Satuan Acara Penyuluhan Printtt
Satuan Acara Penyuluhan Printtt
DISUSUN OLEH :
IFROH AMALIAH
( 14201.09.17023 )
GENGGONG - PROBOLINGGO
2020
1
SATUAN ACARA PEYULUHAN (SAP)
RELAKSASI PROGRESIF PADA PASIEN TETANUS
A LATAR BELAKANG
Dalam jurnal pengembangan multimedia relaksasi oleh Neila Ramdhani dan
Adhyos Aulia Putra pada tahun 2006, relaksasi merupakan salah satu teknik pengelolaan
diri yang didasarkan pada cara kerja sistem syaraf simpatetis dan parasimpatetis ini.
Teknik relaksasi semakin sering dilakukan karena terbukti efektif mengurangi
ketegangan dan kecemasan,membantu orang yang mengalami insomnia, dan asma.
Di Indonesia, penelitian tentang relaksasi ini juga sudah cukup banyak dilakukan.
Relaksasi bermanfaat untuk mengurangi keluhan fisik.Efektivitas latihan relaksasi dan
terapi kognitif untuk mengurangi kecemasan berbicara di muka umum, selanjutnya
relaksasi juga efektif dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi ringan,
dan menurunkan ketegangan pada siswa penerbang.
Terapi relaksasi dilakukan untuk mencegah dan mengurangi ketegangan pikiran
dan otot - otot akibat stres karena ketegangan dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh.
Bila ketegangan terjadi maka tubuh akan menjadi lemah dan akibatnya tubuh tidak dapat
melakukan fungsinya secara optimal. Penggunaan kelompok dalam praktik keperawatan
jiwa memberikan dampak positif dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi
pemulihan kesehatan seseorang.
2
B TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan pasien dan keluarga
pasien dapat mengetahui tentang:
1) Pengertian relaksasi progresif
2) Tujuan relaksasi progresif
3) Indikasi pelaksanaan relaksasi progresif
4) Cara melakukan relaksasi progresif
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien atau keluarga pengunjung
Puskesmas Bendo dapat mengetahui dan memahami mengenai terapi relaksasi
progresif.
C SASARAN
Pasien di Ruangan Dahlia Kelas II RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso
E METODE
1. Jenis model pembelajaran : Pertemuan ( tatap muka )
2. Landasan Teori : Ceramah
3. Langkah Pokok :
a) Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b) Mengajukan masalah
3
c) Mengidentifikasi pilihan tindakan
d) Memberi komentar
e) Menetapkan tindak lanjut
4. Dokumentasi
Media
Leaflet
F METODE PEMBELAJARAN
Ceramah
Tanya Jawab
Simulasi
G MEDIA
Leaflet
H KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Peserta Metode Media
Pendahulua 5 menit 1. memberi salam 1. Menjawab salam Ceramah
n 2. memperkenalkan 2. Mendengarkan dan tanya
diri memperhatikan jawab
3. menjelaskan tujuan 3. Menjawab
penyuluhan dan pertanyaan
pokok materi yang
akan di sampaikan
4. mengkaji
pengetahuan
Resonden tentang
Relaksasi Progresif
Penyajian 45 1 Menjelaskan materi Mendengarkan dan Ceramah Leaflet
menit o Pengertian memperhatikan dan tanya
Relaksasi jawab
progresif
4
o Tujuan Dilakukan
Relaksasi
Progresif Menurut
Herodes (2010),
Alim (2009), dan
Potter (2005)
dalam Setyoadi
dan Kushariyadi
(2011)
o Indikasi bagi
pasien
o SOP Relaksasi
Progresif /
Langkah –
Langkah
2 Memberikan sesi
untuk bertanya
Penutup 10 1) Meminta peserta 1. Mengajukan Tanya Leaflet
menit untuk menjelaskan pertanyaan jawab
kembali materi yang 2. Menjawab
telah di berikan pertanyaan yang di
dengan singkat. berikan oleh
2) Meminta peserta penyuluh
untuk mempraktekan 3. mempraktekan
Tentang Relaksasi cuci tangan yang
Progresif benar
3) Menyimpulkan hasil 4. Membalas salam
penyuluhan
4) Menutup acara,
dengan salam
penutup
5
I MATERI
(terlampir)
J EVALUASI
1. Metode Evaluasi : Tanya Jwab
2. Jenis pertanyaan : Lisan
K KRITERIA PEMANTAUAN
1. Pemantauan
a) Input
b) Proses
Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
6
c) Output
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti dan
memahami materi penyuluhan
d) Outcome
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan lebih baik
dalam mengambil tindakan tentang KB
7
MATERI
RELAKSASI PROGRESIF PADA PASIEN TETANUS
1.1 Pengertian
Relaksasi adalah satu teknik dalam terapi perilaku untuk mengurangi ketegangan
dan kecemasan. Relaksasi progresif merupakan suatu terapi relaksasi yang diberikan
kepada pasien dengan menegangkan otot-otot tertentu dan kemudian relaksasi.Teknik ini
dapat digunakan oleh pasien tanpa bantuan terapis dan mereka dapat menggunakannya
untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan yang dialami sehari-hari di rumah.
Dalam buku Student manual for theory and practice of counseling and
psychotherapy, oleh Gerald Corey pada tahun 2005, istilah relaksasi sering digunakan
untuk menjelaskan aktifitas yang menyenangkan.Rekreasi, olahraga, pijat, dan menonton
bioskop.Semua bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan suasana rileks
merupakan contoh yang banyak diaggap sebagai relaksasi.
Oleh karena itu efek yang dihasilkan adalah perasaan senang, relaksasi mulai
digunakan untuk mengurangi ketegangan psikis yang berkaitan dengan permasalahan
kehidupan.Terdapat banyak macam teknik relaksasi yang bisa dilakukan. Terdapat empat
macam tipe relaksasi, yaitu:
1. Relaksasi otot (progresive muscle relaxation)
2. Pernafasan (diaphragmatic breathing)
3. Meditasi (attention-focussing exercises)
4. Relaksasi perilaku (behavioral relaxation training)
Dalam relaksasi otot (progresive muscle relaxation) sendiri, individu akan
diberikan kesempatan untuk mempelajari bagaimana cara menegangkan sekelompok otot
tertentu kemudian melepaskan ketegangan itu. Bila sudah dapat merasakan keduanya,
klien mulai membedakan sensasi pada saat otot dalam keadaan tegang dan rileks.
Relaksasi progrsif adalah suatu cara dari teknik relaksasi yang mengkombinasi
latihan nafas dalam dan serangkaian kontraksi dan relaksasi otot. Relaksasi progresif
yaitu teknik merelaksasikan otot dalam pada bagian tubuh tertentu atau seluruhnya
melalui teknik program terapi ketegangan otot.Teknik relaksasi otot dalam merupakan
teknik relaksasi yang tidak membutuhkan imajinasi atau sugesti.
8
1.2 Tujuan
Menurut Herodes (2010), Alim (2009), dan Potter (2005) dalam Setyoadi dan
Kushariyadi (2011) bahwa tujuan dari teknik ini adalah:
1. Menurunkan ketegangan otot, kecemasan, nyeri leher dan punggung, tekanan
darah tinggi, frekuensi jantung, laju metabolik.
2. Mengurangi distritmia jantung, kebutuhan oksigen.
3. Meningkatkan gelombang alfa otak yang terjadi ketika klien sadar dan tidak
memfokus perhatian seperti relaks.
4. Meningkatkan rasa kebugaran, konsentrasi.
5. Memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stres.
6. Mengatasi insomnia, depresi, kelelahan, iritabilitas, spasme otot, fobia ringan,
gagap ringan, dan
7. Membangun emosi positif dari emosi negatif.
Teknik relaksasi mambantu pasien berkoping dari cemas, panik gejala fisik lain
(Mc Cann, 2003). Indikasi lain untuk nyeri otot, cemas, depresi ringandan insomnia.
Kontra indikasi terapi ini adalah pada pasien marah.
Persiapan Alat-alat:
tempat dan 1. Ruang yang sejuk, tidak gaduh dan alami
alat 2. Tempat tidur atau kursi dengan sandaran rileks ada penopang
untuk kaki dan bahu.
Persiapan 1. Menyiapkan lingkungan yang memungkinkan melakukan
kegitan relaksasi progresif.
2. Menjelaskan teknik dasar prosedur yang akan dilakukan dengan
cermat agar bisa dimengerti oleh pasien (gunakan otak kanan
9
yang bersifat menerima).
3. Menjelaskan lama waktu relaksasi progresif yang efektif (10-20
menit).
4. Meminta kepada pasien untuk berdiri, melepaskan alas kaki,
mememosisikan badan senyaman mungkin dan tidak saling
bersentuhan dengan anggota tubuh yang lain serta benda yang
ada disekitar.
Proses a) Meminta pasien untuk memejamkan mata dengan lembut dan
relaksasi perlahan-lahan.
progresif b) Meminta pasien untuk menarik napas dalam dan
menghembuskan napas dengan panjang.
c) Meminta kepada pasien untuk menarik napas dalam:
A Gerakan 1 : Ditunjukan untuk melatih otot tangan.
a) Genggam tangan kiri sambil membuat suatu kepalan.
b) Buat kepalan semakin kuat sambil merasakan sensasi
ketegangan yang terjadi.
c) Pada saat kepalan dilepaskan, rasakan relaksasi selama 10
detik.
d) Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan dua kali sehingga
dapat membedakan perbedaan antara ketegangan otot dan
keadaan relaks yang dialami.
e) Lakukan gerakan yang sama pada tangan kanan.
10
Gambar gerakan 1 dan 2
Gambar gerakan 3
11
terjadi di bahu punggung atas, dan leher.
Gambar 4
12
Gambar 5, 6, 7 dan 8
13
K. Gerakan 12 : Ditujukan untuk melemaskan otot dada.
a) Tarik napas panjang untuk mengisi paru-paru dengan udara
sebanyak-banyaknya.
b) Ditahan selama beberapa saat, sambil merasakan ketegangan di
bagian dada sampai turun ke perut, kemudian dilepas.
c) Saat tegangan dilepas, lakukan napas normal dengan lega.
d) Ulangi sekali lagi sehingga dapat dirasakan perbedaan antara
kondisi tegang dan relaks.
14
Gambar 13,14
15
DAFTAR PUSTAKA
16
EVALUASI PRE-POST TEST PENYULUHAN
17