Anda di halaman 1dari 17

Cuci tangan Langkah:

Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak
tangan secara lembut dengan arah memutar.
Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci
Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan

5 Momen cuci tangan :

Sebelum bersentuhan (kontak) dengan pasien.


Sebelum melakukan tindakan medis (asepsis)
Sesudah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien.
Sesudah bersentuhan dengan pasien.
Sesudah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien

Kelemahan Pemberian Simpel Mask Kelemahan Simpel Mask :


Tidak dapat memmemberikan konsentrasi < 40 %
Tidak nyaman bagi klien
Mengiritasi mulut dan pipi
Aktifitas makan dan bicara terganggu
Menyebabkan mual dan muntah sehingga resiko aspirasi
Jk aliran rendah dapat menumpuk carbondioksida
Oksigenisasi :
1. Low Flow Low Concentration
Nasal Canul :1-6 L (22-44%)/ Saturasi :91-94%
Simple Mask 5-8L
2. Low flow High Concentration
Rebrething Mask 8-12L(40-60%)
Non Rebreathing Mask 12-15L(80-100%)
(Saturasi 85-90%)
3. High flow high concenration
CPAP/Ventilator (saturasi <85%)

Manfaat vit D Manfaat vit D


buat kekuatan tulang,
kekuatan masa otot,
kes mulut
menjaga kes.Ibu Hamil
mengurangi resiko sejumlah penyakit : DM, HT
Dosis BCG IMUNISASI
Heb B 0.5 ml/ IM Paha Kanan
BCG 0.05ml/ IC pada lengan kanan
Polio 2 tetes/Oral
IPV 0.5 ml/ IM paha kiri
DPT-HB-HiB 0.5ml/IM paha pada bayilengan kanan Batita
Campak 0.5ml/ SC lengan Kiri
DT 0.5ml/IM lengan Kiri(bulan November)
TD 0.5 ml/ IM lengan kiri(bulan November)
Imunisasi yang menyebabkan demam : DPT dan Campak
Imunisasi yang membuat demam dan kaku : DPT

Vaksin sensitif Beku Imunisasi sensitif Panas : Polio,BCG,Campak


Imunisasi Sensitif Beku : Hepatitis B,DT,TD,DPT/HB/HIB
Komunikasi Lansia dg Ego State Ego state:
Orang tua : ditandai dengan bijaksana, sopan,adil,pandai,cerdik, murah hari. Kata
yang digunakan seperti :kasian kamu, pokoknya, awas, kamu sih, jangan
Dewasa : ditandai dengan pemikiran yang rasional dan objektif, kemampuan
mengolah data. Kata yang digunakan seperti : apa, dimana, kapan, bagaimana,
mengapa, menurut hemat saya..
Anak : ditandai malu-malu, berisik/ribut,menggigitk kuku, cengeng, kalem,
merengek. Kata yg muncul seperti : kepunyaanku, wow, eng ing eng, asyik, oi,
malu ah
APD 1. Level 1
Baju kerja, Masker bedah, sarung tangan sekali pakai
Digunakan saat :
a. Tracing ke rumah-rumah
b. praktek umum/kegiatan tidak menimbulkan aerosol
c.triage pra pemeriksaan, rawat jalan umum
d.ambulan (tidak kontak lsg dengan pasien)
2. Level 2
Sarung tangan sekali pakai, masker bedah, google, headcap, gown
Digunakan saat :
a. polikliknik pemeriksaan pasien dg gejala infeksi pernafasan
b. ruang rawatan pasien covid
c. mengantar ODP,PDP covid 19
d. ambulance (menaikan dan menurunkan pasien ODP/PDP covid 19)
e. pengambilan sampel non pernafasan
f. Radiologi PDP,ODO covid 19
g. membersihkan ruangan pasien covid (OB)
3. Level 3
Sarung tangan steril, google,faceshield, headcap, apron/gown,overall,masker
N95,Boot
Digunakan saat :
a. ruang tindakan atau tind.operasi pada ODP,PDP/terkomfirmasi covid
b.kegiatan yg menimbulkan aerosol (intubasi,ekstubasi,trakeostomi, NGT, dll pada
Odp,PDp /terkonfirmasi covid)
pengambilan sampel pernafasan
Urutan melepas dan memasang APD Pemakaian
a. Lakukan kebersihan tangan
b. Sepatu tertutup
c. Kebersihan tangan
d. Pasang apron/gown
e. Masker bedah/N95
f. Google/kaccamata
g. Penutup kepala
h. Sarung tangan
Pelepasan
a. Sarung tangan
b. Kebersihan tangan
c. Apron/gaun
d. Cuci tangan
e. Penutup kepala
f. Cuci tangan
g. Kacamata (masukan ke kontainer)
h. Cuci tangan
i. Cover shoes/ganti sepatu
j. Cuci tangan
k. Masker
l. Cuci tangan
Indikasi pemasangan NGT Pada pasien perdarahan lambung
Melihat cairan lambunf
Bilas lambung (misal pada pasien keracunan)
Pemenuhan nutrisi pada pasien dengan gangguan saluran cerna
Pemasangan manset saat mengukur tekanan darah 1-2 cm diatas arteri bracialis/ 2-3 cm di atas fossa cubiti
pasien yang dibatasi cairan dan natrium? Gagal ginjal Kronik
Menghitung Urine normal Dewasa 0.5-1cc/KgBB/Jam
Anak atau bayi 1-2cc/kgBB/jam
Untuk rumus diuresis : Jumlah urine/kgBB/jam
BHD 3A, aman diri,aman pasien,aman lingkungan
Cek respon dengan APVU
Call for Help
Cek nadi carotis
Kompresi : dewasa 30:2, anak 30:2 (1 penolong ) 15:2 ( 2 penolong)
Shockable jika VT tanpa nadi dan VF (menetralkan listrik jantung)
Non shockable asistol dan PEA
Pemeksiksaan ureum creatin Ureum creatin berkaitan dengan gangguan pada ginjal, jadi ketika obat anestesi masuk
nanti obat akan disekresikan dan dikeluarkan lewat urin kalau urcre tinggi nanti akan
menghambat pengeluaran obat anestesi lewat urine jadi bisa menyebabkan long sedasi
atau anestesi yang lama
Anak umur 13 th akan dipasangkan infus, Teknik verbal :
komunikasi yang akan diberikan perawat ? Melalui orang lain/pihak ketiga (orang tua)
Bercerita
Memfasilitasi
Biblioterapi (buku/majalah)
Meminta untuk menyebutkan keinginan
Pilihan pro dan kontra
Penggunaan skala(perasaan sakit nyeri)
Nervus trigeminal NI Olfaktori
Sensorik : Penciuman/penghidu
N II Optikus
Sensorik : luas lapangan pandang, ransangan dari mata dan meneruskan ke otak.
N III Okulomotor
Motorik : menggerakan otot mata , angkat kelopak mata
N IV throclearis
Motorik : gerakan mata kebawah
N V trigeminus
Sensorik : menerima ransangan dari wajah
Motorik : otot pengunyah
N VI Abdusen
NVII Fasialis
Sensori : rasa pada lidah bagian ujung
Motorik : otot wajah
N VIII Vestibulococlearis
Keseinbangan dan pendengaran
NIX Glossofaringeal
Motorik : menelan, reflek muntah
Sensori : rasa lidah bagian belakang
NX Vagus
Sensori : suara
Motorik :
NXI Asesori
Pergerakan leher dan pundak
XII hipoglosis
Motorik :otot lidah
Terapi komplementer National Institute of Health (NIH), terapi komplementer dikategorikan menjadi 5 :
1. Biological Based Practice : herbal, vitamin, dan suplemen lain
2. Mind-body techniques : meditasi, hypnomedis
3. Manipulative and body-based practice : pijat, refleksi
4. Energy therapies : terapi medan magnet
5. Ancient medical systems : obat tradisional chinese, aryuvedic, akupuntur
Terapi sentuhan ( touch therapy )
a.masase
b.pijat refleksi
c.akupresure
d.cuping terapi (bekam)
Terapi pikiran tubuh
a.relaksasi progesif
b.guided imaginary therapy
c.meditasi
d. berdoa
e. terapi musik
f. terapi humor
g.hypnotherapy
Aromatherapy
a. cendana (sandalwood)
b.minyak kayu putih ( eucaliptus)
c.daun mint (papermint)
d. lavender
e.lemon
f. kenanga (ylang-ylang)
g. teh hijau (green tea)
Pada saat posisi yang bagaimana pernafasan kuat? Semi fowler : memfasilitasi fungsi pernafasan klien
Sims :
a. tujuan :meningkatkan drainage dari mulut pasien, mencegah aspirasi,
mengurangipenekanan pada tulang secrum dan trochanter mayor, otot pinggang,
mencegah dekubitus
b. indikasi :pemeriksaan dan pengobatan daerah perineal, pasien tidak sadarkan diri,
pasien post op tonsil, pasien paralisis
Trendelenberg : pasien pada pembedahan pada perut, pasien shock, hipotensi
Dorsal recumben : meningkatkan kenyamanan pasien, terutama dengan ketegangan
punggung belakang.
Indikasi :Pada pemasangan kateter wanita, pemeriksaan bagian pelvic, vagina dan
anus.
Litotomi : pada persalinan memasang kontrasepsi, operasi ambeien.memudahkan
pemeriksaan daerah rongga panggul.
Pada pasien covid : proning

Cara membersihkan bengkok yang digunakan pada Menggunakan karutan pemutih dan air dengan perbandingan 1:9. Klorin 0.5% di
pasien hepatitis B ? dekontaminasi.
Hitung cairan infus ?

Aktifitas latihan untuk paru ?


Cairan infus untuk dehidrasi? Cairan Kristaloid
Nyeri pada mc borney? Appendiks
Nyeri tekan dan nyeri lepas pada titik mc borney(1/3 sias)
Rovsing sign : perut kiri bawah ditekan terasa nyeri pada perut kanan bawah
Obturator sign : nyeri pada perut kanan bawah saat fleksi dan endorotasi sendi
panggul
Psoas sign : nyeri pada perut kanan saat paha kanan di ekstensikan
Untuk menentukan masalah pada lever ? SGOT : 5-40 mikro/L
SGPT : 7-56 mikro/L
IWL BBL : 50cc/kgBB
1bulan-1 tahun : 40cc/kgBB
Anak : (30-usia(dalam tahun)/kgBB
Remaja : 30xKgBB
Iwl demam : iwl +200(suhu demam -37)
SP 5 pada pasien PK HALUSINASI
1. Menghardik
2. Minum Obat
3. Bercakap - cakap
4. Kegiatan
5. Evaluasi Kemampuan

Isolasi sosial
SP1: gali untung rugi puny temen + ajar berkenalan dgn perawat
SP2: Berkenalan dgn 2-3 org + kegiatan harian
SP3: Berkenalan dgn 4-5 org + kegiatan harian
SP4: Berkenalan + kegiatan sosial (mis.ke pasar, ke kantin dll)

RBD
SP1: Identif penyebab, ident n amankan benda bahaya + kaji kemamp n aspek positif +
sugestikan px dgn aspek positif dirinya
SP2: Kaji n sugestikan aspek pstif keluarga/lingkungan
SP3: rancang harapan n masa depan + ajarkan tahapan mencapai cita2 tsbt
SP4: ajarkan tahap lanjutan untk gapai cita2
WAHAM
1. Kebutuhan Realitas
2. Minum Obat
3. Latih Kemampuan
4. Kebutuhan & Pemenuhannya
5. Evaluasi Kemampuan

DEFISIT PERAWATAN DIRI


1. Kebersihan Diri
2. Berdandan
3. Makan & Minum
4. BAB & BAK
5. Evaluasi Kemampuan
PERILAKU KEKERASAN
1. Fisik I & Fisik II :
√ Fisik I : Napas Dalam
√ Fisik II : Pukul Bantal & Kasur
2. Minum Obat
3. Verbal
4. Spiritual
5. Evaluasi Kemampuan

HDR
SP1: ident aspek positif+bikin daftarny yg bs dilakukan di RS+pilih salah satu untk hari itu
SP2: lakukan kegiatan lain sesuai daftar
SP3: kegiatan lain
SP4: kegiatan lain
Diagnosa keperawatan pada pasien kejang Hipertermi
demam? Resiko cedera
Resiko jatuh
Resiko aspirasi
Resiko perfusi serebral tdk efektif
Pada pasien hernia menggunakan anastesi apa? Dengan bius spinal, kecuali pada kondidi tertentu seperti operasi hernia dengan metode
laparascopy/ keadaan pasien yang minum pengencer darah yh belum cukup waktu
pemberentiannya.
Teknik menanyakan kembali penuturan pasien Restating/ repeating: mengulang pertanyaan yang diajukan klien dengan bahasa yang
pada komunikasi terapeutik ? berbeda
Kurang gizi pada anak Marasmus:
Kwasiokhor :
Intervensi yang dilakukan perawat pada pasien Pertahankan TTV
post amputasi? Mempertahankan oksigenasi jaringan
Kaji saluran drain
Kaji tingkat nyeri
Perhatikan teknik aseptik
Latih gerak anggota tubuh.
Nyeri Pengkajian nyeri :
a. Provocation : penyebab timbulnya nyeri/berkuranganya nyeri
b. Quality : kualitas (tajam,tertusuk,terbakar)
c. Radiation : penyebaran lokasi nyeri
d. Severeti : skala nyeri
e. Time : kapan? Berapa lama ?
Kebutuhan oksigen pada pasien PPOK Oksigen nasal canul , aliran 6L/menit dengan konsentrasi 24-44%
SPO pasang Infus
Derajat luka bakar Derajat I :
Kerusakan terbatas pada bagian permukaan (superfisial) epidermis.
Kondisi luka : kulit kering, hiperemik berupa eritema, tidak dijumpai bula, nyeri,
penyembuhan spontan 5-10hari
Derajat II a
Kerusakan mengenai epidermis dan lapisan atas dermis.
Kondisi luka : terdapat bula, luka berwarna merah muda, mengeluh
nyeri,penyembuhan spontan terjadi dalam 10-14 hari
Derajat II b
Mengenai epidermis dan hampir seluruh dermis
Kondisi luka : luka berwarna pucat, nyeri bila ditekan, dijumpai bula,
penyembuhan lebih lam lebih dari 3 minggu atau lebih lama
Kerusakan meliputi seluruh lapisan dermis dan lapisan lebih dalam sampai
mencapai sub kutan,otot dan tulang
Kondisi luka : tidak terdapat bula, kulit yg terbakar berwarna abu dan pucat, kering.
Letaknya lebih rendah dibanding kulit sekitar akibat koagulasi protein.
Cairan untuk perawatan luka bakar Nacl
Intervensi pada pasien terminal Pengendalian nyeri, pemulihan jati diri, cinta dan afeksi.
Kehadiran perawat harus bisa memberikan ketenangan dan menurunkan ansietas.
Perawat dapat mendukung harga diri pasien dengan menanyakan tentang pilihan
perawatan yang dinginkan, mendorong keluarga untuk berpartisipasi dalam pembuatan
keputusan bersama, hal ini membantu menyiapkan keluarga ketika pasien sudah tidak
mampu membuat pilihan.
Scar pada imunisasi BCG 1-2 minggu muncul benjolan kecil merah
4-6 minggu muncul abses
2-3 bulan muncul jaringan parut datar diameter 2-6mm
Efek samping imunisasi BCG Muncul nanak, borok, abses pada area kulit yang disuntik. Area suntik masih bengkak
dalam 2-3 hari, kelenjar getah bening bengkak, demam tinggi
Intervensi pada pasien TB dirumah? Mencegah penularan kontak(terutama bayi, balita)
Meningkatkan nutrisi adekuat
Maksimalkan modifikasi lingkungan rumah yg sesuai dengan keparahan pasien
Memotivasi konsumsi obat dalam jangka waktu perawatan (6/9bulan)
Kolaborasi dengan PMO dalam pemberian obat
Pasien tbc dengan berat 60 kg, setelah sakit turun 60-55=5kg
jadi 55kg. Berapa% penurunan berat ? 6/60x 100% =8,3%
Pasien dengan eklamsi, apa yang dapat Pada janin :
membahayakan janin? Hipoksia: plasenta kotiledon tidak bertumbuh dengan baik.
solusio placenta,
JTL
Pada paru : edema paru
Jantung : gagal ventrikel kiri, pernafasan sesak.
Susunan saraf pusat : pusing, perdarahan
Ginjal : proteinuria, hiperuecimia,hipokalsiuria, ureum dan creatinin

Pada eklamsi terjadi fasokontriksi pada pembuluh darah sehingga mengurangi aliran
darah kejanin, jk eklamsi tidak tertolong bisa mengakibatkan IUFD.
Maternitas Taksiran persalina :
a. Bulan 1-3 : hari +7,bulan +9,tahun tetap
b. Bulan 4-12 : hari +7 bulan -3 tahun +1
Usia kehamilan berdasarkan TFU:
a. Bulan : TFUx2 : 7
b. Minggu :TFUx8:7
Taksiran berat janin berdasarkan TFU:
a. Kepala masuk PAP (divergen): (TFU-11)x155gr
b. Kepala belum masuk PAP (konvergen) : (TFU-12)x 155gr
TFU :
a. 12 minggu : 1/3 diatas simpisis
b. 16 minggu : ½ simpisis pusat
c. 20 minggu 2/3 diatas simpisis
d. 24 minggu :setinggi pusat
e. 28 minggu : 1/3 diatas pusat
f. 34 minggu : ½ pusat ke px
g. 36 minggu setinggi px
h. 40 minggu 2 jari dbawah px
Leopold :
a. Leopold I : utuk mengetahui tinggi fundus, dan bagian yang terdapat d fundus
b. Leopold II : Untuk mengetahui bagian punggung dan bagian terkecil dari janin.
c. Leopold III:untuk menentukan bagian yang terdapat di bagian bawah dan sudah
masuk PAP/blm
d. Leopold Iv : mengetahui sejauh mana bagian persentasi sudah masuk
PAP/meyakinkan hasil leopod III
Lilitan tali pusat Ciri lilitan tali pusat :
a. Bayi kurang bergerak pada minggu terakhir kehamilan
b. Biasanya jumlah tendangan hanya terjadi 2kali sehari, normalnya 5 kali dalam 30
mnit
c. Detak jantung bayi melamba saat persalinan
Penyebab terlilit tali pusat :
a. Tali pusat panjang atau tidak normal
b. Struktur yang lemah
c. Cairan ketuban berlebihan
d. Kehamilan anak kembar
Resiko infeksi saat pasca melahirkan Endometritis
Mastitis
Sayatan yangbterinfeksi
Infeksi saluran kemih
Kala dalam persalinan Kala 1 (kala pembukaan 0-10)
a. Fase laten 8 jam pembukaan 0-3, fase aktif 7 jam pembukaan 3-10
b. Fase aktif dibagi 3 : akselerasi(2jam) : pembukaan 2-4, dilatasi max: pembukaan 4-
9, decelerasi : pembukaan 9-10.
c. Pada primi : besar sama 12 jam, multi :10 jam
Kala 2(pengeluaran bayi
a. Pembukaan serviks 10 sampai bayi lahir
b. Primi :1.5-2jam, multi :30 menit -60 menit
c. Pastikan ada : doran, teknus, perjol, vulka
Kala 3 pelepasan plasenta (saat bayi lahir sampai plasenta lahir:
a. Waktu 10-15 menit
b. Perhatikan tanda pelepasan plasenta
c. Hati-hati perdarahan postpartum : cegah dengan suntikan oksitosis pada lateran
paha/iv pada infus/IMD kan bayi, peragangan tali pusat terkendali, massage pada
fundus uteri.
d. Jika 30 menit plasenta tidak lahir (retensio placenta) lakukan manual placenta.
Kala 4 persalinan :
a. Plasenta lahir-2jam post partum
b. Penilaian perdarahan, heacting jika ada robek
c. Nilai ttv, pastikan kontraksi uterus baik, tidak ada perdarahan post partum.
d. Motivasi imd minimal1 jam setelah melahirkan
e. Setelah imd bayi diberi vit K di antero lateral paha kiri. 1 jam kemudian heb B
antero lateral paha kiri.
f. Hindari memandikan bayi 24 jam pertamam untuk cegah hipotermi.
Penatalaksanaan Perdarahan kala 4 atur posisi kaki lebih tinggi dr kepala
pemberian oksigenasi
resusitasi pemberian cairan kristaloid ( NaCl atau RL)
bila dibutuhkan cairan kristaloid dalam jumlah banyak (>10L), dapat di pertimbangkan
penggunaan RL
Transfusi darah
Transfusi darah (PRC) perlu diberikan apabila perdarahan masih terus berlanjut dan
diperkirakan akan melebihi 2L atau keadaan klinis pasien menunjukkan tanda² syok
walaupun telah dilakukan resusitasi cepat
Pada ibu hamil bila sudah pembukaan 5-6cm apa Perawat mengajarkan ibu managemen nyeri non frmakologis dengan nafas dalam.
yang harus dilakukan ? Karna pada kala 1 dx. Keperawatan nyeri persalinan.
Mika miki
Pertahankan pola nafas
Pengerutan rahim dan warna lochea Pengerutan rahim
a. Saat bayi lahir setinggi pusat (1000)
b. Setelah placenta lahir 2 jari dibawah pusat (750)
c. 1 minggu pertengahan simpisis pusat (500)
d. 2minggu tidak teraba diatas simpisis (350)
e. 6 minggu bertambah kecil (50)
f. 8 minggu normal (30)
Lochea
a. Rubra/krueta : hari ke 1-2 post partum, terdiri dari darah segar bercampur sisa
sisa selaput ketuban, sel desidua, verniks, lanugo dan mekonium
b. Sanguinolenta : 3-7 post partum berupa darah dan lendir
c. Serosa1 minggu post partum: berwarna kuning
d. Alba : 2minggu post partum cairan putih.
Masalah pada masa nifas : perdarahan post partum, atonia uteri, laserasi pada jalan
lahir, infeksi post partum (kenali REEDA),pembengkakan pada payudara, deman lebih
2 hari.
Tanda REEDA
Redness : kemerahan
Edema : pembengkakan
Ecchymosis bentuk perdarahan
Discharge : pengeluaran
Aproximation : penyembuhan luka
Fase komunikasi terapeutik Fase Kom terapeutik

a. Fase prainteraksi/persiapan
mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan sendiri, serta menganalisis kekuatan dan
kelemahan profesional diri

b. Fase orientasi/introduksi
fase awal interaksi antara perawat dan klien yang bertujuan untuk merencanakan apa yang
akan dilakukan pada fase selanjutnya
Kegitan utama:
☆ meberikan slam terapeutik
☆ evaluasi dan validasi perasaan klien
☆ Melakukan kontrak hubungan dengan
klien meliputi kontrak tujuan interaksi,kontrak waktu, dan kontrak tempat.

c. Fase Kerja
perawat menggunakan teknik-teknik komunikasi dalam berkomunikasi dengan klien sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan (sesuai kontrak).

d. Fase Terminasi
melakukan evaluasi subjektif dan
objektif; merencanakan tindak lanjut interaksi; dan membuat kontrak dengan klien untuk
melakukan pertemuan selanjutnya.
Restrein pada anak yang akan dipasangkan infus. Mummy restrein
Wanita dewasa tersedak apa yg dilakukan ? Penangan pada kasus tersedak :
Dewasa : abdominal trust/ manuverhemlick
Anak : back blow
Ibu hamil/ obesitas/gemuk, chestrust
Backblow : pada anak
Insiden keselamatan pasien di RS Kejadian potensial cedera (KPC):kondisi yang berpotensi menimbulkan cidera tapi
belum terjadi insiden.
Kejadian nyaris cidera (KNC): insiden yang belum terpapar pada klien
Kejadian tidak cidera (KTC) : insiden yang sudah terpapar pada klien tapi tidak
menimbulkan cidera
Kejadian tidak diharapkan (KTD): insiden yang menyebabkan cidera pada klien.
Kejadian centinel : suatu KTD yang menyebabkan kematian atau cedera parah.

Anda mungkin juga menyukai