Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“ASAM URAT”

DI SUSUN OLEH :
Siti Mifrotul
NPM. 20171540146008

PRODI D3 KEBIDANAN

STIKES BAHRUL U’LUM TAMBAK BERAS JOMBANG

2019/2020
Topik : Asam Urat

Sasaran : Lansia

Waktu : 15 Menit

Tempat : Balai Desa

Hari/tanggal : Rabu/15 Januari 2020

1. Tujuan Umum

Setelah menerima pendidikan kesehatan, diharapkan peserta mampu memahami dan


mengerti tentang asam urat.

2. Tujuan Khusus

Setelah menerima pendidikan kesehatan tentang asam urat selama 30 menit peserta akan dapat :

- Menjelaskan tentang asam urat

- Menyebutkan penyebab asam urat

- Menyebutkan tanda gejala asam urat

- Menyebutkan faktor yang mempengaruhi terjadinya peningkatan Asam Urat

- Menjelaskan tentang diet asam urat

- Menjelaskan tentang cara pencegahan asam urat.

3. Materi Penyuluhan (Terlampir)

a. Pengertian aam urat

b. Penyebab asam urat

c. Tanda dan gejala asam urat

d. Menyebutkan faktor yang mempengaruhi terjadinya peningkatan Asam Urat

e. Diet asam urat

f. Pencegahan asam urat


4. Metode Penyuluhan

a. Ceramah

b. Diskusi

c. Tanya Jawab

5. Media

- Leaflet

6. Uraian Kegiatan

No Kegiatan Respon Pasien/Keluarga Waktu


1 Pendahuluan
a. Memberi salam Menjawab salam 3 menit
b. Menyampaikan pokok bahasan Menyimak
c. Menyampaikan tujuan Menyimak
d. Melakukan apersepsi Menyimak
2 Isi
Penyampaian materi tentang: 9 menit
a. Definisi (pengertian) Asam urat Memperhatikan
b. Penyebab Asam Urat Memperhatikan
c. Tanda dan gejala Asam Urat Memperhatikan
d. Faktor yang mempengaruhi Memperhatikan
Diet Asam urat Memperhatikan
Makanan yang kaya protein dan lemak
Memperhatikan
Pencegahan Asam Urat
Memperhatikan
3 Penutup 3 menit
a. Diskusi Aktif bertanya
b. Kesimpulan Memperhatikan
c. Evaluasi Menjawab pertanyaan
d. Memberikan salam penutup Menjawab salam
Evaluasi :

a. Evaluasi Proses

1. Proses pendkes menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.

2. Klien antusias dan menerima penyampaian materi yang disampaikan.

3. Pelaksanaan pendkes sesuai dengan jadwal yang direncanakan.

4. Klien terlibat langsung dalam kegiatan penyuluhan (diskusi).

b. Evaluasi Hasil

1. Diharapkan klien dapat mengerti 85% dari materi yang telah diberikan oleh pemateri

2. Klien mampu menjawab dan menanggapi pertanyaan yang ada


Materi Asam Urat

A. Definisi Asam Urat

Menurut Mutia Sari (2010) asam urat adalah akibat tingginya kadar asam urat di tubuh.
Silvia S. (2009 : 10) berpendapat bahwa asam urat adalah asam yang berbentuk kristal yang
merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukeloprotein) yaitu salah satu
komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh.

Khomsan A. S. Harlinawati Y. (2008) mengatakan asam urat ialah terjadinya


penumpukan kristal asam urat pada daerah persendian.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan asam urat merupakan bagian metabolisme purin.
Dalam keadaan normal dan jika tidak berlangsung normal asam urat akan menumpuk dalam
jaringan tubuh. Akibatnya, terjadi penumpukan kristal asam urat pada daerah persendian
sehingga menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.

B. Penyebab Asam Urat

Kelainan metabolisme dalam tubuh yaitu reaksi peradangan jaringan terhadap


pembentukan kristal monosodium urat monohidrat yang berhubungan dengan hiperurisemia
(pengeluaran asam urat melalui urin yang berlebihan).

Beberapa faktor yang menyebabkan kadar asam urat tinggi adalah:

1. Faktor keturunan

2. Penyakit Diabetes Melitus

3. Adanya gangguan ginjal dan hipertensi

4. Tingginya asupan makanan yang mengandung purin

5. Kebiasaan hidup yang tidak baik seperti merokok dan alkohol

6. Berat badan yang berlebih (obesitas)

7. Penggunaan obat-obatan kimia yang bersifat diuretik/analgetik

dalam waktu lama.


C. Tanda dan Gejala Asam Urat

Menurut Mutia Sari (2010) biasanya asam urat mengenai sendi ibu jari, tetapi bisa juga
pada tumit, pergelangan kaki dan tangan atau sikut. Kebanyakan asam urat muncul sebagai
serangan kambuhan. Penyakit ini timbul dari kondisi hiperurikemi, yaitu keadaan di mana kadar
asam urat dalam darah di atas normal.

Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 - 7 mg/dL, sedangkan pada wanita 2,6 - 6
mg/dL. Serangan asam urat biasanya timbul secara mendadak/akut, kebanyakan menyerang
pada malam hari. Jika asam urat menyerang, sendi-sendi yang terserang tampak merah,
mengkilat, bengkak, kulit diatasnya terasa panas disertai rasa nyeri yang sangat hebat, dan
persendian sulit digerakan. Serangan pertama asam urat pada umumnya berupa serangan akut
yang terjadi pada pangkal ibu jari kaki, dan seringkali hanya satu sendi yang diserang. Namun,
gejala-gejala tersebut dapat juga terjadi pada sendi lain seperti pada tumit, lutut, siku dan lain-
lain.

Asam urat yang berlebih kemudian akan terkumpul pada persendian sehingga
menyebabkan rasa nyeri atau bengkak. Kadang-kadang, kita pun sering merasa nyeri atau pegal-
pegal dan sejenisnya. Anda bisa memastikan apakah Anda terkena asam urat atau tidak dengan
cara mengetahui gejala-gejala asam urat. Adapun gejala-gejalanya, yaitu:

1 Kesemutan dan linu.

2 Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.

3 Sendi yang terkena asam urat akan terlihat bengkak, kemerahan, panas, dan nyeri
luar biasa pada malam dan pagi.

4 Terasa nyeri pada sendi terjadi berulang-ulang kali.

5 Yang diserang biasanya sendi jari kaki, jari tangan, dengkul, tumit, pergelangan
tangan serta siku.

6 Pada kejadian kasus yang parah, persendian terasa sangat sakit saat akan
bergerak.
7 Selain nyeri sendi, asam urat yang tinggi dapat menyebabkan batu ginjal serta
dalam jangka waktu lama, akan merusak ginjal secara permanen hingga
diperlukan cuci darah seumur hidup. Kadar asam urat yang tinggi ternyata juga
berhubungan dengan kejadian diabetes mellitus (kencing manis) dan hipertensi.

8 Selain itu, gejala asam urat juga bisa terlihat dari keadaan tubuh tidak sehat
seperti demam, menggigil, dan rasa tidak enak badan. Gejala asam urat lain
seperti denyut jantung yang sangat cepat bisa juga terjadi. Gejala asam urat
umumnya akan muncul pada usia pertengahan untuk pria, sedangkan pada wanita
gejala asam urat akan mulai muncul setelah menopause. Serangan asam urat
berupa gejala awal yang terasa pada persendian biasanya akan berlangsung
selama beberapa hari dan kemudian menghilang sampai dengan serangan
berikutnya. Gejala asam urat harus benar-benar diwaspadai untuk menghindari
serangan asam urat yang lebih parah.

Menurut Khomsam A.S. Harliawati (2008) gejala serangan asam urat ditandai dengan
nyeri dan pembengkakan pada ibu jari sampai ke jari-jari lainnya. Biasanya, rasa nyeri yang
hebat tersebut berlangsung selama 24 jam. Selanjutnya, berangsur berkurang sampai menghilang
dalam waktu 3-7 hari. Jika kadar asam urat serangan pertama tidak diturunkan menjadi normal,
akan terjadi serangan selanjutnya dan bersifat menahun.

Nyeri yang disebabkan asam urat mengakibatkan kesulitan gerak sehingga mengganggu
aktivitas sehari-hari. Tirnbulnya serangan kedua dan selanjutnya sulit diprediksi. Namun, dari
berbagai penelitian dikemukakan bahwa semakin tinggi kadar asam urat, semakin sering juga
terjadi serangan nyeri dengan berbagai komplikasi. Serangan pun tidak hanya di ibu jari tangan,
tetapi menyebar ke pergelangan kaki, lutut, siku, telinga, sendi kecil lain pada tangan, dan otot.
Nyeri akan semakin bertambah saat tengah malam. Sendi yang terserang akan tampak merah,
mengilat, bengkak, kulit di atasnya terasa panas, dan persendian sulit digerakkan. Selain itu,
badan menjadi demam, kepala terasa sakit, nafsu makan berkurang, dan jantung berdebar. (Silvia
2009).
D. Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Peningkatan Kadar Asam Urat

Menurut Khosam A. S. Harlinawati (2008) terjadinya gangguan asam urat dipicu oleh beberapa
hal. Berikut ini faktor risiko yang membuat seseorang terserang asam urat :

1 Senyawa Purin Berlebih

Purin merupakan senyawa yang akan diubah menjadi asam urat dalam tubuh. Kadar asam
urat meningkat karena asupan makanan tinggi purin. Jenis makanan yang tinggi purin,
misalnya jeroan, seafood, makanan kaleng, dan kaldu daging.

2 Genetik

Adanya riwayat asam urat dalam keluarga membuat risiko terjadinya asam urat menjadi
semakin tinggi.

3 Komsumsi alkohol berlebih

Alkohol merupakan penghambat pengeluaran asam urat dari dalam tubuh.

4 Berat badan berlebih

Kondisi berat badan yang berlebih (gemuk) dapat me-nyebabkan asam urat. Hal ini
disebabkan lemak yang banyak terdapat pada tubuh orang gemuk menghambat
pengeluaran asam urat melalui urin.

5 Obat tertentu

Jenis obat tertentu yang dikonsumsi dalam jangka panjang ternyata dapat meningkatkan
kadar asam urat dalam tubuh, seperti diuretik (peluruh air kencing) dan aspirin (pencegah
serangan jantung).

6 Gangguan fungsi ginjal

Asam urat dikeluarkan bersama urin melalui ginjal. Jika terjadi gangguan pada ginjal,
pengeluaran asam urat juga terganggu.
7 Usia

Penyakit asam urat lebih sering menyerang pria di atas 30 tahun. Hal ini disebabkan pria
mempunyai kandungan asam urat dalam darah lebih tinggi dibanding wanita. Kandungan
asam urat pada wanita baru meningkat selelah menopause.

8 Penyakit degeneratif (hipertensi, jantung, diabetes melitus)

Beberapa ahli menyatakan bahwa pada dasarnya asam urat bukan penyakit pokok. Ia
menjadi penyerta dari penyakit degeneratif. Jika kadar asam urat tinggi, perlu dicurigai
adanya penyakit degeneratif.

9 Kurang minum

Kurang minum memicu pengendapan asam urat dan menghambat pengeluaran asam urat.

E. Diet Asam Urat

1. Makanan yang dianjurkan untuk penderita Asam Urat :

a. Konsumsi makanan yang mengandung potasium tinggi seperti kentang, yogurt, dan
pisang.

b. Konsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C, seperti jeruk, pepaya dan
strawberry.

c. Contoh buah dan sayuran untuk mengobati penyakit asam urat: buah naga, belimbing
wuluh, jahe, labu kuning, sawi hijau, sawi putih, serai dan tomat.

d. Perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi.

e. Kurangi konsumsi karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum
manis, gulali dan sirup.

f. Jangan minum aspirin.

g. Jangan bekerja terlalu keras / kelelahan.


h. Pada orang yang kegemukan (obesitas), biasanya kadar asam urat cepat naik tapi
pengeluaran sedikit, maka sebaiknya turunkan berat badan dengan olahraga yang cukup.

i. Sesuaikan asupan energi dengan kebutuhan tubuh, berdasarkan tinggi dan berat
badan

2. Makanan yang dihindari penderita asam urat

a. Jeroan: ginjal, limpa, babat, usus, hati, paru dan otak.

b. Seafood: udang, cumi-cumi, sotong, kerang, remis, tiram, kepiting, ikan teri, ikan
sarden.

c. Ekstrak daging seperti abon dan dendeng.

d. Makanan yang sudah dikalengkan (contoh: kornet sapi, sarden).

e. Daging kambing, daging sapi, daging kuda.

f. Bebek, angsa dan kalkun.

g. Kacang-kacangan: kacang kedelai (termasuk tempe, tauco, oncom, susu kedelai),


kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping.

h. Sayuran: kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur kuping, daun singkong,
daun pepaya, kangkung.

i. Keju, telur, krim, es krim, kaldu atau kuah daging yang kental.

j. Buah-buahan tertentu seperti durian, nanas dan air kelapa.

k. Makanan yang digoreng atau bersantan atau dimasak dengan menggunakan


margarin/mentega.
3. Makanan kaya protein dan lemak.

Selain beberapa pantangan di atas, penderita penyakit asam urat juga harus selalu banyak
minum air putih apalagi bagi mereka yang mempunyai penyakit batu ginjal. Dengan banyak
minum air putih akan sangat membantu ginjal untuk mengeluarkan kristal asam urat dari dalam
tubuh melalui urine.

F. Pencegahan Asam Urat

1. Pembatasan purin : Hindari makanan yang mengandung purin yaitu : Jeroan


(jantung, hati, lidah ginjal, usus), Sarden, Kerang, Ikan herring, Kacang-kacangan,
Bayam, Udang, Daun melinjo.

2. Kalori sesuai kebutuhan : Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan
kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam urat
yang kelebihan berat badan, berat badannya harus diturunkan dengan tetap
memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa
meningkatkan kadar asam urat karena adanya badan keton yang akan mengurangi
pengeluaran asam urat melalui urine.

3. Tinggi karbohidrat : Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat
baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan
pengeluaran asam urat melalui urine.

4. Rendah protein : Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan
kadar asam urat dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam
jumlah yang tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru dan limpa.

5. Rendah lemak : Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan
yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi
lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.
6. Tinggi cairan : Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan
segar yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang disarankan adalah semangka,
melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut,
buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit
mengandung purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian,
karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi.

7. Tanpa alkohol : Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka
yang mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi
alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam
laktat ini akan menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.

8. Olahraga ringan : Olahraga yang teratur memperbaiki kondisi kekuatan dan


kelenturan sendi serta memperkecil risiko terjadinya kerusakan sendi akibat radang sendi.
Selain itu, olahraga memberi efek menghangatkan tubuh sehingga mengurangi rasa sakit
dan mencegah pengendapan asam urat pada ujung-ujung tubuh yang dingin karena
kurang pasokan darah. Jalan kaki, bersepeda, dan joging bisa dijadikan alternatif olahraga
untuk mengatasi rematik dan asam urat. Selain itu, olahraga yang cukup dan teratur
memperkuat sirkulasi darah dalam tubuh.
DAFTAR PUSTAKA

Khomsun A. S. Halinawati. 2010. Terapi Jus untuk rematik dan Asam Urat, Cetakan V. Jakarta :
Puspa Swara, Anggota IKAPI

Mansjoer, A.. 2010 Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga, Jilid Satu. Jakarta :Media
Aeskulapius

Saraswati S., 2009. Diet Sehat untuk Penyakit Asam Urat, Diabetes, Hipertensi dan Stroke,
Cetakan 1, Jogjakarta : A Plus Books

Sari M. 2010. Sehat dan Bugar tanpa Asam Urat, cetakan 1. Nopember, Araska Publisher

Smeltzer, SC & Bare, BG, 2012, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth,
Edisi 8 Vol 2, EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai