Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANAJEMEN LAKTASI
DI RUANG 11 PERINATOLOGI
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Oleh :

Kelompok 6

Ananda Candra Waskita Wijaya P17211174039

Athiyyatul Qoyyimah P17211172011

Talitha Lasaufa Setyandika P17211174033

Rizka Alifia Azzahra P17211174034

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)

RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

2019
LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANAJEMEN LAKTASI

DI RUANG 11 PERINATOLOGI RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Oleh :

MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES MALANG

Mengetahui,

Kepala Ruang 11

( )

Mengetahui, Mengetahui,
Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi

( ) ( )
MANAJEMEN LAKTASI

Pokok bahasan : Manajemen Laktasi

Sasaran : Keluarga pasien

Hari/ Tanggal: Kamis, 24 Oktober 2019

Tempat : Ruang 11 Perinatologi RSUD Dr.Saiful Anwar Malang

Waktu : 30 menit (11.00 – 11.30)

A. Latar Belakang
Makanan terbaik untuk bayi sejak lahir sampai umur enam bulan adalah Air
Susu Ibu (ASI). Menyusui eksklusif berarti ibu hanya memberikan ASI saja
kepada bayinya dan tidak memberi makanan atau minuman lain termasuk air
putih, kecuali obat – obatan dan vitamin selama enam bulan sejak kelahirannya.
Menyusui eksklusif penting karena pada usia tersebut sesungguhnya bayi
belum mampu mencerna makanan lain selain ASI. Disamping ginjalnya belum
cukup sempurna untuk mengeluarkan sisa – sisa pembakaran makanan, enzim –
enzim dalam usus juga belum mampu mencerna makanan lain selain ASI.

B. Tujuan Institusional
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

C. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta memahami tentang manajemen
laktasi.

D. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit sasaran diharapkan peserta
mampu :
1. Menjelaskan tentang pengertian manajemen laktasi
2. Menjelaskan pengertian ASI eksklusif
3. Menjelaskan alasan pemberian ASI
4. Menjelaskan manfaat pemberian ASI
5. Menjelaskan cara menyimpan ASI

E. Strategi Pembelajaran
1. Menjelaskan materi penyuluhan.
2. Menggunakan media pembelajaran untuk mempermudah pemahaman
sasaran.
3. Memberikan kesempatan bertanya pada sasaran.
4. Mengadakan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman.

F. Alokasi Waktu
Pembukaan : 3 menit
Penjelasan/ Uraian materi : 20 menit
Rangkuman/ Penutup : 7 menit
Total : 30 menit

G. Kegiatan

Jenis Kegiatan Alat


Waktu Kegiatan Metode Evaluasi
Penyuluhan Peraga
3 menit Pembukaan Memberikan Ceramah TV Peserta
PPT
salam. memberikan feed
back yang welcome
Menyampaikan terhadap
alasan dan kedatangan
tujuan penyuluh.
diadakannya
penyuluhan.
20 menit Pelaksanaan Memberikan Ceramah TV Peserta mampu
materi PPT memberikan
penyuluhan Leaflet tanggapan akan
mengenai materi yang
Manajemen disampaikan.
Laktasi.
Peserta mampu
menjawab soal
pada tahap
evaluasi.

7 menit Penutup Memberikan Ceramah Peserta dapat aktif


kesempatan Tanya memberikan kritisi
pada audiens -Jawab pada materi yang
untuk bertanya. telah disampaikan.

Memberikan
kesimpulan.
Menutup acara
dengan salam.

H. Organisasi
1. Moderator : Ananda Candra W. W.
2. Notulen : Rizka Alifia Azzahra
3. Penyaji : Talitha Lasaufa Setyandika
4. Observer : Athiyyatul Qoyyimah
5. Fasilitator : Athiyyatul Qoyyimah
I. Uraian Tugas
1. Moderator : Mengatur jalannya dikusi atau penyuluhan.
2. Notulen : Mencatat hasil diskusi.
3. Penyaji : Menyajikan materi.
4. Observer : Mengobservasi jalannya penyuluhan tentang
ketepatan waktu, dan ketepatan masing – masing peran.
5. Fasilitator : Mendampingi peserta penyuluhan.

J. Metode Pengajaran
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

K. Media Pengajaran
1. Leaflet
2. Power point dan TV

L. Evaluasi
1. Evaluasi struktur :
- Adanya materi Manajemen Laktasi
- Adanya peralatan TV dan Powerpoint
2. Evaluasi proses :
- 50 % sasaran telah memahami materi manajemen laktasi yang
akan diberikan.
- Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
- Peserts mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
- Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
- Jalannya penyuluhan terfasilitasi dengan baik
- Dapat menjalankan perannya sesuai dengan tugas
3. Evaluasi output :
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
b. Pertanyaan :
1. Apa pengertian dari manajemen laktasi?
2. Apa pengertian dari ASI Eksklusif?
3. Apa saja alasan mengapa bayi harus diberi ASI?
4. Apa saja manfaat dari ASI?
5. Bagaimana cara menyimpan ASI yang benar?
c. Peserta mampu menjawab :
1. Menjelaskan tentang pengertian manajemen laktasi.
2. Menjelaskan pengertian ASI eksklusif.
3. Menjelaskan alasan pemberian ASI.
4. Menjelaskan manfaat pemberian ASI.
5. Menjelaskan cara menyimpan ASI.
d. 75 % sasaran mampu memahami tentang penyuluhan manajemen
laktasi.
M. Sumber
Sukartini, Rini. 2011. Buku Pintar Bayi. Jakarta: Pustaka Bunda.
Yuliarti, Nurheti. 2010. Keajaiban ASI - Makanan Terbaik untuk Kesehatan,
Kecerdasan, dan Kelincahan Si Kecil. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Perkumpulan Perinatologi Indonesia. 2009. Manajemen Laktasi. Jakarta:
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Manajemen Laktasi


Manajemen Laktasi adalah segala daya upaya yang dilakukan untuk
membantu ibu mencapai keberhasilan dalam menyusui bayinya. Laktasi adalah
keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diproduksi sampai proses bayi
mengisap dan menelan ASI.
B. Pengertian ASI Eksklusif
ASI (Air Susu Ibu) adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar payudara ibu
berupa makanan alamiah atau susu terbaik bernutrisi dan berenergi tinggi. ASI
merupakan sumber asupan nutrisi bagi bayi baru lahir, yang mana sifat ASI (Air
Susu Ibu) bersifat eksklusif sebab pemberiannya berlaku pada bayi berusia 0
bulan sampai 6 bulan tanpa makanan ataupun minuman lain kecuali sirup obat.
Dalam fase ini harus diperhatikan dengan benar mengenai pemberian dan kualitas
ASI supaya tidak mengganggu tahap perkembangan bayi selama enam bulan sejak
hari pertama lahir, mengingat periode tersebut merupakan masa periode emas
sampai anak berusia 2 tahun (Kemenkes RI, 2018).
C. Alasan Pemberian ASI
1. ASI adalah satu – satunya makanan dan minuman terbaik untuk bayi
dalam masa enam bulan pertama kehidupannya.
2. Bayi harus segera disusui setelah lahir. Pada dasarnya setiap ibu dapat
menyusui anaknya dan hendaknya disusui secara tepat.
3. Ibu hendaknya sesering mungkin menyusui anaknya karena dengan
demikian ASI bertambah banyak dan cukup untuk kebutuhan bayi.
4. Pemberian susu botol yang penanganannya tidak bersih, dapat
menimbulkan sakit dan kematian.
5. Ibu hendaknya menyusui anaknya hingga tahun kedua anak dan jika
mungkin waktu yang lebih lama.
D. Manfaat Pemberian ASI
1. ASI merupakan makanan alamiah yang baik untuk bayi, praktis, mudah
dicerna untuk memiliki komposisi, zat gizi yang ideal sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan pencernaan bayi.
2. ASI mengandung zat pelindung (antibodi).
3. ASI tidak menyebabkan alergi pada bayi.
4. Menjalin hubungan psikologis antara ibu dan bayi.

Selain yang telah dijelaskan di atas, ASI juga memiliki manfaat lain,
diantaranya adalah :
1. Manfaat ASI Eksklusif untuk Bayi
Ada beberapa manfaat ASI Eksklusif untuk bayi 0 – 6 bulan pertama
menurut Kemenkes RI (2018), antara lain :
1. Mencegah terserang penyakit
ASI eksklusif untuk bayi mempunyai peranan penting yakni
meningkatkan ketahanan tubuh bayi. Karenanya bisa mencegah bayi
terserang berbagai penyakit yang bisa mengancam kesehatan bayi.
2. Membantu perkembangan otak dan fisik bayi
Manfaat ASI eksklusif paling penting ialah bisa menunjang sekaligus
membantu proses perkembangan otak dan fisik bayi. Hal tersebut
dikarenakan pada usia 0 sampai 6 bulan seorang bayi belum dibolehkan
mengkonsumsi nutrisi selain ASI.
3. ASI eksklusif dapat menurukan angka kejadian alergi,
terganggunya pernafasan, dan diare.
2. Manfaat ASI Eksklusif bagi Ibu
Selain bagi bayi, pemberian ASI eksklusif bagi ibu menyusui juga
memiliki manfaat, sebagai berikut :
1. Mengatasi trauma
Menyusui dapat menghilangkan trauma saat persalinan. Pasca persalinan
biasanya ibu rentan mengalami baby blues syndrome, terlebih lagi hal
tersebut biasanya terjadi pada sang ibu yang belum terbiasa bahkan tidak
bersedia memberikan ASI eksklusifnya untuk bayi mereka. Namun
dengan menyusui, secara perlahan rasa trauma pun akan hilang dengan
sendirinya dan ibu pun akan terbiasa menyusui bayinya.
2. Mencegah kanker payudara
Selain membuat kondisi kesehatan dan mental ibu menjadi lebih stabil,
ASI eksklusifjuga bisa meminimalkan timbuknya risiko kanker payudara.
Sebab salah satu pemicu penyakit kanker payudara pada ibu adalah
kurangnya pemberian ASI eksklusif untuk bayi mereka.

E. Cara Menyusui dengan Benar


Saat menyusui bayi harus disanggah sehingga kepala lurus menghadap
payudara dengan hidung menghadap ke putting susu dan badan bayi menempel
dengan badan ibu. Sentuh bibir bawah bayi dengan putting, tunggu sampai mulut
bayi terbuka dan secepatnya didekatkan bayi ke payudara dengan cara menekan
punggung dan bahu bayi. Arahkan putting susu keatas lalu masukkan ke mulut
bayi dengan cara menyusuri langit-langitnya. Masukkan payudara ibu ke mulut
bayi sehingga hanya sedikit bagian areola bawah yang terlihat dibanding areola
bagian atas. Bibir bayi akan memutar keluar, dagu bayi menempel pada payudara
dan putting susu terlipat dibawah bibir atas bayi.
Peletakkan bayi saat menyusu pada ibu dan posisi kepala bayi terhadap
puting susu ibu sangat penting untuk keberhasilan pemberian susu secara
eksklusif dan mencegah terjadinya lecet pada putting susu ibu. Cara menyusui
yang baik dan benar menurut Kemenkes RI (2018), yaitu :
1. Posisi badan ibu dan badan bayi
 Ibu duduk atau berbaring dengan santai.
 Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala.
 Badan bayi menghadap ke badan ibu.
 Rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah payudara
ibu.
 Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu.
 Dengan posisi seperti ini maka telinga bayi akan berada dalam
satu garis dengan leher dan lengan bayi.
 Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan meyokong bokong
bayi dengan lengan ibu.
2. Pelekatan mulut bayi dengan puting susu ibu
 Payudara dipegang dengan ibu jari atas dan jari yang lain
menopang dibawah (bentuk C).
 Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut dengan cara, yaitu
menyentuh pipi dengan puting susu dan menyentuh sisi mulut dengan
putting susu.
 Tunggu sampai bayi bereaksi dengan membuka lebar mulutnya
dan menjulurkan lidahnya.
 Dengan cepat dekatkan bayi ke payudara ibu dengan
menggerakkan bahu belakang bayi.
 Posisikan putting susu diatas bibir bayi dan berhadapan dengan
hidung bayi. Usahakan sebagian aerola masuk ke mulut bayi (tampak
lebih sedikit aerola bagian bawah daripada bagian atas).
 Setelah bayi menghisap dengan baik, payudara tidak perlu
disangga lagi.
3. Posisi menyusui yang benar
4. Menyendawakan bayi
Letakkan bayi tegak lurus pada bahu ibu, kemudian perlahan – lahan diusap
punggungnya sampai bersendawa. Jika tidak bersendawa, ibu tidak perlu
khawatir, letakkan bayi berbaring ke kiri atau ke kanan atau tengkurap,
udara akan keluar dengan sendirinya.
F. Cara Menyimpan ASI
1. Masukkan ASI dalam kantung plastik polietilen (misal plastik gula) atau
wadah plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan ke dalam
microwave, wadah melamin, gelas, cangkir keramik.
2. Jangan dimasukkan ke dalam gelas plastik minuman kemasan maupun
plastik styrofoam.
3. Beri tanggal dan jam masing – masing wadah.
4. Bila disimpan di suhu ruangan (tidak terkena sinar matahari) dapat
disimpan 6 – 8 jam.
5. Masukkan ASI perah tersebut ke dalam lemari es atau termos yang diisi
es batu (suhu 4-8 derajat celcius) dan dapat disimpan 1 x 24jam.
6. Jika hendak dibekukan, masukkan dulu ke dalam refrigerator selama
semalam, baru masukkan ke frezer. Gunakan sebelum batas maksimal yang
diijinkan (kurang lebih 3-6 bulan).

Anda mungkin juga menyukai