Kandidiasis Mitaaaa
Kandidiasis Mitaaaa
PENYAKIT KANDIDIASIS
OLEH KELOMPOK 2:
1. MIFTAHUL CHYRIA
2. TIARA
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
hambatan yang kami hadapi dalam penyusunan makalah ini. Namun berkat
bantuan dan dukungan dari teman-teman serta bimbingan dari dosen pembimbing,
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Dengan adanya makalah ini di
pengetahuan para pembaca. Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan dan
doa.Tidak lupa pula kami mengharap kritik dan saran untuk memperbaiki
ini.
penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tubuh yang normal mempunyai berbagai jenis mikroorganisme
termasuk bakteri dan jamur. Beberapa mikroorganisme tersebut berguna untuk
tubuh, beberapa memberikan keuntungan dan beberapa ada yang merugikan
bagi manusia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu kandidiasis ?
2. Apa saja etiologi dari kandidiasis ?
3. Bagaimana patofisiologi dari kandidiasis ?
4. Apa saja Manifestasi Klinis dari kandidiasis ?
3
5. Apa saja Komplikasi yang terjadi pada penyakit kandidiasis ?
6. Bagaimana penatalaksanaan yang dilakukan pada klien kandidiasis ?
7. Apa saja pemeriksaan penunjang pada kandidiasis ?
8. Apa saja pengobatan yang dilakukan pada klien kandidiasis?
9. Bagaimana pencegahan pada penyakit kandidiasis ?
C. TUJUAN
Tujuan umum dari penulisan makalah ini di harapkan mahasiswa mampu
membuat asuhan keperawatan penyakit kandidiasis.
Tujuan dari penulisan makalah diharapkan mampu memahami dan
menjelaskan :
1. Pengertian dari kandidiasis
2. Anatomi dan Fisiologi dari Sistem integritas
3. Etiologi dari kandidiasis
4. Patofisiologi dari kandidiasis
5. WOC pada penyakit kandidiasis
6. Manifestasi Klinis dari kandidiasis
7. Komplikasi yang terjadi pada penyakit kandidiasis
8. Penatalaksanaan yang dilakukan pada klien kandidiasis
9. Pemeriksaan penunjang pada kandidiasis
10. Pengobatan yang dilakukan pada klien kandidiasis
11. Pencegahan pada penyakit kandidiasis
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN KANDIDIASIS
Kandidiasis adalah suatu infeksi akut atau subakut yang disebabkan oleh
Candidicia albicans atau kadang-kadang oleh spesies kandida yang lain, yang
dapat menyerang berbagai jaringan tubuh. Candidiasis atau kandidiasis adalah
penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur dari spesies Candida
albicans.Adanya jamur pada diri manusia adalah hal yang alami dan memang
selalu ada pada diri manusia seperti di daerah mulut, tenggorokan, vagina, dan
pada sistem pencernaan lainnya.
Dalam kondisi normal (tidak berlebihan), kehadiran jamur Candidia
albicans sebernarnya tidak membahayakan.Pertumbuhan jamur yang
berlebihan dapat menyebabkan infeksi.Penyakit candidiasis ini sangat rentan
terhadap orang-orang yang memiliki sistem imun yang lemah termasuk pada
penderita AIDS, steroid berlebihan, kontrasepsi hormone, diabetes, kanker,
depresi, orang tua dan orang-orang dengan kondisi medis yang kronis paling
beresiko.Mengkonsumsi obat tertentu dalam jangka lama dapat mempercepat
pertumbuhan jamura candidia ini.
B. MANIFESTASI KLINIS DAN JENIS-JENIS CANDIDIASIS
Berbagai jenis kandidiasis mempunyai ciri khas yang bergantung pada alat-
alat yang terkena. Conant, 1971 (dalam Siregar, 2005) membagi kandidiasis
dalam beberapa kelompok meliputi: kandidiasis selaput lendir, kandidiasis
kutis, dan reaksi id.
1. Kandidiasis selaput lendir, misalnya:
a. Kandidiasis oral
Disebut juga “Oral trush”, memberi gambaran klinis berupa
stomatitis akut. Pada selaput lendir mulut tampak bercak-bercak putih
kekuninggan yang timbul dari dalam selaput lendir yang merah yang
disebut membran palsu.membran palsu ini dapat meluas sampai
menutupi lidah dan palatum mole.
5
Kandidiasis oral pada mukosa bibir, tampak bercak-bercak berupa
membran palsu
Lesi-lesi ini dapat juga terlepas dari selaput lendir sehingga
dasarnya tampak merah dan mudah berdarah.
Penderita selalu mengeluh sakit, terutama bila waktu tersentuh
makanan. Kandidiasis oral ini banyak diderita oleh bayi baru lahir,
penderita penyakit manahun yang mendapat antibiotik dalam waktu
lama, atau penderita keganasan yang mendapat obat sitostatik atau
pengobatan dengan radiasi.
b. Perlece
Kelainan tampak pada kedua sudut mulut, yang terjadi perlunakan
kulit yang mengallami erosi. Dasarnya merah dan bibir menjadi pecah-
pecah, kemudian terjadi fisura pada kedua sudut mulut. Faktor
predisposisi yang dapat menimbulkan penyakit ini ialah kekurangan
vitamin B2 (riboflavin), pada orang tua yang tidak dapat menutup
mulutnya dengan baik hingga air liur keluar terus. Hal ini akan
menyebabkan maserasi kedua sudut mulut.
6
Perlece pada sudut mulut, terlihat erosi dan fisura
7
dalam vagina dan serviks, serta pengaruh obat-obat antihamil dan
kehamilan.
d. Kandidiasis balantis dan balanoptisis
Sering terjadi pada pria yang tidak dikhitan, di mana glans penis
tertutup terus oleh preputium.Balantits tampak berupa bercak-bercak
eritema dan erosi pada glan penis dan sering disertai dengan pustulasi.
Kelainan ini dapat meluas sampai sokrotum, perineum, dan kulit di
lipat paha, yang terlihat daerah-daerah eritematosa dan lesi-lesi satelit
disertai rasa gatal dan rasa sakit atau panas.
Faktor predisposisi ialah tidak dikhitan, kegemukan, peminum
alkohol, hiperhidrosis, diabetes militus, penderita penyakit kronis atau
keganasan dan pemakai obat-obat antibiotik atau sitostatik.
e. Kandidiasis mukokutan kronis
Biasanya banyak ditemukan pada anak-anak dan penderita yang
mengalami bermacam-macam defisiensi. Kelainan-kelainan yang
timbul berupa bercak-bercak pada daerah-daerah mukokutan, erosi,
dan pada perasaan timbul rasa panas dan gatal. Penyakit ini merupakan
infeksi persisten oleh kandida yang mengenai yang resistensi terhadap
semua pengobatan topikal karena penyakit ini sering disertai dengan
infeksi bakteri lain, dan karena adanya gangguan imunologik yang
bersifat herediter.
2. Kandidiasis kutis meliputi:
a. Lokalisata: intertriginosa dan daerah perianal
1) Kandidiasis intertriginosa
Lesi-lesi timbul pada tempat predileksi, yaitu daerah-daerah
lipatan kulit, seperti ketiak, bawah payudara, lipat paha,
intergluteal, antara ari-jari tangan dan jari-jari kaki, sekitar pusat,
dan lipat leher.
Kelainan yang tampak berupa kemerahan kulit yang terbatas
tegas, erosi dan berisik. Lesi-lesi tersebut sering dikelilingi oleh
lesi-lesi satelit berupa vesikel-vesikel dan pustula milier, yang bila
memecah meninggalkan daerah-daerah yang erosi dan selanjutnya
8
dapat berkembang menyerupai lesi-lesi primernya. Kelainan pada
sela-sela jari sering ditemukan pada orang yang banyak
berhubungan dengan air, seperti tukang cuci atau petani sawah,
orang-orang yang memakai kaus dan sepatu terus-menerus.
Kandidiasis pada kaki dan sela-sela jari ini sering dikenal
“kutu air”. Kulit di sela-sela jari menjadi lunak, terjadi maserasi
dan dapat mengelupas menyerupai kepala susu.
Faktor predisposisi kandidiasis intertriginosa ini ialah diabetes
melitus, kegemukan , banyak keringat, pemakaian obat-obat
antibiotik, kortikosteroid. Sitostatik, dan penyakit-penyakit yang
mrnyebabkan daya tahan tubuh menurun.
2) Kansdidiasis perianal
Infeksi kandida pada kulit sekitar anus, yang banyak
ditemukan pada bayi-bayi, dikenal sebagai kandidiasis popok
(Diaper rash). Hal ini sering disebabkan oleh popok basah yang
tidak segera diganti sehingga menyebabkan iritasi kulit sekitar
genitalia dan anus. Popok yang basah menyebabkan maserasi kulit,
dan karena adanya lubang-lubang alamiah (anus) yang banyak
mengandung kandida maka dapat tumbuh dengan subur dan
terjadilah kandidiasis perinal dan kandidiasis popok.
Kulit di sekitar anus, lipat paha, kemaluan, perineum, dan
lipat pantat menjadi merah, erosi, dan bersisik halus putih.
Pemakaian antibiotik dan kortokosteroid dapat menjadi faktor yang
mempermudah terjadinya infeksi kandida di daerah-daerah ini.
b. Kandidiasis kutis generalisata
Lesi terdapat pada glabrous skin. Biasanya daerah intertriginosa
ikut terkena, seperti lipat payudara, intergluteal, umblikus, ketiak, lipat
paha, sering disertai glossitis, stomatitis, dan paronikia. Kelainan dapat
berupa eksematoid yang disertai vesikel-vesikel dan pusrula-pustula
milier yang generalisata.
9
c. Kandidiasis kutis granulomatosa
Bentuk ini sering menyerang anak-anak. Lesi berupa papul merah
yang ditutupi oleh krusta yang tebal bewarna kuning kecoklatan dan
melekat erat pada dasarnya, membentuk granuloma menyerupai
tanduk.
Lokasi tersering adalah pada muka, kepala, tungkai dan di dalam
rongga faring. Otomikosis ialah infeksi jamur di ddalam liang telinga
yang dapat disebabkan oleh Candida albicans. Dikatakan bahwa
28,3% dari otomikosis disebabkan oleh kandida.
3. Reaksi id
Kadidiasis id (kandididid) merupakan reaksi alergi dari kandida.
Infeksi kandida dari suatu tempat dapat memberikan reaksi alergi di
tempat lain.
Kelainan-kelainan yang timbul berupa vesikel-vesikel steril yang
keras, sangat gatal, terutama terdapat di telapak kaki dan tangan, sepanjang
jari-jari atau tempat-tempat lain. Apabila vesikel ini pecah terjadi
skuamasi atau kulit yang mengelupas. Kelainan alergi ini tidak dapat
disembuhkan selama penyakit primernya belum sembuh. Biasanya infeksi
primer dapat disembuhkan dalam usus, vagina, atau sela-sela jari kaki dan
tangan.
C. ETIOLOGI
Penyebab utama kandidiasis ialah Candida albicans. Spesies lain seperti
Candida krusei, Candida stellatoidea, Candida tropicalis, Candida
pseudotropicalis, dan Candida parapsilosis, umumnya bersifat apatogen.
Kandida adalah tanaman yang termasuk ke dalam kelompok jamur.
Menurut Lodder, 1970 (dalam Siregar, 2005), taksonomi kandida adalah:
1. Termasuk kedalam kelompok Fungi imperfecti atau Deutromycota.
2. Famili : Cryptococcaccae
3. Subfamili : Candidoidea
4. Genus : Candida
10
Spesies pada manusia meliputi:
1. Candida albicans
2. Candida stellatoidea
3. Candida tropicalis
4. Candida pseudotropicalis
5. Candida krusei
6. Candida parapsilosis
7. Candida guilliermondii
D. PATOFISIOLOGI
Kandidiasis oral sering disebabkan oleh candida albicans, atau kadang
oleh candida glabrata dan candida tropicalis. Jamur candida albicans umumnya
memang terdapat di dalam rongga mulut sebagai saprofit sampai terjadi
perubahan keseimbangan flora mulut atau perubahan mekanisme pertahanan
lokal dan sistemik, yang menurunkan daya tahan tubuh. Baru pada keadaan ini
jamur akan berproliferasi dan menyerang jaringan. Hal ini merupakan infeksi
jamur rongga mulut yang paling sering ditemukan. Penyakit yang disebabkan
jamur candida albicans ini yang pertumbuhannya dipelihara dibawah
pengaturan keseimbangan bakteri yang normal. Tidak terkontrolnya
pertumbuhan candida karena penggunaan kortikosteroid dalam jangka waktu
yang lama dan penggunaan obat-obatan yang menekan sistem imun serta
penyakit yang menyerang sistem imun seperti Aquired Immunodeficiency
Sindrome (AIDS). Namun bisa juga karena gangguan keseimbangan
mikroorganisme dalam mulut yang biasanya dihubungkan dengan penggunaan
antibiotik yang tidak terkontrol. Sehingga, ketika pertahanan tubuh/antibodi
dalam keadaan lemah, jamur candida albicans yang dalam keadaan normal
tidak memberikan reaksi apapun pada tubuh berubah tumbuh tak terkontrol dan
menyerang sistem imun manusia itu sendiri yang menimbulkan penyakit
disebut candidiasis oral atau moniliasis.Kelainan yang disebabkan oleh spesies
kandida ditentukan oleh interaksi yang komplek antara patogenitas fungi dan
mekanisme pertahanan pejamu.
E. KOMPLIKASI
Adapun komplikasi kandidiasis yang bisa terjadi, antara lain :
11
1. Rekurens atau infeksi berulang kandida pada kulit
2. Infeksi pada kuku yang mungkin berubah menjadi bentuk yang aneh dan
mungkin menginfeksi daerah di sekitar kuku
3. Candidiasis tersebar pada tubuh yang kekebalan tubuhnya kurang
4. Candida albicans yang bermetastase dapat menjalar ke esofagus, usus halus,
usus besar dan anus. Infeksi sistemik lainnya berupa abses hati dan otak.
F. PENATALAKSANAAN
1. Infeksi biasanya mudah diatasi dengan krim atau lotion.
2. Untuk infeksi kulit, vagina dan penis biasanya digunakan krim nistatin
selama 7-10 hari.
3. Untuk infeksi vagina dan anus juga tersedia obat dalam bentuk suppositoria
(obat yang dimasukkan langsung ke dalam vagina atau anus).
4. Obat kumur atau dalam bentuk permen hisap diberikan kepada penderita
thrush.
5. Untuk infeksi kulit kadang diberikan salep corticosteroid bersamaan
dengan krim anti-jamur karena salep bisa mengurangi gatal dan nyeri
(meskipun tidak membantu penyembuhan infeksinya sendiri).
6. Menjaga kulit tetap kering dapat membantu meredakan infeksi dan
mencegah kembalinya jamur.
7. Bedak polos atau bedak yang mengandung nistatin bsia membantu menjaga
agar kulit tetap kering.
8. Oral thrush : clotrimazola toches 10 mg tablet atau nistatin.
9. Esophageal candidiasis : fluconazole (100-200mg/dl) atau intraconazole
(200mg/dl), caspofungin, micafungin, amfotericin B.
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium : ditemukan adanya jamur candida albicanspada swab
mukosa
2. Pemeriksaan endoskopi : hanya di indikasikan jika tidak terdapat perbaikan
dengan pemberian flukonazol.
3. Dilakukan pengolesan lesi dengan toluidin biru 1% topikal dengan swab
atau kumur.
12
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
A. PENGKAJIAN
1. Identitas klien :
Nama lengkap :
tempat tanggal lahir :
umur :
13
alamat :
asal kota :
asal suku bangsa :
pekerjaan :
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama: Penyebab utama klien dibawa kerumah sakit.
Terdapat membran palsu yang menutupi lidah dan palatum mole yang
terasa nyeri dan mengalami perdarahan.
b. Riwayat kesehatan saat ini: Adanya tanda dan gejala klinis berupa
tidak nafsu makan dan sakit pada mulut. Riwayat penyakit
dahulu:mengidentifikasi adanya faktor-faktor penyulit atau faktor
yang membuat kondisi pasien menjadi lebih parah. Dengan adanya
penyakit terdahulu seperti HIV AIDS dan penderita penyakit menahun
yang mendapat antibiotik dalam waktu lama, atau penderita keganasan
yang mendapat obat sitostatik atau pengobatan dengan radiasi.
c. Riwayat penyakit keluarga: adakah penyakit yang diderita oleh
anggota keluarga yang mungkin ada hubungannya dengan penyakit
klien sekarang. Adanya anggota keluarga yang menderita kandidiasis.
d. Kondisi lingkungan: Iklim panas dan kelembaban menyebabkan
banyak keringat terutama pada lipatan kulit, menyebabkan kulit
maserasi, dan ini mempermudah invasi candida.
3. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan tanda tanda vital
Terlebih dahulu perlunya pemeriksaan tanda-tanda vital:tekanan darah
(TD), nadi, Respiratory Rate(RR) dan suhu penting untuk dilakukan
untuk mengetahui tanda awal ketidak stabilan hemodinamik tubuh,
gambaran dari tanda vital yang tidak stabil merupakan indikasi dari
peningkatan atau penurunan kondisi perfusi jaringan.
14
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
15
denyut nadi, temperature,
Status tanda- dan status pernafasan, jika
tanda vital diperlukan
- Temperature Mencatat gejala dan turun
normal naiknya tekanan darah
- Denyut nadi Mengukur tekanan darah
normal ketika pasien berbaring,
- Pernafasan duduk, dan berdiri, jika
normal diperlukan
- Tekanan darah Auskultasi tekanan darah
normal pada kedua lengan dan
bandingkan, jika
diperlukan
Mengukur tekanan darah,
nadi, dan pernafasan
sebelum, selama, dan
setelah beraktivitas, jika
diperlukan
Mempertahankan suhu alat
pengukur, jika diperlukan
Memantau dan mencatat
tnda-tanda dan syimptom
hypothermia dan
hyperthermia
Memantau timbulnya dan
mutu nadi
Mengukur warna kulit,
temperature, dan
kelembaban
Memantau sianosis pusat
dan perifer
16
Memantau pola pernafasan
yang abnormal
Pengobatan demam
Pantau suhu berkali-kali
jika diperlukan
Pantau warna kulit dan
suhu
Pantau tekanan darah, nadi
dan pernafasan, jika
diperlukan
Pantau aktivitas berlebihan
Pantau intake dan output
Atur oksigen, jika
diperlukan
Tempatkan pasien pada
bagian hipotermia, jika
diperlukan
17
Tingkatan nyeri secara efektif
- Melapor nyeri Pastikan pasien
- Frekuensi nyeri mendapatkan perawatan
- Nafsu makan dengan analgesic
normal Gunakan komunikasi yang
- Respon tubuh terapeutik agar pasien
- Ekspresi wajah dapat menyatakan
saat nyeri ( 1 ) pengalamannya terhadap
Tingkat nyeri serta dukungan
kenyamanan dalam merespon nyeri
- Mengekspresika Pertimbangkan pengaruh
n kepuasan budaya terhadap respon
dengan nyeri
tingkatan Tentukan dampak nyeri
mandiri terhadap kehidupan sehari-
- Menekspresikan hari (tidur, nafsu makan,
kepuasan aktivitas, kesadaran,
dengan kontrol mood, hubungan sosial,
nyeri performance kerja dan
melakukan tanggung
jawab sehari-hari)
Pemberian analgesik
Menentukan lokasi ,
karakteristik, mutu, dan
intensitas nyeri sebelum
mengobati pasien
Periksa order/pesanan
medis untuk obat, dosis,
dan frekuensi yang
ditentukan analgesik
Cek riwayat alergi obat
Tentukan analgesik yang
18
cocok, rute pemberian dan
dosis optimal.
Monitor TTV sebelum dan
sesudah pemberian obat
narkotik dengan dosis
pertama atau jika ada
catatan luar biasa.
Lakukan tindakan
pengamanan pada pasien
dengan obat analgesik
narkotik
Pemberian obat penenang
Kaji riwayat kesehatan
pasien dan riwayat
pemakaian obat penenang
Tanyakan kepada pasien
atau keluarga tentang
pengalaman pemberian
obat penenang sebelumnya
Melihat kemungkinan
alergi obat
Memperoleh TTV dalam
batas normal
Memperoleh kadar
oksigen dan irama EKG
dalam batas normal
Mengetahui perjalanan
obat melalui IV
Monitor kadar oxigen
darah
Memonitor tingkatan
19
kesadaran pasien
20
- Memilih nutrisi mengganggu proses
makanan dan menelan
snack b. Monitor Nutrisi
- Menggunakan Timbang berat badan klien
suplemen nutrisi Monitor kehilangan dan
jika diperlukan pertambahan berat badan
- Makan sebagai Monitor tipe dan kuantitas
respon makan olah raga
- Mempertahanka Monitor respon emosi
n pola makan klien terhadap situasi dan
yang dianjurkan tempat makan
- Memelihara Monitor interaksi orang
penyerapan tua dan anak saat makan
makanan Jadwalkan perawatan, dan
- Mempertahanka tindakan keperawatan agar
n tidak mengganggu jadwal
keseimbanagan makan
cairan Monitor turgor kulit
- Mengenal
Monitor adanya mual dan
tanda-tanda dan
muntah
symptom
Monitor nilai albumin,
ketidakseimban
total protein, hemoglobin
gan elektrolit
dan hematokrit.
Monitor nilai limfosit dan
elektrolit
Monitor menu makanan
dan pilihannya
c. Manajemen Cairan
Hitung haluran
Pertahankan intake yang
akurat
21
Monitor hasil lab. terkait
retensi cairan
(peningkatan BUN, Ht ↓)
Monitor TTV
Monitor adanya indikasi
retensi/overload cairan
(seperti :edem, asites,
distensi vena leher)
Distribusikan cairan > 24
jam
Tawarkan snack (seperti :
jus buah)
22
Kontrol resiko untuk emngkonsumsi
- Menyatakan makanan yang
resiko mengandung vit K
- Memantau Ajarkan pasien dan
faktor resiko keluarga untuk
lingkungan mengenali tanda-gejala
- Memantau terjadinya perdarahan
faktor resiko dan tindakan pertama
perilaku pribadi untuk penanganan
- Mengembangka selama perdarahan
n strategi berlangsung
kontrol resiko
yang efektif Pengurangan pendarahan
- Menyesuaikan Identifikasi etiologi
strategi kontrol perdarahan
resiko yang Monitor pasien secara
dibutuhkan ketat akan perdarahan
- Menghindari Monitor jumlah dan
paparan karakter (nature)
ancaman kehilangan darah pasien
kesehatan Catat kadar Hb/Ht
sebelum dan setelah
kehilanga darah sebagai
indikasi
Monitor TD dan paameter
hemodinamik, jika tersedia
(contoh: tekanan vena
sentral dan kapiler
paru/tekanan arteri
temporalis)
Monitor status/keadaan
cairan termasuk intake dan
23
output
Instruksikan pasien pada
aktivitas yang dibatasi jika
diperlukan
24
mutu nadi
Mengukur warna kulit,
temperature, dan
kelembaban
Memantau sianosis pusat
dan perifer
Memantau pola
pernafasan yang abnormal
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kandidiasis adalah infeksi atau penyakit akibat jamur Candida, khususnya
C. albicans. Penyakit ini biasanya akibat debilitasi (seperti pada penekan imun
dan khususnya AIDS), perubahan fisiologis, pemberian antibiotika
berkepanjangan, dan hilangnya penghalang (Stedman, 2005). Kandidiasis
25
meliputi infeksi yang berkisar dari yang ringan seperti sariawan mulut dan
vaginitis, sampai yang berpotensi mengancam kehidupan manusia. Infeksi
Candida yang berat tersebut dikenal sebagai candidemia dan biasanya
menyerang orang yang imunnya lemah, seperti penderita kanker, AIDS dan
pasien transplantasi.
Moniliasis atau kandidiasis sering disebabkan oleh 3 hal yaitu: jamur
candida albicans, keadaan hormonal (diabetes, kehamilan), dan faktor lokal
(tidak adanya gigi, gigi palsu yang tidak pas). Infeksi mulut oleh spesies
candida biasanya memunculkan kumpulan lapisan kental berwarna putih atau
krem pada membran mukosa (dinding mulut dalam). Pada mukosa mulut yang
terinfeksi mungkin muncul radang berwarna merah). Candida albicans yang
bermetastase dapat menjalar ke esofagus, usus halus, usus besar dan anus.
Infeksi sistemik lainnya berupa abses hati dan otak.
B. SARAN
Perawat diharapkan dapat memahami masalah adaptasi bio – psiko – sosial –
spiritual dan menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan kandidiasis
dengan baik. Seperti penatalaksanaan pada tahap pencegahan , dengan
melakukan metode pendekatan yang bersifat holistik, yaitu mencangkup fisik
(somatik), psikologik atau psikiatrik, psikososial dan psikoreligius.
DAFTAR PUSTAKA
26
UqX9FcijrQf934GoCQ&redir_esc=y#v=onepage&q=kandidiasis%20adalah&f
=false
Saifuddin Bari Abdul, George Adriaansz, Gulardi Hanifa Wikjosastro dan Djoko
Siregar,R.S. 2004. Penyakit JamurKulit. Jakarta : EGC
Wong, L. Donna, dkk. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Vol 1 Wong.
Jakarta : EGC Buku Kedokteran.
27