• https://bit.ly/SOALPRETESTPPIRSGH
STRUKTUR ORGANISASI
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RS
DIREKTUR UTAMA /
DIREKTUR
KOMITE
PPI DIREKTORAT DIREKTORAT KOMITE LAIN
IPCN
IPCLN / IPCLS
HAIs Masalah kesehatan
(VAP,IAD,IDO,ISK) di seluruh dunia
Mortalitas
Morbiditas
Kecacatan
Biaya meningkat
Tuntutan Citra RS menurun
Pencegahan & Mutu pelayanan
Hukum Pengendalian
UU RI no 36 menurun
Infeksi (PPI)
UU RI no 44
STRUKTUR
Program PPI ORGANISASI
To reduce
Healthcare Associated Infections
Tackling Antimicrobial
Resistance
• Komplikasi yang paling sering terjadi di Yankes
• CDC: 1.7 million /th, kematian 99.000/th
• Data WHO, Insiden HAIs 3 - 21 % (rerata 9%)
• UK : 10 % (2006)
• Italy: 6.7 % (2005)
• France: 6.7- 7.4 % (2006)
• Indonesia ?
• Belum ada data yang akurat, dari hasil presentasi
sangat rendah 0 – 1 %, surveilans pasif, oleh
personil yang belum memahami surveilans
• Di RS. Jantung Harapan Kita, surveilans aktif
dilaksanakan sejak tahun 2001
Risiko Healthcare Associated Infections di
negara berkembang sebanyak 20 kali lebih
tinggi daripada negara maju
Agent Environment
Interakasi yang dinamis
Perubahan di salah satu komponen
Berpengaruh pada keseimbangan yang ada
HAIs
Healtcare Associated Infections
Tangan
Alat
Kateter
vena sentral
Kontak
Droplet Urine Kateter
Tangan
Alat
Tangan Kontak
IADP Alat
Tangan
Alat
ISK
Luka operasi ILO
Kontak
Droplet
HAIs MASALAH Mortalitas
Morbiditas
HH
APD
Limbah
Lingkungan
VAP,IADP Peralatan
ILO,ISK Linen
Kes. Karyawan
Penempatan Pasien
Etika batuk
Penyuntikan yang aman
Praktik lumbal punksi
Airborne
Menerapkan Droplet
Bundles of Contact
HAIs
Komite PPI
Tim PPI
Monev Eksternal
Audit Internal Struktur organisasi
Uraian tugas
KEWASPADAAN ISOLASI
KEWASPADAAN STANDAR ( LAPIS PERTAMA )
KEWASPADAAN BERDASARKAN
TRANSMISI (LAPIS KEDUA)
Merupakan kewaspadaan tambahan
15
Ditujukan kepada pasien yang terinfeksi atau diduga infeksi
09/30/23
KEWASPADAAN LAPIS SATU (K. STANDAR)
Hand hygiene
Penggunaan APD
Pengelolaan Limbah dan benda tajam
Pengendalian lingkungan
Penyuntikan yang aman
Kebersihan pernafasan/etika batuk
Praktek lumbal fungsi
Peralatan perawatan pasien
Penatalaksanaan linen
Kesehatan karyawan
Penempatan pasien 16
09/30/23
Hand hygiene
in healthcare
Plain or antimicrobial soap & water better than alcohol-based hand rub if hands visibly
soiled, or for spore-forming organisms (e.g. C. difficile, anthrax), antimicrobial soap
recommended over plain soap in health care settings.
LAGU HAND HYGIENE
TIDAK MENGERTI
TIDAK PEDULI
• Limbah cair
• Infeksius
• Non infeksius
MEDIS
INFEKSIUS NON NON RADIOAKTIF CYTOTOKSIK
INFEKSIUS INFEKSIUS
1. Limbah infeksius
(Semua benda yang plabot,
terkontaminasi kertas, kotak, flacon,boto
cairan tubuh); botol, wadah l infus
Jaringan plastik, sisa beling
2. Safety box limbah makanan,
tajam (jarum sisa
suntik,jarum hecting,
skalpel, ampul, pembungkus
bisturi, semua benda obat,
yang mempunyai sampah
permukaan tajam)
kebun, dll
Daur ulang
incenerator TPA
PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI (APD)
Definisi Alat Pelindung Diri (APD) ; perlengkapan yang wajib
digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya yang bisa
menyebabkan cedera atau penyakit serius terkait pekerjaannya
(menurut Kemenaker)
Prinsip ;
Masker harus Menutup semua bagian hidung dan
mulut
Pas menempel pada wajah dan tidak ada celah.
Pegang hanya pada kabel atau tali kepala (bukan
pada permukaan masker)
MASKER TIDAK PERLU DIGUNAKAN
TUJUAN ; Melindungi
mukosa /mata petugas dari
paparan cairan tubuh pasien
APD LEVEL 1
APD LEVEL 2
APD LEVEL 3
PEMILIHAN PEMAKAIAN APD
Mengukur TTV
Menyuntik
Pemasangan CVC Line
Intubasi
Pasang Infus
Pasang Douwer Catheter
Melap meja, monitor, syring pump
Membersihkan peralatan habis pakai
Keterangan : : STERIL
: BERSIH
KETERANGAN :
: STERIL : SARUNG TANGAN RUMAH TANGGA : TIDAK MEMAKAI APD
1. FASILITAS
Ketersedian APD ; jenis APD, standar APD, Jumlah dan
pasokan APD
2. KEPATUHAN
Setiawan Amin
Maulana, S.
adalah upaya mengurangi dan atau menghilangkan kontaminasi
Dekontaminasi oleh mikroorganisme pada orang, peralatan, bahan, dan ruang
melalui disinfeksi dan sterilisasi dengan cara fisik dan kimiawi
1. Kontruksi bangunan
Mencegah terjadinya
penyebaran infeksi ke : 2. Udara
Pasien 3. Air
Petugas
Pengunjung 4. Pembersihan
Masyarakat rumah sakit lingkungan
5. Pembersihan di
ruang loundry
6. Limbah rumah sakit
Prinsip pengelolaan lingkungan
Rumah Sakit
• Seluruh permukaan lingkungan datar, bebas debu, bebas sampah, dan bebas
hewan pengganggu
• Tidak dianjurkan menggunakan karpet di ruang perawatan dan menempatkan
bunga segar, tanaman pot, bunga plastik di ruang perawatan.
• Pembersihan permukaan dapat dipakai klorin 0,05% atau H2O2 0,5 – 1,4%, bila
ada cairan tubuh menggunakan klorin 0,5%.
• Pada ruang / area saluran pernafasan hindari menggunakan sapu ijuk /
sejenisnya, tapi gunakan cara basah (kain basah) dan Mop (untuk pembersihan
kering/lantai), bila memungkinkan mop terbuat dari microfiber
• Mop untuk ruang isolasi / infeksius harus digunakan tersendiri.
IDENTIFIKASI HIGH TOUCH SURFACE : AREA PASIEN
IDENTIFIKASI HIGH TOUCH SURFACE : KAMAR MANDI PASIEN
1. Etanol 70-90%
2. Produk berbasis klorin (seperti hipoklorit)
dengan konsentrasi 0,1% (1000 ppm)
untuk disinfeksi lingkungan secara umum
atau 0,5% (5000 ppm) untuk darah dan
cairan tubuh berjumlah besar (Lihat
bagian: Penggunaan produk berbasis
klorin)
3. Hidrogen peroksida > 0,5%.
4. Larutan pemutih
Untuk membuat larutan pemutih, campur:
•5 sendok makan (1/3 cangkir) pemutih per galon air
ATAU
•4 sendok teh pemutih per liter air
•Larutan pemutih perlu di-remix setiap 24 jam.
ANJURAN PROSEDUR DAN FREKUENSI
PEMBERSIHAN
Rawat inap umum
Sumber: CDC dan ICAN. Best Practices for Environmental Cleaning in Healthcare Facilities in Resource-Limited Settings. Atlanta, GA: US
Department of Health and Human Services, CDC; Cape Town, South Africa: Infection Control Africa Network; 2019.
https://www.cdc.gov/hai/pdfs/resource-limited/environmental-cleaning-508.pdf
PEMBERSIHAN LINGKUNGAN
Buat laporan
Follow
Follo HBsAg, anti HCV HIV psn (+)
up
w up pasien (-) (intervensi dokter)
dokter
Ulang 3,
6,9 bln, 1
thun
Mulai Lapor ke kepala ruang /supervisi
ALUR TINDAKAN PERTAMA PADA PAJANAN :
Bahan Kimia Atau Cairan Tubuh
RS GRIYA HUSADA Petugas Terpajan TERTUSUK 1. MATA → Segera bilas dengan air mengalir selama 15 menit
2. KULIT → Segera bilas dengan air mengalir 1 menit
MADIUN
Pertolongan Pertama JARUM 3. MULUT → Segera kumur-kumur selama 1 menit
4. Segera ke IGD untuk penanganan selanjutnya
Tindakan Pasca Tertusuk Jarum Bekas
1. Cuci dengan air mengalir menggunakan sabun atau cairan antiseptik
2. Berikan cairan antiseptik pada area tertusuk /luka
3. Segera ke IGD untuk penanganan selanjutnya
Pemeriksaan lab : untuk skrining HIV : Rapid test dan Elisa → 0 hari, 3 bulan, 6 bulan
Tertusuk jarum Terpajan cairan Pemeriksaan lab : untuk skrining hepatitis : Anti HBsAG dan HbsAG (kuantitatif) → 0 hari, 6 bulan
tubuh
Status infeksi sumber pajanan
Vaksinasi dan respon
antibody dari petugas
Tidak tahu/sarana pemeriksaan
kesehatan HBsAG + positif HBsAG -negatif
(-)
Terkonta
minasi Belum di vaksinasi 1 dosis HBlg + seri Seri vaksinasi Seri vaksinasi hepatitis B sumber
vaksinasi hepatitis B hepatitis B pajanan yang berisiko tinggi →
Tidak Ya obati seperti pada HBsAG positif
Formulir Pelaporan
Petugas Terpajan Ke IGD Kejadian Tertusuk jarum Pernah di vaksinasi
116
09/30/23
Kewaspadaan berdasarkan Transmisi Kontak
Bila pasien diketahui/dicurigai infeksius atau terkolonisasi agen
infeksius:
1. Penempatan pasien :
Kamar tersendiri atau kohor (dikumpulkan) dengan pasien yang
terinfeksi agen infeksi sama.
Jika pada ruangan bersamaan dengan pasien non infeksi
tempatkan pasien dengan mencegah resiko kontaminasi silang
dengan batas jarak yang tegas
Penelitian membuktikan kamar tersendiri mencegah HAIs
Kohorting unt management KLB MDRO termasuk
MRSA,VRE,ESBL
Jangan pernah menggabungkan pasien dalam ruangan pada
pasien dengan sistem kekebalan yang lemah (immono
compromised atau dengan prosedur invasive
2. Alat Pelindung Diri:
Sarung tangan dan cuci tangan
Gaun :
Bila diperkirakan pakaian akan tercemar saat kontak dg
pasien, permukaan lingkungan atau peralatan pasien
(diare, inkontinensia, kolonostomi, slang drainase).
Lepaskan gaun sebelum meninggalkan ruangan dan
pastikan pakaian tidak menyentuh lagi permukaan
tercemar dlm ruangan
3. Transport pasien: jaga risiko transmisi, informasikan
keruangan yg akan menerima pasien.
4. Peralatan perawatan pasien: bila mungkin
dikhususkan
Kewaspadaan berdasarkan transmisi
droplet
Penyakit menular lewat droplet ,ditularkan melalui
batuk,bersin dan berbicaradroplet kecil dan droplet
besar
Percikan >5µm melayang di udara jatuh mengenai
mukosa mata, hidung atau mulut orang tanpa pelindung
dan akan jatuh pada jarak < 1m
Prosedur yang dapat menimbulkan aerosol mis
suction,bronkoskopi,nebulising,intubasi
B pertussis,meningococcus,Avian Influenza,
Streptococcus grup A ,Adenovirus ,H1N1
Tempatkan pasien di kamar tersendiri atau dengan
pasien infeksi /terkolonisasi yg sama atau kohort bila
tidak memungkinkan dan beri jarak antar pasien 1m
Pengelolaan udara khusus tidak diperlukan, pintu
boleh terbuka
Gunakan masker bedah dalam jarak 1 m dari pasien
(2 m pada pasien flu burung)
Pemindahan pasien :
minimalisasi transportasi pasien, pasangkan masker pada
pasien saat proses pemindahan
Penggunaan APD;masker bedah/medik,sarung
tangan, gaun 120
09/30/23
Kewaspadaan berdasarkan transmisi
Udara/Airborne
Transport pasien :
Minimalisasi transport/gerak pasien
Pasangkan masker N95 pada pasien saat transportasi
Contohpenyakit dengan kewaspadaan airborne
•TB paru
•Disseminated Zoster
•Campak ( Rubeola)
•Varicella (chickenpox)
•Haem fever ( Lassa, Ebola, Marburg)
•Smallpox
•Sumber :Health Canada. Routine Practices and Additional
Precaution for Preventing the Transmission of Infection in Health
Care
• Pasal 115
1. Kawasan tanpa rokok antara lain :
a. Fasilitas pelayanan kesehatan
b. Tempat proses belajar mengajar
c. Tempat anak bermain
d. Tempat ibadah
e. Angkutan Umum
f. Tempat kerja; dan
g. Tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan
2. Pemerintah daerah wajib menetapkan kawasan tanpa rokok di
wilayahnya
Setiap orang yang dengan sengaja
melanggar kawasan tanpa rokok
sebagaimana dimaksud dalam pasal 115
dipidana denda paling banyak Rp.
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah )
• https://bit.ly/
SOALPOSTESTPPIRSGH