Anda di halaman 1dari 8

MUHAMAD ADITYA BASUKI S.T., M.M.

tugas.moestopo@gmail.com
087885555674
: adityabas

Semua Tugas di email 3 (TIGA) hari sebelum UTS & UAS. Tulis Nama & kampus pada
subject. Dalam bentuk PDF.

BAB 1

TEORI PROBABILITA

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan Anda mampu untuk:

1. Memberikan pemahaman mengenai Probabilita Klasik


2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Probabilita Eksklusif
Secara Bersama
3. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Probabilita Tidak Eksklusif
Secara Bersama

1
TEORI PROBABILITAS

ARTI PENTINGNYA PROBABILITAS

Probabilitas:
Merupakan Suatu Nilai yang Digunakan untuk mengukur tingkat terjadinya suatu kejadian yang acak.

Tujuan Probabilitas:
Untuk menentukan/mengukur/memprediksi tentang terjadinya suatu kejadian/peristiwa di masa
yang akan datang (untuk pengambilan keputusan/making Decision)

A. PROBABILITA KLASIK

Pada Kondisi-kondisi yang diketahui jika terdapat sejumlah “N” Kejadian yang mungkin timbul dan
jika kejadian tersebut, lengkap terbatas jumlahnya (Exhaustive) saling lepas dan memiliki
kesempatan yang sama untuk timbul, maka jika sejumlah “M” Kejadian dari peristiwa “E” dapat
dirumuskan :

M
P(E) = P(E)  Probabilitas Suatu Peristiwa dari “E”
N

Contoh 1:
Satu butir dadu dilempar, berapakah probabilitanya yang keluar:
a. Mata Dadu (1) satu?
b. Mata Dadu 1, 2, 3, 4, 5 dan 6?

JAWAB:

1 1 1 1 1 1 6
+ + + + + = =1
6 6 6 6 6 6 6

N=6

M 1
a. Maka P (mata 1) = =
N 6

b. P (1, 2, 3, 4, 5, dan 6)
1 1 1 1 1 1 6
= + + + + + =
6 6 6 6 6 6 6
= 1

Dimana Max Probabilita adalah = 1

Contoh 2:
X = Jumlah dua mata dadu yang dilempar
Berapa probabilita yag keluar:

2
a. X=2?
b. X=4?

Jawab:
Membua Ruang Sampel, sebagai berikut :

X 1 2 3 4 5 6
X
1 (1, 1) (1, 2) (1, 3) (1, 4) (1, 5) (1, 6)
2 (2, 1) (2, 2) (2, 3) (2, 4) (2, 5) (2, 6)
 N = 36
3 (3, 1) (3, 2) (3, 3) (3, 4) (3, 5) (3, 6)
4 (4, 1) (4, 2) (4, 3) (4, 4) (4, 5) (4, 6)
5 (5, 1) (5, 2) (5, 3) (5, 4) (5, 5) (5, 6)
6 (6, 1) (6, 2) (6, 3) (6, 4) (6, 5) (6, 6)
*Beberapa Catatan tentang ruang Sampel

Pada contoh tentang hasil pelemparan 2 butir dadu di atas, seluruh kejadian (hasil) yang mungkin
n 2
timbul ialah sebesar 6 = 6 =36. Dengan kata lain, ruang sampel terdiri dari 36 titik sampel yang
1
terdapat dalam ruang sampel tersebut menjadi sebesar
36

Jawab :
a. P (X=2) = (1, 1)
1 1
=1x =
36 36

b. P (X=4) = {(1, 3)(2, 2)(3, 1)(1 + 3 = 4; 2 + 2 = 4; 3 +1 = 4)}


1 3
=3x =
36 36

Berapa P (X > 9)?


P (X > 9) = {( 4, 6 )( 5, 5 )( 5, 6 )( 6, 4 )( 6, 5 )( 6, 6 )}

M=6
1 6
=6 × =
36 36

Contoh 3:
Seorang direktur Bank mengatakan bahwa dari 1000 Nasabahnya, ada 150 orang yang tidak puas
dengan pelayanan Bank. Pada suatu hari kita bertemu dengan salah seorang Nasabah. Berapa
probabilitasnya bahwa Nasabah yang bertemu dengan kita itu tidak puas?

Jawab:
N = 1000 = banyaknya nasabah
M = 150 = banyaknya nasabah yang tidak puas
E = nasabah tidak puas
150
P (E) = = 0,15 (15%)
1000
probabilitas bahwa nasabah yang bertemu dengan kita tidak puas = 15%

Contoh 4:

3
Ada dua mata dadu yaitu dadu X dan mata dadu Y yang dilempar. Berapakah probabilita yang
keluar?
a. X = Y
b. Y ≥ X +3

Y
X 1 2 3 4 5 6

1 (1, 1) (1, 2) (1, 3) (1, 4) (1, 5) (1, 6)


2 (2, 1) (2, 2) (2, 3) (2, 4) (2, 5) (2, 6)
3 (3, 1) (3, 2) (3, 3) (3, 4) (3, 5) (3, 6)
4 (4, 1) (4, 2) (4, 3) (4, 4) (4, 5) (4, 6)

5 (5, 1) (5, 2) (5, 3) (5, 4) (5, 5) (5, 6)


6 (6, 1) (6, 2) (6, 3) (6, 4) (6, 5) (6, 6)

Ruang sampel dapat juga ditulis seperti misalnya:


S = {(X, Y) / 1 ≤ X ≤ 6; 1 ≤ Y ≤ 6}

Jawab:
a. (1, 1) (2, 2) (3, 3) (4, 4) (5, 5) (6, 6)
1
P (X = Y) = 6x
36
6
=
36

b. ( 1, 4 ) (1, 5 ) ( 1, 6 ) ( 2, 5 ) ( 2, 6 ) ( 3, 6 )
1
P (X ≥ 3)= 6 ×
36
6
P (Y ≥ X+3)=
36

B. PROBABILITA EKSKLUSIF SECARA BERSAMA (MUTUALLY EXCLUSIVE)

Probabilita Eksklusive Secara Bersama:


Peristiwa ini tidak dapat terjadi bersama-sama atau saling lepas kelompok “A” dan kelompok “B”
dikatakan Eksklusif secara bersama-sama. Berarti peristiwa “A” dan peristiwa “B” tidak dapat terjadi
secara bersama.

Diagram Venn

A
B

P (AB) =0

P (AB) =P (A) + P (B)

Contoh:
1. Sebutir dadu dilempar berapakah probabilitanya yang keluar adalah mata dadu 4 atau 6?

Jawab:

4
1
P (A)= P (4)=
6
1
P (B)= P (6)=
6
P (A∪B)= P (A)+ P (B)
1 1 2
= + =
6 6 6
2. Peristiwa A1, A2, A3, . . . An
P ( A1 ∪ A2 ∪A3, … ∪An )=P ( A1 )+ P ( A2 )+ P ( A3 )+ …… + P ( An )

Contoh:
Sebutir dadu dilempar berapakah probabilitanya yang timbul mata dadu 1, 2, 5 atau 6

Jawab:
1
P ( A1 )= P ( 1 )=
6
1
P ( A2 )= P ( 2 )=
6
1
P ( A5 )= P ( 5 )=
6
1
P ( A6 )= P ( 6 )=
6
P ( A1 ∪A2 ∪A5 ∪A6 ) = P ( A1 )+ P ( A2 )+ P ( A5 )+ P (A6 )
1 1 1 1
= + + +
6 6 6 6
4
=
6

C. PROBABILITA TIDAK EKSKLUSIF SECARA BERSAMA

Probabilita Tidak Eksklusif Secara Bersama:


Kelompok “A” dan Kelompok “B” dikatakan Tidak Eksklusif secara bersama, berarti peristiwa “A” dan
“B” dapat terjadi secara bersama.

Diagram Venn

A
B

A  B  AB

P (AB) =P (A) + P (B) - P (AB)

Contoh:
1. Satu set kartu Bridge, diambil secara acak peristiwa “A” dapat kartu jantung peristiwa “B” dapat
kartu As. Hitunglah probabilitasnya, Kartu jantung atau Kartu As?

Jawab:
13
P(A)  P (Jantung) =
52
4
P(B)  P (As) =
52
P (AB) = P (A) + P (B) - P (AB)
13 4 1
= + -
52 52 52
16
=
52

5
2. Sebutir dadu dilempar, berapakah probabilitasnya P (A U B) jika peristiwa “A” P (A) yang keluar
mata dadu 1, 2, 3, 4 sedangkan probabilita “B” P (B) yang keluar mata dadu 3, 4, 5, 6.

Jawab:
4
P(A) =
6
4
P(B) =
6
2
P (AB) =
6
P (AB) = P(A) + P(B) - P (AB)
4 4 2
= + –
6 6 6
6
=
6

Peristiwa A, B, C tidak eksklusif secara bersama

P (A  B  C) = P(A) + P(B) + P(C) – P(A  B) –P (A  C) - P (B  C) + P


(A  B  C)

Contoh:
Hasil penelitian lembaga konsumen di sebuah daerah tertentu pada tiga merk sabun mandi yang
paling laris, yaitu:
1. 40% Konsumen menggunakan Sabun Merk “ASEPSO”
2. 30% Konsumen menggunakan Sabun Merk “BIORE”
3. 20% Konsumen menggunakan Sabun Merk “CAMAY”
4. 11% Konsumen menggunakan Sabun Merk “ASEPSO & BIORE”
5. 8% Konsumen menggunakan Sabun Merk “ASEPSO & CAMAY”
6. 4% Konsumen menggunakan Sabun Merk “BIORE & CAMAY”
7. 2% Konsumen menggunakan Sabun Merk “ASEPSO, BIORE & CAMAY”

Pertanyaan
1. Berapakah probabilitasnya, bila ia (konsumen) tidak menggunakan satupun dari sabun merek
“ASEPSO”, “BIORE”, dan “CAMAY” pada daerah tersebut yang dipilih secara random (acak).
2. Berapakah probabilitasnya yang menggunakan sabun merk “ASEPSO” atau “CAMAY”.

Jawab:
40% = P (A) 8% = P (A∩C)
30% = P (B) 4% = P (B∩C)
20% = P (C) 2% = P (A∩B∩C)
11% = P (A∩B)

1. P (A  B  C) = P(A) + P(B) + P(C) – P(A  B) – P(B  C) - P (A  C) + P (A  B  C)


= 0,4 + 0,3 + 0,2 – 0,11 – 0,08 – 0,04 + 0,02
= 0,69  69%

2. P (A  C) = P (A) + P (C) – P (A  C)
= 40% + 20% - 8%
= 52%
= (0,52)

6
7
SOAL LATIHAN

1. X adalah jumlah dari dua mata dadu yang dilempar. Berapakah probabilitasnya:
a. X > 11
b. X < 6
c. 7 < X  12

2. Ada dua mata dadu yaitu X dan Y yang dilempar. Berapakah probabilitasnya:
a. X + Y = 10
b. Y  X + 4

3. Sebuah karung berisi 20 kelereng putih dan 10 kelereng merah. Apabila sebuah kelereng
diambil dari karung secara random, maka berapa probabilitasnya bahwa:
a. Kelereng itu merah
b. Kelereng itu putih
c. Kelereng itu putih atau merah

Anda mungkin juga menyukai