Anda di halaman 1dari 81

BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019

DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Bab. 5
KETERPADUAN STRATEGI
PENGEMBANGAN KOTA MEDAN

Berbagai arahan dan kebijakan di daerah tertuang dalam dokumen-dokumen perencanaan


pembangunan kabupaten/kota yang tentunya telah menampung inspirasi dari berbagai pihak serta
masyarakatnya sesuai situasi, kondisi dan isu-isu strategis yang berkembang pada masing-masing
daerah. Arahan dan kebijakan dalam dokumen perencaanaan daerah ini merupakan arahan strategi
pengembangan kota yang harus diintegrasikan guna mencapai keterpaduan rencana pembangunan
seperti yang diharapkan.

Sesuai konsep perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang disusun dengan
mengintegrasikan dokumen-dokumen perencanaan spasial maupun sektoral, mulai dari tingkat pusat
pada skala nasional, provinsi, hingga skala kawasan dan lingkungan di tingkat kabupaten/kota.

Sebagai dokumen perencanaan infrastruktur Bidang Cipta Karya di daerah, maka dokumen RPI2JM
Kota Medan memadukan arahan dan kebijakan strategis yang ada pada dokumen-dokumen rencana
pembangunan terkait Bidang Cipta Karya yang ada di Kota Medan yaitu :

1. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Medan 2011-2031;


2. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Medan 2006 - 2025
3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Medan 2011-2015;
4. Strategi Sanitasi Kota;
5. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL);
6. Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Medan;
7. Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP); dan
8. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kota (RTBL-KSK)

5.1. ARAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA MEDAN


Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Medan
Tahun 2011-2031 ditetapkan pemerintah daerah Kota Medan sebagai pedoman untuk:
a. Acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD);
b. Acuan dalam pemanfaatan ruang wilayah kota;
c. Acuan untuk mewujudkan keseimbangan pembangunandalam wilayah kota;
d. Acuan lokasi investasi dalam wilayah kota yang dilakukan Pemerintah, masyarakat dan swasta;
e. Pedoman untuk penyusunan rencana rinci tata ruang wilayah kota; dan

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 1


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

f. Dasar pengendalian pemanfaatan ruang di wolayah kota yang meliputi penetapan peraturan
zonasi, perizinan, pemberian insentif, serta pengenaan sanksi, dan acuan dalam administrasi
pertanahan.

RTRW Kota Medan disusun dengan masa rencana hingga tahun 2031 dengan tujuan untuk:
a. mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan serta mempunyai daya
saing dan daya tarik sebagai daerah tujuan investasi; dan
b. memanfaatkan ruang daratan, lautan dan udara untuk aktifitas pembangunan kota berbasis
ekonomi di sektor perdagangan dan jasa, pariwisata serta industri yang berwawasan lingkungan.

5.1.1. Arahan Pengembangan Struktur Ruang Kota Medan


Berdasarkan RTRW Kota Medan 2030, Sistem pusat pelayanan Kota Medan direncanakan terdiri atas 2
(dua) Pusat pelayanan kota, yaitu satu Pusat pelayanan kota di Utara dan 1 (satu) Pusat pelayanan kota
di Pusat Kota dan didukung oleh 8 (delapan) Subpusat pelayanan kota. Adanya dua pusat ini
dimaksudkan untuk lebih mendorong perkembangan kota ke arah utara agar perkembangan kota
antara bagian selatan dan utara dapat lebih merata. Pengembangan Pusat Pelayanan Kota juga
merupakan upaya untuk mengurangi ketergantungan yang sangat tinggi terhadap Inti Pusat Kota
Medan.

Kriteria lokasi dari masing-masing pusat dan subpusat pelayanan kota ditetapkan sebagai berikut:
1. Memiliki kegiatan ekonomi yang ditandai dengan adanya kegiatan jasa dan perdagangan.
2. Memiliki aksesibilitas yang cukup tinggi, seperti berada pada jalur jalan arteri dan kolektor;
jalan lingkar, jalan tol, dan stasiun kereta api.
3. Kawasan yang memiliki nilai-nilai historis, seperti: kota/permukiman lama, bekas wilayah
kesultanan Deli, perkebunan tembakau Belanda, situs bersejarah pertemuan Sungai Deli
dengan Sungai Babura, permukiman pribumi di zaman Belanda dan lain sebagainya.
4. Penggunaan lahan eksisting yang mendukung fungsi kegiatan;
5. Potensi pengembangan kawasan dan memiliki ketersediaan lahan pengembangan.
6. Komitmen Pemerintah derah, berupa kebijakan yang ada terhadap kawasan.

Berdasarkan kriteria di atas maka lokasi-lokasi sub pusat pelayanan akan ditetapkan pada bagian
selanjutnya, sedangkan lokasi Pusat Pelayanan Kota Medan dapat diarahkan sebagai berikut:
1. Pusat Pelayanan Kota di Pusat Kota Medan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan
perdagangan/bisnis, pusat kegiatan jasa dan kegiatan pemerintahan provinsi dan kota, dan pusat
pelayanan ekonomi, meliputi 7 (tujuh Kecamatan) di Pusat Kota Medan antara lain:
a. Kecamatan Medan Polonia;
b. Kecamatan Medan Maimun;
c. Kecamatan Medan Baru (Kelurahan Darat dan Petisah Hulu);
d. Kecamatan Medan Petisah (Kelurahan Petisah Tengah dan Sekip);
e. Kecamatan Medan Barat (Kelurahan Kesawan dan Silalas);
f. Kecamatan Medan Timur (Kelurahan Persiapan Perintis dan Gang Buntu); dan
g. Kecamatan Medan Kota (Kelurahan Pusat Pasar, Pasar Baru dan Kelurahan Mesjid).

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 2


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

2. Pusat Pelayanan Kota di Bagian Utara, terletak di antara Kecamatan Medan Labuhan dan Medan
Marelan, tepatnya di sekitar Mesjid Raya Labuhan, Kelurahan Pekan Labuhan yang berfungsi
sebagai pusat kegiatan perdagangan dan jasa regional, pusat pelayanan transportasi; pusat
kegiatan sosial – budaya, dan pusat kegiatan industri serta pusat pertahanan keamanan.

Pengembangan sub pusat pelayanan kota berfungsi sebagai penyangga dua Pusat Pelayanan Kota
dan meratakan pelayanan pada skala subpusat pelayanan kota. Penyebaran Subpusat Pelayanan Kota
juga dimaksudkan untuk mendukung keserasian perkembangan kegiatan pembangunan antar
subpusat wilayah kota. Lokasi Sub pusat Pelayanan Kota Medan dapat diarahkan sebagai berikut:
1. Sub pusat pelayanan kota Medan Belawan yang berfungsi sebagai pusat pelayanan transportasi
laut, pusat kegiatan bongkar muat dan impor – ekspor, pusat pelayanan pertahanan keamanan,
pusat kegiatan industri dan pusat kegiatan perikanan, ditetapkan di Kecamatan Medan Belawan,
tepatnya di stasiun kereta api Pelabuhan Belawan Lama.
2. Sub pusat pelayanan kota Medan Labuhan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan jasa dan
perdagangan, pusat pelayanan transportasi, dan pusat pelayanan kesehatan, ditetapkan di
Kecamatan Medan Labuhan, tepatnya di persimpangan jalan Marelan Raya dan Jalan Yos
Sudarso, di antara Kelurahan Pekan Labuhan dengan Kelurahan Martubung.
3. Sub pusat pelayanan kota Medan Marelan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan
dan jasa kebutuhan pokok (pasar induk) dan pusat kegiatan rekreasi serta wisata, ditetapkan di
Kecamatan Medan Marelan, tepatnya di persimpangan Jalan Marelan Raya dan Jalan Rahmad
Budin (Kelurahan Terjun).
4. Sub pusat pelayanan kota Medan Perjuangan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan
perdagangan/bisnis, dan pusat pelayanan olahraga, ditetapkan di Kecamatan Medan Tembung
tepatnya di sekitar aksara, meliputi Kecamatan Medan Perjuangan dan Medan Tembung.
5. Sub pusat pelayanan kota Medan Area yang berfungsi sebagai pusat pelayanan ekonomi dan
pusat pelayanan transportasi, ditetapkan di Kecamatan Medan Amplas tepatnya di sekitar
persimpangan terminal Amplas, Kelurahan Timbang Deli, meliputi Kecamatan Medan Area,
Medan Kota (kecuali Kelurahan Pusat Pasar, Pasar Baru dan Kelurahan Mesjid).
6. Sub pusat pelayanan kota Medan Helvetia yang berfungsi sebagai pusat pelayanan ekonomi,
pusat pelayanan transportasi wilayah bagian Barat, dan pusat kegiatan sosial-budaya, ditetapkan
di Kecamatan Medan Helvetia tepatnya di Jalan Asrama, antara rel Kereta Api dan Jalan Gaperta,
meliputi Kecamatan Medan Petisah (kecuali Kelurahan Petisah Tengah dan Sekip) serta pusat
pelayanan pertahanan keamanan.
7. Sub pusat pelayanan kota Medan Selayang yang berfungsi sebagai pusat kegiatan
perdagangan/bisnis dan pusat pendidikan, ditetapkan di Kecamatan Medan Selayang tepatnya di
sekitar simpang Pemda, meliputi Kecamatan Medan Tuntungan, Kecamatan Medan Baru (kecuali
Kelurahan Darat dan Petisah Hulu), Kecamatan Medan Selayang dan Kecamatan Medan Johor.
8. Sub pusat pelayanan kota Medan Timur yang berfungsi sebagai pusat kegiatan
perdagangan/bisnis, pusat pelayanan transportasi (TOD), dan pusat kegiatan sosial-budaya,
ditetapkan di Kecamatan Medan Timur tepatnya disekitar jembatan layang Pulo Brayan, meliputi
Kecamatan Medan Deli, Kecamatan Medan Timur (kecuali Kelurahan Persiapan Perintis dan Gang
Buntu), Kecamatan Medan Barat (kecuali Kelurahan Kesawan dan Silalas) serta pusat pelayanan
pertahanan keamanan.

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 3


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Tabel 5.1. Rencana Struktur Pusat Pelayanan Kota Medan Tahun 2030

No Pusat Pelayanan Fungsi Wilayah pelayanan


A Pusat Pelayanan  Pusat kegiatan  Kota Medan, Kec. Medan Polonia,
Kota di Pusat Kota perdagangan/bisnis; Kec. Medan Baru, Kec. Medan
 Pusat kegiatan jasa dan kegiatan Petisah, Kec. Medan Timur, Kec.
pemerintahan provinsi dan kota; Medan Barat, Kec. Medan Kota;
 Pusat pelayanan ekonomi  Provinsi Sumatera Utara
 Internasional

B Pusat Pelayanan  Pusat Kegiatan Jasa dan  Kota Medan Bagian Utara;
Kota dibagian Utara Perdagangan regional  Provinsi Sumatera Utara
 Pusat pelayanan transportasi;  Regional
 Pusat kegiatan sosial-budaya
 Pusat kegiatan industri

1 Subpusat pelayanan  pusat pelayanan transportasi laut,  Kec. Medan Belawan


kota Medan Belawan  pusat kegiatan bongkar muat dan
impor – ekspor,
 pusat kegiatan industri, dan
 pusat kegiatan perikanan

2 Subpusat pelayanan  Pusat Kegiatan Jasa dan  Kec. Medan Labuhan


kota Medan Perdagangan
Labuhan  Pusat pelayanan transportasi
 Pusat pelayanan kesehatan

3 Subpusat pelayanan  Pusat kegiatan perdagangan  Kec, Medan Marelan;


kota Medan Marelan kebutuhan pokok (pasar induk);  Kabupaten Deli Serdang
 Pusat kegiatan rekreasi dan wisata

4 Subpusat pelayanan  Pusat kegiatan  Kec. Medan Perjuangan dan Kec.


kota Medan perdagangan/bisnis Medan Tembung
Perjuangan  Pusat pelayanan olahraga

5 Subpusat pelayanan  Pusat pelayanan ekonomi  Kec. Medan Area, Kec. Medan Kota,
kota Medan Area  Pusat pelayanan transportasi Kec. Medan Denai, Kec, Medan
Amplas

6 Subpusat pelayanan  Pusat pelayanan ekonomi  Kec. Medan Helvetia, Kec. Medan
kota Medan Helvetia  Pusat pelayanan transportasi Petisah, Kec. Medan Sunggal
wilayah bagian Barat
 Pusat kegiatan sosial-budaya

8 Subpusat pelayanan  Pusat kegiatan  Kec. Medan Tuntungan, kec. Medan


kota Medan perdagangan/bisnis Baru, Kec. Medan Selayang, kec.
Selayang  Pusat Pendidikan Medan Johor

9 Subpusat pelayanan  Pusat kegiatan  Kec. Medan Deli, Kec. Medan Timur,
kota Medan Timur perdagangan/bisnis Kec. Medan Barat
 Pusat pelayanan transportasi
(TOD);
 Pusat kegiatan sosial-budaya

Sumber: RTRW Kota Medan 2030

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 4


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

5.1.2. Rencana Pengembangan Kawasan Strategis di Kota Medan


Kawasan strategis merupakan kawasan yang di dalamnya berlangsung kegiatan yang mempunyai
pengaruh besar terhadap:
1. Tata ruang di wilayah sekitarnya;
2. Kegiatan lain di bidang yang sejenis dan kegiatan di bidang lainnya; dan/atau
3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Jenis kawasan strategis antara lain adalah, kawasan strategis dari sudut pertumbuhan ekonomi, bidang
sosial dan budaya, pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi, serta fungsi dan
daya dukung lingkungan hidup dan kepentingan pertahanan dan keamanan.

5.1.2.1. Kawasan Strategis Bidang Pertumbuhan Ekonomi


Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, antara lain, adalah kawasan
metropolitan, kawasan ekonomi khusus, kawasan pengembangan ekonomi terpadu, kawasan
tertinggal, serta kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas. Berdasarkan kriteria di atas maka
Kawasan Strategis Kota (KSK) Medan yang dapat dikembangkan sebagai Kawasan Strategis
Pertumbuhan Ekonomi, antara lain:
1. Pusat Pelayanan Kota di Bagian Pusat Kota (CBD Polonia)
2. Di Kota Medan terdapat 7 (tujuh) kecamatan di Pusat Kota yang ditetapkan sebagai Pusat
Kawasan Metropolitan Mebidangro, yaitu Kecamatan Medan Polonia, Medan Maimun, Medan
Barat, Medan Petisah, Medan Baru, Timur dan Medan Kota.
3. Kawasan ekonomi khusus, yang akan di kembangkan adalah di Kecamatan Medan Labuhan;
4. Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu

Kawasan pengembangan ekonomi terpadu ditetapkan dengan kriteria sebagai berikut:


1. Memiliki aksesibilitas tinggi yang didukung oleh prasarana transportasi yang memadai.
2. Memiliki potensi strategis yang memberikan keuntungan dalam pengembangan sosial
ekonomi.
3. Berdampak luas terhadap pengembangan regional, nasional dan internasional.
4. Memiliki peluang investasi yang menghasilkan nilai tinggi.

Berdasarkan kriteria diatas maka kawasan yang dapat dikembangkan sebagai kawasan pertumbuhan
ekonomi terpadu adalah: Kecamatan Medan Belawan, Kecamatan Medan Labuhan, Kecamatan Medan
Deli, Pusat Kota (CBD Polonia) dan Kecamatan Amplas.

Kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas adalah Kawasan Pelabuhan Belawan di Kecamatan
Medan Belawan dan Pusat-pusat Primer dan Sekunder.

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 5


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Gambar 5.1. Rencana Struktur Ruang Kota Medan

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 6


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

5.1.2.2. Kawasan Strategis Bidang Sosial Budaya


Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya, antara lain, adalah kawasan adat
tertentu, kawasan konservasi warisan budaya, termasuk warisan budaya yang diakui sebagai warisan
dunia. Kawasan-kawasan di Kota Medan yang dapat dikatagorikan sebagai kawasan strategis soaial
budaya adalah:
1. Kawasan Polonia;
2. Kawasan Kota Lama Labuhan Deli (Toapekong Labuhan, Rumah-rumah Toko Pekong, Rumah-
rumah Melayu, Mesjid Raya Labuhan, Bangunan Eks Bea Cukai dan Stasiun Kereta Api Belawan).
3. Kawasan Perumahan dan Pergudangan yang semula DSM (Deli Spoorweg Maatsehappij) di Pulo
Brayan;
4. Kawasan Istana Maimun yang meliputi Mesjid Raya Kota Medan, Istana Maimun dan Taman Sri
Deli;
5. Kawasan Kampung Keling;
6. Kawasan Kesawan

5.1.2.3. Kawasan Strategis Fungsi Dan Daya Dukung Lingkungan Hidup


Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, antara lain,
adalah kawasan pelindungan dan pelestarian lingkungan hidup, termasuk kawasan yang diakui
sebagai warisan dunia seperti Taman Nasional.

Kriteria kawasan lindung strategis adalah:


1. Memiliki peran ekologis dan penyelamatan lingkungan dan mengantisipasi bencana banjir
2. Memiliki peran ekonomi tinggi kalau dapat dikelola dengan baik
3. Kebutuhan pemberian identitas kota dengan pengembangan tanaman.

Kawasan strategis yang perlu dikembangkan dan bisa dikembangkan sebagai kawasan strategis
kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup adalah:
1. Kawasan Agrobisnis di Kecamatan Medan Marelan;
2. Kawasan Hutan Manggrove dan rawa di Kecamatan Medan Belawan;
3. Kawasan Wisata (Theme Park dan Natural Park) di Kecamatan Medan Marelan;
4. Kawasan rencana pengembangan waduk-waduk buatan yang menyebar di Kecamatan Medan
Labuhan.

5.1.3. Kawasan Strategis Nasional Dan Kawasan Strategis Provinsi Dalam Wilayah Kota
Medan
Rencana tata ruang Kota Medan juga mengakomodir kawasan-kawasan strategis nasional dan
provinsi yang berperan penting dan diprioritaskan pengembangannya. Berikut ini merupakan kawasan
strategis nasional dan kawasan strategis provinsi dalam wilayah Kota Medan:
1. Kawasan Strategis Nasional (KSN) yang terdapat dalam wilayah Kota Medan adalah Kawasan
Perkotaan Mebidangro.
2. Kawasan Strategis Provinsi (KSP) yang terdapat dalam wilayah Kabupaten Deli Serdang adalah
Kawasan Andalan Perkotaan Mebidangro.

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 7


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

3. Kawasan Strategis Nasional dari sudut kepentingan pertahanan keamanan yang diperuntukkan
bagi kepentingan pemeliharaan dan pertahanan negara berdasarkan geosrategic national yang
terdapat dalam wilayah Kota Medan adalah Pangkalan Udara (Lanud) Polonia di Kecamatan
Medan Polonia, Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Belawan di Kecamatan Medan Belawan dan
Kodam di Kecamatan Medan Helvetia.

5.1.4. Arahan Pengembangan Kawasan Perdagangan dan Jasa


Kawasan perdagangan dan jasa yang akan direncanakan di Kota Medan terdiri dari kegiatan pasar
tradisional, pusat perbelanjaan (mall) dan toko modern. Luas lahan untuk kegiatan ini direncanakan
terdapat sekitar 836,82 Ha. Arahan lokasi untuk kegiatan jasa tersebut ditetapkan pada lokasi sebagai
berikut:
1. Pusat Pelayanan Kota di Pusat Kota yang terdiri dari 7 (tujuh) Kecamatan, jenis kegiatan yang
akan dikembangkan sebagai berikut:
a. Pusat kegiatan perdagangan/niaga/bisnis/komersial bertaraf internasional;
b. Kawasan Pusat Pemerintahan kota (Kawasan Khusus).
c. Pusat pelayanan ekonomi
d. Kawasan City Check In;
2. Pusat Pelayanan Kota di Bagian Utara terdiri dari Kecamatan Medan Labuhan dan Kecamatan
Medan Marelan, tepatnya disekitar Mesjid Raya Labuhan, Kelurahan Pekan Labuhan;
a. Pusat kegiatan perdagangan dan jasa
b. Pusat ekonomi berbasis perikanan dan hasil kelautan dalam rangka mendukung Kota
Medan sebagai Kota Minapolitan
3. Di setiap sub-pusat pelayanan.
a. Pusat Kegiatan Jasa dan Perdagangan
b. Pusat pelayanan transportasi (TOD);
c. Pusat kegiatan sosial-budaya

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 8


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Gambar 5.2. Rencana Pengembangan Kawasan Strategis Kota Medan

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 9


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

5.1.5. Arahan Pengembangan Kawasan Perumahan


Arahan kepadatan perumahan di Kota Medan adalah sebagai berikut:
A. Tingkat Kepadatan Perumahan
Tingkat kepadatan perumahan di Kota Medan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu kepadatan tinggi,
sedang, dan rendah. Tingkat kepadatan tinggi adalah dengan jumlah 54 – 97 unit rumah per ha,
kepadatan sedang 24 – 53 rumah per ha, dan kepadatan rendah 0 -23 rumah per ha.
1. Kepadatan Tinggi (54 – 97 unit rumah/Ha)
Termasuk dalam tingkat kepadatan tinggi adalah Kecamatan Medan Perjuangan (Kelurahan
Sei Kerah Hilir dan Hulu), Kecamatan Medan Denai, Kecamatan Medan Area (Kelurahan
Sukaramai 2, Kelurahan Tegal Sari 1, Kelurahan Tegal Sari 3, Kelurahan Kota Maksum 1,
Kelurahan Kota Matsum 4) Kecamatan Medan Kota (Kelurahan Sei Rengas), Kecamatan
Medan Maimum (Kelurahan Hamdani, Kelurahan Sei Mati), Kecamatan Medan Amplas
(Kelurahan Amplas).

Termasuk ke dalam kawasan perumahan dengan kepadatan tinggi yaitu perumahan kavling
ukuran kecil <100 m2, flat, rumah susun dan apartemen, yang saat ini berlokasi pada
perumnas. Perumnas-perumnas yang dimaksud adalah Helvetia di Bagian Barat, Denai di
Bagian Timur, Simalingkar di Bagian Selatan dan Martubung di Bagian Utara, dan rumah
susun di Sukaramai.
2. Kepadatan Sedang (24 – 53 unit rumah/Ha)
Tingkat kepadatan perumahan sedang tersebar di Kecamatan Medan Belawan (Kelurahan
Belawan Bahagia), Kecamatan Medan Timur di Kelurahan Durian, di Kecamatan Medan
Petisah di Kelurahan Sei Barat, Kelurahan Sei Putih Tengah, Kelurahan Sekip, Kecamatan
Medan Tengah (Kelurahan Helvetia Tengah). Perumahan yang termasuk dalam kawasan
perumahan dengan kepadatan sedang yakni kavling ukuran 150 m2 – 200 m2. Perumahan ini
merupakan rumah yang diperuntukkan bagi kelas ekonomi menengah yang sebagian besar
merupakan PNS.
3. Kepadatan Rendah ( 0 - 23 unit rumah/Ha)
Adapun perumahan dengan kepadatan rendah tersebar di Utara Medan, Medan Tengah dan
Medan Selatan. Kavling perumahan berkepadatan rendah kebanyakan merupakan
perumahan kavling ukuran besar > 200 m2 pada umumnya dihuni oleh kelas menengah atas
dari etnis pribumi. Sedangkan masyarakat kelas menengah atas (kalangan pengusaha) yang
didominasi oleh etnis keturunan Cina, lebih suka tinggal di pusat kota dengan kavling rapat
dan kepadatan tinggi dalam gated community.

Arahan pengembangan kepadatan perumahan di Kota Medan dapat dilihat pada gambar rencana
pengembangan kawasan perumahan di bawah ini:
 Arahan Pengembangan Kawasan Lindung
Kawasan hutan lindung adalah kawasan yang disiapkan untuk memperbaiki dan menjaga
iklim mikro, meresapkan air, menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan fisik
kawasan, dan mendukung pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 10


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Gambar 5.3. Rencana Kawasan Perumahan Kota Medan

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 11


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Pola ruang kawasan lindung di wilayah Kota Medan secara umum bertujuan untuk mencegah
timbulnya kerusakan fungsi lingkungan hidup dan melestarikan fungsi lindung kawasan yang
memberikan perlindungan kawasan bawahannya, kawasan perlindungan setempat, dan
kawasan lindung lainnya, serta menghindari berbagai usaha dan/atau kegiatan di kawasan
rawan bencana. Sasarannya adalah untuk:
1. Meningkatkan fungsi lindung terhadap tanah, air, iklim, tumbuhan dan satwa, serta nilai
budaya dan sejarah bangsa;
2. Mempertahankan keanekaragaman hayati, satwa, tipe ekosistem dan keunikan alam.

Jenis pemanfaatan ruang kawasan lindung yang terdapat di Kota Medan terdiri dari:
A. Mangrove
Mangrove yang ada di Kota Medan terdapat pada kawasan Utara, tepatnya di Kecamatan
Medan Labuhan. Luas Mangrove di wilayah Kecamatan Medan Belawan seluas 1.029 Ha
berfungsi menjaga kelestarian lingkungan serta menjaga ekosistem ikan dan mencegah
abrasi pantai.

B. Kawasan perlindungan setempat (kawasan sekitar waduk/danau buatan, sempadan


sungai dan jalur hijau).
Kawasan perlindungan setempat bertujuan untuk melindungi keberlangsungan sumber
air baku, ekosistem daratan, keseimbangan lingkungan kawasan, menciptakan
keseimbangan antara lingkungan alam dan lingkungan binaan yang berguna untuk
kepentingan masyarakat, serta meningkatkan keserasian lingkungan perkotaan sebagai
sarana pengaman lingkungan perkotaan yang aman, nyaman, segar, indah, dan bersih.

Rencana kawasan perlindungan setempat di Kota Medan terdiri dari sempadan sungai,
sempadan pantai, sempadan danau, sempadan jalan kereta api, dan sempadan Saluran
Udara Tegangan Ekstra Tinggi;
1. Sempadan Sungai
Adapun rencana sempadan sungai di Kota Medan adalah sebagai berikut:
1. Sungai Belawan 15 m.
2. Sungai Percut 15 m.
3. Sungai Deli 15 m.
4. Sungai Babura 15 m.
5. Sungai Sei Selayang 15 m.
6. Parit Emas 5 m.
7. Sungai-sungai kecil 5 m.

Dari hasil perhitungan GIS dengan menggunakan kriteria diatas maka perkiraan luas
kawasan lindung sempadan sungai di Kota Medan adalah sebesar 666 Ha.
2. Sempadan Danau
Rencana kawasan lindung danau buatan/bendungan direncanakan di Danau Siombak
dengan jarak sekurang-kurangnya 50 meter yang diperkirakan sebesar 26,4 Ha yang
sekaligus berfungsi sebagai RTH.

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 12


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

3. Jalur Sempadan Kereta Api


Penyediaan RTH pada garis sempadan jalan rel kereta api merupakan RTH yang
memiliki fungsi utama untuk membatasi interaksi antara kegiatan masyarakat dengan
jalan rel kereta api. Berkaitan dengan hal tersebut perlu dengan tegas menentukan
lebar garis sempadan jalan kereta api di kawasan perkotaan. Jalur Sempadan Jalan
Kereta Api yaitu kawasan di sisi kiri dan kanan rel kereta api dengan jarak sekurang-
kurangnya 18 meter.
4. Sempadan Pantai
Kriteria untuk kawasan lindung ini yaitu daratan sepanjang tepian pantai yang
lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai sebesar 100 meter dari
titik pasang tertinggi ke arah darat.
a. Batasan pemanfaatannya adalah:
i. Untuk tanaman-tanaman yang dapat mencegah terjadinya erosi dan abrasi
pantai, seperti tanaman bakau (mangrove).
ii. Sebagai ruang terbuka milik umum yang dapat dimanfaatkan untuk rekreasi
dan objek wisata pada pantai yang landai dan memiliki panorama yang
indah.
b. Penanganan
i. Mencegah kegiatan budidaya yang dapat merusak dan mengganggu
kelestarian fungsi pantai
ii. Rehabilitasi kawasan hutan bakau sebagai pelindung pantai yang rusak.
5. Jalur Hijau Sempadan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTET)
Penyediaan RTH pada garis sempadan SUTET merupakan RTH yang memiliki fungsi
utama untuk membatasi interaksi antara kegiatan masyarakat dengan saluran udara
tegangan ekstra tinggi. Berkaitan dengan hal tersebut perlu dengan tegas
menentukan lebar garis sempadan jalur hijau SUTET. Jalur hijau SUTET adalah
kawasan di sisi kiri dan kanan saluran udara tegangan ekstra tinggi dengan jarak
sekurang kurangnya 60 meter.

C. Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota


Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas
baik bentuk area/kawasan maupun dalam bentuk area memanjang/jalur dimana dalam
penggunaannya lebih bersifat terbuka yang pada dasarnya tanpa bangunan. Kawasan
ruang terbuka hijau selain berfungsi sebagai paru-paru kota, juga berfungsi sebagai salah
satu unsur pembentuk struktur tata ruang kota.

Pengembangan ruang terbuka dan jalur hijau dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas
lingkungan hidup di Kota Medan. Pada kenyataannya, ruang terbuka dan konservasi
dapat berfungsi sebagai kawasan rekreasi, olah raga, jalur hijau, taman, kawasan resapan
air, perkuburan, dan sebagainya. Peranan ruang terbuka hijau dalam konteks
pemanfaatan ruang kota adalah sebagai pelestari keseimbangan ekologis wilayah
perkotaan dalam bentuk paru-paru kota. Peningkatan kualitas lingkungan dapat
dilakukan dengan mempertahankan dan menambah kawasan ruang terbuka hijau.
Kebijakan pengembangan RTH Kota adalah:

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 13


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

1. Pembatasan pendirian bangunan-bangunan, kecuali yang memiliki fungsi sangat vital


atau bangunan-bangunan yang merupakan penunjang dan menjadi bagian dari
kawasan ruang terbuka hijau.
2. Pengembangan kawasan ruang terbuka hijau sebagai bagian dari pengembangan
fasilitas umum dan taman-taman kota/ lingkungan
3. Pengembangan kawasan ruang terbuka hijau sebagai pembatas antara kawasan
industri dengan kawasan fungsional lain di sekitarnya, terutama kawasan permukiman.

Untuk menghitung kebutuhan luas RTH publik Kota Medan digunakan metode
perhitungan kebutuhan RTH berdasarkan persentase yang kemudian dikaitkan dengan
kebijakan yang terbaru yaitu Undang-undang No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan
Ruang, yaitu: Proporsi ruang terbuka hijau pada wilayah kota paling sedikit 30 (tiga puluh)
persen dari luas Kota Medan, yang meliputi: 20 (dua puluh) persen ruang terbuka hijau
publik dan 10 (sepuluh) persen ruang terbuka hijau privat. Maka perhitungannya sebagai
berikut:
1. Luas Wilayah Kota Medan: 26.510 Ha
2. Kebutuhan luas Ruang Terbuka Hijau sesuai standar UU No. 26 Tahun 2007 adalah
30% dari 26.510 Ha, sekitar 7.953 Ha, yang terdiri dari 5.302 Ha RTH Publik dan 2.651
Ha Privat.

Untuk memenuhi kebutuhan RTH Kota sebesar 7.953 Ha (30%) maka arahan lokasi RTH
yang akan dikembangkan diluar kawasan lindung (hutan manggrove dan jalur hijau),
antara lain:
1. RTH Kawasan Wisata
Kawasan wisata yang dapat dikembangkan sekaligus berfungsi sebagai RTH adalah
kawasan wisata di Utara Medan (Kecamatan Medan Marelan), yang meliputi: Theme
Park, Natural Park dan Danau Siombak. Kawasan Wisata di Selatan meliputi Kebun
Binatang dan Taman Mora Indah. Luas RTH tersebut diperkirakan mencapai sekitar
959,08 Ha.
2. RTH Hutan Kota
Tujuan penyelenggaraan hutan kota adalah sebagai peyangga lingkungan kota yang
berfungsi untuk:
1. Memperbaiki dan menjaga iklim mikro dan nilai estetika;
2. Meresapkan air;
3. Menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan fisik kota; dan
4. Mendukung pelestarian dan perlindungan keanekaragaman hayati Indonesia.

Kawasan yang dapat dikembangkan sebagai RTH Hutan Kota di Kota Medan antara
lain adalah:

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 14


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Tabel 5.2. Rencana RTH Hutan Kota di Kota Medan

No. Lokasi Kecamatan Luas (Ha)


1. Taman Beringin Kecamatan Medan Baru ±1,2 Ha
2. Bumi Perkemahan Pramuka Cadika Kecamatan Medan Johor ±25 Ha
3. Hutan Kota CBD Polonia Kecamatan Medan Polonia ±40 Ha
4. Kebun Binatang Kecamatan Medan Tuntungan ±30 Ha
5. Kanal Sungai Deli Zona A dan D Kecamatan Medan Johor ±2 Ha
6. Hutan Kota Kecamatan Medan Labuhan ±1,5 Ha
7. Hutan Kota Kelurahan Baru Ladang Bambu Kecamatan Medan Tuntungan ± 8,7 Ha
Luas 108,4 Ha
Sumber: RTRW Kota Medan, 2030

3. RTH Taman Kota


RTH Taman kota adalah taman yang ditujukan untuk melayani penduduk satu kota
atau bagian wilayah kota. Taman ini melayani minimal 480.000 penduduk dengan
standar minimal 0,3 m2 per penduduk kota, dengan luas taman minimal 144.000 m2.
Taman ini dapat berbentuk sebagai RTH (lapangan hijau), yang dilengkapi dengan
fasilitas rekreasi dan olah raga, dan kompleks olah raga dengan minimal RTH 80% -
90%. Semua fasilitas tersebut terbuka untuk umum. Jenis vegetasi yang dipilih berupa
pohon tahunan, perdu, dan semak ditanam secara berkelompok atau menyebar
berfungsi sebagai pohon pencipta iklim mikro atau sebagai pembatas antar kegiatan.
4. RTH Taman Pemakaman Umum
Penyediaan ruang terbuka hijau pada areal pemakaman disamping memiliki fungsi
utama sebagai tempat penguburan jenazah juga memiliki fungsi ekologis yaitu
sebagai daerah resapan air, tempat pertumbuhan berbagai jenis vegetasi, pencipta
iklim mikro serta tempat hidup burung serta fungsi sosial masyarakat di sekitar
seperti beristirahat dan sebagai sumber pendapatan.
5. RTH Jalur Hijau Jalan
Untuk jalur hijau jalan, RTH dapat disediakan dengan penempatan tanaman antara
20–30% dari ruang milik jalan (rumija) sesuai dengan klas jalan. Untuk menentukan
pemilihan jenis tanaman, perlu memperhatikan 2 (dua) hal, yaitu fungsi tanaman dan
persyaratan penempatannya. Disarankan agar dipilih jenis tanaman khas daerah
setempat, yang disukai oleh burung-burung, serta tingkat evapotranspirasi rendah.
6. RTH Jalur Pejalan Kaki
Jalur pejalan kaki adalah Jalur yang disediakan bagi pejalan kaki pada kiri-kanan jalan
atau di dalam taman. Jalur pejalan kaki yang dilengkapi dengan RTH harus
memenuhi hal-hal sebagai berkut:
1. Kenyamanan, adalah cara mengukur kualitas fungsional yang ditawarkan oleh
sistem pedestrian yaitu:
2. Karakter fisik, meliputi:
a. Kriteria dimensional, disesuaikan dengan kondisi sosial dan budaya
setempat, kebiasaan dan gaya hidup, kepadatan penduduk, warisan dan nilai
yang dianut terhadap lingkungan;

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 15


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

b. Kriteria pergerakan, jarak rata-rata orang berjalan di setiap tempat umumnya


berbeda dipengaruhi oleh tujuan perjalanan, kondisi cuaca, kebiasaan dan
budaya.
3. Pedoman teknis lebih rinci untuk jalur pejalan kaki dapat mengacu pada Kepmen
PU No. 468/KPTS/1998 tanggal 1 Desember 1998, tentang Persyaratan Teknis
Aksesiblitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan dan Pedoman Penyediaan
dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Jalur Pejalan Kaki. Pada umumnya orang
tidak mau berjalan lebih dari 400 m.
7. RTH Atap Bangunan
Disetiap atap bangunan yang beratap beton diwajibkan menanam tumbuhan
penghasil oksigen atau pohon buah-buahan dalam pot atau hamparan rumput.
8. Lapangan Olahraga
Lapangan olahraga yang dimaksud adalah lapangan di setiap kecamatan.

D. Kawasan suaka alam dan cagar budaya


Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya bertujuan untuk melestarikan dan melindungi
situs-situs purbakala sebagai peninggalan budaya di Kota Medan. Kawasan suaka alam
dan cagar budaya di Kota Medan terdiri dari:
1. Kawasan pantai berhutan bakau di Kecamatan Medan Belawan.
2. Kawasan cagar budaya di kawasan Polonia, kawasan Kota Lama Labuhan Deli
(Toapekong Labuhan), Rumah-rumah Toko Pekong, Rumah-rumah Melayu, Mesjid
Raya Labuhan, Bangunan yang semula Bea Cukai dan Stasiun Kereta Api Belawan,
Kawasan Perumahan dan Pergudangan yang semula DSM (Deli Spoorweg
Maatsehappij) di Pulo Brayan, Kawasan Istana Maimun, Kawasan Kampung Keling dan
Kawasan Kesawan

E. Kawasan rawan bencana


Kawasan rawan bencana bertujuan untuk memberikan perlindungan semaksimal mungkin
atas kemungkinan bencana terhadap fungsi lingkungan hidup dan kegiatan lainnya.
Kawasan rawan bencana di kota medan tersebar hampir menyebar di seluruh kota
medan. Ada 4 jenis kemungkinan bencana yang akan terjadi. Berdasarkan hasil mitigasi
bencana alam dapat diurutkan berdasarkan prioritas yaitu:
1. Rawan Banjir di Kota Medan
Kota Medan dilewati oleh 2 buah sungai besar yaitu Sungai Babura dan Sungai Deli
yang keduanya bermuara di Selat Malaka. Beberapa anak sungai juga terdapat di
Kota Medan antara lain Sungai Babura, Sungai Denai, dan Sungai Belawan. Oleh
karena itu, Kota Medan mempunyai potensi tertimpa bencana banjir, baik berupa
banjir makro maupun banjir mikro/genangan. Banjir makro terjadi akibat meluapnya
kedua sungai besar tersebut apabila terjadi curah hujan tinggi. Banjir terjadi dari
pengalaman sejarah bahwa banjir makro ini terjadi dengan periode ulang 25
tahunan. Daerah yang terkena banjir makro ini pada umumnya adalah daerah
dataran rendah di hilir sungai. Namun, dari pengalaman kejadian banjir pada tahun
2001, Bandara Polonia yang terletak di sekitar pertengahan Sungai Deli dan Sungai
Babura juga mengalami genangan sampai lebih dari 10 cm sehingga mengganggu
Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 16
BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

jadwal penerbangan masuk dan keluar bandara tersebut. Banjir tersebut pada
umumnya disebabkan selain karena curah hujan 25 tahunan yang tinggi. Juga karena
kapasitas sungai yang tidak memadai, serta adanya pengaruh pasang-surut air laut di
Selat Malaka.

Sementara itu, banjir mikro terjadi hampir merata di semua tempat di Kota Medan. Di
daerah hulu sungai, yang termasuk daerah tinggi di Kota Medan seperti Kecamatan
Medan Kota, Medan Selayang, dan Medan Baru tak luput dari genangan ini. Daerah
rawan genangan terbanyak terdapat di daerah tengah Kota Medan. Daerah tersebut
antara lain Kecamatan Medan Selatan, Medan Helvetia, Medan Barat, Medan
Perjuangan, dan Medan Timur. Di daerah hilir Kota Medan beberapa kecamatan
seperti Kecamatan Medan Deli dan Kecamatan Medan Belawan merupakan daerah
yang seringkali terkena bencana banjir atau genangan.

2. Rawan Gelombang Pasang di Medan


Pusat Kota Medan tidak terletak di tepi pantai, namun sedikit lebih masuk ke daratan
sekitar lebih kurang 20 km. Kota yang terletak di tepi pantai adalah Belawan.
Sehingga, boleh dikatakan bahwa Kota Medan tidak terkena sapuan langsung apabila
di daerah Selat Malaka terjadi gelombang pasang. Namun demikian, karena topografi
Kota Medan relatif datar, dengan ketinggian daerah bervariasi mulai 3 meter sampai
35 meter di atas permukaan air pasang tertinggi, maka ada kemungkinan gelombang
pasang akan mempengaruhi Kota Medan melalui sungai besar yang bermuara di
Selat Malaka. Bencana yang mungkin timbul berupa banjir akibat curah hujan tinggi
disertai naiknya muka air sungai pada saat terjadi gelombang pasang karena air
sungai tidak bisa mengalir dengan bebas ke laut.

Daerah yang merupakan rawan bencana gelombang pasang adalah kawasan


Perkotaan Belawan. Daerah ini terletak pada daerah pantai yang datar dengan
ketinggian daratan dari muka laut rata-rata antara 1 meter sampai dengan 5 meter.
Perkampungan nelayan menghadap langsung ke Selat Malaka sehingga apabila
terjadi gelombang pasang pada Selat Malaka, maka perkampungan ini akan terkena
dampaknya.

3. Rawan Tsunami di Medan


Wilayah Kota Medan berdasarkan letak secara geografis, sisi Utara berbatasan
langsung dengan Selat Malaka. Dengan terjadinya tsunami di Provinsi Naggroe Aceh
Darussalam pada Tahun 2004 dan Pulau Nias pada Tahun 2005 berdampak terhadap
pantai timur Sumatera Utara. Untuk mengantisipasi dampak tersebut maka kawasan
yang berbatasan dengan Selat Malaka di Kecamatan Medan Belawan ditetapkan
sebagai kawasan rawan tsunami.

4. Rawan Gempa Bumi di Medan


Wilayah Kota Medan ditinjau dari kondisi geologinya tidak terdapat sumber maupun
jalur atau zona utama gempa, dimana sumber-sumber gempa terjadi di luar kota
Medan. Namun demikian bila terjadi gempa bumi yang bersumber dari luar wilayah
Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 17
BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Medan, goncangannya dapat dirasakan. Dalam kurun waktu 30 tahun atau dari
tahun 1979-2008, BMG Wilayah Medan mencatat adanya 34 kejadian gempa yang
goncangannya dapat dirasakan di Kota Medan. Keseluruhan kejadian gempa
tersebut, sumbernya atau pusat gempanya dari luar wilayah Medan dan tergolong
gempa bumi dangkal (kedalaman < 50 km). Dari kejadian-kejadian gempa tersebut,
dengan mengacu pada skala MMI, tingkat goncangan gempa di Kota Medan secara
umum tergolong dalam skala I- II MMI. Atau bila ditinjau dari tingkat goncangan
menurut klasifikasi Rossi-Farel tergolong dalam tingkat goncangan mikroseismik –
goncangan sangat lemah (drajat I – II). Tingkat goncangan paling tinggi yang pernah
terjadi adalah IV – V Skala MMI atau tergolong goncangan lemah-kuat, dan itupun
hanya terjadi ketika terjadi gempa bumi berkekuatan besar (> 8 SR), yaitu saat
kejadian gempa di Aceh pada Desember 2004 dan di Nias pada Maret 2005.

Intensitas kejadian gempa yang goncangannya dirasakan di Kota Medan mengalami


peningkatan (mencapai 26 kali) setelah terjadi gempa besar di Aceh maupun di Nias.
Begitu juga dengan kekuatan gempanya yang rata-rata berkisar 6 SR (sebelumnya
rata-rata 5 SR). Hal ini umum terjadi sebagai bagian cara bumi mencari
keseimbangan setelah kejadian goncangan besar, dimana akan diikuti pelepasan-
pelepasan energi dalam skala atau kekuatan yang lebih kecil.

Lebih lengkapnya mengenai rencana kawasan lindung dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 18


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Gambar 5.4. Rencana Kawasan Lindung Kota Medan

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 19


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

5.1.6. Arahan Pengembangan Struktur Ruang terkait Bidang Ke-Ciptakarya-an


a) Sistem Jaringan Sumber Daya Air
Sistem penyediaan air minum adalah sistem yang dikembangkan untuk menjamin kuantitas, kualitas,
kontinuitas penyediaan air minum bagi penduduk dan kegiatan ekonomi serta meningkatkan efisiensi
dan cakupan pelayanan. Sistem jaringan sumber daya air adalah sistem yang dikembangkan bertujuan
untuk memberikan akses secara adil kepada seluruh masyarakat untuk mendapatkan air agar dapat
berperikehidupan yang sehat, bersih, dan produktif.

b) Sistem Prasarana Pengelolaan Lingkungan


 Sistem Penyediaan Air Minum
Sistem penyediaan air minum meliputi jaringan perpipaan yang ditetapkan diseluruh
kecamatan di Kota Medan dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Sistem penyediaan air minum adalah penyediaan kebutuhan air bersih atau air minum
yang dilayani oleh PDAM Tirtanadi dengan sistem pengaliran pada jaringan
transmisi/distribusi di daerah pelayanan Kota Medan dan dengan sistem pemompaan
(booster pump) untuk Kecamatan Medan Belawan.
2) Daerah pelayanan air minum /air bersih sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilayani
melalui 14 cabang PDAM Tirtanadi meliputi : Cabang Utama, Cabang Deli Tua, Cabang
Tuasan, Cabang Amplas, Cabang Sunggal, Cabang Medan Labuhan, Cabang Yamin,
Cabang Denai, Cabang Cemara, Cabang Padang Bulan, Cabang Sei Agul, Cabang Diski,
Cabang Belawan dan Cabang Sibolangit.

 Sistem Pengelolaan Air Limbah


Sistem pengelolaan air limbah adalah sistem yang dikembangkan untuk pengurangan,
pemanfaatan kembali, dan pengolahan bagi air limbah dari kegiatan permukiman,
perkantoran dan kegiatan ekonomi dengan memperhatikan baku mutu limbah yang berlaku.

Sistem pengelolaan air limbah terdiri atas sistem pengelolaan air limbah domestik dan
industri, dimana ketentuan untuk masing-masing sistem tersebut antara lain :.
1) Sistem pengelolaan air limbah terpusat ditetapkan pada Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) Cemara.
2) Lokasi sistem air limbah domestik terpusat ditetapkan di Instalasi Pengolahan Air Limbah
Cemara.
3) Sistem air limbah domestik setempat dilakukan secara individual melalui pengolahan dan
pembuangan air limbah setempat dan dikembangkan pada kawasan-kawasan yang belum
memiliki sistem terpusat.
4) Sistem pengelolaan air limbah industri meliputi sistem air limbah terpusat dan atau
setempat, dilakukan secara individual oleh industri itu sendiri.

 Sistem Pengolahan Sampah


Sistem pengolahan persampahan adalah sistem yang dikembangkan untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber
daya.

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 20


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Sampah merupakan produksi masyarakat yang selalu ada setiap hari dari berbagai kegiatan.
Oleh karena itu pengorganisasian sampah perlu dirancang secara hirarki dan terkoordinir
dengan instansi terkait lainnya. Berdasarkan kondisi tinggi muka air tanah Kota Medan yang
rendah yaitu rata-rata 1 - 3 m di bawah permukaan tanah, maka penanganan sampah dengan
cara penimbunan dinilai kurang baik, terutama mengingat dampaknya terhadap kerusakan air
tanah dan air permukaan yang berada di sekitarnya.

Kemudian seiring dengan berkembangnya jaringan jalan dan aksesibilitas antar wilayah,
sistem penimbunan tersebut perlu diubah menjadi sistem terpusat, menggunakan
pengangkutan dengan truk sampah (dump truck) ataupun menggunakan arm roll truck
(dengan container) dan compactor truck menuju tempat pembuangan akhir di TPA.
Kebutuhan terhadap lahan untuk pembangunan TPA saat ini masih dapat disediakan
mengingat cukup tersedianya lahan kosong yang dapat dikembangkan di daerah TPA Terjun.
Dan hal ini harus diiringi dengan pemanfaatan teknologi dalam penanganan sampah yang
harus ditingkatkan dari Open Dumping menjadi Sanitary Landfill.

 Rencana Sistem Drainase


Sistem drainase kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf d bertujuan untuk
mengurangi banjir dan genangan air bagi kawasan permukiman, industri, perdagangan,
perkantoran, persawahan, dan jalan.

Hirarki sistem drainase yang direkomendasikan di Kota Medan antara lain terdiri dari:
1) Saluran primer:
 Sungai Badera.
 Sungai Belawan.
 Sungai Deli.
 Sungai Babura.
 Sungai Percut.
2) Saluran drainase sekunder:
a. Anak-anak sungai yang ada di Kota Medan
 Sei Selayang.
 Sei Putih.
 Sei Siput.
 Sei Berkala.
 Parit Emas.
 Parit Martondi.
 Sungai Buncong.
 Sungai Pelangkah.
 Sei Percut Denai.
b. Saluran sekunder eksisting (buatan) yang ada di pinggir jalan utama.
3) Saluran drainase tersier:
 Saluran drainase perumahan.
 Saluran drainase permukiman.

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 21


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

5.1.7. Ketentuan Zonasi bagi Pembangunan Prasarana dan Sarana Bidang Cipta Karya
a) Arahan Peraturan Zonasi
Peraturan Zonasi (Zoning Regulation) adalah ketentuan yang mengatur tentang klasifikasi zona,
pengaturan lebih lanjut mengenai pemanfaatan ruang, dan prosedur pelaksanaan
pembangunan.
b) Penyusunan Klasifikasi Zonasi
Klasifikasi zonasi disusun sesuai dengan kondisi Kota Medan dan Rencana Pola Ruang yang telah
ditetapkan, antara lain:
1. Kawasan Lindung, meliputi:
 Kawasan Hutan Manggrove(Hutan Bakau Sekunder);
 Kawasan Sempadan Sungai, Pantai dan Danau;
 Kawasan Sempadan Rel Kereta Api, dan
 Kawasan Sempadan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET);
2. Kawasan Budidaya, antara lain meliputi:
 Kawasan Perumahan;
 Kawasan Perdagangan dan Jasa;
 Kawasan Industri;
 Kawasan Fasilitas Pelayanan;
 Kawasan Peruntukan Lainnya/Kawasan Khusus

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 22


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

5.1.8. Indikasi Program Bdang Cipta Karya


Tabel 5.3. Indikasi Program Bidang Cipta Karya RTRW Kota Medan Tahun 2010-2030

WAKTU PELAKSANAAN
PJM I PJM II PJM III PJM IV PRAKIRAAN
SUMBER INSTANSI
NO PROGRAM UTAMA LOKASI BIAYA (Jutaan
DANA PELAKSANA

2010

2012

2013

2014
2011
2015-2019 2020-2024 2025-2030 Rupiah)

1 Air bersih
1. Menurunkan tingkat kebocoran produksi dan Seluruh Kota APBD
PDAM Tirtanadi
distribusi air bersih. Prov/Kota
2. Pelestarian sumber daya air permukaan dan
APBD
air tanah yang ada di Kota Medan dengan Seluruh Kota PDAM Tirtanadi
Prov/Kota
menjaga kualitas dan kuantitasnya.
3. Membangun prasarana air bersih Kran
Umum (KU) dan Hidran Umum (HU) untuk
Belawan dan APBD PDAM Tirtanadi &
masyarakat yang sulit dijangkau PDAM dan 54.000
Medan Labuhan Prov/Kota Dinas Perkim
untuk daerah yang kondisi air tanahnya
buruk seperti di Kawasan Medan Utara.
4. Pengaturan dan pengendalian penggunaan air Seluruh Kota APBD
BLH & Bina Marga
tanah dalam oleh industri. Prov/Kota
5. Pembangunan Reservoar Cemara. Perumahan APBD
PDAM Tirtanadi
Cemara Prov/Kota
6. Penyusunan DED Pipa Distribusi Air Bersih Belawan dan APBD
PDAM Tirtanadi
untuk Kawasan Medan Utara. Medan Labuhan Prov/Kota

2 Drainase
7. Program normalisasi saluran drainase dan aliran
sungai pada :
• Sistem Sungai Badera – Sungai Belawan.
Seluruh Kota 400.000 APBN Dinas PU
• Sistem Sungai Deli – Babura.
• Sistem Sungai Kera.
• Sistem Sungai Percut dan Sei Tuan.
8. Program pembuatan sudetan / kanal dari
hulu Catchment Area Sungai Badera dan Medan 400.000 APBN Dinas PU
Sungai Babura ke Sungai Belawan

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 23


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

WAKTU PELAKSANAAN
PJM I PJM II PJM III PJM IV PRAKIRAAN
SUMBER INSTANSI
NO PROGRAM UTAMA LOKASI BIAYA (Jutaan
DANA PELAKSANA

2014
2010

2012

2013
2011
2015-2019 2020-2024 2025-2030 Rupiah)

9. Program pelebaran saluran drainase dan


gorong-gorong, pembersihan sampah dan Seluruh Kota 10.000 APBD Dinas PU
pengerukan sedimen
10. Program pembuatan waduk/kolam
penampungan (detention pond) di daerah
10.000 APBD Dinas PU
hulu (up stream) dan di daerah middle
stream (tengah).
11. Program pembangunan sistem polder untuk
mengatasi meluapnya sungai pada saat
pasang surut air laut, terutama di daerah Labuhan Deli,
10.000 APBD Dinas PU
Medan Utara antara lain di Kampung Mabar, Labuhan
Kawasan Industri Medan (KIM) dan Labuhan
Deli

3 Air Limbah
12. Sosialisasi sistem penanganan limbang
kakus/tinja dengan menggunakan tangki Seluruh Kota 19.000 APBD Dinas Perkim
septic tank komunal.(Program Sanimas)
Dinas PU, PDAM &
13. Pembangunan IPLT APBD
Dinas Perkim
14. Pemantauan instalasi pengolahan air limbah
Seluruh Kota 2.000 APBD BLH
industri secara induvidual.
15. Penyusunan Rencana Untuk Sistem Drainase Medan APBD Dinas PU
16. Studi kelayakan untuk peningkatan kapasitas
Medan APBD Prov Tarukim Prov
pengolahan IPAL domestik Cemara.
17. Penyusunan DED sistem penyaluran air limbah. Medan APBD Prov Tarukim Prov
18. Penyusunan rencana Induk Sistem Drainase Medan APBD Prov Tarukim Prov
19. Pengadaan Lahan Untuk Penanganan Limbah Tarukim Prov &
Medan 5.000 APBD
Terpadu Dinas Perkim

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 24


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

WAKTU PELAKSANAAN
PJM I PJM II PJM III PJM IV PRAKIRAAN
SUMBER INSTANSI
NO PROGRAM UTAMA LOKASI BIAYA (Jutaan
DANA PELAKSANA

2014
2010

2012

2013
2011
2015-2019 2020-2024 2025-2030 Rupiah)

4 Sistem Persampahan
20. Pemanfaatan teknologi tepat guna dalam
pengolahan sampah organik skala Seluruh Kota APBD Dinas Kebersihan
kecil/composting (lingkungan RT atau RW)
21. Studi kelayakan perluasan TPA Terjun Marelan APBD Dinas Kebersihan
22. Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Marelan
APBD Dinas Kebersihan
Perluasan TPA Terjun.
23. Penyiapan peralatan dengan pembangunan
fasilitas pendukung untuk sistem Seluruh Kota APBD Dinas Kebersihan
persampahan di Kota Medan
24. Pengadaan TPS/Container/bak sampah
komunal untuk masing-masing kelurahan Seluruh Kota APBD Dinas Kebersihan
dan termasuk TPS khusus industri
25. Penertiban pemisahan sampah Non B3
dengan sampah B3 dari industri, bangunan Seluruh Kota
komersil, rumah sakit, hotel dan bangunan APBD Dinas Kebersihan
penghasil sampah lainnya
26. Pengawasan ketat pada pengolahan sampah
rumah sakit dan rumah bersalin yang ada di Seluruh Kota APBD Dinas Kebersihan
Kota Medan
27. Studi Kelayakan untuk pembangunan Pusat
Pengolahan Limbah Industri (PPLI) di Kota Medan
Medan, yang diperuntukkan mengolah APBD Dinas Kebersihan
limbah B3 industri
28. Pembebasan Lahan untuk Perluasan TPA
Medan Marelan APBD Dinas Kebersihan
Terjun
29. Pengembangan Kerja Sama TPA Regional Mebidang APBD Dinas Kebersihan
30. Studi Penutupan TPA Terjun dari sistem
Medan Marelan APBN Kementerian PU
Open Dumping
31. Pengembangan TPA Sanitary Land Fill Medan Marelan APBN Kementerian PU

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 25


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

5.2. ARAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA


MEDAN
5.2.1. Visi dan Misi
Visi pembangunan Kota Medan Tahun 2011–2015 adalah :
”KOTA MEDAN MENJADI KOTA METROPOLITAN YANG BERDAYA SAING,
NYAMAN, PEDULI, DAN SEJAHTERA”
Makna utama visi pembangunan kota tahun 2011-2015 dapat dijelaskan sebagai berikut:

Kota Metropolitan

Bermakna bahwa Kota Medan menjadi kota yang berfungsi sebagai pusat kegiatan nasional terutama
pusat penyelengaraan pemerintahan; pusat kehidupan politik lokal; pusat pertumbuhan kegiatan
perdagangan dan jasa; pusat kegiatan sosial, seni dan budaya masyarakat; serta pusat permukiman
maju yang ditandai oleh semakin terpadunya kegiatan sosial ekonomi; terciptanya ketenteraman,
ketertiban dan kenyamanan; tersedianya prasarana dan sarana yang maju, bermutu, dan terpadu;
tertatanya ruang dan lingkungan hidup, sebagai ciri utama kota metropolitan baru.

Berdaya saing

Bermakna bahwa Kota Medan mempunyai keunggulan kompetitif, komparatif dan koperatif secara
regional, nasional dan global yang ditandai oleh tingginya produktivitas sumberdaya manusia;
berkembangnya industri, perdagangan dan jasa keuangan; tersedianya infrastruktur sosial ekonomi
yang lengkap; terjaganya stabilitas keamanan, sosial, dan politik; terwujudnya tata pemerintahan yang
profesional; serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.

Nyaman

Bermakna bahwa Kota Medan menjadi kota layak huni bagi seluruh warga kota dan warga asing
dalam mengekspresikan dan menjalankan kegiatan sosial, ekonomi dan budaya yang ditandai oleh
suasana aman, tenang, damai, tertib, beradab, bersahaja, serta bebas dari rasa takut dan khawatir.

Peduli

Bermakna bahwa Kota Medan menjadi kota yang memberikan pelayanan dan perhatian yang tulus,
empati, adil, dan merata bagi seluruh warga kota tanpa membedakan suku, ras, agama, asal-usul, dan
golongan yang ditandai oleh sikap warga kota yang disiplin, suka bekerja keras,terbuka, toleran,
berpikir positif, kebersamaan, keteladanan dan kearifan.

Sejahtera

Bermakna utama bahwa Kota Medan menjadi kota dengan masyarakat yang terpenuhi dan terfasilitasi
hak-hak dasarnya, baik hak atas pendidikan, kesehatan, sandang, pangan, lingkungan, perumahan,
kehidupan keagamaan, keamanan, berkurangnya angka kemiskinan absolut dan pengangguran serta
semakin meningkatnya pendapatan masyarakat.

Sedangkan misi pembangunan kota tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut:

(1) Meningkatkan Kualitas Kepemerintahan yang Demokratis, Berkeadilan, Transparan Dan


Akuntabel;

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 26


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

(2) Meningkatkan Penataan Prasarana dan Sarana Perkotaan yang Serasi dan Seimbang untuk
Semua Kawasan Kota;
(3) Meningkatkan Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Kota yang Merata dan Berkelanjutan;
(4) Mewujudkan Penataan Lingkungan Perkotaan yang Bersih, Sehat, Nyaman dan Religius;
(5) Meningkatkan Kualitas Masyarakat Kota.

5.2.2. Strategi dan Arah Kebijakan


Dalam upaya mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan kota tahun 2011-2015, maka
perlu strategi dan arah kebijakan yang terencana, terpadu dan terukur. Perumusan strategi dan arah
kebijakan mengacu pada misi pembangunan kota tahun 2011-2015. Selain itu, strategi dan arah
kebijakan juga memuat pokok-pokok arahan tentang penataan ruang sesuai dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Medan yang baru (2010-2030).

Tabel 5.4. Strategi dan Arah Kebijakan Mewujudkan Misi RPJMD Kota Medan 2011-2015
TUJUAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Meningkatkan koordinasi  Mengembangkan kerjasama dengan  Peningkatan koordinasi
Misi Kesaatu

dan hubungan dengan pemerintah kota/kabupaten/propinsi dan penyelenggaraan pemerintahan daerah


pemerintah, pemerintah pemerintah antar pemerintah daerah, dan kepada
propinsi dan dengan  Penyusunan laporan pelaksanaan APBD pemerintah propinsi serta pemerintah
pemerintah daerah lainnya. secara tepat waktu  Meningkatkan kerja sama antar daerah
 Menetapkan kerangka kebijakan dan
petunjuk teknis penyusunan SPM
Meningkatkan hubungan  Mengembangkan mekanisme check and Meningkatkan implementasi pelaksanaan
kemitraan antara balances antara eksekutif dengan legislatif kewenangan pemerintahan daerah
pemerintah daerah dengan  Meningkatkan koordinasi antara eksekutif
DPRD dengan legislatif
Meningkatkan implementasi Mengefektifkan pengawasan, pengendalian, Peningkatan penyusunan, penetapan dan
pelaksanaan peraturan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan pelaksanaan kerangka regulasi daerah
perundang-undangan peraturan perundang-undangan
Meningkatkan fungsi Memfasilitasi penyusunan dan pelaksanaan  Peningkatan pembinaan hukum daerah
perundang-undangan peraturan perundang-undangan  Peningkatan harmonisasi peraturan
perundang-undangan
Meningkatkan keterbukaan Memperluas media dan sarana keterbukaan  Meningkatkan praktek-praktek
dan pertanggungjawaban publik dalam penyelenggaraan pertanggung jawaban publik dalam
public pemerintahan daerah penyelenggaraan pemerintahan daerah
 Meningkatkan kapasitas aparatur dalam
penerapan prinsip tata kepemerintahan
yang baik

Meningkatkan akses dan  Mengefektifkan media komunikasi dan  Meningkatkan praktek-praktek


kualitas komunikasi dan informasi penyelenggaraan pemerintahan keterbukaan informasi dalam
informasi pembangunan daerah penyelenggaraan pemerintahan daerah
kota  Memfasilitasi pengembangan pers daerah  Menerapkan e-procurement
baik cetak maupun elektronik
 Mendorong komunikasi pembangunan
yang konstruktif antar stakeholder
 Meningkatkan penggunaan teknologi
dalam pengadaan barang/jasa
Meningkatkan pelayanan  Penerapan SIAK secara on-line system  Meningkatkan kesadaran masyarakat
administrasi kependudukan  Penerapan NIK tunggal dalam kepemilikan dokumen
 Pengurusan dan penerbitan KTP di kependudukan
tingkat kecamatan  Meningkatkan sistem administrasi
pelayanan kependudukan

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 27


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

TUJUAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN


Meningkatkan efektifitas  Peningkatan kapasitas pemerintah kota  Meningkatkan penataan kelembagaan
kelembagaan daerah secara berkelanjutan dan ketatalaksanaan penyelenggaraan
 Mengefektifkan sistem informasi pemerintahan daerah
manajemen kepegawaian  Mengembangkan system peningkatan
kinerja dan kesejahteraan pegawai
negeri sipil
 Mengembangkan pola pembinaan karir
berdasarkan merit system, kompetensi
dan prestasi kerja
 Mengembangkan budaya birokrasi
lokal
 Meningkatkan penataan kelembagaan
dan ketatalaksanaan penyelenggaraan
pemerintahan daerah
Meningkatkan pelayanan  Penyelenggaraan diklat struktural, Meningkatkan kualitas pelayanan
kepegawaian daerah fungsional dan teknis PNS secara administrasi kepegawaian
berkelanjutan
 Pengisian formasi struktural berbasis
integritas dan kompetensi
Meningkatkan keselarasan  Mengintegrasikan perencanaan Keterpaduan program pembangunan
Misi Kedua

program pusat dan daerah pembangunan kota dengan rencana pusat dan daerah
pembangunan tingkat propinsi dan pusat
 Menyusun dan menetapkan petunjuk
teknis penyusunan SOP
Meningkatkan ketersediaan  Pengembangan sistem jaringan jalan  Percepatan pembangunan kawasan
dan kualitas infrastruktur secara terintegrasi dan hirarkis perkotaan melalui peningkatan kualitas
dan utilitas kota  Mengembangkan sumber-sumber infrastruktur transportasi dan utilitas
pembiayaan pembangunan dan kota
pemeliharaan jaringan infrastruktur kota  Peningkatan kualitas lingkungan
 Mengembangkan kemitraan sektor permukiman melalui penyediaan utilitas
swasta dalam pembangunan dan kota yang memadai
pemeliharaan infrastruktur
 Meningkatkan fungsi dan manajemen
transportasi
 Meningkatkan kualitas dan pelayanan
utilitas perkotaan
Meningkatkan daya saing  Memperkuat kedudukan, fungsi dan  Penataan kawasan aktivitas ekonomi
Misi Ketiga

dan kinerja ekonomi peranan Kota Medan sebagai pusat perkotaan


wilayah pemerintahan dan fungsi-fungsi regional  Pengembangan ekonomi berbasis
Meningkatkan iklim nasional potensi dan sektor unggulan daerah
investasi dan kualitas  Meningkatkan kemampuan komparatif,  Perbaikan kualitas sarana dan
pelayanan perijinan kompetitif dan kooperatif daerah prasarana pendudkung ekonomi
 Mendorong penerapan teknologi  Peningkatan kerjasama ekonomi antar
produksi yang lebih luas dan efisien daerah dan perbaikan kelembagaan
dalam pengembangan sektor-sektor ekonomi daerah
ekonomi unggulan  Peningkatan promosi investasi melalui
 Mendorong percepatan pemindahan regulasi dan deregulasi yang sederhana
Bandara Polonia dan menarik
 Meningkatkan kerjasama  Peningkatan kerjasama ekonomi dan
regional/internasional khususnya di pengembangan kawasan ekonomi
bidang kebudayaan, pariwisata dan khusus
perdagangan
 Meningkatkan kapasitas kelembagaan
dan kerjasama antardaerah
 Mengembangkan system informasi
penanaman modal daerah berbasis
elektroknik dan pelayanan satu atap
 Menyusun kerangka kebijakan investasi
 Pemberian kemudahan, fasilitas dan
insentif investasi (green tax)
 Mengembangkan kawasan ekonomi
khusus dan kawasan produksi lainnya

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 28


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

TUJUAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN


Meningkatkan kedudukan,  Mengembangkan kemudahan, fasilitas Peningkatan akses permodalan untuk
fungsi dan peranan UKMK dan insentif untuk tumbuh dan mendukung kegiatan ekonomi usaha
dalam perekonomian berkembangnya UMKMK mikro, kecil dan menengah
daerah  Meningkatkan akses dan pelayanan kredit
perbankan bagi usaha mikro (UMKMK)
 Meningkatkan Pembinaan dan
pemberdayaan UMKM
 Revitalisasi pasar tradisional-modern
 Mendorong pengintegrasian Program
Bina Lingkungan BUMN
Menciptakan kesempatan  Mendorong peningkatan taraf dan  Peningkatan daya saing sektor
dan lapangan kerja kualitas pendidikan serta diklat tenaga industrial yang mampu menciptakan
kerja untuk mengisi pasar kerja domestik lapangan kerja masyarakat
dan luar negeri  Perbaikan system kelembagaan dan
 Mendorong peningkatan jumlah peraturan perundang-undangan
wirausaha domestik ketenaga kerjaan
 Meningkatkan usaha ekonomi yang
bersifat padat karya
 Meningkatkan kapasitas dan fungsi
kelembagaan tenaga kerja
Meningkatkan fungsi dan  Pembinaan kelembagaan dan  Perbaikan regulasi dan kelembagaan
peranan sector keuangan permodalan UMKM sektor perbankan dan keuangan
 Mendorong peningkatan pelayanan  Peningkatan akses informasi dan
sektor perbankan dan keuangan pelayanan perijinan perbankan dan
keuangan
Meningkatkan efektivitas  Meningkatkan kualitas perencanaan  Meningkatkan efektivitas musyawarah
perencanaan agregat, sektoral, lintas sektor perencanaan pembangunan tingkat
pembangunan kota dan kewilayahan kelurahan, kecamatan dan kota
 Meningkatkan kualitas pengendalian dan  Mengembangkan badan kerjasama
evaluasi implementasi pelaksanaan pembangunan kota dan kawasan
rencana pembangunan kota strategis
 Meningkatkan efektivitas manajemen  Meningkatkan kualitas perencanaan
kinerja baik secara kelembagaan maupun dan penganggaran yang berbasis
individual kinerja dan partisipasi masyarakat
 Meningkatkan kompetensi tenaga  Mengembangkan e-planning yang
perencana terintegrasi
Meningkatkan efektivitas  Menyusun dan menetapkan kerangka  Meningkatkan tata kelola keuangan
pengelolaan keuangan dan regulasi daerah di bidang pengelolaan daerah yang semakin efisien dan efektif
barang daerah keuangan daerah  Meningkatkan perencanaan,
 Penyelenggaraan siklus anggaran secara penatausahaan, pemanfaatan, dan
tepat waktu evaluasi serta pelaporan barang/asset
 Pembinaan administrasi penatausahaan daerah
keuangan daerah  Meningkatkan kemandirian
 Penyelenggaraan pelaporan keuangan pembiayaan pembangunan kota
daerah secara tepat waktu
Meningkatkan penataan  Penetapan RTRW kota dan RDTR  Peningkatan penataan ruang dan
Misi Keempat

ruang dan kualitas  Mengedepankan pembangunan pengelolaan lingkungan hidup.


lingkungan hidup berperspektif lingkungan  Penguatan kelembagaan koordinasi
 Peningkatan secara bertahap RTH penataan ruang dan pemberdayaan
 Meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat
dalam penataan ruang  Peningkatan kualitas dan manajemen
 Penataan dan pengelolaan lingkungan pengelolaan lingkungan permukiman
perkotaan  Peningkatan kualitas lingkungan
 Meningkatkan kualitas dan ketersediaan permukiman
sarana dan prasarana permukiman  Peningkatan pengelolaan dan
 Meningkatkan peran serta masyarakat pengendalian lingkungan permukiman
dalam pengelolaan lingkungan hidup  Pembinaan dan penegakan hukum

Meningkatkan  Membangun kerjasama yang lebih  Meningkatkan kapasitas kelembagaan


ketenteraman masyarakat terpadu dengan kepolisian serta aparat pengendalian masalah sosial
dan ketertiban umum penegak hukum lainnya dalam  Meningkatkan kapasitas kelembagaan

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 29


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

TUJUAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN


peningkatan ketenteraman masyarakat penanganan, dan pemulihan bencana
dan ketertiban umum  Meningkatkan kesadaran hukum
 Mengefektifkan siskamling berbasis masyarakat
masyarakat  Meningkatkan kerukunan sosial
 Meningkatkan kapasitas aparatur dan  Menurunkan tingkat penggunaan obat-
kelembagaan penegak hukum utamanya obat terlarang
satpol pp dan unit kerja pengawasan  Meningkatkan koordinasi peningkatan
lainnya keamanan dan ketentraman masyarakat
 Meningkatkan koordinasi, pembinaan dan  Peningkatan peran kelembagaan sosial
pemberdayaan masyarakat dalam mendukung keamanan dan
 Pengembangan kerukunan intern dan ketentraman
antar umat beragama  Penguatan peran dan fungsi lembaga
 Penguatan kelembagaan dan Pembinaan sosial dalam mewujudkan kerukunan
antar kelompok umat beragama hidup beragama
Penanggulangan kemiskinan  Mengembangkan program pembangunan  Peningkatan akses pelayanan sosial
Misi Kelima

kota yang berbasis IPM dasar untuk masyarakat berpendapatan


 Meningkatkan akses pelayanan dasar rendah
masyarakat berpendapatan rendah  Peningkatan akses permodalan untuk
 Menyediakan dukungan penjaminan dan pengembangan usaha ekonomi
jangkauan kredit usaha rakyat  Peningkatan ketahanan pangan
 Meningkatkan ketahanan pangan  Peningkatan koordinasi dan penguatan
 Meningkatkan peran kelembagaan dalam kapasitas lembaga penanggulangan
penanggulangan kemiskinan kemiskinan
Meningkatkan akses dan  Pemenuhan prosentase anggaran belanja  Peningkatan akses dan pemerataan
kualitas pendidikan pendidikan mínimum 20% dari total pelayanan pendidikan
masyarakat belanja daerah  Peningkatan kualitas dan manajemen
 Meningkatkan pelayanan di bidang pelayanan pendidikan masyarakat
pendidikan dan angka partisipasi sekolah
 Mendorong partisipasi masyarakat dalam
penyelenggaraan pendidikan
 Meningkatkan manajemen pelayanan
pendidikan yang berkualitas
Meningkatkan akses dan  Meningkatkan pelayanan di bidang  Peningkatan akses dan manajemen
kualitas kesehatan kesehatan dan mendorong kesadaran pelayanan kesehatan masyarakat
masyarakat masyarakat untuk menjaga kesehatan  Peningkatan kapasitas kelembagaan dan
 Mendorong partisipasi masyarakat dalam aparatur untuk pengendalian penyakit
penyelenggaraan pelayanan kesehatan menular
 Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan
program pelayanan kesehatan masyarakat
Meningkatkan partisipasi  Memfasilitasi kelembagaan masyarakat Pembinaan dan pemberdayaan
masyarakat dalam dalam pembangunan kota baik di tingkat masyarakat dalam kegiatan kepemudaan
pembangunan kota kelurahan, kecamatan dan kota
 Pembinaan dan pemberdayaan
kelembagaan pemuda
 Mendorong peran serta yang lebih luas
sektor swasta dalam pembinaan olahraga
 Meningkatkan pembinaan atlit usia dini
Meningkatkan kualitas dan  Meminimalisasi pengaruh budaya asing  Pemeliharaan dan pengelolaan potensi
melestarikan budaya daerah  Menyusun dan menetapkan regulasi budaya daerah
pelestarian dan pembinaan budaya daerah  Perbaikan kualitas infrastruktur
 Meningkatkan kreatifitas dan promosi pendukung kegiatan pariwisata
budaya daerah  Peningkatan peran sera masyarakat
dalam pengelolaan budaya daerah
 Pengembangan inovasi potensi dan
keragaman budaya daerah
Meningkatkan peran  Mendorong pembangunan yang  Peningkatan peranan perempuan dalam
perempuan dalam berperspektif gender pembangunan kota
pembangunan kota  Menetapkan kerangka regulasi  Peningkatan akses dan kualitas
pengarusutamaan gender pelayanan kesehatan untuk keluarga
 Meningkatkan akses dan pelayanan berencana
kesehatan untuk mendukung keluarga
berencana

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 30


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

5.2.2.1. Kebijakan dan Strategi Struktur Ruang


Kebijakan penataan ruang Kota Medan adalah arah tindakan yang harus ditetapkan untuk mencapai
tujuan penataan ruang wilayah Kota Medan.

Kebijakan pengembangan rencana struktur ruang Kota Medan adalah sebagai berikut:
a. peningkatan pusat pelayanan di wilayah kota yang merata dan berhierarki; dan
b. peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi,
energi, sumber daya air, serta prasarana dan sarana perkotaan yang terpadu dan merata di
seluruh kawasan.

Strategi pembentukan struktur ruang dirumuskan dengan memperhatikan aspek pengembangan


kependudukan. Strategi dasar dalam pengembangan aspek kependudukan dalam kaitan
pengembangan wilayah adalah pengembangan penduduk dan distribusi penduduk yang terdiri dari:

 Melakukan dan mendorong pendistribusian penduduk dari Kecamatan yang memiliki kepadatan
penduduk sangat tinggi ke Kecamatan yang masih relative rendah jumlah penduduknya, dengan
cara membatasi penambahan fasilitas-fasilitas kota pada Kecamatan yang padat penduduknya,
dan menambah serta melengkapi fasilitas-fasilitas pelayanan pada Kecamatan yang masih
relative jarang penduduknya.

 Memperluas kesempatan kerja dengan meningkatkan kegiatan industri serta perdagangan dan
jasa secara internal maupun eksternal pada lokasi yang telah ditetapkan;

 Memberlakukan kebijakan Disinsentif bagi pembangunan perumahan dan fasilitas pada


Kecamatan/Kawasan yang sudah padat jumlah penduduknya;

 Memberikan Intensif bagi pembangunan perumahan dan fasilitas pada Kecamatan/Kawasan


yang masih jarang jumlah penduduknya;

Mengacu kepada pengembangan aspek kependudukan yang dilakukan, maka strategi


pengembangan struktur ruang sebagaimana berikut:

a. strategi peningkatan pusat pelayanan yang merata dan berhierarki, sebagaimana berikut:
 meningkatkan keterkaitan antar pusat-pusat pelayanan.
 menjaga berfungsinya secara optimal pusat-pusat pelayanan yang sudah ada.
 mengendalikan pusat-pusat pelayanan yang tidak sesuai dengan fungsi yang ditetapkan.
 mengembangkan fungsi pusat-pusat pelayanan baru di wilayah Kota Medan.

b. strategi peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi,


telekomunikasi, energi, sumber daya air, serta prasarana dan sarana perkotaan yang terpadu dan
merata di seluruh kawasan yang tertuang dalam :
Strategi peningkatan kualitas, jangkauan dan keterpaduan pelayanan sistem transportasi;
 Pola Jaringan Jalan
 Hirarki Jalan
 Aksesibilitas ke Pusat Pelayanan
 Prasarana dan Sarana Transportasi

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 31


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

5.2.2.2. Kebijakan dan Strategi Pola Ruang Kota Medan


Kebijakan untuk pengembangan pola ruang tahun 2011-2015 mengacu kepada desain 2010-2030,
meliputi :
a. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kawasan Lindung
Kawasan lindung adalah kawasan yang tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan produksi
karena alasan tata lingkungan, seperti: kawasan hutan manggrove (hutan bakau sekunder);
kawasan sempadan sungai, pantai dan danau, kawasan sosial budaya, serta ruang terbuka hijau.
Kebijakan pengembangan kawasan lindung terdiri dari:
1) pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup, dengan strategi sebagai
berikut:
- menetapkan dan melestarikan fungsi kawasan lindung;
- mempertahankan kawasan berfungsi lindung sesuai dengan kondisi ekosistemnya;
- mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung yang telah menurun akibat
pengembangan kegiatan budi daya, dalam rangka mewujudkan dan memelihara
keseimbangan ekosistem wilayah; dan
- mengembangkan kerjasama antar kabupaten perbatasan dalam meningkatkan fungsi
lindung.
2) pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan hidup.
- mewajibkan kajian yang berkaitan dengan dampak lingkungan hidup bagi kegiatan yang
berdampak bagi kawasan lindung dan lingkungan hidup;
- meningkatkan upaya-upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup;
- mendorong kegiatan-kegiatan pengendalian dan penegakan hukum bagi kegiatan yang
merusak kawasan lindung dan lingkungan hidup; dan
- meningkatkan peran masyarakat dalam pengendalian, pemanfaatan dan pemantauan
kawasan lindung dan lingkungan hidup.
3) peningkatan fungsi, kuantitas dan kualitas RTH dan kawasan lindung lainnya, dengan strategi
sebagai berikut:
- mewujudkan RTH paling sedikit 30 % meliputi 20% RTH publik dan paling sedikit 10% RTH
privat.
- menyelenggarakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi kawasan lindung;
- memperbaiki dan merehabilitasi kawasan lindung yang telah mengalami kerusakan fungsi
lindung;
- melarang kegiatan budidaya yang mengganggu fungsi kawasan lindung; dan
- Mensinergikan kegiatan budidaya produktif yang dapat selaras dan mendukung fungsi
kawasan lindung;

b. Kebijakan Pengembangan Kawasan Budi Daya


Kawasan budidaya adalah kawasan yang kondisi dan potensi sumber alamnya dapat dan perlu
dimanfaatkan guna kepentingan produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia, seperti:
kawasan perumahan dan permukiman; kawasan perdagangan dan jasa; kawasan Industri; kawasan
fasilitas pelayanan; dan kawasan khusus. Kebijakan pengembangan kawasan budidaya, terdiri dari:

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 32


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

1) penetapan kawasan perumahan kepadatan tinggi di bagian utara Kota Medan dan kawasan
perumahan kepadatan sedang di bagian selatan Kota Medan yang terkendali, teratur dan
serasi sesuai dengan arahan dan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang, dengan
strategi sebagai berikut:
- mengembangkan kawasan perumahan ke arah Utara dan Selatan dengan mengatur
kepadatan secara gradasi mulai kepadatan tinggi pada bagian yang dekat pusat kota
dan berangsur-angsur merendah pada wilayah pinggiran kota;
- mengembangkan perumahan dan permukiman dengan pendekatan perbaikan
kampung, berbasis kawasan, rumah murah dan rumah susun;
- meningkatkan dan mendukung pengadaan rumah tinggal hingga tercapai
pemenuhan kebutuhan yang layak;
- menata lingkungan perumahan pada wilayah yang padat penduduknya dan kondisi
lingkungannya buruk;
- membentuk kawasan permukiman yang layak, aman dan nyaman melalui pengaturan
pengembangan lokasi baru dengan kecenderungan di Utara dan Selatan; dan
- mengalihkan lokasi hunian campuran yang terletak di pusat kota secara berangsur-
angsur .
2) Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa untuk meningkatkan perekonomian daerah
serta memperluas kesempatan kerja, dengan strategi sebagai berikut:
- menyediakan prasarana dan sarana yang mendukung fungsi perdagangan dan jasa;
- memisahkan antara perdagangan dan jasa yang bersifat umum dengan yang bersifat
pelayanan permukiman;
- mengembangkan kawasan perdagangan dan jasa bersifat umum pada kawasan pusat
pelayanan kota serta perdagangan dan jasa bersifat permukiman pada sub pusat
pelayanan dan pusat pelayanan lingkungan; dan
- mendorong pembangunan kawasan perdagangan dan jasa secara vertikal.
3) Pengembangan kawasan industri di bagian utara Kota Medan, dengan strategi sebagai
berikut:
- mengembangkan kawasan strategis bidang ekonomi;
- melarang dan membatasi industri sedang dan besar yang dapat menimbulkan polusi
(udara, suara, dan bau) di kawasan permukiman;
- merelokasi kegiatan industri sedang dan besar yang berkembang di luar di bagian utara
Kota Medan; dan
- membangun kawasan pergudangan dan terminal barang/peti kemas untuk
menunjang kegiatan industri.
4) Pengembangan kawasan perkantoran yang memusat pada satu wilayah dan berdekatan
dengan pusat perdagangan dan jasa, dengan strategi sebagai berikut:
- memusatkan kantor-kantor di lingkungan pemerintah Kota Medan;
- mengembangkan dan merehabilitasi perkantoran yang bersifat pelayanan pada sub
pusat pelayanan dan pusat lingkungan; dan
- mengarahkan perkembangan perkantoran swasta dan jasa komersial pada jalur jalan
lingkar dalam yang berdampingan dengan kawasan perdagangan dan jasa.
5) pengembangan dan rehabilitasi kawasan peruntukan lainnya untuk mendukung fungsi
pelayanan kota, dengan strategi sebagai berikut:

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 33


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

- mengembangkan dan rehabilitasi fasilitas pelayanan umum yang disesuaikan dengan


pertambahan jumlah penduduk;
- mengembangkan Pelabuhan Belawan
- mengembangkan kapasitas Pembangkit listrik;
- mengembangkan dan merehabilitasi kawasan depot pertamina;
- mendorong peran masyarakat dalam meningkatkan kualitas pelayanan umum; dan
- mengalokasikan fasilitas pelayanan berdasarkan hirarki dan skala pelayanan.
6) pengembangan kawasan minapolitan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Kota Medan,
dengan strategi sebagai berikut;
- meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat kelautan dan perikanan;
- meningkatkan jumlah dan kualitas usaha kelautan dan perikanan skala menengah ke
atas sehingga berdaya saing tinggi; dan
- meningkatkan sektor kelautan dan perikanan menjadi salah satu penggerak ekonomi di
Kota Medan.
7) peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan kemanan negara, dengan strategi
sebagai berikut:
- mendukung penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus pertahanan
dan keamanan.
- mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan
strategis nasional untuk menjaga fungsi pertahanan dan kemanan.
- mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun di
sekitar kawasan strategis nasional sebagai zona penyanggah yang memisahkan kawasan
strategi nasional dengan kawasan budidaya terbangun.

5.2.2.3. Kebijakan dan Strategi Kawasan Strategis


Kawasan strategis merupakan bagian wilayah kota yang dijadikan prioritas dalam penataan ruang dan
mempunyai pengaruh penting dalam bidang ekonomi, sosial budaya dan lingkungan. Kebijakan
pengembangan kawasan strategis kota terdiri dari:
a. pengembangan kawasan metropolitan, kawasan ekonomi khusus, kawasan pengembangan
ekonomi terpadu, kawasan tertinggal, serta pelabuhan internasional di Kota Medan dalam rangka
mendukung fungsi Kota Medan sebagai bagian dari Pusat Kegiatan Nasional Kawasan
Mebidangro (Medan, Medan, Deli Serdang dan Karo), dengan strategi sebagai berikut:
1) menetapkan 7 (tujuh) kecamatan di Pusat Kota yang ditetapkan sebagai Pusat Kawasan
Metropolitan;
2) mengembangkan kawasan strategis bidang ekonomi yang diusulkan sebagai KEK;
3) mengembangkan kawasan ekonomi terpadu;
4) menetapkan Kawasan Pelabuhan Belawan beserta pusat dan sub pusat pelayanan kota yang
ada di dalamnya sebagai kawasan pelabuhan internasional;
b. perlindungan terhadap kota pusaka dalam rangka konservasi warisan budaya, termasuk warisan
budaya yang diakui sebagai warisan dunia dengan strategi sebagai berikut;
1) menetapkan dan memantapkan fungsi kawasan cagar budaya;
2) mengkonservasi dan merehabilitasi kawasan cagar budaya.

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 34


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

c. perlindungan terhadap kawasan yang memiliki peran ekologis dan penyelamatan lingkungan
serta antisipasi terhadap terjadinya bencana yang diakibatkan oleh kerusakan ekosistem dengan
strategi sebagai berikut:
1) menetapkan kawasan agrobisnis;
2) melakukan konservasi terhadap kawasan hutan manggrove;
3) mendorong pembangunan kawasan wisata; dan mendorong pembangunan rencana
pengembangan sistem polder.

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 35


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

5.2.3. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Tabel 5.5. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan (RPJMD) Kota Medan 2011-2015
STRATEGI dan ARAH KEBIJAKAN UMUM INDIKATOR KINERJA PROGRAM PRIORITAS URUSAN SKPD PENANGGUNG
JAWAB
 Peningkatan koordinasi penyelenggaraan  Jumlah kerjasama antar daerah  Pembangunan Rencana Tata Ruang  perencanaan  Bappeda
Misi Kesaatu

pemerintahan daerah antar pemerintah daerah,  Jumlah keputusan DPRD yang ditindaklanjuti oleh  Perencanaan Pembangunan Daerah pembangunan
dan kepada pemerintah propinsi serta Pemko Medan  Perencanaan Pembangunan Ekonomi
pemerintah  Jumlah pertemuan konsultasi dengan pemerintah  Perencanaan Pengembangan Kota-Kota
 Meningkatkan kerja sama antar daerah propinsi Menengah Dan Besar
 Jumlah pertemuan konsultasi dengan pemerintah
 Jumlah urusan wajib/pilihan yang sudah
diterapkan SPM –nya
Keterpaduan program pembangunan pusat dan  Kesesuaian prioritas pembangunan kota dengan  Pengawasan, Pengendalian Dan Pembinaan Perencanaan Bappeda
Misi Kedua

daerah nasional Rencana Tata Ruang Dan Bangunan pembangunan


 Jumlah program nasional yang dapat  Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial
dilaksanakan oleh SKPD Budaya
 Jumlah SOP yang ditetapkan oleh Pemko Medan  Perencanaan Prasarana Wilayah Dan Sumber
Daya Alam
 Meningkatkan pembangunan prasarana dan  ketersediaan daya listrik (watt)  Kawasan Kumuh  Perumahan  Dinas Perumahan
sarana perumahan dan permukiman  Daya Tampung Tempat Pemakaman Umum  Pendidikan Dan Pelatihan Formal  Lingkungan dan Permukiman
 Mendorong peningkatan pembangunan  Jumlah rumah tangga ber-sanitasi  Peningkatan Kesiagaan Dan Pencegahan Hidup  Dinas Pertamanan
prasarana dan sarana listrik dan telekomunikasi  Luas kawasan kumuh Bahaya Kebakaran Kota Medan
 Meningkatkan ketersediaan dan kualitas fasilitas  Rasio permukiman layak huni  Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
sosial dan fasilitas umum kota  Jumlah hidran yangdapat digunakan  Rumah Tangga Bersanitasi
 Meningkatkan jumlah lokasi siap bangun untuk  Jumlah lahan siap bangun untuk pos pemadam  Lampu Penerangan Jalan Umum
pos pemadam kebakaran kebakaran  Pengelolaan Areal Pemakaman
 Meningkatnya jumlah armada kebakaran  Jumlah armada kebakaran yang dapat digunakan  Pengelolaan Reklame
 Meningkatkan jumlah reservoir air kebakaran  Jumlah reservoir air kebakaran  Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
 Mengembangkan kawasan strategis dan cepat  Pertumbuhan Ekonomi  Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir  Pemerintahan  Badan
Misi Ketiga

tumbuh  PDRB atas dasar harga berlaku  Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana Dan Umum Pemberdayaan
 Mengembangkan kawasan ekonomi khusus  Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Prasarana Daerah  Perdagangan Perempuan dan
 Pembinaan Pedagang Kaki Lima (Pk-5) Dan dan Keluarga Berencana
Asongan perindustrian  Dinas Perindag
 Meningkatkan efektivitas musyawarah  Rencana pembangunan kota 5 tahunan tingkat  Pembangunan rencana tatá ruang  Perencanaan  Bappeda
perencanaan pembangunan tingkat kelurahan, kota  Pengembangan kota-kota menengah dan besar  Pemerintahan  Dinas Pendapatan
kecamatan dan kota  Kebijakan umum dan prioritas program tahunan  Perencanaan pembangunan daerah Umum Daerah

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 36


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

STRATEGI dan ARAH KEBIJAKAN UMUM INDIKATOR KINERJA PROGRAM PRIORITAS URUSAN SKPD PENANGGUNG
JAWAB
 Mengembangkan badan kerjasama pembangunan kota  Perencanaan pembangunan ekonomi
pembangunan kota dan kawasan strategis
 Meningkatkan kualitas perumahan dan  Ketersediaan perencanaan  Pengembangan Kinerja Pengelolaan  Lingkungan  Dinas Kebersihan
Misi Keempat

permukiman  luas wilayah produktif Persampahan Hidup Kota Medan


 Meningkatkan cakupan pelayanan  luas wilayah kebanjiran  Pengendalian Pencemaran Dan Perusakan
 Penataan Ruang  Badan Lingkungan
persampahan  luas wilayah perkotaan Lingkungan Hidup
 Perumahan Hidup
 Meningkatkan cakupan pelayanan air bersih  volume sampah yang ditangani  Perlindungan Dan Konservasi Sumber Daya
 Meningkatkan penanganan polusi lingkungan  Jumlah daya tampung TPS Alam  Dinas Tata Ruang
dan mitigasi bencana  Jumlah rumah tangga yang menggunakan air  Pemanfaatan Ruang dan Tata Bangunan
bersih  Pengembangan Wilayah Perbatasan  Dinas Tata Ruang
 Jumlah rumah tangga yang menggunakan listrik  Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Tata Bangunan
 permukiman yang tertata  Perencanaan Tata Ruang
 Dinas Perumahan
 luasan lingkungan permukiman kumuh  Permukiman Layak Huni
dan Permukiman
 rumah layak huni
 Jumlah daerah aliran sungai (DAS) yang dikelola

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 37


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

5.2.4. Pengembangan Wilayah

Pelaksanaan program dan kegiatan SKPD Tahun 2011-2015 diarahkan untuk mendukung
pengembangan wilayah sebagaimana yang telah ditetapkan arahan pengembangannya dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan 2010-2030 khususnya pada bagian rencana struktur ruang.
Rencana struktur ruang wilayah kota merupakan kerangka sistem pusat-pusat pelayanan kegiatan
kota yang berhierarki dan satu sama lain dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana wilayah kota.
Rencana Struktur Ruang Wilayah Kota adalah rencana yang mencakup sistem perkotaan wilayah kota
dalam wilayah pelayanannya dan jaringan prasarana wilayah kota yang dikembangkan untuk
mengintegrasikan wilayah kota selain untuk melayani kegiatan skala kota, meliputi sistem jaringan
transportasi, sistem jaringan energi dan kelistrikan, sistem jaringan telekomunikasi, sistem sumber
daya air dan sistem jaringan lainnya.

Rencana struktur ruang wilayah Kota Medan telah tergambarkan salah satunya dalam bentuk rencana
sistem pusat-pusat pelayanan yang merupakan pengembangan sistem penyebaran pusat-pusat
pelayanan kota yang disusun secara hirarkis dan terstruktur sesuai dengan arahan dan rencana fungsi
masing-masing pusat. Pusat pelayanan kota adalah pusat pelayanan ekonomi, sosial dan/atau
administrasi yang melayani seluruh wilayah kota dan/atau regional, yang meliputi:
a. Pusat pelayanan kota, melayani seluruh wilayah kota dan/atau regional;
b. Subpusat pelayanan kota, melayani sub-wilayah kota;

Dengan mempertimbangkan kriteria lokasi dalam penentuan pusat dan sub pusat pelayanan maka
lokasi pusat pelayanan dan sub pusat pelayanan Kota Medan diarahkan sebagai berikut:

PROGRAM FUNGSI WILAYAH (KECAMATAN)


NO.
PENGEMBANGAN
1 Pusat Pelayanan Kota sebagai pusat kegiatan  Kecamatan Medan Polonia;
di Pusat Kota Medan perdagangan/bisnis, pusat kegiatan  Kecamatan Medan Maimun;
jasa dan kegiatan pemerintahan  Kecamatan Medan Baru (Kelurahan Darat dan Petisah
provinsi dan kota, dan pusat Hulu);
pelayanan ekonomi  Kecamatan Medan Petisah (Kelurahan Petisah Tengah
dan Sekip);
 Medan Barat (Kelurahan Kesawan dan Silalas);
 Kecamatan Medan Timur (Kelurahan Persiapan Perintis
dan Gang Buntu); dan
 Kecamatan Medan Kota (Kelurahan Pusat Pasar, Pasar
Baru dan Kelurahan Mesjid).
ARAHAN PENGEMBANGAN
 Peningkatan dan pemeliharaan jalan lingkar luar dan tengah;
 Pengembangan terminal terpadu, pembangunan city check in;
 Penataan batas kawasan lindung dan pengadaan lahan untuk kawasan lindung;
 Peningkatan kualitas pelayanan telekomunikasi, pengembangan jaringan telekomunikasi,
 Peningkatan kualitas pelayanan dan pengembangan jaringan listrik;
 Peningkatan pelayanan jaringan air bersih;
 Program normalisasi saluran drainase dan aliran sungai;
 Pemanfaatan teknologi tepat guna dalam penanganan masalah persampahan;
 Peremajaan perumahan di kawasan-kawasan kumuh melalui konsolidasi lahan; perbaikan sarana dan prasarana
lingkungan; pembangunan dan pengembangan perumahan secara vertikal;
 Pembatasan kawasan perbelanjaan di wilayah pusat kota; pembatasan pertumbuhan perdagangan linier sepanjang jalan
arteri primer dan kolektor sekunder;
 Penataan dan penertiban sekor informal dan pengendalian kawasan yang sudah berkembang ke arah mixed use.
2 Pusat Pelayanan Kota sebagai pusat kegiatan Antara Kecamatan Medan Labuhan dan Medan Marelan,
di Bagian Utara perdagangan dan jasa regional, tepatnya disekitar Mesjid Raya Labuhan, Kelurahan Pekan
Medan pusat pelayanan transportasi; pusat Labuhan

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 38


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

PROGRAM FUNGSI WILAYAH (KECAMATAN)


NO.
PENGEMBANGAN
kegiatan sosial – budaya, dan pusat
kegiatan industri serta pusat
pertahanan keamanan

ARAHAN PENGEMBANGAN
 Peningkatan dan pemeliharaan jalan lingkar luar dan jalan lingkar tengah, pembangunan jalan susur pantai trans
Sumatera; pembangunan jalan lingkar utara; pembangunan jalan lingkar Marelan Sisi Barat;
 Pembangunan jalan tol titik 0,0 menuju pelabuhan peti kemas;
 Pembangunan terminal tipe A Belawan;
 Peningkatan kualitas pelayanan telekomunikasi dan pengembangan jaringan telekomunikasi;
 Peningkatan kualitas dan pengembangan jaringan pelayanan listrik;
 Peningkatan kualitas pelayanan jaringan air bersih;
 Program normalisasi saluran drainase dan aliran sungai;
 Program pembangunan sistem polder untuk mengatasi meluapnya sungai pada saat pasang surut air laut;
 Peningkatan kualitas pelayanan air limbah;
 Pemanfaatan teknologi tepat guna dalam pengelolaan sampah organik;
 Pengembangan Medan Islamic Center;
 Penetapan dan pengadaan lahan kawasan lindung, rehabilitasi dan konservasi kawasan lindung;
 Pengembangan perumahan melalui konsep kasiba dan lisiba;
 Pengadaan lahan untuk perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah;
 Pengembangan fasilitas perdagangan; pembangunan pusat-pusat perdagangan skala regional;
 Pembangunan kawasan industri;
 Peningkatan fasilitas pendidikan;
 Pembuatan buffer zone antara kawasan khusus dengan kawasan perumahan;
 Pengendalian kawasan yang sudah berkembang ke arah mixed use.
3 Sub Pusat Pelayanan sebagai pusat pelayanan Kecamatan Medan Belawan, tepatnya di stasiun kereta api
Kota Medan Belawan transportasi laut, pusat kegiatan Pelabuhan Belawan Lama.
bongkar muat dan impor – ekspor,
pusat pelayanan pertahanan
keamanan, pusat kegiatan industri
dan pusat kegiatan perikanan

ARAHAN PENGEMBANGAN
 Pembangunan jalan susur pantai trans Sumatera;
 Pengembangan kawasan minapolitan;
 Peningkatan dan pemeliharaan jalan lingkar luar dan jalan lingkar tengah;
 Pengembangan terminal tipe A; reklamasi dan pengembangan pelabuhan hubungan internasional Belawan;
 Program normalisasi saluran drainase dan aliran sungai;
 Pembangunan dan pemindahan terminal penumpang orang di Pelabuhan Belawan;
 Peningkatan kualitas pelayanan telekomunikasi dan pengembangan jaringan telekomunikasi;
 Peningkatan kualitas dan pengembangan jaringan pelayanan listrik;
 Peningkatan kualitas pelayanan jaringan air bersih;
 Program normalisasi saluran drainase dan aliran sungai;
 Peningkatan kualitas pelayanan air limbah;
 Pemanfaatan teknologi tepat guna dalam pengelolaan sampah organik;
 Penetapan dan pengadaan lahan kawasan lindung, rehabilitasi dan konservasi kawasan lindung;
 Pembuatan buffer zone antara kawasan khusus dengan kawasan perumahan;
 Pengendalian kawasan yang sudah berkembang ke arah mixed use.
4 Sub Pusat Pelayanan sebagai pusat kegiatan jasa dan Kecamatan Medan Labuhan, tepatnya di persimpangan
Kota Medan Labuhan perdagangan, pusat pelayanan jalan Marelan Raya dan Jalan Yos Sudarso, diantara
transportasi, dan pusat pelayanan Kelurahan Pekan Labuhan dengan Kelurahan Martubung.
kesehatan

ARAHAN PENGEMBANGAN
 Pembangunan jalan susur pantai trans Sumatera,
 Pengembangan kawasan minapolitan,
 Peningkatan dan pemeliharaan jalan lingkar luar dan jalan lingkar tengah,
 Program normalisasi saluran drainase dan aliran sungai,
 Program pembangunan sistem polder untuk mengatasi meluapnya sungai pada saat pasang surut air laut,
 Pengembangan perumahan melalui konsep kasiba dan lisiba,
 Pengembangan instalasi pengolahan limbah industri,

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 39


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

PROGRAM FUNGSI WILAYAH (KECAMATAN)


NO.
PENGEMBANGAN
 Peningkatan fasilitas pendidikan dan kesehatan,
 Peningkatan kualitas pelayanan telekomunikasi dan pengembangan jaringan telekomunikasi,
 Peningkatan kualitas dan pengembangan jaringan pelayanan listrik,
 Peningkatan kualitas pelayanan jaringan air bersih,
 Program normalisasi saluran drainase dan aliran sungai,
 Peningkatan kualitas pelayanan air limbah,
 Pemanfaatan teknologi tepat guna dalam pengelolaan sampah organik,
 Penetapan dan pengadaan lahan kawasan lindung, rehabilitasi dan konservasi kawasan lindung,
 Pembuatan buffer zone antara kawasan khusus dengan kawasan perumahan,
 Pengendalian kawasan yang sudah berkembang ke arah mixed use.
5 Sub Pusat Pelayanan sebagai pusat kegiatan Kecamatan Medan Marelan, tepatnya dipersimpangan
Kota Medan Marelan perdagangan dan jasa kebutuhan Jalan Marelan Raya dan Jalan Rahmad Budin (Kelurahan
pokok (pasar induk) dan pusat Terjun);
kegiatan rekreasi serta wisata

ARAHAN PENGEMBANGAN
 Pengembangan kawasan wisata yang dapat dikembangkan juga sekaligus berfungsi sebagai ruang terbuka hijau yang
meliputi theme park, water front city dan Danau Siombak,
 Pembebasan lahan untuk perluasan TPA Terjun,
 Pembangunan jalan susur pantai trans Sumatera,
 Pengembangan kawasan minapolitan,
 Peningkatan dan pemeliharaan jalan lingkar luar dan jalan lingkar tengah,
 Program normalisasi saluran drainase dan aliran sungai,
 Program pembangunan sistem polder untuk mengatasi meluapnya sungai pada saat pasang surut air laut,
 Pengembangan perumahan melalui konsep kasiba dan lisiba,
 Pengembangan instalasi pengolahan limbah industri,
 Peningkatan fasilitas pendidikan dan kesehatan,
 Peningkatan kualitas pelayanan telekomunikasi dan pengembangan jaringan telekomunikasi,
 Peningkatan kualitas dan pengembangan jaringan pelayanan listrik,
 Peningkatan kualitas pelayanan jaringan air bersih,
 Program normalisasi saluran drainase dan aliran sungai,
 Peningkatan kualitas pelayanan air limbah,
 Pemanfaatan teknologi tepat guna dalam pengelolaan sampah organik,
 Penetapan dan pengadaan lahan kawasan lindung, rehabilitasi dan konservasi kawasan lindung,
 Pembuatan buffer zone antara kawasan khusus dengan kawasan perumahan,
 Pengendalian kawasan yang sudah berkembang ke arah mixed use.
6 Sub Pusat Pelayanan Sebagai pusat kegiatan Kecamatan Medan Tembung tepatnya di sekitar aksara,
Kota Medan perdagangan/ bisnis dan pusat meliputi Kecamatan Medan Perjuangan dan Medan
Perjuangan pelayanan olahraga Tembung

ARAHAN PENGEMBANGAN
 Pembangunan dan peningkatan kualitas fasilitas umum dan fasilitas sosial,
 Pengembangan dan peningkatan kualitas fasilitas perdagangan dan jasa,
 Peningkatan kualitas pelayanan telekomunikasi dan pengembangan jaringan telekomunikasi,
 peningkatan kualitas dan pengembangan jaringan pelayanan listrik,
 peningkatan kualitas pelayanan jaringan air bersih,
 program normalisasi saluran drainase dan aliran sungai,
 peningkatan kualitas pelayanan air limbah,
 pemanfaatan teknologi tepat guna dalam pengelolaan sampah organik,
 penetapan dan pengadaan lahan kawasan lindung, rehabilitasi dan konservasi kawasan lindung,
 pembuatan buffer zone antara kawasan khusus dengan kawasan perumahan,
 pengendalian kawasan yang sudah berkembang ke arah mixed use.
7 Sub Pusat Pelayanan sebagai pusat pelayanan ekonomi Kecamatan Medan Amplas tepatnya di sekitar
Kota Medan Area dan pusat pelayanan transportasi persimpangan terminal Amplas, Kelurahan Timbang Deli,
meliputi Kecamatan Medan Area, Medan Kota (kecuali
Kelurahan Pusat Pasar, Pasar Baru dan Kelurahan Mesjid)
ARAHAN PENGEMBANGAN
 Pengembangan dan peningkatan kualitas fasilitas perdagangan dan jasa,
 peningkatan kualitas pelayanan telekomunikasi dan pengembangan jaringan telekomunikasi,
 peningkatan kualitas dan pengembangan jaringan pelayanan listrik,

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 40


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

PROGRAM FUNGSI WILAYAH (KECAMATAN)


NO.
PENGEMBANGAN
 peningkatan kualitas pelayanan jaringan air bersih,
 program normalisasi saluran drainase dan aliran sungai,
 peningkatan kualitas pelayanan air limbah,
 pemanfaatan teknologi tepat guna dalam pengelolaan sampah organik,
 penetapan dan pengadaan lahan kawasan lindung, rehabilitasi dan konservasi kawasan lindung,
 pembuatan buffer zone antara kawasan khusus dengan kawasan perumahan,
 pengendalian kawasan yang sudah berkembang ke arah mixed use.
8 Sub Pusat Pelayanan sebagai pusat pelayanan ekonomi, Kecamatan Medan Helvetia tepatnya di Jalan Asrama,
Kota Medan Helvetia pusat pelayanan transportasi antara rel Kereta Api dan Jalan Gaperta, meliputi
wilayah bagian Barat, dan pusat Kecamatan Medan Petisah (kecuali Kelurahan Petisah
kegiatan sosial-budaya Tengah dan Sekip) serta pusat pelayanan pertahanan
keamanan

ARAHAN PENGEMBANGAN
 pengembangan dan peningkatan kualitas fasilitas perdagangan dan jasa,
 pengembangan stasiun kereta api, pembangunan rel kereta api tidak sebidang,
 peningkatan kualitas pelayanan telekomunikasi dan pengembangan jaringan telekomunikasi,
 peningkatan kualitas dan pengembangan jaringan pelayanan listrik,
 peningkatan kualitas pelayanan jaringan air bersih,
 program normalisasi saluran drainase dan aliran sungai,
 peningkatan kualitas pelayanan air limbah,
 pemanfaatan teknologi tepat guna dalam pengelolaan sampah organik,
 penetapan dan pengadaan lahan kawasan lindung, rehabilitasi dan konservasi kawasan lindung,
 pembuatan buffer zone antara kawasan khusus dengan kawasan perumahan,
 pengendalian kawasan yang sudah berkembang ke arah mixed use.
9 Sub Pusat Pelayanan berfungsi sebagai pusat kegiatan Kecamatan Medan Selayang tepatnya di sekitar simpang
Kota Medan Selayang perdagangan/bisnis dan pusat Pemda, meliputi Kecamatan Medan Tuntungan,
pendidikan Kecamatan Medan Baru (kecuali Kelurahan Darat dan
Petisah Hulu), Kecamatan Medan Selayang dan Kecamatan
Medan Johor

ARAHAN PENGEMBANGAN
 penataan dan penertiban sektor informal,
 peningkatan kualitas pelayanan telekomunikasi dan pengembangan jaringan telekomunikasi,
 peningkatan kualitas dan pengembangan jaringan pelayanan listrik,
 peningkatan kualitas pelayanan jaringan air bersih,
 program normalisasi saluran drainase dan aliran sungai,
 peningkatan kualitas pelayanan air limbah,
 pemanfaatan teknologi tepat guna dalam pengelolaan sampah organik,
 penetapan dan pengadaan lahan kawasan lindung, rehabilitasi dan konservasi kawasan lindung,
 pembuatan buffer zone antara kawasan khusus dengan kawasan perumahan,
 pengendalian kawasan yang sudah berkembang ke arah mixed use.
10 Sub Pusat Pelayanan sebagai pusat kegiatan Kecamatan Medan Timur tepatnya disekitar jembatan
Kota Medan Timur perdagangan/bisnis, pusat layang Pulo Brayan, meliputi Kecamatan Medan Deli,
pelayanan transportasi (TOD), dan Kecamatan Medan Timur (kecuali Kelurahan Persiapan
pusat kegiatan sosial-budaya Perintis dan Gang Buntu), Kecamatan Medan Barat (kecuali
Kelurahan Kesawan dan Silalas) serta pusat pelayanan
pertahanan keamanan.

ARAHAN PENGEMBANGAN
 penataan dan penertiban sektor informal,
 pembangunan rel kereta api tidak sebidang, pembangunan rel kereta api,
 peningkatan kualitas pelayanan telekomunikasi dan pengembangan jaringan telekomunikasi,
 peningkatan kualitas dan pengembangan jaringan pelayanan listrik,
 peningkatan kualitas pelayanan jaringan air bersih,
 program normalisasi saluran drainase dan aliran sungai,
 peningkatan kualitas pelayanan air limbah,
 pemanfaatan teknologi tepat guna dalam pengelolaan sampah organik,
 penetapan dan pengadaan lahan kawasan lindung, rehabilitasi dan konservasi kawasan lindung,
 pembuatan buffer zone antara kawasan khusus dengan kawasan perumahan,
 pengendalian kawasan yang sudah berkembang ke arah mixed use.

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 41


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

5.2.5. Indikasi Program Bidang Cipta Karya


Dalam upaya mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan Kota Medan Tahun 2011-2015,
telah disusun Indikasi Program yang menjadi perioritas dalam Bidang Cipta Karya. Matriks rencana
program dan kebutuhan pendanaan, dapat dilihat pada table berikut.

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 42


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Tabel 5.6 Matrik Indikasi Program Bidang Cipta Karya RPJMD Kota Medan 2011 – 2015

Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendaaan


Bidang Urusan Pemerintahan
Urusan

Satuan
Bidang

Awal Kondisi Kinerja pada


dan Program Prioritas Indikator Kinerja Program 2011 2012 2013 2014 2015 SKPD
RPJMD Akhir Periode RPJMD
Pembangunan
(2010) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000)
Urusan Wajib
4 Perumahan Rakyat
4 Program Rumah Tangga Jumlah Rumah Tangga % 65,00 66,20 36.009.000 67,15 39.800.000 68,10 37.425.100 69,05 31.207.260 70 22.383.971 70,00 166.825.331 Perkim
Bersanitasi Bersanitasi
4 Pemasangan Sumur Bor dan Jumlah Sumur Bor & Pipa Unit 4 4.000.000 3 3.000.000 2 2.000.000 2 2.000.000 1 1.000.000 12.000.000 Perkim
Pipa distribusi 5 Liter/Detik distribusi
4 Ded dan Geolistrik untuk Sumur Jumlah Dokumen Dok. 1 80.000 0 0 0 0 0 0 0 0 1,00 80.000 Perkim
Bor
4 Bop Untu Air Limbah dan Air BOP Paket 1 50.000 1 55.000 1 60.500 1 66.550 1 73.205 5,00 305.255 Perkim
Bersih
4 Pembangunan Sumur Bor Terbangunnya Sumur Bor Keg. 1 4.000 1 4.000 0 0 0 0 0 0 8.000 Perkim
untuk Menambah Kapasitas Air untuk menambah kapasitas
Pdam Tirtanadi air PDAM Tirtanadi
4 Monitoring dan Evaluasi Kinerja Terselenggaranya Monitoring Keg. 1 150.000 1 150.000 1 150.000 1 150.000 1 150.000 750.000 Perkim
Pembangunan Pengelolaan Air dan Evaluasi Kinerja
Minum Pembangunan Pengelolaan
Air Minum
4 Pemasangan Pipa distribusi Air Jumlah SR SR 3000 9.000.000 3000 9.900.000 3000 10.890.000 3050 12.178.650 0 12.050,00 41.968.650 Perkim
Limbah (House Connection)
4 Pemasangan Pipa distribusi Jumlah SR SR 3500 3.000.000 3500 3.300.000 3500 3.630.000 3500 3.993.000 3500 4.392.300 17.500,00 18.315.300 Perkim
untuk Masyarakat
Berpenghasilan Rendah (Mbr)
4 Ded Pemasangan Pipa Jumlah Dokumen Dok. 1 90.000 0 0 0 0 0 0 0 0 1,00 90.000 Perkim
distribusi untuk Masyarakat
Berpenghasilan Rendah (Mbr)
4 Ded Pemasangan Pipa Jumlah Dokumen Dok. 1 90.000 1 99.000 1 108.900 1 119.790 1 131.769 5,00 549.459 Perkim
distribusi Air Limbah House
Connection Tahap I

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 43


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendaaan


Bidang Urusan Pemerintahan
Urusan

Satuan
Bidang

Awal Kondisi Kinerja pada


dan Program Prioritas Indikator Kinerja Program 2011 2012 2013 2014 2015 SKPD
RPJMD Akhir Periode RPJMD
Pembangunan
(2010) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000)
4 Percepatan Pembangunan Jumlah Sanitasi Unit 1000 8.000.000 1000 8.800.000 1000 9.680.000 1000 10.648.000 1000 11.712.800 5.000,00 48.840.800 Perkim
Sanitasi untuk Masyarakat
Bagian Utara
4 Sosialisasi Pelaksanaan Jumlah Dokumen Dok. 1 90.000 1 99.000 1 108.900 1 119.790 1 131.769 5,00 549.459 Perkim
Pembangunan Sanitasi
4 Pemberdayaan Masyarakat Jumlah Masyarakat Dok. 1 80.000 1 88.000 1 96.800 1 106.480 1 117.128 5,00 488.408 Perkim
Bagian Utara
4 Pemasangan Pipa distribusi Air Jumlah Jaringan Pipa Lingk. 1 300.000 0 0 0 0 1,00 300.000 Perkim
Bersih
4 Penyusunan Nspk Pengelolaan Tersusunnya NSPK Dok. 0 0 1 80.000 0 0 0 0 0 0 80.000 Perkim
Air Limbah Pengelolaan Air Limbah
4 Pembangunan Ipal Komunal Terbangunnya IPAL Komunal lokasi 2 1.400.000 1 700.000 2 1.400.000 1 700.000 1 700.000 4.900.000 Perkim
4 Pembangunan MCK Plus Pembangunan MCK Plus lokasi 0 0 9 4.000.000 0 0 0 0 0 0 4.000.000 Perkim
4 Pemberdayaan Pengelolaan Meningkatnya pengelolaan Keg. 1 525.000 1 375.000 1 150.000 1 75.000 1 75.000 1.200.000 Perkim
MCK dan Ipal Komunal MCK dan IPAL Komunal
4 Monitoring dan Evaluasi Kinerja Terpantaunya dan Keg. 1 150.000 1 150.000 1 150.000 1 150.000 1 150.000 750.000 Perkim
Pengembangan Air Limbah terevaluasinya Kinerja
Pengembangan Air Limbah
4 Sambungan Air Limbah di Zona Terbangunnya sambungan SR 2650 9.000.000 2650 9.000.000 2650 9.000.000 2650 900.000 2650 3.750.000 31.650.000 Perkim
Ix - Xii Air Limbah di Zona IX - XII
4 Program Jumlah sarana dan prasarana % 77,50 15,16 73.000.000 18,28 88.000.000 20,11 96.800.000 22,12 106.480.000 24,33 117.128.000 100,00 481.408.000 Perkim
Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dasar permukiman yang
dan Jembatan terbangun/terpelihara
4 Pembangunan Jalan Setapak Terbangunnya Jalan Setapak meter 30.000 50.000.000 30.000 55.000.000 30.000 60.500.000 30.000 66.550.000 30.000 73.205.000 5.000,00 305.255.000 Perkim
4 Pemeliharaan Jalan Setapak Terpeliharanya Jalan Setapak meter 4.000 3.000.000 14.667 11.000.000 16.133 12.100.000 17.747 13.310.000 19.521 14.641.000 2.000,00 54.051.000 Perkim
4 Pembangunan Drainase Terbangunnya drainase meter 700 20.000.000 700 22.000.000 700 24.200.000 700 26.620.000 700 29.282.000 3.500,00 122.102.000 Perkim
Lingkungan lingkungan
4 Program Permukiman Layak Jumlah Lahan / Permukiman % 79,98 89,50 9.000.000 89,44 190.305.000 89,39 43.561.536 89,33 29.549.178 89,28 27.692.820 89,28 117.149.906 Perkim
Huni layak huni
4 Pembangunan Kasiba - Lisiba Jumlah lahan siap bangun Ha 6 6.000.000 3 3.000.000 15 15.000.000 0 0 0 0 2,90 24.000.000 Perkim

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 44


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendaaan


Bidang Urusan Pemerintahan
Urusan

Satuan
Bidang

Awal Kondisi Kinerja pada


dan Program Prioritas Indikator Kinerja Program 2011 2012 2013 2014 2015 SKPD
RPJMD Akhir Periode RPJMD
Pembangunan
(2010) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000)
4 Sosialisasi Program Konsolidasi Jumlah Masyarakat yang Lokasi 0 0 3 1.050.000 0 0 0 0 0 292.820 8,00 1.342.820 Perkim
Lahan di Kawasan Permukiman tersosialisasi mengenai
Kumuh di Inti Kota permukiman kumuh di inti
kota
4 Penyusunan Rencana Tindak Tersedianya Rencana Tindak Dok. 0 0 1 200.000 1 200.000 1 200.000 1 200.000 800.000 Perkim
Penanganan Kawasan Kumuh Penanganan Kawasan Kumuh
Kota Medan Kota Medan
4 Penataan dan Peremajaan Tertatanya kawasan Kel. 0 0 2 1.096.373 2 1.161.536 2 2.149.178 0 0 4.407.086 Perkim
Kawasan permukiman
4 Peningkatan Prasarana dan Meningkatnya Prasarana dan Keg. 0 0 1 1.750.000 1 1.750.000 1 1.750.000 1 1.750.000 7.000.000 Perkim
Sarana Penataan dan Sarana Penataan dan
Revitalisasi Kawasan Revitalisasi Kawasan
4 Penyediaan Infrastruktur Primer Tersedianya infrastruktur Kec. 5 3.000.000 0 0 0 0 0 0 0 0 3.000.000 Perkim
primer
4 Konsolidasi Lahan Tertatanya kawasan Lokasi 0 0 0 0 1 25.000.000 1 25.000.000 1 25.000.000 75.000.000 Perkim
permukiman
4 Penyusunan Ded Tersedianya DED Paket 0 0 1 200.000 1 200.000 1 200.000 1 200.000 800.000 Perkim
Pembangunan Rusunawa Pembangunan RUSUNAWA
4 Penyusunan Amdal Tersusunnya AMDAL Paket 0 0 1 50.000 1 50.000 1 50.000 1 50.000 200.000 Perkim
Pembangunan Rusunawa Pembangunan RUSUNAWA
4 Penyusunan Ded Urban Tersusunnya DED Urban Paket 0 0 0 0 1 200.000 1 200.000 1 200.000 600.000 Perkim
Renewal (Hasil Konsolidasi Renewal (hasil konsolidasi
Lahan) lahan)
4 Program Pengembangan Meningkatnya kinerja sektor % 100,00 100,00 7.085.000 100,00 13.726.000 100,00 7.802.100 100,00 2.413.810 100,00 2.081.691 100,00 28.108.601 Perkim
Perumahan perumahan
4 Survey Kegiatan Perumahan Laporan survey kegiatan tahun 1 100.000 1 110.000 1 121.000 1 133.100 1 146.410 610.510 Perkim
dan Permukiman Kota Medan dinas Perumahan dan
Permukiman
4 Perencanaan Kegiatan data perencanaan dinas tahun 1 100.000 1 110.000 1 121.000 1 133.100 1 146.410 610.510 Perkim
Perumahan dan Permukiman Perumahan dan Permukiman
Kota Medan

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 45


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendaaan


Bidang Urusan Pemerintahan
Urusan

Satuan
Bidang

Awal Kondisi Kinerja pada


dan Program Prioritas Indikator Kinerja Program 2011 2012 2013 2014 2015 SKPD
RPJMD Akhir Periode RPJMD
Pembangunan
(2010) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000)
4 Persiapan Kegiatan Perumahan Biaya operasionalisasi tahun 1 160.000 1 176.000 1 193.600 1 212.960 1 234.256 976.816 Perkim
dan Permukiman Kota Medan persiapan kegiatan dinas
Perumahan dan Permukiman
4 Pengawasan Kegiatan Pengawasan untuk kegiatan tahun 1 150.000 1 165.000 1 181.500 1 199.650 1 219.615 915.765 Perkim
Perumahan dan Permukiman dinas Perumahan dan
Kota Medan Permukiman
4 Penataan Sarana dan Prasarana Ketersediaan sarana dan Keg. 1 1.500.000 1 750.000 1 1.500.000 1 750.000 1 750.000 5.250.000 Perkim
Rusun prasarana Rusun
4 Konsultan Pengawasan Dokumen Pengawasan Dok. 1 150.000 0 0 0 0 0 0 0 0 150.000 Perkim
Pembangunan Gedung DPRD Gedung DPRD Kota Medan
Kota Medan
4 Konsultan Perencanaan Kantor Dokumen Perencanaan Dok. 1 1.700.000 0 0 0 0 0 0 0 0 1.700.000 Perkim
Walikota Medan Kantor Walikota Medan
4 Konsultan Perencanaan Islamic Dokumen Perencanaa Islamic Dok. 1 2.500.000 0 0 0 0 0 0 0 0 2.500.000 Perkim
Centre Center
4 Pembebasan lahan untuk Tersedianya lahan untuk lokasi 0 0 1 5.000.000 1 Perkim
pembangunan Medan Islamic pembangunan Medan Islamic
Centre Centre
4 Penyusunan Naskah Akademis Naskah Akademis dan Dok. 1 300.000 0 0 0 0 0 0 0 0 300.000 Perkim
dan Renperda Tentang Renperda
Pembinaan & Pengembangan
Perumahan
4 Pengkajian Penggolongan Data Penggolongan Rumah Dok. 1 125.000 0 0 0 0 0 0 0 0 125.000 Perkim
Rumah Milik Pemko Medan Milik Pemko Medan

4 Penyusunan Database Database Perumahan dan Data- 0 0 1 400.000 1 400.000 1 400.000 0 0 1.200.000 Perkim
Perumahan dan Permukiman Permukiman Kota Medan base
Kota Medan
4 Pembangunan Sistem Informasi Tersediaya Sistem Informasi Aplikasi 0 0 0 0 1 300.000 0 0 0 0 300.000 Perkim
Geografis (GIS) Bidang Geografis (GIS) Bidang
Perumahan dan Permukiman Perumahan dan Permukiman

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 46


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendaaan


Bidang Urusan Pemerintahan
Urusan

Satuan
Bidang

Awal Kondisi Kinerja pada


dan Program Prioritas Indikator Kinerja Program 2011 2012 2013 2014 2015 SKPD
RPJMD Akhir Periode RPJMD
Pembangunan
(2010) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000)
4 Kajian Pembiayaan Penyediaan Tersedianya kerangka Dok. 1 150.000 0 0 0 0 0 0 0 0 150.000 Perkim
Perumahan Bagi Masyarakat pembiayaan penyediaan
Berpenghasilan Rendah (MBR) perumahan bagi Masyarakat
Berpenghasilan Rendah
(MBR)
4 Pengadaan Lahan Bagi Rusuna Lahan bagi Rusuna Lokasi 0 0 1 4.000.000 1 4.400.000 0 0 0 0 8.400.000 Perkim
4 Penyusunan Nspk Bidang Tersedianya NSPK Bidang Paket 0 0 1 80.000 0 0 0 0 0 0 80.000 Perkim
Perumahan dan Permukiman Perumahan dan Permukiman
Kota Medan Kota Medan
4 Penyusunan Master Plan Tersedianya Master Plan Paket 0 0 1 2.000.000 0 0 0 0 0 0 2.000.000 Perkim
Perumahan dan Permukiman Perumahan dan Permukiman
Kota Medan Kota Medan
4 Penyusunan RPKP Kota Medan Tersedianya RPKP Kota Keg. 0 0 1 200.000 1 200.000 1 200.000 1 200.000 800.000 Perkim
Medan
4 Lokakarya Pengembangan Terselenggaranya Lokakarya Keg. 0 0 1 210.000 0 0 0 0 0 0 210.000 Perkim
Permukiman Kota Medan Pengembangan Permukiman
Kota Medan
4 Pemberdayaan Masyarakat Meningkatnya peran Paket 1 150.000 1 150.000 1 150.000 1 150.000 1 150.000 750.000 Perkim
dalam Pemeliharaan Prasarana masyarakat dalam
Dasar Permukiman pemeliharaan prasarana
dasar permukiman
4 Penyusunan Rencana Tindak Rencana Tindak Dok. 0 0 1 200.000 1 200.000 1 200.000 1 200.000 800.000 Perkim
Pengembangan Kawasan Pengembangan Kawasan
Permukiman Tradisional Permukiman Tradisional
4 Pemeriksaan Bangunan Terlaksananya Pemeriksaan Keg. 0 0 1 35.000 1 35.000 1 35.000 1 35.000 140.000 Perkim
Gedung Negara (Tim Pokja) Bangunan Gedung Negara
(Tim Pokja)
4 Pendataan Keselamatan dan Terlaksananya Pendataan Keg. 0 0 1 140.000 0 0 0 0 0 0 140.000 Perkim
Keamanan Bangunan Gedung Keselamatan dan Keamanan
(Tim Pokja) Bangunan Gedung (Tim
Pokja)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 47


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendaaan


Bidang Urusan Pemerintahan
Urusan

Satuan
Bidang

Awal Kondisi Kinerja pada


dan Program Prioritas Indikator Kinerja Program 2011 2012 2013 2014 2015 SKPD
RPJMD Akhir Periode RPJMD
Pembangunan
(2010) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000)
4 Program Peningkatan Sarana Meningkatnya sarana dan % 58,68 20,67 25.370.000 28,62 35.137.000 18,16 22.295.700 15,50 19.025.270 17,05 20.927.797 100,00 122.755.767 Perkim
dan Prasarana Aparatur prasarana aparatur
4 Pembangunan Gedung Kantor Bangunan gedung kantor unit 4 12.200.000 0 0 0 0 0 0 0 0 12.200.000 Perkim
(Debt Swap) yang terbangun
4 Pemeliharaan Rutin/Berkala Terpeliharanya Gedung thn 1 2.000.000 1 2.200.000 1 2.420.000 1 2.662.000 1 2.928.200 12.210.200 Perkim
Gedung Kantor Kantor
4 Rehabilitasi Sedang/Berat Terselenggaranya rehabilitasi tahun 1 10.800.000 1 11.880.000 1 13.068.000 1 14.374.800 1 15.812.280 65.935.080 Perkim
Gedung Kantor sedang/ berat gedung kantor
4 Pembebasan Lahan Tersedianya lahan pos lokasi 0 0 1 600.000 1 660.000 1 726.000 1 798.600 2.784.600 Perkim
Pembangunan Pos Pembantu pembantu pemadam
Pemadam Kebakaran kebakaran
4 Pembangunan Pos Pembantu Pos pembantu pemadam unit 0 0 0 0 1 700.000 1 770.000 1 847.000 2.317.000 Perkim
Pemadam Kebakaran kebakaran
4 Pembangunan Terminal Terbangunnya Terminal Tahap 0 0 1 20.000.000 1 5.000.000 0 0 0 0 25.000.000 Perkim
Terpadu Tuntungan Terpadu Tuntungan
4 Pelatihan Teknisi Pendata Ketersediaan peralatan paket 1 1 1 1 1 Perkim
Harga Satuan Bangunan gedung kantor
Gedung Negara (HSBGN)
4 Program Perencanaan Terpeliharanya Kenderaan thn 1 1 1 1 1 Perkim
Pembangunan Bidang Sosial dinas/Operasional
Budaya
4 Penyusunan Pra Studi Terpeliharanya peralatan thn 1 1 1 1 1 Perkim
Kelayakan Pembangunan Kota gedung kantor
Bidang Sosial Budaya
4 Pelatihan Teknisi Pendata Meningkatnya kemampuan Keg. 0 0 1 50.000 0 0 0 0 0 0 50.000 Perkim
Harga Satuan Bangunan aparatur dalam Pendata
Gedung Negara (HSBGN) Harga Satuan Bangunan
Gedung Negara (HSBGN)
4 Program Peningkatan Meningkatnya Kesiagaan dan % 80,00 90 5.565.091 92 16.853.990 94 17.819.514 97 19.140.090 100 19.975.624 100,00 79.354.309 DP2K
Kesiagaan dan Pencegahan Pencegahan Bahaya
Bahaya Kebakaran Kebakaran

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 48


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendaaan


Bidang Urusan Pemerintahan
Urusan

Satuan
Bidang

Awal Kondisi Kinerja pada


dan Program Prioritas Indikator Kinerja Program 2011 2012 2013 2014 2015 SKPD
RPJMD Akhir Periode RPJMD
Pembangunan
(2010) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000)
4 Pembebasan lahan Tersedianya lahan bangunan lokasi 0 1 600.000 1 660.000 1 726.000 1 798.600 1,00 2.784.600 DP2K
pembangunan pos pembantu pos pembantu pemadam
pemadam kebakaran kebakaran
4 Kegiatan Pencegahan dan Skala kebakaran dapat tahun 1 90.000 1 77.000 1 84.700 1 93.170 1 102.487 447.357 DP2K
Pengendalian Bahaya ditekan, nilai kerugian dapat
Kebakaran diminimalkan dan korban
jiwa dapat dihindarkan
4 Kegiatan Pendidikan dan Pelaksanaan diklat pelaksa 1 274.000 1 301.400 1 331.540 1 364.694 1 401.163 5,00 1.672.797 DP2K
Pelatihan Pertolongan dan peningkatan kapasitas dan naan
Pencegahan Kebakaran kapabilitas serta diklat disiplin
dan kesamaptaan
4 Kegiatan Penyuluhan Pelaksanaan penyuluhan pelaksa 1 317.718 1 349.490 1 384.439 1 422.883 1 465.171 5,00 1.939.700 DP2K
Pencegahan Bencana pencegahan bencana naan
Kebakaran
4 Kegiatan Rekrutmen Tenaga Pelaksanaan perekrutan pelaksa 1 237.273 1 261.490 1 287.639 1 316.403 1 348.043 5,00 1.450.848 DP2K
Sukarela Kebakaran relawan balakar naan
4 Monitoring, Evaluasi dan Meningkatnya kesiagaan tahun 1 48.000 1 52.800 1 58.080 1 63.888 1 70.277 293.045 DP2K
Pelaporan masyarakat terhadap bahaya
kebakaran
4 Pemeliharaan Sarana dan Penambahan unit hidran unit 25 163.500 25 385.000 25 423.500 24 465.850 24 512.435 123,00 1.950.285 DP2K
Prasarana Pencegahan Bahaya yang dapat digunakan
Kebakaran
4 Pengadaan Mobil Pemadam Penambahan unit mobil unit 0 0 4 6.600.000 4 7.260.000 4 7.986.000 0 7.986.000 16,00 29.832.000 DP2K
Kebakaran pemadam kebakaran
4 Pengadaan Sarana dan Penambahan jumlah tahun 1 754.800 1 830.280 1 913.308 1 1.004.639 1 1.105.103 100,00 4.608.129 DP2K
Prasarana Pencegahan Bahaya peralatan operasional
Kebakaran petugas pemadam

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 49


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendaaan


Bidang Urusan Pemerintahan
Urusan

Satuan
Bidang

Awal Kondisi Kinerja pada


dan Program Prioritas Indikator Kinerja Program 2011 2012 2013 2014 2015 SKPD
RPJMD Akhir Periode RPJMD
Pembangunan
(2010) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000)
4 Pengawasan pelaksanaan Meningkatnya pengawasan tahun 1 37.000 1 40.700 1 44.770 1 49.247 1 54.172 225.889 DP2K
kebijakan pencegahan tim intensifikasi dan
kebakaran ekstensifikasi retribusi
pemeriksaan alat pemadam
kebakaran DP2K Kota Medan
melalui pendataan terhadap
WR lama dan baru
4 Peningkatan pelayanan Meningkatnya pelayanan tahun 1 2.612.780 1 2.874.058 1 3.161.464 1 3.477.610 1 3.825.371 15.951.283 DP2K
penanggulangan bahaya DP2K
kebakaran
4 Penyediaan jasa tenaga kerja Tersedianya tahun 1 960.020 1 1.056.022 1 1.161.624 1 1.277.787 1 1.405.565 5.861.018 DP2K
kesiagaan, pencegah dan personal/petugas operasional
pemadam kebakaran pemadam kebakaran
4 Penyusunan norma, standar, Penyusunan Ranperda perda 0 0 1 150.000 1 165.000 0 0 0 0 2,00 315.000 DP2K
prosedur dan manual Penanggulangan kebakaran
pencegahan bahaya kebakaran
4 Penyusunan Studi Kawasan Tersedianya studi dan peta Dok 0 0 1 200.000 0 0 0 0 0 0 200.000 DP2K
Resiko Bahaya Kebakaran Kota kawasan resiko bahaya
Medan kebakaran di Kota Medan
4 Rehabilitasi sarana dan Tersedianya biaya pengisian tahun 1 70.000 1 77.000 1 84.700 1 93.170 1 102.487 427.357 DP2K
prasarana pencegahan bahaya tabung racun api dan
kebakaran penggantian onderdil mesin
mobil pemadam kebakaran
4 Penyusunan RISPK Kota Medan RISPK Kota Medan Dok 0 0 1 200.000 0 0 0 0 0 0 200.000 DP2K
4 Pelatihan Teknis Keselamatan Terselenggaranya Pelatihan Keg. 0 0 1 35.000 1 35.000 1 35.000 1 35.000 140.000 DP2K
Gedung Teknis Keselamatan Gedung
4 Pembangunan Hydran umum Terbangunnya hydran umum Keg. 0 0 1 1.093.750 1 1.093.750 1 1.093.750 1 1.093.750 4.375.000 DP2K
4 Pembangunan reservoar air Terbangunnya reservoar air lokasi 0 0 1 1.443.750 1 1.443.750 1 1.443.750 1 1.443.750 5.775.000 DP2K
ukuran 14 ton ukuran 14 ton
4 Tim Pokja Pengembangan Terselenggaranya koordinasi Keg. 0 0 1 150.000 1 150.000 1 150.000 1 150.000 600.000 DP2K
Prasarana dan Sarana P2K Pengembangan Prasarana
dan Sarana P2K

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 50


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendaaan


Bidang Urusan Pemerintahan
Urusan

Satuan
Bidang

Awal Kondisi Kinerja pada


dan Program Prioritas Indikator Kinerja Program 2011 2012 2013 2014 2015 SKPD
RPJMD Akhir Periode RPJMD
Pembangunan
(2010) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000)
4 Pemberdayaan Masyarakat Meningkatnya peran serta Keg. 0 0 1 76.250 1 76.250 1 76.250 1 76.250 305.000 DP2K
untuk Pemeliharaan Prasarana masyarakat dalam
dan Sarana P2K Pemeliharaan Prasarana dan
Sarana P2K
5 Penataan Ruang
Program Perencanaan Tata Meningkatnya kualitas
5 % 30 60 3.328.000 65 2.438.300 70 3.542.130 75 2.631.343 80 3.894.477 80 15.834.250 TRTB
Ruang rencana tata ruang
Jumlah Peraturan dan
Penyusunan Kebijakan Tentang
5 pedoman Teknis yang Perda 3 300.000 3 330.000 3 363.000 2 399.300 2 439.230 13,00 1.831.530 TRTB
Rencana Tata Ruang
diterbitkan
Penetapan Kebijakan Tentang Jumlah Perda dan Perwal
5 Perda 3 300.000 3 385.000 3 423.500 2 465.850 2 512.435 13,00 2.086.785 TRTB
RUTRK, RTRK dan RTBL tentang RDTRK
Penyusunan Rencana Tata
5 Jumlah RTBL Dok. 2 400.000 2 400.000 2 400.000 2 0 0 0 1.200.000 TRTB
Bangunan dan Lingkungan
Penyusunan Rencana Tindak
Rencana Tindak Penataan
5 Penataan dan Revitalisasi Dok. 0 0 0 0 1 400.000 0 0 0 0 400.000 TRTB
dan Revitalisasi Kawasan
Kawasan
Koordinasi Tim Pokja
Terkoordinasinya Penyusunan
Penyusunan Rencana Tindak
5 Rencana Tindak Penataan Keg. 0 0 0 0 1 350.000 0 0 0 0 350.000 TRTB
Penataan dan Revitalisasi
dan Revitalisasi Kawasan
Kawasan
Meningkatnya pemanfaatan
5 Program Pemanfaatan Ruang ruang yang sesuai dengan % 40 40 14.160.000 45 14.902.500 50 16.362.750 55 17.669.025 60 19.435.928 60 82.530.203 TRTB
rencana tata ruang
5 Pendataan Bangunan Data bangunan Kec. 5 500.000 0 0 0 0 0 0 0 0 500.000 TRTB
Program Pengendalian Meningkatnya pengendalian
5 % 40 50 814.550 55 1.856.005 65 1.711.606 70 1.882.766 75 2.071.043 75,00 8.335.969 TRTB
Pemanfaatan Ruang pemanfaatan ruang
Penyusunan Ranperda Tersusunnya RANPERDA
5 Dok. 1 400.000 0 0 0 0 0 0 0 0 400.000 TRTB
Bangunan Gedung Bangunan Gedung
8 Lingkungan Hidup

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 51


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendaaan


Bidang Urusan Pemerintahan
Urusan

Satuan
Bidang

Awal Kondisi Kinerja pada


dan Program Prioritas Indikator Kinerja Program 2011 2012 2013 2014 2015 SKPD
RPJMD Akhir Periode RPJMD
Pembangunan
(2010) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000)
Program Pengembangan
Meningkatnya cakupan
8 Kinerja Pengelolaan % 74,28 75,96 89.826.405 77,64 158.540.530 79,28 142.251.508 80,88 150.919.290 82,46 149.115.458 82,46 690.653.192 DK
pelayanan persampahan
Persampahan
Amdal, Ded, Pembangunan
8 Pembangunan TPA Keg. 0 0 0 0 3 27.500.000 1 22.500.000 0 0 50.000.000 DK
TPA
Kerjasama Pengelolaan Terciptanya kerjasama dalam
8 tahun 1 495.000 1 544.500 1 598.950 1 658.845 1 724.730 3.022.025 DK
Persampahan pengelolaan persampahan
Pembebasan Lahan Lokasi TPA
8 Lahan TPA Ha 0 0 100 50.000.000 0 0 0 0 0 0 4,00 50.000.000 DK
Baru
Penambahan Armada Road Penambahan jumlah armada
8 unit 2 2.000.000 4 4.000.000 3 3.000.000 2 2.000.000 6 6.000.000 17.000.000 DK
Sweeper road sweeper
Peningkatan Operasi dan Terciptanya pemeliharaan
8 Pemeliharaan Prasarana dan sarana dan prasarana untuk paket 1 20.375.685 0 22.413.254 0 24.654.579 0 27.120.037 0 29.832.041 124.395.597 DK
Sarana Persampahan pelayanan kebersihan
Penyediaan Prasarana dan Terciptanya Peningkatan
8 Sarana Pengelolaan Kwalitas Pelayanan paket 1 6.282.500 1 6.910.750 1 7.601.825 1 8.362.008 1 9.198.208 38.355.291 DK
Persampahan Kebersihan
Sosialiasasi Kebijakan Terselenggaranya sosialisasi
8 paket 1 650.000 1 400.000 1 450.000 1 500.000 1 550.000 2.550.000 DK
Pengelolaan Persampahan kebersihan kota
Penyusunan NSPK Pengelolaan Tersedianya NSPK
8 paket 0 0 1 80.000 0 0 0 0 0 0 80.000 DK
Persampahan Pengelolaan Persampahan
Terselenggaranya Monitoring
Monitoring dan Evaluasi Kinerja dan Evaluasi Kinerja
8 paket 1 250.000 1 250.000 1 250.000 1 250.000 1 250.000 1.250.000 DK
Pengembangan Persampahan Pengembangan
Persampahan
Koordinasi dalam Rangka Terkoordinasinya
8 paket 0 0 1 600.000 0 0 0 0 0 0 600.000 DK
Pembangunan TPA Regional Pembangunan TPA Regional
Meningkatnya luas lahan TPA
8 Perluasalan Lahan TPA Terjun Ha 0 0 4 5.000.000 0 0 0 0 0 0 5.000.000 DK
Terjun
Tersedianya Gerobak Sampah
8 Pengadaan Gerobak Sampah Keg. 1 1.057.980 1 1.057.980 1 1.057.980 1 1.057.980 1 1.057.980 5.289.900 DK
sebanyak 1.603 unit

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 52


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendaaan


Bidang Urusan Pemerintahan
Urusan

Satuan
Bidang

Awal Kondisi Kinerja pada


dan Program Prioritas Indikator Kinerja Program 2011 2012 2013 2014 2015 SKPD
RPJMD Akhir Periode RPJMD
Pembangunan
(2010) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000)
Pengadaan Kontainer Sampah Tersedianya kontainer sampah
8 Keg. 1 457.840 1 457.840 1 457.840 1 457.840 1 457.840 2.289.200 DK
(10 M3) (10 m3) sebanyak 59 unit
Pengadaan Transfer Depo (200 Tersedianya transfer depo (200
8 Keg. 1 3.234.000 1 3.234.000 1 3.234.000 1 3.234.000 1 3.234.000 16.170.000 DK
M2) m2) sebanyak 77 titik
Tersedianya Truk (6 m3)
8 Pengadaan Truk (6 M3) Keg. 1 7.080.000 1 7.080.000 1 7.080.000 1 7.080.000 1 7.080.000 35.400.000 DK
sebanyak 120 unit
Pengadaan Arm Roll Truck (6 Tersedianya Arm Roll Truck (6
8 unit 3 1.050.000 3 1.050.000 3 1.050.000 3 1.050.000 3 1.050.000 5.250.000 DK
M3) m3)
Pengadaan Arm Roll Truck (10 Tersedianya Arm Roll Truck (10
8 unit 3 1.785.000 3 1.785.000 3 1.785.000 3 1.785.000 3 1.785.000 8.925.000 DK
M3) m3)
Tersedianya buldozer sebanyak
8 Pengadaan Buldozer Keg. 4.200.000 4.200.000 4.200.000 4.200.000 4.200.000 21.000.000 DK
14 unit
Tersedianya whell loader
8 Pengadaan Whell Loader Keg. 1 5.120.000 1 5.120.000 1 5.120.000 1 5.120.000 1 5.120.000 25.600.000 DK
sebanyak 16 unit
Tersedianya excavator
8 Pengadaan Excavator Keg. 1 5.120.000 1 5.120.000 1 5.120.000 1 5.120.000 1 5.120.000 25.600.000 DK
sebanyak 16 unit
Pengadaan Tong Sampah Tersedianya tong sampah
8 Keg. 1 800.400 1 800.400 1 800.400 1 800.400 1 800.400 4.002.000 DK
Komunal komunal 2001 unit
Program Pengelolaan Areal Meningkatnya pengelolaan Perta-
8 % 30 33,64 5.970.000 49,96 2.897.000 66,45 2.926.700 83,12 2.959.370 100,00 2.995.307 100,00 17.748.377
Pemakaman TPU manan
Tersedianya LPJU untuk Taman
Pemasangan LPJU di Taman Perta-
8 Pemakaman Umum di kota Lokasi 2 100.000 2 100.000 2 100.000 2 100.000 2 100.000 500.000
Pemakaman Umum manan
Medan
Tersedianya Peralatan untuk
Pengadaan Peralatan Taman pemeliharaan Taman Perta-
8 Tahun 1 165.000 1 181.500 1 199.650 1 219.615 1 241.577 1.007.342
Pemakaman Umum (TPU) Pemakaman Umum (TPU) di manan
Kota Medan
Pembuatan Sumur Bor di Tersedianya Sumur Bor di
Perta-
8 Taman Pemakaman Umum Taman Pemakaman Umum Lokasi 2 30.000 2 33.000 2 36.300 2 39.930 2 43.923 183.153
manan
(TPU) (TPU)
Pemeliharaan / Perawatan Terpeliharanya Taman Perta-
8 Tahun 1 100.000 1 1.000.000 1 1.000.000 1 1.000.000 1 1.000.000 4.100.000
Taman Pemakaman Umum Pemakaman Umum (TPU) di manan

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 53


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendaaan


Bidang Urusan Pemerintahan
Urusan

Satuan
Bidang

Awal Kondisi Kinerja pada


dan Program Prioritas Indikator Kinerja Program 2011 2012 2013 2014 2015 SKPD
RPJMD Akhir Periode RPJMD
Pembangunan
(2010) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000)
(TPU) kota Medan
Tersedianya tanah untuk
Pengadaan Tanah di Taman Perta-
8 Taman Pemakaman Umum Paket 1 5.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 11.500.000
Pemakaman Umum manan
(TPU) di kota Medan
Program Pengelolaan Ruang Meningkatnya pengelolaan Perta-
8 % 5 6,00 11.879.000 7,00 15.094.900 8,00 15.689.390 9,00 17.168.329 10,00 18.795.162 100,00 78.626.781
Terbuka Hijau (RTH) RTH publik Kota Medan manan
Tersedianya cadangan
Pengadaan Tanaman Perta-
8 tanaman untuk kebutuhan Tahun 1 350.000 1 350.000 1 350.000 1 350.000 1 350.000 1.750.000
Penghijauan dan Tanaman Hias manan
pemeliharaan taman
Terpeliharanya taman -
Pemeliharaan, Perawatan dan Perta-
8 taman yang ada di kota Tahun 1 2.800.000 1 3.080.000 1 3.388.000 1 3.726.800 1 4.099.480 17.094.280
Renovasi Taman manan
Medan
Tertatanya dan terpeliharanya
Pemeliharaan Pohon Perta-
8 pohon - pohon penghijauan Tahun 1 800.000 1 880.000 1 968.000 1 1.064.800 1 1.171.280 4.884.080
Penghijauan manan
di kota Medan
Tersedianya lahan untuk
Pengadaan Lahan untuk Ruang Perta-
8 Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Lokasi 3 2.000.000 3 2.200.000 3 2.420.000 3 2.662.000 3 2.928.200 12.210.200
Terbuka Hijau (RTH) manan
kota Medan
Terpeliharanya pagar taman Perta-
8 Penataan Taman Kota Lokasi 1 800.000 1 880.000 1 968.000 1 1.064.800 1 1.171.280 4.884.080
yang ada di kota Medan manan
Tersedianya taman skala Perta-
8 Pembuatan Taman Lokasi 0 0 3 1.500.000 3 1.650.000 3 1.815.000 3 1.996.500 6.961.500
kecamatan dan lingkungan manan
Terpeliharanya taman tugu
Perta-
8 Pemeliharaan Tugu Peringatan peringatan untuk menjaga Tahun 1 232.000 1 255.200 1 280.720 1 308.792 1 339.671 1.416.383
manan
keindahan kota
Pemeliharaan Taman Berm/ Terpeliharanya taman berm/ Perta-
8 Tahun 1 592.000 1 651.200 1 716.320 1 787.952 1 866.747 3.614.219
Taman Median Jalan taman median jalan manan
Tersedianya sarana dekorasi
Pembuatan Taman Dekorasi Perta-
8 taman mini pada acara - Paket 1 500.000 1 550.000 1 605.000 1 665.500 1 732.050 3.052.550
Acara-Acara Pemko Medan manan
acara PEMKO Medan
Tertatanya Lapangan Olah Perta-
8 Penataan Lapangan Olahraga Tahun 1 200.000 1 220.000 1 242.000 1 266.200 1 292.820 1.221.020
Raga Yang ada di Kota manan

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 54


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendaaan


Bidang Urusan Pemerintahan
Urusan

Satuan
Bidang

Awal Kondisi Kinerja pada


dan Program Prioritas Indikator Kinerja Program 2011 2012 2013 2014 2015 SKPD
RPJMD Akhir Periode RPJMD
Pembangunan
(2010) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000)
Medan
Tersedianya Pompa Air untuk
Perta-
8 Pembuatan Reservoir Air kebutuhan Taman dinas Lokasi 1 120.000 0 0 0 0 0 0 0 0 120.000
manan
pertamanan Kota Medan
Ikut berpartisipasinya
Sosialisasi Penyuluhan Kegiatan masyarakat dalam Perta-
8 Keg. 1 75.000 1 82.500 1 90.750 1 99.825 1 109.808 457.883
Pemeliharaan RTH memelihara RTH di kota manan
Medan
Penyusunan Rencana Tindak Rencana Tindak Sistem Perta-
8 Dok. 0 0 1 400.000 0 0 0 0 0 0 400.000
Sistem Ruang Terbuka Hijau Ruang Terbuka Hijau manan
Koordinasi Tim Pokja Terkoordinasinya
Perta-
8 Penyusunan Rencana Tindak Penyusunan Rencana Tindak Keg. 0 0 1 350.000 0 0 0 0 0 0 350.000
manan
Sistem Ruang Terbuka Hijau Sistem Ruang Terbuka Hijau
Tim Pokja Pengelolaan Sampah Tim Pokja Pengelolaan
8 Berbasis Masyarakat Melalui Sampah Berbasis Masyarakat Paket 1 250.000 1 250.000 1 250.000 1 250.000 1 250.000 1.250.000 BLH
Program 3 R melalui Program 3 R
Sosialisasi dan Kampanye Sosialisasi dan Kampanye
8 Paket 0 0 1 1.758.750 1 1.758.750 1 1.758.750 1 1.758.750 7.035.000 BLH
Program 3 R Program 3 R
8 Pelatihan 3 R Pelatihan 3 R Paket 0 0 1 1.256.250 1 1.256.250 1 1.256.250 1 1.256.250 5.025.000 BLH
Pembentukan Lembaga Pembentukan Lembaga
8 Paket 0 0 1 502.500 1 502.500 1 502.500 1 502.500 2.010.000 BLH
Pengelola 3 R Pengelola 3 R
Peningkatan Kapasitas Peningkatan Kapasitas
8 Paket 0 0 1 1.256.250 1 1.256.250 1 1.256.250 1 1.256.250 5.025.000 BLH
Pengelola 3 R Pengelola 3 R
8 Percontohan Program 3 R Percontohan Program 3 R Paket 0 0 1 2.261.250 1 2.261.250 1 2.261.250 1 2.261.250 9.045.000 BLH
Program Perlindungan dan Perlindungan Konservasi
8 % 92,00 1.650.000 92,00 2.080.000 92,00 1.690.000 92,00 1.700.000 92,00 1.710.000 92,00 8.830.000 BLH
Konservasi Sumber Daya Alam Sumber Daya Alam
8 Kegiatan(DAK) Terlaksananya Konservasi SDA Paket 1 1.000.000 1 1.200.000 1 1.200.000 1 1.200.000 1 1.200.000 5,00 5.800.000 BLH
8 Pendamping (DAK) Terlaksananya Konservasi SDA Paket 1 100.000 1 120.000 1 120.000 1 120.000 1 120.000 5,00 580.000 BLH
Pembangunan Sumur Resapan Terlaksananya Pembangunan
8 Paket 1 250.000 1 260.000 1 270.000 1 280.000 1 290.000 5,00 1.350.000 BLH
/ Lubang Biopori Sumur Resapan

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 55


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendaaan


Bidang Urusan Pemerintahan
Urusan

Satuan
Bidang

Awal Kondisi Kinerja pada


dan Program Prioritas Indikator Kinerja Program 2011 2012 2013 2014 2015 SKPD
RPJMD Akhir Periode RPJMD
Pembangunan
(2010) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000) Target Rp (.000)
Terlaksananya Studi Kawasan
8 Studi Kawasan Pesisir Pantai Paket 1 200.000 0 0 0 0 0 0 0 0 1,00 200.000 BLH
Pesisir Pantai
Meningkatnya partisipasi
Sosialisasi Peningkatan
8 masyarakat dalam memlihara Paket 1 75.000 1 75.000 1 75.000 1 75.000 1 75.000 375.000 BLH
Partisipasi Masyarakat Das
DAS
Pembangunan IPAL Sentra Terbangunnya IPAL Sentra
8 lokasi 0 0 3 210.000 3 210.000 3 210.000 3 210.000 840.000 BLH
Home Industry Home Industry
Pemberdayaan Pengelolaan Meningkatnya pengelolaan
8 lokasi 0 0 3 22.500 3 22.500 3 22.500 3 22.500 90.000 BLH
IPAL Home Industry IPAL Home Industry

Keterangan :

Urusan Bidang 3 : Pekerjaan Umum


4 : Perumahan Rakyat
5 : Penataan Ruang
8 : Lingkungan Hidup

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 56


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

5.3. ARAHAN STRATEGI SANITASI KOTA (SSK)


Strategi Sanitasi Kota (SSK) adalah dokumen rencana strategis berjangka menengah yang disusun
untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi suatu Kota/Kabupaten, yang berisi potret kondisi
sanitasi kota saat ini, rencana strategi dan rencana tindak pembangunan sanitasi jangka menengah.

SSK Kota Medan telah disusun pada tahun 2012 sebagai salah satu tahapan pelaksanaan Program
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) oleh Kementerian PU/Cipta Karya. Penyusunan
Dokumen SSK Kota Medan tersebut dilaksanakan oleh Pokja Sanitasi Kota Medan dengan dukungan
fasilitasi dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.

SSK

Gambar 5.5. Penyusunan SSK Sebagai Bagian Tahapan Program PPSP

Dalam menyusun SSK, Pokja Sanitasi Kota Medan berpedoman pada prinsip:
a. Berdasarkan data aktual (Buku Putih Sanitasi);
b. Berskala kota dan lintas sektor (air limbah, drainase, persampahan);
c. Disusun sendiri oleh kota dan untuk kota; dan
d. Menggabungkan pendekatan ‘top down’ dengan ‘bottom up’.

Sebagai dokumen perencanaan sanitasi jangka menengah (3-5 tahun) yang komprehensif dan bersifat
strategis, dalam proses penyusunan dokumen SSK Kota Medan telah selaras dengan dokumen
perencanaan pembangunan lainnya yang ada, yaitu dengan mengacu kepada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJMD) Kota Medan, Provinsi dan Nasional. Selaian itu juga telah mengacu pada
targe-target Millinium Development Goals (MDG's) maupun peraturan dan perundangan yang berlaku
di tingkat nasioanal maupun provinsi.

SSK Kota Medan berisi strategi pencapaian pembangunan sanitasi Kota Medan yang diterjemahkan
dalam rencana tindak tahunan (annual action plan) berupa informasi dari berbagai usulan kegiatan
(program dan proyek) pengembangan layanan sanitasi kota berikut tahun rencana pelaksanaanya.
Kajian penangan sanitasi di Kota Medan dalam dokumen SSK mencakup seluruh wilayah administrasi
Kota Medan yaitu 21 Kecamatan dengan jumlah kelurahan sebanyak 151 kelurahan.

5.3.1. Kebijakan dan Strategi


1. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian/Lembaga, Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP/RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM/RKPD) sebagai rencana tahunan.
Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 57
BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

3. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2005 tentang Rencana Program Investasi Jangka Menengah.
4. Keputusan Presiden No. 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional 2010 - 2014.
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan Nasional dan Strategi
Pengembangan Pengelolaan Persampahan.
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 6/PRT/M/2007 tentang Pedoman Rencana Umum Tata
Bangunan dan Lingkungan.
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 18/PRT/M/2007 tentang Penyelengaraan
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan Nasional dan Strategi
Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman.
9. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 5 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Pemerintah Kota Medan Tahun 2006 – 2010.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 Tentang Pengaturan Air;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 Tentang Sungai;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 Tentang Perlindungan Tanaman;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air;
17. Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1989 Tentang Kawasan Industri;
18. Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 1990 Tentang Penggunaan Tanah bagi kawasan Industri;

5.3.2. Program Pengembangan Sanitasi saat ini dan yang direncanakan


5.3.2.1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene
Secara umum kesadaran masyarakat Kota Medan masih kurang. Hal ini terlihat dari masih adanya
masyarakat yang buang sampah sembarang, buang air besar (BAB) di sungai, pengelolaan air limbah
yang tidak septic dan lain-lain. Untuk mengatasi permasalahan ini pemerintah Kota Medan berusaha
untuk lebih meningkatkan kegiatan-kegiatan sosialisasi dan kampanye untuk mengajak masyarakat
agar meningkatkan hidup bersih dan sehat.

A. Peningkatan Pengelolaan Air Limbah


Pada tahun 2013 Pemko Medan (Dinas Perumahan dan Permukiman) akan membangun 500 unit
septic tank biofilter (sistem individual) di Kec. Medan Belawan, 1.000 sambungan rumah untuk sistem
terpusat di Kec. Medan Area dan 4 unit sistem komunal di 3 pasar dan 1 kawasan permukiman.

Tabel 5.7. Rencana Program dan Kegiatan Pengolahan Air Limbah DomestikTahun 2013

No. Nama Program / Kegiatan Sat. Volume Indikasi Biaya Sumber SKPD Sumber
(Rp.) Pendanaan/ Penanggung Dokumen
Pembiayaan Jawab Perencanaan
1 Fasilitasi pembangunan prasarana 21 Kecamatan 30.000.000.000 APBD Kota Dinas Perkim RAPBD Kota
dan sarana dasar lingkungan Medan Medan
permukiman tersebat di Kota
Medan

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 58


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

No. Nama Program / Kegiatan Sat. Volume Indikasi Biaya Sumber SKPD Sumber
(Rp.) Pendanaan/ Penanggung Dokumen
Pembiayaan Jawab Perencanaan
2 Sosialisasi pelaksanaan 1 Kegiatan 75.000.000 APBD Kota Dinas Perkim RAPBD Kota
percepatan pembangunan air Medan Medan
limbah house connection
3 Sosialisasi pelaksanaan 1 Dokumen 75.000.000 APBD Kota Dinas Perkim RAPBD Kota
percepatan pembangunan Medan Medan
sanitasi untuk masyarakat di Kec.
Medan Belawan
4 Pembangunan sanitasi untuk 500 Unit 5.150.000.000 APBD Kota Dinas Perkim RAPBD Kota
masyarakat berpenghasilan Medan Medan
rendah (MBR)
5 DED pemasangan WC terapung 1 Dokumen 100.000.000 APBD Kota Dinas Perkim RAPBD Kota
untuk masyarakat Kec. Medan Medan Medan
Belawan Tahun 2014
6 Pembangunan sanitasi komunal 1 Lokasi 500.000.000 DAK Dinas Perkim RAPBD Kota
di Pasar Halat, Jl. Halat Medan
7 Pembangunan sanitasi komunal 1 Lokasi 500.000.000 DAK Dinas Perkim RAPBD Kota
di Pasar Bakti , Jl. AR Hakim Medan
8 Pembangunan sanitasi komunal 1 Lokasi 500.000.000 DAK Dinas Perkim RAPBD Kota
di Pasar Kwala Bekala, Medan Medan
Tuntungan
9 Pembangunan sanitasi komunal 1 Lokasi 500.000.000 DAK Dinas Perkim RAPBD Kota
di Pasar Medan Deli, Kec. Medan Medan
Barat
10 BOP sanitasi untuk DAK 1 Tahun 100.000.000 DAK Dinas Perkim RAPBD Kota
Medan
11 DED fasilitasi pembangunan 1 Dokumen 200.000.000 Dinas Perkim RAPBD Kota
prasarana dan sarana dasar Medan
lingkungan permukiman tersebar
di Kota Medan Tahun 2014
12 Pemasangan pipa distribusi air 1.000 titik 6.500.000.000 Dinas Perkim RAPBD Kota
limbah house connection (zone 8) Medan
Kec. Medan Area
13 DED pemasangan pipa distribusi 1 Dokumen 130.000.000 Dinas Perkim RAPBD Kota
air limbah house connection Medan
Tahun 2014
14 Pembangunan fasilitas IPAL 1 unit 800.000.000 DAK Dinas Perkim RAPBD Kota
Komunal di Kota Medan (DAK) Medan
15 Pembangunan fasilitas IPAL 1 Unit 80.000.000 DAK Dinas Perkim RAPBD Kota
Komunal di Kota Medan Medan
(pendamping DAK)
16 Workshop peningkatan kinerja 1 Kegiatan 100.000.000 APBD Kota Dinas Perkim RAPBD Kota
IPAL Medan Medan
17 Informasi perlindungan 1 Paket 100.000.000 APBD Kota Dinas Perkim RAPBD Kota
lingkungan hidup miniature IPAL; Medan Medan
brosur biofore; Perwal; Slogan
lingkungan (hemet energi)
Total 45.410.000.000
Sumber : RAPBD Kota Medan 2013

Pada tahun 2012, Pemko Medan (Dinas Perumahan dan Permukiman) membangun 2.000 sambungan
rumah sistem terpusat yang tersebar di Kec. Medan Area, Medan Kota dan Medan Perjuangan.
Sementara itu pembangunan sistem komunal dilakukan di Kec. Medan Belawan dan Medan Marelan
sebanyak 4 unit. Sistem individual kembali dibangun di Kec. Medan Belawan sebanyak 828 unit dalam
bentuk septic tank biofilter.

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 59


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Tabel 5.8. Rencana Program dan Kegiatan Pengolahan Air Limbah yang Sedang Berjalan
No. Nama Program / Kegiatan Sat. Volume Indikasi Biaya Sumber Lokasi Kegiatan Pelaksana
(Rp.) Pendanaan/ Kegiatan
Pembiayaan
1 Pemasangan pipa distribusi air 2.000 SR 8.400.000.000 APBD Kota Medan Area, Kota, Dinas Perkim
limbah house connection (zone 1–8) Medan Perjuangan, Timur
2 DED pemasangan pipa distribusi air 1 Dokumen 100.000.000 APBD Kota Medan Area, Kota, Dinas Perkim
limbah house connection tahun Medan Perjuangan, Timur
2013
3 Sosialisasi pelaksanaan percepatan 1 Paket 100.000.000 APBD Kota Medan Area, Kota, Dinas Perkim
pembangunan air limbah house Medan Perjuangan, Timur
connection
4 Sosialisasi pelaksanaan percepatan 1 Paket 100.000.000 APBD Kota Kec. Medan Belawan Dinas Perkim
pembangunan sanitasi untuk Medan
masyarakat Kec. Medan Belawan
5 Pembangunan sanitasi untuk 828 Unit 8.255.018.000 APBD Kota Kec. Medan Belawan Dinas Perkim
masyarakat Kec. Medan Belawan Medan
6 DED pemasangan WC terapung 1 Dokumen 100.000.000 APBD Kota Kec. Medan Belawan Dinas Perkim
untuk masyarakat Kec. Medan Medan
Belawan Tahun 2013
7 Sosialisasi pembangunan Sanimas, 1 Kegiatan 100.000.000 APBD Kota Kec. Medan Marelan Dinas Perkim
sharing dengan Dinas Tarukim Medan dan dan Medan Belawan
Provinsi Sumatera Utara APBD Provinsi
Sumut
8 BOP untuk sanitasi dan air bersih 1 Paket 150.000.000 APBD Kota Kota Medan Dinas Perkim
Medan
9 Pembangunan MCK di Kelurahan 1 Unit 440.649.000 DAK / PAD Kec. Medan Belawan Dinas Perkim
Belawan Bahagia, Kec. Medan
Belawan (DAK / PAD)
10 Pembangunan MCK di Kelurahan 1 Unit 440.649.000 DAK / PAD Kec. Medan Belawan Dinas Perkim
Belawan 1, Kec. Medan Belawan
(DAK / PAD)
11 Pembangunan MCK di Kel. Labuhan 1 Unit 440.649.000 DAK / PAD Kec. Medan Marelan Dinas Perkim
Deli, Kec. Medan Marelan (DAK /
PAD)
12 Pembangunan MCK di Kel. Rengas 1 Unit 440.649.000 DAK / PAD Kec. Medan Marelan Dinas Perkim
Pulo, Kec. Medan Marelan
Total 19.067.614.000
Sumber : PPAS TA 2012 Kota Medan

B. Peningkatan Pengelolaan Persampahan


Program dan kegiatan pada sektor persampahan di Kota Medan diantaranya adalah pengadaan
sejumlah alat berat untuk mendukung kegiatan di TPA dan sejumlah kegiatan rutin dalam hal
operasional dan peningkatan sumber daya petugas. Hal yang penting yang dilakukan pada tahun
2013 adalah diluncurkannya Peraturan Daerah Kota Medan tentang Pengelolaan Persampahan.

Tabel 5.9. Rencana Program dan Kegiatan Pengelolaan Persampahan Domestik Tahun 2013

No. Nama Program / Kegiatan Sat. Volume Indikasi Biaya Sumber SKPD Sumber
(Rp.) Pendanaan / Penanggung Dokumen
Pembiayaan Jawab Perencanaan
1 Penyediaan sarana dan prasarana 16 Kegiatan 13.734.971.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
pengelolaan persampahan Medan Kebersihan Medan
2 Peningkatan operasi dan 13 Kegiatan 51.519.107.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
pemeliharaan prasarana dan Medan Kebersihan Medan
sarana persampahan
3 Peningkatan kemampuan aparat 1 Dokumen 750.000.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
dalam pengelolaan persampahan Medan Kebersihan Medan
Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 60
BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

No. Nama Program / Kegiatan Sat. Volume Indikasi Biaya Sumber SKPD Sumber
(Rp.) Pendanaan / Penanggung Dokumen
Pembiayaan Jawab Perencanaan
4 Kerjasama pengelolaan sampah 4 Kegiatan 1.252.750.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
Medan Kebersihan Medan
5 Pengadaan alat berat pendukung 5 Unit 22.200.000.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
pengelolaan persampahan Medan Kebersihan Medan
6 Penyediaan jasa tenaga kerja 2 Kegiatan 44.367.200.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
pengelolaan persampahan Medan Kebersihan Medan
7 Penyusunan Peraturan Daerah 1 Dokumen 400.000.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
Pengelolaan Persampahan Medan Kebersihan Medan
8 Pemantauan kualitas lingkungan 2 Lokasi 150.000.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
di TPA Medan Kebersihan Medan
Total 134.374.028.000
Sumber : RAPBD Kota Medan Tahun 2013

Pada tahun anggaran 2012, sejumlah kegiatan penting dilakukan, dimulai dari :
1. Revitalisasi TPA Terjun dan Namo Bintang dalam rangka persiapan manajemen pengelolaan
dengan sistem sanitary landfill.
2. Dimulainya penanganan sampah di sungai dengan membuat beberapa sarana pendukung di
pinggir sungai.
3. Dimulainya kerjasama pengelolaan persampahan.
4. Sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan.
5. Pemberian penghargaan kepada petugas yang yang terlibat dalam pengelolaan persampahan.

Tabel 5.10. Rencana Program dan Kegiatan Pengolahan Persampahan Yang Sedang Berjalan
No Nama Program / Kegiatan Sat. Vol. Indikasi Biaya Sumber Lokasi Pelaksana
(Rp.) Pendanaan / Kegiatan Kegiatan
Pembiayaan
1 Penyediaan sarana dan prasarana 1 Paket 8.080.000.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
pengelolaan persampahan Medan Kebersihan
2 Peningkatan operasi dan 1 Paket 21.752.148.500 APBD Kota Kota Medan Dinas
pemeliharaan prasarana dan sarana Medan Kebersihan
persampahan
3 Peningkatan kemampuan aparat 1 Paket 350.000.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
pengelolaan persampahan Medan Kebersihan
4 Kerjasama pengelolaan 1 Tahun 610.000.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
persampahan Medan Kebersihan
5 Sosialisasi kebijakan pengelolaan 1 Tahun 905.000.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
persampahan Medan Kebersihan
6 Penyediaan jasa tenaga kerja 1 Tahun 39.687.200.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
pengelolaan persampahan Medan Kebersihan
7 Pengadaan tanah Tempat 1 Paket 2.805.000.000 APBD Kota Kec. Medan Dinas
Pembuangan Akhir Sampah Medan Marelan Kebersihan
8 Pemagaran TPA Terjun 1 Paket 545.000.000 APBD Kota Kec. Medan Dinas
Medan Marelan Kebersihan
9 Revitalisasi TPA 1 Paket 4.719.700.000 APBD Kota Kec. Medan Dinas
Medan Marelan Kebersihan
10 Penimbungan TPA 1 Paket 381.500.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
Medan Kebersihan
11 Pembangunan sandaran sampan, 1 Paket 81.750.000 APBD Kota Sebelah Dinas
tangga beton dan lantai curah di Medan kantor DPRD Kebersihan
bantaran sungai Deli (sebelah Kota Medan
gedung DPRD Kota Medan)
12 Pembangunan sandaran sampan, 1 Paket 76.300.000 APBD Kota Jembatan P. Dinas
tangga beton dan lantai curah di Medan Brayan Kebersihan
bantaran sungai Deli (sebelah
jembatan Pulo Brayan / Pasar PTPN
II)

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 61


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

No Nama Program / Kegiatan Sat. Vol. Indikasi Biaya Sumber Lokasi Pelaksana
(Rp.) Pendanaan / Kegiatan Kegiatan
Pembiayaan
13 Pembangunan sandaran sampan, 1 Paket 76.300.000 APBD Kota Glugur Dinas
tangga beton dan lantai curah di Medan Kebersihan
bantaran sungai Deli (sebelah
jembatan Gelugur)
14 Pembangunan sandaran sampan, 1 Paket 76.300.000 APBD Kota Jembatan Jl. Dinas
tangga beton dan lantai curah di Medan Juanda Kebersihan
bantaran sungai Deli (sebelah
gedung jembatan Jl. Juanda)
15 Pembangunan sandaran sampan, 1 Paket 76.300.000 APBD Kota Jl. Perdana Dinas
tangga beton dan lantai curah di Medan Kebersihan
bantaran sungai Deli (Jl. Perdana
belakang Bank Mandiri)
16 Pembangunan sandaran sampan, 1 Paket 76.300.000 APBD Kota Jl. Sampali / Dinas
tangga beton dan lantai curah di Medan Jl. Bilal Kebersihan
bantaran sungai Kera (Jl. Sampali /
Jl. Bilal)
17 Pembangunan sandaran sampan, 1 Paket 76.300.000 APBD Kota Jl. Perjuangan Dinas
tangga beton dan lantai curah di Medan Kebersihan
bantaran sungai Kera (Jl.
Perjuangan)
18 Pembangunan sandaran sampan, 1 Paket 76.300.000 APBD Kota Jl. HM. Yamin Dinas
tangga beton dan lantai curah di Medan Kebersihan
bantaran sungai Kera (Jl. Sampali /
Jl. HM. Yamin, SH)
19 Pemagaran TPA Namo Bintang 1 Paket 327.000.000 APBD Kota Namo Dinas
Medan Bintang Kebersihan
20 Sosialisasi kebijakan pengelolaan 1 Paket 180.000.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
persampahan (sosialisasi kebersihan Medan Kebersihan
sekolah se Kota Medan
21 Sosialisasi kebijakan pengelolaan 1 Paket 180.000.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
persampahan (sosialisasi bagi Medan Kebersihan
warga peduli lingkungan se Kota
Medan)
22 Sosialisasi kebijakan pengelolaan 1 Paket 100.000.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
persampahan (sosialisasi bagi Medan Kebersihan
warga peduli lingkungan se Kota
Medan)
23 Sosialisasi kebijakan pengelolaan 1 Paket 100.000.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
persampahan (gerakan bersih Medan Kebersihan
sampah se Kota Medan)
24 Sosialisasi kebijakan pengelolaan 1 Paket 200.000.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
persampahan (sosialisasi kebersihan Medan Kebersihan
bagi kader PKK se Kota Medan)
25 Sosialisasi kebijakan pengelolaan 1 Paket 180.000.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
persampahan (bimbingan teknis Medan Kebersihan
pengelolaan kompos bagi warga)
26 Pemilihan dan pemberian 1 Paket 90.000.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
penghargaan kepada supir dan Medan Kebersihan
kenek
27 Pemilihan dan pemberian 1 Paket 75.000.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
penghargaan kepada staf dan Medan Kebersihan
mandor
28 Pemilihan dan pemberian 1 Paket 100.000.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
penghargaan kepada Bestari dan Medan Kebersihan
Melati
29 Pengadaan alat berat pendukungan 1 Paket 13.540.000.000 APBD Kota Kota Medan Dinas
pengelolaan persampahan Medan Kebersihan
30 Pengadaan batu kelapa (TPA 1 Paket 100.000.000 APBD Kota Kec. Medan Dinas
Terjun) Medan Marelan Kebersihan

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 62


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

No Nama Program / Kegiatan Sat. Vol. Indikasi Biaya Sumber Lokasi Pelaksana
(Rp.) Pendanaan / Kegiatan Kegiatan
Pembiayaan
31 Penimbunan halaman untuk Bank 1 Paket 50.000.000 APBD Kota Jl. Pelajar Dinas
Sampah di Jl. Pelajar Timur Medan Timur Kebersihan
32 Pembuatan AMDAL TPA Terjun 1 Paket 730.530.500 APBD Kota Kec. Medan Dinas
Medan Marelan Kebersihan
Total 96.403.929.00
Sumber : PPAS TA Kota Medan 2012

C. Peningkatan Pengelolaan Drainase


Jumlah biaya yang akan dikeluarkan oleh Pemko Medan (Dinas Bina Marga) pada Tahun Anggaran
2013 untuk pengelolaan drainase adalah sebesar Rp. 160.483.200.000,-. Biaya tersebut utamanya
dialokasikan untuk pembangunan/pembetonan saluran drainase diseluruh kecamatan di Kota Medan.
Pada Tahun Anggaran 2012, jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pengelolaan drainase di Kota edan
adalah sebesar Rp. 176.716.180.000,-. untuk membangun saluran drainase dan gorong-
gorongsepanjang 184.279,59 meter di 21 kecamatan di Kota Medan.

5.3.2.2. Peningkatan Pengelolaan Terkait Sanitasi


Dukungan Pemko Medan untuk pembangunan sanitasi terutama pada kawasan MBR di Kec. Medan
Belawan adalah meningkatkan ketersediaan air bersih bagi masyarakat berupa pembangunan
sejumlah sumur bor baik dangkal maupun dalam. Untuk kawasan MBR di Kec. Medan Labuhan, tahun
2013 Pemko Medan akan membangun sumur dalam dengan kapasitas 5 liter / detik. Jumlah biaya
yang dibutuhkan untuk dukungan terhadap sanitasi dalam bentuk penyediaan air bersih diperkirakan
akan menghabiskan Rp. 12.325.000.000,-.

Tabel 5.11. Rencana Program dan Kegiatan Terkait Sanitasi Tahun 2013
No Nama Program / Kegiatan Satuan Volume Indikasi Biaya Sumber SKPD Sumber
(Rp.) Pendanaan / Dokumen
Pembiayaan Perencanaan
1 Pembangunan sumur bor dangkal 1 Lokasi 125.000.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
di Kel. Bagan Deli, Lk. V – Ujung Medan Perkim Medan
Tanjung
2 Pembangunan sumur bor dangkal 1 Lokasi 125.000.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
di Kel. Sei Mati Medan Perkim Medan
3 Pembangunan sumur bor dan 4 Lokasi 4.000.000.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
tendon air berikut pompa dan Medan Perkim Medan
instalasi di 4 kecamatan untuk
kebutuhan UPT Dinas P2K
4 DED dan geolistrik untuk sumur bor 4 Dokumen 600.000.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
kebutuhan UPT Dinas P2K Medan Perkim Medan
5 Sosialisasi pembangunan sumur bor 1 Kegiatan 75.000.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
dan pipa distribusi 5 liter / detik Medan Perkim Medan
6 Pemasangan pipa distribusi air 4 Kecamatan 5.000.000.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
bersih untuk MBR di Kec. Medan Medan Perkim Medan
Marelan, Medan Deli, Medan
Labuhan dan Medan Belawan
7 DED pemasangan pipa distribusi 1 Dokumen 100.000.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
untuk MBR Tahun 2014 Medan Perkim Medan
8 Pembangunan sumur bor 5 liter / 1 Lokasi 1.250.000.000 DAK Dinas RAPBD Kota
detik di Kec. Medan Labuhan (Dana Perkim Medan
DAK)
9 BOP air bersih untuk DAK 1 Paket 100.000.000 DAK Dinas RAPBD Kota
Perkim Medan

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 63


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

No Nama Program / Kegiatan Satuan Volume Indikasi Biaya Sumber SKPD Sumber
(Rp.) Pendanaan / Dokumen
Pembiayaan Perencanaan
10 Pemberdayaan masyarakat untuk 1 Paket 50.000.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
mengelola air bersih Medan Perkim Medan
11 Renovasi sumur bor dan komponen 1 Paket 650.000.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
assesoris di Kel. Bagan Deli Medan Perkim Medan
12 Pembangunan sumur bor dangkal 1 Lokasi 125.000.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
di Kel. Belawan II Medan Perkim Medan
13 Pembangunan sumur bor dangkal 1 Lokasi 125.000.000 APBD Kota Dinas RAPBD Kota
di Kel. Bagan Deli, Linkg. IV - Mesjid Medan Perkim Medan
Total 12.325.000.000
Sumber : RAPBD Kota Medan 2013

Pada Tahun Anggaran 2012, Dinas Perumahan dan Permukiman membangun 5 unit sumur bor dalam
dengan kapasitas masing-masing 5 liter / detik di Kec. Medan Tembung, Tuntungan dan Marelan.
Selain itu juga membangun kembali sistem distribusi air bersih untuk sejumlah kawasan MBR, serta
merehabilitasi 1 unit sumur bor dalam di Kec. Medan Denai.

Tabel 5.12. Kegiatan Terkait Sanitasi Tahun 2012


No Nama Program / Kegiatan Satuan Volume Indikasi Biaya Sumber Lokasi Pelaksana
(Rp.) Pendanaan / Kegiatan Kegiatan
Pembiayaan
1 Pembangunan sumur bor dan pipa 5 Lokasi 3.750.000.000 APBD Kota Tembung, Dinas Perkim
distribusi 5 liter / detik Medan Simalingkar,
Marelan
2 Sosialisasi pembangunan sumur bor 1 Kegiatan 100.000.000 APBD Kota Tembung, Dinas Perkim
dan pipa distribusi 5 liter / detik Medan Simalingkar,
Marelan
3 DED dan Geolistrik untuk sumur bor 1 Dokumen 150.000.000 APBD Kota Dinas Perkim
Tahun 2013 Medan
4 Pemasangan pipa distribusi air 2 Kecamatan 6.000.000.000 APBD Kota Dinas Perkim
bersih untuk MBR Medan
5 DED pemasangan pipa distribusi air 1 Dokumen 100.000.000 APBD Kota Dinas Perkim
bersih untuk MBR Tahun 2013 Medan
6 Pembangunan komponen assesoris 1 Paket 150.000.000 APBD Kota Dinas Perkim
sumur bor di Kel. Tegal Sari Medan
Mandala II
7 Pemasangan pipa distribusi air 1 Kecamatan 1.390.686.000 DAK Dinas Perkim
bersih untuk MBR
Total 11.640.686.000
Sumber : PPAS Kota Medan TA 2012

5.3.3. Indikasi Permasalahan dan Posisi Pengelolaan Sanitasi


5.3.3.1. Area Sanitasi Berisiko
Resiko sanitasi adalah peluang terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau
lingkungan akibat rendahnya akses terhadap layanan sektor sanitasi dan perilaku hidup bersih dan
sehat.

Kriteria terhadap penilaian indikasi kawasan sanitasi beresiko adalah :


1. Jumlah penduduk (populasi) ; Kawasan sanitasi beresiko pada umumnya adalah kawasan yang
mempunyai kepadatan tinggi. Permasalahan keterbatasan lahan menjadikan permasalahan sanitasi
begitu kompleks, mulai dari permasalahan air bersih, pembuangan limbah domestik dan
persampahan.
Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 64
BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Indikator dalam penilaian indikasi kawasan sanitasi beresiko terhadap jumlah penduduk adalah
dengan melihat kepadatan penduduk. Ada 4 (empat) indikator kepadatan penduduk yang dinilai,
antara lain :
a. Kawasan dengan kepadatan penduduk > 175 orang/ha merupakan kawasan dengan kepadatan
penduduk sangat padat.
b. Kawasan dengan kepadatan penduduk 100 – 175 orang/ha merupakan kawasan dengan
kepadatan penduduk padat.
c. Kawasan dengan kepadatan penduduk 25 – 100 orang/ha merupakan kawasan dengan
kepadatan penduduk kurang padat.
d. Kawasan dengan kepadatan penduduk < 25 orang/ha merupakan kawasan dengan kepadatan
penduduk tidak padat

2. Jumlah penduduk miskin ; Keterbatasan ekonomi masyarakat menyebabkan perhatian masyarakat


terhadap sanitasi begitu rendah. Persoalan sanitasi tidak menjadi prioritas pada masyarakat yang
berpenghasilan rendah.

Indikator dalam penilaian indikasi kawasan sanitasi beresiko terhadap jumlah penduduk miskin
adalah berapa persen (%) jumlah penduduk miskin dalam suatu kawasan. Ada 4 (empat) indikator
penduduk miskin yang dinilai, antara lain :
a. Jumlah penduduk miskin dengan interval antara 41,8 - 55,5 % merupakan kawasan dengan
penduduk sangat miskin.
b. Jumlah penduduk miskin dengan interval antara 27,8 – 41,7 % merupakan kawasan dengan
penduduk miskin.
c. Jumlah penduduk miskin dengan interval antara 14,0 – 27,8 % merupakan kawasan dengan
penduduk kurang miskin.
d. Jumlah penduduk miskin dengan interval antara 0 – 13,9 % merupakan kawasan dengan
penduduk tidak miskin.

3. Pelayanan air minum ; Kritreria pelayanan air minum merupakan bagian dalam penentuan
kawasan beresiko Kota Medan. Kawasan yang memiliki cakupan pelayanan air minum yang rendah
menimbulkan permasalahan sanitasi. Air bersih merupakan kebutuhan utama bagi kebutuhan
masyarakat seperti untuk mencuci dan mandi.

Ada 4 (empat) indikator cakupan pelayanan air minum yang dinilai dalam penentuan kawasan
sanitasi beresiko, antara lain :
a. Pelayanan air minum dengan interval antara 74,5 – 99,2 % merupakan kawasan dengan
pelayanan air minum sangat baik.
b. Pelayanan air minum dengan interval antara 49,7 – 74,4 % merupakan kawasan dengan
pelayanan air minum baik.
c. Pelayanan air minum dengan interval antara 24,9 – 49,6 % merupakan kawasan dengan
pelayanan air minum tidak baik.
d. Pelayanan air minum dengan interval antara 0 – 24,8 % merupakan kawasan dengan pelayanan
air minum sangat tidak baik.

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 65


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

4. Jumlah jamban pribadi ; Kriteria dalam penentuan kawasan sanitasi beresiko Kota Medan adalah
jumlah jamban pribadi yang dimiliki masyarakat. Masyarakat yang tidak memiliki jamban pribadi
memiliki resiko sanitasi yang lebih besar karena membuang limbahnya secara sembarang seperti di
sungai.

Indikator dalam penilaian indikasi kawasan beresiko sanitasi terhadap jumlah jamban pribadi
adalah cakupan pelayanan jamban pribadi dalam suatu kawasan. Ada 4 (empat) indikator cakupan
pelayanan jamban pribadi yang dinilai dalam penentuan kawasan beresiko sanitasi, antara lain :
a. Cakupan pelayanan jamban pribadi dengan interval 83,0 – 100 % merupakan kawasan dengan
cakupan pelayanan jamban pribadi sangat baik.
b. Cakupan pelayanan jamban pribadi dengan interval 66,0 – 82,9 % merupakan kawasan dengan
cakupan pelayanan jamban pribadi baik.
c. Cakupan pelayanan jamban pribadi dengan interval 48,9 – 65,9 % merupakan kawasan dengan
cakupan pelayanan jamban pribadi buruk.
d. Cakupan pelayanan jamban pribadi dengan interval 31,7 – 48,8 % merupakan kawasan dengan
cakupan pelayanan jamban pribadi sangat buruk.

5.3.3.2. Resiko Kesehatan Lingkungan Kota Medan


Setelah hasil analisis data sekunder dan survey EHRA dipetakan menjadi Peta Resiko Kesehatan
Lingkungan seluruh Kecamatan di Kota Medan, hasil ini dipaparkan di depan sejumlah anggota Tim
Pokja Sanitasi Kota Medan yang mewakili sejumlah SKPD, yakni :
1. Bappeda.
2. Dinas Kesehatan.
3. Badan Lingkungan Hidup.
4. Dinas Kebersihan.
5. Dinas Perumahan dan Permukiman.
6. Dina Bina Marga.
7. PDAM Tirtanadi.

Indikator bagi anggota Tim Pokja Sanitasi dalam memberikan penilaian pada setiap kecamatan adalah
dengan melihat sampai sejauh mana program/kegiatan yang telah dilakukan pada setiap kecamatan,
dengan tetap mempertimbangan hasil analisis data sekunder dan survey EHRA serta rencana
pengembangan kawasan di masa depan.

Tabel 5.13. Penyebab Resiko Kesehatan Lingkungan Sangat Tinggi dan Tinggi
Resiko Kesehatan Lingkungan Kecamatan Penyebab
Medan Denai 1. Sambungan air bersih (PDAM Tirtanadi) masih rendah
2. Kepadatan penduduk tinggi
3. Masih ada jamban cemplung
Sangat Tinggi 4. Masih ada yang membuang sampah ke sungai

Medan Marelan 1. Sambungan air bersih (PDAM Tirtanadi) masih rendah


2. Masih ada jamban cemplung
3. Masih ada yang membuang sampah ke sungai

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 66


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Resiko Kesehatan Lingkungan Kecamatan Penyebab


Sangat Tinggi Medan Belawan 1. Jumlah KK miskin masih tinggi
2. Kepadatan penduduk tinggi
3. Masih ada yang tidak memiliki jamban
4. Masih ada jamban cemplung
5. Masih ada yang membuang sampah ke sungai / laut
Medan Maimun 1. Masih ada yang tidak memiliki jamban
2. Kepadatan penduduk yang tinggi
3. Masih ada buang tinja ke sungai
4. Masih ada pembuangan air kotor ke sungai
5. Masih ada yang membuang sampah ke sungai
Medan Polonia 1. Masih ada yang tidak memiliki jamban
Tinggi 2. Sambungan air bersih (PDAM Tirtanadi) masih rendah
3. Masih ada buang tinja ke sungai
4. Masih ada pembuangan air kotor ke sungai
5. Masih ada yang membuang sampah ke sungai
Medan Barat 1. Kepadatan penduduk yang tinggi
2. Masih ada jamban cemplung
3. Masih ada yang membuang sampah ke sungai

Tabel 5.14. Hasil Pengelompokan Resiko Kesehatan Lingkungan Akhir pada Seluruh
Kecamatan di Kota Medan
Resiko Kesehatan Lingkungan
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah
Kecamatan 1. Medan Denai 1. Medan Maimun 1. Medan Area 1. Medan Tuntungan
2. Medan Maimun 2. Medan Polonia 2. Medan Kota 2. Medan Johor
3 Medan Belawan 3. Medan Barat 3. Medan Baru 3. Medan Amplas
4. Medan Selayang 4. Medan Petisah
5. Medan Deli 5. Medan Timur
6. Medan Labuhan
7. Medan Sunggal
8. Medan Helvetia
9. Medan Perjuangan
10. Medan Tembung

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 67


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Gambar 5.6. Peta Resiko Kesehatan Lingkungan Akhir pada Seluruh Kecamatan di Kota Medan

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 68


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

5.4. ARAHAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN dan INFRASTRUKTUR


PERKOTAAN (SPPIP)
Selama ini, persoalan pembangunan permukiman dan infrastruktur di Kota Medan baik perkotaan dan
perdesaan secara keseluruhan ditangani dan diantisipasi melalui 2 (dua) bentuk perencanaan, yaitu: (1)
perencanaan pembangunan yang memberikan arahan pencapaian tujuan pembangunan dan (2)
penyelenggaraan penataan ruang yang memberikan arah pembangunan keruangannya. Adapun
kedua bentuk perencanaan tersebut diwadahi dalam 2 (dua) dokumen, yaitu:

a. Dokumen rencana pembangunan (Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)/Rencana


Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)) dan
b. Dokumen rencana tata ruang (Rencana UmumTata Ruang dan Rencana Detail Tata Ruang).

Dalam upaya untuk mensinergikan penanganan persoalan-persoalan pembangunan permukiman dan


infrastruktur perkotaan, beserta persoalan pembangunan Kota Medan secara keseluruhan, maka
Pemerintah Kota Medan telah menyusun strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur
perkotaan yang dalam tahap penyusunannya telah bersinergi dan selaras dengan arah
pengembangan dan pembangunan kota sehingga dapat menjadi acuan yang jelas bagi
penerapannya. Strategi yang telah disusun tersebut adalah berupa Strategi Pembangunan
Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP).

5.4.1. SPPIP dan RPKPP Kota Medan


Terkait kerangka pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan, fungsi SPPIP adalah:
 Sebagai acuan bagi masuknya program-program pembangunan permukiman dan infrastuktur
perkotaan, sehingga dapat terintegrasi dengan program-program pembangunan lainnya yang
telah ada;
 Sebagai salah satu acuan bagi penyusunan RPI2JM;
 Sebagai sarana untuk mengintegrasikan semua kebijakan dan strategi pembangunan
permukiman dan infrastruktur perkotaan yang tersebar di berbagai dokumen; dan
 Sebagai dokumen acuan bagi penyusunan kebijakan pembangunan permukiman dan
infrastruktur perkotaan skala kota.
SPPIP ini selanjutnya diturunkan dalam
suatu rencana operasional berupa Rencana
Pembangunan Kawasan Permukiman
Prioritas (RPKPP) sebagai acuan kebijakan
program dan rencana infrastruktur Sektor
Pengembangan Permukiman (Bankim)
Bidang Cipta Karya Kota Medan dengan
lingkup kawasan strategis penembangan
permukiman tahap pertama yang telah
dirumuskan dalam dokumen SPPIP.

Gambar 5.7 Kedudukan SPPIP dan RPKPP


dalam Pembangunan Kota

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 69


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

5.4.2. Visi dan Misi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan


VISI Pengembangan Kawasan Prioritas Terpilih

Pembangunan dengan jangka 20 tahun mendatang diharapkan bisa mendapatkan hasil yang ideal.
Visi yang optimis dicanangkan untuk kawasan medan denai adalah sebagai berikut:

“Medan Denai Sebagai Kawasan Permukiman yang maju dan berkelanjutan”.

Untuk mencapai visi tersebut, maka misi yang perlu dilakukan adalah:

1. Mengembangkan pusat-pusat perdagangan dan jasa berupa


pusat perbelanjaan dan pasar skala kota dan lingkungan.
2. Mengembangkan fungsi-fungsi kawasan yang dapat Permukiman yang maju
dijadikan sebagai pusat orientasi dan magnet kawasan;
3. Mengendalikan perkembangan permukiman yang diimbangi
dengan penataan sistem sirkulasi dan ruang terbuka hijau
Permukiman yang
yang memadai.
berkelanjutan
4. Menyediakan kebutuhan sarana dan prasarana lingkungan
yang baik dan memadai.

5.4.3. Prioritas Penanganan Permukiman Kumuh Hasil Pembobotan


A. PROFIL Kawasan Prioritas Terpilih – KECAMATAN MEDAN DENAI

FISIK ALAM:
Kelurahan Medan dan Kelurahan Tegal
Sari Mandala III rawan banjir akibat
meluapnya air dari parit sulang saling.
KEPENDUDUKAN :
Kepadatan penduduk per kelurahan
tidak merata. Pada kelurahan TS
Mandala 1,2,3; Denai dan Menteng
sangat tinggi, sementara di kelurahan
Medan cukuprendah.
INFRASTRUKTUR:
Buruknya kondisi drainase di kelurahan
Medan Tenggara, Tegal Sari Mandala II,
Tegal Sari Mandala III, Menteng dan
Medan sehingga seringkali terjadi
luapan dan mengakibatkan banjir.
PEMANFAATAN RUANG :
Terbatasnya ruang terbuka hijau hal ini
terbukti dengan jumlah taman yang ada
belum memenuhi standar kebutuhan
penduduk di Kecamatan Medan Denai.
EKONOMI :
Kondisi pengembangan sektor industri
masih memiliki kelemahan, diantaranya
adalah belum sepenuhnya berbasis
pada potensi unggulan lokal.

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 70


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Gambar 5.8. Prioritas Penanganan Permukiman Kumuh

B. Potensi dan Masalah Kecamatan Medan Denai


Potensi dan masalah kawasan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 71


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Tabel 5.15. Potensi dan Masalah Kawasan Perencanaan


POTENSI MASALAH
KELURAHAN TS Merupakan salah satu titik pusat kegiatan Dominasi fungsi perdagangan menjadikan isu
MANDALA 1 perdagangan di Kecamatan Medan Denai kemacetan selalu terjadi di kawasan ini, terutama
karena dekat dengan pasar sukaramai dan pada Jl. Panglima Denai
berbatasan dengan koridor Jl. Panglima
Denai sebagai akses utama
KELURAHAN TS Merupakan salah satu titik pusat Daerah ini sering terjadi banjir, terutama di 4 titik
MANDALA 2 perdagangan, karena dilalui koridor Jl. sekolah. Jika hujan dan banjir di daerah ini (Jl.
Panglima Denai yang merupakan salah satu Tangguk Bongkar IX dan Jl. Tangguk Bongkar X), 2
jalan utama minggu baru bisa kering

KELURAHAN TS Merupakan salah satu titik pusat Daerah ini sering terjadi banjir, terutama di
MANDALA 3 perdagangan, karena dilalui koridor Jl. beberapa lingkungan. Isu sampah juga menjadi
Panglima Denai, memiliki keragaman perhatian utama karena sampah selalu dibuang ke
aktivitas, dilalui oleh parit sulang saling. parit atau selokan terdekat. Parit sulang saling tidak
berfungsi karena air tergenang dan terdapat
timbunan sampah
KELURAHAN DENAI Merupakan salah satu titik pusat Terdapat isu persoalan persampahan, karena
perdagangan, karena dilalui koridor Jl. belum ada pengelolaan sampah yang baik,
Panglima Denai, memiliki keragaman sehingga sampah dibuang pada lahan kosong.
aktivitas, fungsi dan kegiatan.

KELURAHAN BINJAI Merupakan salah satu titik pusat Daerah ini sering terjadi banjir, terutama di
perdagangan, karena dilalui koridor Jl. beberapa lingkungan. Isu sampah juga menjadi
Panglima Denai, memiliki keragaman perhatian utama karena sampah selalu dibuang ke
aktivitas, dilalui oleh parit sulang saling. parit atau selokan terdekat.

KELURAHAN Merupakan salah satu titik pusat Terdapat lahan kosong yang belum termanfaatkan.
MEDAN TENGGARA perdagangan, karena dilalui koridor Jl. Isu sampah yang dibuang pada lahan kosong dan
Menteng VII, memiliki keragaman aktivitas parit.
dan fungsi kegiatan.

Sumber Hasil : Analisis Hasil Survey Kecamatan Medan Denai

Pembangunan perumahan baru tidak memperhatikan


lingkungan, memiliki level tanah yang lebih tinggi dari
permukiman lainnya

Parit sulang-saling mengalami pendangkalan akibat


timbunan sampah sehingga menyebabkan banjir
ketika curah hujan tinggi

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 72


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Sampah dibuang di sembarang tempat (jalan


umum) karena belum tersedia TPS dan sistem
pengelolaan sampah yang baik

Belum terdapat pemisahan yang jelas antara


jalan, drainase, trotoar dan perabot jalan
sehingga tidak nyaman dan tidak aman

Lokasi :
Gg. Bangunsari IV, Kel. Denai 5
Permukaan jalan masih belum seluruhnya tertutup
dengan aspal atau beton, sehingga mengganggu
akses pada kawasan

Lokasi : Gg. Flamboyan,


Kel. Medan Tenggara 6

Saluran drainase masih belum terselesaikan dengan


baik, mengakibatkan banjir dan genangan ketika
hujan

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 73


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

5.4.4. Strategi Penanganan Kawasan Prioritas


1. Strategi Penanganan Permukiman :
a. Mengatur kepadatan rumah dengan kebijakan pengaturan KDB, KLB dan GSB
b. Mengarahkan pembangunan permukiman baru ke arah selatan.
c. Mensyaratkan pembangunan taman lingkungan dan sarana prasarana pendukung untuk setiap
pengembangan perumahan baru.
d. Menata permukiman kumuh dan ilegal di sepanjang Sungai Denai dan Parit Sulang-saling
dengan program perbaikan sarana prasarana.

2. Strategi Penanganan Drainase :


a. Mengembangkan sistem jaringan induk drainase yang mengikuti pola sistem alami, yaitu
topografi yang memiliki kemiringan ke arah timur.
b. Mengembangkan jaringan drainase sistem tertutup di pusat kegiatan komersial dan kawasan
yang mempunyai lebar jalan yang kecil.
c. Mengembangkan jaringan drainase sistem terbuka di lingkungan permukiman dan di
sepanjang jaringan jalan lingkungan.
d. Memprioritaskan perbaikan drainase pada kawasan yang sering terjadi genangan air ketika
hujan.
e. Melakukan pengerukan/normalisasi secara berkala di beberapa ruas parit yang tingkat
sedimentasinya cukup tinggi.

3. Strategi Penanganan Jaringan Jalan :


a. Memantapkan sistem jaringan jalan yang berhirarki baik dan terintegrasi dengan sistem
jaringan kota secara keseluruhan.
b. Meningkatkan kualitas jalan (perbaikan) yang sudah rusak dan menambah ruas-ruas jalan baru
untuk meningkatkan akses pergerakan, baik internal maupun eksternal.
c. Mengembangkan jalur pedestrian, terutama di jalan-jalan utama (kolektor sekunder).

4. Strategi Penanganan Sanitasi/limbah :


a. Mengembangkan sistem septik tank untuk penanganan limbah domestik (limbah manusia) di
kawasan permukiman dan septik tank kolektif (communal sistem) di kawasan perkantoran,
pendidikan, dan perdagangan/jasa. Untuk perumahan tipe kecil dapat pula menggunakan pola
kolektif dengan memperhatikan kesepakatan dan kemampuan dari masyarakat.
b. Sistem tercampur (yaitu menyatukan air limbah dan air hujan dalam satu satu saluran) dapat
ditolerir sepanjang untuk air limbah dari kegiatan non-domestik dan kegiatan lainnya seperti air
buangan dari kamar mandi, tempat cuci dan hasil kegiatan rumah tangga lainnya. Untuk
menutupi kelemahan sistem ini diatasi dengan membuat saluran terbuka dari perkerasan
dengan campuran kedap air.

5. Strategi Penanganan Air Bersih :


a. Meningkatkan kualitas air bersih yang diterima pelanggan dengan peningkatan proses instalasi
pengolahan air.
b. Meningkatkan jangkauan distribusi untuk melayani daerah yang belum terlayani air bersih
perpipaan.
Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 74
BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

c. Memberikan pelayanan air bersih perpipaan melalui hidran umum atau terminal air untuk
masyarakat kurang mampu dan daerah rawan air bersih.

6. Strategi Penanganan Persampahan :


a. Menyesuaikan jumlah TPS/Kontainer dan memperluas jangkauan pelayanan seiring dengan
perkembangan kegiatan perkotaan.
b. Menambah sarana pengangkutan dan petugas persampahan.
c. Sosialisasi dan mengembangkan usaha daur ulang sampah, kertas dan plastik (sampah kering)
dengan sistem pemberdayaan masyarakat, yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam
menjaga kebersihan lingkungan (sistem 3R).
d. Sosialisasi dan mengembangkan sistem pengomposan sampah organik dan menyediakan
sarana tong sampah untuk memilah-milah sampah tersebut.

5.4.5. Rencana Penanganan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Kecamatan Medan


Denai

5.4.6. Penanganan Kawasan Strategis (Pembangunan Tahap Pertama)


1. Kawasan Menteng Raya Pusat Pengembangan Kawasan Denai dan Sempadan Sungai Denai
2. Koridor Saluran Sulang Saling

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 75


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Pentahapan dan Program Penanganan Kawasan Prioritas

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 76


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 77


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 78


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

5.5. INTEGRASI STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA DAN SEKTOR


Berdasarkan dokumen-dokumen rencana pembangunan yang telah dijabarkan sebelumnya, maka
dapat disusun Matriks Strategi Pembangunan Kota Medan sebagai integrasi terhadap strategi-strategi
pembangunan kota dan sektor yang meliputi:
a. RTRW Kabupaten/Kota sebagai acuan arahan spasial;
b. SSK sebagai arahan pengembangan sektor sanitasi;
c. SPPIP dan RPKPP sebagai acuan arahan pengembangan permukiman;
d. Rencana lainnya.

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 79


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 80


BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kota Medan 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Tabel 5.16. MATRIKS IDENTIFIKASI RENCANA PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA KOTA MEDAN

Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Medan V . 81

Anda mungkin juga menyukai