanfaatan teknologi tepat guna dalam pengelolaan sampah organik,
penetapan dan pengadaan lahan kawasan lindung, rehabilitasi dan konservasi kawasan lindung,
pembuatan buffer zone antara kawasan khusus dengan kawasan perumahan,
pengendalian kawasan yang sudah berkembang ke arah mixed use.
Tabel 5.6 Matrik Indikasi Program Bidang Cipta Karya RPJMD Kota Medan 2011 – 2015
Satuan
Bidang
Satuan
Bidang
Satuan
Bidang
Satuan
Bidang
4 Penyusunan Database Database Perumahan dan Data- 0 0 1 400.000 1 400.000 1 400.000 0 0 1.200.000 Perkim
Perumahan dan Permukiman Permukiman Kota Medan base
Kota Medan
4 Pembangunan Sistem Informasi Tersediaya Sistem Informasi Aplikasi 0 0 0 0 1 300.000 0 0 0 0 300.000 Perkim
Geografis (GIS) Bidang Geografis (GIS) Bidang
Perumahan dan Permukiman Perumahan dan Permukiman
Satuan
Bidang
Satuan
Bidang
Satuan
Bidang
Satuan
Bidang
Satuan
Bidang
Satuan
Bidang
Satuan
Bidang
Satuan
Bidang
Satuan
Bidang
Satuan
Bidang
Keterangan :
SSK Kota Medan telah disusun pada tahun 2012 sebagai salah satu tahapan pelaksanaan Program
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) oleh Kementerian PU/Cipta Karya. Penyusunan
Dokumen SSK Kota Medan tersebut dilaksanakan oleh Pokja Sanitasi Kota Medan dengan dukungan
fasilitasi dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.
SSK
Dalam menyusun SSK, Pokja Sanitasi Kota Medan berpedoman pada prinsip:
a. Berdasarkan data aktual (Buku Putih Sanitasi);
b. Berskala kota dan lintas sektor (air limbah, drainase, persampahan);
c. Disusun sendiri oleh kota dan untuk kota; dan
d. Menggabungkan pendekatan ‘top down’ dengan ‘bottom up’.
Sebagai dokumen perencanaan sanitasi jangka menengah (3-5 tahun) yang komprehensif dan bersifat
strategis, dalam proses penyusunan dokumen SSK Kota Medan telah selaras dengan dokumen
perencanaan pembangunan lainnya yang ada, yaitu dengan mengacu kepada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJMD) Kota Medan, Provinsi dan Nasional. Selaian itu juga telah mengacu pada
targe-target Millinium Development Goals (MDG's) maupun peraturan dan perundangan yang berlaku
di tingkat nasioanal maupun provinsi.
SSK Kota Medan berisi strategi pencapaian pembangunan sanitasi Kota Medan yang diterjemahkan
dalam rencana tindak tahunan (annual action plan) berupa informasi dari berbagai usulan kegiatan
(program dan proyek) pengembangan layanan sanitasi kota berikut tahun rencana pelaksanaanya.
Kajian penangan sanitasi di Kota Medan dalam dokumen SSK mencakup seluruh wilayah administrasi
Kota Medan yaitu 21 Kecamatan dengan jumlah kelurahan sebanyak 151 kelurahan.
3. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2005 tentang Rencana Program Investasi Jangka Menengah.
4. Keputusan Presiden No. 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional 2010 - 2014.
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan Nasional dan Strategi
Pengembangan Pengelolaan Persampahan.
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 6/PRT/M/2007 tentang Pedoman Rencana Umum Tata
Bangunan dan Lingkungan.
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 18/PRT/M/2007 tentang Penyelengaraan
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan Nasional dan Strategi
Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman.
9. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 5 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Pemerintah Kota Medan Tahun 2006 – 2010.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 Tentang Pengaturan Air;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 Tentang Sungai;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 Tentang Perlindungan Tanaman;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air;
17. Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1989 Tentang Kawasan Industri;
18. Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 1990 Tentang Penggunaan Tanah bagi kawasan Industri;
Tabel 5.7. Rencana Program dan Kegiatan Pengolahan Air Limbah DomestikTahun 2013
No. Nama Program / Kegiatan Sat. Volume Indikasi Biaya Sumber SKPD Sumber
(Rp.) Pendanaan/ Penanggung Dokumen
Pembiayaan Jawab Perencanaan
1 Fasilitasi pembangunan prasarana 21 Kecamatan 30.000.000.000 APBD Kota Dinas Perkim RAPBD Kota
dan sarana dasar lingkungan Medan Medan
permukiman tersebat di Kota
Medan
No. Nama Program / Kegiatan Sat. Volume Indikasi Biaya Sumber SKPD Sumber
(Rp.) Pendanaan/ Penanggung Dokumen
Pembiayaan Jawab Perencanaan
2 Sosialisasi pelaksanaan 1 Kegiatan 75.000.000 APBD Kota Dinas Perkim RAPBD Kota
percepatan pembangunan air Medan Medan
limbah house connection
3 Sosialisasi pelaksanaan 1 Dokumen 75.000.000 APBD Kota Dinas Perkim RAPBD Kota
percepatan pembangunan Medan Medan
sanitasi untuk masyarakat di Kec.
Medan Belawan
4 Pembangunan sanitasi untuk 500 Unit 5.150.000.000 APBD Kota Dinas Perkim RAPBD Kota
masyarakat berpenghasilan Medan Medan
rendah (MBR)
5 DED pemasangan WC terapung 1 Dokumen 100.000.000 APBD Kota Dinas Perkim RAPBD Kota
untuk masyarakat Kec. Medan Medan Medan
Belawan Tahun 2014
6 Pembangunan sanitasi komunal 1 Lokasi 500.000.000 DAK Dinas Perkim RAPBD Kota
di Pasar Halat, Jl. Halat Medan
7 Pembangunan sanitasi komunal 1 Lokasi 500.000.000 DAK Dinas Perkim RAPBD Kota
di Pasar Bakti , Jl. AR Hakim Medan
8 Pembangunan sanitasi komunal 1 Lokasi 500.000.000 DAK Dinas Perkim RAPBD Kota
di Pasar Kwala Bekala, Medan Medan
Tuntungan
9 Pembangunan sanitasi komunal 1 Lokasi 500.000.000 DAK Dinas Perkim RAPBD Kota
di Pasar Medan Deli, Kec. Medan Medan
Barat
10 BOP sanitasi untuk DAK 1 Tahun 100.000.000 DAK Dinas Perkim RAPBD Kota
Medan
11 DED fasilitasi pembangunan 1 Dokumen 200.000.000 Dinas Perkim RAPBD Kota
prasarana dan sarana dasar Medan
lingkungan permukiman tersebar
di Kota Medan Tahun 2014
12 Pemasangan pipa distribusi air 1.000 titik 6.500.000.000 Dinas Perkim RAPBD Kota
limbah house connection (zone 8) Medan
Kec. Medan Area
13 DED pemasangan pipa distribusi 1 Dokumen 130.000.000 Dinas Perkim RAPBD Kota
air limbah house connection Medan
Tahun 2014
14 Pembangunan fasilitas IPAL 1 unit 800.000.000 DAK Dinas Perkim RAPBD Kota
Komunal di Kota Medan (DAK) Medan
15 Pembangunan fasilitas IPAL 1 Unit 80.000.000 DAK Dinas Perkim RAPBD Kota
Komunal di Kota Medan Medan
(pendamping DAK)
16 Workshop peningkatan kinerja 1 Kegiatan 100.000.000 APBD Kota Dinas Perkim RAPBD Kota
IPAL Medan Medan
17 Informasi perlindungan 1 Paket 100.000.000 APBD Kota Dinas Perkim RAPBD Kota
lingkungan hidup miniature IPAL; Medan Medan
brosur biofore; Perwal; Slogan
lingkungan (hemet energi)
Total 45.410.000.000
Sumber : RAPBD Kota Medan 2013
Pada tahun 2012, Pemko Medan (Dinas Perumahan dan Permukiman) membangun 2.000 sambungan
rumah sistem terpusat yang tersebar di Kec. Medan Area, Medan Kota dan Medan Perjuangan.
Sementara itu pembangunan sistem komunal dilakukan di Kec. Medan Belawan dan Medan Marelan
sebanyak 4 unit. Sistem individual kembali dibangun di Kec. Medan Belawan sebanyak 828 unit dalam
bentuk septic tank biofilter.
Tabel 5.8. Rencana Program dan Kegiatan Pengolahan Air Limbah yang Sedang Berjalan
No. Nama Program / Kegiatan Sat. Volume Indikasi Biaya Sumber Lokasi Kegiatan Pelaksana
(Rp.) Pendanaan/ Kegiatan
Pembiayaan
1 Pemasangan pipa distribusi air 2.000 SR 8.400.000.000 APBD Kota Medan Area, Kota, Dinas Perkim
limbah house connection (zone 1–8) Medan Perjuangan, Timur
2 DED pemasangan pipa distribusi air 1 Dokumen 100.000.000 APBD Kota Medan Area, Kota, Dinas Perkim
limbah house connection tahun Medan Perjuangan, Timur
2013
3 Sosialisasi pelaksanaan percepatan 1 Paket 100.000.000 APBD Kota Medan Area, Kota, Dinas Perkim
pembangunan air limbah house Medan Perjuangan, Timur
connection
4 Sosialisasi pelaksanaan percepatan 1 Paket 100.000.000 APBD Kota Kec. Medan Belawan Dinas Perkim
pembangunan sanitasi untuk Medan
masyarakat Kec. Medan Belawan
5 Pembangunan sanitasi untuk 828 Unit 8.255.018.000 APBD Kota Kec. Medan Belawan Dinas Perkim
masyarakat Kec. Medan Belawan Medan
6 DED pemasangan WC terapung 1 Dokumen 100.000.000 APBD Kota Kec. Medan Belawan Dinas Perkim
untuk masyarakat Kec. Medan Medan
Belawan Tahun 2013
7 Sosialisasi pembangunan Sanimas, 1 Kegiatan 100.000.000 APBD Kota Kec. Medan Marelan Dinas Perkim
sharing dengan Dinas Tarukim Medan dan dan Medan Belawan
Provinsi Sumatera Utara APBD Provinsi
Sumut
8 BOP untuk sanitasi dan air bersih 1 Paket 150.000.000 APBD Kota Kota Medan Dinas Perkim
Medan
9 Pembangunan MCK di Kelurahan 1 Unit 440.649.000 DAK / PAD Kec. Medan Belawan Dinas Perkim
Belawan Bahagia, Kec. Medan
Belawan (DAK / PAD)
10 Pembangunan MCK di Kelurahan 1 Unit 440.649.000 DAK / PAD Kec. Medan Belawan Dinas Perkim
Belawan 1, Kec. Medan Belawan
(DAK / PAD)
11 Pembangunan MCK di Kel. Labuhan 1 Unit 440.649.000 DAK / PAD Kec. Medan Marelan Dinas Perkim
Deli, Kec. Medan Marelan (DAK /
PAD)
12 Pembangunan MCK di Kel. Rengas 1 Unit 440.649.000 DAK / PAD Kec. Medan Marelan Dinas Perkim
Pulo, Kec. Medan Marelan
Total 19.067.614.000
Sumber : PPAS TA 2012 Kota Medan
Tabel 5.9. Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Persampahan Domestik Tahun 2013
No. Nama Program / Kegiatan Sat. Volume Indikasi Biaya Sumber SKPD Sumber
(Rp.) Pendanaan / Penanggung Dokumen
Pembiayaan Jawab Perencanaan
1 Penyediaan sarana dan prasarana 16 Kegiatan 13.734.971.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
pengelolaan persampahan Medan Kebersihan Medan
2 Peningkatan operasi dan 13 Kegiatan 51.519.107.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
pemeliharaan prasarana dan Medan Kebersihan Medan
sarana persampahan
3 Peningkatan kemampuan aparat 1 Dokumen 750.000.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
dalam pengelolaan persampahan Medan Kebersihan Medan
Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 60
BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA
No. Nama Program / Kegiatan Sat. Volume Indikasi Biaya Sumber SKPD Sumber
(Rp.) Pendanaan / Penanggung Dokumen
Pembiayaan Jawab Perencanaan
4 Kerjasama pengelolaan sampah 4 Kegiatan 1.252.750.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
Medan Kebersihan Medan
5 Pengadaan alat berat pendukung 5 Unit 22.200.000.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
pengelolaan persampahan Medan Kebersihan Medan
6 Penyediaan jasa tenaga kerja 2 Kegiatan 44.367.200.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
pengelolaan persampahan Medan Kebersihan Medan
7 Penyusunan Peraturan Daerah 1 Dokumen 400.000.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
Pengelolaan Persampahan Medan Kebersihan Medan
8 Pemantauan kualitas lingkungan 2 Lokasi 150.000.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
di TPA Medan Kebersihan Medan
Total 134.374.028.000
Sumber : RAPBD Kota Medan Tahun 2013
Pada tahun anggaran 2012, sejumlah kegiatan penting dilakukan, dimulai dari :
1. Revitalisasi TPA Terjun dan Namo Bintang dalam rangka persiapan manajemen pengelolaan
dengan sistem sanitary landfill.
2. Dimulainya penanganan sampah di sungai dengan membuat beberapa sarana pendukung di
pinggir sungai.
3. Dimulainya kerjasama pengelolaan persampahan.
4. Sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan.
5. Pemberian penghargaan kepada petugas yang yang terlibat dalam pengelolaan persampahan.
Tabel 5.10. Rencana Program dan Kegiatan Pengolahan Persampahan Yang Sedang Berjalan
No Nama Program / Kegiatan Sat. Vol. Indikasi Biaya Sumber Lokasi Pelaksana
(Rp.) Pendanaan / Kegiatan Kegiatan
Pembiayaan
1 Penyediaan sarana dan prasarana 1 Paket 8.080.000.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
pengelolaan persampahan Medan Kebersihan
2 Peningkatan operasi dan 1 Paket 21.752.148.500 APBD Kota Kota Medan Dinas
pemeliharaan prasarana dan sarana Medan Kebersihan
persampahan
3 Peningkatan kemampuan aparat 1 Paket 350.000.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
pengelolaan persampahan Medan Kebersihan
4 Kerjasama pengelolaan 1 Tahun 610.000.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
persampahan Medan Kebersihan
5 Sosialisasi kebijakan pengelolaan 1 Tahun 905.000.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
persampahan Medan Kebersihan
6 Penyediaan jasa tenaga kerja 1 Tahun 39.687.200.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
pengelolaan persampahan Medan Kebersihan
7 Pengadaan tanah Tempat 1 Paket 2.805.000.000 APBD Kota Kec. Medan Dinas
Pembuangan Akhir Sampah Medan Marelan Kebersihan
8 Pemagaran TPA Terjun 1 Paket 545.000.000 APBD Kota Kec. Medan Dinas
Medan Marelan Kebersihan
9 Revitalisasi TPA 1 Paket 4.719.700.000 APBD Kota Kec. Medan Dinas
Medan Marelan Kebersihan
10 Penimbungan TPA 1 Paket 381.500.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
Medan Kebersihan
11 Pembangunan sandaran sampan, 1 Paket 81.750.000 APBD Kota Sebelah Dinas
tangga beton dan lantai curah di Medan kantor DPRD Kebersihan
bantaran sungai Deli (sebelah Kota Medan
gedung DPRD Kota Medan)
12 Pembangunan sandaran sampan, 1 Paket 76.300.000 APBD Kota Jembatan P. Dinas
tangga beton dan lantai curah di Medan Brayan Kebersihan
bantaran sungai Deli (sebelah
jembatan Pulo Brayan / Pasar PTPN
II)
No Nama Program / Kegiatan Sat. Vol. Indikasi Biaya Sumber Lokasi Pelaksana
(Rp.) Pendanaan / Kegiatan Kegiatan
Pembiayaan
13 Pembangunan sandaran sampan, 1 Paket 76.300.000 APBD Kota Glugur Dinas
tangga beton dan lantai curah di Medan Kebersihan
bantaran sungai Deli (sebelah
jembatan Gelugur)
14 Pembangunan sandaran sampan, 1 Paket 76.300.000 APBD Kota Jembatan Jl. Dinas
tangga beton dan lantai curah di Medan Juanda Kebersihan
bantaran sungai Deli (sebelah
gedung jembatan Jl. Juanda)
15 Pembangunan sandaran sampan, 1 Paket 76.300.000 APBD Kota Jl. Perdana Dinas
tangga beton dan lantai curah di Medan Kebersihan
bantaran sungai Deli (Jl. Perdana
belakang Bank Mandiri)
16 Pembangunan sandaran sampan, 1 Paket 76.300.000 APBD Kota Jl. Sampali / Dinas
tangga beton dan lantai curah di Medan Jl. Bilal Kebersihan
bantaran sungai Kera (Jl. Sampali /
Jl. Bilal)
17 Pembangunan sandaran sampan, 1 Paket 76.300.000 APBD Kota Jl. Perjuangan Dinas
tangga beton dan lantai curah di Medan Kebersihan
bantaran sungai Kera (Jl.
Perjuangan)
18 Pembangunan sandaran sampan, 1 Paket 76.300.000 APBD Kota Jl. HM. Yamin Dinas
tangga beton dan lantai curah di Medan Kebersihan
bantaran sungai Kera (Jl. Sampali /
Jl. HM. Yamin, SH)
19 Pemagaran TPA Namo Bintang 1 Paket 327.000.000 APBD Kota Namo Dinas
Medan Bintang Kebersihan
20 Sosialisasi kebijakan pengelolaan 1 Paket 180.000.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
persampahan (sosialisasi kebersihan Medan Kebersihan
sekolah se Kota Medan
21 Sosialisasi kebijakan pengelolaan 1 Paket 180.000.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
persampahan (sosialisasi bagi Medan Kebersihan
warga peduli lingkungan se Kota
Medan)
22 Sosialisasi kebijakan pengelolaan 1 Paket 100.000.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
persampahan (sosialisasi bagi Medan Kebersihan
warga peduli lingkungan se Kota
Medan)
23 Sosialisasi kebijakan pengelolaan 1 Paket 100.000.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
persampahan (gerakan bersih Medan Kebersihan
sampah se Kota Medan)
24 Sosialisasi kebijakan pengelolaan 1 Paket 200.000.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
persampahan (sosialisasi kebersihan Medan Kebersihan
bagi kader PKK se Kota Medan)
25 Sosialisasi kebijakan pengelolaan 1 Paket 180.000.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
persampahan (bimbingan teknis Medan Kebersihan
pengelolaan kompos bagi warga)
26 Pemilihan dan pemberian 1 Paket 90.000.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
penghargaan kepada supir dan Medan Kebersihan
kenek
27 Pemilihan dan pemberian 1 Paket 75.000.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
penghargaan kepada staf dan Medan Kebersihan
mandor
28 Pemilihan dan pemberian 1 Paket 100.000.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
penghargaan kepada Bestari dan Medan Kebersihan
Melati
29 Pengadaan alat berat pendukungan 1 Paket 13.540.000.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
pengelolaan persampahan Medan Kebersihan
30 Pengadaan batu kelapa (TPA 1 Paket 100.000.000 APBD Kota Kec. Medan Dinas
Terjun) Medan Marelan Kebersihan
No Nama Program / Kegiatan Sat. Vol. Indikasi Biaya Sumber Lokasi Pelaksana
(Rp.) Pendanaan / Kegiatan Kegiatan
Pembiayaan
31 Penimbunan halaman untuk Bank 1 Paket 50.000.000 APBD Kota Jl. Pelajar Dinas
Sampah di Jl. Pelajar Timur Medan Timur Kebersihan
32 Pembuatan AMDAL TPA Terjun 1 Paket 730.530.500 APBD Kota Kec. Medan Dinas
Medan Marelan Kebersihan
Total 96.403.929.00
Sumber : PPAS TA Kota Medan 2012
Tabel 5.11. Rencana Program dan Kegiatan Terkait Sanitasi Tahun 2013
No Nama Program / Kegiatan Satuan Volume Indikasi Biaya Sumber SKPD Sumber
(Rp.) Pendanaan / Dokumen
Pembiayaan Perencanaan
1 Pembangunan sumur bor dangkal 1 Lokasi 125.000.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
di Kel. Bagan Deli, Lk. V – Ujung Medan Perkim Medan
Tanjung
2 Pembangunan sumur bor dangkal 1 Lokasi 125.000.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
di Kel. Sei Mati Medan Perkim Medan
3 Pembangunan sumur bor dan 4 Lokasi 4.000.000.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
tendon air berikut pompa dan Medan Perkim Medan
instalasi di 4 kecamatan untuk
kebutuhan UPT Dinas P2K
4 DED dan geolistrik untuk sumur bor 4 Dokumen 600.000.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
kebutuhan UPT Dinas P2K Medan Perkim Medan
5 Sosialisasi pembangunan sumur bor 1 Kegiatan 75.000.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
dan pipa distribusi 5 liter / detik Medan Perkim Medan
6 Pemasangan pipa distribusi air 4 Kecamatan 5.000.000.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
bersih untuk MBR di Kec. Medan Medan Perkim Medan
Marelan, Medan Deli, Medan
Labuhan dan Medan Belawan
7 DED pemasangan pipa distribusi 1 Dokumen 100.000.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
untuk MBR Tahun 2014 Medan Perkim Medan
8 Pembangunan sumur bor 5 liter / 1 Lokasi 1.250.000.000 DAK Dinas RAPBD Kota
detik di Kec. Medan Labuhan (Dana Perkim Medan
DAK)
9 BOP air bersih untuk DAK 1 Paket 100.000.000 DAK Dinas RAPBD Kota
Perkim Medan
No Nama Program / Kegiatan Satuan Volume Indikasi Biaya Sumber SKPD Sumber
(Rp.) Pendanaan / Dokumen
Pembiayaan Perencanaan
10 Pemberdayaan masyarakat untuk 1 Paket 50.000.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
mengelola air bersih Medan Perkim Medan
11 Renovasi sumur bor dan komponen 1 Paket 650.000.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
assesoris di Kel. Bagan Deli Medan Perkim Medan
12 Pembangunan sumur bor dangkal 1 Lokasi 125.000.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
di Kel. Belawan II Medan Perkim Medan
13 Pembangunan sumur bor dangkal 1 Lokasi 125.000.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
di Kel. Bagan Deli, Linkg. IV - Mesjid Medan Perkim Medan
Total 12.325.000.000
Sumber : RAPBD Kota Medan 2013
Pada Tahun Anggaran 2012, Dinas Perumahan dan Permukiman membangun 5 unit sumur bor dalam
dengan kapasitas masing-masing 5 liter / detik di Kec. Medan Tembung, Tuntungan dan Marelan.
Selain itu juga membangun kembali sistem distribusi air bersih untuk sejumlah kawasan MBR, serta
merehabilitasi 1 unit sumur bor dalam di Kec. Medan Denai.
Indikator dalam penilaian indikasi kawasan sanitasi beresiko terhadap jumlah penduduk adalah
dengan melihat kepadatan penduduk. Ada 4 (empat) indikator kepadatan penduduk yang dinilai,
antara lain :
a. Kawasan dengan kepadatan penduduk > 175 orang/ha merupakan kawasan dengan kepadatan
penduduk sangat padat.
b. Kawasan dengan kepadatan penduduk 100 – 175 orang/ha merupakan kawasan dengan
kepadatan penduduk padat.
c. Kawasan dengan kepadatan penduduk 25 – 100 orang/ha merupakan kawasan dengan
kepadatan penduduk kurang padat.
d. Kawasan dengan kepadatan penduduk < 25 orang/ha merupakan kawasan dengan kepadatan
penduduk tidak padat
Indikator dalam penilaian indikasi kawasan sanitasi beresiko terhadap jumlah penduduk miskin
adalah berapa persen (%) jumlah penduduk miskin dalam suatu kawasan. Ada 4 (empat) indikator
penduduk miskin yang dinilai, antara lain :
a. Jumlah penduduk miskin dengan interval antara 41,8 - 55,5 % merupakan kawasan dengan
penduduk sangat miskin.
b. Jumlah penduduk miskin dengan interval antara 27,8 – 41,7 % merupakan kawasan dengan
penduduk miskin.
c. Jumlah penduduk miskin dengan interval antara 14,0 – 27,8 % merupakan kawasan dengan
penduduk kurang miskin.
d. Jumlah penduduk miskin dengan interval antara 0 – 13,9 % merupakan kawasan dengan
penduduk tidak miskin.
3. Pelayanan air minum ; Kritreria pelayanan air minum merupakan bagian dalam penentuan
kawasan beresiko Kota Medan. Kawasan yang memiliki cakupan pelayanan air minum yang rendah
menimbulkan permasalahan sanitasi. Air bersih merupakan kebutuhan utama bagi kebutuhan
masyarakat seperti untuk mencuci dan mandi.
Ada 4 (empat) indikator cakupan pelayanan air minum yang dinilai dalam penentuan kawasan
sanitasi beresiko, antara lain :
a. Pelayanan air minum dengan interval antara 74,5 – 99,2 % merupakan kawasan dengan
pelayanan air minum sangat baik.
b. Pelayanan air minum dengan interval antara 49,7 – 74,4 % merupakan kawasan dengan
pelayanan air minum baik.
c. Pelayanan air minum dengan interval antara 24,9 – 49,6 % merupakan kawasan dengan
pelayanan air minum tidak baik.
d. Pelayanan air minum dengan interval antara 0 – 24,8 % merupakan kawasan dengan pelayanan
air minum sangat tidak baik.
4. Jumlah jamban pribadi ; Kriteria dalam penentuan kawasan sanitasi beresiko Kota Medan adalah
jumlah jamban pribadi yang dimiliki masyarakat. Masyarakat yang tidak memiliki jamban pribadi
memiliki resiko sanitasi yang lebih besar karena membuang limbahnya secara sembarang seperti di
sungai.
Indikator dalam penilaian indikasi kawasan beresiko sanitasi terhadap jumlah jamban pribadi
adalah cakupan pelayanan jamban pribadi dalam suatu kawasan. Ada 4 (empat) indikator cakupan
pelayanan jamban pribadi yang dinilai dalam penentuan kawasan beresiko sanitasi, antara lain :
a. Cakupan pelayanan jamban pribadi dengan interval 83,0 – 100 % merupakan kawasan dengan
cakupan pelayanan jamban pribadi sangat baik.
b. Cakupan pelayanan jamban pribadi dengan interval 66,0 – 82,9 % merupakan kawasan dengan
cakupan pelayanan jamban pribadi baik.
c. Cakupan pelayanan jamban pribadi dengan interval 48,9 – 65,9 % merupakan kawasan dengan
cakupan pelayanan jamban pribadi buruk.
d. Cakupan pelayanan jamban pribadi dengan interval 31,7 – 48,8 % merupakan kawasan dengan
cakupan pelayanan jamban pribadi sangat buruk.
Indikator bagi anggota Tim Pokja Sanitasi dalam memberikan penilaian pada setiap kecamatan adalah
dengan melihat sampai sejauh mana program/kegiatan yang telah dilakukan pada setiap kecamatan,
dengan tetap mempertimbangan hasil analisis data sekunder dan survey EHRA serta rencana
pengembangan kawasan di masa depan.
Tabel 5.13. Penyebab Resiko Kesehatan Lingkungan Sangat Tinggi dan Tinggi
Resiko Kesehatan Lingkungan Kecamatan Penyebab
Medan Denai 1. Sambungan air bersih (PDAM Tirtanadi) masih rendah
2. Kepadatan penduduk tinggi
3. Masih ada jamban cemplung
Sangat Tinggi 4. Masih ada yang membuang sampah ke sungai
Tabel 5.14. Hasil Pengelompokan Resiko Kesehatan Lingkungan Akhir pada Seluruh
Kecamatan di Kota Medan
Resiko Kesehatan Lingkungan
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah
Kecamatan 1. Medan Denai 1. Medan Maimun 1. Medan Area 1. Medan Tuntungan
2. Medan Maimun 2. Medan Polonia 2. Medan Kota 2. Medan Johor
3 Medan Belawan 3. Medan Barat 3. Medan Baru 3. Medan Amplas
4. Medan Selayang 4. Medan Petisah
5. Medan Deli 5. Medan Timur
6. Medan Labuhan
7. Medan Sunggal
8. Medan Helvetia
9. Medan Perjuangan
10. Medan Tembung
Gambar 5.6. Peta Resiko Kesehatan Lingkungan Akhir pada Seluruh Kecamatan di Kota Medan
Pembangunan dengan jangka 20 tahun mendatang diharapkan bisa mendapatkan hasil yang ideal.
Visi yang optimis dicanangkan untuk kawasan medan denai adalah sebagai berikut:
Untuk mencapai visi tersebut, maka misi yang perlu dilakukan adalah:
FISIK ALAM:
Kelurahan Medan dan Kelurahan Tegal
Sari Mandala III rawan banjir akibat
meluapnya air dari parit sulang saling.
KEPENDUDUKAN :
Kepadatan penduduk per kelurahan
tidak merata. Pada kelurahan TS
Mandala 1,2,3; Denai dan Menteng
sangat tinggi, sementara di kelurahan
Medan cukuprendah.
INFRASTRUKTUR:
Buruknya kondisi drainase di kelurahan
Medan Tenggara, Tegal Sari Mandala II,
Tegal Sari Mandala III, Menteng dan
Medan sehingga seringkali terjadi
luapan dan mengakibatkan banjir.
PEMANFAATAN RUANG :
Terbatasnya ruang terbuka hijau hal ini
terbukti dengan jumlah taman yang ada
belum memenuhi standar kebutuhan
penduduk di Kecamatan Medan Denai.
EKONOMI :
Kondisi pengembangan sektor industri
masih memiliki kelemahan, diantaranya
adalah belum sepenuhnya berbasis
pada potensi unggulan lokal.
KELURAHAN TS Merupakan salah satu titik pusat Daerah ini sering terjadi banjir, terutama di
MANDALA 3 perdagangan, karena dilalui koridor Jl. beberapa lingkungan. Isu sampah juga menjadi
Panglima Denai, memiliki keragaman perhatian utama karena sampah selalu dibuang ke
aktivitas, dilalui oleh parit sulang saling. parit atau selokan terdekat. Parit sulang saling tidak
berfungsi karena air tergenang dan terdapat
timbunan sampah
KELURAHAN DENAI Merupakan salah satu titik pusat Terdapat isu persoalan persampahan, karena
perdagangan, karena dilalui koridor Jl. belum ada pengelolaan sampah yang baik,
Panglima Denai, memiliki keragaman sehingga sampah dibuang pada lahan kosong.
aktivitas, fungsi dan kegiatan.
KELURAHAN BINJAI Merupakan salah satu titik pusat Daerah ini sering terjadi banjir, terutama di
perdagangan, karena dilalui koridor Jl. beberapa lingkungan. Isu sampah juga menjadi
Panglima Denai, memiliki keragaman perhatian utama karena sampah selalu dibuang ke
aktivitas, dilalui oleh parit sulang saling. parit atau selokan terdekat.
KELURAHAN Merupakan salah satu titik pusat Terdapat lahan kosong yang belum termanfaatkan.
MEDAN TENGGARA perdagangan, karena dilalui koridor Jl. Isu sampah yang dibuang pada lahan kosong dan
Menteng VII, memiliki keragaman aktivitas parit.
dan fungsi kegiatan.
Lokasi :
Gg. Bangunsari IV, Kel. Denai 5
Permukaan jalan masih belum seluruhnya tertutup
dengan aspal atau beton, sehingga mengganggu
akses pada kawasan
c. Memberikan pelayanan air bersih perpipaan melalui hidran umum atau terminal air untuk
masyarakat kurang mampu dan daerah rawan air bersih.
Tabel 5.16. MATRIKS IDENTIFIKASI RENCANA PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA KOTA MEDAN