PENDAHULUAN
1
scoring akan sangat berpengaruh dalam menentukan apakah suatu unit perlu
dipertahankan, diubah, atau dihapuskan, atau apakah diperlukan pembentukan
unit baru, penggabungan unit-unit yang sudah ada. Pertimbangan tersebut
menyangkut analisis beban kerja dan rasio belanja pegawai. Analisis terhadap
kebutuhan UPT menghendaki adanya evaluasi terhadap kondisi eksisting
organisasi UPT dalam hal ini UPT Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan Dinas
Kesehatan Kabupaten Malang.
Kesalahan informasi hasil pengukuran besaran fisik pada tubuh pasien
akan berakibat pada kesalahan diagnosis maupun tindakan medis yang
diberikan kepada pasien tersebut. Karena termometer yang dipakai untuk
mengukur suhu tubuh pasien tidak bekerja secara normal, seorang pasien yang
sebetulnya terserang penyakit demam berdarah, hasil diagnosisnya menyatakan
pasien tersebut hanya terserang flu, sehingga dokter salah dalam memberikan
tindakan medis maupun pemberian obat. Karena alat ukur tekanan darah tidak
bekerja secara normal, pasien yang tidak mengidap tekanan darah tinggi bisa
diberi tindakan medis layaknya pasien darah tinggi. Dosis obat yang diberikan
kepada pasien bisa tidak tepat manakala hasil penimbangan tubuh pasien tidak
akurat. Dokter melakukan malpraktek karena kesalahan alat ukur yang diguna-
kannya, dan nyawa pasien pun menjadi terancam karena ketidaktepatan data
pasien yang diperoleh dari pengukuran.
Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai
penunjukkan alat ukur dan bahan ukur, dengan cara membandingkan terhadap
standar ukur yang mampu telusur (traceable ) ke standart Nasional dan atau
International.
Oleh karena pembentukan Unit Pelaksana Tehnis (UPT) Pengujian dan
Kalibrasi Alat Kesehatan di Kabupaten Malang perlu dibentuk dalam rangka
melindungi masyarakat (pasien) dan Tenaga medis paramedis dari kesalahan
diagnose dan pemberian obat sesuai dosis yang tepat.
1.2 Tujuan dan Sasaran Pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT)
a. Tujuan
- Pengujian dan Kalibrasi alat kesehatan diperlukan untuk mengetahui
kondisi kesehatan pasien, selain pengamatan secara fisik terhadap gejala
yang muncul pada tubuh, dokter juga memerlukan alat bantu berupa alat-
alat ukur yang dapat memberikan informasi lebih detil mengenai kondisi
pasien. Informasi itu seringkali tidak bisa diperoleh secara langsung
melalui pengamatan dengan pancaindera. Karena itu, alat ukur memiliki
peran yang sangat besar untuk mendukung suksesnya diagnosis penyakit
yang dilakukan oleh dokter terhadap pasien.
2
- Bawah semakin bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya angka
kesakitan maka perlindungan pada warga masyrakat untuk mendapatkan
layanan kesehatan berupa pengobatan yang seoptimal mungkin dan
dalam kegiatan tersebut diperlukan alat penunjang untuk mencapai tujuan
tersebut sehingga perlu dibentuk UPT Pengujian dan Kalibrasi Alat
Kesehatan Bengkel Alat Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang.
b. Sasaran :
1. Rumah Sakit milik Pemerintah
2. Rumah Sakit Milik Swasta
3. Unit Fasilitas Pelayanan Kesehatan Faskes Pertama
( Puskesmas)
4. Klinik Rawat Inap
5. Klinik Rawat Jalan
6. Balai Pengobatan milik Pemerintah dan Swasta
7. Balai Kesehatan Ibu dan Anak
8. Bidan Praktek Swasta
Dan rencana pengembangan untuk fasilitas pelayanan kesehatan
yang ada di wilayah Kabupaten Malang.
3
BAB II
KRITERIA PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEHNIS
PENGUJIAN DAN KALIBRASI ALKES
2.1 Kegiatan Tehnis Operasional Tertentu UPT Pengujian dan Kalibrasi Alat
Kesehatan.
Sesuai Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014, Perangkat Daerah
adalah unsur pembantu kepala daerah dan DPRD dalam penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. Dinas Kesehatan
Kabupaten Malang mempunyai wewenang menangani Urusan Wajib berkaitan
dengan Pelayanan Dasar yaitu memberikan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat, termasuk memberikan perlindungan kepada pasien terhadap alat
kesehatan yang tidak terstandart/tidak sesuai ukuran/pembandingnya.
Peralatan kesehatan harus memiliki performance yang ketat antara lain
ketelitian (accuracy), kepekaan (sensitivity), reproduksibilitas dan aspek
keselamatan (safety aspec). Sehingga dalam penggunaannya akan selalu siap
pakai dan memenuhi standar teknis pemakaian peralatan kedokteran.
Peralatan yang mempunyai keluaran (output) tidak tepat akan menyebabkan
kurang tepatnya hasil diagnosa dan dosis theraphy. Juga dari segi keamanan
alat terhadap pasien, operator dan lingkungan dari bahaya radiasi. Begitu pula
peralatan yang telah dipergunakan dalam kurun waktu tertentu dan tidak pernah
dilakukan pemeliharaan menyebabkan turunnya tingkat keandalan peralatan,
keamanan tidak terjamin dan kondisi alat tidak terkontrol. Sehingga dengan
terbentuknya UPT Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan menjamin
tersedianya Alat Kesehatan yang sesuai standar pelayanan, persyaratan mutu,
keamanan, manfaat, keselamatan dan laik pakai di fasilitas Pelayanan
Kesehatan dan Fasilitas Kesehatan lainnya
2.2 Bentuk / Jenis barang atau jasa yang disediakan bagi masyarakat dan
frekuensi penerima barang / jasa
Obyek kerja dari Unit Pelaksana Tehnis (UPT) Pengujian dan Kalibrasi
Alat Kesehatan Dinas Kesehatan adalah memberikan layanan yang berupa
layanan jasa, antara lain :
4
1. Cek fungsi alat
2. Cek kerusakan
3. Cari kerusakan pada spare partnya
4. Dilakukan penggantian pada spare part yang rusak
5. Dilakukan pencatatan pada alkes yang rusak parah dan tidak bisa
digunakan.
6. Meneruskan ke ruang pengujian untuk dilakukan uji fungsi dari alkes
tersebut
b PENGUJIAN
1. Cek fungsi Alat ( memastikan alat tidak rusak dan dapat bekerja dengan
baik )
2. Cek perlengkapan alat ( kabel, probe , elektroda )
3. Identifikasi Alat, meliputi :
- Nama alat medis
- Merk
- Tipe
- Serial Number
- Terakhir terkalibrasi
4. Cek Lingkungan
- Suhu
- Kelembaban
- Intensitas Cahaya
5. Maintenance diperuntukkan membersihkan peralatan yang mempunyai
elektroda kotor
6. Pengujian Alat Kesehatan
c. KALIBRASI
1. Persiapan Alat yang akan dikalibrasi
2. Mempersiapkan alat kalibratornya
3. Melakukan kalibrasi alat medis
4. Mencatat hasil pembacaan dari proses kalibrasi
5. Membuat laporan dan menghitung nilai error
6. Analisa hasil laporan kalibrasi
7. Memberikan label laik dan tidak laik
d Frekuensi penerima layanan pengujian dan kalibrasi alkes
Dan yang menjadi sasaran untuk pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
adalah :
1. Rumah Sakit milik Pemerintah
2. Rumah Sakit milik Swasta
5
2. Unit Pelayanan Fasilitas Kesehatan Faskes Pertama
( Puskesmas)
3. Klinik Rawat Inap
4. Klinik Rawat Jalan
5. Balai Pengobatan milik Pemerintah dan Swasta
6. Balai Kesehatan Ibu dan Anak
7. Bidan Praktek Swasta
Untuk alat kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan tersebut wajib diuji dan
dikalibrasi 1 tahun 1 kali untuk setiap jenis alat kesehatan.
2.3 Kontribusi dan Manfaat langsung dan nyata kepada masyarakat dan atau
dalam penyelenggaraan pemerintahan
a Manfaat langsung oleh masyarakat
Manfaat langsung yang didapat oleh masyarakat dengan berdirinya UPT
Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan adalah bahwa mutu pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan akan
meningkat, seiring dengan alat kesehatan yang dipunyai oleh fasilitas
pelayanan kesehatan tersebut terkalibrasi secara rutin setiap tahun, karena
dengan adanya UPT Pengujian dan Kalibrasi alkes yang ada di Dinas
Kesehatan Kabupaten Malang, fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di
Kabupaten Malang seperti Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah maupun
Swasta, Klinik, Balai Pengobatan dll, alat kesehatannya akan terkalibrasi
dan tidak harus membawa ke BPFK Surabya karena memakan waktu,
transportasi dan harus antri panjang ke BPFK Surabaya ( kecuali untuk alat
kesehatan yang tidak bisa ditangani oleh UPT Pengujian dan Kalibrasi
Dinkes Kabupaten Malang).
Perlu diketahui bahwa Pengawasan standarisasi peralatan kesehatan
terutama di Jawa Timur masih sangat kurang dan BPFK (Badan
Pengamanan Fasilitas Kesehatan ) Kemetrian Kesehatan RI sebagai
lembaga pengawasan fasilitas kesehatan yang berpusat di Surabaya saat
ini kewalahan menangani permasalahan tersebut. BPFK (Badan
Pengamanan Fasilitas Kesehatan) yang berpusat di Surabaya dengan
jumlah tenaga seluruhnya sekitar 70 – 80 petugas, saat ini melayani fasilitas
kesehatan di 7 propinsi yaitu Jawa Timur, Bali, NTT, NTB, Kalimantan
Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, tentu sangatlah
kewalahan untuk menangani seluruh fasilitas kesehatan mulai dari
Puskesmas, Klinik Rawat Jalan, Klinik Rawat Inap dan Rumah Sakit yang
ada di 7 Propinsi tersebut.
6
Propinsi Jawa Timur yang mempunyai fasilitas RS negeri dan swasta yang
berjumlah 391, Klinik Rawat Jalan dan Klinik Rawat Inap sejumlah 1589 dan
puskesmas yang berjumlah 960 yang dibisa ditangani BPFK Surabaya
hanya sekitar 10 – 20 % saja.
b. Manfaat yang diperoleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Dengan adanya UPT Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan di Dinas
Kesehatan Kabupaten Malang akan berpengaruh positif bagi Fasilitas
Pelayanan Kesehatan, karena akan berdampak pada :
1. Memudahkan akses layanan pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
2. Menekan biaya layanan pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
3. Mempercepat layanan pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
4. meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui Alat Kesehatan yang
terkalibrasi di puskesmas, Rumah Sakit dan Klinik serta fasilitas
kesehatan dasar
5. Menguatkan sistem pengawasan dan pengamanan alat kesehatan
6. Ada pemasukan PAD pada Daerah
7. Membantu fasyankes yang ada disekitar kabupaten Malang dengan
memberikan layanan pengujian dan kalibrasi alkes
7
Untuk tahun 2018 direncanakan ada tambahan 3 orang yang terdiri dari :
- 1 orang tenaga lulusan S1 Elektro/ S1 Fisika
- 2 orang tenaga lulusan D3 Elektro medis
2. Peralatan Tehnis
Peralatan yang dimiliki di bengkel alkes saat ini antara lain :
a. Peralatan Pemeliharaan
1. Digital Earth Tester
2. Lemari besi untuk alat-alat
3. Lux delight meter
4. Digital Multi Meter
5. Clamp watt meter
6. Standard level 600 mm
7. Elektronic Servis
8. Basic Mechanical Set
9. Cable rel
10. Flashlight Black
11. Gasoline generator 950 w 220 v open frame
12. Compresor 30 l 220 v 1 ph 8 bar
13. Oil cam
14. Tool box 5 tray F / mekanik
15. Fold Alat Form Hend Truck
16. Puller + 3 leg
17. Vaccum cleaner
18. ECG Simulator
19. Phototerapi Radio meter
20. Weight for scale
21. Termometer
8
22. Timer
23. Electrical safety Analysist
24. Thermohydro barometer
25. Examination lamp
b. Peralatan Pemeliharaan di bengkel statis
1. Junior crimping plier 210 mm
2. Electronic Tool Set
3. Mechanical Tool Set
4. Puller + 3 leg
5. Standard level 600 mm
6. Pressure meter
7. Digital IC tester
8. Requifier lamp
9. Occiloscope
c. Anggaran Belanja
9
kalibratornya tertelusur dengan alat pembanding yang lebih tinggi
resolusinya. (alat pembandingnya yang ada di BPFK tertelusur di
Badan LIPI atau di Pusatnya di Jepang atau Australia).
10
Namun dengan anggaran yang terbatas di UPT Pengujian dan
Kalibrasi, maka setiap tahun hanya mengikuti pelatihan kalibrasi untuk
3 jenis alat kesehatan dengan biaya :
- 3 jenis alkes x Rp 5.000.000 = Rp 15.000.000 , ditambah
- 3 kali x Rp 250.000 = Rp. 750.000 (transport), ditambah
- 3 kali x Rp 500.000 = Rp. 1.500.000 (penginapan).
- Total biaya yang diperlukan Rp.15.000.000 + Rp. 750.000 + Rp.
1.500.000 = Rp. 17.250.000.(Tujuh belas juta dua ratus lima puluh
ribu rupiah)
11
- Bahwa UPT Pengujian dan Kalibrasi Alkes yang mempunyai kegiatan pokok,
yaitu pemeliharaan alat kesehatan, pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
mempunyai area sasaran dan kegiatan tersendiri, yaitu sasaran alat
kesehatan yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan mulai dari Puskesmas,
klinik rawat jalan, klinik rawat inap, praktek dokter mandiri, rumah sakit tipe D
dan rumah sakit tipe C dengan kegiatan pengujian dan kalibrasi alat
kesehatan yang dipunyai oleh fasilitas pelayanan kesehatan tersebut,
sehingga dalam melaksanakan kegiatan tidak bersinggungan dengan
perangkat pemerintahan lainnya. Dan menurut Permenkes no 54 tahun 2015,
dianjurkan bahwa setiap daerah mempunyai UPT kalibrasi sendiri.
- Bahwa UPT Pengujian dan Kalibrasi Alkes tidak mempunyai kegiatan yang
sama atau tugas pokok dan fungsi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten /
Kota atau Dinas Kesehatan Propinsi. Karena yang menjadi sasaran tugas
pokok dan fungsi dari UPT Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan adalah
Alat kesehatan yang di fasilitas pelayanan kesehatan yang menjadi alat
penunjang yang membantu diagnosis yang dilakukan oleh tenaga medis
maupun tenaga non medis, seperti tensimeter , timbangan badan, ECG,
suction pump dll .
2.7 Jabatan tehnis sesuai tugas dan fungsi UPT Pengujian dan Kalibrasi Alat
Kesehatan.
Jenis Jabatan yang ada di UPT Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan Dinas
Kesehatan Kabupaten Malang yang disesuaikan dengan nomenklatur jabatan
dalam Permenpan Nomor 25 Tahun 2012 adalah :
1. Kepala UPT Pengujian dan Kalibrasi Alkes : 1 orang
12
BAB III
ANALISIS BEBAN KERJA
UPT PENGUJIAN DAN KALIBRASI ALKES
Untuk melihat Analisa Jabatan dan Analisa Beban Kerja ada di lampiran.
13
BAB IV
ANALISIS RASIO BELANJA PEGAWAI
14
Vacum Pressurmeter
Gas flow analiser
BAB V
15
PENUTUP
16
17
BAB VI
PENUTUP
18
Peralatan yang dimiliki di bengkel alkes saat ini antara lain :
a. Peralatan Pemeliharaan
1. Digital Earth Tester
2. Lemari besi untuk alat-alat
3. Lux delight meter
4. Digital Multi Meter
5. Clamp watt meter
6. Standard level 600 mm
7. Elektronic Servis
8. Basic Mechanical Set
9. Cable rel
10. Flashlight Black
11. Gasoline generator 950 w 220 v open frame
12. Compresor 30 l 220 v 1 ph 8 bar
13. Oil cam
14. Tool box 5 tray F / mekanik
15. Fold Alat Form Hend Truck
16. Puller + 3 leg
17. Vaccum cleaner
18. ECG Simulator
19. Phototerapi Radio meter
20. Weight for scale
21. Termometer
22. Timer
23. Electrical safety Analysist
24. Thermohydro barometer
25. Examination lamp
b. Peralatan Pemeliharaan di bengkel statis
1. Junior crimping plier 210 mm
2. Electronic Tool Set
3. Mechanical Tool Set
4. Puller + 3 leg
5. Standard level 600 mm
6. Pressure meter
7. Digital IC tester
8. Requifier lamp
9. Occiloscope
19
4. Alat Transportasi
UPT Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan pada Dinas
Krsehatan Kabupaten Malang telah mempunyai alat
transportasi berupa sebuah mobil yang dipergunakan oleh tim
teknis untuk melakukan kunjungan lapangan perihal
pemeliharaan, perbaikan, pengujian dan kalibrasi alat
kesehatan.
3. Anggaran
Untuk Anggaran saat ini masih belum menggambarkan
kebutuhan yang diperlukan oleh UPT Pengujian dan Kalibrasi
Alat Kesehatan
20
bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Daerah Kanjurtuhan
Kepanjen dalam bentuk MoU (memorandum of understanding)
untuk memenuhi kebutuhan tenaga terutama tenaga teknis
3. Direncanakan membuat suatu aplikasi elektronik untuk
mendukung pemerintahan yang transparansi yakni aplikasi
dengan model mulai dari barang datang barang diproses
kemudian keluar transaksi pembayaran yang sudah ditentukan
melalui Peraturan Daerah.
4. Mengingat permintaan untuk kalibrasi alkes ke BPFK sangat
besar dan tidak bisa terlayani semua, nantinya pelayanan
Pengelolaan Fasilitas Kesehatan UPTD Dinas Kesehatan
Kabupaten Malang bisa dikembangkan jangkauannya ke Kota /
Kabupaten lain yang berbatasan dengan Kabupaten Malang,
misalnya Kota Malang, Kota Blitar, Kabupaten Lumajang,
Kabupaten Jombang, Kota Batu, Kota dan Kabupaten
Pasuruan.
6.4 Kesimpulan
Pengujian dan Kalibrasi Alkes merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari upaya pelayanan Kesehatan kepada masyarakat
dan sangat diperlukan oleh fasilitas Kesehatan mulai dari
Puskesmas, klinik Rawat Jalan, Klinik Rawat Inap, Balai
Pengobatan dan RS Kelas D yang ada di wilayah yang ada di
sekitar Kabupaten Malang. Dari uraian mulai dari Bab I sampai
dengan Bab VI, dapat disimpulkan bahwa
3. Untuk mendukung peningkatan pelayanan kesehatan di
semua fasilitas kesehatan di Kabupaten Malang diperlukan
lembaga Pengelolaan Fasilitas Kesehatan, dimana didalamnya
ada pengujian dan kalibrasi alat kesehatan yang nantinya
akan menguji dan mengkalibrasi alat kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Malang .
4. Dengan melihat wilayah Balai Pengamanan Fasilitas
Kesehatan Surabaya yang meliputi 7 Propinsi ( Jawa Timur,
Bali, NTT, NTB, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan
Kalimantan Selatan), tentu sangat kewalahan bagi BPFK
melayani seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di 7 Propinsi
tersebut, hal ini merupakan peluang bagi UPT Pengujian Dan
Kalibrasi Alkes Dinas Kesehatan Kabupaten Malang untuk
21
mengembangkan pelayanan kalibrasi ke fasilitas kesehatan di
wilayah kabupaten/kota perbatasan dengan kabupaten Malang.
Melihat potensi jumlah fasilitas kesehatan yang ada di
Kabupaten Malang dan potensi keberadaan UPT Pengujian
Dan Kalibrasi Alkes, maka sangat diharapkan keberadaan UPT
Pengujian Dan Kalibrasi Alkes.
Demikian dan Kajian Akademis UPT Pengujian dan Kalibrasi Alat
Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten. Malang, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahan pembahasan, sehingga
masukan dan saran untuk membuat kajian yang lebih baik masih
sangat diperlukan.
Dan akhirnya besar harapan kami agar kajian ini bisa
direalisasikan supaya pemenuhan kebutuhan masyarakat
terhadap pelayanan pengujian dan kalibrasi yang lebih baik bisa
terwujud.
22
KAJIAN AKADEMIS
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I Pendahuluan........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Pembentuan UPT................................................ 1
1.2 Dasar Hukum Pembentukan UPT ........................................... 2
1.3 Tujuan Sasaran Pembentukan UPT............................................. 2
23
BAB III Keluaran, Dampak dan Penerima Manfaat ........................... 4
3.1 Output ........................................................................................... 5
3.2 Alur dan Waktu Sesuai SOP ......................................................... 5
3.3 Kegiatan Pengujian dan Kalibrasi Alkes ....................................... 5
3.4 Penerima Manfaat .......................................................................... 6
3.5 Dampak Pembentukan UPT ........................................................... 6
24
25
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Kajian Akademis Unit
Pelaksana Teteknis Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan Dinas Kesehatan
Kabupaten Malang“kajian Akademis Segmentasinya Penentuan Tingkatan Unit
Pelaksan Teknis” kajian Akademis kami susun untuk memenuhi kebutuhan Bagian
Organisasi Kabupaten Malang.
Kajian Akademis ini berisi Rasio, Analisis dan SOP Unit Pelaksana Teknis
Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan
Kami menyadari bahwa Kajian Akademis ini masih jauh dari sempurna, kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami harapkan demi
kesempurnaan Kajian Akademis ini.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan Kajian Akademis Unit Pelaksana Teknis Pengujian
26
dan Kalibrasi Dinas Kesehatan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai usaha kita.
dr. ABDURRACMAN,M,Kes
Pembina Tk.I
NIP. 19651228 199803 1 006
27