Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT)


Salah satu tuntutan era reformasi yang berkembang saat ini, memberikan
kekuasaan bagai pemerintah daerah untuk pelaksanaan otonomi daerah.
Perubahanan paradigma pemerintahan yang semula sentralistik menjadi
desentralisasi membutuhkan komitmen birokrat dalam mengelola institusi publik.
Dalam pelaksanaannya pejabat publik harus mampu memberikan pelayanan
kepada masyarakat dengan prinsip Good Government antara lain
mengedepankan pripsip keadilan , akuntabilitas , transparansi dan responsibilitas
dalam meujudkan tercapainya tujuan pembangunan nasional.
Dengan adanya Undang Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, dijelaskan bahwa pembagian urusan pemerintahan sub
urusan standarisasi dan perlindungan konsumen diserahkan kepada daerah kota
/ kabupaten terkait dengan urusan pemerintahan wajib berkaitan dengan
pelayanan dasar yaitu kesehatan
Untuk melaksanakan ketentuan dalam pasal 37 Peraturan Bupati Malang
Nomor 32 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Kesehatan dan berdasarkan kebutuhan daerah
yang memenuhi kriteria dan ketentuan peraturan perundang undangan yang
berlaku, maka perlu dibentuk Peraturan Bupati tentang Pembentukan Unit
Pelaksana Tehnis Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan dengan Peraturan
Bupati Malang Nomor 25 Tahun 2017 tentang Pembentukan Unit Pelaksana
Tehnis Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Malang.
Dalam rangka menyusun organisasi kelembagaan pemerintah daerah
yang responsif terhadap perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat yang
makin beragam, maka upaya awal yang dapat dilakukan adalah dengan
mengevaluasi kelembagaan pemerintah daerah yang selama ini diterapkan.
Secara normatif, evaluasi kelembagaan pemerintah daerah dapat dilakukan
dengan mengacu pada PP No. 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah yang
di dalamnya mengatur mengenai jumlah dinas, badan, dan lembaga teknis serta
sub-substruktur yang menjadi bagian dari Perangkat Daerah yang bersangkutan.
Namun, secara khusus Permendagri Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah,
mengatur tentang dasar pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang harus
didahului oleh Kajian atau Naskah Akademik. Secara kuantitatif, perhitungan

1
scoring akan sangat berpengaruh dalam menentukan apakah suatu unit perlu
dipertahankan, diubah, atau dihapuskan, atau apakah diperlukan pembentukan
unit baru, penggabungan unit-unit yang sudah ada. Pertimbangan tersebut
menyangkut analisis beban kerja dan rasio belanja pegawai. Analisis terhadap
kebutuhan UPT menghendaki adanya evaluasi terhadap kondisi eksisting
organisasi UPT dalam hal ini UPT Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan Dinas
Kesehatan Kabupaten Malang.
Kesalahan informasi hasil pengukuran besaran fisik pada tubuh pasien
akan berakibat pada kesalahan diagnosis maupun tindakan medis yang
diberikan kepada pasien tersebut. Karena termometer yang dipakai untuk
mengukur suhu tubuh pasien tidak bekerja secara normal, seorang pasien yang
sebetulnya terserang penyakit demam berdarah, hasil diagnosisnya menyatakan
pasien tersebut hanya terserang flu, sehingga dokter salah dalam memberikan
tindakan medis maupun pemberian obat. Karena alat ukur tekanan darah tidak
bekerja secara normal, pasien yang tidak mengidap tekanan darah tinggi bisa
diberi tindakan medis layaknya pasien darah tinggi. Dosis obat yang diberikan
kepada pasien bisa tidak tepat manakala hasil penimbangan tubuh pasien tidak
akurat. Dokter melakukan malpraktek karena kesalahan alat ukur yang diguna-
kannya, dan nyawa pasien pun menjadi terancam karena ketidaktepatan data
pasien yang diperoleh dari pengukuran.
Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai
penunjukkan alat ukur dan bahan ukur, dengan cara membandingkan terhadap
standar ukur yang mampu telusur (traceable ) ke standart Nasional dan atau
International.
Oleh karena pembentukan Unit Pelaksana Tehnis (UPT) Pengujian dan
Kalibrasi Alat Kesehatan di Kabupaten Malang perlu dibentuk dalam rangka
melindungi masyarakat (pasien) dan Tenaga medis paramedis dari kesalahan
diagnose dan pemberian obat sesuai dosis yang tepat.
1.2 Tujuan dan Sasaran Pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT)
a. Tujuan
- Pengujian dan Kalibrasi alat kesehatan diperlukan untuk mengetahui
kondisi kesehatan pasien, selain pengamatan secara fisik terhadap gejala
yang muncul pada tubuh, dokter juga memerlukan alat bantu berupa alat-
alat ukur yang dapat memberikan informasi lebih detil mengenai kondisi
pasien. Informasi itu seringkali tidak bisa diperoleh secara langsung
melalui pengamatan dengan pancaindera. Karena itu, alat ukur memiliki
peran yang sangat besar untuk mendukung suksesnya diagnosis penyakit
yang dilakukan oleh dokter terhadap pasien.

2
- Bawah semakin bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya angka
kesakitan maka perlindungan pada warga masyrakat untuk mendapatkan
layanan kesehatan berupa pengobatan yang seoptimal mungkin dan
dalam kegiatan tersebut diperlukan alat penunjang untuk mencapai tujuan
tersebut sehingga perlu dibentuk UPT Pengujian dan Kalibrasi Alat
Kesehatan Bengkel Alat Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang.

b. Sasaran :
1. Rumah Sakit milik Pemerintah
2. Rumah Sakit Milik Swasta
3. Unit Fasilitas Pelayanan Kesehatan Faskes Pertama
( Puskesmas)
4. Klinik Rawat Inap
5. Klinik Rawat Jalan
6. Balai Pengobatan milik Pemerintah dan Swasta
7. Balai Kesehatan Ibu dan Anak
8. Bidan Praktek Swasta
Dan rencana pengembangan untuk fasilitas pelayanan kesehatan
yang ada di wilayah Kabupaten Malang.

1.3 Dasar Hukum Pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT)


1. Undang-undang No. 36 Th 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang no 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah,
4. Permendagri Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pedoman dan pembentukan
dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksanaan Teknis Daerah,
5. Peraturan Menteri Kesehtan RI Nomor 54 tahun 2015 Tentang Pengujian
dan Kalibrasi Alat Kesehatan
6. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2016
Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah,
7. Peraturan Bupati Malang Nomor 32 Tahun 2016 Tentang Kedudukan ,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Kesehatan
(Berita Daerah Kabupaten malang Tahun 2016 Nomor 5/C)
8. Peraturan Bupati Malang Nomor 25 Tahun 2017 Tentang Pembentukan
Unit Pelaksana Tenis Pengujian dan Kalibrasi Alat kesehatan pada dinas
Kesehatan

3
BAB II
KRITERIA PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEHNIS
PENGUJIAN DAN KALIBRASI ALKES

2.1 Kegiatan Tehnis Operasional Tertentu UPT Pengujian dan Kalibrasi Alat
Kesehatan.
Sesuai Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014, Perangkat Daerah
adalah unsur pembantu kepala daerah dan DPRD dalam penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. Dinas Kesehatan
Kabupaten Malang mempunyai wewenang menangani Urusan Wajib berkaitan
dengan Pelayanan Dasar yaitu memberikan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat, termasuk memberikan perlindungan kepada pasien terhadap alat
kesehatan yang tidak terstandart/tidak sesuai ukuran/pembandingnya.
Peralatan kesehatan harus memiliki performance yang ketat antara lain
ketelitian (accuracy), kepekaan (sensitivity), reproduksibilitas dan aspek
keselamatan (safety aspec). Sehingga dalam penggunaannya akan selalu siap
pakai dan memenuhi standar teknis pemakaian peralatan kedokteran.
Peralatan yang mempunyai keluaran (output) tidak tepat akan menyebabkan
kurang tepatnya hasil diagnosa dan dosis theraphy. Juga dari segi keamanan
alat terhadap pasien, operator dan lingkungan dari bahaya radiasi. Begitu pula
peralatan yang telah dipergunakan dalam kurun waktu tertentu dan tidak pernah
dilakukan pemeliharaan menyebabkan turunnya tingkat keandalan peralatan,
keamanan tidak terjamin dan kondisi alat tidak terkontrol. Sehingga dengan
terbentuknya UPT Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan menjamin
tersedianya Alat Kesehatan yang sesuai standar pelayanan, persyaratan mutu,
keamanan, manfaat, keselamatan dan laik pakai di fasilitas Pelayanan
Kesehatan dan Fasilitas Kesehatan lainnya
2.2 Bentuk / Jenis barang atau jasa yang disediakan bagi masyarakat dan
frekuensi penerima barang / jasa
Obyek kerja dari Unit Pelaksana Tehnis (UPT) Pengujian dan Kalibrasi
Alat Kesehatan Dinas Kesehatan adalah memberikan layanan yang berupa
layanan jasa, antara lain :

a PERBAIKAN ALAT KESEHATAN


Alat kesehatan yang akan dikalibrasi harus dalam keadaan tidak rusak
dan masih laik pakai. Untuk itu sebelum alat kesehatan dikalibrasi harus
dicek dan kalau ada kerusakan harus diperbaiki terlebih dahulu, meliputi :

4
1. Cek fungsi alat
2. Cek kerusakan
3. Cari kerusakan pada spare partnya
4. Dilakukan penggantian pada spare part yang rusak
5. Dilakukan pencatatan pada alkes yang rusak parah dan tidak bisa
digunakan.
6. Meneruskan ke ruang pengujian untuk dilakukan uji fungsi dari alkes
tersebut
b PENGUJIAN
1. Cek fungsi Alat ( memastikan alat tidak rusak dan dapat bekerja dengan
baik )
2. Cek perlengkapan alat ( kabel, probe , elektroda )
3. Identifikasi Alat, meliputi :
- Nama alat medis
- Merk
- Tipe
- Serial Number
- Terakhir terkalibrasi
4. Cek Lingkungan
- Suhu
- Kelembaban
- Intensitas Cahaya
5. Maintenance diperuntukkan membersihkan peralatan yang mempunyai
elektroda kotor
6. Pengujian Alat Kesehatan
c. KALIBRASI
1. Persiapan Alat yang akan dikalibrasi
2. Mempersiapkan alat kalibratornya
3. Melakukan kalibrasi alat medis
4. Mencatat hasil pembacaan dari proses kalibrasi
5. Membuat laporan dan menghitung nilai error
6. Analisa hasil laporan kalibrasi
7. Memberikan label laik dan tidak laik
d Frekuensi penerima layanan pengujian dan kalibrasi alkes
Dan yang menjadi sasaran untuk pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
adalah :
1. Rumah Sakit milik Pemerintah
2. Rumah Sakit milik Swasta

5
2. Unit Pelayanan Fasilitas Kesehatan Faskes Pertama
( Puskesmas)
3. Klinik Rawat Inap
4. Klinik Rawat Jalan
5. Balai Pengobatan milik Pemerintah dan Swasta
6. Balai Kesehatan Ibu dan Anak
7. Bidan Praktek Swasta
Untuk alat kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan tersebut wajib diuji dan
dikalibrasi 1 tahun 1 kali untuk setiap jenis alat kesehatan.
2.3 Kontribusi dan Manfaat langsung dan nyata kepada masyarakat dan atau
dalam penyelenggaraan pemerintahan
a Manfaat langsung oleh masyarakat
Manfaat langsung yang didapat oleh masyarakat dengan berdirinya UPT
Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan adalah bahwa mutu pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan akan
meningkat, seiring dengan alat kesehatan yang dipunyai oleh fasilitas
pelayanan kesehatan tersebut terkalibrasi secara rutin setiap tahun, karena
dengan adanya UPT Pengujian dan Kalibrasi alkes yang ada di Dinas
Kesehatan Kabupaten Malang, fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di
Kabupaten Malang seperti Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah maupun
Swasta, Klinik, Balai Pengobatan dll, alat kesehatannya akan terkalibrasi
dan tidak harus membawa ke BPFK Surabya karena memakan waktu,
transportasi dan harus antri panjang ke BPFK Surabaya ( kecuali untuk alat
kesehatan yang tidak bisa ditangani oleh UPT Pengujian dan Kalibrasi
Dinkes Kabupaten Malang).
Perlu diketahui bahwa Pengawasan standarisasi peralatan kesehatan
terutama di Jawa Timur masih sangat kurang dan BPFK (Badan
Pengamanan Fasilitas Kesehatan ) Kemetrian Kesehatan RI sebagai
lembaga pengawasan fasilitas kesehatan yang berpusat di Surabaya saat
ini kewalahan menangani permasalahan tersebut. BPFK (Badan
Pengamanan Fasilitas Kesehatan) yang berpusat di Surabaya dengan
jumlah tenaga seluruhnya sekitar 70 – 80 petugas, saat ini melayani fasilitas
kesehatan di 7 propinsi yaitu Jawa Timur, Bali, NTT, NTB, Kalimantan
Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, tentu sangatlah
kewalahan untuk menangani seluruh fasilitas kesehatan mulai dari
Puskesmas, Klinik Rawat Jalan, Klinik Rawat Inap dan Rumah Sakit yang
ada di 7 Propinsi tersebut.

6
Propinsi Jawa Timur yang mempunyai fasilitas RS negeri dan swasta yang
berjumlah 391, Klinik Rawat Jalan dan Klinik Rawat Inap sejumlah 1589 dan
puskesmas yang berjumlah 960 yang dibisa ditangani BPFK Surabaya
hanya sekitar 10 – 20 % saja.
b. Manfaat yang diperoleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Dengan adanya UPT Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan di Dinas
Kesehatan Kabupaten Malang akan berpengaruh positif bagi Fasilitas
Pelayanan Kesehatan, karena akan berdampak pada :
1. Memudahkan akses layanan pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
2. Menekan biaya layanan pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
3. Mempercepat layanan pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
4. meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui Alat Kesehatan yang
terkalibrasi di puskesmas, Rumah Sakit dan Klinik serta fasilitas
kesehatan dasar
5. Menguatkan sistem pengawasan dan pengamanan alat kesehatan
6. Ada pemasukan PAD pada Daerah
7. Membantu fasyankes yang ada disekitar kabupaten Malang dengan
memberikan layanan pengujian dan kalibrasi alkes

2.4 Sumber daya pegawai, pembiayaan, sarana dan prasarana


a Sumber Daya Pegawai
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 54 tentang Kalibrasi Alat
Kesehatan untuk menunjang UPT Pengujian dan Kalibrasi Alat kesehatan
diperlukan sejumlah 8 orang tenaga, dengan posisi sebagai berikut :
1. Kepala UPT : 1 orang
2. Sub Bagian Tata Usaha : 1 orang
3. Penanggung Jawab Mutu : 1 orang
4. Tenaga Teknisi / Kalibrasi : 3 orang
5. Tenaga computer : 1 orang
6. Tenaga pengadministrasian : 1 orang
Sumber daya pegawai saat ini yang ada di UPT Pengujian dan Kalibrasi
Alat kesehatan masih 5 orang yang terdiri dari :
1. Kepala UPT : 1 orang
2. Sub Bagian Tata Usaha : 1 orang
3. Penanggung Jawab Mutu : kosong ( kurang 1 orang )
4. Tenaga Teknisi / Kalibrasi : 1 orang ( kurang 2 orang )
5. Tenaga Pembantu Teknisi : 2 orang
Jadi masih kurang 3 orang

7
Untuk tahun 2018 direncanakan ada tambahan 3 orang yang terdiri dari :
- 1 orang tenaga lulusan S1 Elektro/ S1 Fisika
- 2 orang tenaga lulusan D3 Elektro medis

b. Sarana dan Prasarana


1. Ketersediaan Gedung atau Ruang
Pada saat ini UPT Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan Dinas
Kesehatan Kabupaten Malang menempati gedung atau ruang sebagai
sarana pelayanan pengujian atau kalibrasi alkes dengan luas 28 m 2 , jika
ditinjau dari kebutuhan ruang dan tata letak sarana ,maka ruang ini masih
belum memenuhi syarat pengujian dan kalibrasi Alat Kesehatan.
Ketersediaan air bersih dan ketersediaan listrik sudah mencukupi untuk
kebutuhan sehari-hari.

2. Peralatan Tehnis
Peralatan yang dimiliki di bengkel alkes saat ini antara lain :
a. Peralatan Pemeliharaan
1. Digital Earth Tester
2. Lemari besi untuk alat-alat
3. Lux delight meter
4. Digital Multi Meter
5. Clamp watt meter
6. Standard level 600 mm
7. Elektronic Servis
8. Basic Mechanical Set
9. Cable rel
10. Flashlight Black
11. Gasoline generator 950 w 220 v open frame
12. Compresor 30 l 220 v 1 ph 8 bar
13. Oil cam
14. Tool box 5 tray F / mekanik
15. Fold Alat Form Hend Truck
16. Puller + 3 leg
17. Vaccum cleaner
18. ECG Simulator
19. Phototerapi Radio meter
20. Weight for scale
21. Termometer

8
22. Timer
23. Electrical safety Analysist
24. Thermohydro barometer
25. Examination lamp
b. Peralatan Pemeliharaan di bengkel statis
1. Junior crimping plier 210 mm
2. Electronic Tool Set
3. Mechanical Tool Set
4. Puller + 3 leg
5. Standard level 600 mm
6. Pressure meter
7. Digital IC tester
8. Requifier lamp
9. Occiloscope
c. Anggaran Belanja

Belanja Operasional untuk kebutuhan rutin UPT Pengujian dan


Kalibrasi Alat Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dalam 1
tahun sebesar :
1. BELANJA ALAT KALIBRASI
Saat ini Unit Pelaksana Teknis Pengujian dan Kalibrasi Alkes Dinas
Kesehatan Kabupaten Malang hanya mempunyai 13 jenis alat
pengukur / pembanding / kalibrator, yaitu :
1. Digital Presure meter
2. Pasien Simulator
3. NIBP Analyzer
4. Incubator analyzer
5. DC shock analyzer
6. Flow meter
7. Ligh meter
8. Thermohygrometer
9. Lux meter
10. Elektrik Tester
11. Eart Meter
12. Tachometer
13. Fetal Doppler analyzer

2. Belanja Kalibrasi Alat Kalibrator/ alat pengukur per tahun ke BPFK


Surabaya.
Belanja untuk kalibrasi alat alat kalibrator/pengukur yang ada di UPTD
Pengelola Fasilitas Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang
sangat diperlukan, karena menjaga nilai yang dihasilkan alat
kalibrator dengan pembandingnya dalam keadaan valid dan alat

9
kalibratornya tertelusur dengan alat pembanding yang lebih tinggi
resolusinya. (alat pembandingnya yang ada di BPFK tertelusur di
Badan LIPI atau di Pusatnya di Jepang atau Australia).

ALAT KALIBRATOR/PENGUKUR YANG DIKALIBRASIKAN KE BPFK


PER-TAHUN
No Alat Kalibrator/Pengukur Harga sesuai standart BPFK (Rp)

1 Digital presure meter 620.000


2 ECG simulator 700.000
3 Thacometer 320.000
4 Parameter tester 500.000
5 Termometer 230.000
6 Electrical Safety Analiser 550.000
7 Defiblrillator Analiser 600.000
8 Tachometer 320.000
9 Vital Signs Simulator 700.000
10 Thermohigrometer 610.000
11 Lux meter 350.000
12 Incubator analiser 670.000
13 Vacum Pressurmeter 450.000
14 Gas flow analiser 550.000
JUMLAH 7.170.000

3. Belanja pelatihan dan Uji Kompetensi


Untuk meningkatkan mutu pelayanan pengujian dan kalibrasi alat
kesehatan, pihak UPT Pengujian dan Kalibrasi Alkes perlu
mengirimkan personilnya untuk mengikuti pelatihan kalibrasi setiap
jenis alat pertahun. Setiap tahun BPFK Surabaya mengadakan
pelatihan dalam upaya meningkatkan pengetahuan di bidang kalibrasi
alkes dan setiap pelatihan peserta bisa memilih materi kalibrasi,
misalnya kalibrasi Incubator atau kalibrasi Defibrilator sesuai alat
yang dimiliki dan uji kompetensi di bidang kalibrasi alkes yang
pembiayaannya ditanggung perserta mandiri.

TABEL PELATIHAN YANG DILAKSANAKAN DI BPFK DENGAN


BIAYA MANDIRI

10
Namun dengan anggaran yang terbatas di UPT Pengujian dan
Kalibrasi, maka setiap tahun hanya mengikuti pelatihan kalibrasi untuk
3 jenis alat kesehatan dengan biaya :
- 3 jenis alkes x Rp 5.000.000 = Rp 15.000.000 , ditambah
- 3 kali x Rp 250.000 = Rp. 750.000 (transport), ditambah
- 3 kali x Rp 500.000 = Rp. 1.500.000 (penginapan).
- Total biaya yang diperlukan Rp.15.000.000 + Rp. 750.000 + Rp.
1.500.000 = Rp. 17.250.000.(Tujuh belas juta dua ratus lima puluh
ribu rupiah)

2.5. Standart Operasional Prosedur ( SOP ) Pelaksanaan Tugas Tehnis


Operasional UPT Pengujian Kalibrasi.
Untuk Mendukung Kegiatan Unit Pelaksana Teknis Pengujian dan Kalibrasi Alat
Kesehatan maka dibuat Alur dan Waktu Pelayanan dan dapat dilihat Standart
Operasional Prosedur yaitu prosedur tentang pelayanan Pemeliharaan Alat
Kesehatan, Pelayanan Pengujian Alat Kesehatan dan Pelayanan Kalibrasi , yang
menjadi kewenangan UPT Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan.(SOP
terlampir )
2.6 Keserasian hubungan antara Pemerintah Propinsi dan Pemerintah
Kabupaten / Kota
Adanya keserasian hubungan antara UPT Pengujian dan Kalibrasi alkes dengan
Pemerintahan Kabupaten dan Pemerintahan Propinsi, hal ini bisa dilihat :

11
- Bahwa UPT Pengujian dan Kalibrasi Alkes yang mempunyai kegiatan pokok,
yaitu pemeliharaan alat kesehatan, pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
mempunyai area sasaran dan kegiatan tersendiri, yaitu sasaran alat
kesehatan yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan mulai dari Puskesmas,
klinik rawat jalan, klinik rawat inap, praktek dokter mandiri, rumah sakit tipe D
dan rumah sakit tipe C dengan kegiatan pengujian dan kalibrasi alat
kesehatan yang dipunyai oleh fasilitas pelayanan kesehatan tersebut,
sehingga dalam melaksanakan kegiatan tidak bersinggungan dengan
perangkat pemerintahan lainnya. Dan menurut Permenkes no 54 tahun 2015,
dianjurkan bahwa setiap daerah mempunyai UPT kalibrasi sendiri.
- Bahwa UPT Pengujian dan Kalibrasi Alkes tidak mempunyai kegiatan yang
sama atau tugas pokok dan fungsi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten /
Kota atau Dinas Kesehatan Propinsi. Karena yang menjadi sasaran tugas
pokok dan fungsi dari UPT Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan adalah
Alat kesehatan yang di fasilitas pelayanan kesehatan yang menjadi alat
penunjang yang membantu diagnosis yang dilakukan oleh tenaga medis
maupun tenaga non medis, seperti tensimeter , timbangan badan, ECG,
suction pump dll .
2.7 Jabatan tehnis sesuai tugas dan fungsi UPT Pengujian dan Kalibrasi Alat
Kesehatan.
Jenis Jabatan yang ada di UPT Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan Dinas
Kesehatan Kabupaten Malang yang disesuaikan dengan nomenklatur jabatan
dalam Permenpan Nomor 25 Tahun 2012 adalah :
1. Kepala UPT Pengujian dan Kalibrasi Alkes : 1 orang

2. Kepala Subbagian Tata Usaha : 1 orang

3. Penanggungjawab Mutu : 1 orang

4. Tekhnisi Pengujian dan Kalibrasi : 3 orang

5. Operator komputer : 1 orang

6. Pengadministrasian Umum : 1 orang

12
BAB III
ANALISIS BEBAN KERJA
UPT PENGUJIAN DAN KALIBRASI ALKES

Sumber Daya Manusia di UPT Pengujian dan Kalibrasi masih 5 orang


dengan jumlah jabatan 4 jabatan, yaitu :
1. Ka. UPT Pengujian dan Kalibrasi alkes : 1 orang
2. Ka. TU : 1 orang
3. Tehknisi Pengujian dan Kalibrasi : 1 orang
4. Pelaksana / Pembantu tekhnisi : 2 orang (kontrak)
Menurut Analisa Jabatan (Anjab) dan Analisa Beban Kerja (ABK), maka perlu
tambahan personil di UPT Pengujian dan Kalibrasi menjadi 8 personil, yang
terdiri dari :
1. Ka UPT Pengujian dan Kalibrasi Alkes : 1 orang
2. Ka T U : 1 orang
3. Penanggung jawab mutu : 1 orang
4. Tekhnisi Pengujian dan Kalibrasi : 3 orang
5. Operator komputer : 1 orang
6. Pengadministrasian umum : 1 orang

Untuk melihat Analisa Jabatan dan Analisa Beban Kerja ada di lampiran.

13
BAB IV
ANALISIS RASIO BELANJA PEGAWAI

Otonomi yang diberikan kepada kota/Kabupaten dilaksanakan


dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab
kepada pemerintah daerah secara proporsianal. Pelimpahan tanggung jawab
akan diikuti oleh peraturan pembagian dan pemanfaatan sumber daya
nasional yang berkeadilan, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah.
Penyusunan anggaran dalam instansi pemerintah merupakan salah satu
elemen yang penting dalam pengelolaan instansi tersebut untuk mencapai
hasil yang maksimal. Penyusunan anggarana yang baik sebagai sistem
perencanaan, koordinasi, dan pengendalian instansi tersebut.
Dan dilihat dari belanja kegiatan UPT Pengujian dan Kalibrasi Alat kesehatan
Dinas Kesehatan.

PEMBIAYAAN UNTUK KEGIATAN UPT PENGUJIAN DAN KALIBRASI


DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG

No Kegiatan Pembiayaan (Rupiah)


Tahun 2017 Tahun 2018
1. Pelatihan mandiri bagi petugas untuk
meningkatkan mutu pelayanan kalibrasi
di BPFK
- Biaya pelatihan
1 or x 3 jenis alat kalibrator
- Tranportasi ke BPFK Surabaya Rp. - Rp. 15.000.000
1 or x 3 kl Rp. – Rp. 900.000
- Penginapan 1 or x 3 kl x 3 hari Rp. - Rp. 1.500.000

2. Kalibrasi alat kalibrator/pembanding Rp. 4.030.000 Rp. 7.170.000


yang dipunyai UPT ke BPFK Surabaya

Digital presure meter


ECG simulator
Thacometer
Parameter tester
Termometer
Electrical Safety Analiser
Defiblrillator Analiser
Tachometer
Vital Signs Simulator
Thermohigrometer
Lux meter
Incubator analiser

14
Vacum Pressurmeter
Gas flow analiser

3. Biaya konsultasi ke BPFK Surabaya Rp 2.275.000 Rp. 6.000.000

4. Belanja cetak label/stiker, cetak amplop Rp. 855.000 Rp 2.000.000


dan sertifikat dan nota berita acara
penerimaan barang/alkes

5 Biaya perjalanan dinas dalam rangka Rp 30.185.000 Rp. 60.000.000


kalibrasi alkes di 60 fasyankes di
Kabupaten Malang

6 Biaya perjalanan dinas dalam rangka Rp. - Rp. 40.000.000


Perbaikan alat kesehatan di 40
fasyankes

7 Belanja alat habis pakai (spare Rp. 43.950.000 Rp. 75.000.000


part/suku cadang alkes)

8 Biaya Promosi UPT Pengujian dan Rp. –


Kalibrasi Alkes, yang terdiri dari
a. Cetak brosur Rp. 2.000.000
b. perjalanan promosi UPT Rp. 15.000.000
Pengujian dan Kalibrasi ke
Kab/Kota ke residenan Malang
dan perbatasan dengan
Kabupaten Malang

9 Biaya pemeliharaan mobil kalibrasi Rp. – Rp. 5.000.000

10 Gaji pegawai 5 personil UPT Rp. 201.840.000 Rp. 201.840.000


Pengujian dan Kalibrasi selama 1 tahun

Rp. 283.135.000 Rp. 431.410.000

BAB V

15
PENUTUP

Pengujian dan Kalibrasi Alkes merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari upaya pelayanan Kesehatan kepada masyarakat dan
sangat diperlukan oleh fasilitas Kesehatan mulai dari Puskesmas, klinik
Rawat Jalan, Klinik Rawat Inap, Balai Pengobatan dan RS Kelas D yang
ada di wilayah yang ada di sekitar Kabupaten Malang. Dari uraian mulai
dari Bab I sampai dengan Bab IV, dapat disimpulkan bahwa
1. Untuk mendukung peningkatan pelayanan kesehatan di
semua fasilitas kesehatan di Kabupaten Malang diperlukan lembaga
Pengelolaan Fasilitas Kesehatan, dimana didalamnya ada pengujian
dan kalibrasi alat kesehatan yang nantinya akan menguji dan
mengkalibrasi alat kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan yang
ada di Kabupaten Malang .
2. Dengan melihat wilayah pengawasan standarisasi alkes
yang dilaksanakan oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan
(BPFK) Surabaya yang meliputi 7 Propinsi ( Jawa Timur, Bali, NTT,
NTB, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan),
tentu sangat membebani bagi BPFK melayani seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan di 7 Propinsi tersebut, hal ini merupakan
peluang bagi UPT Pengujian Dan Kalibrasi Alkes Dinas Kesehatan
Kabupaten Malang untuk mengembangkan pelayanan kalibrasi ke
fasilitas kesehatan di wilayah kabupaten/kota perbatasan dengan
kabupaten Malang.
Melihat potensi jumlah fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten
Malang dan potensi keberadaan UPT Pengujian Dan Kalibrasi Alkes,
maka sangat diharapkan keberadaan UPT Pengujian Dan Kalibrasi
Alkes.
Demikian dan Kajian Akademis UPT Pengujian dan Kalibrasi Alat
Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten. Malang, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahan pembahasan, sehingga masukan
dan saran untuk membuat kajian yang lebih baik masih sangat
diperlukan.
Dan akhirnya besar harapan kami agar kajian ini bisa direalisasikan
supaya pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan
pengujian dan kalibrasi yang lebih baik bisa terwujud.

16
17
BAB VI
PENUTUP

6.1 Faktor Pendukung


1. Ketersediaan Gedung atau Ruang
Pada saat ini Bengkel Alkes Dinas Kesehatan Kabupaten
Malang menempati gedung atau ruang sebagai sarana
pelayanan pengujian atau kalibrasi alat kesehatan dengan luas
28 m2 , jika ditinjau dari kebutuhan ruang dan tata letak
sarana ,maka ruang ini masih belum memenuhi syarat
pengujian dan kalibrasi Alat Kesehatan.
Ketersediaan air bersih dan ketersediaan listrik sudah
mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.
3. Peralatan Tehnis

18
Peralatan yang dimiliki di bengkel alkes saat ini antara lain :
a. Peralatan Pemeliharaan
1. Digital Earth Tester
2. Lemari besi untuk alat-alat
3. Lux delight meter
4. Digital Multi Meter
5. Clamp watt meter
6. Standard level 600 mm
7. Elektronic Servis
8. Basic Mechanical Set
9. Cable rel
10. Flashlight Black
11. Gasoline generator 950 w 220 v open frame
12. Compresor 30 l 220 v 1 ph 8 bar
13. Oil cam
14. Tool box 5 tray F / mekanik
15. Fold Alat Form Hend Truck
16. Puller + 3 leg
17. Vaccum cleaner
18. ECG Simulator
19. Phototerapi Radio meter
20. Weight for scale
21. Termometer
22. Timer
23. Electrical safety Analysist
24. Thermohydro barometer
25. Examination lamp
b. Peralatan Pemeliharaan di bengkel statis
1. Junior crimping plier 210 mm
2. Electronic Tool Set
3. Mechanical Tool Set
4. Puller + 3 leg
5. Standard level 600 mm
6. Pressure meter
7. Digital IC tester
8. Requifier lamp
9. Occiloscope

19
4. Alat Transportasi
UPT Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan pada Dinas
Krsehatan Kabupaten Malang telah mempunyai alat
transportasi berupa sebuah mobil yang dipergunakan oleh tim
teknis untuk melakukan kunjungan lapangan perihal
pemeliharaan, perbaikan, pengujian dan kalibrasi alat
kesehatan.

6.2 Faktor Penghambat

1. Sarana Gedung UPT Pengujian dan Kalibrasi


Pada saat ini Bengkel Alkes Dinas Kesehatan Kabupaten
Malang menempati gedung atau ruang sebagai sarana
pelayanan pengujian atau kalibrasi alat kesehatan dengan luas
28 m2 , jika ditinjau dari kebutuhan ruang dan tata letak sarana,
maka ruang ini masih belum memenuhi syarat Permenkes 54
tahun 2015 tentang persyaratan gedung UPT pengujian dan
kalibrasi Alat Kesehatan.
2. Tenaga
Sesuai Permenkes 54 tahun 2015 persyaratan Tenaga Teknis
harus memiliki kualifikasi 1 tenaga S1 Fisika, 4 tenaga D3
Teknik Elektromedik, sampai saat ini UPT Pengujian dan
Kalibrasi Alat Kesehatan baru mempunyai 1 tenaga D3 Teknik
dan 2 tenaga pembantu Lulusan dari SMK

3. Anggaran
Untuk Anggaran saat ini masih belum menggambarkan
kebutuhan yang diperlukan oleh UPT Pengujian dan Kalibrasi
Alat Kesehatan

6.3 Rencana Pengembangan

1. Sarana Gedung UPT Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan


rencana tahun 2017 akan dibangun gedung sesuai dengan
Peraturan Kementerian Kesehatan RI no 54 tahun 2015
2. Untuk Tenaga UPT Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan
sudah mengajukan ke Pemerintah Daerah setempat dan juga

20
bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Daerah Kanjurtuhan
Kepanjen dalam bentuk MoU (memorandum of understanding)
untuk memenuhi kebutuhan tenaga terutama tenaga teknis
3. Direncanakan membuat suatu aplikasi elektronik untuk
mendukung pemerintahan yang transparansi yakni aplikasi
dengan model mulai dari barang datang barang diproses
kemudian keluar transaksi pembayaran yang sudah ditentukan
melalui Peraturan Daerah.
4. Mengingat permintaan untuk kalibrasi alkes ke BPFK sangat
besar dan tidak bisa terlayani semua, nantinya pelayanan
Pengelolaan Fasilitas Kesehatan UPTD Dinas Kesehatan
Kabupaten Malang bisa dikembangkan jangkauannya ke Kota /
Kabupaten lain yang berbatasan dengan Kabupaten Malang,
misalnya Kota Malang, Kota Blitar, Kabupaten Lumajang,
Kabupaten Jombang, Kota Batu, Kota dan Kabupaten
Pasuruan.

6.4 Kesimpulan
Pengujian dan Kalibrasi Alkes merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari upaya pelayanan Kesehatan kepada masyarakat
dan sangat diperlukan oleh fasilitas Kesehatan mulai dari
Puskesmas, klinik Rawat Jalan, Klinik Rawat Inap, Balai
Pengobatan dan RS Kelas D yang ada di wilayah yang ada di
sekitar Kabupaten Malang. Dari uraian mulai dari Bab I sampai
dengan Bab VI, dapat disimpulkan bahwa
3. Untuk mendukung peningkatan pelayanan kesehatan di
semua fasilitas kesehatan di Kabupaten Malang diperlukan
lembaga Pengelolaan Fasilitas Kesehatan, dimana didalamnya
ada pengujian dan kalibrasi alat kesehatan yang nantinya
akan menguji dan mengkalibrasi alat kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Malang .
4. Dengan melihat wilayah Balai Pengamanan Fasilitas
Kesehatan Surabaya yang meliputi 7 Propinsi ( Jawa Timur,
Bali, NTT, NTB, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan
Kalimantan Selatan), tentu sangat kewalahan bagi BPFK
melayani seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di 7 Propinsi
tersebut, hal ini merupakan peluang bagi UPT Pengujian Dan
Kalibrasi Alkes Dinas Kesehatan Kabupaten Malang untuk

21
mengembangkan pelayanan kalibrasi ke fasilitas kesehatan di
wilayah kabupaten/kota perbatasan dengan kabupaten Malang.
Melihat potensi jumlah fasilitas kesehatan yang ada di
Kabupaten Malang dan potensi keberadaan UPT Pengujian
Dan Kalibrasi Alkes, maka sangat diharapkan keberadaan UPT
Pengujian Dan Kalibrasi Alkes.
Demikian dan Kajian Akademis UPT Pengujian dan Kalibrasi Alat
Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten. Malang, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahan pembahasan, sehingga
masukan dan saran untuk membuat kajian yang lebih baik masih
sangat diperlukan.
Dan akhirnya besar harapan kami agar kajian ini bisa
direalisasikan supaya pemenuhan kebutuhan masyarakat
terhadap pelayanan pengujian dan kalibrasi yang lebih baik bisa
terwujud.

22
KAJIAN AKADEMIS

UNIT PELAKSANA TEKNIS


PENGUJIAN DAN KALIBRASI ALAT KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG

DAFTAR ISI

Halaman
BAB I Pendahuluan........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Pembentuan UPT................................................ 1
1.2 Dasar Hukum Pembentukan UPT ........................................... 2
1.3 Tujuan Sasaran Pembentukan UPT............................................. 2

BAB II Tugas Pokok dan Fungsi ....................................................... 3


2.1 Urusan Pemerintahan yang dilaksanakan .................................. 3
2.2 Tugas Pokok dan Fungsi yang dilaksanakan .............................. 3

23
BAB III Keluaran, Dampak dan Penerima Manfaat ........................... 4
3.1 Output ........................................................................................... 5
3.2 Alur dan Waktu Sesuai SOP ......................................................... 5
3.3 Kegiatan Pengujian dan Kalibrasi Alkes ....................................... 5
3.4 Penerima Manfaat .......................................................................... 6
3.5 Dampak Pembentukan UPT ........................................................... 6

BAB IV Pemilihan Lokasi ....................................................................... 7


4.1 Alasan Pemilihan Lokasi Pembentukan UPT .............................. 7
4.2 Wilayah Cakupan .............................................................................. 7

BAB V Sumber Daya ......................................................................... 12


5.1 Sumber Daya Manusia ( Jumlah dan Jenis Jabatan ) ............ 12
5.2 Sarana dan Prasarana ............................................................. 12
5.3 Anggaran ....................................................................... .............. 13
5.4 Rancangan Struktur Organisasi ....................................................... 15

BAB VI Penutup .................................................................................. 16


6.1 Faktor Pendukung ....................................................................... 16
6.2 Faktor Penghambat ..................................................................... 17
6.3 Rencana Pengembangan ............................................................ 18
6.4 Penutup ........................................................................................... 19
Lampiran
1. SOP
2. Rasio
3. Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja
4. Chek List

24
25
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Kajian Akademis Unit
Pelaksana Teteknis Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan Dinas Kesehatan
Kabupaten Malang“kajian Akademis Segmentasinya Penentuan Tingkatan Unit
Pelaksan Teknis” kajian Akademis kami susun untuk memenuhi kebutuhan Bagian
Organisasi Kabupaten Malang.

Kajian Akademis ini berisi Rasio, Analisis dan SOP Unit Pelaksana Teknis
Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan

Kami menyadari bahwa Kajian Akademis ini masih jauh dari sempurna, kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami harapkan demi
kesempurnaan Kajian Akademis ini.

Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan Kajian Akademis Unit Pelaksana Teknis Pengujian

26
dan Kalibrasi Dinas Kesehatan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai usaha kita.

Malang, Juli 2017

Kepala Dinas Kesehatan

dr. ABDURRACMAN,M,Kes
Pembina Tk.I
NIP. 19651228 199803 1 006

27

Anda mungkin juga menyukai