Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross

sectional study dimana pengukuran atau pengamatan variabel dependen dan

independen dilakukan pada saat bersamaan (Nursalam, 2013). Pada penelitian ini

peneliti melakukan pengukuran terhadap variabel independen yaitu sex education

dari orangtua dan variabel dependen yaitu perilaku seksual beresiko pada remaja,

yang dilakukan secara bersamaan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini telah dilaksanakan di SMAN 9 Pekanbaru pada bulan Juli

sampai bulan Januari 2019. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juli sampai

dengan Desember 2019.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi
Populasi adalah subjek (misalnya manusia/klien) yang memenuhi kriteria

yang telah ditetapkan (Nursalam, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah

siswa/ siswi kelas X, XI, dan XII di SMAN 9 Pekanbaru . Berdasarkan data yang

diperoleh dari guru BK di SMAN 9 Pekanbaru terdapat 1008 siswa tersebar di 28

kelas yang tiap kelasnya berisi 36 siswa.

41
2. Sampel

Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan

sebagai subjek penelitian melalui sampling . Sampeldiambil dengan menggunakan

rumus Slovin sebagai berikut (Hidayat. A.Aziz, 2008):

𝑁
n = 1+𝑁(𝑑)2

1008
n=
1+1008(0.1)2

= 91 orang siswa/siswi

Keterangan:

N = jumlah populasi

n = jumlah sampel

d = tingkat kepercayaan atas ketetapan yang diinginkan (0.1)

untuk penarikan sampel dari masing- masing kelas digunakan teknik

Proposional Random Sapling yakni :

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑡𝑟𝑎𝑡𝑢𝑚


𝑛= 𝑥 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X, XI, dan XII di

SMAN 9 Pekanbaru. Adapun kriteria sampel pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Kriteria inklusi, yaitu siswa/siswi kelas X, XI, dan XII yang bersedia

menjadi responden, tinggal dengan orangtua

b. Kriteria eksklusi, yaitu siswa/siswi kelas X, XI, dan XII yang tidak

hadir atau sakit saat dilakukan penelitian

42
Pengambilan/ pemilihan sampel dilakukan dengan teknik Simple Random

Sampling yaitu pengambilan sampel secara acak sederhana, dengan cara

mengundi (lotterytechnique) (Notoatmodjo, 2012).

D. Definisi Operasional

Variabel penelitian adalah berupa variabel bebas (independen) dan

variabel terikat (dependen). Variabel bebas (independen) dari penelitian ini adalah

sex education dari orangtua. Sedangkan variabel terikat (dependen) penelitian ini

adalah perilaku seksual beresiko pada remaja.

N Variabel Defenisi Cara Alat Ukur Skala Hasil Ukur


o Ukur Ukur
1 Dependen Segala tingkah laku angket Kuesioner Ordinal Resiko
: yang didorong oleh rendah jika
Prilaku hasrat seksual dan nilai X ≤
seksual dapat menimbulkan mean/med
beresiko gairah seksual
remaja terhadap lawan Resiko
jenis, seperti tinggi jika
berfantasi, nilai X ≥
berpegangan mean/med
tangan, ciuman,
pelukan,
masturbasi, oral
seks, anal seks,
vaginal seks.
2 Independe Upaya yang angket Kuesioner Ordinal Baik jika
n: dilakukan oleh nilai X ≥
Sex orang tua untuk mean/
Education memberikan median
dari Orang informasi/pengetah
Tua uan sehingga Kurang jika
terbentuknya sikap, nilai X ≤
nilai-nilai dan mean/
keyakinan yang median
benar pada remaja
mengenai
seksualitas.

43
E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden

yang dikumpulkan pengisian juesioner oleh responden yang meliputi

pertangan-pertanyaan mengenai prilaku seksual beresiko dan seks edukasi

dari orang tua.

b. Data Skunder

Data yang digunakan adalah data yang didapat dari Guru di SMAN

9 Pekanbaru, meliputi jumlah siswa dan jumlah siswa disetiap kelas

X,XI,XII.

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini untuk tiap variabel

menggunakan kuesioner pada responden penelitian. Kuesioner yang diberikan

terdiri dari 3 bagian yang digunakan untuk menilai demografi responden, perilaku

seksual dan sex education dari orangtua yaitu:

a. Data demografi responden berupa kuesioner yang terdiri dari : inisial,

umur, jenis kelamin, pendidikan.

b. Perilaku seksual beresiko

Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner perilaku seksual yang

disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan teori – teori yang terkait, yang

44
terdiri dari beberapa item yang akan dilakukan uji validitas oleh peneliti

terlebih dahulu. Meliputi pernah melakukan kegiatan-kegiatan berupa

berfantasi/berimajinasi tentang aktifitas seksual, berpegangan tangan,

berciuman bibir dengan pipi/kening/tangan, berciuman bibir dengan pacar

atau lawan jenis, berpelukan, meraba diarea sensitif, meransang alat

kemaluan, (masturbasi/onani), menempelkan/menggeskan alat kelamin

ada dan tidak memakai pakaian dengan pacar/lawan jenis, melakukan oral

seks, anal seks dan melakukan hubungan badan dengan pacar/lawan jenis.

c. Sex education dari orang tua

Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tentang sex education

dari orangtua yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan teori – teori

yang terkait, yang terdiri dari beberapa item yang akan dilakukan uji

validitas oleh peneliti terlebih dahulu. Meliputi ada atau tidak adanya

orang tua menjelaskan tentang menstruasi, mimpi basah, tidak boleh tidur

sekamar dengan saudara lawan jenis, melarang melakukan aktifitas

seksual beresiko seperti berpegangan tangan, berpelukan, meraba,

berciuman, keluar malam dengan lawan jenis menjelaskan mengenai

perubahan yang terjadi dimasa pubertas, akibat dari perilaku, gangguan

seksual dan penyakit menular seksual.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

kuesioner untuk mengetahui hubungan antara Sex education dari orang tua dengan

prilaku seksual beresiko pada remaja di SMAN 9 Pekanbaru. Jenis kuesioner

45
yang digunakan dengan pilihat jawaban tertutup, artinya semua jawaban sudah

disediakan dan responden tinggal memilih jawaban yang tersedia.

F. Etika Penelitian

Etika penelitian merujuk pada prinsip-prinsip etis yang diterapkan dalam

kegiatan penelitian. Peneliti melakukan penelitian dengan menekankan masalah

etik menurut Kelana, K.D (2011) yang meliputi:

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)

Subjek memiliki hak asasi dan kebebasan untuk menentukan pilihan

ikut atau menolak penelitian (autonomy). Tidak boleh ada paksaan atau

penekanan tertentu agar subjek bersedia ikut dalam penelitian. Sebelum

lembar persetujuan diberikan pada siswa/siswi SMAN 9 Pekanbaru, peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan yang akan dilakukan. Setelah diberikan

penjelasan, lembar persetujuan diberikan kepada siswa/siswi SMAN 9

Pekanbaru.

Informed Consent adalah suatu proses komunikasi, bukan suatu

formulir. Bentuk formulir itu hanya merupakan persetujuan, pengukuhan atau

pendokumentasian apa yang telah disepakati bersama antara peneliti dengan

siswa/siswi SMAN 9 Pekanbaru.

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek (respect for privacy and

confidentiality)

Siswa/siswi SMAN 9 Pekanbaru sebagai subjek penelitian memiliki

privasi dan hak asasi untuk mendapatkan kerahasiaan informasi. Peneliti

46
perlu merahasiakan berbagai informasi yang menyangkut privasi subjek

yangbtidak ingin identitas dan segala informasi tentang dirinya diketahui

orang lain. Prinsip ini diterapkan dengan cara meniadakan identitas seperti

nama dan alamat subjek kemudian diganti dengan kode atau inisial tertentu.

Peneliti akan menjamin kerahasiaan siswa/siswi SMAN 9 Pekanbaru agar

tidak merugikan baik peneliti maupun subjek penelitian dan melindungi

privasi masing-masing subjek penelitian.

3. Menghormati keadilan dan inklusivitas (respect for inclusiveness)

Peneliti memberikan kuisioner dengan memantau responden dalam

mengisi kuesioner yang diberikan. Peneliti memberlakukan semua responden

sama tidak ada yang dibeda-bedakan dalam melaksanakan penelitian. Semua

responden sama-sama diberikan kuisioner serta hak dalam mengisi kuisioner.

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harm

and benefits)

Penelitian ini tidak menimbulkan kerugian karena penelitian ini dijaga

kerahasiaan responden dari berbagai pihak, dengan mencantumkan inisial

pada kuesioner, bukan nama responden, karena responden takut apabila nama

responden dicantumkan dan diketahui oleh pihak sekolah. Sehingga

responden bisa leluasa, jujur, dan terbuka dalam mengisi kuesioner.

Penelitian ini juga memberikan manfaat karena setelah mengisi kuesioner,

peneliti memberikan pendidikan seksual beresiko remaja pada responden.

47
G. Teknik Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (Nursalam,2008) kegiatan dalam proses pengolahan

data meliputi :

1. Penyuntingan data

Setelah kuesioner diisi oleh responden, peneliti mengecek isian kuesione

tersebut yang meliputi :

a. Lengkap, semua pertanyaan terisi jawaban

b. Jelas, jawaban pertanyaan penelitian cukup jelas dibaca

c. Konsisten, beberapa pertanyaan yang berkaitan isinya konsisten

2. Pengkodean

Masing-masing kuesioner diberi kode dan nilai pada setiap kuesioner dan

jawaban responden untuk memudahan pengolahan data. Pengkodean merupakan

kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi angka.

3. Pemasukkan data (entry)

Seluruh data yang telah dikoding dan diedit kemudian dimasukkan ke

dalam komputer sesuai dengan urutan nomor responden yang diteliti seperti yang

tertera pada instrument penelitian. Sehingga memudahkan peneliti untuk

melakukan proses pengolahan data.

4. Pembersihan Data (Cleaning)

48
Proses pengecekan kembali seluruh data untuk melihat kesalahan yang

mungkin terjadi pada saat data dientri ke dalam komputer, sehingga diperoleh data

yang lebih valid dan relevan dengan cara melihat distribusi frekuensi dari variabel

dan menilai kelogisan data tersebut.

H. Analisis Data
1. Analisa Univariat
Analisa yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian

(Notoadmodjo, 2012). Analisa univariat yaitu untuk proporsi frekuensi masing-

masing variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini, analisis univariat dilakukan

terhadap variabel dependen yaitu perilaku seksual beresiko pada remaja dan

variabel independennya sex education dari orangtua. Analisis univariat dalam

penelitian ini dilakukan melalui proses komputerisasi dengan distribusi frekuensi.

2. Analisa Bivariat
Setelah masing-masing variabel penelitian dianalisis selanjutnya masing-

masing variabel yaitu variabel dependen dan independen dihubungkan. Analisis

bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji Chi- Square, hasil analisis

dikatakan bermakna jika nilai p value ≤ 0,05 (ada hubungan). Dan dikatakan tidak

bermakna jika p value > 0,05 (tidak ada hubungan) (Notoatmodjo, 2012).

49

Anda mungkin juga menyukai