PENDAHULUAN
DAS dalam istilah asing disebut Catchment Area, River Basin, atau Watershed
secara umum didefinisikan sebagai suatu wilayah daratan yang secara topografik
dibatasi oleh punggung-punggung gunung (igir-igir) yang dapat menampung dan
menyimpan air hujan yang kemudian menyalurkannya ke laut melalui sungai utama
(Asdak, 1995:4). Pada DAS dapat terjadi erosi yang menyebabkan pengikisan tanah
karena aliran air sungai maupun angin dan berdampak pada pengendapan sedimen
di daerah hilir.
Waduk pada daerah hilir DAS merupakan salah satu yang dapat terkena dampak
erosi. Sedimentasi pada waduk akan menyebabkan pendangkalan yang dapat
memengaruhi umur dan fungsi waduk. Pengendapan sedimen berlebihan yang
masuk waduk akan menyebabkan berkurangnya volume suatu waduk, yang pada
akhirnya akan mempengaruhi operasi waduk serta mengurangi umur layak waduk,
sehingga masalah sedimentasi pada waduk harus menjadi pertimbangan yang
sangat penting.
Dari uraian tersebut, daerah tangkapan waduk Way Sekampung yang sedang
dibangun perlu untuk dianalisis laju erosi lahannya agar dapat diprediksi banyaknya
sedimentasi yang mengendap pada waduk tersebut. Setelah dianalisis, maka dapat
diketahui daerah-daerah tangkapan waduk yang mempunyai tingkat bahaya erosi
yang cukup tinggi, untuk kemudian dapat dilakukan arahan penaggulangannya.
Rumusan masalah yang akan dikaji pada Tugas Akhir ini adalah:
1. Bagaimana laju erosi di daerah tangkapan waduk Way Sekampung?
2. Berapa besarnya nilai Sediment Delivery Ratio (SDR) pada daerah tangkapan
waduk Way Sekampung?
3. Bagaimana kelas bahaya erosi yang terjadi?
4. Bagaimana alternatif untuk penanganan erosi di daerah hulu sungai?
1.3. Tujuan
Ruang lingkup penelitian yang ditinjau pada penulisan Tugas Akhir ini adalah
Daerah tangkapan waduk yang ditinjau adalah daerah tangkapan waduk Way
Sekampung, kabupaten Pringsewu, Lampung.