PENDAHULUAN
Secara teoritis mahasiswa calon guru yang masih berada dibangku kuliah telah
mempelajari berbagai ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan pendidikan, akan
tetapi masih belum cukup untuk bekal untuk jadi seorang tenaga pendidik yang
profesional. Untuk melengkapi kelemahan dan kekurangan tersebut, maka Mahasiswa
calon pendidik diwajibkan untuk melaksanakan kegiatan Pengenalan Lapangan
Persekolahan (PLP 2) disekolah-sekolah yang telah ditentukann
1
bertujuan untuk menyelesaikan studi perguruan tinggi khususnya di Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan yang berupa latihan mengajar secara langsungatau terbimbing
dan terpadu guna memnuhi persyaratan pembentukan profesi pendidikan sesuai
dengan yang tertera pada visi dan misi FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji
(UMRAH).
2
b. Bagi sekolah ialah kegiatan kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP
2) ini bisa memberikan informasi baru yang bisa dipakai atau dipadukan
dengan kemampuan sekolah agar tercapainya tjuan pembelajaran dengan baik.
c. Bagi universitas ialah kegiatan kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan
(PLP 2) ini bisa melahirkan calon pendidik yang profesional dan kompeten
sesuai dengan bidang yang di kuasainya.
3
BAB II
4
dasar (KD)
2 Kesesuaian indikator dengan Indikator kompetensi dasar sesuai
kompetensi dasar (KD) dengan disampaikan guru selam proses
pembelajaran
3 Kesesuaian materi dengan KD Materi yang dipakai sesuai dengan
unsur KD
4 Kesesuaian alokasi waktu dengan Alokasi waktu yang digunakan kadang
materi sesuai dan terkadang melebihi jam
alokasi tersebut
5 Kesesuaian pengalaman belajar Pengalaman siswa sesuai dengan tepat
dengan konteks latar belakang waktu dalam proses pembelajaran.
6 Kesesuaian program semester Proses pembelajaran sesuai dengan
program semster yang ada di SMK
Bintan Insani
7 Kesesuaian program tahunan Terdapat program tahunan di SMK
Bintan Insani ini yang sesuai
8 Kesesuaian RPP pada pelaksanaan Proses dan langkah pembelajaran sesuai
pembelajaran dengan indikator yang terdapat di RPP
5
7. Absen Siswa ( Terlampir)
8. Daftar Point Siswa ( Terlampir)
Sebagai seorang guru, kita harus mampu mendesain dan memilih stategi pembelajaran
yang sesuai dengan tema dan kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik. Model
pembelajaran yang kita pilih hendaknya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan peserta
didik, sumber belajar, serta daya dukung yang dimiliki oleh guru atau sekolah.Sehubungan
dengan praktik lapangan persekolahan di SMK Bintan Insani, strategi yang digunakan guru
selama mengajar yaitu :
1. Problem Based Learning (PBL)
Problem Based Learning (PBL) adalah metode pengajaran yang bercirikan
adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir
kritis dan keterampilan memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan.Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam Kurikulum 2013 memiliki
tahapan sebagai berikut:
a. Orientasi peserta didik terhadap masalah
Pada tahap ini, guru harus menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas yang
akan dilakukan agar peserta didik tahu apa tujuan utama pembelajaran, apa
permasalahan yang akan dibahas, bagaimana guru akan mengevaluasi proses
pembelajaran. Hal ini untuk memberi konsep dasar kepada peserta didik. Guru harus
bisa memberikan motivasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah
yang dipilih.
b. Mengorganisasikan peserta didik
Pada tahap ini, guru membantu peserta didik mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah yang telah
diorientasi, misalnya membantu peserta didik membentuk kelompok kecil, membantu
peserta didik membaca masalah yang ditemukan pada tahap sebelumnya, kemudian
mencoba untuk membuat hipotesis atas masalah yang ditemukan tersebut.
6
c. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Pada tahap ini, guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi
sebanyak-banyaknya, melaksanakan eksperimen, menciptakan dan membagikan ide
mereka sendiri untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Pada tahap ini guru membantu peerta didik dalam menganalisis data yang telah
terkumpul pada tahap sebelumnya, sesuaikah data dengan masalah yang telah
dirumuskan, kemudian dikelompokkan berdasarkan kategorinya. Peserta didik
memberi argumen terhadap jawaban pemecahan masalah. Karya bisa dibuat dalam
bentuk laporan, video, atau model.
7
Itulah stategi guru yang dipakai untuk meningkatkan kemampuan dan hasil belajar
siswa SMK Bintan Insani ini. Adapun stategi yang digunakan guru setelah meneliti yaitu
dengan cara menyesuaikan keadaan peserta saat proses belajar. Misalkan seperti apa siswa
bisa aktif dan mengetahui watak dan keinginan siswa/siswi tersebut.
Adapun terkait dengan sistem evaluasi pembelajaran pada jenjang SMK dan
sederajatnya khususnya pada mata pelajaran kimiai yang dilakukan oleh seorang guru
terhadap siswanya untuk mengetahui apakah proses pembelajaran sudah mencapai tujuan
pendidikan atau sebaliknya baik dengan tanya jawab, quisioner, Latihan-latihan dan pada saat
Mid semester ataupun ujian akhir sekolah. Banyak kita lihat disekolah-sekolah para guru
selalu mengadakan evaluasi pembelajaran kepada peserta didik dengan tujuan untuk
mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan peserta didiknya dalam memahami materi yang
telah diberikan oleh guru dalam kegiatan proses belajar mengajar. Adapun evaluasi yaitu
bagian dari proses belajar mengajar yang secara keseluruhan tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan mengajar yang dilakukan oleh seorang guru. Ada beberapa tingkah laku yang sering
muncul serta menjadi perhatian seorang guru adalah tingkah laku yang dikelompokkan
menjadi 3 bagian, antara lain pengetahuan intelektual (kognitif), keterampilan (psikomotorik)
dan sikap (afektif).
Dalam hal ini evaluasi merupakan suatu proses mengukur dan menilai sebagai upaya
tindak lanjut untuk mengetahui berhasil atau tidaknya proses pembelajaran atau dapat pula
diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai
keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu sistem pengajaran di suatu jenjang
atau lembaga pendidikan tertentu. Dan evaluasi juga merupakan suatu proses untuk
mengetahui/menguji apakah suatu proses kegiatan pembelajaran telah sesuai dengan tujuan
atau kriteria yang telah ditentukan. Sedangkan evaluasi pembelajaran adalah suatu kegiatan
yang berupa pengukuran maupun penilaian (assessment), pengolahan serta penafsiran untuk
membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa atau peserta
8
didik setelah melakukan kegiatan belajar didalam kelas dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Selain itu, adapun fungsi maupun tujuan dari diadakannya evaluasi pembelajaran
terhadap siswa atau peserta didik, antara lain :
a) Evaluasi disini sebagai alat untuk mengetahui apakah siswa atau peserta didik tersebut
telah menguasai pengetahuan, keterampilan atau materi pembelajaran yang telah
diberikan oleh seorang guru
b) Untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan siswa/peserta didik dalam melakukan
kegiatan belajar
c) Untuk mengetahui tingkat ketercapaian peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
apakah sudah memahami dan menguasai keterampilan atau materi pembelajaran yang
telah disampaikan oleh seoarang guru/pendidik
d) Sebagai sarana umpan balik (feedback) bagi seorang guru yang bersumber dari siswa
tersebut. Misalnya seorang guru melontarkan stimulus kepada peserta didik apakah
stimulus tersebut mampu direspon oleh peserta didik tersebut atau sebaliknya,
sehingga guru bisa mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan siswanya dalam
belajar apakah sudah maksimal atau sebaliknya.
e) Sebagai alat untuk mengetahui sampai mana perkembangan belajar siswa tersebut
f) Sebagai laporan hasil belajar peserta didik yang diberikan kepada orang tua (wali
murid) sebagai bukti sampai mana tingkat kemampuan siswa tersebut , misalnya
berupa (raport).
Dalam sistem pembelajaran evaluasi merupakan salah satu komponen yang sangat
penting untuk di gunakan oleh guru dalam mengetahui sebagaimana jauh materi yang di
kuasai oleh peserta didik tersebut dan hasil yang peroleh dapat di jadikan cermin atau feed-
back bagi guru dalam dalam memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan
pembelajaran.
Saat menelaah sistem evaluasi yang digunakan guru di SMK Bintan Insani ini adalah,
adanya tes tertulis dan tidak tertulis.
Adapun sistem evaluasi yang digunakan guru saat evaluasi yaitu :
1. Tugas
9
Tugas ini berfungsi sebagai hasil pemahaman bagi siswa setelah melakukan
kegiatan belejar. Maka dari itu adanya tugas membantu untuk mengulang
pembelajaran yang telah dilakukan guru tersebut.
2. Quis
Quis dalam evaluasi berfungsi untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa
terhadap materi. Contoh, dalam materi ikatan kimia guru melontarkan soal-soal
yang akan dijawab secara rebutan terhadapa siswa dan mendapatkan reward atau
nilai tambah bagi siswa yang dapat menjawab dan melaksanakan quis tersebut. hal
ini juga bermanfaat untuk membangkitkan minat belajar siswa sehingga hasil
belajar siswa menjadi lebih bak lagi.
3. Ulangan Harian
Ulangan harian adalah ulangan tes tertulis ataupun lisan kepada siswa setelah
pembehasan akhir bab selesai.
4. MID Semester
Mid itu middle yang berarti tengah. Berarti mid semester adalah ujian tengah
semester ganjil ataupun genap untuk menilai hasil pembelajaran siswa selama
pertengahan semester ini. Dan tujuan mid ini adalah untuk memberi anak
gambaran hasil pembelajaran mereka agar mereka mendapat motivasi yang lebih
tinggi lagi untuk meningkatkan nilai mereka tersebut.
5. Ujian Semester
Ujian semester adalah ujian di akhir semster untuk menilai hasil belajar siswa
selama satu semester tersebut.
10
pembelajaran meliputi silabus dan rencana pembelajaran yang memuat sekurang-
kurangnya tujuan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar ”.
a. Menurut Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, komponen RPP adalah: Identitas mata
pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator pencapaian kompetensi,
tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.
b. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran
meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan
sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran.
Penyusunan. Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
c. Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat
intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi,
gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya,
norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
2) Partisipasi aktif peserta didik.
3) Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi,
minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
4) Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
5) Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
6) Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduanantara KD, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan
sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
7) Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata
pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
11
8) Penerapan teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi, sistematis,
dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
Komponen-komponen Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) terdiri dari :
1. Identitas sekolah
2. Identitas mata pelajaran
3. Kelas/semester
4. Materi pokok
5. Alokasi waktu
6. Tujuan pembelajaran
7. kompetensi inti dan kompetensi dasar (KI & KD)
Indikator KI dan KD
8. Materi pembelajaran
9. Alokasi waktu
10. Metode pembelajaran
11. Media pembelajaran
12. Sumber belajar
13. Langkah-langkah pembelajaran
14. Penilaian/evaluasi
12
3. Audio Speaker
4. Handphone
5. Papan tulis
6. Lembar kerja siswa
7. Alat-lata laboratorium
13
Tabel 2.2 Format Observasi Penilaian Sikap Spiritual
No Nama Preserta Didik Aspek Sikap Yang Dinilai Nilai Predikat
A B C D Akhir
(NA)
1.
2.
3.
Keterangan:
Indikator kompetensi sikap spiritual :
a. Memberi salam dan berdoa sesuai dengan agama masing-masing sebelum dan sesudah
mengikuti pelajaran.
b. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi.
c. Mengucapkan keagungan Tuhan apabila melihat kebesaran Tuhan sesuai agama masing-
masing
d. Mengucapkan syukur dan menambah keimanan atas kebesaran Tuhan saat mengikuti
pelajaran
Skala Penilaian :
Nilai 4, apabila selalu melakukan sesuai dengan pernyataan
Nilai 3, apabila sering melakukan dan beberapa kali tidak melakukan sesuai dengan
pernyataan Nilai 2, apabila beberapa kali melakukan dan sering tidak melakukan sesuai
dengan pernyataan Nilai 1, apabila tidak pernah melakukan sesuai dengan pernyataan
14
Tabel 2.3 Format Observasi Penilaian Sikap Sosial
No Nama Peserta Aspek Sikap Yang Dinilai Nilai Pre
Didik Ingin Disiplin Demo Komuni Akhir Dikat
Tahu Kratis Katif (Na)
a B C a b c a b c a b c
1.
2.
3.
Keterangan:
Indikator kompetensi sikap sosial :
1. Ingin Tahu
a. Antusiasme dalam mencari informasi terkait materi pembelajaran
b. Memperhatikan dengan serius materi yang disampaikan guru
c. Mengajukan pertanyaan terkait dengan materi pembelajaran
2. Disiplin
a. Hadir di kelas tepat waktu
b. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktu
c. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok
3. Demokratis
a. Menghargai pendapat teman atau kelompok lain.
b. Menerima dan memaafkan kesalahan orang lain.
c. Menerima kesepakatan yang bersama.
4. Komunikatif
a. Menggunakan bahasa yang baik dan lancar
b. Mampu menyampaikan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan baik.
c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah yang ada.
Skala Penilaian :
Nilai 4, apabila selalu melakukan sesuai dengan pernyataan
15
Nilai 3, apabila sering melakukan dan beberapa kali tidak melakukan sesuai dengan
pernyataan Nilai 2, apabila beberapa kali melakukan dan sering tidak melakukan sesuai
dengan pernyataan Nilai 1, apabila tidak pernah melakukan sesuai dengan pernyataan
Keterangan:
Indikator kompetensi keterampilan :
a. Keberanian menyampaikan pendapat
b. Penguasaan materi
c. Kemampuan bertanya dan menjawab pertanyaan
d. Kemampuan menggunakan bahasa yang baik dan lancar
e. Performance
Skala Penilaian :
Nilai 4 = Sangat Baik, 3 = Baik, 2 = Cukup, 1 = Kurang
16
ide dan pengalaman dari berbagai kalangan. Penambahan kemampuan siswa karena
penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi akan mengembangkan sikap inisiatif dan
kemampuan belajar mandiri, sehingga siswa dapat memutuskan dan mempertimbangkan
sendiri kapan dan dimana penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan
optimal, termasuk apa implikasinya saat ini dan dimasa yang akan datang.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi
Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang
berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan
informasi. Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan
alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena
itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak
terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan
pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.
17
e) Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan
bertanggungjawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah seharihari.
1. Komputer
Komputer adalah perangkat berupa hardware dan sofe ware yang digunakan untuk
membantu manusia mengolah data menjadi informasi dan menyimpannya untuk
ditampilkan dilain wkatu. Informasi yang dihasilkan komputer dapat berupa tulisan,
gambar, suar, video dan animasi
2. Flashdisk
Flashdisk adalah media penyimpnan data yang dapat menyimpan data dalam jumlah
besar.
3. Proyektor
Pentingnya Sistem Pembelajaran Dengan Menggunakan Media LCD Proyektor di era
modern seperti sekarang ini, banyak yang harus kita ikuti sesuai tuntunan zaman yang serba
canggih. Apalagi jika berkaitan dengan dunia pendidikan. Sistem pembelajaran pada zaman
sekarang sudah sangat berbeda jauh dibanding dengan sistem belajar yang masih terkesan
tradisional. Komponen-komponen untuk menunjuang berlangsungnya proses belajar mengajar
juga sudah dilengkapi dengan berbagai alat teknologi. Tujuan utama penggunaan teknologi di
dalam sistem pembelajaran adalah untuk memudahkan dan mengefektifkan pembelajaran agar
menjadi lebih baik dari sebelumnya dalam waktu dan kondisi yang lebih baik. Salah satu
media yang digunakan dalam pembelajaran adalah LCD Projektor/Proyektor. Manfaat
Menggunakan LCD Proyektor dalam sistem belajar yakni :
18
menulis di papan tulis. Hal inilah yang dapat membuat waktu belajar menjadi efektif, dan
suasana belajar mejadi efisien
b. Ramah Lingkungan
Karena LCD Proyektor hanya menggunakan tenaga listrik, maka dapat dikatakan
sangat ramah lingkungan dari pada menulis di whiteboard dengan spidol, atau menulis di
papan tulis dengan kapur. Selain tidak mencemari lingkungan yang akibatnya dapat
mengganggu kesehatan, LCD Proyektor juga amah lingkunga, bisa digunakan kapan saja dan
dimana saja dengan praktis dan cepat.
Proyektor LCD merupakan salah satu jenis proyektor yang digunakan untuk
menampilkan video, gambar, atau data dari komputer pada sebuah layar atau sesuatu dengan
permukaan datar seperti tembok, dsb. Proyektor jenis ini merupakan jenis yang lebih modern
dan merupakan teknologi yang dikembangkan dari jenis sebelumnya dengan fungsi sama yaitu
Overhead Projector (OHP) karena pada OHP datanya masih berupa tulisan pada kertas bening.
19
Gambar 2.1 Proyektor SMK Bintan Insani
2. Handphone
Hand phone penting bagi semua orang, tanpa hand phone kita tidak berkomunikasi
dengan orang lain . Tetapi bagi siswa tidak menggunakan hand phone dengan baik . Beberapa
siswa menggunakan hand phone saat jam pembelajaran berlangsung oleh sebab itu membuat
siswa tidak konsentrasi . Tapi, hand phone juga berguna untuk membantu siswa
menyelesaikan tugas dengan baik.
Argumen pro untuk penggunaan hand phone saat jam pembelajaran. Siswa menjadi
mudah mengerjakan tugas dengan baik, semuanya dapat mudah dengan mengakses internet.
Jika siswa bosan siswa dapat mendengarkan lagu sehingga membuat siswa menjadi santai.
Argumen kontra untuk penggunaan hand phone saat jam pembelajaran . Beberapa
orang beranggapan menggunakan hand phone saat jam pembelajaran membuat siswa tidak
konsentrasi . Ketika guru sedang menjelaskan materi pembelajaraan dan siswa asyik mainan
hand phone sehingga membuat siswa tidak mendengarkan guru . Siswa juga menjadi tidak
peka terhadap lingkungan sosial karena sering menggunakan hand phone.
20
Dampak baik
a) Mudah berkomunikasi dengan siswa lainnya
b) Mudah dalam mengerjakan tugas
c) Siswa mendapat pengetahuan yang sangat luas
d) Jika siswa bosan dapat mendengarkan lagu dan main game sehingga membuat siswa
menjadi santai kembali
Dampak buruk
a) Membuat siswa tidak berkonsentrasi dengan pembelajaran
b) Tidak mendengarkan guru saat menerangkan materi
c) Membuat siswa tidak peka terhadap lingkungan masyarakat
Penggunaan hand phone saat jam pembelajaran tidak baik untuk siswa, karena data
mengganggu ketika guru sedang menerangkan materi . Siswa menjadi tidak peka terhadap
lingkungan . Guru harus memberi hukuman jika siswa menggunakan hand phone saat jam
pembelajaran berlangsung . Tetapi, hand phone juga berguna karena dapat memudahkan siswa
dalam mengerjakan tugas dan jika siswa bosan dapat mendengarkan lagu dan main game.
Selama menelaah tekonologi mengenai handpone disekolah ini, setiap siswa yang
membawa hp diwajibkan untuk mengumpulkan ke wali kelas mereka. Jika memmungkinkan
ada pembelajaran yang menggunakan handphone untuk mencari materi dan sebagainya, maka
diperbolehkan bagi guru untuk memanfaatkannya. Tetapi tidak menyimpang dari hal tersebut.
3. Laptop
21
kebutuhan. Kemampuan komputer untuk menayangkan kembali informasi yang diperlukan
oleh.
3. Audio Speaker
Perangkat Keras yang berupa Speaker merupakan piranti dengan kedudukannya
hampir tidak bisa dipisahkan lagi dengan komputer. Karena itu, speaker memiliki peran yang
sangat penting dalam mengeluarkan hasil pemrosesan berupa suara. Speaker adalah perangkat
keras output yang berfungsi mengeluarkan hasil pemrosesan oleh CPU berupa audio/suara.
Speaker juga bisa di sebut alat bantu untuk keluaran suara yang dihasilkan oleh perangkat
musik seperti MP3 Player, DVD Player dan lain sebagainya.
Contoh pemanfaatan speaker pada proses pembelajaran adalah pada saat materi
tertentu saat melakukan quis untuk mengevaluasi hasil belajar siswa dengan menggunakan
speaker, seperti dijakikan permainan botol berjalan dengan mengoper dan diiringi lagu
menggunakan speaker tersebut, kemudian gurur menuntun dan secara tiba-tiba
22
memberhentikan lagu tersebut, jika botol tersebut berhenti kesalah satu siswa, maka ia akan
mendapatkan pertanyaan dari guru mengenai materi yang telah dipelajari.
F. Latihan Mengajar Minimal 4 Kali Dengan Bimbingan Guru Pamong dan Atau
Dosen Pembimbing PLP 2
23
KARTU SUPERVISI GURU PAMONG TERHADAP PENAMPILAN MAHASISWA
PLP DIDEPAN KELAS
NIM : 150384204025
Perhatian : Lembaran supervisi yang telah diisi agar dikembalikan kepada mahasiswa PLP
untuk dimasukan ke dalam lampiran laporan PLP
Tanjungpinang, 2019
Guru Pamong
24
KARTU SUPERVISI GURU PAMONG TERHADAP PENAMPILAN MAHASISWA
PLP DIDEPAN KELAS
NIM : 150384204025
Perhatian : Lembaran supervisi yang telah diisi agar dikembalikan kepada mahasiswa PLP
untuk dimasukan ke dalam lampiran laporan PLP
Tanjungpinang, 2019
Guru Pamong
25
KARTU SUPERVISI GURU PAMONG TERHADAP PENAMPILAN MAHASISWA
PLP DIDEPAN KELAS
NIM : 150384204025
Perhatian : Lembaran supervisi yang telah diisi agar dikembalikan kepada mahasiswa PLP
untuk dimasukan ke dalam lampiran laporan PLP
Tanjungpinang, 2019
Guru Pamong
26
KARTU SUPERVISI GURU PAMONG TERHADAP PENAMPILAN MAHASISWA
PLP DIDEPAN KELAS
NIM : 150384204025
Perhatian : Lembaran supervisi yang telah diisi agar dikembalikan kepada mahasiswa PLP
untuk dimasukan ke dalam lampiran laporan PLP
Tanjungpinang, 2019
Guru Pamong
27
G. Melaksanakan Tugas-Tugas Pendampingan Peserta Didik dan Kegiatan
Ekstrakulikuler
Tugas pendamping selama observasi dan praktik di SMK Bintan Insani ini adalah
pendampingan saat rohis jumat pagi. Mengikuti kegiatan ceramah dan yasinan yang
diiukuti semua siswa da siswai smk Bintan Insani.
Kegiatan ekstrakulikuler yang dilakukan di SMk Bintan Insani ini adalah pramuka.
Kegiatan ini dilakukan diluar jam tatap muka berdasarkan alokasi waktu tertentu.
Membantu tugas-tugas pendamping di ekstrakulikuler ini menjadi kegiatan terprogram
setiap hari kamis.
28
b. mngawasiujianmidsmsstr
4. Membantu waka kurikulum dalam pelaksanaan persiapan administrasi 8 standar
proses
29