Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENDIDIKAN KESEHATAN NON-HODGKIN LIMFOMA


DI RUMAH SAKIT DAERAH dr. SAIFUL ANWAR
MALANG

Oleh :

Fakultas Keperawatan Universitas Jember


Stikes Hafsyawati Psantren Zainul Hasan

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT DAERAH


Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
2019
Disusun oleh:

1. Fakultas Keperawatan Universitas Jember


a. Ilya Farida (192311101058)
b. Yunidar Dwi P (192311101079)
c. Joko Anang Susanto (192311101025)
2. Stikes Hafsyawati Psantren Zainul Hasan
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Pendidikan Kesehatan tentang Non-Hodgkin Limfoma


Sasaran : Keluarga Pasien
Waktu : 13.00 WIB - selesai
Hari/Tanggal : Jumat, 27 November 2019
Tempat : Ruang 22 Irna I

A. Latar Belakang

Limfoma adalah sekumpulan keganasan primer pada kelenjar getah


bening dan jaringan limfoid. Berdasarkan tipe histologiknya, limfoma dapat
dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu Limfoma Non Hodgkin dan
Hodgkin. Pada protokol ini hanya akan dibatasi pada limfoma non-
Hodgkin.Limfoma Non Hodgkin (LNH) merupakan sekumpulan besar
keganasan primer kelenjar getah bening dan jaringan limfoid ekstra nodal, yang
dapat berasal dari limfosit B, limfosit T, dan sel natural killer. Saat ini terdapat
36 entitas penyakit yang dikategorikan sebagai LNH dalam klasifikasi
WHO.EPIDEMIOLOGILNH merupakan keadaan klinis yang kompleks dan
bervariasi dalam hal patobiologi maupun perjalanan penyakit. Insidennya
berkisar 63.190 kasus pada tahun 2007 di AS dan merupakan penyebab
kematian utama pada kanker pada pria usia 20-39 tahun1. Di Indonesia, LNH
bersama-sama dengan limfoma Hodgkin dan leukemia menduduki urutan
peringkat keganasan ke-6.

B. Tujuan Intruksional Umum (TIU) / Standart Kompetensi


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan keluarga memahami mengenai
penyakit Non-Hodgkin Limfoma
C. Tujuan Intruksional Khusus (TIK) / Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan sasaran akan mampu:
a. Memahami pengertian dari Non-Hodgkin Limfoma
b. Memahami penyebab terjadinya Non-Hodgkin Limfoma
c. Memahami tanda dan gejala Non-Hodgkin Limfoma
d. Memahami pencegahan Non-Hodgkin Limfoma
e. Memahami pengobatan Non-Hodgkin Limfoma

D. Sub Pokok Bahasan


a. Pengertian dari Non-Hodgkin Limfoma
b. Penyebab terjadinya Non-Hodgkin Limfoma
c. Tanda dan gejala Non-Hodgkin Limfoma
d. Pencegahan Non-Hodgkin Limfoma
e. Pengobatan Non-Hodgkin Limfoma

f. Waktu
20 – 30 menit

g. Metode
Ceramah dan Tanya jawab

h. Media
1. Materi
2. Leafleat

i. Model Pembelajaran
a. Jenis model penyuluhan: ceramah dan tanya jawab
b. Langkah pokok:
1) Menciptakan suasana ruangan yang baik
2) Mengajukan masalah
3) Mengidentifikasi pilihan tindakan
4) Memberi komentar
5) Menetapkan tindak lanjut

j. Setting Tempat

Keterangan:

= Pemateri

= Peserta penyuluhan

k. Kegiatan Pendidikan Kesehatan


Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta
Pendahuluan a. Salam pembuka Memperhatikan 5 menit
b. Memperkenalkan
diri
c. Menjelaskan
tujuan umum dan
tujuan khusus
Penyajian 1. Menjelaskan Memperhatikan 20 menit
pengertian Non-
Hodgkin
Limfoma
2. Menjelaskan
faktor peyebab
Non-Hodgkin
Limfoma
3. Menjelaskan
tanda dan gejala
Non-Hodgkin
Limfoma
4. Menjelaskan
pencegahan Non-
Hodgkin
Limfoma
5. Menjelaskan cara
pengobatan ISPA

Penutup 1. Mengevaluasi Memperhatikan dan 5 menit


hasil pendidikan menanggapi
kesehatan
2. Salam penutup
MATERI NON HODGKIN LIMFOMA

1. Pengertian Non Hodgkin Limfoma


Salah satu jenis kanker yang terbanyak ditemukan di Indonesia adalah
limfoma malignum. Limfoma malignum merupakan penyakit kelenjar limfe
yang mengakibatkan pembesaran kelenjar limfe dan sering meluas dari satu
daerah ke daerah di dekatnya. Non hodgkin limfoma merupakan suatu
keganasan yang dimulai ketika limfosit berdiferensiasi menjadi sel yang
abnormal. Sel yang abnormal akan terus bereplikasi menggandakan dirinya
terus menerus dan bertambah banyak. Sel yang abnormal akan membentuk
ekstra sel yang akan menjadi suatu massa di jaringan yang disebut tumor ( U.S.
Department of Health and Human Service , 2007).

2. Etiologi Non Hodgkin Limfoma


Infeksi virus merupakan salah satu yang dicurigai menjadi etiologi
NHL contohnya ialah infeksi virus Epstein Barr dan HTLV (Human T
Lymphoytopic Virus type 1) yang berhubungan dengan limfoma Burkitt, yang
merupakan limfoma sel B. Faktor resiko berhubungan juga dengan paparan
lingkungan, pekerjaan, diet, dan paparan lainnya. Beberapa pekerjaan yang
sering dihubungkan dengan resiko tinggi adalah peternak serta pekerja hutan
dan pertanian. Hal ini disebabkan karena adanya paparan herbisisda dan pelarut
organik. Resiko NHL juga meningkat pada orang yang mengkonsumsi
makanan tinggi lemak hewani, merokok, dan terkena paparan ultraviolet
berlebihan. (Reksodiputro,2009).

3. Manifestasi Klinis
Gejala yang sering ditemukan pada penderita limfoma pada umumnya non-
spesifik, diantaranya:
a. Penurunan berat badan >10% dalam 6 bulan
b. Demam 38 derajat C >1 minggu tanpa sebab yang jelas
c. Keringat malam banyak
d. Cepat lelah
e. Penurunan nafsu makan
f. Pembesaran kelenjar getah bening yang terlibat
g. Dapat pula ditemukan adanya benjolan yang tidak nyeri di leher, ketiak atau
pangkal paha (terutama bila berukuran di atas 2 cm); atau sesak napas akibat
pembesaran kelenjar getah bening mediastinum maupun splenomegali.

4. Pencegahan Non Hodgkin Limfoma


Belum ada cara pasti untuk mencegah penyakit ini. Sebab, sebagian besar
penderita NHL tidak mempunyai faktor risiko yang dapat dimodifikasi.
Namun, ada beberapa cara untuk mengurangi risiko terkena NHL. Salah
satunya dengan melindungi diri dari infeksi tertentu dan menjaga tubuh sebaik
mungkin supaya mempunyai sistem imun yang sehat.
Infeksi akibat HIV (yang menyebabkan AIDS) diketahui dapat
meningkatkan risiko terserang NHL. Oleh karena itu, menekan risiko terinfeksi
HIV adalah salah satu cara untuk menurunkan potensi terserang NHL.
Menghindari seks bebas tanpa perlindungan, maupun penyalahgunaan obat-
obat terlarang terutama yang diinjeksikan ke dalam pembuluh darah, termasuk
cara untuk menurunkan risiko terinfeksi HIV.
Orang dengan berat badan lebih atau obesitas lebih berisiko terkena
NHL. Selain itu, diet tinggi lemak dan banyak mengonsumsi daging juga dapat
meningkatkan risiko terjadinya NHL. Oleh sebab itu menjaga berat badan tetap
ideal dan menjalani pola makan yang sehat dapat menurunkan risiko terkena
NHL.

5. Pengobatan Limfoma Non-Hodgkin


Penentuan stadium kanker dapat membantu dokter menentukan
prognosis dan pilihan metode pengobatan. Limfoma non-Hodgkin terbagi
menjadi 4 stadium dan ditentukan berdasarkan penyebaran sel kanker, yaitu:
a. Stadium 1 – kanker menyerang salah satu kelompok kelenjar getah bening,
misalnya hanya kelompok kelenjar getah bening pada lipat paha atau leher.
b. Stadium 2 – kanker menyerang dua kelompok kelenjar getah bening atau
lebih, namun masih satu bagian tubuh. Bagian tubuh dalam stadium
limfoma dipisahkan oleh diafragma, yaitu di atas atau di bawah diafragma.
Diafragma adalah otot yang membatasi rongga perut dan rongga dada.
c. Stadium 3 – kanker sudah berada di kelompok kelenjar getah bening di atas
dan di bawah diafragma.
d. Stadium 4 – kanker sudah menyebar keluar dari sistem limfatik dan masuk
ke sumsum tulang atau organ lain, seperti hati atau paru-paru.

Pengobatan

a. ahap awal: Bila LNH masih di tahap awal, biasanya pengobatannya akan
dimulai dengan kemoterapi oral obat tunggal/kombinasi dan radioterapi
paliatif.
b. Tahap lanjut:
o Stadium I-IIA: Radioterapi atau kemoterapi parenteral kombinasi.
o Stadium IIB-IV: Di stadiun ini akan melibatkan kemoterapi
parenteral kombinasi dan radioterapi paliatif.
o Stadium akhir: Di tahap ini, dokter mungkin akan menggunakan
kemoterapi parenteral kombinasi, dan perawatan paliatif.

Anda mungkin juga menyukai