THEGORBALSLA
MENU
INSPIRASI
PENDIDIKAN
AGAMA
TEKNOLOGI
MAKANAN
Home
Pendidikan
Sejarah
20 Pahlawan Nasional yang Wajib Kamu Ketahui !
DAFTAR ISI
Ahmad Yani – Pahlawan Nasional
As’ad Syamsul – Pahlawan Nasional
Cut Mutia – Pahlawan Nasional
Cut Nyak Dhien – Pahlawan Nasional
Idham Chalid – Pahlawan Nasional
Jendral Sudirman – Pahlawan Nasional
John Lie – Pahlawan Nasional
Kartini – Pahlawan Nasional
K.H Ahmad Dahlan – Pahlawan Nasional
Ki Hajar Dewantara – Pahlawan Nasional
Lafran Pane – Pahlawan Nasional
Laksamana Mala – Pahlawan Nasional
Mohammada Hatta – Pahlawan Nasional
Pangeran Antasari – Pahlawan Nasional
Pangeran Diponegoro – Pahlawan Nasional
Pattimura – Pahlawan Nasional
Soekarno – Pahlawan Nasional
Sultan Hassanudin – Pahlawan Nasional
Sultan Mahmud Baharuddin – Pahlawan Nasional
Tan Malaka – Pahlawan Nasional
Ahmad Yani lahir pada tanggal 19 Juni 1922 di Jenar, Purworejo, Jawa tengah.
Semua anggota keluarganya bekerja di pabrik gula milik orang Belanda. Pada tahun
1927, Ahmad Yani bersama keluarganya pindah ke Batavia, dimana ayahnya
bekerja untuk General Belanda. Pada tahun 1940, Ahmad Yani menjalani wajib
militer dengan tentara Hindia-Belanda dan meninggalkan sekolah tingginya.
Kemudian Ahmada yani belajar topografi di kota Malang, Jawa Timur. Pada tahun
1942, proses belajar mengajarnya terganggu karena datangnya pasukan dari
Jepang. Pada waktu yang bersamaan, Ahad Yani dan kelurganya pindah ke Jawa
Tengah.
Pada tahun 1943, Beliau bergabung dengan dengan tentara militer yang di sponsori
Jepang Peta (Pembela Tanah Air) dan melanjutkan latihannya di Magelang. Setelah
selesai pelatihan ini, Ahmad Yani minta untuk di lantik sebagai sebagai komandan
peleton Peta dan kemudian dipindahkan ke Bogor, Jawa Barat. Setelah bertugas
disana, kemudian kembali ke Magelang sebagai Instruktur.
AS’AD SYAMSUL – PAHLAWAN NASIONAL
K.H.R As’ad Syamsul Arifin lahir pada tahun 1897 di kota mekah dan wafat pada
tanggal 4 Agustus 1990 di Situbondo jawa Timur tepat di usia 93 tahun. K.H.R As’ad
adalah seorang ulama besar sekaligus seorang tokoh Nahdlatul Ulama dan terakhir
menjabat sebagai Dewan Penasehat (musytasar) dan beliau menjabat di Nahdlatul
Ulama hingga sampai akhir hayatnya. Selain menjabat sebagai tokoh besar di
Nahdlatul Ulama, beliau juga pengasuh sebuah pondok pesantren Salafiyah
Syafi’iyah di Desa Sukorejo, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa
Timur.
K.H.R As’ad juga sebagai penyampai pesan (Isyarah) berupa tongkat yang disertai
dengan Ayat Al-Qur’an dan Kholil Al-Bangkalani untuk Hasyim Asy’ari dan saat itu
menjadi cikal bakal berdirinya Nahdlatul Ulama.
CUT MUTIA – PAHLAWAN NASIONAL
Cut Mutia lahir pada tahun 1970 di Keureutoe, Pirak, Aceh Utara dan wafat pada
tanggal 24 Oktober 1910. Cut Mutia adalah seorang tokoh pahlawan nasional
Indonesia dari Aceh. Pada awalnya Cut Mutia merupakan pahlawan dalam
perlawanan Belanda bersama suaminya yaitu Teuku Muhammad atau Teuku Tjik
Tunong.
Setelah Cut Mutia di tinggal oleh Teuku Muhammad, kemudian beliau menikah lagi
dengan Pang Nangroe sesuai wasiat dari suaminya sebelum wafat. Mereka
bergabung dibawah pimpinan Teuku Muda Gantoe. Tetapi pada suatu pertempuran
di Paya Cicem, Cut Muti dan para wanita lainnya melarikan diri dan lari ke hutan.
Sedangkan Pang Nagroe tetap melakukan perlawanan yang akhirnya tewas pada
tanggal 26 September tahun 1910.
Karena atas jasa- jasanya, Pemerintah Republik Indonesia mengabadikan fotonya
dalam mata uang kertas Rp.1000 an.
CUT NYAK DHIEN – PAHLAWAN NASIONAL
Cut Nyak Dhien merupakan seorang pahlawan Indonesia yang dilahirkan pada tahu
1984 di Lampadag, kerajaan Aceh. Beliau merupakan salah satu pahlawan wanita
yang memiliki semangat tinggi dalam melawan Belanda.
Cut Nyak Dhien memiliki seorang suami yaitu Teuku Umar. Beliau juga salah satu
pahlawan nasional Indonesia yang gugur di medan perang. Teuku Umar wafat pada
tanggal tanggal 11 januari tahun 1899. Sedangkan Cut Nyak Dhien sendiri wafat
pada tanggal 6 November tahun 1908 dan dimakamkan di Sumedang, Jawa Barat.
Cut Nyak Dhien juga bergabung dengan para pejuang Aceh yang pada saat itu
belum tertangkap. Nama Cut Nyak Dhien kini namanya diabadikan sebagai Bandar
Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya di Meulaboh.
IDHAM CHALID – PAHLAWAN NASIONAL
Dr. KH. Idham Khalid adalah pahlawan nasionala Indonesia yang lahir pada tanggal
27 Agustus 1921 di Satui, Kalimantan Selatan. Belaiu wafat pada tanggal 11 Juli
2010 tepat di usia 88 tahun. Idham Khalid merupakan salah satu pahlawan yang
sangat berpengaruh pada saat masanya.
Idham khalid merupakan tokoh paling muda pada saat memimpin ormas dan belia
salah satu orang yang menjabat paling lama. Idham Khalid selain terkenal sebagai
tokoh besar pada zaman orde baru maupun orde lama. Ormas tersebut berdiri pada
tahun 1926. Dalam ormas tersebut diberi logo bola dua dan bintang Sembilan.
Idham melewati karirnya dengan sangat cemerlang hingga pada puncak impiannya.
JENDRAL SUDIRMAN – PAHLAWAN NASIONAL
John Lie lahir di Menado pada tanggal 9 Maret 1911dari keluaga Tionghoa. Pada
awalnya John merupan seorang mualim dari di pelayaran niaga milik pemerintahan
Belanda, Koninklijke Pakertvaart Maatchappij atau sering disingkat KPM yang
kemudian bergabung dengan ALRI. Pada saat itu John sedang bertugas di Cilacap.
John berhasil membersihkan ranjau yang ditanam oleh Jepang, pada masa itu
untuk menghalau pasukan sekutu. Atas jasanya John dinaikkan pangkatnya menjadi
Mayor. Dengan menggunakan kapal motornya, John dengan beraninya menembus
blockade laut yang di sekitar perairan Selat Malaka yang dilakukan oleh Angkatan
Laut Belanda.
John melakukan paling sedikit 15 kali berhasil menembus blokade Belanda. Pada
tahun 1947-1949 John berhasil memasok senjata, amunisi, dan obat- obatan dalam
jumlah besar kepada para pejuang yang ada di Sumatra.
KARTINI – PAHLAWAN NASIONAL
Raden Ayu Kartini atau Raden Adjeng Kartini adalah salah satu pahlawan nasional
wanita yang sangat berjasa untuk bangsa ini. Kartini hampir seluruh hidupnya
dihabiskan untuk memperjuangkan kesetaraan untuk kaumnya. Belia juga dikenala
sebagai pelopor kebangkitan wanita pribumi.
Raden Adjeng Kartini lahir di Jepara pada tanggal 21 April 1879. Pada tanggal 12
November 1903 Kartini menikah dengan seorang bupati rembang Singgih Djojo
Adhiningrat yaitu seorang yang sudah pernah memiliki tiga istri. Setelah menikah,
Kartini hijrah ke Rembang mengikuti suaminya. Beliau diberi kebebasan oleh
suaminya untuk mendirikan sekolah untuk wanita di daerah komplek kabupaten
Rembang dan bangunan tersebut sekarang dijadikan sebagai Gedung Pramuka.
Kartini wafat pada tanggal 17 September 1879 pada usia 25 tahun. Untuk
mengenang jasa perjuangan Kartini, maka hari kelahirannya selalu diperingati
sebagai Hari Kartini.
K.H AHMAD DAHLAN – PAHLAWAN NASIONAL
Muhammad Darwis atau Ahmad Dahlan adalah salah satu pahlawan nasional
Indonesia. Beliau lahir pada tanggal 1 Agustus 1868 di kota Yogyakarta. Beliau
merupakan putera ke empat dari tujuh bersaudari dari keluarga K.H Abu Bakar.
K.H Abu bakar adalah seorang ulama besar dan khatib tersohor di Masjid Besar
Kesultanan Yogyakarta. Pada saat usianya masih 15 tahun, beliau pergi haji dan
tinggal di mekah selama 5 tahun. Pada periode itu Ahmad Dahlan mulai
berinteraksi dengan pemikiran islam.
Pada tanggal 18 November 1912 beliau mendirikan sebuah organisasi
Muhammadiyah di Kauman, Yogyakarta. Beliau ingin mengadakan pembaharuan
dalam berfikir dan beramal sesuai dengan tuntunan agama islam. Beliau ingin
mengajak umat islam kembali hidup sesuai dengan ajaran islam menurut tuntunan
al- Qur’an dan al- Hadist.
Sejak awal mendirikan organisasi Muhammadiyah. Beliau sudah menetapkan bahwa
Muhammadiyah bukan organisasi politik tetapi organisai ini bersifat sosial dan
bergerak dalam bidang pendidikan. K.H Ahmad Dahlan wafat pada tanggal 23
Februari 1923 pada usia 54 tahun.
Baca : Nilai Nilai Pancasila
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat sejak tahun 1922 namanya diganti menadi Ki
Hajar Dewantara. Beliau adalah pahlawan nasional Indonesia yang merupakan
seorang aktivis pergerkan kemerdekaan Indonesia, politisi, kolumnis dan juga
seorang pelopor dalam bidang pendidikan kaum pribumi pada masa penjajahan
belanda.
Beliau adalah pendiri Perguruan Tinggi Taman Siswa di Yogyakarta. Suatu lembaga
pendidikan yang memberikan kesempatan pada masyarakat pribumi untuk
mendapatkan hak pendidikan seperti halnya seorang priyayi ataupun orang- orang
Belanda.
Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 dan meninggal
pada tanggal 26 April 1959 di Yogyakarta, tepatnya pada usia 69 tahun. Setelah
meninggal, Beliau dinobatkan sebagai pahlawan nasional ke 2 setelah Presiden RI
Ir. Soekarno.
LAFRAN PANE – PAHLAWAN NASIONAL
Lafran Pane lahir pada tanggal 5 Februari 1922 di Padang Sidempuan. Tetapi
menurut berbagai tulisan sebelumnya, beliau lahir pada tanggal 12 April 1923 di
kampung Pangurabaan, Kecamatan Sipirok yang terletak di kaki gunung Sibualbuali
ibu kota Tapanuli Selatan.
Lafran Pane memulai pendidikannya di Pesantren Muhammdiyah Sipirok yang
dilanjutkan oleh Pesantern K.H Ahmad Dahlan di kampung Setia dekat dengan Desa
Parsominan Sipirok. Beliau merupakan salah satu pendiri Himpunan Mahasiswa
Islam (HMI) yang didirikan pada tanggal 5 Februari 1957.
Lafran Pane sangat berperan penting terhada Himpunan Mahasiswa Islam sehingga
pada konggres XI HMI pada tahun 1974 di Bogor ditetapkan bahwa Lafran Pane
sebagai pemarkasanya berdirinya HMI. Lafran Pane wafata pada tanggal 24 Januari
1991.
LAKSAMANA MALA – PAHLAWAN NASIONAL
Mohammad Hatta merupakan salah satu pahlawan nasional Indonesia yang juga
sering di sebut dengan panggilan Bung Hatta. Beliau adalah seorang wakil presiden
Ir. Soekarno, presiden yang pertama kali di Indonesia. Beliau lahir pada tanggal 12
Agustus 1902 di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat. Bersama dengan Ir. Soekarno
Bung Hatta merupakan seorang pejuang, beliau mendapat gelar sebagai pahlawan
proklamator., negarawan, ekonom dan juga menjabat sebagai wakil presiden.
Beliau bersama dengan Soekarno berperan penting dalam kemerdekaan republic
Indonesia dari penjajahan Hindia Belanda dan kemudian memproklamasikan
kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Pada saat menjabat sebagai wakil presiden, beliau menulis buku tentang kopreasi.
Sehingga karena perannya tersebut, beliau mendapat julukan sebagai “Bapak
Koprasi”.
PANGERAN ANTASARI – PAHLAWAN NASIONAL
Pangeran Diponegoro adalah salah satu pahlawan nasional yang sangat berjasa
untuk bangsa ini. Beliau merupakan salah satu kerturunan dari keratin Yogyakarta.
Bersama dengan rakyat Indonesia melawan pemerintahan Belanda pada tahun 1825
– 1830.
Pangeran Diponegoro lahir pada tanggal 25 November 1785 di kota Yogyakarta dan
wafat pada tanggal 8 Januari 1855 di Mkasar. Beliau adalah putra pertama dari
sultan Hamengkubuwana III, yang pada saait itu menjabat sebagai Raja Kesultanan
yang ke tiga. Nama Pangeran Diponegoro digunakan sebagai nama jalan di
beberapa kota besar di Indonesia.
Bahkan tidak hanya sebagai nama jalan, tetapi sebagai nama- nama tempat lain
seperti Universitas Diponegoro dan Stadion Diponegoro. Pada tanggal 6 November
1973, beliau mendapat gelar sebagai Pahlawan Nasional.
PATTIMURA – PAHLAWAN NASIONAL
Pattimura atau sering disebut dengan panggilan Kapitan Pattimura memiliki nama
asli yaitu Thomas Matulessy. Kapittan Pattimura lahir pada tanggal 8 Juni 1783 di
Maluku. Beliau dikenala sebagai pemimpin pasukan pada saat terjadi peperangan
besar, salah satunya perang pada tahun 1817. Panggeran Pattimura juga dapat
menyatukan semangat rakyat dari Kerajaan Ternate hingga Tidore. Perang yang
sangat ganas dan terkenal adala perang Pattimura.
Pangeran Pattimura adalah seorang yang berjuang untuk Maluku pada saat
melawan VOC Belanda. Sebelumnya, beliau adalah seorang mantan sersan di
militer Inggris. Sebagai seorang panglima perang, beliau beliau yang mengatur
strategi perang bersama para pembantunya. Beliau dinobatkan sebagai Kapitten
Pttimura pada tanggal 16 Mei 1817.
SOEKARNO – PAHLAWAN NASIONAL
Sultan Hassanudin adalah seorang pahlawan nasional yang berasal dari Makasar,
Sulawesi Selatan. Belaiu dikenal sebagai penguasa kerajaan islam Gowa hingga
mencapai masa kejayaannya dan merupakan salah satu kerajaan terbesar di bagian
timur pada Abad ke-16.
Sultan Hassanudin lahir pada tanggal 12 Januari 1631 di Makasar, Sulawesi Selatan
dan meninggal pada tanggal 12 Juni 1670 di Makasar, Sulawesi Selatan pada usia 39
tahun. Sejak dari Pemerintahan Alaudin hingga Pemerintahan Sultan Hassanudin,
kerajaan Gowa memiliki pendirian yang sama yaitu menolak keras monopoli
perdagangan yang dilakukan VOC Beanda. Pada saat Kerajaan Gowa merupakan
salah satu kerajaan terbesar di wilayah bagian timur Indonesia yang mana jalur
perdagangan sanagt dikuasai.
SULTAN MAHMUD BAHARUDDIN – PAHLAWAN NASIONAL
Related Posts
10 Pahlawan Revolusi yang Wajib Kamu Ketahui !
No Responses
1. Pingback: 10 Pahlawan Revolusi Indonesia | Nama, Biografi, Gambar [LENGKAP] 22
OCTOBER 2018
Leave a Reply
Search
Thegorbalsla Copyright © 2019.