Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN

“SIROSIS HEPATIS”

Dosen Pembimbing : Yuan Guruh Pratama S.Kep., Ns., M.Kep

Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah 3

Disusun Oleh :

KELOMPOK 10

1. Delina Kartika Murti Rahma (10217010)


2. Eka Resita Sari (10217018)
3. Soffia Nurfadilla (10217057)
4. Whika Cofi Arsepta (10217063)
5. Yona Oktavia Indrianti (10217065)
6. Yuni Sulistyorini (10217067)

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1-KEPERAWATAN

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karna atas
limpahan rahmat taufik serta hidayah-nya kami dapat menyelesaikan tugas Mata
Kuliah Keperawatan Medikal Bedah 3 dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya.

Kami berharap semoga makalah ini dapat berguna dalam rangka


pemenuhan tugas “Asuhan Keperawatan Sirosis Hepatis”. Kami juga menyedari
sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap semoga makalah ini dapat berguna
menambah wawasan serta kesadaran bagi kami semua serta pembaca mengenai
pentingnya untuk beramal. Semoga makalah “Asuhan Keperawatan Sirosis
Hepatis” ini dapat berguna untuk masyarakat serta untuk kami.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya sekiranya makalah yang telah kami susun ini berguna bagi siapa saja
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.

Kediri, Oktober 2019


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sirosis hepatis adalah penyakit hati kronik yang progresif, ditandai
dengan adanya fibrosis yang luas dan pembentukan nodul pada hati (Black &
Hawks, 2009). Fibrosis dan nodul pada hati ini menyebabkan pergeseran pada
hati, akibatknya hati tidak mampu lagi melaksanakan fungsinya, hingga pada
akhirnya dapat menimbulkan perdarahan saluran cerna, asites, ensefalopati
hepatikum, dan kematian. Penyebab sirosis hepatis belum diketahui dengan
pasti, tetapi faktor genetik dalam keluarga turut ambil bagian dalam penyakit
ini. Kondisi yang menjadi faktor predisposisi munculnya penyakit ini.
Kondisi yang menjadi faktor predisposisi munculnya penyakit ini adalah
konsumsi alkohol yang berlebihan dalam jangka waktu yang lama, riwayat
terinfeksi hepatitis virus (B ataupun C), obstruksi bilier, intoksikasi bahan
kimia industri, dan penggunaan obat, seperti acetaminophen, methotrexate,
atau isozianid (Black & Hawks, 2009).
Faktor-faktor predisposisi tersebut di atas merupakan perilaku yang
dapat memperberat kerja hati, hingga pada akhirnya dapat menyebabkan
sirosis hepatis. Salah satu gaya hidup masyarakat perkotaan yang sangat erat
hubungannya dengan munculnya penyakit sirosis hepatis adalah
konsumsi/penyalahgunaan alkohol dalam jangka waktu yang lama. Masalah
alkohol telah menjadi isu masyarakat di beberapa daerah di Indonesia. Data
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan prevalensi peminum
alkohol pada 13 dari 33 propinsi. Prevalensi tertinggi pada laki-laki, dengan
prevalensi di perkotaan mulai 13,4% di Sulawesi Tenggara hingga 31,5% di
Sulawesi Utara. Frekuensi minum alkohol yang didapatkan adalah 11,7%
hampir tiap hari, 24,4% hampir tiap minggu, dan 35,8% hampir tiap bulan.
Prevalensi ini dapat dikatakan relatif tinggi. Strategi penanggulangan jangka
panjang haruslah melibatkan masyarakat, keluarga, sektor pemerintah, dan
pendidikan (Suhardi,2011). Data statistik yang dilaporkan ke World Health
Organization (WHO) dari 55 negara menunjukkan bahwa setiap tahunnya
jumlah orang yang meninggal karena sirosis hepatis kurang lebih melebihi
310.000 orang (Modern Cancer Hospital Guangzhou, 2011). Sementara it,
Laporan Statistik Vital Nasional yang dipublikasi oleh Pusat Kontrol dan
Pencegahan Penyakit (Center for Disease Control and Prevention)
menyatakan bahwa sirosis hepatis adalah penyebab utama ke-12 yang
mengakibatkan sekitar 26.000 kematian setiap tahunnya di United State (US).
Selain konsumsi alkohol, perilaku masyarakat perkotaan yang dapat
merusak kerja hati adalah kebiasaan mengkonsumsi obat antipiretik dan
analgesik, yang terdapat di dalam paracetamol (acetaminophen).
Penyalahgunaan obat secara terus-menerus untuk menghilangkan gekala rasa
sait yang tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu (Basri, 2010).
Pasien sirosis hepatis mengalami masalah nutrisi dikarenakan beberapa hal,
yaitu kehilangan nafsu makan (anoreksia) karena nyeri abdomen, mual, terasa
penuh pada abdomen; gangguan pencernaan dan absorpsi nutrien; dan
meningkatnya kebutuhan energi. Kondisi ini dapat memicu terjadinya
komplikasi berupa asites dan ensefalopati hepatikum (Tsiaousi, Hatzitolios,
Trygonis, & Savopoulos, 2008).
Salah satu peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
pada pasien sirosis hepatis terkait masalah nutrisi adalah dengan memberikan
informasi pada pasien dan kelurga tentang pentingnya diet tinggi protein,
khususnya yang banyak mengandung asam amino rantai cabang (AARC).
Salah satu jenis makanan yang kaya akan AARC adalah putih telur.
Konsensus European Society for Clinical Nutrition and Metabolism
merekomendasikan AARC untuk terapi nutrisi pada ensefalopati hepatikum
karena terbukti memperbaiki klinis pada pasien sirosis lanjut (Tsiaousi,
Hatzitolios, Trygonis, & Savopoulos, 2008).

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa definisi dari Serosis Hepatis ?
1.2.2 Apa etiologi dari Serosis Hepatis ?
1.2.3 Bagaimana patofisiologi dari Serosis Hepatis ?
1.2.4 Bagiamana manifestasi klinis dari Serosis Hepatis ?
1.2.5 Bagaimana penatalaksaan dari Serosis Hepatis ?
1.2.6 Apa pemeriksaan penunjang dari Serosis Hepatis ?
1.2.7 Bagaimana WOC dari Serosis Hepatis ?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk mengetahui dan memahami definisi dari Serosis Hepatis.
1.3.2 Untuk mengetahui dan memahami etiologi dari Serosis Hepatis.
1.3.3 Untuk mengetahui dan memahami patofisiologi dari Serosis Hepatis.
1.3.4 Untuk mengetahui dan memahami manifestasi klinis dari Serosis Hepatis.
1.3.5 Untuk mengetahui dan memahami penatalaksaan daei Serosis Hepatis.
1.3.6 Untuk mengetahui dan memahami pemeriksaan penunjang dari Serosis
Hepatis.
1.3.7 Untuk mengetahui dan memahami WOC dari Serosis Hepatis.
BAB II

LAPORAN PENDAHULUAN

2.1 Definisi Serosis Hepatis


Sirosis hepatis adalah penyakit hati menahun yang ditandai dengan
adanya pembentukan jaringan ikat disertai nodul. Biasanya dimulai
dengan proses peradangan, nekrosis sel hati yang luas, pembentukan
jaringan ikat dan usaha regenerasi nodul, sehingga menimbulkan
perubahan sirkulasi mikro dan makro sel hepar tidak teratur akibat
penambahan jaringan ikat dan nodul tersebut (Smeltzer & Bare, 2001).

2.2 Etiologi Sirosis Hepatis


Beberapa penyebab dari sirosis hepatis yang sering terjadi seperti :
a. Malnutrisi
b. Alkoholisme
c. Kegagalan jantung yang menyebabkan bendungan vena hepatika
d. Virus hepatitis
e. Penyakit WilsonMerupakan kelainan autosomal resesif yang
diturunkan dimana tembagatertimbun di hepar dan ganglia basal otak.
f. Zat toxik

2.3 Patofisiologi Sirosis Hepatis


a. Alkohol /peminum minuman keras faktor penyebab utama. Defisiensi
gizi dengan penurunan asupan protein turut menimbulkan kerusakan
hatipada sirosis, faktor penyebab utama pada perlemakan hati dan
konsekuensi yang ditimbulkannya.
b. Faktor lain diantaranya termasuk zat kimia tertentu (karbontetraklorida,
naftalen, terklorinasi, arsen atau fosfor) atau infeksi skistosomiastis dua
kali lebih banyak pria daripada wanita dan mayoritas pasien sirosis berusia
40 -60 tahun.
c. Sirosis laennec, ditandai oleh nekrosis sel-sel hati dan berulang selama
perjalanan penyakit, diganti jaringan parut yang melampaui jumlah
jaringan hati yang masih berfungsi.
Pulaupulau jaringan normal yang masih tersisaterdesak oleh
jaringan hati hasil regenerasi dan menonjal dari bagian-bagian yang
berkonstriksi sehingga hati yang sirotik memperlihatkan gambaran mirip
paku sol sepatu berkepala besar
d. Hobnailappearance yang khas, memiliki awitan yang insidus dan
perjalananpenyakit yang sangat panjang sehingga kadang-kadang
melewati rentang waktu 30 tahun/lebih.

2.4 Manifestasi Klinis Sirosis Hepatis


a. Keluhan Pasien:
- Pruritis
- Urin berwarna gelap
- Ukuran lingkar pinggang meningkat
- Turunnya selera makan dan turunnya berat badan
- Ikterus (kuning pada kulit dan mata) muncul belakangan
b. Tanda Klasik:
- Telapak tangan merah
- Pelebaran pembuluh darah
- Ginekomastia byukan tanda yang spesifik
- Peningkatan waktu protombin adalah tanda yang lebih khas
- Ensefelopati hepatitis dengan hepatitis fulminan akut dapat terjadi
dalam waktu singkat dan pasien akan merasa mengantuk, deliriu,
kejang, dan koma dalam waktu 24 jam
- Onset enselopati hepatitis dengan gagal hati kronik lebih lambat
dan lemah
(Yuliana elin,2009)

2.5 Penatalaksaan Sirosis Hepatis


a. Simtomatis
b. Istirahat di tempat tidur sampai terdapat perbaikan ikterus, asites, dan
demam
c. Diet rendah protein
d. Mengatasi infeksi dengan antibiotik diusahakan memakai obat-obatan
yang jelas tidak hepatotoksi
e. Memperbaiki kedaan gizi bila perlu dengan pemberian asam amino
esensial berantin cabang dengan glukosa
f. Roboransia, vitamin B compleks. Dilarang makan dan minum bahan
yang mengandung alkohol

2.6 Pemeriksaan Penunjang Sirosis Hepatis


a. Anemia, jumlah sel darah putih menurun: leukopenia dan
trombositopenia
b. Kenaikan SGOT, SGPT dan gamma GT akibat kebocoran dari sel-sel
yang rusak. Namun, tidak meningkat pada sirosis inaktif
c. Kadar albumin rendah, terjadi bila kemampuan sel hati menurun
d. Pemeriksaan darah lengkap
e. Kadar kolinesterase (CHE) yang menurun kalau terjadi kerusakan sel
hati
f. Masa protrombin yang memanjang menandakan penurunan fungsi hati

2.7 WOC Sirosis Hepatis


Kasus

Pasien Tn. A berusia 56 tahun di diagnosis Sirosis Hepatis masuk untuk


dirawat di RS Bhakti Wiyata. Keluhan utama saat ini adalah perut semakin
membesar 4 hari sebelum MRS. Sehari sebelum masuk rumah sakit pasien
mengatakan nyeri pada perut bagian tengah atas, muntah darah (100cc), pusing
disertai mual dan sudah beberapa hari BAB berwarna kehitaman. Pasien
mengatakan punya riwayat penyakit kuning 6 bulan yang lalu dan dirawat di
RSUD Gambiran dan dianjurkan untuk dirawat lebih lanjut ke RS Bhakti Wiyata
tetapi pasien belum mau dan saat itu juga BAB kehitaman, pasien mempunyai
riwayat penyakit kuning dan Hepatitis B satu tahun lalu, Hipertensi tidak ada, DM
tidak ada. Pasien mengatakan sering minum jamu dan obat-obatan dari warung
dan ada riwayat minum-minuman keras (alkohol). Saat masuk rumah sakit pasien
mengeluh perut terasa begah dan nyeri tidak dapat ditahan, pasien tampak gelisah
dan selalu menutupi bagian perutnya yang membesar serta mengeluh tidak
percaya diri karena menguningnya warna kulit. Pada saat pengkajian terdapat
bising usus 35x/menit pasien mengeluh nyeri seperti ditusuk-tusuk, mual, muntah
masih ada 2x, tampak telapak tangan merah, BAB masih kehitaman, nyeri tekan
pada daerah epigastrum dan nafsu makan menurun. TD: 100/80; Suhu: 38,5oC;
RR: 24x/menit, Nadi: 100x/menit ireguler. Pada pemeriksaan penunjang
didapatkan: SGOT/SGPT meningkat, Hipoalbumin, Trombositopenia, Anemia,
ECG kesan AF rapid respon ireguler, RO thorak CTR > 50%. Hasil USG Hepar:
Kesan Sirosis Hati dengan hipertensi portal, Acites (+), saat ini BB: 69 Kg, TB:
167 Cm, LLA: 27 Cm.
Asuhan Keperawatan
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN
BHAKTI WIYATA KEDIRI

Tanggal MRS : 27 Oktober 2019 Jam Masuk : 11.30 WIB


Tanggal Pengkajian : 27 Oktober 2019 No. RM : 000310
Jam Pengkajian : 11:30 WIB Diagnosa Medis : Sirosis Hepatis

I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Tn. A
Umur : 56 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku / Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Status Perkawinan : Belum kawin
Alamat : Bandar Lor Gang 2B, No 20 Kota Kediri

IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama Pasien : Ny. D
Umur : 53 Tahun
Pekerjaan :-
Pendidikan : SMA
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Bandar Lor Gang 2B No 20 Kota Kediri
Hubungan dengan pasien : Istri Pasien

II. RIWAYAT PENYAKIT


1. KELUHAN UTAMA (ALASAN MRS) :
a. Saat Masuk Rumah Sakit :
Pasien mengatakan perut terasa begah
b. Saat Pengkajian:
Pusing, mual, muntah, nyeri tekan pada daerah epigastrum.
2. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG → Kronologis dari penyakit
yang diderita saat ini mulai awal hingga dibawa ke RS secara lengkap
meliputi (PQRST) :
a. P = Provoking atau Palialif
Minuman beralkohol
b. Q = Quality
Nyeri seperti ditekan
c. R = Regio
Perut bagian tengah atas (epigastrium)
d. S = Severity
8
e. T = Time
Hilang timbul
Px mengatakan perut sakit bagian tengah atas seperti ditusuk-
tusuk sejak 23 Oktober 2019 px sebelum nya sering minum jamu.
Lalu pada tanggal 27 April 2019 jam 11.30 tiba-tiba sakit perut
px semakin sakit seperti ditusuk-tusuk pisau dengan keadaan
perut semakin membesar sejak 4 hari sebelum MRS ditambah
mual muntah dan pusing tampak cemas gelisah akirnya keluarga
px kawatir akirnya dibawa ke Rumah Sakit Bhakti Wiyata
tanggal 27 Oktober 2019 jam 11.30 tiba di RS, di UGD dilakukan
pengkajian dan pemriksaan oleh dokter px mendapat infus rl
15x/menit kemudian setelah di observarsi kurang lebih 2 jam px
dianjurkan rawat inap supaya mendapatkan perawatan yang
lanjut px dipindah tanggal 27 Oktober 2019 pukul 14.00 di ruang
mawar.

Menurut Ahency for Health Care Polcy and Research


No Intensitas Nyeri Diskripsi
1. Tidak Nyeri Pasien menyatakan tidak nyeri
2. Nyeri Ringan Pasien mengatakan sedikit nyeri atau
ringan
Pasien nampak gelisah
3. Nyeri Sedang Pasien mengatakan nyeri masih bisa
ditahan / sedang
Pasien nampak gelisah
Pasien mampu sedikit berpartisipasi
dalam keperawatan
4. √ Nyeri Berat √ Pasien mengatakan nyeri tidak dapat
ditahan / berat
√ Pasien sangat gelisah
√ Pasien mobilitas dan perilaku pasien
berubah
5. Nyeri Sangat Pasien mengatakan nyeri tidak
Berat tertahankan / sangat berat
Perubahan ADL yang mencolok
(Ketergantungan), putus asa
3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
1. Pernah dirawat : √ ya tidak kapan :
Diagnosa : Jaundice dan Hepatitis B
2. Riwayat penyakit kronik dan menular √ ya tidak
Jenis : Hepatitis B
Riwayat kontrol : tidak teratur
Riwayat penggunaan obat : tidak teratur
3. Riwayat alergi : ya √ tidak
Jenis ..............................
4. Riwayat operasi ya √ tidak
Kapan ............................
4. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Ya Jenis penyakit ............
√ Tidak
III. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan Tanda-tanda vital
TD : 100/80 mm/Hg
ND : 100x/menit
SH : 38,5°C
RR : 24x/menit
BB : 69 kg
TB : 167 cm
Kesadaran : √ Compos Mentis Somnolen
Sopor Koma Apatis
2. Keadaan umum
Pasien tampak meringis menahan nyeri, pembesaran pada perut, mual,
muntah, kesadaran compos mentis. Suhu 38,5°C TD 100/80mmHg nadi
100x/menit RR 24x/menit.

3. HEAD TO TOE
KEPALA
Bentuk Kepala √ simetri tidak
Ketombe ada √ tidak
Kotoran pada kulit kepala ada √ tidak
Pertumbuhan rambut √ merata tidak
Lesi ada √ tidak
Nyeri tekan ada tidak

KULIT
Kulit √ ikterik sianosis kemerahan hiperpigmentasi
Turgor kulit baik √ kurang jelek
Lesi ada √ tidak
Oedema √ ya tidak
Peradangan ya √ tidak
PENGLIHATAN
Bola mata √ simetris tidak
Pergerakan bola mata √ normal tidak
Refleks pupil terhadap cahaya √ normal tidak
Kornea √ bening tidak
Konjungtiva √ anemis tidak
Sclera √ ikterik tidak
Pupil √ isokor anisokor
Ketajaman penglihatan normal √ tidak

PENCIUMAN / PENGHIDUNG
Bentuk √ simetris tidak
Fungsi penciuman √ baik tidak
Peradangan ada √ tidak
Polip ada anisokor
Perdarahan ya √ tidak

PENDENGARAN / TELINGA
Bentuk daun telinga √ simetris tidak
Letak √ baik tidak
Peradangan ada √ tidak
Fungsi pendengaran √ baik tidak
Serumen ada √ tidak
Cairan ada √ tidak
Perdarahan ya √ tidak

MULUT
Mulut √ bersih kotor berbau
Bibir √ pucat cyanosis merah
Mukosa bibir lembab √ kering stomatitis
Gigi √ bersih tidak
Gusi berdarah ya √ tidak
Tonsil radang √ tidak
Lidah tremor √ ya tidak
Fungsi pengecapan baik √ tidak

LEHER
Benjolan / massa ada √ tidak
Kekakuan ya √ tidak
Nyeri tekan ya √ tidak
Kedudukan trachea normal √ tidak
Gangguan bicara ada √ tidak
DADA / PERNAFASAN
Paru
Inspeksi
Keluhan √ sesak nyeri waktu nafas
Bentuk √ Produktif Kering Darah
Sekret : .......... Konsistensi : .............
Warna : .... Bau : .............
Irama nafas teratur √ tidak teratur
Pola √ Dispnoe Kusmaul Cheyne Stokes
Bentuk dada √ Simetris Asimetris
Bentuk thorax √ Normal chest Pigeon chest
Funnel chest Barrel chest
Retraksi Intercosta ya √ tidak
Retraksi Suprasternal ya √ tidak
Pernafasan cuping hidung ya √ tidak
Alat bantu napas ya √ tidak
Jenis ............. Flow .............. lpm
Palpasi
Pemeriksaan taktil / vokal fremitus : Getaran antara kanan dan kiri teraba
(sama / tidak sama), lebih bergetar pada sisi ..........

Perkusi
Area paru : (sonor / hipersonor / dulness)
Auskultasi
Suara nafas :
Area vesikuler bersih √ halus kasar
Area brochial √ bersih halus kasar
Area bronkovesikuler √ bersih halus kasar
Suara tambahan :
Crakles √ Ronchi Whezing Pleural Friction rub

JANTUNG
Inspeksi
Ictus Cordis ( + / - ), pelebaran ............. cm.
Palpasi
Pulsasi pada dinding thoraz teraba (Lemah / Kuat / Tidak teraba)
Perkusi
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas :...................... (N = ICS II)
Batas bawah :...................... (N = ICS V)
Batas kiri :...................... (N = ICS V Mid clavikula Sinistra)
Batas kanan :...................... (N = ICS IV Mid sternalis Dextra)
Auskultasi
BJ I terdengar (tunggal/ganda), (Keras/lemah), (reguler/ireguler)
BJ II terdengar (tunggal/ganda), (Keras/lemah), (reguler/ireguler)
Bunyi janutng tambahan :
BJ III ( + / -), Gallop Rhythm ( + / -), Murmur ( + / -)
Keluhan lain terkait dengan jantung :
a. Keluhan nyeri dada ya √ tidak
b. Irama jantung reguler √ ireguler
S1/S2 tunggal ya tidak
c. CRT :.................detik
d. Akral √ hangat panas dingin
kering √ basah
e. JVP √ normal meningkat menurun
f. Clubbing Finger ya √ tidak

ABDOMEN
Bentuk simetris √ tidak
Abdomen tegang kembung √ ascites
Nyeri tekan √ ya tidak
Peristaltik usus : 35x/menit
Oedem √ ya tidak

REPRODUKSI
Radang pada genitalia eksterna ya √ tidak
Lesi ya √ tidak
Siklus menstruasi teratur √ tidak
Pengeluaran cairan ya √ tidak

EKSTREMITAS ATAS/BAWAH
Pembatasan gerak ya √ tidak
Varises ada √ tidak
Troboplebitis ada √ tidak
Nyeri √ ya tidak
Kemerahan ya tidak
Kelemahan tungkai/tidak ya √ tidak
Kekuatan otot

Oedem

IV. POLA PEMELIHARAAN KESEHATAN


a. Pola Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
No Pemenuhan Sebelum Sakit Setelah Sakit
Makan dan
Minum
1 Jumlah / Pagi : - Pagi : 07.00
Waktu Siang : 12.00 Siang : 12.00
Malam : 19.00 Malam : 19.00
2 Jenis Nasi : putih Nasi : putih
Lauk : mie pedas Lauk : ayam
Sayur : - Sayur : bayam
Minum : soda & jamu Minum/ Infus : air
putih+ infus
3 Pantangan / - Makanan pedas
Alergi
4 Kesulitan - -
Makan dan
Minum
5 Usaha untuk - Meningkatkan atau
mengatasi mengonsumsi makanan
masalah sehat

b. Pola Eliminasi
No Pemenuhan Sebelum Sakit Setelah Sakit
Eliminasi
BAB / BAK
1 Jumlah / Pagi : 05.00 Pagi : 05.00
Waktu Siang : - Siang : -
Malam : - Malam : 20.00
2 Warna Kuning cerah / kuning Kehitaman
kecoklatan
3 Bau Amonia Ammonia
4 Konsistensi Keras Sedang
5 Masalah - Konstipasi
Eliminasi
6 Cara - 1. mengosumsi
Mengatasi makanan makanan
Masalah mengandung garam
2. mengandung
makanan banyak air.

c. Pola Istirahat Tidur


No Pemenuhan Sebelum Sakit Setelah Sakit
Istirahat Tidur
1 Jumlah / Waktu Pagi : - Pagi : -
Siang : - Siang : 11.00
Malam : 20.00 Malam : 20.00
2 Gangguan Tidur - -
3 Upaya - -
Mengatasi
Masalah
Gangguan Tidur
4 Hal yang - -
Mempermudah
Tidur
5 Hal yang - -
Mempermudah
Bangun

d. Pola Kebersihan Diri / Personal Hygiene


No Pemenuhan Sebelum Sakit Setelah Sakit
Personal
Hygiene
1 Frekuensi 2 hari sekali 2 hari sekali
Mencuci Rambut
2 Frekuensi Mandi 3 kali sehari 3 kali sehari
3 Frekuensi Gosok 3 kali sehari 3 kali sehari
Gigi
4 Memotong Kuku 2 minggu sekali 2 minggu sekali
5 Ganti Pakaian 3 kali sehari 3 kali sehari

e. Merokok √ ya tidak

f. Alkohol √ ya tidak

V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
a. Persepsi klien terhadap penyakitnya
√ Cobaan Tuhan hukuman lainnya

b. Ekspresi klien terhadap penyakitnya


Murung / diam √ gelisah
Tegang marah / menangis

c. Reaksi saat interaksi √ kooperatif


tidak kooperatif
curiga

d. Gangguan konsep diri √ ya tidak


Masalah Keperawatan : Gangguan citra tubuh

VI. PENGKAJIAN SPIRITUAL


Kebiasaan beribadah
a. Sebelum sakit √ sering kadang-kadang tidak pernah

b. Selama sakit √ sering kadang-kadang tidak pernah

Masalah Keperawatan : -

VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG


LABORATORIUM :
A. Darah Lengkap
Leukosit : ......................................( N : 3.500 – 10.000 µL )
Eritrosit : ......................................( N : 1,2 juta – 1,5 juta )
Trombosit : ......................................( N : 150.000 – 350.000 / µL )
Hemoglobin : ......................................( N : 11,0 – 16,3 gr / dl )
Hematrokit : ......................................( N : 35,0 – 50 gr / dl )

B. Kimia Darah
Ureum : ......................................( N : 10 – 50 mg / dl )
Creatinin : ......................................( N : 07 – 1,5 mg / dl )
SGOT : ......................................( N : 2 – 17 )
SGPT : ......................................( N : 3 – 19 )
BUN : ......................................( N : 20 – 40 / 10 – 20 mg / dl )
Bilirubin : ......................................( N : 1,0 mg / dl )
Total Protein : ......................................( N : 6,7 – 8,7 mg / dl )
GD Puasa : ......................................( N : 100 mg / dl )
GD 2 JPP : ......................................( N : 140 – 180 mg / dl )

C. Analisa Aelektrolit
Natrium : ......................................( N : 136 – 145 mmol / l )
Kalium : ......................................( N : 3,5 – 5,0 mml / l )
Clorida : ......................................( N : 98 – 106 mmol / l )
Calsium : ......................................( N : 7,6 – 11,0 mg / dl )
Phospor : ......................................( N : 2,5 – 7,07 mg / dl )

PEMERIKSAAN PENUNJANG YANG LAIN :


Jenis Pemeriksaan Hasil
Foto Rontgent
USG Sirosis hati
EKG
EEG

CT – Scan

MRI

Endoscopy

Lain – lain
TERAPI YANG TELAH DIBERIKAN

Nama Obat Dosis Nama Obat Dosis

DATA TAMBAHAN LAIN :


........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................

DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Kelebihan volume cairan
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Gangguan citra tubuh

............... , ..........................

(........................................................
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DO: Multifactor penyebab: Kelebihan volume cairan b.d hipertensi
TTV Alcohol portal sekunder terhadap Sirosis Hepatis
-Suhu: 38,5°C
-Tekanan Darah: 100/80mmHg Sirosis Hepatis
-Nadi : 100x/menit
Kelainan jaringan parenkim hati
-Respirator rate: 24x/menit
Kronis
Pemeriksaan fisik:
-Peningkatan BB Hipertensi portal
-Acites (+)
Varises esofagus
-Perubahan tekanan darah
Peningkatan tekanan hidrostatik,
DS: peningkatan permeabilitas vaskuler
-Pasien mengatakan perut terasa
begah Filtrasi cairan ke ruang ketiga
-Pasien mengatakan perut semakin
Asites dan edema perifer
membesar 4 hari sebelum MRS
Kelebihan volume cairan
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

2. DO: DO: Multifactor penyebab: Ketidakseimbangan nutrisi kurang


TTV Alcohol dari kebutuhan tubuh b.d intake yang
-Suhu: 38,5°C tidak adekuat sekunder terhadap
-Tekanan Darah: 100/80mmHg Sirosis Hepatis anorexia
-Nadi : 100x/menit
-Respirator rate: 24x/menit Fungsi hati terganggu

Gangguan pembentukan empedu


Pemeriksaan fisik:
-bising usus 35x/menit Lemak tidak dapat diemulsikan dan
tidak dapat diserap oleh usus halus
DS:
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
Pasien mengatakan nyeri pada perut
kebutuhan tubuh
Pasien mengatakan sakit kepala
Pasien mengeluh nafsu makan menurun
Pasien mengeluh mual muntah
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


3. DO: Multifactor penyebab: Gangguan citra tubuh b.d perubahan peran
TTV Alcohol fungsi
-Suhu: 38,5°C
-Tekanan Darah: 100/80mmHg Sirosis Hepatis
-Nadi : 100x/menit
Fungsi hati terganggu
-Respirator rate: 24x/menit
Gangguan metabolisme birilubin
-Pasien tampak gelisah dan selalu
menutupi bagian perutnya yang Birilubin tak terkonjugasi
membesar
Ikterik
-pasien tidak percaya diri karena
ikterik Gangguan citra tubuh

DS:
Pasien mengatakan kepercayaan diri
menurun
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn. A


No. Rekam Medis : 000310
Hari Rawat Ke : Ke-1

NO DX KEP TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


1. Kelebihan volume cairan b.d Setelah dilakukan asuhan Manajemen cairan 1.
hipertensi portal sekunder keperawatan selama 2x24
Observasi
terhadap Sirosis Hepatis jam keseimbangan cairan
meningkat 1. monitor status hidrasi
Kriteria hasil 2. monitor berat badan harian,
sebelum dan sesudah dialysis
 Edema membaik (5)
 Ansietas menurun (5) 3. monitor hasil pemeriksaan
 Tekanan darah laboratorium
membaik (5)
 Berat badan membaik Terapeutik
(5) 1. catat input - output dan
hitung hitung balans cairan
24 jam
2. berikan asupan cairan sesuai
keutuhan
Kolaborasi
1. pemberian diuretik jika
perlu
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn. A


No. Rekam Medis : 000310
Hari Rawat Ke : Ke-1

NO DX KEP TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


2. Ketidakseimbangan 1. Setelah dilakukan Pemantauan Nutrisi 1.
nutrisi kurang dari asuhan keperawatn
kebutuhan tubuh b.d selama 2x24 jam Observasi
intake yang tidak status nutrisi
1. identifikasi perubahan berat
adekuat sekunder membaik.
badan
terhadap anorexia Kriteria hasil:
2. monitor mual muntah
 Nyeri abdomen 3. monitor asupan oral
menurun (5) 4. identifikasi pola makan
 Frekuensi makan Terapeutik
membaik (5)
 Nafsu makan 1. timbang berat badan
membaik (5) 2. hitung perubahan berat badan
 Bising usus 3. hitung antropometik komposisi
membaik(5) tubuh
Edukasi
1. jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
2. informasi hasil pemantauan
Kolaborasi
1. atur asupan gizi bersama ahli gizi,
jika perlu

RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn. A


No. Rekam Medis : 000310
Hari Rawat Ke : Ke-1

NO DX KEP TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


3. Gangguan citra Setelah dilakukan asuhan Promosi Citra Tubuh 1.
tubuh b.d perubahan keperawatan selama 2x24
peran fungsi jam citra tubuh Observasi
meningkat.
1. identifikasi perubahan citra
tubuh yang mengakibatkan
Kriteria hasil:
isolasi sosial
 Melihat bagian tubuh 2. identifikasi harapan citra tubuh
menurun (1) berdasarkan tahap
 Verbalisasi perasaan perkembangan
negatif tentang 3. monitor frekuensi pernyataan
perubahan tubuh kritik terhadap diri sendiri
menurun (5) Terapeutik
 Menyembunyikan
bagian tubuh 1. diskusikan perubahan tubuh
berlebihan menurun dan fungsinya
(5) 2. diskusikan perbedaan
 Focus pada bagian penampilan fisik terhadap
tubuh menurun (5) harga diri
3. diskusikan kondisi stress yang
mempengaruhi citra tubuh
4. diskusikan persepsi pasien dan
keluarga tentang perubahan
citra tubuh
Edukasi
1. jelaskan pada keluarga tentang
perawatan perubahan citra
tubuh
2. anjurkan mengungkapkan
gambaran diri terhdap citra
tubuh
3. latih peningkatan penampilan
diri
4. latih fungsi tubuh yang
dimiliki.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn. A


Dx Medis : Sirosis Hepatis

NO TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


DX (SOAP)
1. 27 Oktober 2019 19.00 1. Memonitor status hidrasi S: px mengatakan tubuhnya
sudah terasa enteng tidak
2. Mengukur BB sebelum dan
berat
sesudah dialysis
O: Suhu: 36°C
3. Memonitor hasil periksaan
TD: 110/80 mmHg
laboratorium RR: 24 kali permenit
N: 65 kali permenit
4. Mencatat input-output dan
menghitung balans cairan 24 jam
Pemeriksaan fisik:
5. Memberikan asupan cairan sesuai
kebutuhan A: perencanaan teratasi
6. Memberikan diuretik
P: masalah teratasi,
interverensi dihentikan.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn. A


Dx Medis : Sirosis Hepatis

NO TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


DX (SOAP)
2. 27 Oktober 2019 19.00 1. Mengidentifikasi perubahan BB S: px mengatakan sudah
tidak nyeri pada abdomen
2. Memonitor mual muntah
dan nafsu makan membaik
3. Memonitor asupan oral
O: Suhu: 36°C
4. Mengidentifikasi pola makan
TD: 110/80 mmHg
5. Menimbang BB RR: 24 kali permenit
N: 65 kali permenit
6. Menghitung perubahan BB
7. Menghitung antropometrik
Pemeriksaan fisik:
komposisi tubuh
8. Menjelaskan tujuan dan prosedur A: perencanaan teratasi
pemantauan
P: masalah teratasi,
9. Menginformasikan hasil pemantauan interverensi dihentikan.
10. Mengatur asupan gizi bersama ahli
gizi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Klien : Tn. A


Dx Medis : Sirosis Hepatis

NO TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


DX (SOAP)
1. 27 Oktober 2019 19.00 1. Mengidentifikasi perubahan citra S: px mengatakan sudah
percaya diri dan sudah tidak
tubuh yang mengakibatkan isolasi
menyembunyikan bagian
social tubuhnya
2. Mengidentifikasi harapan citra tubuh
O: Suhu: 36°C
berdasarkan tahap perkembangan TD: 110/80 mmHg
RR: 24 kali permenit
3. Memonitor frekuensi peryataan
N: 65 kali permenit
kritik terhadap diri sendiri
4. Mendiskusikan perubahan tubuh dan
Pemeriksaan fisik:
fungsinya
A: perencanaan teratasi
5. Mendiskusikan perbedaan
penampilan fisik terhadap harga diri P: masalah teratasi,
interverensi dihentikan.
6. Mendiskusikan kondisi stress yang
mempengaruhi citra tubuh
7. Mencari tahu persepsi pasien dan
keluarga tentang perubahan citra
tubuh
8. Menjelaskan pada keluarga tentang
perawatan perubhan citra tubuh
9. Menganjurkan mengungkapkan
gambaran diri terhadap citra tubuh
10. Melatih meningkatkan penampilan
diri
11. Melatih fungsi tubuh yang dimiliki

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Klien : Tn. A


Dx Medis : Sirosis Hepatis

NO TGL S O A P PARAF
DX
4. Kelebihan volume 27 Oktober S: px O: suhu: 36°C A: P: masalah
cairan b.d hipertensi 2019 mengatakan TD: 110/80 perencanaan teratasi,
portal sekunder mmHg teratasi interverensi
terhadap Sirosis RR: 24 kali dihentikan.
Hepatis permenit
N: 65 kali
5. Ketidakseimbangan permenit
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d
intake yang tidak Pemeriksaan
adekuat sekunder fisik :
terhadap anorexia

6. Gangguan citra
tubuh b.d perubahan
peran fungsi
DAFTAR PUSTAKA

1. Black, J. M. & Hawks, J. H. (2009). Medical-surgical nursing: Clinical


management for positive outcomes. (8th edition). Philadephia: WB Saunders
Company.
2. Suhardi. (2011). Preferensi peminum alkohol di Indonesia. Diunduh dari
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=70988&val=4882&title
3. Tsiaousi, E.T., Hatzitolios, A.I., Trygonis, S.K., & Savopoulos, C.G. (2008).
Malnutrition in end stage liver disease: Recommendations and nutritional support.
J Gastroenterol Hepatol 23 (4), 527-533.

Anda mungkin juga menyukai