Anda di halaman 1dari 7

A.

ASUHAN KEPERAWATAN
a. Pengkajian
Riwayat dan pemeriksaan kesehatan berfokus pada kekambuhan gejala
yang berkaitan dengan percepatan metabolisme. Hal ini mencakup keluhan
keluarga dan pasien tentang kepekaan dan peningkatan reaksi emosional.
Penting juga untuk menentukan dampak dari perubahan ini yang telah dialami
dalam interaksi pasien dengan kelaurga, teman, dan rekan kerja. Riwayatnya
meliputi stresor lain dan kemampuan pasien untuk menghadapi stres.
Status nutrisi dan adanya gejala dikaji. Kekambuhan gejala berkaitan
dengan output sistem saraf berlebihan dan perubahan penglihatan dan
penampilan mata. Oleh karena kemungkinan adanya perubahan emosi yang
berkaitan dengan hipertiroid, status emosi dan psikologi pasien dievaluasi.
Keluarga pasien mungkin memberikan informasi tentang perubahan terakhir
dalam status emosi pasien.
1. Data Subjektif
Hipersekresi kelenjar tiroid menimbulkan efek yang hebat pada
kemampuan pasien untuk berfungsi, begitu pula pada proses-proses
fisiologis. Perawat mengumpulkan data dari pasien atau anggota
keluarganya mengenai keadaan yang lalu dan keadaan sekarang: Tingkat
energi, Kemampuan suasana hati dan mental, Kemampuan melaksanakan
kegiatan sehari-hari, Kemampuan mengatasi stress, Intoleransi terhadap
panas atau dingin, Asupan makanan, Pola eliminasi.
Wawancara harus dapat membantu perawat mengetahui
pemahaman pasien atau keluarganya mengenai penyakit dan
pengobatannya, dan mengenai perawatan yang diperlukan oleh pasien.
2. Data Objektif
Pemeriksaan fisik awal harus mencakup keterangan pokok
mengenai pasien: Status mental (kemampuan mengikuti pengarahan),
Status gizi, Status kardiovaskular, Karakteristik tubuh, Penampilan dan
tektur kulit, Penampilan mata dan gerakan ekstraokuler, Adanya edema
serta lokasinya, penampilan leher dan gerakannya, Lingkaran perut,
Ekstremitas.
3. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan fungsi tiroid dapat dilakukan pada tingkat
hipotalamus, hipofise, tiroid, serum atau jaringan perifer.Pemeriksaan
yang paling sering dilakukan adalah pemeriksaan kadar T3 dan T4 serum
dan T3resin uptake. Pemeriksaan T3 resin uptake dilakukan untuk menilai
perubahan konsentrasi protein serum yang dapat merubah ikatan T3 dan T4,
T4 merupakan hormon yang lebih poten. Perubahan tiroxine-binding
globulin (TBG) dan prealbumin dapat merubah konsentrasi T4 bebas, dan
sedikit merubah T3.
Peningkatan kada T4 biasanya sesuai dengan keadaan klinis
hipertiroid berat, sedangkan pemeriksaan T3 lebih sensitif dalam
menentukan hipertiroid ringan. Radioimmunoassay TSH dan tes stimulasi
dapat membantu membedakan hipertiroid primer dan sekunder.
Pemeriksaan nodul tiroid mungkin memerlukan biopsi jarum dan
eksplorasi bedah.
4. Dasar Data Pengkajian
a. Aktifitas / istirahat
Gejala : insomnia, sensitivitas T, otot lemah, gangguan koordinasi,
kelelahan otot.
Tanda : atrofi otot.
b. Sirkulasi
Gejala : palpitasi, nyeri dada (angina).
Tanda :disritma (vibrilasi atrium), irama gallop, mur-mur, peningkatan
tekanan darah dengan tekanan nada yang berat. Takikardi saat istirahat,
sirkulasi kolaps, syok (krisis tiroksikosisi).
c. Eliminasi
Gejala : urine dalam jumlah banyak, perubahan dalam feces, diare.
d. Integritas ego
Gejala : mengalami stres yang berat (emosional, fisik)
Tanda : emosi labil 9euforia sedang sampai delirium), depresi
e. Makanan + cairan
Gejala : kehilangan berat badan mendadak, napsu makan meningkat,
makan banyak, makannya sering kehausan, mual, muntah.
Tanda : pembesaran tiroid, goiter, edema non pitting terutama
daerah pretibial.
f. Neurosensor
Tanda : bicara cepat dan parau, gangguan status mental,
perilaku (bingung, disorientasi, gelisah, peka rangsang), tremor
halus pada tangan, tanpa tujuan beberapa bagian tersentak-
sentak, hiperaktif refleks tendon dalam (RTP).
g. Nyeri/kenyamanan
Gejala : nyeri orbital, fotofobia.
h. Pernapasan
Tanda : frekuensi pernapasan meningkat, takipnea, dispea,
edema paru (pada krisis tirotoksikosis).
i. Keamanan
Gejala : tidak toleransi terhadap panas, keringat yang
berlebihan, alergi terhadap iodium (mungkin digunakan saat
pemeriksaan).
Tanda : suhu meningkat di atas 37,4ºC, diaforesis kulit halus,
hangat dan kemerahan, rambut tipis, mengkilat dan lurus.
Eksotalus: retraksi, iritasi pada konjungtiva dan berair, pruritus,
lesi eritema (sering terjadi pada pretibial) yag menjadi sagat
parah.
j. Seksualitas
Tanda : penurunan libido, hipomenorea, amenorea dan impoten.
k. Pengeluhan/pembelajaran
Gejala : adanya riwayat keluarga yang mengalami tiroid
masalah rwayat hipotiroidisme, terapi hormon tiroid atau
pengobatan antitiroid, dihentikan terhadap pengobatan
antitiroid, dilakukan pembedahan tiroidektomi sebagaian.
Riwayat pemberian insulin yang menyebabkan hipoglikemia
gangguan jantung/pembedahan jantung, penyakit yang baru
terjadi (pneumonia), trauma, pemeriksaan rongen foto dengan
zat kontras
A. Diagnosa
1. Defisit nutirisi: kurang dari kebutuahan tubuh berhubungan ketidakmampuan makan
2. Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif
3. Gangguan menelan berhubungan dengan gangguan pernafasan
4. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak
terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung
5. Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi
6. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan dengan penurunan berat
badan)
7. Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis; status hipermetabolik.
8. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi.
DAFTAR PUSKTAKA

Doenges, Marilyn E, dkk. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan
dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, 3 th ed. Jakarta : EGC.
(http://nu2in.blogspot.com/2012/05/askep-hipertiroid.html)

Price, Sylvia A, Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Ed. 4. Jakarta : EGC.
1995.( http://nu2in.blogspot.com/2012/05/askep-hipertiroid.html)

Smeltzer C. Suzanne, Suddart, & Brunner. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. ( http://nu2in.blogspot.com/2012/05/askep-
hipertiroid.html)

Guyton, Arthur C. & John E. Hall, 1997, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 9, Editor:
Irawati Setiawan, EGC, Jakarta. ( http://kepacitan.wordpress.com/2011/03/27/asuhan-
keperawatan-hipertiroid/)

Price,SA and wilson,LM.2005.Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit ,vol 2.


Jakarta:EGC. ( http://kepacitan.wordpress.com/2011/03/27/asuhan-keperawatan- hipertiroid/)
Potter and Perry. 2006. Foundamental Keperawatan. Jakarta: EGC
PATHWAY

Gangguan fungsi Gangguan fungsi


kelenjar tiroid kelenjar hipofisis/
hipotalamus

Produksi Hormon TSH


hormon tiroid

Penurunan curah
proses metabolisme jantung
glikogenesis tubuh

proses pembakaran Keletihan fisik


lemak

suplay nutrisi

Berat badan

Pemenuhan nutrisi kurang Kurang Ansietas


dari kebutuhan pengetahuan

Anda mungkin juga menyukai