Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Inkotinensia urin adalah ketidaksanggupan sementara atau

permanen otot sfinger eksterna untuk mengontrol keluarnya urin dari

kandung kemih.(Haryono R,2013) kandung kemih yang dikosongkan

secar total selama inkontinensi di sebut inkontinensi komplit Meskipun

prevalensi inkontinesia urin lebih sering terjadi pada lansia,kehilangan

urin bisa juga terjadi pada orang dewasa dari segala usia.

Data World Health Organization (WHO) 200 juta penduduk di

dunia yang mengalami inkontinensia urin.di Amerika Serikat,jumlah

penderita inkontinensia mencapai 13 juta dengan 85 persen diantara

perempuan dan lelaki,sebab masih banyak kasus yang tidak

dilaporkan.

Di Indonesia jumlah penderita Inkontinensia urin sangat

signifikan.pada tahun 2012 diperkirakan sekitar 5,8% dari jumlah

penduduk mengalami inkontinensia urin,tetapi penanganannya masih

sangat kurang.hal ini di sebabkan karena masyarakat belum tahu

tempat yang tepat untuk berobat disertai kurangnya pemahaman

tenaga kesehatan tentang inkontinensia urin. Indonesia termasuk

Negara yang memasuki era penduduk berstruktur lanjut usia (aging

structured population ) karena jumlah penduduk berusia 60 tahun ke

atas sekitar 7.18% jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia


2

pada tahun 2015 sebesar kurang dari 19 juta,dengan usia harapan

hidup 66,2 tahun.pada tahun 2016 mengalami peningkatan menjadi

23,9 jiwa (9,77 % ) dan pada tahun 2017 diperkirakan sebesar 28,8 juta

(11,34%),dengan usia harapan hidup 71,1 tahun (depkes,2015).

Di Sulawesi selatan sendiri, tidak diketahui secara pasti berapa

jumlah pasien dengan inkontinensia urine. Namun, berdasarkan jumlah

penderita gangguan eliminasi urine di salah satu rumah Sakit di

Daerah Sulawesi Selatan, didapatkan data bahwa pada tahun

2015sebanyak 135 kasus, 150 kasus pada tahun 2016 dan sekitar 180

kasus pada tahun 2017. (Fikri, 2016).

Menurut studi epidemiologi dilaporkan bahwa inkontinensia urin

dua sampai lima kali lebih sering pada wanita dibandingkan

pria.Inkontinensia urin menyebabkan gangguan dari fungsi kandung

kemih,yangmemberikan masalah gangguan tidur,masalah pada

kulit,masalah fisik,isolasi sosial dan masalah psikologis.sejumlah studi

telah meneliti efek dari inkontinensia urin pada lansia.populasi juga

menemukan efek negative pada pasien fisik,status

depresi,emosional,dan sosial kehidupan.

Berdasarkan data awal yang peneliti ambil di RSUD Labuang

Baji Makassar, didapatkan data bahwa jumlah keseluruhan perawat di

ruangan perawatan interna (baji Kamase) adalah sebanyak 14 orang

perawat dengan latar belakang pendidikan terakhir yang berbeda-beda

diantaranya : perawat dengan latar belakang pendidikan terakhir


3

Sarjana (S1) sebanyak 11 orang perawat dan perawat dengan latar

belakang pendidikan terakhir Diploma (D3) sebanyak 3 orang.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan perawatan

Interna (Baji Kamase), didapatkan data bahwa jumlah pasien yang

dirawat dengan inkontinensia urine pada tahun 2015 130 pasien.

Sedangkan pada tahun 2016 150 pasien dan pada tahun 2017 165

pasien. Dan dua bulan terakhir jumlah pasien yang menderita

inkontinensia urin sebanyak 60pasien Perawat di ruang perawatan

interna (Baji Kamase) juga bertanya tentang apa itu penyakit

inkontinensia urine pada peneliti. Sedangkan ruangan interna (baji

pamai ) adalah sebanyak 16 orang perawat dengan latar belakang

pendidikan terakhir yang berbeda-beda diantaranya : perawat dengan

latar belakang pendidikan terakhir Sarjana (S1) sebanyak 5 orang

perawat dan perawat dengan latar belakang pendidikan terakhir Profesi

Ners sebanyak 10 orang. Dan Perawat dengan latar belakang

Pendidikan terakhir Diploma (D3) sebanyak 1 orang. Berdasarkan hasil

wawancara dengan kepala ruangan perawatan Interna (Baji Pamai),

didapatkan data bahwa jumlah pasien yang dirawat dengan

inkontinensia urine pada tahun 2015 170 pasien. Sedangkan pada

tahun 2016 182 pasien dan pada tahun 2017 263 pasien. Dan dua

bulan terakhir jumlah pasien yang menderita inkontinensia urin

sebanyak 80 pasien .Hal ini menunjukkan bahwa jumlah pasien yang

menderita Inkontinensia Urine meningkat setiap tahunnya inilah yang


4

membuat peneliti tertarik memilih judul “Hubungan Pengetahuan

Perawat tentang Inkontinensia Urine terhadap Praktik keperawatan

Inkontinensia Urine di wilayah kerja RSUD Labuang Baji Makassar

Tahun 2018”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan dari latar belakang peneliti

menemukan rumusan masalah sebagai berikut :Apakah ada hubungan

antara pengetahuan perawat tentang inkontinensia urin terhadap

praktik keperawatan inkontinensia urin di Rumah Sakit Labuang Baji

Makassar ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Adapun Tujuan penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui hubungan pengetahuan perawat tentang

inkontinensia urin terhadap perawatan inkontinensia urin di RSUD

Labuang Baji

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui karakteristik perawat di RSUD Labuang Baji.

b. Untuk mengetahui lama kerja perawat tentang praktek

keperawatan Inkontinensia urin pada pasien di RSUD Labuang

Baji

c. Untuk mengetahui pendidikan perawat terhadap praktik

perawatan inkontiensia urin di RSUD Labuang Baji


5

d. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan perawat tentang

praktek perawatan Inkontinensia urine di RSUD Labuang Baji

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi perawat

Penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan serta kesadaran dan

tanggung jawab perawat dalam menangani masalah inkontinensia

urin salaam proses perawatan.

2. Bagi Rumah Sakit

Penulisan penelitian ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi

pihak Rumah Sakit untuk melakukan pembinaan guna meningkatkan

pengetahuan serta kesadaran dan tanggung jawab staf perawat

dalam menangani masalah inkontinesia urin pada pasien selama

proses perawatan di Rumah Sakit

3. Bagi Perkembangan Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan dalam bidang pendidikan keperawatan, khususnya

keperawatan medical bedah mengenai pentingnya pengetahuan

tentang inkontinensia urin untuk meningkatkan kualitas praktik

perawatan inkontinensia urin pada pasien. Hasil penelitian ini juga

diharapkan dapat menjadi landasan dalam pengembangan evidence

based ilmu keperawatan, khususnya mengenai praktik

penatalaksanaan inkontinensia urin pada pasien.


6

4. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk peneliti

selanjutnya sebagai data awal dan dapat dimanfaatkan untuk

kepentingan bersama.

5. Bagi pemerintah

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan untuk pemerintah

agar meningkatkan pengetahuan perawat tentang tindakan-tindakan

inkontinensia urin dengan mengadakan seminar-seminar kesehatan

ataupun dimasukan dalam program rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai

  • Rahmatia N Abakai. ..,.,.,.,.,..
    Rahmatia N Abakai. ..,.,.,.,.,..
    Dokumen41 halaman
    Rahmatia N Abakai. ..,.,.,.,.,..
    Erik Mansur Erik
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii Fix
    Bab Iii Fix
    Dokumen3 halaman
    Bab Iii Fix
    Erik Mansur Erik
    Belum ada peringkat
  • Konsep Keluarga Sejahtera
    Konsep Keluarga Sejahtera
    Dokumen10 halaman
    Konsep Keluarga Sejahtera
    Oktri Maulidyana
    Belum ada peringkat
  • Konsep Keluarga Sejahtera
    Konsep Keluarga Sejahtera
    Dokumen10 halaman
    Konsep Keluarga Sejahtera
    Oktri Maulidyana
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen17 halaman
    Bab Ii
    Erik Mansur Erik
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen6 halaman
    Bab I
    Erik Mansur Erik
    Belum ada peringkat
  • BAB III Erik
    BAB III Erik
    Dokumen3 halaman
    BAB III Erik
    Erik Mansur Erik
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen6 halaman
    Bab I
    Erik Mansur Erik
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner Dukungan Keluarga
    Kuesioner Dukungan Keluarga
    Dokumen3 halaman
    Kuesioner Dukungan Keluarga
    Erik Mansur Erik
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii Fix
    Bab Iii Fix
    Dokumen3 halaman
    Bab Iii Fix
    Erik Mansur Erik
    Belum ada peringkat
  • Bab I Fix
    Bab I Fix
    Dokumen6 halaman
    Bab I Fix
    Erik Mansur Erik
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii Fix
    Bab Iii Fix
    Dokumen3 halaman
    Bab Iii Fix
    Erik Mansur Erik
    Belum ada peringkat
  • Bab I Fix
    Bab I Fix
    Dokumen6 halaman
    Bab I Fix
    Erik Mansur Erik
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen6 halaman
    Bab I
    Erik Mansur Erik
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen6 halaman
    Bab I
    Erik Mansur Erik
    Belum ada peringkat
  • Bab I Fix
    Bab I Fix
    Dokumen6 halaman
    Bab I Fix
    Erik Mansur Erik
    Belum ada peringkat
  • BAB III Erik
    BAB III Erik
    Dokumen3 halaman
    BAB III Erik
    Erik Mansur Erik
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen17 halaman
    Bab Ii
    Erik Mansur Erik
    Belum ada peringkat