OLEH KELOMPOK 3:
BELA MUTIARA A (17037140988)
DELA SAFARINGGA (17037141016)
ERNA SARI (17037141039)
NUR ANIM O (17037141046)
REZA SATRIA A (17037141042)
UNIVERSITAS BONDOWOSO
TAHUN 2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
I. Analisis Situasi
1.1 Peserta diskusi : Pasien dan Keluarga pasien di poli THT
1.2 Ruangan Diskusi : Poli THT
1.3 Pemberi Materi : Mahasiwa D3 Keperawatan Universitas Bondowoso
II. Tujuan
2.1 Tujuan Umum :
Setelah mendapatkan penjelasan perawatan telinga di rumah, diharapkan masyarakat
dapat mengerti akan perawatan telinga di rumah.
2.2 Tujuan Khusus :
Setelah mendapatkan penjelasan tentang perawatan telinga di Rumah selama 20 menit,
diharapkan masyarakat mampu:
1. Menjelaskan pengertian telinga
2. Menjelaskan jenis kotoran serumen
3. Menjelaskan cara ear coning
4. Menjelaskan tips merawat telinga
III. Materi
3.1 Definisi pengertian telinga
3.2 cara menjaga telinga
3.3 cara merawat teliga
V. Kegiatan Diskusi
No Waktu Kegiatan Sasaran
Pendahuluan
Menyampaikan salam Membalas Salam
Menjelaskan tujuan Mendengarkan
1 2 menit
Kontrak waktu Memberi Respon
Tes Awal
VIII. Pengorganisasian
8.1 Pemimpin Diskusi
Tugas : Bela Mutiara A
a. Pembawa acara
b. Membuka tanya jawab antara pemandu dan peserta yang bertanya
c. Mengatur jalannya acara yang disajikan
d. Menyajikan kesimpulan tentang topik yang telah dibahas
e. Menutup acara
8.2 Pemandu Diskusi Kelompok
Tugas : - Erna Sari
- Nur Anim O
- Reza Satria A
- Dela Safaringga
a. Menyiapkan topik atau pokok yang akan dibahas
b. Menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh peserta yang bertanya
Tata Cara Berdiskusi yang Benar:
Salah satu cara memecahkan permasalahan adalah dengan berdiskusi. Saling bertukar
pikiran dan wawasan, permasalahan yang rumit niscaya dapat diuraikan dan pada akhirnya akan
diperoleh jalan keluarnya. Proses diskusi akan berjalan secara efektif jika peserta menyadari
hakikat diskusi dan memegang teguh prinsip-prinsip pelaksanaan diskusi.
Berikut ini beberapa prinsip berdiskusi yang harus diperhatikan:
1. Diskusi merupakan forum ilmiah untuk bertukar pikiran dan wawasan dalam menyikapi suatu
permasalahan yang dihadapi bersama. Diskusi bukan forum untuk berbagi pengalaman
(sharing), perasaan (curhat), kepentingan (musyawarah), atau ilmu kepintaran (mengajar).
2. Dalam diskusi, harus terjadi dialog atau komunikasi intelektual dan ilmiah. Dalam hal ini,
harus dijauhkan unsur emosional dan mengabaikan kedekatan hubungan personal sehingga
terlahir pemikiran – pemikiran yang rasional dan objektif.
3. Diskusi merupakan forum resmi, formal, dan terbuka. Oleh karena itu, proses komunikasi
menggunakan bahasa nasional yang baku sehingga dapat dipahami semua kalangan dengan
baik. Diskusi bukan forum kekeluargaan yang ditujukan pada kelompok terbatas.
4. Diskusi berlangsung dalam situasi yang tertib, teratur, dan terarah serta bertujuan jelas. Oleh
karena itu, diperlukan adanya perangkat dan instrumen pendukung seperti ketua/moderator,
notulis, dan tata tertib. Proses diskusi dikatakan hidup dan sehat jika seluruh peserta terlibat
secara aktif dengan mengikuti tatanan yang ada. Sebaliknya, akan dikatakan tidak sehat jika
proses bertukar pikiran didominasi oleh satu atau dua pikiran saja.
Menyampaikan gagasan dan tanggapan dengan alasan yang logis dalam diskusi . Inti dari
kegiatan diskusi adalah terjadinya proses bertukar pikran antar peserta diskusi . peserta diharap
menyampaikan pendapatnya terhadap permasalahan yang di hadapi selanjutnya pendapat
tersebut harus disampaikan oleh peserta lain . bermacam- macam bentuk tanggapan dapat
disampaikan , misalnya dengan mempertahankan maksud dari pendapat tersebut jika dianggap
belum jelas. Tanggapan juga dapat disampaikan dengan menyatakan sikap setujuatau tidak
setuju/ mendukung atau tidank mendukung terhadap pendapat yang telah di kemukakan.
Munculnya berbagai sikap dan pikiran dan tanggapan yg berbeda – beda itu merupakan hal yang
positif dalam kegiatan berdiskusi.
\
MATERI
A. PENGERTIAN
Telinga merupakan organ untuk pendengaran dan keseimbangan, yang terdiri dari telinga
luar, telinga tengah dan telinga dalam.
Telinga luar menangkap gelombang suara yang dirubah menjadi energi mekanis oleh
telinga tengah. Telinga tengah merubah energi mekanis menjadi gelombang saraf, yang
kemudian dihantarkan ke otak. Telinga dalam juga membantu menjaga keseimbangan tubuh.