Anda di halaman 1dari 3

2.

PROTEUS MIRABILIS

A. Morfologi

Setelah tumbuh selama 24-48 jam pada media padat, kebanyakan sel seperti tongkat, panjang 1-3 mm
dan lebar 0,4-0,6 mm, walaupun pendek dan gemuk bentuknya kokus biasa. Dalam kultur muda yang
mengerumun di media padat, kebanyakan sel panjang, bengkok, dan seperti filamen, mencapai 10, 20,
bahkan sampai panjang 80 mm. dalam kultur dewasa, organisme ini tidak memiliki pengaturan
karakteristik : mereka mungkin terdistribusi tunggal, berpasangan atau rantai pendek. Akan tetapi, dalam
kultur muda yang mengerumun, sel-sel filamen membentang dan diatur konsentris seperti isobar dalam
diagram angin puyuh. Kecuali untuk varian tidak berflagella dan flagella yang melumpuhkan, semua jenis
dalam kultur muda aktif bergerak dengan flagella peritrik. Flagella tersebut terdapat dalam bnayak
bentuk dibanding kebanyakan enterobakter lain, normal dan bentuk bergelombang kadang-kadang
ditemukan bersama dalam organisme sama dan bahkan dalam flagellum yang sama. Bentuk flagellum
juga dipengaruhi pH media.

Kingdom : Bacteria

Phylum : Proteobacteria

Class : Gamma Proteobacteria

Order : Enterobacteriales

Family : Enterobacteriaceae

Genus : Proteus

Species : Proteus mirabilis

B. Siklus hidup
Sebenarnya Proteus mirabilis merupakan flora normal dari saluran cerna manusia. Bakteri ini dapat juga
ditemukan bebas di air atau tanah. Jika bakteri ini memasuki saluran kencing, luka terbuka, atau paru-
paru akan menjadi bersifat patogen. Perempuan muda lebih beresiko terkena daripada laki-laki muda,
akan tetapi pria dewasa lebih beresiko terkena daripada wanita dewasa karena berhubungan pula
dengan penyakit prostat. Proteus sering juga terdapat dalam daging busuk dan sampah serta feses
manusia dan hewan. Juga bisa ditemukan di tanah kebun atau pada tanaman.

C. Penyakit yang ditimbulkan

Bakteri ini mampu memproduksi enzim urease dalam jumlah besar. Enzim urease yang menghidrolisis
urea menjadi ammonia (NH3) menyebabkan urin bertambah basa. Jika tidak ditanggulangi, pertambahan
kebasaan dapat memicu pembentukan kristal sitruvit (magnesium amonium fosfat), kalsium karbonat,
dan atau apatit. Bakteri ini dapat ditemukan pada batu/kristal tersebut, bersembunyi dalam kristal dan
dapat kembali menginfeksi setelah pengobatan dengan antibiotik. Semakin banyak batu/kristal
terbentuk, pertumbuhan makin cepat dan dapat menyebabkan gagal ginjal. Proteus mirabilis
memproduksi endotoksin yang memudahkan induksi ke sistem respon inflamasi dan membentuk
hemolisin. Bakteri ini dapat pula menyebabkan pneumonia dan juga prostatitis pada pria.

D. Gejala

Gejala uretritis tidak terlalu nampak, termasuk frekuensi kencing dan adanya sel darah putih pada
urin.Sistitis (infeksi berat) dapat dengan mudah diketahui dan termasuk sakit punggung, nampak
terkonsentrasi, urgensi, hematuria (adanya darah merah pada urin), sakit akibat pembengkakan bagian
paha atas.Pneumonia akibat infeksi bakteri ini memiliki gejala demam, sakit pada dada, flu, sesak
napas.Prostatitis dapat diakibatkan oleh infeksi bakteri ini, gejalanya demam, pembengkakan prostat.

E. Penularan

Infeksi saluran kencing yang disebabkan oleh P. mirabilis juga seringkali terjadi pada pria dan wanita yang
melakukan hubungan seksual tanpa pengaman.

F. Penyebaran
Kebanyakan kasus infeksi Proteus mirabilis terjadi pada pasien di rumah sakit. Infeksi ini biasanya terjadi
karena peralatan media yang tidak steril, seperti catheters, nebulizers (untuk inhalasi), dan sarung
tangan untuk pemeriksaan luka.

G. Obat yang digunakan

Infeksi Proteus mirabilis dapat diobati dengan sebagian besar jenis penisilin atau sefalosporin kecuali
untuk kasus tertentu. Tidak cocok bila digunakan nitrofurantoin atau tetrasiklin karena dapat
meningkatkan resistensi terhadap ampisilin, trimetoprim, dan siprofloksin. Jika terbentuk batu/kristal,
dokter bedah harus menghilangkan blokade ini dahulu

Anda mungkin juga menyukai