Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEPERAWATAN DASAR

TENTANG

“VIRGINIA HENDERSON”

Dosen Pengampu: Ns. Azka fathiyatir rizqillah S.kep.,MN

Anggota Keleompok:

1. Evita Aprioningsih (180102022)


2. Fika Alfiyah(180102026)
3. Hardi Fauzul Farda (180102028)
4. Lutviah Silviati(180102035)
5. Tusa fajri isbaeti ()
6. Yuliana dewi siswanti()
7. Yusi Amelia(180102061)

D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA PURWOKERTO


TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami boleh menyelesaikan sebuah karya tulis
dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
“MODEL KEPERAWATAN MENURUT VIRGINIA HENDERSON”, yang menurut saya
dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajarinya. Melalui kata
pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi
makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau tidak berkenan
dihati para pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa
terima kasih dan semoga Tuhan memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI

Kata pengantar

Daftar Isi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Teori Keperawatan Virginia Henderson.


B. Model Keperawatan Virginia Henderson
C. Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan
D. Konsep Utama Teori Henderso
E. Hubungan Perawat Pasien Dokter
F. Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan
G. Tujuan Keperawatan Menurut Henderson

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (definisi keperawatan).


Definisinya mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya. Ia
menyatakan bahwa definisi keperawatan harus menyertakan prinsip kesetimbangan fisiologis.
Definisi ini dipengaruhi oleh persahabatan Henderson dengan seorang ahlifisiologis bernama
Stackpole. Henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuah definisi keperawatan yang
ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat adalah membantu individu, baik
dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui upaya melaksanakan berbagai aktifitas guna
mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai, yang
dapat dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan,
kemauan, atau pengetahuan untuk itu.

Di samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model keperawatan yang


dikenal dengan “The Actifities of Living”. Model tersebut menjelaskan bahwa tugas perawtat
adalah membantu individu dalam meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin. Perawat
menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak tergantung pada dokter.Akan tetapi, perawat
tetap menyampaikan rencananya pada dokter sewaktumengunjungi pasien.

B. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menetahui:

1. Definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson


2. Model keperawatan menurut Virginia Henderson
3. Hubungan antara model dengan paradigma keperawatan
4. Macam-macam konsep utama teori Virginia Henderson
5. Hubungan perawat-pasien-dokter menurut Virginia Henderson
6. Sistem aplikasi teori Henderson dalam proses keperawatan
7. Tujuan dari keperawatan menurut Virginia Henderson
BABII

PEMBAHASAN

A. Definisi teori keperawatan seorang virginia henderson

Virginia Henderson memperkenalkan keperawatan sebagai “penolong individu saat


sakit atau sehat”, dalam melakukan kegiatan tersebut yang dimaksud untuk kesehatan,
pemulihan, atau kematian yang damai dan individu akan dapat melakukan sendiri jika mereka
memiliki kakuatan, keinginan, atau pengetahuan ”(Harmer dan Henderson, 1955; Henderson,
1996). Proses keperawatan mencoba melakukan hal tersebut.
Henderson dalam teorinya mengategorikan empat belas kebutuhan dasar semua orang
dan mengikut sertakan fenomena dari ruang distribusi klien berikut ini: fisiologis, psikologis,
sosiokultural, rohani, dan perkembangan. Bersama perawat dan Klien bekerja sama
untuk mendapatkan semua kebutuhan dan mencampai berbicara, tujuan keperawatan menurut
Virginia Henderson 1955 bekerja bebas dengan pekerja pelayan kesehatan lainnya
(Tomey dan Alligood, 2006) membantu klien mendapatkan kekuatannya lagi. Dan latar
belakang untuk praktik menurut Henderson adalah perawat membantu klien melaksanakan
empat belas dasar kebutuhan Henderson, 1966. Model konsep keperawatan dijelasakan oleh
Virginia Henderson adalah model konsep perawatan sehari-hari dengan memberikan
gambaran tugas perawat untuk mengkaji individu baikyang sakit atau sehat dengan
memberikan dukungan kepada kesehatan, pulih juga agar meninggal dengan damai.
Pemahaman concept tersebut dengan didasari ditunjukan kepada Keyakinan Dan
Nilai Yang dimilikinya diantaranya: Pertama, Manusia akan mengalami Perkembangan Mulai
dari pertumbuhandan perkembangan dalam rentang kehidupan; kedua, dalam melaksanakan
aktivitas Sehari-hari individu akan mengalami ketergantungan sejak lahir Hingga
Menjadimandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi Oleh Polah asuh, Lingkungan dan
Kesehatan; ketiga, dalam aktivitas sehari-hari individu dapat dikelompokkan menjaditiga
kelompok terhambat dalam melakukan aktivitas, belum dapat melakukanaktivitas dan tidak
dapat melakukan aktivitas.

B. Model Keperawata dan Virginia Henderson


- Autoriter dan struktur hierarki di rumah sakit
- Sering Terdapat Fokus Satu parties yaitu pada Penyembuhan Gangguan fungsi
Fisiksemata.
- Fakta bahwa mempertahankan Kontak Pribadi dengan Pasien merupakan Hal Yang tidak
mungkin dilakukan pada masa itu.
- Adanya beragam pengalaman yang ia miliki selama pelatihan keperawatannyadi Amerika
Serikat di berbagai bidang layanan kesehatan.
C. Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan.
1. Manusia
Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan: jiwa dan raga adalah
satukesatuan. Lebih lanjut lagi, indifidu dan keluarganya dipandang sebagai unit
tunggal.Setiap manusia harus berupaya untuk memepertahankan keseimbangan
fisiologis danemosional.
2. Lingkungan
Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor eksternal dan
kondisiyang memengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.
3. Sehat dan Sakit
Sehat adalah kualitas hidup tertentu, yang oleh Henderson dihubungkan
dengankemandirian. Karakteristik utama dari sakit, adalah ketergantungan dan
berbagaitingkat inkapasitas individu (sekarang pasien) untuk memuaskan
kebutuhanmanusianya. Menganggap bahwa sehat adalah kemandirian dan sakit
adalahketergantungan dapat dipandang sebagai simplifikasi. Dapat juga dikatakan
bahwasakit adalah keterbatasan kemandirian.
4. Keperawatan
Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik apakah ia
sakit atausehat, dalam peran tambahan atau peran pendukung. Tujuan dari
keperawatan adalahuntuk membantu individu memperoleh kembali
kemandiriannya sesegera mungkin. Namun demikian, keputusan Henderson untuk
meningkatkan kemandirian dan hanyamelakukan sesuatu untuk pasien jika ia
tidak dapat melakukannya sendiri tidakdisetujui oleh profesi sebagai prinsip dasar
asuhan keperawatan sebelum Hendersonmenjelaskannya lebih lanjut.

D. Konsep Utama Teori Henderson


Konsep utama dalam teori Henderson mencakup manusia, keperawatan,
kesehatan, dan lingkungan.
1. Manusia.
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan
untukmeraih kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan
untuk meraihkemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri
atas 14 komponenyang merupakan komponen penanganan perawatan.
Keempatbelas kebutuhan tersebutadalah sebagai berikut:
a. Bernapas secara normal
b. Makan dan minum dengan cukup.
c. Membuang kotoran tubuh.
d. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
e. Tidur dan istirahat.f. Memilih pakaian yang sesuai.
f. Menjaga suhu tubuh tetab dalam batas normal dengan menyesuaikan
pakaian dan mengubah lingkungan.
g. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta serta melindungi integumen.
h. Menjaga tubuh tetap bersih dan tertawa juga menyimpan integumen.
i. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai
j. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi,
kebutuhan, rasatakut, atau pendapat.
k. Beribadah sesuai dengan keyakinan.
l. Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.
m. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.
n. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang
menuntun pada perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan
fasilitas kesehatan yangtersedia.

Keempat belas kebutuhan dasar manudia di atas dapat di klarifikasikan


menjadiempat kategori, yaitu komponen kebutuhan biologis, psikologis,
sosiologis, danspiritual.

2. Keperawatan.
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik
dalamkeadaan sehatmaupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat
mempunyai fungsiindependence di dalam penanganan perawatan berdasarkan
kebutuhan dasar manusia(14 komponen di atas). Untuk menjalankan fungsinya,
perawat harus memiliki pengetahuan biologis maupun sosial.
3. Kesehatan.
Sehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi
bagikemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati
penyakit.Untuk mencapai kondisi sehat, diperlukan kemandirian dan saling
ketergantungan.Individu akan meraih atau mempertahankan kesehatan bila
mereka memilikikekuatan, kehendak, serta pengetahuan yang cukup.
4. Lingkungan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek lingkungana.
a. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun
kondisisakit akan menghambat kemampuan tersebut.
b. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
c. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
d. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai
dasardalam memberikan resep.
e. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-
sarantentang konstruksi bangunan dan pemeliharaannya.
f. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan
untukmemperkirakan adanya bahaya.

Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat


danklien. Menurut Henderson, hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga
tingkatan,mulai dari hubungan sangat bergantung hingga hubungan sangat
mandiri.
1. Perawat sebagai pengganti (subtitute) bagi pasien.
2. Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien.
3. Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.

E. Hubungan perawat pasien dokter

1. Hubungan Perawat Pasien


Tiga tingkatan hubungan perawat pasien dapat di kenali:
1. Perawat sebagai substitute (pengganti) bagi pasien.
2. Perawat sebagai helper (penolong).
3. Perawat sebagai partner (rekan) dengan pasien.

Pada saat-saat penyakitnya gawat, perawat kelihatan seperti pengganti apa-apa


yang pasien kekurangan untuk membuatnya menjadi lengkap, utuh, atau bebas kar
ena berkurangnya kekuatan fisik, kemauan atau pengatahuan. Selama kondisi pem
ulihan(convalescence), perawat membantu pasien meraihatau mendapatkan
kembalikemandiriannya. Henderson menyatakan kemandirian adalah yang relatif.

2. Hubungan Perawat Dokter


Henderson menuntut tugas unik yang di miliki perawat dari para dokter.
Rencana perawatan, yang di rumuskan oleh perawt dan pasien bersama-
sama, harus di jalankandengan suatu cara untuk mengusulkan rencana pengobatan
yang di tentukan dokter.

F. Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan


Definisi ilmu keperawatan Henderson dalam kaitannya dengan praktik
keperawatan menunjukkan bahwa perawat memiliki tugas utama sebagai pemberi
asuhan keperawatan langsung kepada pasien. Manfaat asuhan keperawatan ini terlihat
dari kemajuan kondisi pasien, yang semula bergantung pada orang lain menjadi
mandiri. Perawat dapat membantu pasien beralih dari kondisi bergantung
(dependent) menjadi mandiri (independent) denganmengkaji, merencanakan,
mengimplementasikan, serta mengevaluasi 14 komponen penanganan perawatan
dasar.
Pada tahap penilaian (pengkajian), perawat menilai kebutuhan dasar pasien
berdasarkan14 komponen di atas. Dalam mengumpulkan data, perawat menggunakan
metode observasi, indra penciuman, peraba, dan pendengaran. Setalah data terkumpul,
perawat menganalisisdata tersebut dan membandingkannya dengan pengetahuan dasar
tentang sehat-sakit. Hasilanalisis tersebut menentukan diagnosis keperawatan yang
akan muncul. Diagnosiskeperawatan, menurut Henderson, dibuat dengan mengenali
kemampuan individu dalammemenuhi kebutuhannya-dengan atau tanpa bantuan-serta
dengan mempertimbangkankekuatan atau pengetahuan yang dimiliki individu.Tahap
perencanaan, menurut Henderson, meliputi aktivitas penyusunan rencana perawatan
sesuai kebutuhan individu termasuk di dalamnya perbaikan rencana jika ditemukan
adanya perubahan serta dokumentasi bagaimana perawat membantu individu dalam
keadaan sakit atau sehat. Selanjutnya, pada tahap implementasi, perawat
membantuindividu memenuhi kebutuhan dasar yang telah disusun dalam rencana
perawatan gunamemelihara kesehatan individu, memulihkannya dari kondisi sakit,
atau membantunya meninggal dalam damai. Intervensi yang diberikan perawat
sifatnya individual, bergantung pada prinsip fisiologis, usia, latar belakang
budaya, keseimbangan emosional, dankemampuan intelektual serta fisik individu.
Tarakhir, perawat mengevaluasi pencapaiankriteria yang diharapkan dengan menilai
kemandirian pasien dalam melakukan aktivitassehari-hari

G. Tujuan Keperawatan Menurut Henderson


Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh
Handerson adalahuntuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan
kesehatan dan membantuklien untuk mendapatkan kembali kemandiriannya secepat
mungkin. Dimana pasienmerupakan mahluk sempurna yang dipandang sebagai
komponen bio, psiko, cultural, danspiritual yang mempunyai empat belas kebutuhan
dasar. (Aplikasi model konseptualkeperawatan, Meidiana D). Menurut Handerson
peran perawat adalah menyempurnakan danmembantu mencapai kemampuan untuk
mempertahankan atau memperoleh kemandiriandalam memenuhi empat belas
kebutuhan dasar pasien.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Konsep keperawatan yang dirumuskan oleh Virginia Henderson dalamdefinisinya
tentang teori keperawatan dan empat belas komponen asuhankeperawatan dasar, tidak
rumit dan cukup jelas. Oleh karena itu, dapat digunakansebagai panduan untuk praktik
keperawatan oleh sebagian besar perawat tanpakesulitan. Banyak idenya disajikan dan
digunakan di seluruh dunia baik di negaramaju maupun negara berkembang untuk
memandu kurikulum keperawatan dan praktek. Hal ini divalidasi oleh permintaan
untuk publikasi ICN, yang pada 1972 berada di cetakan ketujuh.
Jika saran dapat dibuat untuk meningkatkan konsep keperawatan Henderson,
ituadalah penggabungan teori. Sebagai contoh, akan menarik untuk melihat
bagaimanaholisme atau teori sistem umum menjelaskan hubungan antara komponen
asuhankeperawatan dasar. Konfirmasi dari ada tidaknya daftar komponen
yangdiprioritaskan diperlukan untuk memperjelas apa yang perawat harus dilakukan
jikamasalah yang diajukan adalah selain fisik.
Mengingat waktu di mana Henderoson dipublikasikan kepada definisikeperawatan, ia
pantas banyak mendapat pujian sebagai pemimpin dalam pengembangan praktik
keperawatan, pendidikan, dan, lisensi. Karyanya harusdianggap sebagai awal dan
dorongan bagi perawat mengejar gelar akademistertinggi. Ini sangat penting untuk
analisis praktik keperawatan dan untukmengidentifikasi dan menguji teori dasar untuk
perawatan pasien.

B. Saran
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang teori-teori
keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang teorikeperawatan
menurut Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam makalah ini,diharapkan
mahasiswa mampu memahami teori ini, karena teori ini juga sangat penting bagi perawat
untuk menjelenkan praktik keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, Ns. S. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku
KedokteranECG.

Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006.Teori dan Praktik Keperawatan.Jakarta :


PenerbitBuku Kedokterran ECG.

Si Torus, DR.Ratna S. Kp, M. App, Sc. 2005. Model Praktik Keperawatan Profesional
di Rumah Sakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta:


SalembaMedika.

Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai