Pemodelan Distribusi atau Sebaran Perjalanan (Trip Distribustion Model) merupakan suatu tahapan
pemodelan yang memperkirakan distribusi jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona asal (origin, i)
menuju ke suatu zona tujuan (destination, j).
Model sebaran perjalanan juga melibatkan proses kalibrasi persamaan-persamaan yang akan
menghasilkan seakurat mungkin hasil model terhadap hasil observasi lapangan dari pola pergerakan asal dan
tujuan lalu lintas.
1. Data pola pergerakan/perjalanan asal-tujuan antar zona sebagai jumlah arus lalu lintas, yang dapat
berupa kendaraan, penumpang atau barang.
3. Distribusi frekuensi menunjukkan jumlah pergerakan untuk setiap kategori transport impedance.
Model Distribusi Perjalanan Metode Analogi berdasarkan Faktor Pertumbuhan (Growth Factor)
3. Model fratar
4. Model detroit
5. Model furness
1.2 Model Fratar
Fratar (1954) mengembangkan metode yang mencoba mengatasi kekurangan metode seragam dan
metode rata-rata. Asumsi dasar metode ini adalah:
a. Sebaran pergerakan dari zona asal pada masa mendatang sebanding dengan sebaran pergerakan
pada masa sekarang;
b. Sebaran pergerakan pada masa mendatang dimodifikasi dengan nilai tingkat pertumbuhan zona tujuan
pergerakan tersebut.
Modifikasi ini mempertimbangkan adanya pengaruh lokasi tempat tujuan yang berbanding terbalik dari
rata-rata daya tarik tempat tujuan. Secara umum, metode ini memperhatikan:
a. Perkiraan jumlah pergerakan yang dihasilkan dari atau tertarik ke suatu zona (hal ini didapatkan dari
tahapan bangkitan pergerakan).
b. sebaran pergerakan masa mendatang dari setiap zona yang berbanding lurus dengan pergerakan
pada masa sekarang dimodifikasi dengan tingkat pertumbuhan zona tujuan pergerakan.
c. Ini menghasilkan dua nilai untuk setiap pergerakan (i−d dan d−i), selanjutnya rata-rata dari nilai ini
dipakai sebagai pendekatan ke-1 bagi pergerakan yang terjadi.
d. Untuk setiap zona, jumlah hasil pendekatan ke-1 dibagi dengan total pergerakan yang diperkirakan
(dihasilkan dari tahapan bangkitan pergerakan), untuk mendapatkan nilai tingkat pertumbuhan baru
yang selanjutnya digunakan sebagai pendekatan ke-2.
e. Pergerakan yang dihasilkan pada pendekatan ke-1 kemudian disebarkan, dan ini sebanding dengan
pergerakan pada masa sekarang dan nilai tingkat pertumbuhan yang baru (hasil pendekatan ke-1).
f. Kedua nilai ini kemudian dirata-ratakan dan proses diulangi sampai tercapai kesesuaian antara
pergerakan yang dihitung dengan yang diinginkan.
1. Distribusi perjalanan dari suatu zona pada waktu yang akan datang proporsional dengan distribusi
perjalanan pada waktu sekarang.
2. Distribusi perjalanan dimodifikasi dengan faktor pertumbuhan dari zona kemana perjalanan tersebut
berakhir.
Modifikasi tersebut memperhitungkan lokasi zona yang berkaitan dengan zona lainnya. Faktor
pertumbuhan akhir (final) yang akan digunakan didapat dengan cara coba-coba (iterasi).
Metode Fratar membutuhkan jumlah pengulangan yang lebih sedikit dibandingkan dengan dua metode
lainnya, tetapi perhitungannya yang cukup rumit pada akhirnya secara keseluruhan tidak menguntungkan proses
perhitungan dan menyebabkan metode Fratar ini menjadi tidak populer untuk digunakan.
Perlu diketahui pada saat itu pengembangan penelitian diarahkan selain pada usaha peningkatan
akurasi, juga pada usaha menghasilkan proses perhitungan yang efisien (jumlah pengulangan yang sekecil
mungkin dan proses perhitungan yang sesederhana mungkin).
1.3 Filosofi Perhitungan :
L Ld
Tid tid Ei Ed i
2
N N
tik t dk
Li N
k i
, Ld N
k i
Ek tik
k i
E
k i
k t dk
1.4 Contoh Analisis :
TUJUAN
1 2 3 4 Total Total yad. Kenaikan
1 20 40 50 60 170 340 2
ASAL
TUJUAN
1 2 3 4 Total Total yad. Ei Li
1 20 40 50 60 170 340 2 0.4348
ASAL
Iterasi ke-1
TUJUAN
1 2 3 4 Total Total yad. Ei Li
1 16.64 110.78 84.65 151.62 363.6866 340 0.935 1.0010
ASAL
Iterasi ke-12
TUJUAN
1 2 3 4 Total Total yad. Ei Li
1 15 93 97 136 340 340 1.000 1.0001
ASAL
TUJUAN TUJUAN
1 2 3 4 1 2 3 4
1 20 40 50 60 1 15 93 97 136
Hasil Hitungan
ASAL
ASAL
2 40 30 100 50 2 16 38 104 62
3 60 30 20 90 3 63 97 55 284
4 80 70 60 40 4 106 283 205 157