Anda di halaman 1dari 25

STANDART STRATEGI PELAKSANAAN (SP) GENERALIS

TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN GANGGUAN


JIWA

DISUSUNOLEH:
DISUSUN OLEH:
TIM
TIM

DEPARTEMEN KEPERAWATAN JIWA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
DEPARTEMEN
UNIVERSITAS KEPERAWATAN JIWA
MUHAMMADIYAH JEMBER
FAKULTAS ILMU
2014KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2014

1
KATA PENGANTAR

Pelayanan keperawatan jiwa diberikan secara kontinum dan komprehensif pada


pasien (individu, keluarga, kelompok dan komunitas) dengan respon bio-
psiososial-spiritual dari adaptif sampai maladaptif sepanjang daur kehidupan
dengan menggunakan proses hubungan interpersonal; pengetahuan tentang
bioloi, psikologi, kepribadian dan perilaku manusia; berbagai modalitas terapi
keperawatan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan untuk
meningkatkan, mempertahankan, memulihkan respon adaptif serta mencegah
dan merehabilitasi respon maladaptif dari pasien. Uraian tersebut merupakan
bunyi dari falsafah keperawatan kesehatan jiwa.
Dari uaraian diatas jelas sekali bahwa keluarga merupakan bagian dari lingkup
pelayanan keperawatan kesehatan jiwa. Keluarga merupakan bagian terpenting
dalam memberikan asuhan keperawatan pada individu dengan gangguan jiwa
karena keluarga setiap saat bersinggungan langsung dengan klien selama di
rumah. Peran keluarga berkaitan dengan persepsi keluarga dan perhatiannya
terhadap kebutuhan sosial emosional pada anggota keluarga yang meliputi
pengurangan tekanan atau stressor psikologis. Tindakan keperawatan pada
keluarga yang salah satu anggotanya mengalami gangguan jiwa diberikan dalam
rangka supaya keluarga mampu menciptakan suasana yang mendukung
kemampuan klien dalam berhubungan sosial, mengembangkan perilaku yang
adaptif, kepribadian dan mekanisme koping yang sehat.
Standart strategi pelaksanaan tindakan keperawatan untuk keluarga ini disusun
agar dapat digunakan sebagai acuan perawat dalam melakukan tindakan kepada
keluarga. Semoga standart ini memberikan manfaat khusus bagi perawat dalam
membantu keluarga klien dengan gangguan jiwa.

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

Cover ........................................................................................................ 01
Kata Pengantar ......................................................................................... 02
Daftar Isi .................................................................................................. 03

SP Keluarga dengan Harga Diri Rendah ................................................. 04


SP Keluarga dengan Isolasi Sosial ........................................................... 07
SP Keluarga dengan Defisit Perawatan Diri ............................................ 10
SP Kleuarga dengan Halusinasi ............................................................... 13
SP Keluarga dengan Waham ................................................................... 16
SP Keluarga dengan Resiko Perilaku Kekerasan .................................... 19
SP Keluarga dengan Resiko Bunuh Diri ................................................. 22

Daftar Pustaka .......................................................................................... 25

3
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KELUARGA DENGAN KLIEN HARGA DIRI RENDAH
(Pertemuan I)
FASE ORIENTASI
1. Salam
2. Evaluasi Perasaan/Masalah/Keluhan utama
3. Kontrak waktu dan tempat
4. Validasi kemampuan keluarga dalam merawat klien
5. Topik/Tindakan yang dilakukan
6. Tujuan Pertemuan

FASE KERJA
1. Mengidentifikasi masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien harga diri
rendah kronik
2. Menjelaskan pengertian, tanda & gejala, proses terjadinya dan akibat harga diri rendah
kronik
3. Menjelaskan cara merawat klien pada keluarga dan lingkungan yang mendukung
4. Melatih keluarga cara membimbing klien untuk memilih kegiatan pertama yang akan
dilatih
5. Melibatkan anggota keluarga yang lain untuk merawat klien
6. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk follow up dan mencegah kekambuhan

FASE TERMINASI
1. Evaluasi perasaan (subjektif)
2. Evaluasi kemampuan keluarga (objektif)
3. Rencana asuhan keluarga pada klien
- Latihan membimbing keluarga dalam memilih kegiatan kedua yang akan dilatih
- Latihan memotivasi dan memberi pujian dalam memilih kegiatan kedua yang akan
dilatih
Rencana asuhan keluarga pada anggota keluarga yang lain :
- Menjelaskan pada anggota keluarga yang lain cara merawat klien
- Melibatkan anggota keluarga yang lain dalam merawat klien
4. Menyepakati pertemuan berikutnya (pertemuan ke 2)

4
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KELUARGA DENGAN KLIEN HARGA DIRI RENDAH
(Pertemuan II)
FASE ORIENTASI
1. Salam
2. Evaluasi Perasaan, masalah dan keluhan utama
3. Kontrak waktu dan tempat
4. Validasi Kemampuan keluarga dalam merawat, membimbing, memotivasi dan memuji
klien dalam memilih kemampuan yang akan dilatih klien
5. Topik/ Tindakan yang akan dilakukan
6. Tujuan pertemuan

FASE KERJA
1. Melatih keluarga cara membimbing klien untuk memilih kemampuan dalam melakukan
kegiatan kedua yang akan dilatih
2. Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang mendukung
meningkatkan harga diri klien

FASE TERMINASI
1. Evaluasi perasaan (subjektif)
2. Evaluasi kemampuan keluarga (objektif)
3. Rencana tindak lanjut keluarga
- Latihan membimbing keluarga dalam memilih kegiatan ketiga yang akan dilatih
- Latihan memotivasi dan memberi pujian dalam memilih kegiatan ketiga yang akan
dilatih
- Latihan cara melatih kemampuan yang dimiliki klien 2 x sehari
Rencana asuhan keluarga pada anggota keluarga yang lain :
- Menjelaskan pada anggota keluarga yang lain cara merawat klien
- Melibatkan anggota keluarga yang lain dalam merawat klien
4. Menyepakati pertemuan berikutnya (pertemuan ke 3)

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


KELUARGA DENGAN KLIEN HARGA DIRI RENDAH
(Pertemuan III)
FASE ORIENTASI
1. Salam
2. Evaluasi Perasaan/Masalah yang dirasakan dalam merawat klien
3. Kontrak waktu dan tempat
4. Validasi Kemampuan keluarga dalam merawat, membimbing, memotivasi dan memuji
klien dalam memilih kemampuan yang akan dilatih
5. Topik/Tindakan yang dilakukan
6. Tujuan pertemuan

FASE KERJA
1. Melatih keluarga cara membimbing klien untuk memilih kemampuan dalam melakukan
kegiatan ketiga yang akan dilatih

5
2. Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang mendukung
meningkatkan harga diri klien

FASE TERMINASI
1. Evaluasi perasaan (subjektif)
2. Validasi kemampuan keluarga (objektif)
3. Rencana tindak lanjut keluarga
- Latihan membimbing keluarga dalam memilih kegiatan keempat yang akan dilatih
- Latihan memotivasi dan memberi pujian dalam memilih kegiatan keempat yang
akan dilatih
- Latihan cara melatih kemampuan yang dimiliki klien 2 x sehari
Rencana asuhan keluarga pada anggota keluarga yang lain :
- Menjelaskan pada anggota keluarga yang lain cara merawat klien
- Melibatkan anggota keluarga yang lain dalam merawat klien
4. Menyepakati pertemuan berikutnya (pertemuan ke 4)

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


KELUARGA DENGAN KLIEN HARGA DIRI RENDAH
(Pertemuan IV)
FASE ORIENTASI
1. Salam
2. Evaluasi Perasaan/Masalah yang dirasakan dalam merawat klien
3. Kontrak waktu dan tempat
4. Validasi Kemampuan keluarga dalam merawat, membimbing, memotivasi dan memuji
klien dalam memilih kemampuan yang akan dilatih
5. Topik/Tindakan yang dilakukan
6. Tujuan pertemuan

FASE KERJA
1. Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang mendukung
meningkatkan harga diri klien
2. Mejelaskan cara follow up ke RSJ/PKM, mengevaluasi tanda kambuh dan cara
melakukan rujukan ke RSJ/PKM
3. Menganjurkan keluarga membantu klien dalam melakukan follow up dan deteksi tanda
kekambuhan sesuai jadual dan berikan pujian

FASE TERMINASI
1. Evaluasi perasaan (subjektif)
2. Validasi kemampuan keluarga(objektif)
3. Rencana tindak lanjut keluarga
- Latihan cara melatih kemampuan yang dimiliki klien 2 x sehari dan beri pujian
- Latihan membantu klien melakukan follow up dan deteksi tanda kambuh
4. Menyepakati pertemuan berikutnya

6
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KELUARGA DENGAN KLIEN ISOLASI SOSIAL
(Pertemuan I)
FASE ORIENTASI
1. Salam
2. Evaluasi Perasaan/masalah/keluhan dalam merawat klien
3. Validasi kemampuan keluarga dalam merawat klien
4. Kontrak waktu, tempat
5. Topik/ tindakan yang akan dilakukan
6. Tujuan pertemuan

FASE KERJA
1. Mengidentifikasi masalah keluarga dalam merawat klien isolasi sosial.
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, penyebab dan akibat isolasi sosial.
3. Mendiskusikan masalah dan akibat yang mungkin terjadi pada klien isolasi sosial.
4. Melatih keluarga cara klien berkenalan dan berbicara saat melakukan kegiatan harian
(misalnya: mandi, makan, berpakaian dll)
5. Menganjurkan keluarga memotivasi, membimbing dan memberi pujian kepada klien
latihan berkenalan dan berbicara saat kegiatan harian.
6. Menganjurkan pada keluarga melibatkan anggota keluarga lainnya dan menciptakan
lingkungan yang mendukung penyembuhan klien.

FASE TERMINASI
1. Evaluasi perasaan (subjektif)
2. Evaluasi kemampuan keluarga (onjektif)
3. Rencana asuhan keluarga kepada klien
- Latihan membimbing klien berkenalan dan berbicara saat kegiatan harian 2 x sehari
4. Menyepakati pertemuan berikutnya
- Membimbing klien berkenalan dan berbicara saat melakukan kegiatan harian.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


KELUARGA DENGAN KLIEN ISOLASI SOSIAL
(Pertemuan II)
FASE ORIENTASI
1. Salam
2. Evaluasi perasaan
3. Kontrak waktu, tempat
4. Validasi kemampuan keluarga membimbing klien latihan berkenalan dan berbicara saat
melakukan kegiatan harian.
5. Topik / tindakan yang akan dilakukan
6. Tujuan pertemuan

FASE KERJA
1. Menjelaskan kegiatan rumah tangga yang dapat melibatkan klien berbicara (misalnya
makan, membersihkan rumah dll).
2. Melatih keluarga membimbing klien berkenalan dengan 2-3 orang.

7
3. Melatih keluarga membimbing klien berbicara saat melakukan 2-3 kegiatan rumah
tangga.
4. Menganjurkan keluarga memotivasi, membimbing dan memberi pujian pada klien latihan
berkenalan dan berbicara saat melakukan kegiatan harian.

FASE TERMINASI
1. Evaluasi perasaan (subjektif)
2. Evaluasi kemampuan keluarga (objektif)
3. Rencana asuhan keluarga kepada klien
- Latihan membimbing klien berkenalan 2-3 orang 2 x sehari
- Latihan membimbing klien berbicara saat melakukan 2-3 aktvitas harian 2 x sehari
4. Menyepakati pertemuan berikutnya
- Membimbing klien latihan berbicara sosial

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


KELUARGA DENGAN KLIEN ISOLASI SOSIAL
(Pertemuan III)
FASE ORIENTASI
1. Salam
2. Evaluasi perasaan
3. Kontrak waktu dan tempat
4. Validasi kemampuan keluarga membimbing klien latihan berkenalan 2-3 orang dan
berbicara saat melakukan 2-3 kegiatan harian.
5. Topik /tindakan yang akan dilakukan
6. Tujuan pertemuan

FASE KERJA
1. Menjelaskan cara melatih klien berbicara saat melakukan kegiatan sosial (belanja,
meminta sesuatu dll).
2. Melatih keluarga cara membimbing klien berbicara sosial seperti berbelanja.
3. Menganjurkan keluarga memotivasi, membimbing dan memberi pujian saat melakukan
bicara sosial.

FASE TERMINASI
1. Evaluasi perasaan (subjektif)
2. Validasi kemampuan keluarga (objektif)
3. Rencana asuhan keluarga kepada klien
- Latihan membimbing klien berkenalan 2-3 orang 2 x sehari
- Latihan membimbing klien berbicara saat melakukan 2-3 aktvitas harian 2 x sehari
- Latihan membimbing klien berbicara sosial 2x hari
4. Menyepakati pertemuan selanjutnya
- Rencana follow up, tanda kambuh dan rujukan.

8
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KELUARGA DENGAN KLIEN ISOLASI SOSIAL
(Pertemuan IV)
FASE ORIENTASI
1. Salam
2. Evaluasi perasaan
3. Kontrak waktu dan tempat
4. Validasi kemampuan keluarga membimbing klien latihan berkenalan 2-3 orang dan
berbicara saat melakukan 2-3 kegiatan harian, berbicara sosial
5. Topik / tindakan yang akan dilakukan
6. Tujuan pertemuan

FASE KERJA
1. Menjelaskan cara memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia
2. Menjelaskan kemungkinan klien relaps dan pencegahan relaps.
3. Mengidentifikasi tanda-tanda relaps dan kemungkinan kambuh.
4. Menjelaskan dan menganjurkan keluarga follow up dan merujuk klien ke pelayanan
kesehatan.

FASE TERMINASI
1. Evaluasi perasaan (subjektif)
2. Evaluasi kemampuan keluarga (objektif)
3. Rencana asuhan keluarga kepada klien
- Latihan membimbing klien berkenalan 4-5 orang 2 x sehari
- Latihan membimbing klien berbicara saat melakukan 4-5 aktvitas harian 2 x sehari
- Latihan membimbing klien berbicara sosial 2x hari
- Latihan mendeteksi tanda kambuh, follow up dan merujuk klien
4. Menyepakati pertemuan selanjutnya

9
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KELUARGA DENGAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI
(Pertemuan I)
FASE ORIENTASI
1. Salam
2. Evaluasi Perasaan /masalah/keluhan dalam merawat klien
3. Validasi kemampuan keluarga dalam merawat klien.
4. Kontrak waktu dan tempat
5. Topik/tindakan yang akan dilakukan.
6. Tujuan Pertemuan

FASE KERJA
1. Mengidentifikasi masalah keluarga dalam merawat klien defisit perawatan diri.
2. Menjelaskan pengertian, tanda & gejala, proses terjadinya dan akibat defisit perawatan
diri.
3. Mendiskusikan masalah dan akibat yang mungkin terjadi pada klien defisit perawatan
diri
4. Menjelaskan cara merawat klien defisit perawatan diri: mandi
5. Menganjurkan, membimbing, dan memberikan pujian kepada klien latihan perawatan
diri: mandi

FASE TERMINASI
1. Evaluasi perasaan (subjektif)
2. Evaluasi kemampuan keluarga (objektif)
3. Rencana asuhan keluarga kepada klien:
- Latihan membimbing klien mandi 2 x sehari
4. Menyepakati pertemuan berikutnya
- Membimbing klien berdandan

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


KELUARGA DENGAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI
(Pertemuan II)
FASE ORIENTASI
1. Salam
2. Evaluasi Perasaan dan masalah yang dirasakan
3. Kontrak waktu dan tempat
4. Validasi kemampuan keluarga dalam membimbing klien latihan mandi
5. Topik/tindakan yang akan dilakukan
6. Tujuan pertemuan

FASE KERJA
1. Menjelaskan kepada keluarga tentang perawatan diri klien: mandi

10
2. Menganjurkan keluarga, membimbing, dan memberi pujian kepada klien latihan
perawatan diri: berdadan
FASE TERMINASI
1. Evaluasi perasaan
2. Validasi kemampuan keluarga
3. Rencana asuhan keluarga
- Latihan membimbing klien mandi 2x/hari
- Latihan membimbing klien berdandan 2 x /hari
4. Menyepakati rencana pertemuan berikut
- Membimbing klien latihan makan dan minum

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


KELUARGA DENGAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI
(Pertemuan III)
FASE ORIENTASI
1. Salam
2. Evaluasi Perasaan dan masalah yang dirasakan
3. Kontrak waktu dan tempat
4. Validasi kemampuan keluarga dalam membimbing klien latihan mandi, berdadan
5. Topik/tindakan yang akan dilakukan
6. Tujuan pertemuan

FASE KERJA
1. Menjelaskan kepada keluarga cara perawatan diri: makan dan minum
2. Melatih keluarga latihan makan dan minum
3. Menganjurkan keluarga memotivasi, membimbing dan memberi pujian saat latihan
makan dan minum

FASE TERMINASI
1. Evaluasi perasaan (subjektif)
2. Evaluasi kemampuan (objektif)
3. Rencana asuhan keluarga kepada klien
- Latihan membimbing klien mandi 2x/hari
- Latihan membimbing klien berdandan 2 x /hari
- Latihan membimbing klien makan/minum sesuai jadwal
4. Menyepakati rencana pertemuan berikutnya (pertemuan ke 4)
- Membimbing klien latihan cara BAB/BAK

11
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
KELUARGA DENGAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI
(Pertemuan IV)
FASE ORIENTASI
1. Salam
2. Evaluasi Perasaan
3. Kontrak waktu dan tempat
4. Validasi kemampuan keluarga membimbing klien latihan mandi, berdandan,
makan/minum
5. Topik/tindakan yang akan dilakukan
6. Tujuan pertemuan

FASE KERJA
1. Menjelaskan kepada keluarga cara perawatan diri: BAB/BAK
2. Melatih keluarga cara latihan BAB/BAK
3. Memotivasi, membimbing dan memberi pujian kepada klien cara BAB/BAKs
4. Menjelaskan setting lingkungan rumah yang mendukung perawatan klien
5. Menjelaskan cara memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia
6. Menjelaskan kemungkinan klien relaps dan pencegahan relaps
7. Mengidentifikasi tanda-tanda relaps dan kemungkinan kambuh
8. Menjelaskan dan menganjurkan follow up dan merujuk klien ke pelayanan kesehatan.

FASE TERMINASI
1. Evaluasi perasaan (subjektif)
2. Evaluasi kemampuan (objektif)
3. Rencana asuhan keluarga kepada klien
- Latihan membimbing klien mandi 2x/hari
- Latihan membimbing klien berdandan 2 x /hari
- Latihan membimbing klien makan/minum sesuai jadwal
- Latihan membimbing klien makan/minum sesuai jadwal
4. Menyepakati rencana pertemuan berikutnya

12
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KELUARGA DENGAN HALUSINASI
(Pertemuan I)
FASE ORIENTASI
1. Salam
2. Evaluasi Perasaan/masalah/keluhan dalam merawat klien
3. Kontrak waktu dan tempat
4. Validasi Kemampuan keluarga dalam merawat klien
5. Topik/tindakan yang dilakukan
6. Tujuan Pertemuan

FASE KERJA
1. Mengidentifikasi masalah yang dirasakan dalam merawat klien halusinasi
2. Menjelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya halusinasi
3. Menjelaskan cara merawat klien dengan halusinasi
4. Melatih keluarga cara membimbing klien untuk mengontrol halusinasi dan beri pujian
5. Menganjurkan keluarga memotivasi dan membimbing klien untuk memasukkan kegiatan
menghardik dalam jadwal kegiatan harian

FASE TERMINASI
1. Evaluasi perasaan
2. Evaluasi kemampuan keluarga
3. Rencana asuhan keluarga pada pasien
- Latihan membimbing klien mengontrol halusinasi dengan menghardik 2x/hari
4. Menyepakati Rencana Pertemuan berikutnya (pertemuan kedua)

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


KELUARGA DENGAN HALUSINASI
(Pertemuan II)
FASE ORIENTASI
1. Salam
2. Evaluasi Perasaan/masalah/keluhan dalam merawat klien
3. Kontrak waktu dan tempat
4. Validasi Kemampuan keluarga dalam merawat klien dalam membimbing klien
mengontrol halusinasi dengan menghardik
5. Topik/tindakan yang dilakukan
6. Tujuan Pertemuan

FASE KERJA
1. Menjelaskan kepada keluarga cara mengontrol halusinasi dengan minum obat teratur
menggunakan prinsip 6 benar obat
2. Melatih keluarga cara membimbing klien minum obat teratur menggunakan prinsip 6
benar

13
3. Menganjurkan keluarga membantu klien latihan minum obat sesuai jadual dan berikan
pujian

FASE TERMINASI
1. Evaluasi perasaan
2. Evaluasi kemampuan keluarga
3. Rencana asuhan keluarga pada klien
- Latihan membimbing klien mengontrol halusinasi dengan menghardik 2x/hari
- Latihan membimbing klien mengontrol halusinasi dengan minum obat secara teratur
sesuai dengan jadual minum obat
4. Menyepakati Rencana Pertemuan berikutnya (pertemuan ketiga)
- Latihan membimbing klien mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


KELUARGA DENGAN HALUSINASI
(Pertemuan III)
FASE ORIENTASI
1. Salam
2. Evaluasi Perasaan/masalah/keluhan dalam merawat klien
3. Kontrak waktu dan tempat
4. Validasi Kemampuan keluarga dalam merawat klien dalam membimbing klien
mengontrol halusinasi dengan menghardik dan minum obat secara teratur sesuai dengan
jadual minum obat
5. Topik/tindakan yang dilakukan
6. Tujuan Pertemuan

FASE KERJA
1. Melatih keluarga membimbing klien mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
2. Melatih dan menyediakan waktu bercakap-cakap dengan klien terutama saat halusinasi
3. Menganjurkan keluarga membantu klien latihan mengontrol halusinasi dengan bercakap-
cakap sesuai jadual dan berikan pujian

FASE TERMINASI
1. Evaluasi perasaan
2. Evaluasi kemampuan keluarga
3. Rencana asuhan keluarga pada klien
- Latihan membimbing klien mengontrol halusinasi dengan menghardik 2x/hari
- Latihan membimbing klien mengontrol halusinasi dengan minum obat secara teratur
sesuai dengan jadual minum obat
- Latihan membimbing dan menyediakan waktu bercakap-cakap terutama saat
halusinasi muncul
4. Menyepakati Rencana Pertemuan berikutnya (pertemuan keempat)
- Latihan membimbing klien mengontrol halusinasi dengan kegiatan harian

14
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KELUARGA DENGAN HALUSINASI
(Pertemuan IV)
FASE ORIENTASI
1. Salam
2. Evaluasi Perasaan/masalah/keluhan dalam merawat klien
3. Kontrak waktu dan tempat
4. Validasi Kemampuan keluarga dalam merawat klien dalam membimbing klien
mengontrol halusinasi dengan menghardik dan minum obat secara teratur sesuai dengan
jadual minum obat, bercakap-cakap
5. Topik/tindakan yang dilakukan
6. Tujuan Pertemuan

FASE KERJA
1. Menjelaskan cara follow up ke RSJ/PKM, mengevaluasi tanda kambuh dan cara
melakukan rujukan ke RSJ/PKM
2. Menganjurkan keluarga membantu klien dalam melakukan follow up dan deteksi tanda
kekambuhan sesuai jadual dan berikan pujian

FASE TERMINASI
1. Evaluasi perasaan
2. Evaluasi kemampuan keluarga
3. Rencana asuhan keluarga pada klien
- Latihan membimbing klien mengontrol halusinasi dengan menghardik 2x/hari
- Latihan membimbing klien mengontrol halusinasi dengan minum obat secara teratur
sesuai dengan jadual minum obat
- Latihan membimbing dan menyediakan waktu bercakap-cakap terutama saat
halusinasi muncul
- Latihan membimbing klien mengontrol halusinasi dengan kegiatan harian
4. Menyepakati Rencana Pertemuan berikutnya (pertemuan keempat)
- Latihan membimbing klien mengontrol halusinasi dengan menghardik, minum obat
secara teratur, bercakap-cakap, kegiatan harian

15
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KELUARGA DENGAN KLIEN WAHAM
(Pertemuan I)
FASE ORIENTASI
1. Salam
2. Evaluasi Perasaan/Masalah/Keluhan dalam merawat Klien
3. Validasi kemampuan keluarga dalam merawat klien
4. Kontrak waktu dan tempat
5. Topik/tindakan yang akan dilakukan
6. Tujuan Pertemuan

FASE KERJA
1. Mengidentifikasi masalah keluarga dalam merawat klien waham
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya dan akibat waham
3. Mendiskusikan masalah dan akibat yang mungkin terjadi pada klien waham
4. Menjelaskan cara merawat klien waham: tidak menyangkal, tidak mendukung dan
hadirkan realitas
5. Menganjurkan keluarga memotivasi, membimbing dan memberi pujian klien latihan
orientasi realita

FASE TERMINASI
1. Evaluasi perasaan(subjektif)
2. Evaluasi kemampuan keluarga (objektif)
3. Rencana asuhan keluarga kepada klien
- Latihan membimbing klien orientasi realitas 2 x sehari
4. Menyepakati rencana pertemuan bertindakan berikutnya

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


KELUARGA DENGAN WAHAM
(Pertemuan II)
FASE ORIENTASI
1. Salam
2. Evaluasi Perasaan/Masalah/Keluhan keluarga
3. Kontrak waktu, tempat
4. Validasi kemampuan keluarga prinsip cara merawat klien dengan waham, kemampuan
memenuhi kebutuhan klien
5. Topik
6. Tujuan pertemuan

FASE KERJA
1. Menjelaskan kepada keluarga tentang obat yang diminum klien
2. Mendiskusikan manfaat minum obat dan kerugian jika tidak minum obat
3. Melatih keluarga cara klien minum obat menggunakan prinsip 6 benar
4. Menganjurkan keluarga memotivasi, membimbing dan member pujian saat klien minum
obat sesuai dengan jadwal

16
FASE TERMINASI
1. Evaluasi perasaan (subjektif)
2. Evaluasi kemampuan keluarga (objektif)
3. Rencana asuhan keluarga pada klien :
- Latihan membimbing klien orientasi realita 2x/hari
- Latihan membimbing klien minum obat secara teratur sesuai jadual minum obat
4. Menyepakati rencana pertemuan berikutnya
- Membimbing klien latihan memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi akibat
wahamnya

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


KELUARGA DENGAN KLIEN WAHAM
(Pertemuan III)
FASE ORIENTASI
1. Salam
2. Evaluasi Perasaan dan masalah yang dirasakan
3. Kontrak waktu dan tempat
4. Evaluasi tanda dan gejala waham
5. Validasi kemampuan keluarga dalam membimbing klien latihan orientasi realita, minum
obat teratur (6 benar minum obat)
6. Topik/tindakan yang akan dilakukan
7. Tujuan pertemuan

FASE KERJA
1. Menjelaskan kepada keluarga cara membantu memenuhi kebutuhan klien yang belum
terpenuhi akibat waham dan kemampuan klien dalam memenuhi kebutuhannya
2. Melatih keluarga membantu memenuhi kebutuhan klien yang tidak terpenuhi akibat
waham dan kemampuan klien dalam memenuhi kebutuhannya
3. Menganjurkan keluarga memotivasi, membimbing dan memberi pujian saat klien latihan
memenuhi kebutuhannya.

FASE TERMINASI
1. Evaluasi perasaan (subjektif)
2. Evaluasi kemampuan keluarga (objektif)
3. Rencana asuhan keluarga kepada klien :
- Latihan membimbing klien orientasi realitas
- Latihan membimbing klien minum obat secara teratur sesuai jadwal
- Latihan membimbing klien memenuhi kebutuhan sesuai dengan jadwal
4. Menyepakati tindakan keperawatan pertemuan selanjutnya
- Latihan membimbing klien melakukan kemampuan positif yang dimiliki

17
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KELUARGA DENGAN KLIEN WAHAM
(Pertemuan IV)
FASE ORIENTASI
1. Salam
2. Evaluasi Perasaan dan masalah yang dirasakan
3. Kontrak waktu dan tempat
4. Validasi kemampuan keluarga dalam membimbing klien latihan orientasi realita, minum
obat teratur (6 benar minum obat), latihan memenuhi kebutuhan dasar klien
5. Topik/tindakan yang dilakukan
6. Tujuan pertemuan

FASE KERJA
1. Menjelaskan kepada keluarga kemampuan positif yang dimiliki klien
2. Melatih keluarga tentang kemampuan positif yang dimiliki klien
3. Memotivasi, membimbing dan memberi pujian kepada klien melakukan kemapuan
positif yang dimiliki
4. Menjelaskan setting lingkungan rumah yang mendukung perawatan klien
5. Menjelaskan cara memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia
6. Menjelaskan kemungkinan klien relaps dan pencegahan relaps
7. Mengidentifikasi tanda-tanda relaps dan kemungkinan kambuh
8. Menjelaskan dan menganjurkan follow up dan merujuk klien ke pelayanan kesehatan.

FASE TERMINASI
1. Evaluasi perasaan (subjektif)
2. Evaluasi kemampuan keluarga (objektif)
3. Rencana asuhan keluarga pada klien
- Latihan membimbing klien orientasi realitas
- Latihan membimbing klien minum obat secara teratur sesuai jadwal
- Latihan membimbing klien memenuhi kebutuhan sesuai dengan jadwal
- Latihan kemampuan positif yang telah dipilih 2x/hari
4. Menyepakati pertemuan selanjutnya

18
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KELUARGA DENGAN KLIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN
(Pertemuan I)
FASE ORIENTASI
1. Salam
2. Evaluasi Perasaan/masalah/keluhan dalam merawat klien
3. Validasi asuhan yang telah dilakukan oleh keluarga
4. Kontrak waktu dan tempat
5. Topik/tindakan yang akan dilakukan
6. Tujuan Pertemuan

FASE KERJA
1. Mengidentifikasi masalah keluarga dalam merawat klien resiko perilaku kekerasan
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya dan akibat perilaku
kekerasan
3. Mendiskusikan masalah dan akibat yang mungkin terjadi pada klien resiko perilaku
kekerasan
4. Menjelaskan cara merawat klien resiko perilaku kekerasan: latihan tarik nafas dalam dan
pukul kasur/bantal
5. Latih keluarga latihan tarik nafas dalam dan pukul kasur bantal
6. Menganjurkan keluarga memotivasi, membimbing dan memberi pujian klien klien
latihan tarik nafas dalam dan pukul kasur/bantal

FASE TERMINASI
1. Evaluasi perasaan (subjektif)
2. Evaluasi kemampuan keluarga (objektif)
3. Rencana asuhan keluarga kepada klien
- Latihan membimbing klien mengontrol perilaku kekerasan dengan tarik nafas dalam
2x/hari
- Latihan membimbing klien mengontrol perilaku kekerasan dengan pukul kasur bantal
2x/hari
4. Menyepakati rencana pertemuan berikutnya (pertemuan ke 2)
- Membimbing klien minum obat

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


KELUARGA DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
(Pertemuan II)
FASE ORIENTASI
1. Salam
2. Evaluasi Perasaan dan masalah yang dirasakan
3. Kontrak waktu dan tempat
4. Validasi kemampuan keluarga dalam membimbing klien latihan tarik nafas dalam dan
pukul kasur/bantal
5. Topik/tindakan yang akan dilakukan
6. Tujuan pertemuan

19
FASE KERJA
1. Menjelaskan kepada keluarga tentang obat yang diminum klien
2. Mendiskusikan manfaat minum obat dan kerugian tidak minum obat
3. Melatih keluarga cara klien minum obat menggunakan prinsip 6 benar
4. Menganjurkan keluarga memotivasi, membimbing dan memberi pujian saat klien latihan
minum obat sesuai dengan jadwal

FASE TERMINASI
1. Evaluasi perasaan (subjektif)
2. Evaluasi kemampuan (objektif)
3. Rencana asuhan keluarga pada klien
- Latihan membimbing klien tarik nafas dalam 2x/hari
- Latihan membimbing klien pukul kasur bantal 2x/hari
- Latihan membimbing klien minum obat secara teratur sesuai jadwal minum obat
4. Menyepakati rencana pertemuan berikutnya (pertemuan ke 3)
- Membimbing klien latihan verbal/bicara baik-baik

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


KELUARGA DENGAN KLIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN
(Pertemuan III)
FASE ORIENTASI
1. Salam
2. Evaluasi Perasaan dan masalah yang dirasakan
3. Kontrak waktu dan tempat
4. Validasi kemampuan keluarga dalam membimbing klien latihan tarik nafas dalam dan
pukul kasur/bantal, minum obat secara teratur
5. Topik/tindakan yang akan dilakukan
6. Tujuan pertemuan

FASE KERJA
1. Menjelaskan kepada keluarga cara mengontrol perilaku kekerasan secara verbal/ bicara
baik-baik
2. Melatih keluarga latihan verbal/bicara baik-baik
3. Menganjurkan keluarga memotivasi, membimbing dan memberi pujian saat klien latihan
verbal/bicara baik-baik.

FASE TERMINASI
1. Evaluasi perasaan (subjektif)
2. Evaluasi kemampuan (objektif)
3. Rencana asuhan keluarga kepada klien
- Latihan membimbing klien tarik nafas dalam 2x/hari
- Latihan membimbing klien pukul kasur bantal 2x/hari
- Latihan membimbing klien minum obat secara teratur sesuai jadwal minum obat
- Latihan membimbing klien verbal/bicara baik-baik 2x/hari
4. Menyepakati rencana pertemuan berikutnya (pertemuan ke 4)
- Membimbing klien latihan cara spiritual

20
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KELUARGA DENGAN KLIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN
(Pertemuan IV)
FASE ORIENTASI
1. Salam
2. Evaluasi Perasaan
3. Kontrak waktu dan tempat
4. Validasi kemampuan keluarga membimbing klien latihan tarik nafas dalam dan pukul
kasur/bantal, minum obat secara teratur, verbal/bicara baik-baik
5. Topik/tindakan yang akan dilakukan
6. Tujuan pertemuan

FASE KERJA
1. Menjelaskan kepada keluarga cara mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual
2. Melatih keluarga cara latihan spiritual
3. Memotivasi, membimbing dan memberi pujian kepada klien cara spiritual
4. Menjelaskan setting lingkungan rumah yang mendukung perawatan klien
5. Menjelaskan cara memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia
6. Menjelaskan kemungkinan klien relaps dan pencegahan relaps
7. Mengidentifikasi tanda-tanda relaps dan kemungkinan kambuh
8. Menjelaskan dan menganjurkan follow up dan merujuk klien ke pelayanan kesehatan.

FASE TERMINASI
1. Evaluasi perasaan (subjektif)
2. Evaluasi kemampuan keluarga (objektif)
3. Rencana asuhan keluarga pada klien
- Latihan membimbing klien tarik nafas dalam 2x/hari
- Latihan membimbing klien pukul kasur bantal 2x/hari
- Latihan membimbing klien minum obat secara teratur sesuai jadwal minum obat
- Latihan membimbing klien cara verbal/bicara baik-baik 2x/hari
- Latihan membimbing klien cara spiritual 2x/hari
4. Menyepakati rencana pertemuan berikutnya

21
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KELUARGA DENGAN KLIEN RESIKO BUNUH DIRI
(Pertemuan I)

FASE ORIENTASI
1. Salam
2. Evaluasi perasaan/masalah/keluhan dalam
3. Validasi asuhanyang sudah dilakukan keluarga
4. Kontrak waktu dan tempat
5. Topik/ tindakan yang akan dilakukan
6. Tujuan pertemuan

FASE KERJA
1. Mendiskusikan dengan keluarga mengenal resiko bunuh diri dan masalah yang dirasakan
dalam merawat pasien dan melatih keluarga membimbing pasien cara mengontrol
2. Menjelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya risiko bunuh diri (gunakan
booklet)
3. Menjelaskan cara merawat risiko bunuh diri
4. Melatih cara memberikan pujian hal positif pasien, memberi dukungan pencapaian masa
depan
5. Menganjurkan keluarga membantu klien memasukan kegiatan sesuai jadwal dan berikan
pujian

FASE TERMINASI
1. Evaluasi perasaan (subyektif)
2. Evaluasi kemampuan keluarga (obyektif)
3. Rencana asuhan keluarga kepada klien
- Latihan cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri: buat daftar aspek positif
diri sendiri 2x/hari
- Latihan afirmasi/berpikir aspek positif yang dimiliki 2x /hari
4. Menyepakati rencan pertemuan berikut.
- Latihan cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri: buat daftar aspek positif
keluarga dan lingkungan,
- Latihan afirmasi/berpikir aspek positif keluarga dan lingkungan

22
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KELUARGA DENGAN RESIKO BUNUH DIRI
(Pertemuan II)
FASE ORIENTASI
1. Salam
2. Evaluasi perasaan dan masalah yang dirasakan
3. Kontrak waktu dan tempat
4. Validasi kemampuan keluarga dalam memberikan pujian dan penghargaan atas
keberhasilan dan aspek positif pasien. Beri pujian
5. Topik
6. Tujuan

FASE KERJA
1. Menjelaskan pada keluarga cara memberi penghargaan pada klien dan menciptakan
suasana positif dalam keluarga: tidak membicarakan keburukan anggota keluarga
2. Melatih cara memberi penghargaan pada klien dan menciptakan suasana positif dalam
keluarga: tidak membicarakan keburukan anggota keluarga
3. Menganjurkan keluarga membantu klien memasukan kegiatan sesuai jadwal dan berikan
pujian pada keluarga

FASE TERMINASI
1. Evaluasi perasaan (subyektif)
2. Evaluasi kemampuan keluarga (obyektif)
3. Rencana Asuhan keluarga pada klien
- Latih cara cara memberi penghargaan pada klien dan menciptakan suasana positif
dalam keluarga: tidak membicarakan keburukan anggota keluarga 2x/hari
- Latih cara memberi penghargaan pada pasien dan menciptakan suasana positif dalam
keluarga: tidak membicarakan keburukan anggota keluarga 2x/hari
4. Menyepakati rencana pertemuan berikut:
- Latih cara-cara mencapai harapan dan masa depan secara bertahap (setahap demi
setahap)
- Latih klien memasukan latihan cara-cara mencapai harapan dan masa depan secara
bertahap (setahap demi setahap)

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


KELUARGA KLIEN RESIKO BUNUH DIRI
(Pertemuan III)
FASE ORIENTASI
1. Salam
2. Evaluasi perasaan dan masalah yang dirasakan
3. Kontrak waktu dan tempat
4. Validasi kemampuan keluarga dalam memberikan pujian dan penghargaan pada pasien
serta menciptakan suasana positif dalam keluarga. Beri pujian yang sudah dilakukan

23
5. Topik/ tindakan yang akan dilakukan
6. Tujuan pertemuan

FASE KERJA
1. Bersama keluarga berdiskusi dengan klien tentang harapan masa depan serta langkah-
langkah mencapainya
2. Menganjurkan keluarga mendiskusikan dengan klien tentang harapan masa depan serta
langkah-langkah mencapainya sesuai jadwal dan berikan pujian pada keluarga
3. Menjelaskan follow up ke RSJ/PKM, tanda kambuh, rujukan

FASE TERMINASI
1. Evaluasi perasaan (subyektif)
2. Evaluasi kemampua (obyektif)
3. Rencana asuhan keluarga pada klien
- Latih cara cara memberi penghargaan pada klien dan menciptakan suasana positif
dalam keluarga: tidak membicarakan keburukan anggota keluarga 2x/hari
- Latih cara memberi penghargaan pada pasien dan menciptakan suasana positif dalam
keluarga: tidak membicarakan keburukan anggota keluarga 2x/hari
- Latih berdiskusi dengan klien tentang harapan masa depan serta langkah-langkah
mencapainya 2x/ hari
- Latih berdiskusi dengan klien tentang harapan masa depan serta langkah-langkah
mencapainya
- Lakukan follow up klien ke RSJ/PKM, tanda kambuh, rujukan.

24
Daftar Pustaka

Keliat, B. A & Akemat. (2007). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta: EGC

Stuart & Sundeen. (2009). Principles and practice of psychiatric nursing. Mosby Year Book:
Missouri

Townsend, Mary C. (2008). Essentials of psychiatric mental health nursing ed.8. F. A. Davis
Company: Philadelphia

Townsend, M.C. (2010). Buku saku Diagnosis Keperawatan Psikiatri Rencana Asuhan &
Medikasi Psikotropik. Edisi 5. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Loka Karya Mahasiswa Residen 3 Keperawatan Jiwa. (2014). Strategi pelaksanaan


keperawatan untuk generalis. FIK UI (tidak dipublikasikan).

25

Anda mungkin juga menyukai