Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Farmasi Indonesia, November 2019, hal 64-78 Vol. 16 No.

2
ISSN: 1693-8615 EISSN : 2302-4291 Online : jfi.setiabudi.ac.id

Efek Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera, Lamk.) Pada Mencit
Model Demensia: Kajian Memori Spasial, Kadar Malondialdehid Dan
Jumlah Sel Piramidal Hipokampus Area CA1 Dan CA2-CA3

Effect Of Kelor (Moringa oleifera, Lamk.) Leaf Ethanol Extract On


Demensia Mice Model: Spatial Memory Study, Malondialdehyde Levels
And Pyramidal Cell Hippocampus CA1 And CA2-CA3 Area
Arikha Ayu Susilowati, Gunawan Pamudji Widodo, Jason Merari
Program Studi Pasca Sarjana Jurusan Sains Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi
Jl. Letjen Sutoyo No.6, Mojosongo, Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Email: arikhasains2017@gmail.com

(Diterima : 2019-08-23, disetujui : 2019-11-27)

ABSTRAK
Demensia adalah penyakit sel-sel saraf di otak, akibat hipokampus yang rusak oleh
radikal bebas. EEDK (Ekstrak etanol daun kelor) (Moringa oleifera, Lamk.) mengandung
phytochemicals, karoten, vitamin, mineral, asam amino, flavonoid dan phenolic, terbukti
mengurangi kerusakan oksidatif dan defisit memori. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek
EEDK terhadap memori spasial, kadar MDA, jumlah sel piramidal hipokampus yang rusak area
CA1,CA2-CA3 dan gambaran histopatologi mencit.
Rancangan penelitian ini pre test and post test control group design untuk uji memori
spasial dan post test control group design untuk uji kadar MDA, jumlah sel piramidal hipokampus
dan gambaran histopatologi. Menggunakan 30 ekor mencit terdiri dari 6 kelompok, per kelompok
ada 5 ekor mencit, yaitu kelompok kontrol normal, kontrol positif, kontrol negatif, kelompok EEDK
100, 200, dan 400 mg/kgBB, semua diinduksi Pb asetat 50 mg/KgBB kecuali pada kelompok
normal. Kontrol positif diobati kuersetin 50 mg/kgBB, sedangkan kontrol negatif tidak diobati. Data
uji memori diperoleh dari uji Morris water maze pra dan paska perlakuan, data status antioksidan
diperoleh dari uji kadar MDA dan data gambaran histopatologi diperoleh dari perhitungan jumlah
sel pyramidal. Analisis data menggunakan repeated measures ANOVA dan ANOVA dengan Post
Hoc LSD.
Hasil penelitian menunjukkan waktu latensi, uji kadar MDA dan pemeriksaan histopatologi
otak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok EEDK.
Pemberian EEDK 400 mg/kgBB paling efektif memperbaiki memori spasial, menurunkan kadar
MDA, dan mencegah kerusakan sel piramidal hipokampus area CA1, CA2-CA3.
Kata kunci : Moringa oleifera,Lamk., memori, antioksidan, hipokampus, dan Morris water
maze
ABSTRACT
Dementia is a disease of nerve cells in the brain, due to the hippocampus damaged by free
radicals. EEKL (Ethanol extract of kelor leaves)(Moringa oleifera, Lamk.) contains
phytochemicals, carotene, vitamins, minerals, amino acids, flavonoids and phenolics, proven to
reduce oxidative damage and memory deficits. This study aims to determine the effect of EEKL
on spatial memory, MDA levels, the number of hippocampal pyramidal cells damaged in the CA1,
CA2-CA3 area and histopathological features of mice.
The design of this study was pre-test and post-test control group design for spatial memory
test and post test control group design for MDA levels, hippocampal pyramidal cell counts and
histopathological features. This Reseach using 30 mice divided into of 6 groups, each group
consist of 5 mice, namely the normal control group, positive control, negative control, EEKL group
100, 200, and 400 mg/kg body weight, all groups induced by Pb acetate 50 mg / KgBW except
the normal group. Positive control was treated with quercetin 50 mg/kgBW, while negative
controls were not treated. Memory test data obtained from the Morris water maze pre and post-
Arikha Ayu Susilowati, Gunawan Pamudji Widodo, Jason Merari Jurnal Farmasi Indonesia~65

test, antioxidant status data obtained from MDA levels and histopathological data obtained from
the calculation of pyramidal cell counts. Data analysis used repeated measures ANOVA and
ANOVA with Post Hoc LSD.
The results showed that latency time, MDA level test and brain histopathology examination
had significant differences between the negative control group and the EEKL group. EEKL 400
mg/kgBW was most effective in improving spatial memory, decreasing MDA levels, and
preventing damage to the hippocampal pyramidal cell CA1, CA2-CA3 area.
Key word : Moringa oleifera, Lamk., memory, antioxidant, hippocampus, Morris water maze

PENDAHULUAN 2007). Hasil penelitian sebelumnya


Demensia adalah suatu membuktikan pengaruh daun Moringa
kemunduran intelektual (fungsi kognitif) oleifera dosis 180 mg terhadap
berat dan progresif yang mengganggu perbaikan memori dengan
fungsi sosial, pekerjaan, dan aktivitas menggunakan metode Morris water
harian seseorang (Assosiasi Alzheimer maze (Illiandri et al, 2010). Oleh karena
Indonesia, 2003). Gangguan fungsi itu, ingin diteliti pengaruh ekstrak etanol
kognitif dapat disebabkan oleh radikal daun kelor (Moringa oleifera) sebagai
bebas, yang memicu stres oksidatif terapi alternatif perbaikan fungsi
yang merupakan patogenesis penting memori. Penelitian ini bertujuan untuk
dalam perkembangan demensia membuktikan efek pemberian ekstrak
(Butterfield et al, 2002). Stres oksidatif etanol daun kelor (Moringa oleifera)
adalah ketidakseimbangan antara dalam memperbaiki memori spasial,
oksidan dan antioksidan dengan kadar penurunan kadar malondialdehid,
oksidan yang lebih dominan. Oksidan penghambatan sel piramidal
adalah senyawa reaktif yang dapat hipokampus yang rusak area CA1,
memindahkan elektron dari molekul lain CA2-CA3 dan gambaran histopatologi
dan menghasilkan oksidasi pada hipokampus mencit model demensia
molekul tersebut (Ayala A et al, 2014). yang diinduksi Pb asetat.
Radikal bebas dapat ditangkal atau
diredam dengan pemberian antioksidan METODE PENELITIAN
atau dengan mengkonsumsi Alat dan Bahan
antioksidan (Halliwel, 2007). Salah satu Uji memori, yang digunakan
tanaman yang berpotensi sebagai adalah alat tes Morris water maze,
antioksidan eksogen di Indonesia kamera video, stopwatch. Alat yang
adalah kelor (Moringa oleifera, Lamk) digunakan dalam pengukuran MDA
(Erika et al, 2014). Penelitian adalah tabung reaksi, timbangan
sebelumnya terhadap ekstraksi daun analitik merek sartorius, cawan
kelor menunjukkan adanya aktivitas porselen, gelas ukur, pengaduk
antioksidan yang tinggi dalam proses in elektrik, batang pengaduk dari kaca,
vivo dan in vitro, dalam daun kelor kaya sentrifuge, pHmeter merek Hanna,
akan phytochemicals, karoten, vitamin, homogenizer (Potter-Elvehjem Tissue
mineral, asam amino, senyawa Grinders), vortex merek Genie,
flavonoid dan phenolic (Anwar et al, spektrofotometer UV-visibel merek
66~Vol. 16 No. 2 Efek Ekstrak Etanol Daun Kelor Pada Mencit Model Demensia

Shimadzu. Dan pada pemeriksaan mencapai platform (waktu latensi).


histopatologi alat yang digunakan Setelah 3 hari latihan kemudian
adalah perlengkapan bedah, alat-alat dilakukan uji Morris water maze selama
gelas, dan Optilab untuk pemeriksaan 3 hari untuk menghitung nilai T0
preparat histopatologi dan perhitungan (latihan). Pada hari ke 1 tes acquasition
area CA1, CA2-CA3. trial, hari ke 2 tes probe trial dan hari ke
Bahan yang digunakan dalam 3 uji sensoris motoris, hal ini untuk
penelitian ini adalah ekstrak etanol mengetahui kondisi awal (latihan) dari
daun kelor (EEDK) dengan variasi dosis kemampuan kognitif mencit. Kemudian
EEDK 100, 200 dan 400 mg/KgBB, dan pada hari ke 4 mencit dimasukkan ke
sebagai pembanding adalah kuersetin, dalam Morris water maze kembali untuk
Pb asetat serta CMC Na 0,5%. menghitung nilai T1 (pra perlakuan)
Pembuatan suspensi ekstrak etanol untuk di tes acquasition trial, hari ke 5
daun kelor tes probe trial dan hari ke 6 dilakukan
Larutan pensuspensi adalah CMC- uji sensoris motoris, kemudian pada
Na 0,5%. Larutan CMC-Na 0,5% dibuat hari ke 7 semua kelompok mencit
dengan menimbang 500 mg CMC-Na, diinduksi dengan Pb asetat, kecuali
digerus dalam mortir dengan sebagian pada kelompok normal, selain Pb
air panas sedikit demi sedikit sampai asetat yang diinduksikan untuk
larut, kemudian dimasukkan ke dalam kelompok positif diinduksi kuersetin p.o,
labu takar sampai 100 ml. Sediaan uji kelompok perlakuan EEDK dosis 100,
dibuat dengan mensuspensikan 200 dan 400 mg/KgBB, sedangkan
ekstrak etanol daun kelor dalam larutan untuk kelompok negatif hanya diinduksi
CMC-Na 0,5%. Dibuat dengan tiga Pb asetat i.p. Perlakuan dilakukan
tingkatan dosis yaitu pada dosis 100, selama 5 hari, selanjutnya dilakukan uji
200, dan 400 mg/KgBB. morris water maze untuk menghitung
Pengelompokan Hewan Uji nilai T2 (pasca perlakuan), pada hari ke
Kelompok I Kelompok normal 12 tes uji acquasition trial, pada hari ke
diberikan CMC Na 0,5%, kelompok II 13 tahap uji probe trial dan hari ke 14
kontrol positif diberikan secara peroral tes uji sensoris motoris. Setelah
kuersetin dengan dosis 50 mg/KgBB, perhitungan waktu T2 selesai maka
kelompok III kontrol negatif diberikan mencit segera dikorbankan untuk
Pb asetat dosis 50 mg/KgBB secara diambil otaknya. Otak serebrum diiris
intraperitoneal, kelompok IV EEDK 100 menjadi dua, kemudian difiksasi
mg/KgBB p.o, kelompok V EEDK 200 dengan formalin 10%.
mg/KgBB p.o, kelompok VI EEDK 400
mg/KgBB p.o. Uji Kadar Malondialdehid
Pengujian memori spasial dengan uji Untuk pengukukuran kadar
Morris water maze malondialdehid cerebrum kiri difiksasi
Hewan uji dilatih selama 3 hari, dengan formalin 10% untuk selanjutnya
mencit dilatih berenang untuk mencari ditetapkan kadar malondialdehid di
platform dan naik ke atas platform. Laboratorium Pangan dan Gizi
Waktu yang dibutuhkan mencit untuk Universitas Gajah Mada, Jogjakarta. Uji
Arikha Ayu Susilowati, Gunawan Pamudji Widodo, Jason Merari Jurnal Farmasi Indonesia~67

kadar malondialdehid yang digunakan dengan komputer. Setelah


dalam penelitian ini adalah metode mendapatkan sel piramidal area CA1
Thiobarbituric Acid Reactive Substance dan CA2-CA3, tampilan pada
(TBARS) (Gupta et al, 2003). Nilai mikroskop difoto. Hasil foto
TBARS dinyatakan dalam satuan digabungkan menggunakan program
nmol/ml MDA jaringan otak. Adobe Photoshop CS4 sampai
didapatkan tampilan sel piramidal area
Perhitungan sel piramidal CA1 dan CA2-CA3 secara utuh
hipokampus yang rusak di area CA1 kemudian dihitung jumlah sel piramidal
dan CA2-CA3 serta pengamatan area CA1 dan CA2-CA3.
histopatologi hipokampus
Cerebrum kanan difiksasi dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
formalin 10% kemudian dibuat preparat Tahap Acquasition trial
histopatologi dengan pengecatan Acquasition trial sebagai tahap
hematoksilin eosin di Laboratorium penggambaran proses pembelajaran
Bagian Histologi Fakultas Kedokteran (proses mengingat) mencit, didapatkan
Universitas Sebelas Maret, Surakarta. data waktu latensi, penurunan waktu
Preparat yang sudah jadi kemudian latensi dan persentase penurunan
diamati dibawah mikroskop dengan waktu latensi mencit mencapai
bantuan alat Optilab dengan platform, yang selengkapnya tersaji
perbesaran 400x, yang dihubungkan dalam tabel 1.

Tabel 1. Waktu Latensi, Penurunan Waktu Latensi dan Persentase Penurunan


Waktu Latensi pada Acquasition Trial
Kelompok T0 T1 T2 Penurunan Persentase
(detik) (detik) (detik) Waktu Penurunan
Latensi (T2- Waktu
T1) Latensi (%)
(detik)
Kontrol normal 27,17 26,47 25,67 0,80±0,05c 1,23±0,33c
Kontrol positif 25,54 22,90 22,64 0,26±0,04c 3,44±1,38c
Kontrol negatif 26,39 24,69 28,92 -4,23±0,31a,b -35,04±9,13a,b
EEDK100 mg/KgBB 30,00 23,84 22,69 1,15±0,25c 3,16±2,28c
EEDK200 mg/KgBB 28,90 24,67 24,33 0,37±0,04c 2,76±1,86c
EEDK400 mg/KgBB 27,12 25,30 24,35 0,95±0,03c 1,18±0,43c
Keterangan: a=berbeda bermakna terhadap kontrol normal, b=berbeda bermakna
terhadap kontrol positif, c=berbeda bermakna terhadap kontrol negatif.

Berdasarkan analisisis statistika sedangkan uji levene menunjukkan nilai


repeated measured ANOVA data signifikasi (p=0,07)>0,05), menunjukkan
penurunan waktu latensi tahap keenam kelompok berbeda tidak
acquisition trial (p=0,367)>0,05, bermakna. Pada repeated measured
68~Vol. 16 No. 2 Efek Ekstrak Etanol Daun Kelor Pada Mencit Model Demensia

ANOVA untuk data persentase Pada kelompok kontrol negatif dan


penurunan waktu latensi kelompok kontrol positif menunjukkan
(p=0,447)>0,05, menunjukkan data perbedaan bermakna. Hal ini sesuai
terdistribusi normal, uji Levene nilai dengan penelitian Kale et al (2018)
signifikasinya (p=0,00)<0,05, bahwa kuersetin menunjukkan
menunjukkan data tidak homogen perlindungan saraf yang signifikan
sehingga dilanjutkan ke uji Tamhane. setelah cedera otak akibat radiasi.
Untuk data penurunan waktu latensi Kuersetin diketahui dapat menghambat
karena homogen maka dilanjutkan ke uji radikal oksigen dengan cara
LSD. Pada uji Tamhane dan LSD mendonorkan atom hidrogen atau
terdapat perbedaan bermakna antara elektron kepada radikal bebas.
kelompok kontrol negatif dengan Kuersetin berperan sebagai antioksidan
kelompok kontrol normal menunjukkan dengan cara mendonasikan atom
pemberian Pb asetat 50 mg/KgBB dapat hidrogennya atau melalui
menurunkan fungsi belajar pada mencit. kemampuannya mengkelat logam
Sesuai dengan beberapa penelitian beracun, berada dalam bentuk
yang telah menunjukkan bahwa Pb glukosida (mengandung rantai samping
disimpan dalam tubuh terutama oleh glukosa) atau dalam bentuk bebas yang
kompartemen seperti darah, jaringan disebut aglikon (Bhagwat et al, 2014).
lunak dan tulang. Jaringan lain yang Profil persentase daya perbaikan
menyimpan Pb termasuk otak, hati, waktu latensi pada acquisition trial
limpa, ginjal, dan paru-paru (Owolabi, gambar 1, menunjukkan peningkatan
2014). Pada penelitian Meng et al dosis ekstrak etanol daun kelor searah
(2016) paparan Pb ini dapat dengan daya perbaikan waktu latensi
menyebabkan kematian sel-sel di pada tahap acquisition trial. Semakin
hippocampus dan mengakibatkan
gangguan pada memori spasial.

100,00 96,49 96,63


Waktu Latensi (Detik)

95,00 92,12
90,18 90,98
90,00
85,00
% Daya perbaikan

Kelompok Perlakuan

Gambar 1. Profil persentase daya perbaikan waktu latensi pada acquisition trial

tinggi dosis ekstrak etanol daun kelor untuk mencapai platform lebih cepat.
maka persentase daya perbaikan Hasil ini sesuai dengan Kirisattayakul et
waktu latensi semakin besar sehingga al (2013) menunjukkan ekstrak
mengakibatkan waktu latensi mencit hidroalkohol dari daun kelor dengan
Arikha Ayu Susilowati, Gunawan Pamudji Widodo, Jason Merari Jurnal Farmasi Indonesia~69

dosis oral 100-400mg/kg selama 3 Data peningkatan waktu latensi dan


minggu, diyakini menurunkan stres persentase peningkatan waktu latensi
oksidatif dan peroksidasi lipid otak pada terdistribusi normal dan homogen,
kerusakan otak yang disebabkan oleh dengan nilai signifikasi data
iskemia serebral. Ekstrak etanol daun peningkatan waktu latensi
kelor menambah potensial kognitif dan (p=0,242)>0,05 dan uji levene
sebagai neuroprotektan terhadap menunjukkan nilai signifikasi
model hewan tikus yang diinduksi (p=0,450)>0,05, untuk data persentase
demensia (cholinotoxin secara peningkatan waktu latensi
intracerebroventricular) (Sutalangka et (p=0,292)>0,05 dan uji Levene dengan
al, 2013). nilai signifikasinya (p=0,152)>0,05,
Tahap Probe trial Kemudian masing-masing dilanjutkan
Uji yang dilakukan untuk melihat uji LSD, dengan hasil ada perbedaan
fungsi memori hewan uji terutama bermakna pada data peningkatan
kemampuan penyimpanan memori waktu latensi dan persentase waktu
spasial mencit setelah fase latensi antara kelompok normal dan
pembelajaran pada acquisition trial. kelompok kontrol negatif yang
Data waktu latensi, peningkatan waktu menunjukkan bahwa pemberian Pb
latensi dan persentase peningkatan asetat dapat menyebabkan terjadinya
waktu latensi pada tahap probe trial gangguan pada fungsi memori.
dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Waktu Latensi, Peningkatan Waktu Latensi dan Persentase Peningkatan


Waktu Latensi pada Probe Trial
Kelompok T0 T1 T2 Peningkatan Persentase
(detik) (detik) (detik) waktu latensi Peningkatan
(detik) Waktu Latensi
(%)
5,86 6,39 7,17 0,79± 0,03 c 11,36±2,83c
Kontrol normal
Kontrol positif 3,88 4,18 5,63 0,75 ± 0,02c 25,97±10,87c
Kontrol negatif 5,04 6,96 4,07 -3,53 ± 0,98a,b 71,15±7,19a,b
EEDK 100 mg/KgBB 3,40 6,48 6,19 0,33± 0,04c 32,07±10,37c
EEDK 200 mg/KgBB 3,58 5,37 6,18 0,90± 0,01c 27,52±1,15c
EEDK 400 mg/KgBB 4,08 4,31 6,34 1,95 ± 0,04c 24,90±3,92c
Keterangan: :[-]=ada peningkatan waktu latensi, a=berbeda bermakna terhadap kontrol
normal, b=berbeda bermakna terhadap kontrol positif, c=berbeda bermakna terhadap
kontrol negatif

Paparan Pb sebelum dan sesudah hippocampal (Xu et al, 2009). Penelitian


kelahiran pada tikus bisa merusak Liu et al (2015) menunjukkan bahwa
kemampuan memori jangka pendek paparan Pb dapat memicu microgliosis
dan jangka panjang serta ultrastruktur abnormal dan astrogliosis pada
70~Vol. 16 No. 2 Efek Ekstrak Etanol Daun Kelor Pada Mencit Model Demensia

hipokampus tikus muda, yang dalam penelitiannya tentang sifat


kemudian dapat mengganggu pelindung saraf dari ekstrak etanol
neurogenesis hipokampus. Lemaire et daun kelor saat diinkubasi pada kultur
al (2000) menyebutkan bahwa utama neuron hippocampal.
neurogenesis berhubungan dengan Hippocampus dorsal memainkan
kemampuan belajar. peran penting dalam pengambilan,
Dari uji LSD masing-masing data juga pemrosesan memori jangka pendek
didapatkan perbedaan bermakna dan mentransfer memori ke memori
antara kelompok kontrol negatif dengan jangka panjang (Bannerman et al,
kelompok kontrol positif. Pemberian 2002; Moser and Moser, 1998; Lee and
kuersetin 50 mg/kgBB dapat Kesner, 2003). Radikal bebas
meningkatkan fungsi memori mencit menyebabkan terjadinya lesi di area ini
yang diinduksi Pb asetat. Kuersetin sehingga menyebabkan masalah
merupakan golongan flavonoid, tentang navigasi yang diarahkan pada
dilaporkan mempunyai aktivitas tujuan dan merusak kemampuan untuk
antioksidan karena kemampuan mengingat lokasi yang tepat (Hebert
menangkap radikal bebas dan Reactive and Dash, 2004).
Oxygene Species (ROS) seperti anion Tahap Sensoris-motoris
superoksida dan radikal hidroksil uji sensori-motorik untuk melihat
(Morikawa et al, 2003; Schmalhausen kemampuan mencit dalam berenang
et al, 2007). Kuersetin akan mengikat atau kemampuan motoris mencit,
spesies radikal bebas sehingga dapat kemampuan indra penglihatannya
mengurangi reaktivitas radikal bebas sebagai kemampuan sensorik, dan
tersebut. Pada gambar 2 peningkatan motivasi mencit untuk keluar dari air
dosis ekstrak etanol daun kelor sebagai faktor yang akan
berpengaruh terhadap daya perbaikan mempengaruhi kecepatan berenang
waktu latensi. Sesuai dengan penelitian mencit.
Hannan et al (2014) menunjukkan
100,00 84,03
Waktu Latensi (Detik)

80,00 63,50 54,93 61,32 65,00


60,00
40,00
20,00
- % Daya Perbaikan

Kelompok Perlakuan

Gambar 2. Profil persentase daya perbaikan waktu latensi pada probe trial
Tabel 3. Waktu Latensi, Penurunan Waktu Latensi dan Persentase Penurunan
Waktu Latensi pada Uji Sensoris Motoris
Arikha Ayu Susilowati, Gunawan Pamudji Widodo, Jason Merari Jurnal Farmasi Indonesia~71

T1 T2 Penurunan Persentase
T0
Kelompok (detik (detik waktu latensi Penurunan Waktu
(detik)
) ) (detik) Latensi (%)
Kontrol normal 18,85 17,01 14,59 2,42± 1,45 c 14,32±4,37c
Kontrol positif 19,07 17,36 14,59 2,77±1,56c 16,67±9,23c
Kontrol negatif 19,24 17,54 21,58 -4,04± 0,55a,b -23,11±4,35a,b
EEDK 100 mg/kgbb 19,29 18,59 16,16 3,43± 0,95c 18,39±4,35c
EEDK 200 mg/kgbb 18,92 18,06 16,00 3,07± 0,48c 17,02±2,79c
EEDK 400 mg/kgbb 19,49 17,05 15,15 2,87±0,94c 16,73±5,13c
Keterangan:[-]=ada penurunan waktu latensi, a=berbeda bermakna terhadap kontrol
normal, b=berbeda bermakna terhadap kontrol positif, c=berbeda bermakna terhadap
kontrol negatif.

Pada penelitian (Mello et al, 1998) kelompok perlakuan tetapi semua


menunjukkan bahwa intoksikasi Pb mencit pada masing–masing kelompok
asetat dapat menyebabkan perubahan dapat menemukan platform. Hal ini
yang menyimpang terhadap menunjukkan bahwa semua mencit di
perkembangan perilaku hewan uji. Data semua kelompok menunjukkan tidak
waktu latensi, penurunan waktu latensi ada gangguan sensori-motorik dan
dan persentase penurunan waktu kondisi fisik mencit yang baik.
latensi tahap uji sensori motoris dapat Pada gambar 3, menunjukkan
dilihat pada tabel 3. Berdasarkan peningkatan dosis ekstrak etanol daun
analisisis statistika repeated measured kelor berpengaruh terhadap persentase
ANOVA data uji sensoris-motoris daya perbaikan waktu latensi mencit
penurunan waktu latensi untuk menemukan tanda di area
(p=0.244)>0,05, sedangkan uji levene platform. Bakre et al (2013) pada
menunjukkan nilai signifikasi penelitiannya telah menunjukkan
(p=0,251)>0,05 menunjukkan keenam ekstrak etanol daun kelor memiliki
kelompok berbeda tidak bermakna dan aktivitas depresan dan antikonvulsan
terdapat perbedaan waktu latensi antar pada sistem saraf pusat
60,00 38,04
Waktu Latensi

40,00 27,87 20,42 26,35 27,61


(Detik)

20,00
- % Daya Perbaikan
kontrol kontrol EEDK 100 EEDK 200 EEDK 400
normal positif mg/KgBB mg/KgBB mg/KgBB
Kelompok Perlakuan

Gambar 3. Profil persentase daya perbaikan waktu latensi pada uji sensori-
motoris
tikus melalui peningkatan mekanisme pelepasan γ-amino butyric acid.
penghambatan yang melibatkan Ekstrak etanol daun kelor
72~Vol. 16 No. 2 Efek Ekstrak Etanol Daun Kelor Pada Mencit Model Demensia

meningkatkan pertumbuhan neurit makromolekul lain, salah satunya


yang signifikan dalam jumlah dan adalah malondialdehyde (MDA)
panjang dendrit dan cabang akson. Hal (Winarsi, 2007).
ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol Hasil gambar 4 menunjukkan
daun kelor memberikan manfaat penelitian tentang efek ekstrak daun
sebagai neuroprotektif melalui kelor terhadap kadar MDA otak mencit
pengurangan stres oksidatif sehingga yang dipapar Pb asetat menunjukkan
kemampuan sensori-motoris mencit adanya perbedaan rerata kadar MDA
dalam kondisi yang baik. yang dihasilkan. Untuk mengetahui
Uji Kadar Malondialdehid (MDA) adanya pengaruh perlakuan, rerata
Berdasarkan tabel 4 kadar MDA dianalisa statistik dengan
menunjukkan bahwa perlakuan kontrol one way ANOVA satu jalur, dapat dilihat
negatif mempunyai rerata konsentrasi pada tabel 4.
tertinggi (1,82±0,09) dibandingkan Data kadar MDA otak mencit
dengan kelompok kontrol posistif terdistribusi normal p=0,242 (p>0,05)
(0,318±0,56) dan kelompok kontrol dan homogen p=0,338 (p>0,05). Hasil
normal (0,58± 0,08), selanjutnya pada uji ANOVA menunjukkan berbeda
kelompok EEDK 100, 200, serta 400 bermakna p=0,000 (p<0,05). Hal ini
mg/KgBB mengalami penurunan menunjukkan bahwa perbedaan
secara berurutan. Hal ini sesuai dengan perlakuan menyebabkan perbedaan
Fauzi (2008) menyatakan bahwa logam kadar MDA otak mencit pada masing–
berat atau Pb asetat dapat menginduksi masing kelompok perlakuan. uji LSD
terjadinya peroksoidasi lipid. didapatkan hasil bahwa terdapat
Peroksidasi lipid menghasilkan perbedaan bermakna antara kelompok
berbagai produk akhir yang bersifat kontrol negatif dengan kelompok
radikal dan juga merusak

Tabel 4. Rerata ± SD Uji Kadar MDA dan Persentase Kemampuan Menurunkan


Kadar MDA
Kelompok Kadar MDA Persentase Kemampuan
(nmol/ml) Menurunkan Kadar MDA (%)
Kontrol normal 0,58 ± 0,08 b,c 67,88
Kontrol positif 0,318 ±0,56 a,c 82,51
Kontrol negatif 1,82 ±0,09 a,b 0
EEDK 100 mg/kgbb 1,52 ±0,06 a,b,c 19,61
EEDK 200 mg/kgbb 0,50 ±0,22 a,b,c 72,72
EEDK 400 mg/kgbb 0,23 ±0,07 a,c 87,13
Keterangan:[-]=ada penurunan waktu latensi, a=berbeda bermakna terhadap kontrol
normal, b=berbeda bermakna terhadap kontrol positif, c=berbeda bermakna terhadap
kontrol negatif.
Arikha Ayu Susilowati, Gunawan Pamudji Widodo, Jason Merari Jurnal Farmasi Indonesia~73

kontrol normal yang menunjukkan kontrol negatif dengan kelompok EEDK


pemberian Pb asetat 50 mg/kgBB dapat 100, 200 dan 400 mg/kgBB yang
menaikkan kadar MDA otak mencit. menunjukkan perbedaan signifikan
Berdasarkan hasil uji LSD juga artinya bahwa pemberian ekstrak
didapatkan perbedaan bermakna etanol daun kelor pada dosis 100, 200
antara kelompok kontrol negatif dengan dan 400 mg/kgBB dapat menurunkan
kelompok kontrol positif yang kadar MDA. Profil persentase
menunjukkan pemberian kuersetin 50 kemampuan menurunkan kadar MDA
mg/kgBB dapat menurunkan kadar pada EEDK dapat dilihat pada gambar
MDA. Sedangkan antara kelompok 5.

100,00 82,51 87,13


Kadar MDA (nmol/ml)

80,00 67,88 72,72


60,00
40,00 19,61
20,00 % kemampuan menurunkan
- kadar MDA
kontrol kontrol EEDK EEDK EEDK
normal positif 100 200 400
mg/KgBBmg/KgBBmg/KgBB
Kelompok Perlakuan

Gambar 5. Profil persentase kemampuan menurunkan kadar MDA


Persentase kemampuan penurunan kadar MDA yang tinggi.
menurunkan kadar MDA pada mencit EEDK mengandung senyawa
yang diinduksi Pb asetat, EEDK 100 antioksidan yang berpotensi mengikat
mg/kgBB mempunyai persentase radikal bebas yang berlebihan. Menurut
kemampuan 19,61% sedangkan pada Halliwel dan Gutteridge (2000)
EEDK 200 mg/KgBB mempunyai senyawa antioksidan memiliki struktur
kemampuan 72,72% dan EEDK 400 molekul yang dapat memberikan
mg/KgBB mempunyai kemampuan elektronnya kepada molekul radikal
87,13%. Hasil penelitian ini sesuai bebas tanpa terganggu sama sekali
dengan penelitian Hacock (1999) dan fungsinya dan dapat memutus reaksi
Wresdiyati et al (2002) menunjukkan berantai. Ekstrak asetat (polifenolik)
bahwa sifat antioksidan senyawa daun kelor dosis 100 mg/KgBB selama
flavonoid dalam ekstrak etanol daun 14 hari pada tikus stres oksidatif yang
kelor bertanggung jawab untuk diinduksi dengan CCl4 dan
perlindungan terhadap stres oksidatif suplementasi dengan ekstrak daun
yang disebabkan Pb asetat. Pemberian kelor mencegah peningkatan kadar
EEDK sebagai antioksidan ternyata oksidasi peroksida lipid atau
dapat berpengaruh terhadap malondialdehid (MDA),
74~Vol. 16 No. 2 Efek Ekstrak Etanol Daun Kelor Pada Mencit Model Demensia

Tabel 51. Rerata±SD dan Persentase Daya Penghambatan Jumlah Sel Piramidal
hipokampus yang mengalami kerusakan di area CA1 dan CA2-CA3 otak mencit
Persentase Persentase
∑ sel
∑ sel Daya Hambat Daya Hambat
piramidal
Kelompok piramidal kerusakan sel kerusakan sel
Area CA2-
Area CA1 piramidal area piramidal area
CA3
CA1 CA2-CA3
Kontrol normal 2,00 ± 0,71 c 2,20 ± 0,76 c 90.00 87.36
Kontrol positif 2,20 ± 1,09 c 2,50 ± 0,87 c 89.00 85.63
Kontrol negatif 20,00 ±2,74 a,b 17,40 ± 0 -
1,67a,b
EEDK 100 11,80 12,60 ± 41.00 27.59
mg/kgbb ±2,86 a,b,c 1,47 a,b,c

EEDK 200 7,60 ± 1,95 a,b,c 7,20 ± 1,15a,b,c 62.00 58.62


mg/kgbb
EEDK 400 2,40 ±0,89c 3,60 ± 1,59c 88.00 79.31
mg/kgbb
Keterangan : a=berbeda bermakna terhadap kontrol normal, b=berbeda bermakna
terhadap kontrol positif, c=berbeda bermakna terhadap kontrol negatif.

penurunan pada konsentrasi yaitu p=0,000 (p<0,05). Dilajutkan ke uji


glutathione (GSH), aktivitas post hoc tamhane dengan hasil
superoksida dismutase (SOD) dan p=0,00< 0,05 yang menunjukkan
enzim antioksidan katalase (CAT) di bahwa adanya perbedaan perlakuan
hati dan ginjal (Leon et al, 2015). menyebabkan perbedaan jumlah sel di
Perhitungan Jumlah Sel Piramidal area CA1 otak mencit pada masing-
Hipokampus yang Mengalami masing kelompok perlakuan.
Kerusakan di Area CA1 dan CA2-CA3 Sedangkan data jumlah sel piramidal di
Pengumpulan data dilakukan area CA2-CA3 terdistribusi normal dan
dengan menghitung struktur sel homogen dengan nilai signifikasinya
piramidal yang rusak pada 0,196 (p>0,05). Analisis dilanjutkan
hipokampus. Tabel 5 di bawah ini dengan one-way ANOVA, diperoleh
menunjukkan rerata jumlah sel perbedaan yang bermakna yaitu
piramidal hipokampus yang rusak di p=0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan
area CA1 dan CA2-CA3. bahwa perbedaan perlakuan
Data jumlah sel piramidal di area menyebabkan perbedaan jumlah sel di
CA1 terdistribusi normal dengan nilai area CA2-CA3 otak mencit pada
signifikasinya 0,217 (p>0,05) dan uji masing-masing kelompok perlakuan.
homogenitasnya menunjukkan hasil Berdasarkan uji Tamhane dan LSD
signifikasinya 0,043 (p<0,05) Analisis terdapat perbedaan bermakna jumlah
dilanjutkan dengan one-way ANOVA. sel piramidal di area CA1 dan CA2-CA3
diperoleh perbedaan yang bermakna antara kelompok normal dengan
Arikha Ayu Susilowati, Gunawan Pamudji Widodo, Jason Merari Jurnal Farmasi Indonesia~75

kelompok kontrol negatif. Berdasarkan neuron hippocampal, melaporkan


uji tamhane dan LSD data jumlah sel bahwa penambahan ekstrak etanol
area CA1 dan CA2-CA3 terdapat daun kelor secara signifikan
perbedaan bermakna antara kelompok meningkatkan jumlah dan panjang
kontrol negatif dengan kelompok EEDK neurit dan percabangannya, secara
100, 200 dan 400 mg/kgBB. Pada tabel tergantung pada dosis, dengan
5 menunjukkan pemberian ekstrak konsentrasi optimal dicapai pada 30 μg
etanol daun kelor (Moringa oleifera, / ml. Ekstrak daun kelor memiliki efek
Lamk) menurunkan jumlah kerusakan positif dalam bentuk penyembuhan dan
sel piramidal yang rusak pada profilaksis pada toksisitas timbal
kelompok EEDK 100, 200 dan 400 (Owolabi et al, 2012).
mg/KgBB, hal ini sesuai dengan
penelitian Gajawat et al (2006) Pb KESIMPULAN
mampu menginduksi radikal bebas Ekstrak etanol daun kelor
pada mencit. Sedangkan kandungan (Moringa oleifera, Lamk) dosis 100, 200
ekstrak etanol daun kelor mampu dan 400 mg/KgBB dimana dosis 400
mereda radikal bebas yang diakibatkan mg/KgBB merupakan dosis yang paling
Pb asetat. efektif dalam dapat memperbaiki
Penelitian ini juga menunjukkan memori spasial, menurunkan kadar
persentase kemampuan malondialdehid (MDA), mengurangi
penghambatan jumlah sel piramidal jumlah sel piramidal hipokampus yang
yang rusak pada area CA1 dan CA2- rusak di area CA1 dan CA2-CA3 otak
CA3 otak mencit yang dapat dilihat mencit.
pada gambar 6 dan 7. Bahwa kelompok UCAPAN TERIMAKASIH
EEDK 400 mg/KgBB mampu Ucapan terimakasih kepada Dr.
menghambat kerusakan sel piramidal Gunawan Pamudji W, M.Si, Apt, selaku
hipokampus di area CA1 dengan pembimbing utama dan Dr. Jason
persentase 88,00% dan CA2-CA3 Merari P., M.M, M.Si, Apt selaku
dengan persentase 79,31% lebih besar pembimbing pendamping, yang telah
dibandingkan dengan kemampuan bersedia meluangkan waktu,
penghambatan sel piramidal yang memberikan bimbingan, nasehat, ilmu
rusak pada kelompok EEDK 100 dan dan motivasi selama penelitian ini.
200 mg/KgBB. Sutalangka (2013)
mengemukakan ekstrak daun kelor DAFTAR PUSTAKA
menunjukkan hasil yang signifikan Anwar, F., Latif, S., Ashraf, M., Gilani,
dalam meningkatkan memori dan A.H., 2007, Moringa oleifera
penurunan neurodegenerasi pada CA1, Lam.: a food plant with multiple
CA2, CA3, dan dentate gyrus dari medicinal uses. Phytother Res.
hippocampus bersama dengan 21:17-25
menurunkan level MDA, meningkatkan Assosiasi Alzheimer Indonesia. 2003.
SOD, CAT, dan aktivitas Konsensus Nasional
asetilkolinesterase. Hannan et al (2014) Pengenalan dan
dalam penelitiannya menggunakan Penatalaksanaan Demensia
76~Vol. 16 No.2 Efek Ekstrak Etanol Daun Kelor Pada Mencit Model Demensia

Alzheimer dan Demensia Fauzi, T. M., 2008, Pengaruh


Lainnya. ed. 1, Asosiasi Pemberian Timbal Asetat dan
Alzheimer Indonesia, Jakarta Vitamin C Terhadap Kadar
Ayala A, Munoz MF, Arguelles S. 2014. Malondialdehyde dan Kualitas
Lipid peroxidation: production, Spermatozoa Di dalam Sekresi
metabolism and signaling Epididimis Mencit Albino (Mus
mechanism of malondialdehyde Muculus L) Strain BALB/C,
and 4- hydroxy-2-nonenal. Oxid Tesis, Program Studi Biomedik
Med Cell Longev; 112: 21-8 Pascasarjana Universitas
Bakre A.G., Aderibigbe A.O., Ademowo Sumatra Utara, Medan.
O.G. (2013). Studies on Gajawat, S., Sancheti, G., Goyal, P.K.
neuropharmacological profile of 2006. Protection against lead-
ethanol extract of Moringa induced hepaticlesions in Swiss
oleifera leaves in mice. J albino mice by ascorbic acid.
Ethnopharmacol, 149: 783–789. Pharmacologyonline.1: 140-
Bannerman DM, Yee BK, Good MA, 149.
Heupel MJ, Iversen SD, Rawlins Gutteridge J.M.C., And Halliwell B.
JN. 1999.Double dissociation of 2000. Free Radicals and
function within the Antioxidants in the Year 2000 A
hippocampus: a comparison of Historical Look to the Future
dorsal, ventral, and complete Annals New York Academy Of
hippocampal cytotoxic lesions. Sciences
Behavioral Neuroscience 113 Halliwel, B. (2007). Dietary
(6), 1170–1188. polyphenols: Good, bad, or
Bhagwat S, Haytowitz DB, Holden JM. indifferent for your health.
2014. USDA database for the Journal Cardiovascular
flavonoid content of selected Research, 73, 341-347.
foods. USA:Department of Hancock. 1999. Lipid peroxidation-DNA
Agriculture; Damage by Malondialdehyde.
Butterfield, D.A., Drake, J., Pocernich, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/ent
C., Castegna, A., 2001, rez/query.fcgi?cmd=Retrieve&d
Evidence of oxidative damage in b=PubMed&list_uids=1006485
Alzheimer's disease brain: 2&dopt=Abstract
central role for amyloid beta- Hannan A., Kang J., Mohibbullah
peptide, Trends. Mol. Med., 7, M.,Hong Y., Lee H., Choi J.,
548–554. Choi I.and Moon S. 2014.
Erika BR, Dellima M, Sulistyawati R. Moringa oleifera with promising
2014 Aktivitas Penangkapan neuronal survival and neurite
Radikal Dpph Oleh Fraksi N- out growth promoting potentials.
Heksan Dan Fraksi Etil Asetat Journal of Ethnopharmacology,
Daun Kelor (Moringa Oleifera, 152:142–150
Lamk) Media Farmasi, Vol. 11 Hebert April E., Dash Pramod K. 2004.
No.1 :1-6 Nonredundant roles for
Arikha Ayu Susilowati, Gunawan Pamudji Widodo, Jason Merari Jurnal Farmasi Indonesia~77

hippocampal and entorhinal Pharmacology of Moringa


cortical plasticity in spatial oleifera Leaves: An
memory storage. OverviewInt. J. Mol. Sci., 16,
Pharmacology, Biochemistry 12791-12835;
and Behavior 79 (143 – 153 doi:10.3390/ijms160612791
Illiandri O, Widjajanto E, dan Mintaroem Liu JT, Chen BY, Zhang JQ, Kuang F,
K. 2010. Moringa oleifera Chen LW. 2015. Lead Exposure
Meningkatkan Fungsi Memori Induced Microgliosis And
pada Tikus Model Kurang Astrogliosis In Hippocampus of
Energi Protein. Jurnal Young Mice Potentially By
Kedokteran Brawijaya. Vol. 26 Triggering TLR4-MyD88-NFκB
No. 1 Signaling Cascades. Elsevier.
Kale Aydemir, Pişkin Özcan, Baş 239(2):97–107.
Yılmaz, Aydın Bengü Gülhan, Mello CF, Kraemer CK, Filippin A,
Can Murat, Elmas Özlem and Morsch VM, Rodrigues ALS,
Büyükuysal Çağatay. 2018. Martins AF, et al. 1998. Effect of
Neuroprotective effects of lead acetate on neurobehavioral
Quercetin on radiationinduced development of rats. Braz J Med
brain injury in rats. Journal of Biol Res. 31(7):943–50.
Radiation Research. pp. 1–7 Meng H, Wang L, He J, Wang Z. 2016.
Kirisattayakul W, Wattanathorn J, Tong- The Protective Effect of
Un T, Muchimapura S, Gangliosides on Lead (Pb)-
Wannanon P, and Jittiwat J. Induced Neurotoxicity Is
2013. Cerebroprotective Effect Mediated by Autophagic
of Moringa oleifera against Pathways. Int J Environ Res
Focal Ischemic Stroke Induced Public Health. 13(4): 365.
by Middle Cerebral Artery Tersedia pada:
Occlusion Hindawi Publishing http://www.mdpi.com/1660-
Corporation. Oxidative Medicine 4601/13/4/365.
and Cellular Longevity, Article Owolabi JO, Opoola E, Caxton-Martins
ID 951415. EA. 2012. Healing and
Lemaire V, Koehl M, LeMoal M, Abrous Prophylactic Effects of Moringa
DN. 2000. Prenatal stress oleifera Leaf Extract on Lead
produces learning deficits Induced Damage to
associated with an inhibition of Haematological and Bone
neurogenesis in the Marrow Elements in Adult
hippocampus. Proc Natl Acad Wistar Rat Models. Open
Sci USA 97:11032– 11037. Access Scientific Reports 1;(8).
Leone A, Spada A, Battezzati A, Owolabi J, Williams Felicia, Fabiyi
Schiraldi A, Aristil J and Bertoli Oluseyi. 2014. Moringa’s Effects
S. 2015. Cultivation, Genetic, Against Lead-Induced
Ethnopharmacology, Disruption of the Hippocampus.
Phytochemistry and
78~Vol. 16 No.2 Efek Ekstrak Etanol Daun Kelor Pada Mencit Model Demensia

World J Life Sci. and Medical


Research 3(2):39
Sutalangka Chatchada,
WattanathornJintanaporn,
Muchimapura Supaporn
andThukham-mee Wipawee.
2013. Moringa oleifera Mitigates
Memory Impairment and
Neurodegeneration in Animal
Model of Age-Related
Dementia. Hindawi Publishing
Corporation Oxidative Medicine
and Cellular Longevity. Volume
2013, Article ID 695936. 9
pages
Winarsi H. 2007. Antioksidan Alami dan
Radikal Bebas. Kanisius:
Yogyakarta
Wresdiyati, Tutik. 2004.
Imunohistokimia Antioksidan
Superoksida Dismutase pada
Hati Tikus Prenatal dan
Postnatal. Hayati, Jurnal
Biosains, (11) 3: 83-87.
Xu J, HC Yan, B Yang, LS Tong, YX
Zou and Y Tian. 2009. Effects of
lead exposure on hippocampal
metabotropic glutamate
receptor subtype 3 and 7 in
developmental rats. Journal of
Negative Results in BioMedicine
2009;(8)5.

Anda mungkin juga menyukai