Gaming Disorder
Sepanjang era modern canggih sekarang, sering juga disebut dengan Industri
4.0 yang meng-upgrade lini produksi dengan komputer dan robot. Jadi, industri 4.0
juga pasti menggunakan komputer dan robot ini sebagai dasarnya. Kemajuan yang
paling terasa adalah internet. Semua komputer tersambung ke sebuah jaringan
bersama. Komputer juga semakin kecil sehingga bisa menjadi sebesar kepalan tangan
kita, makanya kita jadi punya smartphone. Memiliki gadget seperti smartphone, saat
ini tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa. Generasi tua, muda, bahkan anak-anak,
sudah sangat akrab dengan teknologi yang satu ini. Main HP sudah jadi salah satu
rutinitas yang sulit dipisahkan dari anak. Ada beberapa dampak positif yang bisa
diperoleh anak melalui penggunaan gadget, seperti dapat mengakses pengetahuan
atau bahan pelajaran dengan mudah, mempermudah komunikasi di situasi darurat,
serta memberikan hiburan. Namun, di balik manfaatnya, banyak juga sisi negatif
sebagai dampak penggunaan gadget pada anak, yang perlu kita waspadai, seperti
membuat anak malas belajar dan ketergantungan dengan gadget sehingga bisa
membuat anak tertutup dan tidak melakukan interaksi dengan lingkungannya
kemudian menyebabkan obesitas karna anak terus saja diam bermain gadget tanpa
melakukan aktivitas.
Salah satu sarana untuk hiburan yang paling terkenal dikalangan anak-anak
maupun remaja sekarang adalah seperti bermain game online. Game online sangat
berkembang pesat akhir-akhir ini. Semakin lama, permainannya semakin
menyenangkan. Mulai dari tampilan, gaya bermain, grafis permainan, resolusi
gambar dan lain sebagainya. Tak kalah juga bervarisasinya tipe permainan seperti
permainan perang, petualangan, perkelahian dan game online jenis lainnya yang
membuat menariknya permainan. Semakin menarik suatu permainan, semakin
banyak orang yang memainkan game online tersebut.
Game online memiliki pengaruh yang cukup besar bagi orang yang
memainkan game tersebut. Salah satunya adalah anak-anak karena mereka sudah
memiliki dan memainkan game online. Anak-anak zaman sekarang sudah dibiasakan
dengan gadget untuk bermain game online.
Biasanya game online ini dimainkan oleh kalangan pelajar, mulai dari SD,
SMP, SMA dan juga mahasiswa pada umumnya. Hal ini dapat diketahui dari
banyaknya game-game online yang sangat mudah di download pada handpone
android maupun IOS. Pelajar yang sering memainkan suatu game online akan
menyebabkan ketagihan karena jika bermain dengan kalah akan mencoba lagi supaya
menang. Jika menang hatinya senang, maka akan mengulanginya lagi berkali kali
sampai bosan. Contoh game online yang sekarang ini baru di gemari kalangan remaja
adalah mobile legends dan PUBG.
Dampak negatif dari game online bagi pelajar adalah siswa akan malas belajar
dan sering menggunakan waktu luang mereka untuk bermain game. Siswa akan
mencuri curi waktu dari jadwal belajar mereka untuk bermain game online. Bahkan di
saat pelajaranpun digunakan untuk memainkan game. Waktu untuk belajar dan
membantu orang tua sehabis jam sekolah akan hilang karena main game. Waktu pola
makan akan terganggu, emosional siswa juga akan terganggu karena efek game ini.
Uang jajan bisa digunakan untuk membeli kartu perdana yang akses internetnya lebih
cepat.
Ada sejumlah kasus anak dan remaja yang mengalami gangguan jiwa diduga
karena kecanduan game online. Di Semarang, Jawa Tengah, mengutip pemberitaan
Kompas.com, Kamis (31/10/2019), sebanyak 8 pelajar di Rumah Sakit Jiwa Daerah
(RSJD) Amino Gondohutomo, Kota Semarang, karena terindikasi kecanduan game.
Oleh karena itu, dalam hal ini peran orangtua sangat berpengaruh untuk
mengontrol anak-anaknya, Karena, ketika mereka mulai kecanduan, untuk belajar
akan sulit konsentrasi, di sini orangtua harus membatasi anak-anak mereka. Selain
itu, pihak sekolah juga harus memberikan edukasi tentang efek dan pengaruhnya, ini
masalah besar, ketika anak ini kecanduan dan menikmati kemudian dia dihambat,
maka tidak bisa mengontrol diri. Apalagi anak-anak kecanduan ini menggunakan
uang jajannya untuk ke warung internet dan bermain.
Namun jika mampu di kontrol, game ini banyak manfaatnya, karena ada
penelitian yang menyebutkan game itu juga dapat melatih otak untuk berfikir.
Permainan itu boleh, namun harus diawasi dan kontrol, jangan jadikan kebutuhan
pokok, ditakutkan mereka fokus pada permainan tersebut saja.
Gaming disorder adalah pola perilaku bermain game yang tidak terkendali
hingga dapat mengganggu minat dan aktivitas sehari-hari. Pola perilaku bermain
game yang tidak terkendali hingga mengganggu minat dan aktivitas sehari-hari bisa
menjadi pertanda utama dari gaming disorder. Orang yang menderita kelainan ini
akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain game dan memiliki
ikatan emosional yang erat dengan kebiasaan ini, seperti halnya yangterjadi pada
remaja yang sempat saya wawancarai.
Beberapa langkah perawatan di bawah ini juga mungkin dapat digunakan
sebagai pilihan perawatan gaming disorder:
1. Edukasi.
Dengan memberikan pengetahuan mengenai bahaya kecanduan games
terhadap kesehatan mental serta mengenai gaming disorder secara
keseluruhan.
2. Mencoba pengobatan yang umum digunakan untuk kondisi
kecanduan.
Perawatan ini umumnya termasuk membantu penderita mengontrol
keinginannya, bagaimana menghadapi pikiran-pikiran tidak rasional yang
muncul, serta belajar untuk mencari solusi dari masalah yang dihadapi.
3. Bantuan keluarga.
Apabila kecanduan game yang dialami membuat hubungan dengan
keluarga semakin memburuk, keluarga juga dianjurkan untuk
berpartisipasi dalam terapi tersebut.
4. Menjalani gaya hidup baru.
Untuk mencegah terjadinya kecanduan bermain game, seseorang harus
dapat mengenali kemampuan serta kelebihan yang dimilikinya dan
menemukan kegiatan lain selain bermain game yang dianggap
menyenangkan.