ASUHAN KEPERAWATAN SPIRITUAL MUSLIM PADA NY.

DENGAN DIAGNOSA MEDIS DHF+TYPOID DI RUANGAN

ZAITUN I RSUD AL-IHSAN PROVINSI JAWABARAT

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah stase

Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim

Disusun oleh :

Aghnia Ilmi Dinyati

NIM : 402018012

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG

2018
A. Biodata Pasien
1. Inisial pasien : Ny. A
2. Usia : 76 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pendidikan terakhir : SD
6. Pekerjaan : Tidak bekerja
7. Alamat : Ciparay
8. Diagnosa medis : DHF + Typoid
9. No. RM : 575639
10. Tanggal masuk RS : 10 November 2018 14:57 WIB
11. Tanggal pengkajian : 20 November 2018 09:30 WIB

B. Riwayat Kesehatan Dahulu dan Sekarang

Sebelum masuk rumah sakit, klien mengalami panas badan yang naik
turun selama lebih dari tiga hari kemudian oleh keluarga dibawa ke RSUD
Al-Ihsan dan dirawat. Selama dirawat klien mengalami penurunan kesadaran
dan dirawat di ruang HCU. Klien dirawat di ruangan Zaitun 1 pada hari Jumat
tanggal 16 November 2018.
Pada saat pengkajian kesadaran klien compos mentis dengan nilai GCS 15
(E:4 M:5 V:6) mengeluh nyeri di perut. Nyeri dirasakan seperti ditusuk, nyeri
bertambah jika makan dan berkurang setelah diberi obat dan tidur, skala nyeri
4 (0-10), nyeri dirasakan hilang timbul.
Kondisi umum klien lemah, lebih sering menutup mata dan tidur,
terpasang infus ditangan kiri dan kateter, klasifikasi derajat ketergantungan
klien adalah parsial.

C. Pengkajian Spiritual
1. Hubungan Kesehatan dengan Spiritual
Menurut klien sakit yan dialaminya berasal dari Allah SWT dan karena
usia sudah tua jadi harus istirahat. Keluarga klien mengatakan tidak ada
 tindakan keperawatan yang bertentangan dengan keyakinan atau agama
islam. Keluarga klien mengungkapkan kondisi klien saat ini cukup
menganggu aktivitas kesehariannya yaitu mengajar ngaji.
2. Kebiasaan Praktik Ibadah di Rumah
Keluarga klien mengatakan klien adalah guru ngaji, dalam seminggu
bisa mengjar tiga sampai empat hari dibeberapa tempat. Shalat wajib,
shalat sunnah dan membaca Al-Qur’an tidak pernah terlewat. Shaum
sunnah senin kamis sering dilaksanakan.
3. Kebiasaan Praktik Ibadah ketika Sakit
Keluarga mengatakan untuk pelaksanaan shalat seingatnya tapi selalu
diingatkan oleh keluarga. Klien mengatakan lupa cara tayamun, shalat dan
bacaannya. Klien mengatakan ingin shalat tapi susah.
4. Konsep Ketuhanan
Keluarga klien mengatakan pasrah dan ikhlas atas cobaan sakit yang
diberikan Allah SWT. Klien mengatakan bahwa Allah SWT maha
berkuasa atas apa yang diberikan kepada hambanya. Klien dan keluarga
yakin akan mujizat yang akan diberikan Allah SWT untuk kesembuhan
klien.
5. Makna Hidup
Klien mengatakan hal paling penting dalam hidup adalah keluarga dan
jamaahnya. Menurut keluarga, sampai sekarang klien masih aktif dan
ingin terus mengajar ngaji.
6. Support System dan Dukungan
Keluarga klien mengatakan seluruh anak klien dan menantu selalu
mendukung, merawat, dan menjaga klien sebagai bentuk kasih sayang.
7. Sumber Harapan dan Kekuatan
Klien mengatakan sumber harapan dan kekuatannya adalah keluarga
terutama cucunya. Klien sangat ingin berkumpul dengana anak dan cucu-
cucu. Klien juga mengatakan ingin kembali mengajar ngaji.
 8. Dukungan Komunitas
Menurut keluarga, saat ini klien belum membutuhkan pembimbing
rohani.

D. Pengelompokan Data dan Diagnosa Keperawatan Spiritual

No Data Subjektif Data Objektif Diagnosa
Keperawatan
1 1. Klien mengatakan lupa 1. Klien tampak lemah Hambatan praktik
cara tayamun, shalat 2. Derajat ibadah
dan bacaannya ketergantungan
2. Klien mengatakan ingin parsial
shalat tapi susah 3. Terpasang infus dan
kateter

E. Intervensi
No Diagnosa Outcome Intervensi
Keperawatan
1 Hambatan Setelah dilakukan tindakan 1. Ingatkan waktu shalat
praktik ibadah keperawatan spiritual muslim dan untuk
3x24 jam diharapakan praktik melaksanakan shalat
ibadah klien meningkat 2. Fasilitasi klien debu
dengan kriteria hasil : tayamun dan mukena
1. Mampu melaksanakan 3. Stumulus bacaan
tayumun shalat dan doa
2. Mampu melaksanakan 4. Fasilitasi keluarga
shalat lima waktu dengan untuk membimbing
bacaan yang tepat dengan shalat dan berdoa
stimulus
F. Implementasi dan Evaluasi
Hari,
Implementasi Dx.Kep Catatan Perkembangan dan Evaluasi Paraf
tanggal
Selasa, 20- 1. Membimbing klien untuk berdoa minta 1 1. Klien dan keluarga mengikuti berdoa dan
11-2018 kesembuhan menambahkan kalimat doa untuk klien
2. Mengingatkan waktu shalat dzuhur dan 2. Klien melakukan tayamun dan melaksanakan
menawarkan bimbingan tayamun serta shalat shalat dzuhur
3. Menstimulus bacaan shalat dan doa 3. Klien meneruskan bacaan shalat sampai akhir
S : klien mengatakan masih ada bacaan shlat yang
lupa dan minta diingatkan lagi waktu shlat
O : klien melaksanakan tayamun dan shalat dzuhur
harus distimulus dahulu bacaannya
A : masalah belum teratasi
P : ingatakan waktu shlata, fasilitasi keluarga untuk
membimbing shalat dan berdoa
Rabu, 1
21-11-18
04.00 1. Membimbing tayamun dan shalat subuh 1. Klien melaksanakan tayamun dan shalat subuh
sambil berbaring dengan stimulus bacaan
07.25 2. Mendoakan kesembuhan klien 2. Klien dan keluarga ikut berdoa bersama
14.20 3. Menawarkan keluarga untuk membimbing 3. Keluarga klien membimbing klien untuk berdoa
doa minta kesembuhan dan keselamatan dunia akhirat
15.00 4. Menawarkan klien untuk dibimbing shalat 4. Menantu klien meminta supaya anaknya yang
ashar membimbing shalat
16.00 5. Berdiskusi dengen keluarga mengenai 5. Keluarga menceritakan kegitan ibadah dan
perawatan klien di rumah dan makna sakit harapan sembuh klien
klien bagi keluarga
17.30 6. Aff infus dan kateter 6. Infus dan kateter sudah tidak terpasang
7. Melakukan dzikir bersama 7. Dzikir dipimpin oleh anak klien
S : keluarga mengatakan klien sudah mampu shalat
dan bacaanya tetap perlu distimulus
O : klien melaksanakan shalat dan doa distimulus
oleh keluarga. Keluarga mampu membimbing
ibadah
A : masalah teratasi
P : discharge planning keluarga untuk senantiasa
membimbing ibadah dan merawat kesehatan
spiritual klien. Klien boleh pulang