Anda di halaman 1dari 24

Dunia wirausahawan

Selamat datang di dunia wirausahawan! Penelitian menunjukkan bahwa


lebih banyak orang yang bekerja dengan memulai bisnis mereka sendiri
dibandingkan dengan menikah dan memiliki anak! Sekarang ini 1 dari 25 orang
dewasa aktif terlibat dalam kegiatan memulai bisnis barum. Kebangkitan
semangat kewirausahaan adalah perkembangan ekonomi yang paling penting
dalam sejarah bisnis dewasa ini. Dengan kekuatan yang menakjubkan, perusahaan
mereka telah memperkenalkan pembaruan produk dan jasa, mendorong ke
belakang garis batas teknologi, menciptakan pekerjaan, membuka pasar luar
negeri dan dalam proses memicu ekonomi Amerika untuk meningkatkan kekuatan
Persaingan di dunia. Anggota kongres John J. Lafalce baru-baru ini menjelaskan
bahwa peran utama bisnis kecil adalah :

Kita berada di persimpangan jalan sejarah perekonomian nasional. Kita


tidak lagi mengandalkan bisnis besar dan pemerintah besar untuk menyelesaikan
persoalan kita. Baru sekarang ini, bisnis kecil adalah kunci kemakmuran dan daya
saing nasional di masa yang akan datang.

Dalam dua dasawarsa terakhir tercatat bahwa wirausahawan yang


membuka bisnisnya (lihat gambar 1.1) dan kecenderungan dewasa ini
menunjukkan bahwa kita mungkin berada di puncak gelombang kegiatan
kewirausahaan tidak hanya di Amerika tetapi juga di seluruh dunia. Perusahaan
Amerika yang tersebar telah menggalakkan kampanye besar-besaran dalam
penciutan bisnis, dan secara mencolok mengurangi jumlah manajer dan karyawan
dalam daftar gaji mereka. Pemecatan yang tiba-tiba telah menimbulkan populasi
baru dari wirausahawan: "buangan" dari perusahaan besar (tempat banyak orang
berpendapat bahwa mereka telah menghabiskan waktu meniti tangga perusahaan)
yang memiliki pengalaman manajemen yang handal dan masih mempunyai
bertahun-tahun sisa waktu produktif sebelum pensiun. Sebagai hasilnya, orang
yang tadinya melihat bahwa membuka bisnis merupakan sesuatu yang berisiko
tinggi, sekarang melihatnya sebagai suatu jalan yang ideal untuk menjamin
keamanan pekerjaan mereka sendiri.
Kecenderungan penciutan bisnis di antara perusahaan menciptakan
perubahan filosofis yang lebih jauh lagi. Hal ini mengantarkan kita ke zaman
"kecil tapi indah". Dua pulu lima tahun yang lalu, kondisi-kondisi persaingan
menguntungkan perusahaan besar dengan jenjang dan lapisan manajemennya
sekarang, dengan langkah perubahan terus-menerus dipercepat, dengan
ketangkasan dan kecerdasannya, perusahaan kecil memiliki keunggulan bersaing.

GAMBAR 1

Pesaing-pesaing yang ini dapat menembak masuk ke dalam celah pasar


serta keluar dari pasar sesuai dengan pasang surut pasar, dan mereka dapat
menggunakan teknologi untuk menciptakan produk dan jasa dalam beberapa
minggu atau bulan saja, yang oleh perusahaan besar memerlukan waktu bertahun-
tahun dengan menggabungkan segala sumber dayanya. Hasil akhirnya lebih
menguntungkan perusahaan kecil dari wirausahawan. Howard Stevenson,
professor kepala kewirausahaan dari Harvard menyatakan: "Mengapa begitu
mudah (bagi perusahaan kecil) untuk bersaing melawan perusahaan besar? karena
sewaktu mereka (yang besar) masih mempelajari akibat-akibat yang terjadi,
(wirausahawan) sudah bekerja untuk mengubah dunia."

Bahkan hanya negara Amerika yang mendapat manfaat dari munculnya


kewirausahaan; negara-negara Eropa Timur, Vietnam, Cina, Rusia, dan banyak
lagi lainnya perekonomiannya dikendalikan negara dan perencanaan terpusat,
dewasa ini pengusaha kecilnya dapat tumbuh subur.
Di manapun mereka memilih tempat bisnis, pendiri bisnis terus-menerus
memulai petualangan yang paling menggairahkan dan yang paling menggetarkan
hati mendirikan bisnis. Hal ini tidak pernah mudah, tetapi hasilnya dapat sangat
memuaskan, baik secara keuangan maupun perasaan. Salah seorang penulis
menyatakan "kehidupan tanpa pengaman merisaukan dan berbahaya" tetap saja,
wirausahawan yang sejati melihat kepemilikan sebuah bisnis sebagai ukuran
sebenarnya dari keberhasilan. Memang kewirausahaan sering merupakan satu-
satunya jalan keberhasilan untuk mereka, yang kalau tidak sudah menolak peluang
ini.

Siapakah wirausahawan itu?

Seorang wirausahawan adalah seseorang yang menciptakan sebuah bisnis


baru dan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan
pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumber
daya yang diperlukan untuk mendirikannya. Para peneliti telah menghabiskan
banyak waktu dan usaha dalam dasawarsa terakhir ini untuk mendapatkan
gambaran yang jelas mengenai kepribadian wirausahawan. Walaupun peneliti ini
berhasil mengidentifikasi beberapa karakteristik yang cenderung terlihat pada
wirausahawan, tidak ada satupun dari kajian ini yang berhasil memisahkan ciri-
ciri ini yang dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan. Kita sekarang sampai pada
rangkuman ringkasan mengenai profil wirausahawan:

1. Menyukai tanggung jawab. Wirausahawan merasa bertanggung jawab


secara pribadi atas hasil perusahaan tempat mereka terlibat. Mereka lebih
menyukai dapat mengendalikan sumber-sumber daya mereka sendiri dan
menggunakan sumber-sumber daya tersebut untuk mencapai cita-cita yang
telah ditetapkan sendiri.
2. Lebih menyukai risiko menengah. Wirausahawan bukanlah seorang
pengambil risiko liar, melainkan seseorang yang mengambil resiko yang
diperhitungkan. Tidak seperti penjudi, wirausahawan jarang berjudi.
Mereka biasanya melihat peluang di daerah yang sesuai dengan
pengetahuan, latar belakang, dan pengalamannya akan meningkatkan
kemungkinan keberhasilannya.Paul Hawken, mitra pendiri Smith &
Hawken, sebuah perusahaan yang bergerak dalam penjualan alat taman
lewat pos menjelaskan: wirausahawan yang baik adalah penghindar risiko
bukan pengambil risiko. Mereka terlihat sebagai pengambil resiko karena
mereka melihat pasar dengan cara yang berbeda dengan cara kita melihat,
mereka melihat produk atau jasa yang sesuai dengan perubahan
kebudayaan. Segera setelah mereka menciptakannya, mereka secara
sistematis menghilangkan semua faktor risiko dan akan terlindung dari
risiko waktu masuk ke pasar. mereka menjadi penghapus risiko.
3. Keyakinan atas kemampuan mereka untuk berhasil. Wirausahawan
umumnya memiliki banyak keyakinan atas kemampuan untuk berhasil.
Mereka cenderung optimis terhadap peluang keberhasilan dan optimisme
mereka biasanya berdasarkan kenyataan. Salah satu penelitian dari
National Federation of Independent Business (NFIB) menyatakan bahwa
sepertiga dari wirausahawan menilai peluang berhasil mereka 100%!
Tingkat optimisme yang tinggi kiranya dapat menjelaskan mengapa
kebanyakan wirausahawan yang berhasil pernah gagal dalam bisnis
kadang-kadang lebih dari sekali sebelum akhirnya berhasil.
4. Hasrat untuk mendapatkan umpan balik langsung. Wirausahawan ingin
mengetahui sebaik apa mereka bekerja dan terus-menerus mencari
pengukuhan. Tricia Fox Day Shools, Inc. Menyatakan,"saya senang
menjadi seorang yang bebas dan berhasil. Tidak ada umpan balik yang
sebaik bisnis milik anda sendiri."
5. Tingkat energi yang tinggi. Wirausahawan lebih energitik dibandingkan
orang kebanyakan. Energi ini merupakan faktor penentu mengingat luar
biasanya bisnis yang diperlukan untuk mendirikan suatu perusahaan. Kerja
keras dalam waktu yang lama merupakan sesuatu yang biasa.
6. Orientasi ke depan. Wirausahawan memiliki indra yang kuat dalam
mencari peluang. Mereka melihat ke depan dan tidak begitu
mempersoalkan apa yang telah dikerjakan kemarin, melainkan lebih
mempersoalkan apa yang akan dikerjakan besok. Bila manajer tradisional
memperhatikan pengelolaan sumber daya yang ada, wirausahawan lebih
tertarik mencari dan Memanfaatkan peluang.
Contoh:
Kadang-kadang peluang dan gagasan muncul pada waktu yang sama sekali
tak terduga. Sebagai contoh, ketika Alan dan Joann Zucker diharuskan
pengadilan untuk mengirim surat bersertifikat yang memberitahukan pada
para tetangga mereka bahwa mereka meminta izin perbedaan bentuk dan
mengubah model rumah mereka, Joann mengeluh, "Kalau saja tidak dapat
melakukannya lewat telepon resmi dan bukannya dengan surat." Alan yang
sedang menjalani masa persiapan pensiun pada usia 65, langsung melihat
peluang dari gagasan istrinya. Keluarga Zuckers menghubungi penasihat
hukum, yang membantu mereka membuat permohonan patensi tebal 10
lembar dan Kantor Paten Amerika yang mencakup suatu konsep tentang
dapat dijalankan nya pembicaraan telepon bersertifikasi dengan
menggunakan teknologi yang ada. Dengan paten yang sekarang sudah
dipegangnya, keluarga Zuckers merencanakan untuk melisensikan secara
nasional hak untuk mensertifikasi pembicaraan telepon pada sebuah
perusahaan dengan mengumpulkan royaltinya. Dengan memperhatikan
bahwa jasa pos Amerika menangani 200 juta surat bersertifikasi setiap
tahun, keluarga Zuckers memperkirakan bahwa pendapatan tahunan dari
pembicaraan telepon sertifikasi dapat sebesar $200 juta. Dua puluh tiga
perusahaan di seluruh dunia telah meminta perjanjian lisensi kepada
keluarga Zuckers. "suatu perjalanan yang menakjubkan", kata Alan.

7. Keterampilan mengorganisasi. Membangun sebuah perusahaan "dari nol" dapat


dibayangkan seperti menghubungkan potong-potongan sebuah gambar besar. Para
wirausahawan mengetahui cara mengumpulkan orang-orang yang tepat untuk
menyelesaikan suatu tugas. Penggabungan orang dan pekerjaan secara efektif
memungkinkan para wirausahawan untuk mengubah pandangan kehidupan
menjadi kenyataan.

8. Menilai prestasi lebih tinggi daripada uang. Salah satu kesalahpengertian yang
paling umum mengenai wirausahawan adalah anggapan bahwa mereka
sepenuhnya terdorong oleh keinginan menghasilkan uang. Sebaliknya, prestasi
tampak sebagai motivasi utama wirausahawan; uang hanyalah cara untuk
"menghitung skor" pencapaian sasaran atau simbol prestasi. Seorang peneliti
bisnis mengatakan, "Yang membuat wirausahawan bergerak maju lebih kompleks
dan lebih Luhur dari sekedar uang. Kewirausahaan lebih mengenai menjalankan
sendiri apa yang diinginkan. Tentang sesuatu yang tampaknya tidak mungkin."

Tabel 1.1 merangkum 9 karakter yang diperlihatkan pada wirausahawan yang


berhasil. Karakter yang sering tampak pada wirausaha mencakup:

Komitmen yang tinggi. Meluncurkan sebuah perusahaan agar berhasil


membutuhkan komitmen penuh dari wirausahawan. Pendiri bisnis sering
membenamkan diri sepenuhnya dalam bisnis mereka. Seorang pakar
mengemukakan: "Wirausahawan pada umumnya harus melewati rintangan yang
mengecilkan hati pada tahap awal." Ini memerlukan komitmen: "saya
menyamakan komitmen dengan kemampuan bertahan" kata seorang konsultan.

Toleransi terhadap keraguan. Wirausahawan cenderung memiliki toleransi


tinggi terhadap keraguan, situasi yang selalu berubah, lingkungan tempat
kebanyakan dari mereka bekerja. Kemampuan untuk menangani ketidakpastian
sangat penting sebab pendiri bisnis akan terus menerus diharuskan mengambil
keputusan dengan menggunakan informasi baru yang kadang-kadang
bertentangan dengan yang diperoleh dari berbagai sumber yang tidak lazim.

Fleksibilitas. Salah satu ciri khas wirausahawan sejati adalah kemampuan


mereka untuk menyesuaikan diri dengan perubahan permintaan pelanggan dan
bisnisnya. Dalam ekonomi dunia yang berubah dengan cepat ini, kekakuan sering
mengakibatkan kegagalan. Dengan berubahnya masyarakat kita, orang-orangnya,
dan seleranya, para wirausahawan juga harus bersedia menyesuaikan bisnisnya
untuk memenuhi perubahan-perubahan ini.
GAMBAR 2

Keuletan. Hambatan, rintangan, dan kekalahan umumnya tidak menghalangi para


wirausahawan, secara keras kepala menggapai tujuan mereka. "wirausahawan
adalah orang yang menikmati dan tidak pernah menyerah tidak peduli seberapa
berat keadaan," seorang peneliti.

Kesimpulan apa yang dapat ditarik dari sedemikian banyak penelitian


terhadap kepribadian seorang wirausahawan? Para wirausahawan tidak berasal
satu cetakan; tidak ada satu himpunan karakter pun yang dapat meramalkan siapa
yang akan menjadi wirausahawan dan apakah mereka akan berhasil. Memang,
kemajemukan tampaknya merupakan karakteristik sentral para wirausahawan.
Seorang peneliti menjelaskan, "Para wirausahawan tidak masuk ke dalam norma
statistik maupun hati. Sebagian besar menyimpang atau secara alamiah agak
aneh."

Manfaat Kewirausahaan

Penelitian menunjukkan bahwa pemilik bisnis kecil mereka bekerja lebih


keras, mereka akan menghasilkan lebih banyak uang, dan akan lebih berbahagia
daripada bekerja di perusahaan besar. Sebelum mendirikan bisnis, setiap calon
wirausahawan harus mempertimbangkan manfaat menjadi pemilik bisnis.

Peluang mengendalikan nasib Anda sendiri. Memiliki satu bisnis


memberikan kebebasan dan peluang pada wirausahawan untuk mencapai sasaran
yang penting baginya. Christopher Good, pada usia 28 mendirikan Good Food
systems, pembuatan pembuat pemindai kode batang (barcode scanner) untuk
kafetaria sekolah, menjelaskan, "Saya tahu bahwa saya akan baik-baik saja bila
mengerjakan sesuatu yang saya senangi dan dapat mengendalikan hidup saya
sendiri." Seperti Good, para wirausahawan ingin menjadi "pemberi aba-aba"
dalam hidup mereka, dan menggunakan bisnisnya untuk mewujudkan
keinginannya dalam hidup. Mereka meraih kepuasan pribadi dengan menyadari
bahwa mereka sendirilah daya dorong di balik bisnis mereka.

Kesempatan melakukan perubahan. Semakin banyak wirausahawan yang


memulai bisnis karena mereka melihat kesempatan untuk membuat perubahan
yang menurut mereka penting. Mungkin berupa keinginan menyediakan
perumahan murah yang layak untuk para keluarga di negara sedang berkembang
atau program daur ulang untuk melestarikan sumber daya bumi yang terbatas,
para wirausahawan ini menemukan cara untuk mengkombinasikan kan
keprihatinan mereka terhadap masalah-masalah sosial dengan keinginan untuk
menjalani kehidupan yang lebih baik.

Peluang untuk menggunakan potensi sepenuhnya. terlalu banyak orang yang


mendapatkan bahwa pekerjaan mereka membosankan, tidak menantang, dan tidak
menarik. Tetapi pada kebanyakan wirausahawan tidak banyak perbedaan antara
kerja dan bermain; keduanya sama saja. Bisnis-bisnis yang dimiliki wirausahawan
merupakan alat untuk pernyataan dan aktualisasi diri. Tim Mc Donald, yang
berusia 31 telah mendirikan beberapa perusahaan, menjelaskan; "Saya ingin
berada dalam situasi di mana pertumbuhan anda hanya dibatasi oleh bakat dan
kekuatan anda sendiri dan itu berarti situasi kewirausahaan.

Peluang untuk meraih keuntungan tanpa batas. Meskipun uang bukan bukan daya
dorong utama bagi wirausahawan, keuntungan dari bisnis mereka penting sebagai
faktor motivasi dalam memutuskan pendirian bisnis. Sebagian besar dari 64 entri
dengan nilai bersih di atas $1 milyard pada Forbes 400 merupakan daftar para
wirausahawan terkaya yang memulai bisnis mereka sendiri. Seorang pengusaha
modal ventura yang membantu keuangan banyak perusahaan kecil menyatakan,
"Memulai perusahaan milik sendiri selalu merupakan cara terbaik untuk
menciptakan kekayaan. Dan meskipun anda tidak menjadi kaya dengan
melakukannya, anda akan tetap memperoleh lebih banyak kesenangan."

Peluang untuk berperan untuk masyarakat dan mendapatkan pengakuan


pengakuan atas usaha anda. Sering, pemilik bisnis kecil merupakan warga
masyarakat yang paling dihormati dan paling dipercaya. Kesepakatan bisnis
berdasarkan kepercayaan dan saling menghormati adalah ciri perusahaan kecil.
Pemilik menyukai kepercayaan dan pengakuan yang diterima dari pelanggan yang
telah dilayani dengan setia selama bertahun-tahun. Peran penting yang dimainkan
dalam sistem bisnis di lingkungan setempat dan pengetahuan bahwa kerja mereka
memiliki dampak nyata dan melancarkan fungsi ekonomi nasional adalah imbalan
bagi manajer bisnis kecil. Seorang wirausahawan muda menyatakan, "Saya ingin
menjadi seorang yang selama perjalanan 20 tahun dapat melihat ke belakang dan
berkata, "saya telah ikut menciptakan sesuatu. Saya telah meninggalkan jejak."

Peluang melakukan sesuatu yang anda sukai. Yang umum dirasakan para pemilik
bisnis kecil adalah bahwa kegiatan kerja mereka sesungguhnya bukankah kerja.
Kebanyakan wirausahawan yang berhasil memilih masuk dalam bisnis tertentu,
sebab mereka tertarik dan menyukai pekerjaan tersebut. Mereka membuat
kegemaran mereka menjadi pekerjaan mereka dan mereka senang bahwa mereka
melakukannya! Para wirausahawan ini mengikuti nasehat Harvey McKay:
"Carilah pekerjaan yang Anda sukai dan Anda tidak pernah harus bekerja sehari
dalam hidup Anda.

Potensi kekurangan menjadi wirausahawan

Meskipun pemilik bisnis mendapatkan banyak keuntungan dan memperoleh


banyak peluang, siapapun yang berencana memasuki dunia kewirausahaan harus
menyadari adanya potensi kekurangan. "Bila Anda tidak 100 persen pasti ingin
memiliki suatu usaha, akan banyak ajakan dan halangan yang melarang Anda
mendirikan bisnis.

Pendapatan yang tidak pasti. Membuka dan menjalankan sebuah bisnis tidak
memberi jaminan bahwa wirausahawan akan menghasilkan cukup uang untuk
hidup. Beberapa perusahaan kecil sangat sulit memperoleh cukup pendapatan agar
dapat membayar pemilik manajernya secara layak. Dalam awal usaha, pemilik
sering menghadapi masalah kewajiban keuangan dan hidup dari tabungan.
Pendapatan tetap yang diperoleh dari pihak lain tempat ia bekerja sudah tidak ada
lagi. Pemilik adalah orang terakhir yang menerima gaji.

Risiko kehilangan sebuah investasi. Tingkat kegagalan bisnis kecil relatif tinggi.
Menurut penelitian, 24% bisnis baru gagal dalam waktu 2 tahun dan 51% tutup
dalam waktu 4 tahun. setelah 6 tahun, 63% bisnis baru akan gulung tikar.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebuah perusahaan menciptakan paling
tidak satu pekerjaan di awal tahun, mungkin kegagalan setelah 6 tahun merosot
menjadi 35%.

Sebelum sampai pada keputusan mendirikan usaha, wirausahawan harus bertanya


pada diri sendiri apakah mereka secara psikologis mampu mengatasi akibat
konsekuensi kegagalan:

 Apakah hal terburuk yang dapat terjadi bila saya membuka bisnis dan
gagal?
 Sebesar Apa kemungkinan hal yang terburuk itu terjadi? (Apakah saya
benar-benar menyiapkan pendirian bisnis saya?)
 Apa yang harus saya lakukan untuk menekan risiko kegagalan bisnis saya?
 Bila bisnis saya gagal, apa rencana cadangan untuk mengatasinya?

Kerja lama dan kerja keras. Memulai bisnis sering menjadi suatu jadwal
mimpi buruk. Gambar 1.2 menunjukkan bahwa pemilik suatu bisnis harus bekerja
60 jam per minggu dan seperempatnya bekerja lebih dari 70 jam per minggu!
Dalam banyak hal, 6 atau 7 jam kerja tanpa uang lembur di hari libur merupakan
hal yang biasa. Bila bisnis tutup, pendapatan tidak ada lagi dan pelanggan akan
pergi ke tempat lain. "Meskipun bisnis itu milik anda sendiri, anda tetap bekerja
untuk orang lain yaitu pelanggan dan klien anda," kata Jil Sten, mitra pendiri
bisnis perencanaan tata ruang.

Mutu hidup yang rendah sampai bisnis mapan. Kerja panjang dan kerja keras
yang diperlukan untuk mendirikan bisnis akan menyita waktu istirahat
wirausahawan. Pemilik bisnis sering mendapatkan bahwa peran mereka sebagai
suami atau istri serta bapak dan Ibu menjadi terabaikan akibat pendirian bisnis ini.
Masalah ini dihadapi oleh sebagian besar wirausahawan yang mendirikan bisnis
pada usia antara 25 - 39 tahun, ketika mereka juga sedang memulai kehidupan
keluarga mereka (lihat gambar 1.3). Jim Katzman, mitra pendiri bisnis berkata,
"sangat sulit untuk bekerja keras untuk membangun bisnis tanpa mengabaikan
keluarga." Sebagai hasilnya, perkawinan dan persahabatan seringkali menjadi
korban akibat memiliki usaha kecil.

Ketegangan mental yang tinggi. Memulai dan mengelola suatu bisnis


merupakan pengalaman yang luar biasa, tetapi juga dapat merupakan suatu
ketegangan mental yang tinggi. Wirausahawan menanamkan modal yang besar
dalam perusahaan di luar keamanan dan kemampuan keuangannya serta
menggadaikan segala sesuatu yang dimilikinya untuk usahanya. Kegagalan berarti
kehancuran keuangan, dan itu menciptakan tingkat ketegangan dan kekhawatiran
yang tinggi! Setelah membuka perusahaan iklan dengan mitranya, seorang
wirausahawan bercerita tentang perjuangannya di tahun-tahun awal: "Tadinya
kami membayangkan bahwa kami tersenyum, menutup penjualan, dan membuat
kesepakatan, tetapi selama satu setengah tahun pertama usaha yang ada adalah
kepala pusing, sakit leher, dan telepon yang tidak dijawab.

Tanggung jawab penuh. Memang hebat menjadi bos sendiri, tetapi banyak
wirausahawan harus membuat keputusan untuk hal-hal yang tidak benar-benar
dikuasainya. Bila tidak ada seorangpun tempat bertanya, ketegangan dalam dapat
terbentuk dengan cepat. Menyadari bahwa keputusan yang diambil adalah
penyebab keberhasilan atau kegagalan akan mengakibatkan dampak merusak pada
beberapa orang. Pemilik bisnis kecil dengan cepat menyadari bahwa mereka
sendirilah bisnisnya.
GAMBAR 3

Di Balik Ledakan: Apa Pemicu Api Kewirausahaan?

Tenaga apa yang mendorong kecenderungan Wira kewirausahaan dalam


perekonomian kita? Faktor yang membawa kita ke era kewirausahaan ini?
Beberapa faktor yang menonjol termasuk yang berikut ini:

Wirausahawan sebagai pahlawan. Faktor tak berwujud namun sangat


penting adalah sikap orang Amerika terhadap wirausahawan. Sebagai suatu
bangsa kita telah meningkatkan status mereka sebagai pahlawan dan kita
mengikuti mereka sebagai model untuk diikuti. Pendiri bisnis seperti Fred Smith
(Federal Express), Sandra Kurtzig (ASK Computer systems), Mary Kay Ash
( Mary Kay Cosmetics), dan Richard Thalheimer (the Sharper Image) adalah
pahlawan di bidang kewirausahaan sebagai Shaquille O'Neal dan Emmit Smith
adalah pahlawan di bidang olahraga.

Pendidikan kewirausahaan. Dibanyak akademi dan universitas didapati


bahwa kewirausahaan merupakan mata kuliah yang sangat populer. Dihantui oleh
menciutnya kesempatan kerja di perusahaan-perusahaan Amerika dan jalur karir
yang kurang menjanjikan, jumlah mahasiswa yang menginginkan bisnis sendiri
sebagai karier, meningkat dan cepat. Sekarang lebih dari 15.000 Akademi dan
universitas yang menawarkan mata kuliah kewirausahaan dan bisnis kecil pada
sekitar 15.000 mahasiswa. Banyak akademi dan universitas kesulitan memenuhi
permintaan akan mata kuliah kewirausahaan dan bisnis kecil ini.

Faktor ekonomi dan kependudukan. Kebanyakan wirausahawan memulai


bisnis mereka antara 30-40 tahun, dan generasi baby-boomer kita kini berada pada
jangkauan usia tersebut. Lebih banyak lagi,banyak orang yang kini menyadari
tidak adanya pembatasan dalam kewirausahaan. Siapa pun tidak peduli umur,
jenis kelamin, ras, asal usul, status sosial, latar belakang, ataupun dapat mencapai
sukses dengan memiliki bisnis.

Pergeseran ke ekonomi jasa. Pada tahun 2020, sektor jasa akan


menghasilkan 92 persen pekerjaan dan 85 persen Produk Domestik Bruto (PDB)
di Amerika dibandingkan saat ini dengan 70 persen PDB. Dengan biaya pendirian
yang relatif rendah, bisnis jasa sangat populer dalam kewirausahaan. Meledaknya
sektor jasa akan berlanjut dengan semakin banyaknya peluang bisni.

Kemajuan teknologi. Dengan bantuan mesin bisnis modern seperti


komputer pribadi, komputer jinjing, mesin fax, fotocopy, printer berwarna, mesin
penjawab telepon, Voice Mail, seseorang dapat bekerja di rumah seperti layaknya
bisnis besar. Pada zaman dulu, tingginya biaya teknologi membuat bisnis kecil
tidak mungkin bersaing dengan bisnis besar yang mampu memberi alat-alat
tersebut. Sekarang komputer dan alat komunikasi lain harganya berada dalam
jangkauan bisnis kecil. Meskipun wirausahawan mungkin tidak mampu untuk
memproduksi peralatan besar di kamarnya, mereka dapat mengembangkan bisnis
jasa atau menyalurkan informasi perusahaan dari rumah seefektif perusahaan
Fortune 500 kepala pelanggan dan kliennya

Gaya hidup bebas. Kewirausahaan sesuai dengan keinginan gaya hidup


orang Amerika yang menyukai kebebasan dan kemandirian. Meskipun keamanan
keuangan tetap merupakan sasaran yang penting bagi hampir semua
wirausahawan, tetapi banyak prioritas lain seperti lebih banyak waktu untuk
keluarga dan teman, lebih banyak waktu senggang, dan lebih besar kemampuan
mengendalikan stres sehubungan dengan kerja. Dalam penelitian yang dilakukan
oleh Hotel Hilton, 77% orang dewasa yang diteliti, menetapkan penggunaan lebih
banyak waktu dengan keluarga dan temannya sebagai prioritas utama.
Menghasilkan uang berada pada urutan kelima dan membelanjakan uang untuk
membeli barang-barang berada pada urutan terakhir.

Peluang internasional. Dalam mencari pelanggan, bisnis kecil kini tidak


lagi dibatasi dalam ruang lingkup nya sendiri. Pergeseran dalam ekonomi global
yang dramatis telah membuka pintu ke peluang bisnis yang luar biasa. Meskipun
Amerika merupakan pasar yang menarik bagi wirausahawan, tetapi 95%
penduduk dunia hidup di luar daerah ini. Kejadian-kejadian tingkat dunia ini
seperti hancurnya tembok Berlin, revolusi di negara baltik Uni Soviet, dan
hilangnya hambatan perdagangan sebagai hasil perjanjian Masyarakat Ekonomi
Eropa, telah membuka sebagian besar pasar dunia bagi para wirausahaan.
Meskipun hanya 8,5% perusahaan Amerika dengan karyawan dibawah 100 orang
yang melakukan ekspor, tetapi perusahaan-perusahaan kecil Ini menghasilkan
20% dari total ekspor. Peluang internasional akan terus berlanjut dan tumbuh
dengan cepat pada abad ke 21. "Mengglobal adalah tema masa kini, juga untuk
perusahaan kecil," kata seorang konsultan bisnis kecil.

Kecenderungan Dalam Kewirausahaan

Wirausahawan Wanita

Meskipun telah diperjuangkan selama bertahun-tahun secara legislatif,


wanita tetap mengalami diskriminasi di tempat kerja. Seorang penulis
mengatakan, "Kewirausahaan telah bersifat unisex seperti celana jeans, di mana
disini wanita dapat mengembangkan impian maupun harapan terbesarnya."
Semakin banyak wanita yang menyadari bahwa menjadi wirausahaan adalah cara
terbaik untuk menembus dominasi pria (glass ceiling) yang menghambat
peningkatan karir waktu ke puncak organisasi melalui bisnis mereka sendiri.
Faktanya, wanita yang membuka bisnis 2,4 kali lebih banyak daripada pria.
Wirausahawan wanita bahkan telah menerobos rintangan di bidang komik strip.
Blondie Bumstead, yang sebelumnya lama tinggal di pinggiran kota sebagai istri
Dagwood, cara memiliki bisnis catering bersama teman baik dari tetangganya
Tootsie Woodley! Dean Young, kartunis Blondie anak dari penciptanya berkata,
"Blondie menjalani perjalanan yang panjang. Dia seorang wanita yang sangat
percaya diri, pandai, dan berkemampuan tinggi dalam hal yang diperbuatnya."

Meskipun bisnis yang dibuka oleh wanita cenderung lebih kecil dari yang
dibuka laki-laki, tetapi dampaknya sama sekali tidak kecil. Perusahaan-
perusahaan yang dimiliki wanita mempekerjakan lebih dari 15,5 juta karyawan
atau 35% lebih banyak dari semua karyawan Fortune 500 di seluruh dunia. Wanita
memiliki 36% dari semua bisnis sekitar 7,7 juta di Amerika (lihat gambar 1.4) dan
menghasilkan penjualan sekitar $1,4 triliun per tahun. Meskipun bisnis mereka
cenderung tumbuh lebih lambat daripada perusahaan yang dimiliki pria, wanita
pemilik bisnis memiliki daya hidup lebih tinggi daripada keseluruhan bisnis di
Amerika. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bisnis wanita selama 3 tahun
adalah 72,2% dibandingkan 66,6% untuk keseluruhan bisnis.

Meskipun sekitar 72% bisnis yang dimiliki wanita terpusat dalam bidang
eceran dan jasa (seperti juga kebanyakan bisnis), wirausahawan wanita
berkembang dalam industri yang sebelumnya dikuasai laki-laki, seperti pabrik,
konstruksi, transportasi, dan pertanian.

GAMBAR 4
Perusahaan Minoritas

Seperti juga wanita, Kini lebih banyak kaum minoritas yang memilih
menjadi wirausahaan daripada sebelumnya. Orang Asia, hispanic, dan Afrika
Amerika sebagai contoh, jumlahnya 12,4% dari penduduk Amerika, tetapi mereka
hanya memiliki 3,1% dari seluruh bisnis dan bisnis mereka hanya 1% dari Jumlah
pendapatan komersial Amerika. Seperti juga wanita, minoritas menyebutkan
bahwa diskriminasi adalah alasan utama yang membatasi akses mereka ke dunia
kewirausahaan.

Bisnis-bisnis yang dimiliki kaum minoritas setelah melewati jalan yang


panjang selama dasawarsa terakhir, dan tingkat keberhasilannya juga terus
meningkat. Semakin banyak kaum minoritas yang telah menemukan jalan untuk
mengatasi rintangan terhadap kepemilikan bisnis. Sebagai contoh, statistik
terakhir dari U.S Census Bureau memperlihatkan bahwa perusahaan yang dimiliki
oleh wirausahaan Afrika-Amerika tumbuh 2,5 kali lebih cepat daripada jumlah
total pembentukan bisnis baru. Generasi baru wirausahaan Afrika-Amerika kini
lebih terdidik, dan lebih banyak siap untuk memiliki bisnis daripada
pendahulunya.

Wirausahawan Imigran
Amerika selalu menjadi tempat berkumpulnya bermacam-macam budaya,
dan banyak pendatang yang tertarik pada negeri ini karena kebebasan
ekonominya. Tidak seperti kerumunan pendatang tanpa keterampilan di masa lalu,
pendatang sekarang datang dengan pendidikan dan pengalaman yang lebih baik.
Meskipun banyak dari mereka datang ke Amerika dengan sedikit harta, dedikasi
dan keinginan mereka untuk berhasil memungkinkan mereka mencapai impian-
impian kewirausahaan mereka.

Homeland Fashions

Mohamed Diop lahir di Senegal dan bekerja di Citicorp di Afrika Barat


selama 11 tahun sebelum ke Amerika untuk mbuka bisnis milik sendiri, Homeland
Fashions. Homeland mengimpor tekstil dari Senegal dan Ghana dan
mengubahnya menjadi lebih dari 300 jenis barang-barang Afrosentrik mulai dari
topi baseball seharga $8 sampai jas malam seharga $200. Perusahaan milik Diop
menghasilkan penjualan tahunan lebih dari $6 juta.

Wirausahawan Paruh Waktu

Memulai bisnis secara paruh waktu merupakan pintu masuk yang populer
untuk menjadi wirausahawan. Wirausahawan penggal waktu mendapatkan yang
terbaik dari kedua dunianya. Mereka dapat masuk ke dalam bisnis tanpa
mengorbankan keamanan pendapatan dan fasilitas tetap dari bekerja. Hampir 13
juta orang Amerika adalah orang yang secara penggal waktu bekerja untuk dirinya
sendiri. Keuntungan utama dalam bisnis paruh waktu adalah risiko yang lebih
rendah apabila terjadi kegagalan usaha. Banyak para pengusaha paruh waktu ini
"menguji suasana kewirausahaan" untuk melihat apakah gagasan bisnis mereka
berhasil dan apakah mereka akan menikmati usaha mandiri itu. Dengan
berkembangnya usaha mereka, para pengusaha paruh waktu menghabiskan lebih
banyak waktu berwirausaha sampai akhirnya terbentuk bisnis yang sepenuhnya.

GAMBAR 5
Bisnis di rumahwirausahawan menjalankan 27,1 juta bisnis dari rumah-
rumah mereka (oleh para ahli pemasaran, kecenderungan ini diistilahkan "Home
coming") dan peringkat mereka tumbuh dengan sangat cepat secara rata-rata
bisnis rumah tangga baru lahir setiap 11 detik. Perusahaan-perusahaan ini
menghasilkan pendapatan $383 miliar per tahun dan menciptakan 8.219 lapangan
kerja baru setiap hari. Dewasa ini, 44% dari semua rumah di Amerika mendukung
suatu jenis kegiatan bisnis di rumah. Gambar 1.5 menggambarkan pertumbuhan
jumlah wirausahawan yang berkantor di rumah di dalam tahun-tahun terakhir ini.

Di masa lalu, bisnis dirumah cenderung berupa industri rakyat yang tidak
menarik seperti Kerajinan atau menjahit. Sekarang bisnis dirumah lebih beragam;
wirausahawan rumah yang modern kini kiranya berupa perusahaan-perusahaan
teknologi tinggi atau jasa dengan penjualan jutaan dollar.

Sebagai contoh, wirausahawan Jill Shtulman menjalankan keanekaan jasa


kreatif, yang menjual rancangan iklan kreatif untuk bermacam-macam jenis
perusahaan, dari apartemen tingginya di Chicago. Shtulman yang menghasilkan
lebih dari $130.000 per tahun, sekali pernah menjalankan sesi sumbang saran
yang sangat teknis dengan seorang klien pada suatu konferensi telpon yang tidak
direncanakan sambil menikmati kemewahan mandi buih.
Bisnis Keluarga

Bisnis keluarga adalah suatu bisnis yang melibatkan dua atau lebih
anggota keluarga yang mengendalikan keuangan perusahaan. Perusahaan keluarga
adalah suatu bagian terpadu dari perekonomian kita. Dari 21 juta bisnis di
Amerika Serikat, 90% dimiliki dan dikelola oleh keluarga. Perusahaan ini
mempekerjakan lebih dari 50 juta orang dan menghasilkan 55% produk domestik
bruto Amerika. Tidak semua perusahaan keluarga itu kecil. Seperti perusahaan
yang masuk daftar Fortune 500 adalah perusahaan keluarga.

Untuk menghindari penghancuran tanpa akal sehat terhadap harta yang


sangat berharga ini harus mengembangkan rencana sukses manajemen Jauh
sebelum masa pensiun datang.

Wirasutri

Wirasutri (copreneurs) adalah pasangan suami-istri wirausahawan yang


bekerja sama sebagai rekan kerja dalam bisnis mereka. Tidak seperti "mom and
Pop" yang tradisional (suami sebagai pemimpin dan istri sebagai bawahan),
wirasutri menciptakan pembagian kerja berdasarkan keahlian dan bukan
berdasarkan jenis kelamin," kata seorang pakar. Penelitian ini memperlihatkan
bahwa perusahaan-perusahaan yang dimiliki bersama oleh para pasangan suami
istri merupakan salah satu sektor bisnis yang tumbuh paling cepat, meningkat
sampai 90% sejak tahun 1980. "Tidak ada yang lebih menarik daripada membina
bisnis dan melihatnya tumbuh bersama-sama seseorang yang Anda cintai", kata
Marcia Sherril yang dengan suaminya William Kleinberg, menjalankan
perusahaan Klein Sherril, sebuah perusahaan asesoris dari bahan kulit. Wirasutri
yang berhasil, belajar membangun landasan hubungan kerja yang sukses sebelum
mereka mendirikan bisnis. Beberapa sifat yang mereka andalkan mencakup:

 Membuat penilaian apakah kepribadian mereka akan bertaut atau konflik


dalam lingkup bisnis.
 Saling menghormati bakat masing-masing.
 Tujuan bisnis yang sesuai dengan tujuan hidup suatu "visi" bersama suatu
pandangan bahwa mereka adalah mitra sejajar, bukan atasan dan bawahan.
 Keterampilan-keterampilan bisnis yang saling melengkapi yang diakui dan
dihargai oleh masing-masing pihak dan mengarah pada identitas bisnis
yang unik pada masing-masing pasangan.
 Kemampuan menjaga jalur komunikasi tetap terbuka, berbicara dan
mendengarkan masalah-masalah baik pribadi maupun bisnis.
 Pembagian peran dan wewenang yang jelas, idealnya berdasarkan pada
keterampilan dan kemampuan masing-masing pasangan, untuk
meminimumkan konflik dan perebutan pengaruh.
 Kemampuan untuk saling mendorong semangat masing-masing dan
"mengangkat" mitra yang kurang bersemangat.
 Ruang kerja yang terpisah yang memungkinkan mereka "menyendiri"
apabila diperlukan.
 Batas antara kehidupan bisnis dan kehidupan pribadi agar yang satu tidak
mengganggu yang lain.
 Adanya rasa humor

Meskipun kewirasutrian bukan untuk semua orang, tetapi untuk banyak


pasangan yang cocok sekali dan sering mendorong keberhasilan bisnis. "Baik
suami maupun istri bekerja untuk sasaran yang sama, tetapi memusatkan pada
masing-masing," menurut seorang penasihat bisnis keluarga. Dengan menyatukan
semua keterampilan ini, satu tambah satu lebih dari dua.

Yang Terbuang Dari Korporasi.

Dengan berkonsentrasi dalam mengatasi kelebihan karyawan sebagai


akibat pengembangan pada tahun 1970 dan 1980-an, Amerika melakukan
perampingan dalam usaha agar tetap dapat bersaing. Selama 1990-an korporasi-
korporasi besar telah mengurangi karyawannya sebanyak sekitar 5 juta orang.
Satu demi satu korporasi-korporasi besar mengumumkan pemberhentian bukan
hanya pada kerja kerah biru. Korporasi-korporasi ini juga mengurangi jumlah
eksekutifnya.

Mereka yang terbuang dari korporasi ini menjadi sumber penting bagi
kegiatan kewirausahaan. Sekitar 20% manajer koperasi yang dirumahkan menjadi
wirausahawan, dan banyak di antara mereka yang masih tertinggal dalam
korporasi-korporasi berkeinginan bergabung. Belum lama penelitian
Accounttemps menunjukkan bahwa hampir separuh eksekutif yang diteliti yakin
bahwa rekan-rekan mereka akan menjadi wirausahawan bila saja mereka
mempunyai uang untuk melakukannya. Empat tahun yang lalu, hanya sepertiga
eksekutif korporasi yang mempunyai kecenderungan memulai bisnis sendiri.

Yang Mengundurkan Diri Dari Korporasi

Perampingan yang dramatis pada korporasi-korporasi Amerika


menciptakan efek lain di antara para karyawan tetap tinggal setelah
restrukturisasi: krisis kepercayaan. Akibat krisis kepercayaan ini adalah semakin
tingginya karyawan yang keluar dari struktur korporasi dan kemudian menjadi
wirausahawan. Meskipun jam kerja mereka lebih lama dan pendapatan mereka
menyusut, mereka yang keluar sendiri itu seringkali mendapatkan bahwa
pekerjaan mereka lebih menghasilkan dan lebih memuaskan, sebab mereka
melakukan apa yang mereka inginkan.

Kekuatan Bisnis Kecil

Dari 22 juta bisnis di Amerika saat ini, sekitar 21,75 juta atau 99%, dapat
di golongkan kecil. Mereka berkiprah nyaris di setiap jenis industri, meskipun
kebanyakan perusahaan kecil terkonsentrasi dalam industri eceran dan jasa (lihat
gambar 1.6). Sebagai contoh, perusahaan kecil mempekerjakan lebih dari 50%
tenaga kerja dari keseluruhan angkatan kerja sektor swasta, meskipun jumlah aset
mereka kurang dari sepertiga jumlah total bisnis. Hampir 90% bisnis ini
mempekerjakan kurang dari 20 orang. Dan karena terutama padat karya, bisnis
kecil sebenarnya menciptakan lapangan kerja lebih banyak dari bisnis besar.
Faktanya perusahaan kecil telah menciptakan dua per tiga dari 20% juta lebih
pekerjaan baru neto dalam perekonomian Amerika Serikat sejak awal 1970.

David Burch, presiden dari perusahaan penelitian Cognetics, mengatakan


bahwa demikian, kemampuan untuk menciptakan pekerjaan tidak tersebar merata
pada berbagai sektor bisnis kecil. Penelitiannya menunjukkan bahwa hanya 4%
dari perusahaan-perusahaan kecil ini yang menciptakan 70% pekerjaan baru, dan
demikianlah dari semua faktor-faktor bisnis, bukan hanya dalam industri yang
sedang "naik daun."
Perusahaan kecil tidak hanya menciptakan kerja, melainkan juga
menanggung beratnya melatih karyawan. Penelitian baru-baru ini oleh Small
Business Administration menyimpulkan bahwa bisnis kecil merupakan pemimpin
dalam memberikan pelatihan dan peluang kemajuan pada karyawan bisnis kecil
memberikan pelatihan keterampilan umum lebih banyak dibandingkan dengan
perusahaan besar. Meskipun program pelatihan cenderung tidak resmi, dilakukan
di dalam perusahaan dan sambil bekerja, perusahaan-perusahaan kecil
mengajarkan keterampilan-keterampilan yang sangat berharga, dari cara menulis
surat sampai pemakaian komputer.

Bisnis kecil juga menghasilkan 48% dari Produk Domestik Bruto negara
dan mencakup 53% dari penjualan bisnis. Secara keseluruhan, perusahaan kecil
secara langsung atau tidak langsung memberi penghidupan pada lebih dari 100
juta orang Amerika. Penelitian yang diadakan oleh national Science Foundation
menyimpulkan bahwa perusahaan kecil menciptakan inovasi per dolar penelitian
dan pengembangan 4 kali lebih banyak dibandingkan perusahaan menengah dan
24 kali lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan besar.

Mengapa Bisnis Kecil Gagal Dan Bagaimana Mengatasinya?

Karena keterbatasan sumber daya, kurangnya pengalaman manajemen, dan


kurangnya kestabilan keuangan, bisnis kecil menderita tingkat kematian yang
lebih tinggi secara nyata dibandingkan bisnis besar dan mapan. Gambar 1.7
memperlihatkan tingkat daya tahan perusahaan kecil selama periode 10 tahun.
Gambar 1.8 pada halaman 20 memperlihatkan tingkat kegagalan bisnis per 10.000
perusahaan sejak 1927.

Ketidakmampuan Manajemen

Dalam kebanyakan bisnis kecil, kurangnya pengalaman manajemen dan


lemahnya kemampuan pengambilan keputusan merupakan masalah utama dari
kegagalan usaha. Kadang-kadang manajer bisnis kecil tidak memiliki kemampuan
untuk menjalankannya dengan berhasil. Pemiliknya kurang mempunyai
kepemimpinan dan pengetahuan yang diperlukan untuk membuat bisnis berjalan.
Banyak manajer yang memang tidak memiliki kemampuan untuk menjalankan
bisnis kecil. "Yang mematikan perusahaan biasanya tidak banyak hubungannya
dengan kekurangan uang, bakat, atau informasi dibandingkan dengan sesuatu
yang lebih mendasar: kurangnya penilaian yang baik dan pemahaman di bagian
paling Puncak," kata seorang peneliti bisnis.

Kurang Pengalaman

Manajer manajer bisnis kecil perlu memiliki pengalaman dalam bidang


yang akan dimasukinya. Sebagai contoh, bila seseorang ingin membuka bisnis
ritel pakaian, pertama kali ia harus bekerja di toko pakaian. Hal ini akan memberi
pengalaman praktis dan pengetahuan tentang seluk beluk bisnis tersebut.
Pengalaman jenis ini benar-benar berpengaruh atas kegagalan atau keberhasilan.

Lemahnya Kendali Keuangan

Manajemen yang sehat adalah kunci keberhasilan perusahaan kecil, dan


manajer yang menyadari bahwa semua keberhasilan bisnis memerlukan kendali
keuangan yang pantas. Terutama pada sebagian besar bisnis kecil, ruang untuk
melakukan kesalahan dalam mengelola keuangan umumnya sangat sempit. Dua
kesalahan keuangan sering terjadi di perusahaan kecil kekurangan modal dan
kelemahan dalam kebijakan kredit terhadap pelanggan.

Kekurangan Modal.

Banyak pemilik bisnis kecil membuat kesalahan pada awal bisnis dengan
hanya modal dengkul yang merupakan kesalahan fatal. Pahlawan cenderung
sangat optimis dan sering salah menilai uang yang dibutuhkan untuk masuk ke
dalam bisnis.

Kelemahan Dalam Kebijakan Kredit Terhadap Pelanggan.


Tekanan terhadap bisnis kecil untuk menjual secara kredit sangat sangat
kuat. Beberapa manajer melihat peluang untuk mendapatkan keunggulan
pesaingnya terhadap pasangannya dengan cara menawarkan penjualan kredit.

Gagal Mengembangkan Perencanaan Strategis

Terlalu banyak manajer bisnis kecil yang mengabaikan proses perencanaan


strategis karena hal tersebut hanya bermanfaat untuk perusahaan besar. Tanpa
suatu strategi yang didefinisikan dengan jelas sebuah bisnis tidak memiliki dasar
yang berkesinambungan untuk menciptakan dan memelihara keunggulan bersaing
di pasar.

Cara Menghindari Kegagalan

1. Mengenal bisnis anda secara mendalam

Kita telah menekankan perlunya pengalaman yang relevan dalam bisnis


yang Anda akan didirikan. " bila Anda masuk kedalam suatu kegiatan yang tidak
benar-benar Anda ketahui, anda akan gagal" kata seorang konsultan bisnis kecil.
Dapatkan pendidikan terbaik yang mungkin diperoleh di bidang bisnis itu sebelum
membuka bisnis anda sendiri.

2. Mengembangkan rencana bisnis yang matang

Untuk wirausahawan yang baru rencana bisnis yang ditulis dengan baik
adalah resep yang sangat penting untuk keberhasilan bisnis. Tanpa rencana bisnis
yang matang perusahaan berjalan tanpa arah yang jelas.

Anda mungkin juga menyukai