“Drs. ABUBAKAR”
2019
KATA PENGANTAR
Dengan rasa syukur dan terimakasih kami panjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, karena penulis telah dimampukan menyusun makalah tentang “Uji
Keefektifan Lkpd Fluida Statis Pada Mahasiswa Fisika Universitas Negeri
Medan” tepat pada waktunya. Makalah mini riset ini disusun sedemikian rupa
dalm rangka memenuhi tugas KKNI pada mata kuliah Fisika SMA Berorientasi
Laboratorium.
Dalam makalah ini dijelaskan tentang mengapa sebuah LKPD itu harus
efektif dan hal apa yang melatar belakangi LKPD harus layak. Selain itu dibahas
juga materi fluida statis yang menjadi materi yang dituangkan dalam LKPD.
Selain itu dibahas juga tentang pengujian kelayakan LKPD tersebut terhadap
mahasiswa pendidikan Fisika Universitas Negeri Medan.
Kami berterimakasih kepada bapak dosen pengampu mata kuliah Fisika
SMA Berorientasi Laboratorium, Bapak Drs, Abubakar yang sudah banyak
memberikan masukan untuk penyelesaian tugas ini. Juga kepada orang tua yang
memberi semangat, dukungan moral dan materil serta kepada teman-teman yang
juga memberi dukungan dan semangat sehingga tugas ini, dapat terselesaikan
dengan tepat waktu.
Kami sadar dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik
dari isi, ataupun penulisannya, untuk itu kami butuh saran dari pembaca dalam hal
meningkatkan kualitas penulisan makalah berikutnya. Atas perhatian dari semua
pihak kami ucapkan terimakasih.
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada hakikatnya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia dilakukan
melalui proses pembelajaran. Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses
komunikasi. Proses komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari
sumber pesan melalui media tertentu kepada penerima pesan.
Pembelajaran yang ideal harus sesuai dengan standar proses yaitu
pembelajaran interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi.
Pembelajaran yang interaktif merupakan pembelajaran yang memberikan suatu
kesempatan kepada siswa untuk menjalin kerjasama yang bermakna dengan guru
dan teman lainnya. Pembelajaran yang menyenangkan merupakan pembelajaran
yang memungkinkan siswa untuk belajar dalam situasi atau suasana tanpa
tekanan, terlibat secara fisik dan psikis. Pembelajaran yang menantang merupakan
pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu masalah, persoalan-persoalan
dilematis, dan kemungkinan-kemungkinan baru serta paradoks sesuai dengan
tingkat usia siswa tersebut. Pembelajaran yang memotivasi merupakan
pembelajaran yang memberi semangat kepada siswa untuk mencapai prestasi,
teknik, berani mengaktualisasikan dan mengekspresikan diri, dan berkompetisi
dalam belajar.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menciptakan pembelajaran
yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi adalah
menggunakan sumber belajar yang bervariasi. Sumber belajar merupakan salah
satu bagian penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Keberadaan
sumber belajar akan mempermudah proses pembelajaran. dalam pencapaian
tujuan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa informasi yang disajikan dalam
berbagai jenis media yang dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil
belajar yang akan dicapai.
Salah satu sumber belajar yang harusnya sudah banyak diterapkan dalam
pembelajaran di sekolah akan dapat membantu proses belajar yang interaktif,
inspiratif, menantang dan memotivasi. Sekarang ini penggunaan sumber belajar
3
yang konvensional, justru menyebabkan siswa malas belajar, mengantuk dan tidak
bersemangat. Untuk itu penggunaan sumber belajar yang bervariasi, salah satunyu
penggunaan LKPD. Lembar Kerja Peserta didik menurut Depdiknas adalah
lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan peserta didik. Lembaran-
lembaran kegiataan ini biasanya berua petunjuk, langkah-langkah untuk
menyelesaikan suatu tugas. Penggunaan LKPD akan sangat membantu siswa
untuk lebih mengerti materi secara efesien. Karena dalam LKPD selalu ada
percobaan yang bisa membuktikan sebuah teori kajian pada pembelajaran fisika.
Salah satu ciri-ciri dari pembelajaran fisika adalah tidak terlepasnya dari
praktikum. Walaupun ada juga materi fisika yang tidak perlu dipraktekkan, namun
sesungguhnya fisika itu sangat membutuhkan pembuktian. Terkadang siswa
sangat membenci pelajaran fisika dengan alasan bahwa materi yang dipelajari
seperti bersifat abstrak. Penggunaan LKPD akan membantu siswa yang merasa
sulit dalam memahami materi fisika apabila hanya berorientasi pada teori saja.
Salah satu pembelajaran fisika yang ada pada kelas XI untuk kurikulum 2013
revisi adalah fluida statis. Penggunaan LKPD pada pembelajaran ini akan sangat
membantu siswa untuk mempelajari materi ini. Bagaiman hubungan tekanan
fluida pada massa jenis.
Untuk menguji keefektifan penggunaan LKPD, maka diberikan angket
pada mahasiswa pendidikan fisika untuk dapat menilaia dari berbagai aspek,
apakah LKPD yang telah disusun efektif untuk diberikan kepada siswa. Isi dari
angket berupa pertanyaan yang menyatakan bebrapa indikator penilaian tentang
LKPD yang telah dibuat, berupa desain dan materi yang telah disajikan. Dari data
yang diperoleh akan dikalkulasikan menurut rentang yang sudah ada.
4
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah disajikan, ada beberapa masalah yang
dapat diidentifikasi yaitu:
1. Perlunya pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang dan memotivasi untuk siswa
2. Cara menciptakan yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang
dan memotivasi untuk siswa
3. Peranan LKPD dalam menciptakan pembelajaran yang interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi bagi siswa
4. Menguji kelayakan penggunaan LKPD
5
1.5 Manfaat Mini Riset
1. Mampu menciptakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang dan memotivasi untuk siswa
2. Mampu menyusun materi fluida statis dalam LKPD dan membuat desain
yang menarik pada LKPD untuk menciptakan pembelajaran yang
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi untuk
siswa
4. Mampu menguji kelayakan penggunaan LKPD pada fluida statis dari
respon mahasiswa pendidikan fisika
6
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Keterangan:
P = Tekanan Hidrostatik (N/m2)
ρ = Massa Jenis zat cair (kg/m3)
g = Percepatan gravitasi ( m/det2)
h = Kedalaman/ketinggian zat cair (m)
Dari persamaan P = ρ.g.h, dapat dipahami bahwa semua titik yang terletak
pada kedalaman yang sama di dalam suatu jenis zat cair memiliki tekanan yang
sama. Pernyataan ini disebut dengan hukum pokok atau hukum utama hidrostatik.
7
Contoh penerapan hukum utama hidrostatik misalnya pada penggunaan water
pass. Hukum utama hidrostatik tidak berlaku bila:
a. fluida tidak setimbang,
b. bejana diisi fluida yang berbeda,
c. salah satu bejana ditutup.
Hukum Utama hidrostatis menyatakan bahwa: “Tekanan hidrostatis suatu
zat cair hanya bergatung pada tinggi kolom zat cair (h), massa jenis zat cair (r)
dan percepatan grafitasi (g), tidak bergantung pada bentuk dan ukuran bejana”
Tekanan didefinisikan sebagai gaya tiap satuan luas. Apabila gaya F
bekerjasama secara tegak lurus dan merata pada permukaan bidang seluas A,
maka tekanan pada permukaan itu dirumuskan dengan:
P = Tekanan (N/m2)
F = Gaya (Y)
A = Luas penampang (m2)
Tekanan di suatu titik dalam zat cair berbanding lurus dengan kedalamnya
terhadap permukaan. Bila tekanan udara dipermukaan turut diperhitungkan, maka
total tekanan pada setiap titik dengan kedalam h dari permukaan adalah:
Tekanan pada zat cair secara umum dibedakan menjadi dua jenis tekanan,
yakni tekanan zat cair yang tidak bergerak (tekanan hidrostatis) dan tekanan zat
cair yang bergerak (mengalir). Secara konseptual tekanan hidrostatis adalah
tekanan yang berlaku pada fluida atas dasar Hukum Pascal dan
Hukum Archimedes.
8
naik. Selisih tinggi permukaan air pada kedua kaki pipa U itu sebanding dengan
besarnya tekanan yang diberikan pada balon. Bila corong dimasukkan ke dalam
air di dalam sebuah bejana, maka gejala di atas juga akan terjadi lagi. Dengan alat
ini dapat ditunjukkan bahwa tekanan hidrostatis zat cair pada sebuah kedalaman
tertentu sama besar ke segala arah, sebanding dengankedalaman zat cair, dan
sebanding dengan massa jenis zat cair.
9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Tujuan :
a. Membuktikan bahwa semakin dalammasuk air semakin besar tekanannnya
dan pada kedalaman yang sama tekanan itu sama besar kesegala arah.
b. Menemukan rumusan P = (rho). g. h
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
11
ANGKET RESPON
KELAYAAKAN LKPD PADA MATERI FLUIDA STATIS
Nama : ......................................................
NIM : ......................................................
Pengisian angket di bawah ini tidak akan mempengaruhi nilai anda, isilah dengan
cermat dan teliti sesuai dengan kondisi yang terjadi dalam diri anda!
12
LKPD sesuai dengan tingkat materi
yang disajikan
Materi yang disajikan sesuai dengan
kebenaran keilmuan
Materi fluida statis yang disajikan
sesuai perkembangan mutakhir yang
harus dicapai
Materi yang disajikan sesuai dengan
kehidupan sehari-hari
Penyajian materi fluida statis sesuai
dengan kaidah EYD Bahasa Indonesia
yang baku
Bahasa yang digunakan dalam
penyajian materi fluida statis dalam
LKPD layak dan efesien
Pada materi fluida statis di LKPD
memiliki kejelasan tujuan dan indikator
Penyajian materi logis dan sistematis
Penyajian materi dapat memotivasi
siswa
Kombinasi warna pada LKPD menarik
Kesesuaian warna tampilan dan
background pada LKPD sangat sinkron
Tipe huruf yang digunakan terlihat jelas
dan terbaca pada penyajian materi
fluida statis dalam LKPD
Desain gambar memberikan kesan
positif dan sesuai dengan materi yang
disajikan sehingga mampu menarik
minat belajar
13
Saran perbaikan dan kesimpulan :
14
Hasil penilaian pada angket ini disajikan pada tabel berikut ini.
No. Nama siswa Persentase
1. Ayu Diah Lestari 80,88 %
2. Rizky D. Panggabean 82 %
3. Rohani Lumbantoruan 82,35 %
4. Sabrianto Hutabarat 78 %
5. Siti Rokhaya Damanik 78 %
6. Safitri Ramadhani 83,82 %
7. Tamara Lumban Gaol 78 %
8. Yuni C. Kudadiri 80,88 %
9. Yusfika A. Hutagalung 82,35 %
10. Yusril Fadly 79,41 %
15
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Pengisian lembar penilaian ini terdiri dari 4 aspek dan 16 kriteria yang
meliputi aspek kelayakan isi, aspek kebahasaan, aspek penyajian dan aspek
tampilan beserta konten. Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan
LKPD yang telah dikembangkan. Kelayakan LKPD yang dikembangkan dilihat
dari tanggapan mahasiswa. LKPD yang dikembangakan dapat dikatakan layak
apabila rata-rata hasil penilaian mahasiswa mencapai ≥ 61%. Kelayakan LKPD
merupakan ukuran seberapa besar pembelajaran menggunakan LKPD untuk
melatih kemampuan ataupun skill yang dimiliki yang dapat mencapai tujuan
pembelajaran. Berdasarkan Tabel penilaian oleh 10 orang mahasiswa/i di atas,
diperoleh rata-rata semua aspek mendapatkan presentasi 80,56 % dengan kategori
“cukup layak ”.
16
DAFTAR PUSTAKA
Nusa Putra, S.Fil., M.Pd. 2015. Research & Development penelitian dan
pengembangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Prastowo, Andi. 2014. Panduan Kreatif membuat bahan ajar inovatif.
Yogyakarta : Diva Press
Winata, Putra. 2009. Pembelajaran da Metode Pembelajaran. Bandung :
Purbantara
Widjayanti. 2008. Media Lembar Kerja Peserta Didik. Jakarta : Rineka
17