Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

KEGIATAN INOVATIF
MADU BUSITI
“MASYARAKAT PEDULI IBU HAMIL RESIKO TINGGI”
TAHUN 2017

DINAS KESEHATAN KABUPATEN PAMEKASAN


PUSKESMAS PEGANTENAN
KECAMATAN PEGANTENAN KABUPATEN PAMEKASAN
A. PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh


semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Dalam rangka mencapau tujuan tersebut, pembangunan kesehatan
dilaksanakan secara terarah, berkesinambungan dan realistis sesuai
pentahapannya.
Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasiona ( SKN 2009) yang
mengacu pada arah dan tahapan pembangunan kesehatan yang
ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka panjang idang
kesehatan tahun 2005-2025. Sasaran pembangunan kesehatan yang
diharapkan untuk semua potensi bangsa, baik masyarakat maupun
pemerintah secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Guna meningkatkan derajat kesehatan, maka diharapkan perlu
melakukan suatu pertemuan lintas sektor guna mendukung program
inovatif puskesmas yang merupakan awal dalam melaksanakan
perencanaan pembinaan secara terpadu dimasyarakat untuk
mengurangi kematian ibu dan bayi di puskesmas Pegantenan dengan
mengedepankan skala prioritas. Untuk mendapatkan hasil yang
maksimal perlu adanya saling pengertian dan keterbukaan diantara
komponen terkait didalamnya,serta adanya kerjasama antara tokoh
masyarakat,kader dan tenaga kesehatan khususnya bidan.
Untuk menggalang kerjasama terutama dalam membina peran
serta masyarakat, diperlukan antara Program/sektor yang bersangkutan
untuk merumuskan kerjasama dalam pelaksanaan pembinaan nanti.
Cakupan angka bumil resiko tinggi yang ditemukan masyarakat
masih tinggi tercapai 46 % dari angka target 10 %, cakupan bumil
resiko tinggi oleh nakes juga masih tinggi dari 46 % dari target 10 %
,serta masih tingginya angka komplikasi kebidanan yang di tangani
mencapai 112,5 % dari target 80 %. Dari data tersebut diatas timbullah
inisiatif untuk membuat program inovasi “ MADU BU SITI “ yaitu
masyarakat peduli ibu hamil resiko tinggi. Progam ini atas masukan
linsek agar semua masyarakat bisa ikut andil dalam menurunkan angka
kematian ibu dan anak.

B. ANALISA MASALAH

Pengetahuan
Rendahnya pengetahuan dan
kesadaran masyarakat
tentang resiko tinggi pada ibu
hamil

Derajat kesehatan
masyarakat masih
rendah

Perilaku
Prilaku masyarakat tentang
resiko tinggi pada ibu hamil
yang terkesan kurang peduli

Berdasarkan bagan di atas adapun permasalahan yang dihadapi adalah

1. Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang ibu

hamil resiko tinggi

2. Perilaku masyarakat yang masih kurang peduli pada resiko tinggi pada ibu

hamil
3. PEMECAHAN MASALAH

MADU BUSITI adalah kegiatan inovatif yang dirancang

berdasarkan inovasi dari kegiatan KIA untuk melibatkan masyarakat untuk

peduli pada ibu hamil resiko tinggi agar bisa menekan kematian ibu dan bayi.

Hasil akhir yang ingin dicapai adalah :

1. Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk ikut peduli pada ibu hamil

terutama yang terditeksi resiko tinggi

2. Keluarga dan toma ikut peduli pada ibu hamil terutama yang beresiko

tinggi

3. Untuk percepatan pengurusan kartu JKN maka melibatkan kepala dusun

dan kepala desa.

4. Setelah masyarakat peduli di harapkan tidak ada lagi rujukan terlambat

tapi sudah terencana.

4. PENDEKATAN STRATEGIS

Untuk mencapai visi dan misi puskesmas, manjadikan

masyarakat yang sehat dan mandiri perlu di adakan program inovasi. Salah

satu program inovasi yang ada di puskesmas Pegantenan adalah MADU BU

SITI yaitu Masyarakat Peduli pada Ibu Hamil Resiko Tinggi. Dimana dalam

pelaksanaan program ini terdiri atau terintegrasi dengan program lainnya

misalnya penyuluhan kelompok. Tujuan dari inovasi ini untuk meningkatkan

peran serta masyarakat dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

menuju Indonesia sehat. Dan dalam pelaksanaan program ini juga butuh

partisipasi dari masyarakat. Kemauan dan kesadaran masyarakat juga

berperan penting dalam pelaksaan program ini. Jika semua pihak yang terlibat

aktif dan semangat dalam menjalankan program ini maka kegiatan akan

terlaksana dengan baik.


5. PELAKSANAAN DAN PENERAPAN

Dalam mencapai Visi dan Misi, Puskesmas Pegantenan

melakukan kegiatan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan

pengembangan dengan kegiatan kegiatan unggulan yang dilaksanakan satu

dusun dalam satu desa sebagai percontohan. Adapun Salah satu program yang

akan dilaksanakan yaitu MADU BU SITI yaitu Mayarakat Peduli pada Ibu Hmil

Resiko Tinggi yang membutuhkan kerjasama dan kesadaran antar masyarakat.

6. PEMANGKU KEPENTINGAN YANG TERLIBAT


Kepala Dinas Kesehatan

Kepala Puskesmas Pegantenan

Pemegang Program KIA

Bidan Desa

Kader,toma,toga,kepala desa
Adapun pemangku kepentingan dalam pelaksanaan program ini adalah:

1. Kepala Dinas Kesehatan

Kepala dinas kesehatan merupakan pemangku kepentingan yang

berperan pnting dalam pelaksanaan program ini yaitu persetujuan

pengalokasian dana.

2. Kepala Puskesmas Pegantenan

Kepala puskemas merupakan pemangku kepentingan yang berperan

penting dalam memberikan persetujuan pelaksaan program dan

melakukan monitoring dan evaluasi serta memberikan penilaan

kinerja bagi pemegang program untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya.

3. Pengelola Program Kesehatan Ibu dan Anak

Adapun jobdes dari pemegang program kesehatan l dalaibu dan

anak pelaksanaan program inovasi ini yaitu melakukan koordinasi

dengan perangkat desa, masyarakat yang terkait dengan pelaksaan

program ini, membuat jadwal kegiatan pelaksaan program serta

membuat laporan kegiatan pelaksanaan program.

4. 4 Bidan Desa wialayah kerja Puskesmas Pegantenan ( Desa

Pegantenan, Desa Bulangan Barat, Desa Tanjung dan Desa

Ambender).

Adapun tugas bidan desa wilayah kerja Puskesmas Pegantenan

yaitu melakukan koordinasi dengan para kepala desa jika ingin melakukan

kegiatan-kegiatan inovasi dan juga membantu mendorong masyarakat agar

mau untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan inovasi ini.


5. Kepala Desa ,toma ,toga dan kader 4 desa Wilayah Kerja Puskesmas

Pegantenan

Adapun tugas 4 kepala desa wilayah kerja Puskesmas pegantenan (

Desa Pegantenan, Desa Bulangan Barat, Desa Tanjung dan Desa

Ambender).

yaitu membantu mengkoordinasikan dengan para kaur

pemerintah desa atau istilahnya pak pamong apabila ingin melaksanakan

kegiatan inisiatif ini dan juga membantu memobilisasi masyarakat.

F. SUMBER DANA KEGIATAN

Adapun sumberdana kegiatan program Madu bu siti berasal

dari dana BOK.

a. transport Rp. 6.000.000,-

b. konsumsi Rp.3.500.000,-

7.OUTPUT KEGIATAN

Adapun tujuan dari program inovasi MADU BU SITI yaitu untuk

melibatkan masyarakat yang aktif dan mandiri sehingga derajat kesehatan

masyarakat meningkat. Untuk mencapai peran serta masyarakat yang aktif 4

desa di wilayah kerja Puskesmas Pegantenan sehingga bisa menurunkan angka

kematian ibu dan anak

8.EVALUASI KEGIATAN

Adapun input dari sistem ini adalah :

1. Kepala Puskesmas

2. Pemegang program kesehatan lingkungan

3. Kepala Desa,kader,toma ,toga dan perangkat desa


4. Masyarakat

5. Dokumentasi Kegiatan

Adapun proses dari sistem ini adalah :

1. Pengelola program membuat rencana kegiatan

2. Meminta persetujuan Kepala Puskesmas untuk melakukan kegiatan

3. Berkoordinasi dengan kepala desa

4. Melakukan pertemuan dengan masyarakat desa

5. Saling berkoordinasi antar pemegang program dengan perangkat

desa untuk evaluasi kegiatan

Adapun Output dari sistem ini adalah laporan kegiatan

9.KENDALA YANG DIHADAPI SELAMA PELAKSANAAN

Dalam melaksanakan kegiatan apapun kita pasti menemukan

beberapa kendala. Termasuk dalam inovasi ini juga memiliki kendala dalam

pelaksanaannya, tetapi dengan muculnya kendala ini tidak membuat pengelola

program patah semangat dan tidak menjadikan kendala sebagai hambatan

tetapi pengelola program membuat kendala ini sebagai motivasi agar

pelaksanaan kegiatan inisiatif berjalan dengan lancar. Adapun masalah-

masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan adalah : seringnya

terbenturnya kegiatan jika ingin melaksanakan koordinasi antar pemegang

program, perilaku masyarakat yang susah utuk di rubah, kurangnya sarana

dan prasarana dalam pelaksanaan kegiatan. Adapun masalah utama yang di

hadapi selama pelaksanaan yaitu susahnya merubah perilaku masyarakat.

tetapi kendala tidak kami jadikan hambatan dalam pelaksanaan program ini,

sehingga masalah-masalah yang muncul dapat di atasi dengan cara melakukan

coaching atau pendekatan yang terus menerus kepada masyarakat agar


masyarakat mampu dan mau peduli pada ibu hamil umumnya dan khususnya

yang beresiko tinggi. Selain itu juga meminta bantuan para kaur pemerintahan

desa untuk peran serta dalam memobilisasi masyarakat. untuk mengatasi

masalah kurangnya kesadaran dan dana dengan cara melakukan koordinasi

dan pertemuan dengan para kepala desa untuk membahas pendaftaran ibu

hamil dan keluarganya agar jadi peserta JKN .

J. MANFAAT KEGIATAN INISIATIF

Adapun manfaat yang dapat diambil dari kegiatan inisiatif MADU BU SITI

“Masyarakat Peduli pada Ibu Hmil Resiko Tinggi”

a. Bagi Masyarakat

- Terhindar dari rujukan yang terlambat.

- Masyarakat mampu berpartisispasi dan menilai apakah ibu hamil

tersebut beresiko tinggi atau tidak

- Derajat kesehatan masyarakat meningkat

b. Bagi Institusi Kesehatan

- Mencegah terjadinya terlambat rujukan.

- Mengurangi angka kematian ibu dan anak

- Meningkatkan citra institusi kesehatan yang baik sebagai tempat

untuk memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan

kesehatan bagi masyarakat.

c. Bagi Pemerintah Daerah

- Penurunan angka keatian ibu dan anak persentase Institusi

Kesehatan Sehat menunjukkan kinerja dan citra Pemerintah

Kabupaten/Kota yang baik.

Kabupaten/Kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah


lain dalam pemberdayaan masyarakat untuk berperan aktif

dalam ikut menurunkan angka kematian ibu dan anak di Institusi

Kesehatan.

K. INDIKATOR KEBERHASILAN

Adapun indicator keberhasilan pelaksanaan program inisiatif ini adalah :

No Indikator 2016 2017

1 RTM 46 %

2 RTN 46 %

Dari diagram diatas dapat disimpulkan :

 untuk

 dari 2

L. PEMBELAJARAN

Dalam pelaksanaan kegiatan inovasi ini banyak sekali

pembelajaran atau pengalaman yang dapat di ambil, yaitu dapat memahami

karakter masyarakat, dapat mengayomi teman seperjuangan, mendapatkan

banyak ilmu dan wawasan baru, dapat mengenali demografi antar desa dapat

bersilaturahmi dengan masyarakat, dapat bersosialisasi dengan baik dengan

masyarakat. adapun harapan kedepan program ini tetap telaksana dengan baik

dengan inovasi-inovasi yang baru yang tidak monoton sehingga derajat

kesehatan masyarakat meningkat dan mewujudkan Indonesia sehat. Dan

harapan untuk para pemegang program untuk terus selalu berjuang mengabdi

ke masyarakat untuk mewujudkan masyarakat yang aktif dan mandiri.


Pamekasan, Desember 2016

Mengetahui Inovator
Kepala Puskesmas Pegantenan

BAMBANG BUDIONO NURUL INTAN


NIP. 19670405 198901 2 001

Anda mungkin juga menyukai