Anda di halaman 1dari 3

PROPOSAL PENELITIAN

MELUCUTI DOGMA KONTEMPORER AQIDAH YANG TERINDIKASI ALIRAN


MURJI’AH

Oleh:
DENNI SETYAWAN
161310005

JURUSAN AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2019 M /1441 H
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aliran Murji'ah adalah golongan yang terdapat dalam Islam yang muncul dari
golongan yang tak sepaham dengan Khawarij. Ini tercermin dari ajarannya yang bertolak
belakang dengan Khawarij. Pengertian Murji'ah sendiri berasal dari kata arja'a yaitu
menunda ataupun menangguhkan atau juga penangguhan keputusan atas perbuatan seseorang
sampai di pengadilan Allah SWT kelak. Jadi, mereka tak mengkafirkan seorang Muslim yang
berdosa besar, sebab yang berhak menjatuhkan hukuman terhadap seorang pelaku dosa
hanyalah Allah SWT, sehingga seorang Muslim, sekalipun berdosa besar, dalam kelompok ini
tetap diakui sebagai Muslim dan punya harapan dan kesempatan untuk bertobat. Secara garis
besar, ajaran-ajaran pokok Murji'ah adalah:

1. Pengakuan iman cukup hanya dalam hati. Jadi pengikut golongan ini tak dituntut
membuktikan keimanan dalam perbuatan sehari-hari. Ini merupakan sesuatu yang
janggal dan sulit diterima kalangan Murji'ah itu sendiri, karena iman dan amal
perbuatan dalam Islam merupakan satu kesatuan yang harus selaras dan
berkesinambungan.
2. Selama meyakini 2 kalimah syahadat, seorang Muslim yang berdosa besar tak dihukum
kafir. Hukuman terhadap perbuatan manusia ditangguhkan, artinya hanya Allah yang
berhak menjatuhkannya di akhirat.

Tokoh utama golongan ini ialah Hasan Bin Bilal Muzni, Abu Sallat Samman dan Dirar Bin
Umar. Dalam perkembangan selanjutnya, golongan ini terbagi menjadi kelompok moderat
dipelopori Hasan Bin Muhammad Bin Ali Bin Abi Thalib, Abu Hanifah, Abu Yusuf dan
beberapa para ahli hadits sementara kelompok ekstrem dipelopori Jahm Bin Shafwan.

Murji'ah pada awalnya muncul disebabkan persoalan-persoalan politik terutama


masalah Khilafah yaitu siapa yang paling berhak mengganti posisi Utsman Bin Affan sebagai
Khalifah setelah beliau terbunuh. Persoalan Khilafah ini telah menyebabkan timbulnya
pertentangan dan perpecahan dalam Islam. Golongan yang bertentangan itu diantaranya
Khawarij yang pada mulanya merupakan pendukung Ali Bin Abi Thalib, tetapi kemudian jadi
memusuhi Ali Bin Abi Thalib dikarenakan menurut kaum Khawarij bahwa Ali Bin Abi Thalib
telah melakukan kesalahan yang teramat fatal. Sikap permusuhan ini membuat para pendukung
fanatik Ali Bin Abi Thalib bertambah keras dan kuat untuk membelanya, golongan ini dikenal
dengan nama Syiah, kedua kelompok ini saling kafir mengkafirkan satu sama lain. Dengan
demikian persoalan Khilafah akhirnya beralih pada persoalan teologi, karena sudah
menyangkut persoalan dosa besar dan kafir. Menurut Murji'ah, orang Islam yang melakukan
dosa besar tetap diakui keimanannya dan tidak dikatakan kafir karena menurut mereka yang
menentukan mu'min atau kafirnya seseorang adalah keyakinan dan keimanannya bukanlah
perbuatannya. Adapun kaum Murji'ah terbagi menjadi dua golongan yaitu;

1. Murji'ah Moderat berpendapat bahwasanya orang yang melakukan dosa besar


bukanlah kafir dan tidak kekal di neraka melainkan akan dihukum di neraka sesuai
dengan besarnya dosa yang telah dilakukan. dan ada kemungkinan bahwa Allah akan
mengampuni seluruh dosanya tersebut.perihal Iman Murji'ah Moderat berpendapat
iman adalah pengetahuan dan pengakuan akan segala yang datang dari Allah,bahkan
iman tidak memiliki sifat bertambah ataupun berkurang dan tidak ada perbedaan
diantara manusia dalam hal keimanan.
2. Murji'ah Ekstrem berpendapat setiap muslim yang beriman kepada Allah dan
kemudian menyatakan kekufuran secara lisan dia tidak dikatakan kafir, karena iman
dan kafir tempatnya didalam hati bukan pada bagian lain dari tubuh manusia, sekalipun
seseorang itu menyembah berhala bagi Allah orang itu tetap seorang yang sempurna
keimanannya.

Seiring berjalan waktu Golongan Murji'ah Moderat sendiri telah hilang dalam sejarah.
Ajaran-ajaran mereka tentang iman, kafir dan dosa besar sebahagian telah menyatu kedalam
Golongan Ahlussunnah Wal Jama'ah. begitupula dengan Murji'ah Ekstrem sendiri namun
dalam kenyataanya masih ada penganut Islam yang menjalankan ajaran-ajaran ekstrem
walaupun tidak menamakan diri sebagai golongan Murji'ah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sejarah kemunculan aliran murji’ah?
2. Bagaimanakah dogma dan ciri-ciri penganut aqidah yang terindikasi aliran
murji’ah?
3. Apakah kelompok penganut aliran murji’ah masih ada?

Anda mungkin juga menyukai