PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia yang merupakan negara beriklim tropis dan kesadaran masyarakat akan
dan Amerika serikat. Penyakit ini umunya disebabkan oleh adanya infeksi oleh bakteri
dunia yang sering terjadi pada anak-anak. Gastroenteritis disebabkan oleh banyak hal
meliputi bakteri, virus, parasit, toksin, dan obat. Penyebab utama yang paling umum
adalah virus dan bakteri. Virus dan bakteri sangat mudah menyebar melalui makanan
dan air yang telah terkontaminasi. Dalam 50% kasus diare, tidak ditemukan penyebab
yang spesifik. Virus menjadi penyebab kasus kematian denna persentasi yang
adalah karena penggunan air yang tidak bersih, sanitasi yang tidak memenuhi
baik untuk kebutuhan kegunaan rumah tangga maupun kebutuhan pribadi. Sehingga air
yang tercemar bisa saja menjadi salah satu sumber terjadinya infeksi dan timbulnya
penyakit gastroenteritis.
Pada riskesdas yang dilakukan pada tahun 2013 provinsi lampung, menunjukkan
data sumber air minum yang berada pada masyarakat berasal dari air isi ulang/depot air
minum, air ledeng baik PDAM maupun membeli eceran, sumur bor/pompa, sumur
terlindung, mata iar (baik terlindung maupun tidak terlindung), penampung air hujan
Berdasarkan data diatasi, peneliti ingin meneliti adakah perbedaan angka kejadian
penyakit gastroenteritis terhadap penggunaan air yang berasal dari PDAM dan air isi
ulang, untuk mengetahui apakah pemilihan sumber air menjadi salah satu faktor
penentu dalam penyakit infeksi yang sering terjadi dialami masyarakat Indonesia..
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka didapatkan rumusan masalah yaitu:
1. Berapa persentase penggunaan PDAM sebagai sumber air minum di Provinsi Bandar
Lampung ?
2. Berapa persentase pengguna air isi ulang sebagai sumber air minum di pprovinsi
bandar Lampung?
3. Berapa angka kejadian penyakit gastroenteritis pada pengguna air minum sumber
4. Berapa angka kejadian penyakit gastroenteritis pada pengguna air minum sumber air
b) Untuk mengetahui persentase pengguna air isi ulang sebagai sumber air minum di
c) Untuk mengetahui angka kejadian penyakit gastroenteritis pada pengguna air minum
d) Untuk mengetahui angka kejadian penyakit gastroenteritis pada pengguna air minum
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Gastroenteritis
Gastroenteritis adalah peradangan pada lambung dan usus yang
memberikan gejala diare, dengan atau tanpa disertai muntah, dan seringkali
disertai peningkatan suhu tubuh. Gastroenteritis atau diare akut adalah kekerapan
dan keenceran BAB dimana frekuensinya lebih dari 3 kali perhari dan banyaknya
lebih dari 200 – 250 gram (Syaiful Noer, 1996 ). Diare yang dimaksudkan adalah
buang air besar berkali-kali (dengan jumlah yang melebihi 4 kali) dan bentuk
feses yang cair, dapat disertai dengan darah atau lendir.2
Gastroenteritis juga dikenal dengan gastro, gastric flu, atau stomach flu,
akan tetapi tidak ada hubungannya dengan influenza. Keluhan yang biasa
dilaporkan pada penderita gastroenteritis bervariasi dari sakit ringan di perut
selama satu atau dua hari sampai menderita muntah dan diare selama beberapa
hari atau lebih lama. Gastroenteritis adalah infolamasi pada lapisan membran
gastrointestinal disebabkan oleh beberapa varian enteropatogen yang luas, yaitu
bakteri, virus, dan parasit. Manifestasi klinik tergantung pada respon penderita
terhadap infeksi yaitu infeksi asimptomatik, diare, diare dengan darah, diare
kronik, dan manifestasi ekstrainternal dari infeksi.1,2
Kolon mengabsorbsi sekitar 600 ml air perhari sedangkan usus halus
mengabsorbsi sekitar 8000 ml kapasitas absorbsi usus besar adalah 2000 ml
perhari. Bila jumlah ini dilampaui, misalnya adalah karena adanya kiriman yang
berlebihan dari ileum maka akan terjadi diare.
Traktus gastrointestinal jika terinfeksi akan melakukan mekanisme
pengeluaran cairan yang banyak ke dalam lumen dan gerakan motilitas yang
meningkat untuk membersihkan lumen usus dari patogen. Hal ini menyebabkan
terjadinya diare, karena banyak cairan ekstrasel yang keluar maka pasien
memerlukan terapi cairan dan elektrolit sebagai terapi suportif, juga terapi
antimikroba, dan terapi nonspesifik lain.3
2.1.2 Etiologi Gastroenterisis
Penyebab gastroenteritis diantaranya yaitu:1,2,3
1. Makanan dan Minuman
Kekurangan zat gizi; kelaparan (perut kosong) apalagi bila perut kosong
dalam waktu yang cukup lama, kemudian diisi dengan makanan dan
minuman dalam jumlah banyak pada waktu yang bersamaan, terutama
makanan yang berlemak, terlalu manis, banyak serat atau dapat juga
karena kekurangan zat putih telur.
Tidak tahan terhadap makanan tertentu (Protein, Hidrat Arang, Lemak)
yang dapat menimbulkan alergi.
Keracunan makanan
2. Infeksi atau Investasi Parasit Bakteri, virus, dan parasit yang sering
ditemukan:
Vibrio cholerae, E. coli, Salmonella, Shigella, Compylobacter,
Aeromonas.
Enterovirus (Echo, Coxsakie, Poliomyelitis), Adenovius, Rotavirus,
Astovirus.
Beberapa cacing antara lain: Ascaris, Trichurius, Oxyuris, Strongyloides,
Protozoa seperti Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Tricomonas
hominis.
Gastroenteritis yang disebabkan oleh virus berlangsung selama satu sampai
dua hari. Sementara itu, gastroenteritis yang disebabkan oleh bakteri
berlangsung dalam periode yang lebih lama.
3. Jamur (Candida albicans)
4. Infeksi diluar saluran pencernaan yang dapat menyebabkan Gastroenteritis
adalah Encephalitis (radang otak), OMA (Ortitis Media Akut radang
dikuping), Tonsilofaringitis (radang pada leher tonsil), Bronchopeneumonia
(radang paru).
5. Perubahan udara
Perubahan udara sering menyebabkan seseorang merasakan tidak enak
dibagian perut, kembung, diare dan mengakibatkan rasa lemas, oleh karena
cairan tubuh yang terkuras habis.
6. Faktor Lingkungan
Kebersihan lingkungan tidak dapat diabaikan. Pada musim penghujan, dimana air
membawa sampah dan kotoran lainnya, dan juga pada waktu kemarau dimana lalat tidak
dapat dihindari apalagi disertai tiupan angin yang cukup besar, sehingga penularan lebih
mudah terjadi. Persediaan air bersih kurang sehingga terpaksa menggunakan air seadanya,
dan terkadang lupa cuci tangan sebelum dan sesudah makan.
Pencemaran sumber
air minum
Faktor host:
daya tahan
tubuh
Infeksi patogen penyebab
gastroenteritis
Gejala klinis
gastroenteritis
Pasien dengan
- usia Gastroenteritis
- jenis kelamin
- status gizi
- kondisi
lingkungan Sumber air minum
bahwa :
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian analitik deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui
angka kejadian penyakit gastroenteritis antar pengguna air minum sumber PDAM dan
3.1.1 Waktu
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan februari hingga Maret 2016.
3.1.2 Tempat
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas, rumah sakit, dan tempat pelayanan kesehatan
Rancangan penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah rancangan
cross sectional, dimana obyek penelitian hanya diobservasi sekali dan pengukuran
dilakukan terhadap status karakter atau variabel obyek pada saat pemeriksaan dengan
3.3.1 Populasi
Populasi semua pasien yang datang pada tempat pelayanan kesehatan yang ada di
3.4 Sampel
Pada consecutive sampling, semua subjek yang datang dan memenuhi kriteria
pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan
terpenuhi.24
n1 = n2 = 2 X1 – X2
2
(1,960 + 0,842) ....
= 2 –
a. Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel bebas adalah variabel yang apabila nilainya
penelitian ini adalah sumber air minum PDAM dan sumber air minum isi ulang
b. Variabel Independen
Variabel independen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas.
memberikan gejala diare, dengan atau tanpa disertai muntah, dan seringkali disertai
Alat ukur : penggunaan sumber air minum yang berasal dari PDAM yang ada di
rumah
Definisi : sumber air minum yang berasal dari depot air minum isi ulang
Alat ukur : : penggunaan sumber air minum yang berasal dari depot air minum isi
ulang.
1. Pengolahan Data
Data yang telah diperoleh dari proses pengumpulan data akan diubah kedalam
c. Verifikasi, memasukkan data pemeriksaan secara visual terhadap data yang telah
d. Output komputer, hasil yang telah dianalisis oleh komputer kemudian dicetak.
2. Analisis Statistik
program software computer dimana akan dilakukan 2 macam analisa data, yaitu
a. Analisa Univariat
Analisa ini digunakan untuk menentukan distribusi frekuensi variabel bebas dan
variabel terikat.
b. Analisa Bivariat
anatara variabel bebas dengan variabel terikat dengan menggunakan uji statististik :
apakah normal atau tidak. Uji normalitas data berupa uji Kolmogorov-
bentuk p dan diasumsikan normal. Jika nilainya > 0,05 maka distribusi data
dinyatakan memenuhi asumsi normalitas, dan jika nilainya < 0,05 maka
yang digunakan untuk membandingkan dua mean populasi yang berasal dari
populasi yang sama. Dalam hal ini uji tersebut digunakan untuk mengetahui
minum PDAM dan isi ulang. Namun, bila distribusi data tidak normal dapat
digunakan uji Mann – Whitney sebagai alternatif.25 Adapun syarat untuk uji T
b. Uji Pearson
atau korelasi dan seberapa besar kekuatan korelasinya. Dalam hal ini uji
bermakna jika nilai p < 0,05. Nilai kekuatan korelasi adalah sebagai berikut :