Anda di halaman 1dari 51

UPATA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

INFEKSI DI

RS SARI ASIH
CIPONDOH
LATAR
BELAKANG
Komplikasi yang paling
sering terjadi di
pelayanan kesehatan
Healthcare
Associated
Infections Masalah
kesehatan
(HAIs)
CDC: 1.7 million /th,
kematian
99.000/th

TO REDUCE

Setiap saat 1.4 jt di


Di negara berkembang
dunia menderita
20 kali > tinggi
rnfeksi di Rumah
dibanding negra maju
Sakit
PENGERTIAN PENCEGAHAN DAN
PENGERTIAN INFEKSI
Adalah suatu upaya kegiatan untuk
mencegah, meminimalkan kejadian
infeksi pada pasien , petugas,
pengunjung dan masyarakat sekitar
rumah sakit dan fasilitas kesehatan
lainnya yang meliputi pengkajian,
perencanaan pelaksanaan dan
evaluasi
Prinsip utama PPI

❖ Melindungi pasien

❖ Melindungi tenaga kesehatan, pengunjung dan


masyarakat RS

❖ Dengan mempertimbangkan Cost Effectiveness


Infeksi
Infeksi adalah peristiwa masuk dan
penggandaan micro organisme ( agen)
didalam tubuh penjamu (host)

PENYAKIT INFEKSI
Adalah manifestasi klinik bila terjadi
Kerusakan jaringan / fungsi, bila terjadi reaksi radang
(imun)
pejamu
E

0 .-~t lndin• t Dror,1,•t

CC>NCACT

, - .
.
.
.. -
..

~ 4

t.ar

Al~l30RNl: VCCTORBORNI:'
-
Audit Program PPI RS
 PENGERTIAN :
Melakukan pemeriksaan / observasi praktek aktual terhadap Program & Standar PPI RS yang sudah
dibuat

TUJUAN :
❖ Menentukan apakah Program PPI RS dan praktek tindakan pengendalian Infeksi dilakukan dengan
baik mengunakan tools
❖ Meningkatkan kepatuhan tenaga kesehatan dalam melakukan Program PPI RS
❖ Meningkatkan mutu program PPI RS
❖ Untuk mendapatkan data situasi terkini dan menentukan apakah kebijakan tertulis komite PPI perlu
perbaikan
Ruan g lingku p audit PPI RS

❖Penerapan Kewaspadaan Isolasi


❖Tindakan pencegahan dan pengendalian Infeksi
❖Pendidikan dan Pelatihan
❖Penggunaan Antimikroba

8
RUANG LINGKUP PROGRAM PENCEGAHAN DAN
HH
PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) APD

HAIs Limbah
Lingkungan Peralatan
PPRA Perawatan Ps
Penanganan Linen
Kes. Karyawan
Penempatan Pasien
Etika batuk
Penyuntikan yang aman
Praktil lumbal punksi

VAP,IADP
ILO,ISK

Airborne
Droplet
Contact
Menerapkan
Bundles of
HAIs
Komite PPI
Tim PPI
IPCN
Audit
IPCN
ICRA
KEWASPADAAN ISOLASI

stypandj57@yahoo.com
1. HAND HYGIENE SYARIAH
BACA BASMALLAH
- AMBIL 3 s/d 5 ML CAIRAN
- ADA 2 CARA: #HAND WASH
#HAND RUB
KECEPATAN : 100X/MNT

 5 MOMEN CUCI TANGAN : 6 LANGKAH MENCUCI TANGAN

1. SEBELUM KONTAK PASIEN 


:
1. TELAPAK TANGAN
2. SEBELUM TINDAKAN ASEPTIK  2. PUNGGUNG TANGAN
3. SESUDAH TERKENA CAIRAN TUBUH  3. SELA SELA JARI
4. SESUDAH KONTAK PASIEN  4. BUKU – BUKU JARI
5. SESUDAH KELUAR AREA PERAWATAN  5. IBU JARI
 6. UJUNG JARI
AKHIRI TINDAKAN DENGAN
MEMBACA

HAMDALLAH
Tingkat kepatuhan/level of compliance

Presentasi skor dapat di kategorikan dengan


tingkat kepatuhan dalam bentuk kepatuhan
Kategori :
❖ Patuh > atau = 85 % (kepatuhan baik)
❖ Intermediate 76 – 84 % (kepatuhan
sedang)
❖ Minimal < atau = 75 % (kepatuhan
minimal)
Kepatuhan Melakukan KEBERSIHAN TANGAN
RS SARI ASIH Ruang A,B,C ,D Periode Januari sd Maret 2017
2. Alat Pelindung Diri

Melindungi kulit, membran mukosa, kulit dan


pakaian tenaga kesehatan dari resiko
pajanan darah, semua jenis cairan tubuh ,
sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh dan
selaput lendir pasien maupun permukaan
lingkungan yang terkontaminasi dan
melindungi pasien dari paparan tenaga
kesehatan.

Penggunaan APD perlu pengawasan


karena dengan penggunaan APD yang
tidak tepat akan menambah cost
STlOS rg Tangdn
Saru[EXTRA
K.t,et
TEBAL)
Jenis Alat Pelindung
• Sarung tangan : - Steril : tindakan operasi,invasiv,rawat luka steril.
- Tidak steril : Sarung tangan tidak staril :Digunakan jika
melakukan tindakan tidak steril dan kemungkinan kontak dengan darah atau cairan
tubuh, ekskresi atau sekresi pasien.
Memasang kateter intravena
Ganti balutan
Kontak langsung dengan pasien kolonisasi
infeksi patogen
Menangani specimen

Sarung tangan rumah tangga


Digunakan jika melakukan tindakan yang terkait
dengan bahan kimia dan permukaan lingkungan
atau peralatan yang terkontaminasi
Pembersihan rutin permukaan lingkungan
Menangani peralatan atau permukaan lingungan yang
terkontaminasi
Menangani limbah
Membersihkan cipratan darah atau cairan tubuh
lainnya
Membersihkan instrumen
Menangani chemical

• Gown/apron : - steril(tindakan bedah) invasif (Cathlab,dll)


- bersih : pengisapan lendir, pasang drainase, membersihkan
membersihkan luka, instrumen
• Gogles / kaca mata / pelindung wajah
• Topi
masker
• Tujuan :
Melindungi tenaga kesehatan dari agen infeksi
melalui
airborne atau droplet pasien
Melindungi pasien terpajan agen infeksi dari
petugas
Pada pasien batuk membatasi penyebaran infeksi ke
orang lain
• Jenis masker :
- Masker bedah
- Masker N95
Catatan :
Masker harus menutupi hidung dan mulut sampai ke
pipi
dan bawah dagu
Indikasi masker bedah :
Tindakan yang memungkinkan membran mukosa
hidung, mulut petugas terkontaminasi cairan tubuh
pasien atau sebaliknya
Tindakan operasi, invasive dan rawat luka
Meracik obat puyer
Menggunakan chemical
Membersihkan instrumen
Intubasi
 Masker N95
• Tujuan :
Melindungi saluran pernafasan, guna mencegah
transmisi agen infeksi melalui udara atau droplet (dapat melindungi
dari partikel dengan ukuran <5 mikron yang dibawa oleh udara )
• Indikasi :
Tindakan yang dapat menghasilkan aerosol pada pasien
dengan transmisi airborne/dropet
• Contoh : H1N1, COVID-19
Urutan Penggunaan APD & Urutan
mUeruletapnaPsekngagnunAaaPnDAPD

1. Kebersihan tangan
2. Pelindung kaki/sepatu
3. Apron, gaun pelindung dan topi
4. Masker N95
5. Kacamata atau pelindung wajah
6. Sarung tangan
(Kombinasi APD akan mempengaruhi
urutan, lakukan dengan cara praktis !)
 Urutan melepaskan APD
1. Sarung tangan
2. Kebersihan tangan
3. Kacamata atau pelindung wajah
4. Apron, gaun pelindung dan topi
5. Masker
6. Pelindung kaki
7. Kebersihan tangan
(Ikuti urutan untuk meminimalkan penyebaran penyakit)
Pemakaian alat
pelindung diri
selesai

@kesjaor O Kemeoterian Kesehatan RI


Sumber
Liang T,ngbo Handboo of Covid-19 Prevent,on ana Treatment Tttc F rst An aatm2 Hospcta Zhepa g Unrversity School of Medicone .Jao M.a f'<>und.ltJon
- Worki Hca th Orgamz.auon (WHO) Pcdon,an Pet,ccoahan dan Pengenda1aa:' Co.-onavtnss Chsease (COVID-19) Kerncntenan Kcseha1.an RI
Peoornan Penceoahan a..n PenQendalian Coronav,nss Oise.ase (COVIO 19) Kententenan Kesehal.ln RI
Suka APO dan masukkan ke tempat sampah 1n'(eks1us
~

Surnber
• Liang TongbO Handbook of COVkl-19 P,cvenllon ard Treatment The Forst Alf hatoo Hospital Zhej,ang Unoversrty School a1 Me<! cine .Jado. Ma Foundation
• World Heath Organization (WHO) Pooo,n.;an Penccoahan <JanPenocnoahan Coronavlrus Oosease tCOVI0-19) Kcrnenterlan Kesehatan RI
• Pedorn.an Pencegahan oan Pcngeodalian Coronavirus Otsease (COVI0-19) Kcrnentcnan Kosernnan RI
Manajemen Limbah dan
benda tajam ksius


1.Memisahkan limbahlimbah
Limbah Infeksius: infeksius danterkonta
yang non infe
minasi
 perdengankresi,
darah, ingat
cairan
2. Limbah non infeksius: limbah
tubuh,yang t idak
terkontaminasi dengan darah, cairan t ubu
sekresi
h
dan eks
3. Limbah padat infeksius ke kantong plastikker
kecuali k
uning
dan limbah padat non infeksius ke kantong pl
astik
hi
tam

4. Limbah jarum dan benda tajam lainnya ke w


tahan tusuk dan tahaadah
n air
LINGKUNGAN
REKAYASA
1. Ventilasi lingkungan
yang memadai
(
negatif/mekanik/natura
l
Triase
pasien ventilasi atau
kombinasi)
2. Kebersihan
lingkungan :
Pembersihan
permukaan lingkungan
menggunakan cairan
disinfektan/detergent
atau alcohol
3. Jaga jarak minimal 1 meter antara setiap pasien
termasuk petugas
Prinsip-prinsip Pembersihan (2)
1 Selalupastikanalat perawatanpasiendibersihkansebelumdigunakankembali untuk
. pasienlain
2 Jika mungkin, khususkanpersediaanpembersihandi area-areaberisikolebihtinggi (seperti
.3. ruangisolasi,
4. bersalin,dan operasi)
Persediaanpembersihanuntuk isolasi harusdisimpandandigunakanhanya di
area/ruangisolasi
5. Cairan Pembersih: Hipoklorit 0,05– 05CairanyangdigunakanNatriumKlorida
6. (Klorin:0,5%dan0,05% , bleaching(pemutih) Peroksida (H2O2) 0,5 – 1,4% untuk
pembersihanrutin
• bersihkandaridan2% untukkearearendah,
area tinggi permukaan infeksius,
dari luar Alkohol 70 -96% untuk
• kedalam
pembersihanpada mahluk hidup
area isolasi dibersihkan terakhir
7. Penyemprotandisinfektantidak disarankan(CHAMBER
Disarankanmenggunakansapulembabdanlap basahuntuk DISINFEKTAN)
meminimalisasi
Selalubergerakdaridebuareapaling bersihkeareapaling kotor-
PROSEDUR PEMBERSIHAN
1. Peralatan
Selalupastikanalatperalatanperawatanpasiendidekonta
minasi sebelum digunakankembali untukpasienlain
Prosedurdekontaminasi
peralatanperalatanperawatanpasien
dikategorikansebagai peralataninfeksius
Untukelektronikseperti ponsel, tablet,screen,
remotecontrol, dan keyboard, hilangkankontaminasi
yangterlihatjikaada.Ikuti instruksi
pabrikuntuksemuaprodukpembersihdandesinfeksi
ataumenggunakan alkohol 70%untukmendisinfeksi
DISINF
EKSI
PERMU
KAAN
8
0.
GUNAKAN PERSIAPKAN REND AM KAIN BAGI
APO (ALAT
PELIN DI TISU, KAIN PENGGUNAAN
BLEACHING MIKROFIBER
(PEMUTIH),
DUNG RI) MIKROFIBER, DAN KAIN PEL BOTOL
KARBOL KAIN PEL KEDALAM SPRAYER,
DAN PEMBERSIH SERTA CAIRAN SEMPROTKAN
LANTAI ATAU CAIRAN CAIRAN
DISIFEKTAN.
PRODUK DIS INF DISINFEKTAN
LAKUKAN PADA
PEMBERSIH EK TAN
DENGAN PENGELAPAN nsu DAN
KANDUNGAN PADA LAKUKAN

n
HIPOKLORIT 0.1-0.S LINGKUNGAN PENGELAPAN
% ATAU PERMUKAAN SE<ARA ZIG•
CHLOROXYLENOI. DATAR DAN ZAGATAU
2·5.S% BIARKAN MEMUTAR
LINGKUNGAN TETAP BASAH DARI TENGAH
BARANG YANG KELUAR.
SELAMA 10
DENGANT PENYEMPROT UNTUK LEPASKAN DISINFEKSI
PALING
DAT MENIT
AR AN PADA DISINFEKSI PERA APD DAN PERMUKAAN
ANGAN
PERMUKAAN
EVAPORATO
DAN UD LA TAN
MENGGU CAI LANJUTKAN DIUPAYAKA

-
SERING R, BLOWER
PENYARI
(FILTER) AR BOTOL NAKAN
DENGAN
··•
BERSENTUHAN PRIBADI
RAN
DISINFEKTAN PERSONAL
DENGAN
I PADA
. N SESERING AR
NG
MENGAUR
A PEKERJA CUCI
SEBELUM JAM KERJA, SAATTANGAN MUNGKIN,
I
I
SPRAYERYANG TELAH DAPAT SAATSEBELUM DtGUNAKAN
PAKAI MINIMAL
PENYARIN SABUN DAN
JAM STIRAHAT DAN
VENTILASI
GUDARA BERISI CA RAN UNTUK BEKERJA
BUATAN
SESUDAH JAM KERJA
SPO SPILLKIT

1. Pasang Warning Sign. Lakukan Cuci tangan


2. Petugas Memakai APD (perhatikan urutan pemakaian APD : Masker, penutup kepala/topi,
apron lengan panjang (tahan tembus),google, sarung
tangan)
3. Siapkan tempat sampah /plastik warna kuning (infeksius) 2
pcs
4. Tuang larutan chlorin 0,5% ke tumpahan darah/muntah
5. Tutup tumpahan menggunakan bahan yang
mudah menyerap (kertas
tissue/underpad/kanebo/lap), diamkan hingga terserap sempurna (kurang lebih 20
menit). Bila darah telah mengering, bisa digunakan larutan H2O2 3% untuk
memudahkan pembersihan.
6. Angkat cairan dan tumpahan sampai bersih, buang kedalam kantong plastik.
7. Tuang kembali area tumpahan darah/muntahan dengan larutan chlorin 0,5% lalu lap
kembali menggunakan kanebo sampai
bersih.
8. Pel sampai bersih.
9. Ikat kantong plastik, pastikan tidak ada
kebocoran.
10. Lepaskan APD (dimulai dari sarung
tangan,apron,google,masker dan penutup
kepala)
11. Rapikan alat.
12. Cuci tangan

*a) pengenceran konsentrasi chlorin yang dibutuhkan 10.000


ppm :
- tablet 0,5 gr : 18 tablet 0,5 liter air (BILA diencerkan 100ml
air , tambahkan 3 tablet
(presept)
- tablet 2,5 gr : 7 tablet 1 liter air
- tablet 5,0gr : 9 tablet 2,5 liter air
*b) membuat klorin 0,5% dari larutan konsentrat berbentuk
cair :
jumlah bagian air = ( % larutan konsentrat : % larutan yang
diinginkan) – 1
untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan klorin kadar
Menyuntik aman dan
benda tajam
1. Tidak memakai ulang jarum suntik
2. Upayakan tidak memakai obat multidose
3. Pertahankan teknik aseptik dan antiseptik
4. Segera buang jarum suntik habis pakai dan benda tajam ke dalam
container khusus tahan tembus. Maksimum isi container 2/3
bagian.
5. no recapping
PEMBUANGAN SAMPAH
 INFEKSIUS (MEDIS) : PLASTIK KUNING (BOTOL INFUS GUNTING DULU)
 NON INFEKSIUS (NON MEDIS) : PLASTIK HITAM
 BENDA TAJAM : SAFETY BOX/ SHARP CONTAINER.

TERPAJAN B3/TERTUSUK
ZAT
JARUM :
ALUR : LAPOR KARU/SPV →BAWA FORM
TERTUSUK
JARUM/ TERPAPAR ZAT →IGD. DR IGD BIKIN LAPORAN PAJANAN
→SPV LAPORAN TEMBUSAN PANITIA PPI (IPCN/IPCLN/IPCO)
PEDOMAN PETUGAS YANG MENGALAMI KECELAKAAN
KERJA Tatalaksana Tertusuk Jarum Bekas
1.YAN G1.B1.Pakai
ERJaISngIKanOPaMniEk N!!U!!
LARKAN INFEKSI
 1.2. Bila tertusuk jarum segera bilas dengan air mengalir atau dengan air
dengan jumlah banyak dan sabun atau antiseptik.
 1.3. Bila darah mengenai kulit yang utuh tanpa luka atau tusukan, cuci
tangan dengan sabun
 dan air mengalir atau larutan garam
dapur.
 1.4. Bila darah mengenai mulut, ludahkan dan kumur – kumur dengan air
beberapa kali.
 1.5. Kalau terpecik pada mata, cucilah mata dengan air mengalir (irigasi)
atau garam fisiologis.
 1.6. Jika darah memercik ke hidung, hembuskan keluar dan bersihkan
dengan air.
 1.7. Jari yang tertusuk tidak boleh dihisap dengan mulut
 2. Tatalaksana Pajanan Darah di Tempat
Kerja
 Penatalaksanaan pajanan darah di tempat kerja dan pemberian PPP
disesuaikan dengan ketersediaan sarana dan kebijakan institusi setempat,
apabila memungkinkan maka dapat dilaksanakan seperti panduan
terpapar dibawah ini.
 2.1. Langkah 1 : Cuci
 1. Tindakan darurat pada bagian yang terpajan seperti diatas.
 2. Setiap pajanan dicatat dan dilaporkan dalam 24 jam kepada yang
berwenang yaitu atasan langsung dan Panitia Pengendalian Infeksi
Nosokomial (IPCN) atau panitia K3. Laporan tersebut sangat penting untuk
menentukan langkah berikutnya. Memulai PPP setelah 72 jam
tidakdianjurkan karena tidak efektif.
PEDOMAN PENCEGAHAN INFEKSI BAGI
PE1.TUGTeArhSadKapESDEiriHSAenTdAirNi

YAPeNtuGgaKs OkeNseThAatKan DyaEnNg


GkoAntNakPdEenNgYanApKaIsTien penyakit menular melalui
MuEdNarUa LhaArRus menjaga fungsi saluran pernafasan (tidak
merokok) dengan baik dan menjaga kebersihan tangan setiap saat :
 1.1. Memeriksa suhu dua kali sehari dan mewaspadai terhadap munculnya
gejala pernafasan terutama batuk.
 1.2. Memiliki catatan pribadi mengenai kontak yang dialami. Catatan
tidak boleh dibawa ke dalam area isolasi.
 1.3. Bila timbul demam, segera interaksi dan isolasi diri dari area umum.
Segera lapor ke panitia pencegahan dan pengendalian infeksi, Tim K3 RS
mengenai adanya kemungkinan terinfeksi penyakit menular yang sedang
ditangani.
 2. Saat Menangani Pasien
 2.1. Pemakaian APD (Alat Pelindung Diri) yang sesuai
dengan penularan / penyebaran penyakit
(kontak/droplet/udara).

2.2. Petugas kesehatan yang mengalami gejala tidak
dibenarkan
masuk kerja dan harus segera mencari pertolongan medis.
Sebelumnya petugas tersebut harus memberitahukan kepada
dokternya bahwa ia mungkin telah tertular penyakit menular

tertentu. Selain itu, petugas harus melaporkan masalah ini
kepada
Tim kesehatan kerja dan tim pencegahan dan pengendalian
infeksi
di rumah sakit.
2.3. Survailen aktif perlu dilakukan terhadap gejala demam dan
gangguan pernafasan setiap hari pada petugas kesehatan yang
terpajan. Petugas diinstruksikan untuk mewaspadai terhadap
timbulnya demam, gejala gangguan pernafasan dan/atau
peradangan pada konjungtiva selama 10 hari setelah terpajan
pasien dengan penyakit menular melalui udara.
 3. Penempatan Pasien
 3.1. Terapkan dan lakukan pengawasan terhadap kewaspadaan
standar
 3.2.
Untuk kasus/dugaan kasus penyakit menular melalui udara :
 1.
sendiriLetakkan pasien
tidak terse dia,didalam satu ruangan
kelompokkan tersendiri.
kasus yang telah diJika ruangansecara
konfirmasi
terpisah di dalam ruangan atau bangsal dengan beberapa tempat tidur
dari kasus yang belum di konfirmasi atau sedang didiagnosis. Bila
ditempatkan dalam 1 ruangan, jarak antar tempat tidur harus lebih dari 2
m, dan diantara tempat tidur harus ditempatkan penghalang fisik seperti
tirai atau sekat.
 2. Jika memungkinkan, upayakan ruangan tersebut dialiri udara
bertekanan negatif yang dimonitor dengan 6-12 pergantian udara per jam
dan sistem pembuangan udara keluar atau menggunakan saringan udara
partikulasi efisiensi tinggi (filter HEPA) yang termonitor sebelum ke
sistem sirkulasi udara lain di rumah sakit.
 3. Jika tersedia ruangan bertekanan negatif dengan sistem penyaringan
udara par tikulasi efisiensi tinggi, buat tekanan negatif didalam ruangan
pasien dengan memasang pendingin ruangan atau kipas angin di jendela
sedemikian rupa agar aliran udara keluar gedung melalui jendela. Jendela
harus membuka keluar dan tidak mengarah ke daerah publik. Uji tekanan
negatif dapat dilakukan dengan men empatkan sedikit bedak tabur
dibawah pintu dan amati apakah terhisap ke dalam ruangan. Jika
diperlukan kipas angin tambahan di dalam ruangan dapat meningkatkan
aliran udara.
 4. Jaga pintu tertutup setiap saat dan jelaskan kepada pasien mengenai
perlunya tin dakan-tindakan pencegahan ini.
 5. Pastikan setiap orang yang memasuki ruangan memakai APD yang
sesuai ; masker (bila memungkinkan masker efisiensi tinggi harus
digunakan, bila tidak, gunakan masker bedah sebagai alternatif), gaun,
pelindung wajah atau pelindung mata dan sarung tangan.
 6. Pakai sarung tangan bersih, non steril ketika masuk ruangan
 7. Pakai gaun yang bersih, non steril ketika masuk ruangan jika
akan
berhubungan dengan pasien atau kontak dengan permukaan atau barang-
barang di dalam ruangan.
SURVEILANS PPI
KEWAJIBAN SETIAP PETUGAS
KESEHATA DI RSSAC
N
HARAP DIISI, TARIK DATA DIKOMPUTER
EHRDRS,KOORDINASI KARU PJT DENGAN IPCLN
MASING2 DAN TIM PPIRS RSSAC
PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI
KHUSUS COVID- 19

RUMAH SAKIT SARI ASIH


CIPONDOH
PENDAHULUAN

• Coronavirusjenisbarudilaporkan mulai
muncul di Wuhanpada 12 Desember 2019,
kemudiandiberi
nama SevereAcuteRespiratory
Syndrome Coronavirus2 (SARS-
COV2),
dan menyebabkan penyakit
CoronavirusDisease- 2019 (Covid-19) Selain itu, telah diteliti bahwa SARS-
CoV-2 dapat bertahan pada aerosol
(dihasilkan melalui nebulizer) selama
setidaknya 3 jam.

AIRBORNE TRANSMISI
Beberapa masalah covid

• SARS-CoV-2 dapat bertahan pada benda mati seperti plastik dan stainless steel selama 72 jam,
tembaga 4 jam, kardus 24 jam.

• SARS-CoV-2ditemukanpada pencemaran lingkunganyangluaspada kamar dantoilet pasien Covid-19


dengangejala ringan.
• SARS-CoV-2 juga dapat terdeteksi pada gagang pintu, dudukan toilet, tombol lampu, jendela, lemari,
hingga kipasventilasi, namun
tidakterdapat pada sampel udara
Cara penuluran CoVid-19

• Dibagi menjadi OTG, ODP, PDP


dan Kasus Terkonfirmasi.
• Kasus Terkonfirmasi adalah pasien
terinfeksi COVID-19 dengan hasil tes positif
melalui pemeriksaan PCR.
• Kontak Erat adalah seseorang yang
melakukan
kontak fisik atau berada dalam ruangan atau
berkunjung (dalam radius 1 meter dengan
kasus
PDP atau konfirmasi) dalam 2 hari sebelum
kasus timbul gejala dan hingga 14 hari
setelah
kasus timbul gejala.
Strategi-strategi PPI untuk mencegah atau membatasi
penyebaran COVID-19

1. Menjalankanlangkah -langkahpencegahanstandar
untuksemua pasien
2. Memastikandilakukannya triase, identifikasi awal,
danpengendalian sumber
3. Menerapkanlangkah-
langkahpencegahantambahanempirisatas kasus-
kasussuspekinfeksi COVID-19;
4. Menerapkanpengendalianadministratif; dan
5. Menggunakanpengendalianlingkungandan
rekayasa.
Our COVID screening tent – Entrance

Tersedia tenda yang digunakan untuk melakukan


screening awal
Professor Didier Pittet, MD, MS, CBE
TAHAPAN SKRINING
AWAL :
1. PENGUNJUNG RS AKAN DI PERIKSA SUHU DAN TANYAKAN
GEJALA
YG DIALAMINYA SAAT ITU LALU KATEGORIKAN DALAM 3
WARNA
MERAH,KUNINGRS
2.PENGUNJUNG DAN HIJAU
AKAN DI ARAHKAN KE TEMPAT
SESUAI
KATEGORINYA
MERAH : IGD
KUNING : POLI INFEKSIUS
HIJAU : SESUAI TUJUANNYA
PPI – saat mengirim pasien dalam pengawasan dan konfirmasi

1 Hindari memindahkan dan mengirimpasien langsung dari ruangannya


. kecuali karena
2. alasanmedis(pindahkan keruangantersendiri ataukohort)
Jika transpor dibutuhkan,
• gunakanruteyangsudahditentukanuntuk mengurangi
resikopajananterhadappetugasdanpasienlain, dll
• Pasienwajibmemakai masker medis
3. • Pastikan petugas kesehatan yang mengantar pasien menerapkan protocol cuci tangan dan
memakai APD
yangsesuai.
Informasikan petugas kesehatan di tempat rujukan semua
kewaspadaan yang diperlukan saat akanberangkat.
PENCEGAHAN RISIKO PAPARAN COVID-19 PADA
PETUGAS
1 Mematuhikebersihantangan5(lima)Momentdan6)enam)langkah(janganmenggunakanasesorisdi
. tangandankukuharusselalupendek)
2. Jarak denganpasienlebihdari 1-2meter, ingat penularanmelalui percikanselaput
mukosa hidung danmulu(hati hati jikajarakwajahterlaludekat
arahkanmukapasienberlawananarahdengan petugas)
3.
MemahamidanmenggunakanAPD sesuaiprotokol danfungsinya:
bagaimanacaramenggunakandan melepaskan yang”BAIK ” dan ”BENAR” serta di
tempat yang
4. ”BENAR” ada kekhawatiran pelanggaran terhadap
meninggalkanareaperawatanpasienketikasudah amandanlepasdanganti APD
sebagaimanamestinya
5.
Bekerja menggunakan ”BAJU KERJA” jika memugkinkan membawa baju ganti
dan dokter tidak
menggunakanjassneli/jasdokter. Menggunakanpakaiankerja pribadi
merupakanresikosumber penularan, sebagai alternatif
Fasyankesmempertimbangkanpenggunaan scrub sebagai bajukerja
Hindari menggunakanbenda yangmenjuntai (nametagyang bertali, jikarambut
Panjangdiikat keatas,
PENCEGAHAN RISIKO PAPARAN
COVID-19
6. Tidakmelakukankontakfisikdenganpasien(bersalaman)jikaterpaksad
ansesuai
7. indikaisMematuhi kebersihantangan5(lima)Moment
dan6)enam)langkah
Jarak denganpasienlebihdari 1-2meter, ingat penularanmelalui
8. percikanselaput mukosa hidung danmulu(hati hati jika jarak wajah
terlaludekat arahkanmuka pasienberlawanan arahdenganpetugas)
Janganmenyentuhmata, hidung, dan mulut dengantanganyangberpotensi
9. terkontaminasi, baik saat menggunakansarung tanganatautidak
10 bersarungtangan DAN H indari makandan minumbersama sama dalamwaktu
. bersamaan dantidak berbagi makanan dalamsatutempat makan
DilakukanpemeriksaanRapidTest danPCR padapetugasterindikasi sesuai
protokol
Jika didapatkan tanda ataugejala : sakit tenggorokan, demam, batuk atausesak nafasmaka
• Janganmasuk kerja (isolasi mandiri)
• BeritahuatasanlangsungatauKomitePPI(IPCN) untuk mencari evaluasi medis tindak lanjut
(dirawat atau isolasi mandiri)
• Dapat bekerja Kembali jika tidak berisikosumber penularankeoranglain
PENUTUP

• COVID-19 ADALAH PANDEMI


• Penularan : KONTAK, DROPLET dan pada Tindakan menghasilkan
aerosol AIRBORNE
• Penggunaan APD : bagaimana cara menggunakan dan melepaskan
yang”BAIK ”
dan ”BENAR” serta di tempat yang ”BENAR”
• Prinsip penanggulangan infeksi: STOP Transmission
• Lakukan Kewaspadaan Standar, Kewaspadaan Transmisi Kontak
dan Droplet
IF I HAVE NOT CHANGE BEGINS
WASHED
MY HAND, PLEASE
WITH ME
TELL ME,

IF YOU HAVE NOT AND


WASHED
YOURS I WILL TELL
YOU
BEGINS TODAY,
HERE AND NOW

THINK BIG

START SMALL

ACT NOW
Prevention
is Primary
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai