Anda di halaman 1dari 7

NAMA : HIDAYATUR RAHMI

NIM : 160384204017

MK : INOVASI PEMBELAJARAN KIMIA

ISU HOTS

1. Asal Usul HOTS


HOTS awalnya dikenal dari konsep Benjamin S. Bloom dkk. dalam buku berjudul
Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of Educational Goals (1956) yang
mengategorikan berbagai tingkat pemikiran bernama Taksonomi Bloom, mulai dari yang
terendah hingga yang tertinggi. Konsep ini merupakan tujuan-tujuan pembelajaran yang terbagi
ke dalam tiga ranah, yaitu Kognitif (keterampilan mental seputar pengetahuan), Afektif (sisi
emosi seputar sikap dan perasaan), dan Psikomotorik (kemampuan fisik seperti keterampilan).
seiring dengan implementasi kurikulum 2013, diharapkan adanya perubahan paradigma
pada pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Guru sebagai ujung tombak perubahan dapat
mengubah pola pikir dan strategi pembelajaran yang pada awalnya berpusat pada guru (teacher
centered) berubah menjadi berpusat pada siswa (student centered). Guru diharapkan lebih kreatif
dan inovatif dalam menyajikan materi pelajaran. Terciptanya manusia Indonesia yang produktif,
kreatif dan inovatif dapat terwujud melalui pelaksanaan pembelajaran yang dapat dilaksanakan
di berbagai lingkup dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Pembelajaran
yang dapat diterapkan adalah pembelajaran dengan memberdayakan untuk berfikir tingkat
tinggi (high order thinking).
Kurikulum 2013 telah mengadobsi taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson
dimulai dari level mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan
mencipta. Karena tuntutan Kurikulum 2013 harus sampai pada taraf mencipta, maka siswa harus
terus menerus dilatih untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Konsep Taksonomi untuk
menentukan tujuan belajar ini dapat kita sebut sebagai tujuan akhir dari sebuah proses
pembelajaran. Jadi, setelah proses pembelajaran tertentu, siswa diharapkan dapat mengadopsi
keterampilan, pengetahuan, serta sikap yang baru.

Penerapan beberapa model pembelajaran seperti pembelajaran berbasis proyek (Project based
learning), pembelajaran berbasis masalah (Problem based learning), belajar
penemuan (Discovery/ inquiry) menjadi peluang bagi guru untuk menerapkan kegiatan
pembelajaran pada level HOTS (Higher order thinking skill). Pada prakteknya, penerapan
pembelajaran HOTS bukan hal yang mudah dilaksanakan oleh guru. Disamping guru harus
benar-benar menguasai materi dan strategi pembelajaran, guru pun dihadapkan pada tantangan
dengan lingkungan dan intake siswa yang diajarnya. Adapun karakteristik pembelajaran pada
HOTS (Higher Order of Thinking Skill) yaitu:
 Berfokus pada pertanyaan

 Menganalisis / menilai argumen dan data

 Mendefinisikan konsep

 Menentukan kesimpulan

 Menggunakan analisis logis

 Memproses dan menerapkan informasi

 Menggunakan informasi untuk memecahkan masalah

HOTS sendiri merupakan bagian dari ranah kognitif yang ada dalam Taksonomi Bloom
dan bertujuan untuk mengasah keterampilan mental seputar pengetahuan. Ranah kognitif versi
Bloom ini kemudian direvisi oleh Lorin Anderson, David Karthwohl, dkk. pada 2001. Urutannya
diubah menjadi enam, yaitu:

Kata kerja: mengingat, mendaftar,


Mengetahui Mengingat kembali
mengulang, menirukan
Kata kerja: menjelaskan,
LOTS Memahami Menjelaskan ide/konsep mengklasifikasikan, menerima,
melaporkan
Menggunakan informasi Kata kerja: menggunakan,
Mengaplikasi
pada domain berbeda mendemonstrasikan,
mengilustrasikan

Menganalisis konsep dan Kata kerja: membandingkan,


Menganalisis
ide memeriksa, mengkritisi, menguji
Mengambil keputusan Kata kerja: menilai, memutuskan,
Mengevaluasi
HOTS sendiri memilih, mendukung
Kata kerja: mengkonstruksi,
Mengkreasi ide/gagasan
Mengkreasi mendesain, kreasi,
sendiri
mengembangkan, menulis

Tingkatan 1 hingga 3 dikategorikan sebagai kemampuan berpikir tingkat rendah (LOTS),


sedangkan tingkat 4 sampai 6 dikategorikan sebagai kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS).

Soal-soal HOTS (Higher Order of Thinking Skill) bukan berarti soal yang sulit,
redaksinya panjang dan berbelit-belit sehingga banyak membuang banyak waktu membacanya
dan sekaligus memusingkan siswa, tetapi soal tersebut disusun secara proporsional dan sistematis
untuk mengukur Indikator Ketercapaian Kompetensi (IKK) secara efektif serta memiliki
kedalaman materi sehingga siswa pun terangsang untuk menjawab pertanyaan dengan baik.
HOTS (Higher Order of Thinking Skill) menunjukkan pemahaman terhadap
informasi dan bernalar (reasoning) bukan hanya sekedar mengingat informasi. Guru tidak hanya
menguji ingatan, sehingga kadang-kadang perlu untuk menyediakan informasi yang diperlukan
untuk menjawab pertanyaan dan siswa menunjukkan pemahaman terhadap gagasan, informasi
dan memanipulasi atau menggunakan informasi tersebut. Teknik kegiatan-kegiatan lain yang
dapat mengembangkan keterampilan berfikir kritis dan kreatif siswa dalam bentuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan inovatif.

2. Keterhubungan dengan pembelajaran kimia


3. Kelebihan dan kekurangan
 Kelebihan
1. Menggunakan proses berpikir tingkat tinggi HOTS (higher order thinking skill)
Siswa akan diajak untuk berpikir bagaimana memecahkan suatu masalah. Jadi
proses berpikir siswa pada ranah kognitif sudah sampai pada tahap applying,
analyzing, evaluating dan creating. Artinya dibutuhkan pemahaman yang lebih
tinggi dan perkembangan keterampilan yang lebih baik, tidak hanya sekedar
menghafal
2. Siswa akan diajak untuk memecahkan suatu permasalahan yang rill (nyata)
didalam kehidupan.
Siswa diajak untu memecahkan suatu permasalahn yang nyata yang terjadi
dikehidupan dengan keterampilan dan kemampuan yang mereka miliki. Siswa
akan dipacu untuk berpikir kritis dalam memberikan solusi terhadap
permasalahan yang ada.”PBL dikembangkan terutama untuk membantu siswa
mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah danketerampilan
intelektual, belajar tentang berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka
dalam pengalaman nyata atau simulasi dan menjadi pembelajar yang otonom dan
mandiri
3. Siswa akan terbiasa dengan mencari berbagai sumber pengetahuan.
Siswa akan berusaha untuk mencari informasi dengan berbagai sumber
pengetahuan baik melalaui perpustakaan, internet, surat kabar dan lain
sebagainya.
4. Bagi siswa yang memiliki kemampuan tingkat rendah, dapat terbantu dengan
adanya pembelajaran secara kelompok yang heterogen.
Siswa yang berkemampuan rendah diharapkan dapat dibantu oleh siswa
berkemampuan tinggi dengan kelompok yang heterogen.
5. Kemampuan berkomunikasi secara ilmiah akan terasah.
Kemampuan untuk mengemukakan pendapat yang didukung dengan pengetahuan
yang ilmiah akan terlatih. Yaitu dengan terlaksananya diskusi kelompok maupun
antar kelompok dan presentasi
6. Pembelajaran berfokus pada masalah. Artinya tidak akan ada materi yang tidak
berhubungan dengan masalah yang diajarkan oleh guru sehingga ini akan
mengurangi beban menghafal siswa.
7. Memberikan tanggung jawab kepada siswa sebagai pengendali dari pembelajaran
yaitu membentuk dan mengarahkan pembelajarannya sendiri
 Kelemahan
1. Tidak semua materi cocok menggunakan model pembelajaran berdasarkan
masalah. Materi yang cocok untuk menggunakan model pembelajaran ini adalah
materi yang membutuhkan pemecahan suatu masalah, misalnya tentang kasus
sampah.
2. Sering terjadi miss konsepsi.
3. Sulitnya mencari masalah yang relevan dengan materi yang akan disampaikan.
4. Guru sebagai fasilitator, sehingga harus memiliki motivasi yang baik untuk
mendorong kinerja siswa dalam berkelompok
5. Penggunaan waktu yang tidak sedikit. Sehingga ditakutkan semua konten belum
tersampaikan semua walaupun pembelajaran berfokus pada masalah bukan materi.
6. Tidak cocok untuk siswa tingkatan rendah seperti SD, jika ditinjau dari
kemampuan berkerjasama dalam kelompok-kelompok kecil.
7. Sumber pengetahuan yang kurang
8. Permasalahan sering kali tidak autentik atau dibuat-buat
9. Persiapan pembelajaran yang kompleks, meliputi alat, masalah dan konsep.
10. Seringkali pemecahan masalah tidak dapat langsung dikembalikan pada daerah
yang memiliki masalah tersebut.

4. Penerapan HOTS dalam pembelajaran

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melatih peserta didik dalam berpikir
tingkat tinggi pada Kurikulum 2013, antara lain sebagai berikut.

a. Membuat Mind Map (Peta Konsep)

Metode Mind Map adalah sebuah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan mampu
memetakan pikiran yang ada dalam diri kita. Metode Mind Map sangat berguna untuk
membuka potensi otak yang masih tersembunyi dalam suatu proses berpikir.Fungsi Mind
Map adalah untuk menggambarkan ide, menerangkan definisi suatu materi, atau mencari
solusi sebuah masalah.Kegiatan membuat peta konsep akan membimbing peserta didik
untuk menunjukan cara berpikir kritis dan kreatif.
b. Mengajukan pertanyaan
Bertanya merupakan salah satu kegiatan pembelajaran yang akan menumbuhkan
dan mengembangkan HOTS. Peserta didik akan dilatih untuk mampu merumuskan
pertanyaan yang kritis dan kreatif yang didorong oleh rasa ingin tahunya tentang hal-hal
yang ingin mereka ketahui.
c. Menyusun Catatan Harian
Peserta didik yang terbiasa membuat catatan harian berisi rangkuman seluruh
kegiatan pembelajaran, akan mampu mengaitkan pengalaman yang dimiliki sebelumnya
dengan pengalaman yang baru diperolehnya.
Dengan demikian, membuat caratan harian dapat menjadi salah satu sarana untuk
menumbuhkan HOTS.

d. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi


Teknologi informasi menjadi bagian dari kehidupan peserta didik saat ini.
Teknologi Informasi apabila mampu dimanfaatkan dengan baik, dapat menjadi sumber
belajar yang akan menumbuhkan HOTS.
Peserta didik akan mendapatkan keleluasaan dalam mencari informasi tambahan yang
diperlukan melalui internet untuk melengkapi pemahaman mereka.

e. Menggunakan Analogi
Analogi merupakan proses penalaran berdasarkan pengamatan terhadap gejala
khusus. Caranya adalah dengan membandingkan atau mengumpakan suatu objek yang
sudah teridentifikasi secara jelas terhadap objek yang dianalogikan sampai dengan
kesimpulan yang berlaku umum.
Analogi digunakan untuk mempermudah penjelasan tentang sesuatu yang biasanya
bersifat abstrak.
Kegiatan pembelajaran yang menggunakan analogi bertujuan untuk menjelaskan sebuah
konsep.
f. Eksperimen Berbasis Inkuiri
Model pembelajaran inkuiri sangat sesuai untuk diterapkan pada pembelajaran
level berpikir tingkat tinggi dan pendekatan saintifik sesuai ciri dari Kurikulum 2013.
Model pembelajaran inkuiri merupakan proses pembelajaran yang didasarkan pada
pencarian dan penemuan melalui proses berpikir yang sistematis.
Model pembelajaran ini didasarkan pada teori bahwa pengetahuan bukanlah sejumlah
fakta hasil dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri.
Dalam kegiatan eksperimen berbasis inkuiri, peserta didik dilatih untuk berpikir kritis,
melalui tahapan memeriksa, menghubungkan (elaborasi), dan mengevaluasi semua aspek.

g. Metode Proyek
Metode ini akan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memilih,
merancang dan memimpin pikiran serta pekerjaannya berdasarkan tugas yang harus
diselesaikan, baik secara individu maupun kelompok.
Metode proyek memfokuskan pada pengembangan produk atau unjuk kerja
(performance). Di dalam metode proyek, peserta didik akan melakukan kegiatan
mengorganisasi kegiatan belajar kelompok mereka, melakukan pengkajian atau
penelitian, memecahkan masalah, dan mensintesis informasi.

Anda mungkin juga menyukai

  • Daftar Nilai Tatap Muka 2020-2021
    Daftar Nilai Tatap Muka 2020-2021
    Dokumen23 halaman
    Daftar Nilai Tatap Muka 2020-2021
    hidayatur rahmi
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Laporan Widia
    Bab 2 Laporan Widia
    Dokumen4 halaman
    Bab 2 Laporan Widia
    hidayatur rahmi
    Belum ada peringkat
  • Kualitas Air
    Kualitas Air
    Dokumen13 halaman
    Kualitas Air
    hidayatur rahmi
    Belum ada peringkat
  • Tila
    Tila
    Dokumen16 halaman
    Tila
    hidayatur rahmi
    Belum ada peringkat
  • Tila
    Tila
    Dokumen16 halaman
    Tila
    hidayatur rahmi
    Belum ada peringkat
  • Daftar Nilai Tatap Muka 2020-2021
    Daftar Nilai Tatap Muka 2020-2021
    Dokumen23 halaman
    Daftar Nilai Tatap Muka 2020-2021
    hidayatur rahmi
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 3
    Kelompok 3
    Dokumen16 halaman
    Kelompok 3
    hidayatur rahmi
    Belum ada peringkat
  • Revisi Taksonomi Bloom
    Revisi Taksonomi Bloom
    Dokumen4 halaman
    Revisi Taksonomi Bloom
    hidayatur rahmi
    100% (1)
  • FJNDB
    FJNDB
    Dokumen7 halaman
    FJNDB
    hidayatur rahmi
    Belum ada peringkat
  • MK Evaluasi Bgian 1
    MK Evaluasi Bgian 1
    Dokumen3 halaman
    MK Evaluasi Bgian 1
    hidayatur rahmi
    Belum ada peringkat
  • Review Dari Hidayatur Rahmi
    Review Dari Hidayatur Rahmi
    Dokumen1 halaman
    Review Dari Hidayatur Rahmi
    hidayatur rahmi
    Belum ada peringkat
  • Isi OKE
    Isi OKE
    Dokumen29 halaman
    Isi OKE
    hidayatur rahmi
    Belum ada peringkat
  • Indikator Pencapaian
    Indikator Pencapaian
    Dokumen1 halaman
    Indikator Pencapaian
    hidayatur rahmi
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 2
    Pertemuan 2
    Dokumen11 halaman
    Pertemuan 2
    dokumentasi spemma
    Belum ada peringkat
  • MK Evaluasi Klpok 2
    MK Evaluasi Klpok 2
    Dokumen6 halaman
    MK Evaluasi Klpok 2
    hidayatur rahmi
    Belum ada peringkat
  • JS
    JS
    Dokumen1 halaman
    JS
    hidayatur rahmi
    Belum ada peringkat
  • Judul Skripsi
    Judul Skripsi
    Dokumen1 halaman
    Judul Skripsi
    hidayatur rahmi
    Belum ada peringkat
  • JJK
    JJK
    Dokumen3 halaman
    JJK
    hidayatur rahmi
    Belum ada peringkat
  • Laporan PLP 1
    Laporan PLP 1
    Dokumen2 halaman
    Laporan PLP 1
    hidayatur rahmi
    Belum ada peringkat
  • Isi 2
    Isi 2
    Dokumen15 halaman
    Isi 2
    hidayatur rahmi
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pemisahan Kimia 1 R
    Laporan Pemisahan Kimia 1 R
    Dokumen10 halaman
    Laporan Pemisahan Kimia 1 R
    hidayatur rahmi
    Belum ada peringkat
  • Tgs 1
    Tgs 1
    Dokumen7 halaman
    Tgs 1
    hidayatur rahmi
    Belum ada peringkat
  • Post Tes
    Post Tes
    Dokumen2 halaman
    Post Tes
    hidayatur rahmi
    Belum ada peringkat
  • Soal A Kls X Bab 2
    Soal A Kls X Bab 2
    Dokumen1 halaman
    Soal A Kls X Bab 2
    hidayatur rahmi
    Belum ada peringkat
  • Sel Volta
    Sel Volta
    Dokumen3 halaman
    Sel Volta
    hidayatur rahmi
    Belum ada peringkat
  • Soal B Kls X
    Soal B Kls X
    Dokumen1 halaman
    Soal B Kls X
    hidayatur rahmi
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN
    LAPORAN
    Dokumen32 halaman
    LAPORAN
    hidayatur rahmi
    Belum ada peringkat
  • Post Tes
    Post Tes
    Dokumen2 halaman
    Post Tes
    hidayatur rahmi
    Belum ada peringkat
  • Soal A Kls X Bab 2
    Soal A Kls X Bab 2
    Dokumen1 halaman
    Soal A Kls X Bab 2
    hidayatur rahmi
    Belum ada peringkat