Anda di halaman 1dari 44

PELATIHAN OPERATOR SEKOLAH DAPODIK

KABUPATEN GROBOGAN
PROVINSI JAWA TENGAH

Pusat Data dan Statistik Pendidikan


Setjen, Kemdikbud
Kab. Grobogan, 2015
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1 TAHUN 2012 : TENTANG TUGAS DAN FUNGSI PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN

Pasal 950
1) Pusat Data & Statistik Pedidikan adalah unsur pelaksana tugas Kementerian di bidang data & statistik
pendidikan
2) Pusat Data dan Statistik Pendidikan dipimpin oleh seorang Kepala, yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri melalui Sekretaris Jendral.
Pasal 951
Pusat Data dan Statistik Pedidikan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan data dan statistik
pendidikan
Pasal 952
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 951, Pusat Data & Statistik Pedidikan
mempunyai fungsi:
a. penyusunan kebijakan teknis pengelolaan data dan statistik pendidikan;
b. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan data dan statistik pendidikan;
c. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi pengelolaan data dan statistik pendidikan;
d. pendayagunaan dan pelayanan data dan statistik pendidikan; dan
e. pelaksanaan administrasi Pusat Data dan Statistik Pendidikan.
TUGAS DAN FUNGSI
PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN

MENDIKBUD
Unit Lain Sekretaris Jenderal
Pusat Data dan Statistik Pendidikan
Unit Lain

Bidang Data Peserta Bidang Data Satuan Bidang Pendayagunaan


Bagian Tata
Didik, Pendidik, dan Pendidikan dan Proses Dan Pelayanan Data dan
Usaha
Tenaga Kependidikan Pembelajaran Statistik Pendidikan

Subbidang Subbidang Subbagian


Subbidang
Validasi dan Integrasi Pendayagunaan dan Rumah Tangga
Validasi dan Integrasi
Data Satuan Pelayanan Data dan
Data Peserta Didik
Pendidikan Statistik Pendidikan
Dasar dan Menengah Subbagian
Tata Laksana
dan
Subbidang Subbidang Subbidang Kepegawaian
Validasi dan Integrasi Validasi dan Integrasi Pendayagunaan dan
Data Pendidik dan Data Proses Pelayanan Data dan
Tenaga Kependidikan Pembelajaran Statistik Pendidikan Tinggi,
PAUDNI, Nonformal, dan Subbagian
Informal Keuangan
INSTRUKSI MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 2 TAHUN 2011 : TENTANG KEGIATAN PENGELOLAAN DATA PENDIDIKAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

1 2 3 4 5
MEMBERI
MERANCANG
MEMBANGUN INFORMASI
MERANCANG SUATU FORMULIR
SUATU PUSAT SEMUA ATRIBUT
BASIS DATA PENDATAAN YANG MENENTUKAN
DATA YANG INGIN DI
PENDIDIKAN MENCAKUP DATA REFERENSI
YANG RELASIONAL KEMENTRIAN DATA
SEMUA ATRIBUT
Wilayah, satuan
untuk menampung pendidikan, peserta Terkait dengan entitas
sehingga mampu yang diperlukan untuk dan mengintegrasikan didik, pendidik dan pokok pendidikan
menghasilkan data tiap entitas pendidikan semua data yang di tenaga kependidikan yang menjadi bahan
longitudinal untuk tiap tersebut, bersama- hasilkan dari kegiatan kebijakannya
entitas pendidikan sama dengan pengumpulan data (Semua sekretaris di
sekretaris unti utama
unit utama)
SKEMA KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN NASIONAL

Kebijakan pengembangan pendidikan


nasional masa sekarang adalah
terpenuhinya SPM dan SNP dalam
pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan.

Untuk mewujudkan kebijakan tersebut


dibagi menjadi empat faktor/bidang
garapan yaitu:
1. PTK (Pendidik dan Tenaga
Kependidikan)
2. Satuan Pendidikan
3. Peserta Didik, dan
4. Substansi Pendidikan.

Didalam implementasinya kebijakan


tersebut, keempat faktor pendidikan
harus tergambarkan atau didukung
dengan Data Pokok Pendidikan.
Klasifikasi System A.2

Menurut Fungsi
Secara umum sistem yang dibangun dibedakan menjadi 4
kelompok besar:
BI : Bisnis Intelligent merupakan proses yang sudah
mengaitkan dengan pimpinan (Pusat dan Daerah)
EIS

dalam menyusun strategi, prioritas, dan arah/target


pengelolaan pendidikan
EIS: Sistem informasi yang berisi capain dan sebaran
program dengan menggunakan indikator-indikator
Bisnis Intelligent (BI)

makro yang telah didefinisikan terlebih dahulu.


DSS: Sistem penunjang keputusan yang dibedakan menjadi
tiga sub sistem, yaitu
DSS

1. ODS: Sistem yang memiliki fungsi kompilasi dan


verifikasi-validasi data transaksi
2. DW: Data Warehouse sebagai integrated
database
3. Analytical System: sebagai fungsi penelusuran
analisis dengan menggunakan mathematical
Transactional System

analysis, statistical analysis dan spatial analysis.


Transactional: sistem pengumpulan data melalui transaksi
Profil Sekolah

Data Master Referensi Satuan Pendidikan, sebagai fungsi integrator semua program pembangunan
pendidikan pada entitas data satuan pendidikan, yang memiliki 3 unsur (Tabular, Citra, dan Spatial).
Didalam klasifikasi sistem terletak pada ODS (Operational Data Store)

Master Referensi Satuan Pendidikan

1 Identitas Sekolah (NPSN)

2 Spatial (Lokasi)

3
Citra (Foto)
ALUR DATA DAN INFORMASI KEMDIKBUD
TERKAIT DENGAN MEKANISME PENGELOLAAN
Dasar Pengelolaan Data & Informasi
Kemdikbud adalah pengembangan sistem di
Kementerian Pendidikan & Kebudayaan yang
merupakan hasil dari perencanaan &
pemahaman bersama, disesuaikan dengan
RBI Kemdiknas.

Data Pokok Pendidikan harus memiliki


empat jenis/sifat data yaitu:
1. TABULAR,
2. SPASIAL,
3. CITRA DAN
4. VEKTOR.

Dengan penekanan bahwa semua data harus


berangkat dari data:
1. ENTITAS PTK
2. ENTITAS LEMBAGA
3. ENTITAS PESERTA DIDIK, DAN
4. AKTIVITAS (MENGUBAH ENTITAS).

Didalam alur Data dan Informasi, PDSP


memiliki
tugas dan fungsi sebagai Data Warehouse
Kemdikbud.
ALUR DATA DAN INFORMASI KEMDIKBUD
TERKAIT DENGAN PENGGUNAAN DATA &
INFORMASI
SISTEM PENDATAAN SISTEM JARINGAN (PUSTEKKOM)
PENDIDIKAN
Multi-Snapshot (Periodik)
SISTEM ANALYTICAL TOOLS INFORMASI
INFORMASI
DATAWAREHOUSE STRATEGIS & PELAPORAN
STRATEGIS &
KEMDIKBUD (PDSP) PELAPORAN

INFORMASI PUBLIK
(PIH)

D
(incremental)

PDSP sebagai pengelola Data Warehouse Kemdikbud, dalam hal


DIREKTORAT TERKAIT pendayagunaan data warehouse memiliki dua tugas, yaitu:
1. Menyusun Analytical Tools untuk Informasi Strategis dan
Pelaporan bagi penentu kebijakan.
2. Melalui PIH (PUSAT INFORMASI & HUMAS) memberikan informasi
pendidikan yang dibutuhkan oleh publik.
APLIKASI YANG DI BANGUN PDSP

1. Master Referensi
referensi.data.kemdikbud.go.id
2. Jaringan Pengelola Data Pendidikan
sdm.data.kemdikbud.go.id
3. Verifikasi dan Validasi Satuan Pendidikan
vervalsp.data.kemdikbud.go.id
4. Verifikasi dan Validasi Peserta Didik
vervalpd.data.kemdikbud.go.id
5. Verifikasi dan Validasi Pendidik Tenaga Kependidikan
vervalptk.data.kemdikbud.go.id
6. Verifikasi dan Validasi Wilayah
wilayah.data.kemdikbud.go.id
APLIKASI YANG DI BANGUN PDSP

7. Verifikasi dan validasi Proses Pembelajaran


vervalsp.data.kemdikbud.go.id/vervalpp/

8. National Indicator Education Planning (NIEP)


niep.data.kemdikbud.go.id

9. Educational Geographic Indonesia (EGI)


sdm.data.kemdikbud.go.id/egi/
APK dan APM
Tahun 2013/2014
(SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK)
APK SD / MI Tahun 2013/2014
Tiap Provinsi Tiap Kab-Kota Provinsi Jateng
Kalimantan Barat 128.72 % Kota Magelang 127.91 %
Sulawesi Tengah 127.03 % Kota Salatiga 127.59 %
Sulawesi Barat 125.07 % Kab. Wonosobo 117.33 %
Kalimantan Tengah 123.21 % Kab. Purworejo 113.22 %
Papua Barat 122.96 % Kab. Magelang 113.15 %
Sulawesi Tenggara 121.45 % Kab. Kudus 111.05 %
Gorontalo 120.38 % Kab. Banyumas 110.79 %
Nusa Tenggara Timur 120.22 % Kab. Semarang 110.55 %
Maluku Utara 118.37 % Kota Surakarta 110.38 %

Sumatera Barat 116.84 % Kota Semarang 110.38 %

Bengkulu 115.98 % Kota Tegal 110.10 %

Sumatera Selatan 115.78 % Kab. Klaten 109.55 %

Bangka Belitung 114.70 % Kab. Kebumen 109.32 %


Kab. Banjarnegara 109.22 %
Sulawesi Selatan 114.54 %
Kab. Purbalingga 108.02 %
Sumatera Utara 114.38 %
Kab. Kendal 107.83 %
Nusa Tenggara Barat 114.21 %
Kab. Sragen 107.64 %
Kalimantan Timur 113.70 %
Kab. Sukoharjo 107.61 %
Sulawesi Utara 112.93 %
Kota Pekalongan 107.42 %
Riau 112.50 %
Kab. Temanggung 107.04 %
Jambi 112.18 %
Kab. Pemalang 107.01 %
Banten 111.55 %
Kab. Pati 106.28 %
Lampung 110.17 %
Kab. Pekalongan 106.23 %
Kalimantan Utara 109.76 %
Kab. Cilacap 106.01 %
Kalimantan Selatan 109.73 %
Kab. Batang 105.58 %
Jawa Barat 108.89 %
Kab. Rembang 105.49 %
Aceh 107.84 %
Kab. Jepara 105.42 %
Maluku 107.78 %
Kab. Boyolali 105.02 %
Jawa Timur 107.21 %
Kab. Tegal 104.23 %
Jawa Tengah 107.13 % Kab. Brebes 103.77 %
D.K.I. Jakarta 104.64 % Kab. Blora 103.48 %
Bali 103.45 % Kab. Grobogan 102.23 %
D.I. Yogyakarta 100.05 % Kab. Demak 101.12 %
Kepulauan Riau 97.06 % Kab. Wonogiri 98.99 %
Papua 86.36 % Kab. Karanganyar 98.83 %

Nasional = 100,68% Provinsi Jateng = 107,13%


APM SD / MI Tahun 2013/2014
Tiap Provinsi Tiap Kab-Kota Provinsi Jateng
Bali 95.49 % Kota Pekalongan 96.17 %
Sumatera Barat 95.45 % Kab. Jepara 96.11 %
D.K.I. Jakarta 95.43 % Kab. Boyolali 96.00 %
D.I. Yogyakarta 95.39 % Kab. Magelang 95.87 %
Kalimantan Tengah 95.36 % Kab. Temanggung 95.87 %
Kalimantan Timur 95.29 % Kab. Batang 95.86 %
Bangka Belitung 95.27 % Kab. Semarang 95.80 %
Kalimantan Selatan 95.15 % Kab. Sukoharjo 95.77 %
Jambi 94.99 % Kab. Tegal 95.76 %

Banten 94.88 % Kota Salatiga 95.70 %

Bengkulu 94.82 % Kab. Kendal 95.62 %

Jawa Barat 94.74 % Kab. Rembang 95.59 %


Kab. Sragen 95.57 %
Jawa Timur 94.40 %
Kota Semarang 95.52 %
Jawa Tengah 94.00 %
Kota Tegal 95.48 %
Sulawesi Selatan 93.74 %
Kab. Klaten 95.48 %
Sumatera Utara 93.59 %
Kab. Pemalang 95.37 %
Maluku Utara 93.26 %
Kab. Purworejo 95.27 %
Gorontalo 93.20 %
Kab. Brebes 95.23 %
Riau 93.06 %
Kota Magelang 95.14 %
Kalimantan Utara 92.92 %
Kab. Pati 95.01 %
Lampung 92.92 %
Kota Surakarta 94.98 %
Kalimantan Barat 92.73 %
Kab. Blora 94.77 %
Nusa Tenggara Barat 92.54 %
Kab. Wonosobo 94.67 %
Nusa Tenggara Timur 92.21 %
Kab. Karanganyar 94.27 %
Sulawesi Utara 91.91 %
Kab. Kebumen 92.67 %
Aceh 91.80 %
Kab. Demak 92.50 %
Sulawesi Tenggara 91.52 %
Kab. Banyumas 92.40 %
Sumatera Selatan 91.51 %
Kab. Wonogiri 92.18 %
Sulawesi Tengah 90.95 % Kab. Grobogan 91.89 %
Sulawesi Barat 88.57 % Kab. Pekalongan 91.86 %
Kepulauan Riau 86.46 % Kab. Banjarnegara 91.81 %
Maluku 83.69 % Kab. Purbalingga 90.96 %
Papua Barat 83.06 % Kab. Cilacap 90.90 %
Papua 59.12 % Kab. Kudus 81.93 %

Nasional = 93,30% Provinsi Jateng = 94,40%


APK SMP / MTs Tahun 2013/2014
Tiap Provinsi Tiap Kab-Kota Provinsi Jateng
Sulawesi Tenggara 107.86 % Kab. Purworejo 100.98 %

Maluku Utara 106.96 % Kota Pekalongan 100.48 %

Nusa Tenggara Barat 106.70 % Kota Surakarta 100.36 %


Kab. Temanggung 99.98 %
Aceh 106.58 %
Kab. Boyolali 99.89 %
Bali 105.43 %
Kab. Pekalongan 99.78 %
D.I. Yogyakarta 104.21 %
Kab. Wonogiri 99.64 %
D.K.I. Jakarta 103.90 %
Kab. Batang 99.64 %
Kepulauan Riau 102.54 %
Kab. Karanganyar 99.51 %
Maluku 101.27 %
Kab. Tegal 99.31 %
Sumatera Utara 101.22 %
Kab. Wonosobo 99.29 %
Sulawesi Utara 100.82 %
Kab. Kudus 99.28 %
Bengkulu 100.00 %
Kab. Sragen 99.25 %
Sumatera Barat 99.82 %
Kab. Semarang 98.93 %
Sulawesi Tengah 99.36 %
Kab. Banyumas 98.80 %
Jawa Timur 98.93 %
Kab. Purbalingga 98.78 %
Lampung 98.52 %
Kota Magelang 98.61 %
Kalimantan Tengah 98.31 % Kota Salatiga 98.53 %
Jawa Tengah 97.49 % Kab. Kendal 98.30 %
Sulawesi Barat 97.17 % Kab. Pemalang 98.26 %
Sulawesi Selatan 96.71 % Kab. Blora 97.51 %
Jawa Barat 95.35 % Kab. Klaten 97.48 %
Jambi 94.63 % Kab. Sukoharjo 97.46 %
Kalimantan Timur 94.45 % Kab. Cilacap 97.26 %
Gorontalo 94.08 % Kota Tegal 97.23 %
Sumatera Selatan 93.29 % Kab. Pati 97.17 %
Riau 92.61 % Kab. Jepara 96.91 %
Bangka Belitung 92.19 % Kab. Demak 96.75 %
Nusa Tenggara Timur 91.37 % Kab. Rembang 96.66 %
Banten 91.21 % Kab. Kebumen 96.62 %
Kalimantan Barat 91.18 % Kab. Brebes 95.60 %
Kalimantan Selatan 90.96 % Kab. Grobogan 93.86 %
Papua Barat 90.40 % Kota Semarang 93.71 %
Kalimantan Utara 90.07 % Kab. Magelang 92.77 %

Papua 52.91 % Kab. Banjarnegara 91.03 %

Nasional = 96,91% Provinsi Jateng = 97,49%


APM SMP / MTs Tahun 2013/2014
Tiap Provinsi Tiap Kab-Kota Provinsi Jateng
D.K.I. Jakarta 94.66 % Kota Surakarta 93.29 %
D.I. Yogyakarta 92.56 % Kota Tegal 90.97 %
Bali 88.90 % Kab. Banyumas 89.73 %
Kepulauan Riau 86.56 % Kab. Purworejo 87.64 %
Aceh 84.88 % Kota Magelang 87.23 %
Sumatera Barat 84.30 % Kab. Purbalingga 86.99 %
Sulawesi Tenggara 82.36 % Kab. Sukoharjo 86.61 %

Jawa Timur 82.23 % Kab. Cilacap 85.29 %

Maluku Utara 81.37 % Kab. Semarang 84.19 %


Kab. Kebumen 82.94 %
Sulawesi Utara 81.03 %
Kab. Sragen 82.03 %
Sumatera Utara 80.90 %
Kab. Karanganyar 81.87 %
Nusa Tenggara Barat 80.58 %
Kab. Kudus 81.24 %
Maluku 78.75 %
Kab. Klaten 79.96 %
Jawa Tengah 78.44 %
Kab. Kendal 79.21 %
Gorontalo 76.94 %
Kota Pekalongan 78.75 %
Bengkulu 76.73 %
Kab. Temanggung 78.08 %
Riau 76.45 %
Kab. Boyolali 78.01 %
Banten 75.77 %
Kab. Wonogiri 77.94 %
Sulawesi Selatan 75.07 %
Kab. Pati 77.76 %
Jambi 73.98 %
Kab. Batang 77.73 %
Kalimantan Timur 73.85 % Kab. Demak 76.84 %
Lampung 72.24 % Kab. Pekalongan 76.83 %
Jawa Barat 72.17 % Kab. Magelang 76.79 %
Sulawesi Tengah 71.55 % Kab. Wonosobo 76.68 %
Sulawesi Barat 70.78 % Kab. Tegal 75.98 %
Sumatera Selatan 69.98 % Kota Salatiga 75.82 %
Kalimantan Utara 69.59 % Kab. Blora 75.51 %
Kalimantan Barat 68.79 % Kab. Rembang 73.88 %
Kalimantan Selatan 67.65 % Kab. Pemalang 73.78 %
Kalimantan Tengah 67.15 % Kab. Banjarnegara 72.86 %
Nusa Tenggara Timur 65.59 % Kab. Jepara 71.99 %
Bangka Belitung 65.47 % Kab. Brebes 70.66 %
Papua Barat 59.50 % Kab. Grobogan 67.73 %
Papua 31.59 % Kota Semarang 64.89 %

Nasional = 76,55% Provinsi Jateng = 78,44%


APK SM Tahun 2013/2014
Tiap Provinsi Tiap Kab-Kota Provinsi Jateng
Maluku Utara 112.55 % Kota Magelang 124.80 %
Sulawesi Utara 92.05 % Kota Tegal 120.03 %
D.I. Yogyakarta 91.12 % Kota Surakarta 118.72 %
Bali 90.98 % Kota Salatiga 109.81 %
Nusa Tenggara Barat 90.96 % Kota Pekalongan 100.09 %
Kepulauan Riau 89.62 % Kab. Sragen 99.80 %
Aceh 88.47 % Kota Semarang 99.46 %
Sumatera Utara 86.74 % Kab. Wonogiri 95.94 %

Maluku 86.57 % Kab. Kebumen 92.89 %

Sulawesi Tenggara 86.45 % Kab. Kudus 91.29 %


Kab. Purworejo 88.16 %
D.K.I. Jakarta 85.41 %
Kab. Sukoharjo 87.78 %
Sumatera Barat 83.64 %
Kab. Klaten 87.77 %
Bengkulu 82.73 %
Kab. Rembang 85.63 %
Kalimantan Barat 80.74 %
Kab. Banyumas 82.86 %
Kalimantan Utara 80.49 %
Kab. Pati 82.51 %
Papua Barat 80.30 %
Kab. Blora 82.21 %
Kalimantan Timur 78.83 %
Kab. Kendal 79.88 %
Jawa Tengah 78.64 %
Kab. Banjarnegara 79.72 %
Sulawesi Selatan 78.49 %
Kab. Boyolali 78.84 %
Sulawesi Barat 77.52 %
Kab. Grobogan 76.34 %
Jawa Timur 77.00 %
Kab. Karanganyar 75.31 %
Sumatera Selatan 72.93 %
Kab. Cilacap 74.62 %
Jambi 71.87 %
Kab. Jepara 71.39 %
Nusa Tenggara Timur 71.40 %
Kab. Demak 69.88 %
Gorontalo 70.89 % Kab. Wonosobo 69.82 %
Riau 68.89 % Kab. Semarang 68.45 %
Banten 67.26 % Kab. Tegal 68.31 %
Sulawesi Tengah 67.24 % Kab. Temanggung 68.20 %
Lampung 66.06 % Kab. Purbalingga 66.31 %
Bangka Belitung 65.58 % Kab. Pekalongan 65.40 %
Kalimantan Tengah 64.76 % Kab. Pemalang 62.17 %
Kalimantan Selatan 64.27 % Kab. Magelang 58.00 %
Jawa Barat 61.19 % Kab. Batang 55.16 %
Papua 48.63 % Kab. Brebes 49.34 %

Nasional = 74,63% Provinsi Jateng = 78,64%


APM SM Tahun 2013/2014
Tiap Provinsi Tiap Kab-Kota Provinsi Jateng
Maluku Utara 80.49 % Kota Tegal 96.09 %
Sulawesi Utara 70.95 % Kota Surakarta 93.68 %
Nusa Tenggara Barat 69.07 % Kota Salatiga 86.40 %
D.I. Yogyakarta 68.11 % Kota Magelang 85.64 %
Bali 68.03 % Kab. Wonogiri 80.15 %
Sulawesi Tenggara 66.47 % Kota Semarang 79.56 %
Sumatera Barat 66.18 % Kab. Kebumen 76.01 %

Aceh 66.16 % Kota Pekalongan 74.59 %

Sumatera Utara 64.36 % Kab. Sragen 73.97 %

Maluku 64.24 % Kab. Klaten 72.77 %


Kab. Sukoharjo 70.62 %
Kepulauan Riau 64.13 %
Kab. Purworejo 65.62 %
D.K.I. Jakarta 63.53 %
Kab. Banyumas 65.26 %
Kalimantan Utara 63.40 %
Kab. Blora 64.14 %
Bengkulu 63.18 %
Kab. Boyolali 62.89 %
Sulawesi Selatan 60.58 %
Kab. Kendal 61.94 %
Papua Barat 60.41 %
Kab. Kudus 61.68 %
Jawa Tengah 60.03 %
Kab. Rembang 61.02 %
Sulawesi Barat 59.40 %
Kab. Pati 59.90 %
Kalimantan Barat 59.03 %
Kab. Banjarnegara 59.78 %
Kalimantan Timur 58.19 %
Kab. Grobogan 58.40 %
Jawa Timur 57.87 %
Kab. Cilacap 57.24 %
Jambi 56.86 %
Kab. Semarang 56.65 %
Riau 54.01 % Kab. Demak 56.60 %
Nusa Tenggara Timur 53.91 % Kab. Jepara 53.41 %
Gorontalo 53.58 % Kab. Karanganyar 53.40 %
Sumatera Selatan 52.19 % Kab. Temanggung 50.95 %
Sulawesi Tengah 50.55 % Kab. Wonosobo 50.60 %
Lampung 50.15 % Kab. Pemalang 50.02 %
Banten 49.19 % Kab. Tegal 49.57 %
Bangka Belitung 47.96 % Kab. Purbalingga 46.87 %
Kalimantan Tengah 47.06 % Kab. Pekalongan 46.87 %
Kalimantan Selatan 46.05 % Kab. Magelang 40.64 %
Jawa Barat 44.71 % Kab. Batang 37.01 %
Papua 35.37 % Kab. Brebes 32.92 %

Nasional = 55,88% Provinsi Jateng = 60,03%


INDEK KOMPETENSI SEKOLAH
SMA/MA
(Daya Serap UN Murni 2014)

Sumber Data :
21
Indeks Kompetensi Sekolah, Menurut Jurusan dan Provinsi
Jurusan IPA Jurusan IPS
Prov. Bali 83,52 Prov. Bali 68,58
Prov. Jatim 73,99 Prov. Jatim 68,37
Prov. Sumut 72,50 Prov. Sumut 67,96
Prov. Sulsel 66,75 Prov. Jateng 62,11
Prov. DKI 66,37 Prov. DKI 61,49
Prov. Riau 65,62 Prov. Riau 61,15
Prov. Jateng 64,62 Prov. Sumsel 58,35
Prov. Sumsel 63,64 Prov. DIY 58,14
Prov. NTB 63,12 Prov. Lampung 57,36
Prov. Pabar 62,63 Prov. Pabar 56,90
Prov. Lampung 61,50 Prov. Jambi 56,21
Prov. Kalbar 61,45 Prov. Kalbar 56,17
Prov. Sumbar 60,77 Prov. NTB 55,67
Prov. DIY 60,64 Prov. Kepri 55,33
Prov. Sulbar 60,60 Prov. Banten 55,26
Prov. Sulut 59,86 Prov. Sulsel 54,63
Prov. Jambi 59,72 Prov. Sultra 54,62
Prov. Kepri 59,14 Prov. Sulbar 54,18
Prov. Sultra 58,30 Prov. Sumbar 53,72
Prov. Banten 58,11 Prov. Kalsel 52,58
Prov. Aceh 56,80 Prov. Sulut 51,93
Prov. Jabar 54,91 Prov. Aceh 51,80
Prov. Kalsel 54,86 Prov. Kaltim 51,50
Prov. Kaltim 54,85 Prov. Maluku 50,68
Prov. Papua 53,74 Prov. Jabar 50,52
Prov. Maluku 53,02 Prov. Papua 50,09
Prov. Kalteng 52,26 Prov. Kalteng 50,07
Prov. Bengkulu 51,76 Prov. Babel 47,16
Prov. NTT 50,67 Prov. Kaltara 46,72
Prov. Babel 50,28 Prov. Sulteng 45,20
Prov. Sulteng 49,24 Prov. Bengkulu 45,06
Prov. Gorontalo 48,64 Prov. Gorontalo 44,96
Prov. Kaltara 47,57 Nasional : 63,06 Prov. NTT 44,52 Nasional : 57,69
Prov. Malut 44,91 Prov. Malut 44,24
Kwadran Indeks Kompetensi Sekolah, Menurut Jurusan dan Provinsi

Kwadran 2 Kwadran 1

Nasional IPS : 57,69

Nasional IPA : 63,06

Kwadran 3 Kwadran 4
Distribusi Indeks Kompetensi Sekolah Kab-Kota
Indeks Kompetensi Sekolah Program IPA, Prov. Jawa Tengah
Capaian Indeks Kompetensi Sekolah
Program IPA
Capaian Indeks Kompetensi Sekolah, Prov. Jawa Tengah
Bali 83.52
Program IPA
Jawa Timur 73.99
Kab. Kudus 70,41
Sumatera Utara 72.50
Kab. Demak 70,27
Sulawesi Selatan 66.75
Kota Pekalongan 70,12
DKI Jakarta 66.37
Kab. Batang 69,42
Riau 65.62 Kab. Grobogan 69,10
Jawa Tengah 64.62 Kab. Kendal 69,02
Sumatera Selatan 63.64 Kota Salatiga 68,68
Nusa Tenggara Barat 63.12 Kota Semarang 68,66
Papua Barat 62.63 Kota Magelang 67,79
Lampung 61.50 Kab. Jepara 67,73
Kalimantan Barat 61.45 Kab. Banjarnegara 66,74
Sumatera Barat 60.77 Kota Surakarta 66,59
DI Yogyakarta 60.64 Kota Tegal 65,57
Kab. Purworejo 65,12
Sulawesi Barat 60.60
Kab. Tegal 64,59
Sulawesi Utara 59.86
Kab. Brebes 64,19
Jambi 59.72
Kab. Boyolali 63,68
Kepulauan Riau 59.14
Kab. Pati 63,64
Sulawesi Tenggara 58.30 Kab. Pekalongan 63,34
Banten 58.11 Kab. Blora 63,31
Aceh 56.80 Kab. Banyumas 63,29
Jawa Barat 54.91 Kab. Semarang 63,21
Kalimantan Selatan 54.86 Kab. Magelang 63,07
Kalimantan Timur 54.85 Kab. Klaten 62,54
Papua 53.74 Kab. Kebumen 61,06
Maluku 53.02 Kab. Temanggung 60,74
Kalimantan Tengah 52.26 Kab. Wonogiri 60,59
Kab. Pemalang 60,59
Bengkulu 51.76
Kab. Sukoharjo 60,43
Nusa Tenggara Timur 50.67
Kab. Cilacap 60,26
Bangka Belitung 50.28
Kab. Wonosobo 60,22
Sulawesi Tengah 49.24
Kab. Purbalingga 59,27
Gorontalo 48.64 Kab. Karanganyar 59,27
Kalimantan Utara 47.57
Indeks Nasional
63,06 Kab. Rembang 57,83 Indeks Provinsi : 64,62
Maluku Utara 44.91 Kab. Sragen 56,51
Indeks Kompetensi Sekolah Program IPS, Prov. Jawa Tengah
Capaian Indeks Kompetensi Sekolah
Program IPS
Capaian Indeks Kompetensi Sekolah, Prov. Jawa Tengah
Bali 68.58
Program IPS
Jawa Timur 68.37 Kota Pekalongan 68,90
Sumatera Utara 67.96 Kab. Demak 68,46
Jawa Tengah 62.11 Kota Salatiga 67,75
DKI Jakarta 61.49 Kab. Batang 67,53
Riau 61.15 Kab. Kendal 66,40
Sumatera Selatan 58.35 Kab. Grobogan 66,17
DI Yogyakarta 58.14 Kota Magelang 65,75
Lampung 57.36 Kota Semarang 65,38
Papua Barat 56.90 Kab. Kudus 64,90
Jambi 56.21 Kab. Jepara 64,35
Kota Tegal 63,87
Kalimantan Barat 56.17
Kab. Boyolali 63,18
Nusa Tenggara Barat 55.67
Kab. Tegal 62,55
Kepulauan Riau 55.33
Kab. Temanggung 62,40
Banten 55.26
Kab. Pekalongan 62,30
Sulawesi Selatan 54.63
Kota Surakarta 62,16
Sulawesi Tenggara 54.62 Kab. Sukoharjo 61,88
Sulawesi Barat 54.18 Kab. Banjarnegara 61,83
Sumatera Barat 53.72 Kab. Purworejo 61,68
Kalimantan Selatan 52.58 Kab. Pati 60,98
Sulawesi Utara 51.93 Kab. Banyumas 60,77
Aceh 51.80 Kab. Blora 60,62
Kalimantan Timur 51.50 Kab. Brebes 60,62
Maluku 50.68 Kab. Magelang 60,45
Jawa Barat 50.52 Kab. Wonosobo 60,39
Papua 50.09 Kab. Cilacap 60,02
Kalimantan Tengah 50.07
Kab. Semarang 59,97
Kab. Kebumen 59,68
Bangka Belitung 47.16
Kab. Klaten 59,59
Kalimantan Utara 46.72
Kab. Purbalingga 57,56
Sulawesi Tengah 45.20
Kab. Wonogiri 56,72
Bengkulu 45.06
Kab. Karanganyar 56,71
Gorontalo 44.96
Indeks Nasional Kab. Pemalang 55,49
Nusa Tenggara Timur 44.52 Kab. Sragen 55,25 Indeks Provinsi : 62,11
57,69
Maluku Utara 44.24 Kab. Rembang 54,15
Indeks Kompetensi Sekolah, Menurut Jurusan dan Mapel. Provinsi Jawa Tengah

Jurusan IPA Jurusan IPS


Indo Indo
Nasional
Nasional
Prov. Jateng
73,30 Prov. Jateng
66,11

Geografi Ingg
Biologi 69,09 Ingg 61,95
65,03 64,67 63,94 60,36

67,00 56,11 61,10


60,68

58,23 54,70
58,91 58,80
60,27 64,16
55,01
59,91 54,02
Sosiologi Mat
Kimia 63,94 Mat

63,01
64,50

Ekonomi
Fis
Indeks Kompetensi Sekolah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

Indeks Prov. Jateng : 64,62

Indeks Prov. Jateng : 62,11

Indeks Nasional : 57,69

Indeks Nasional : 63,06


Indeks Kompetensi Sekolah, Menurut Jurusan dan Mapel. Provinsi Jateng, Kab. Grobogan

Jurusan IPA Jurusan IPS


Indo Nasional Indo Nasional

Prov. Jateng Prov. Jateng


Kab. Grobogan Kab. Grobogan
73.30
69.09 66.11
60.69
68.25
Biologi Ingg Geografi 61.95 Ingg
67.00 71.70
69.49 69.33
64.67 66.81
60.68 63.94 61.10
65.03 56.11 60.36

58.23 54.70
60.27 58.80 59.91 64.16 55.01
58.91 70.67
65.46 65.88 62.61
54.02
Kimia 63.94 Mat Sosiologi Mat

64.50 63.01

71.48 69.71

Fis Ekonomi
Isikan email sdm.data.kemdikbud.go.id

Isikan Password sdm.data.kemdikbud.go.id

Isikan Kode Captcha


Edit Foto Sekolah

Edit Identitas Sekolah

Edit Dokumen Sekolah

Edit Titik Koordinat Sekolah


Isikan Alamat yang sesuai

Pilih Desa

Jika Nama Desa tidak ada dalam daftar


maka sekolah wajib koordinasi dengan
Dinas Pendidikan Setempat untuk
mengajukan nama wilayah
•Data membuka Mata
•Data membuka Pikiran, dan
•Data membuka Hati

(Purwanto, Field Officer Unicef Makassar)

Pusat Data dan Statistik Pendidikan-Kebudayaan


Setjen, Kemdikbud
Jakarta, 2015

43
HELPDESK Pusat 021-5731177

email
NPSN : npsn_pdsp@yahoo.co.id
SDM : registrasisdm@gmail.com
Wilayah : vervalwil.pdsp@gmail.com

NISN : pdsp@kemdikbud.go.id

Anda mungkin juga menyukai