Askep Abses Cerebri (Anggrek) - 1
Askep Abses Cerebri (Anggrek) - 1
S
DENGAN CHEPALGIA ABSES CEREBRI DI RUANG ANGGREK
RSUD DR. R GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA
DISUSUN OLEH
NAMA : ARIF MUHLASIN
NIM : P1337420216044
3A
A. PENGKAJIAN
Identitas Penyaji
Nama : Arif Muhlasin
NIM : P1337420216044
Tanggal : 09 Juli 2018
Tempat : Ruang Anggrek
Jam : 10.00 WIB
1. Identitas Pasien
No RM : 00715776
Nama : Tn. S
Umur : 39 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 16 Juli 1979
Status : Kawin
Pekerjaan : Buruh
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Alamat : Sidanegara Rt 02 Rw 02
Suku bangsa : Jawa/ Indonesia
Tanggal masuk : 07 Juli 2018 (12.00 WIB)
Diagnosa medis : Chepalgia abses cerebri
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Nyeri kepala
b. Keluhan tambahan
Pasien mengeluhkan kepala pusing cekat-cekot, mual tapi tidak muntah,
demam sejak dua minggu yang lalu, nyeri kepala hilang timbul, muka kaku,
kadang-kadang panas dingin, kalo untuk berjalan serasa ngliyeng.
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien baru datang melalui IGD pada tanggal 07 Juli 2018 dengan keluhan
pusing cekat-cekot, nyeri pada kepala, mual, demam sejak 2 minggu yang
lalu, muka kaku, berjalan serasa kepalanya ngliyeng dan sekarang dirawat di
ruangan anggrek RSUD Goeteng T
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan pernah menjalani operasi dikepalanya enam tahun yang
lalu pada tahun 2012, dan rajin memeriksakan keadaannya ke dokter sp.
Syaraf.
Pasien mengatakan juga pernah mengalami penyakit Diabetes Mellitus,
Hipertensi.
e. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga mengatakan di dalam keluarga nya belum ada yang mengalami
penyakit seperti Tn. S.
Keluarga mengatakan anaknya meninggal terkena leukemia, empat bulan
yang lalu dan pasien masih merasa berduka ditinggal anak tercintanya dan
membuat bertambahnyha pikirannya setelah kepergian anaknya.
f. Riwayat alergi obat
Tn. S tidak memiliki alergi pada obat apa pun.
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dibantu alat
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu alat dan orang lain
4 : Tergantung total
e. Pola Istirahat Tidur
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam proses pemenuhan istirahat
dan tidur dengan durasi 8 jam per hari dengan kualitas tidur baik
Setelah sakit :
Pasien nampak terlihat tidak ada gangguan dalam proses pemenuhan
istirahat dan tidur, tidak ditemukkannya kantung mata.
f. Pola Perspektif Kognitif
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam fungsi panca indra
Setelah sakit :
Pasien Nampak tidak ada gangguan dalam fungsi panca indrannya, proses
komunikasi efektif atau komunikan. Pendengaran baik hanya saja pada bagian
kepalanya post operasi enam tahun yang lalu terasa nyeri, dengan skala nyeri
5 dan pengelihatan sedikit kabur.
g. Pola Persepsi dan Konsep Diri
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan ini semua adalah ujian dari Tuhan dan pasien percaya
bahwa penyakitnya akan sembuh.
Setelah sakit :
Pasien nampak terlihat sabar dan tabah atas penyakitnya dan ia beserta
keluarga selalu berdoa’a atas kesembuhan Tn. S.
h. Pola Sex dan Reproduksi
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sudah menikah dan tidak ada gangguan dalam proses
reproduksi dan seksualitasnya.
Setelah sakit :
Pasien berjenis kelamin laki-laki, dan ia memiliki seorang anak serta
selama di rumah sakit ia temani istrinya.
i. Pola Koping dan Toleransi Stress
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan jika ada masalah didalam keluarga maka akan
dimusyawarahkan dengan baik-baik, serta pasien mengatakan sedikit stress
dan terpukul pasca kepergian anaknya 4 bulan yang lalu
Setelah sakit :
Pasien terlihat selalu mengkomunikasikan segala masalahnya dengan
keluarga dan dengan petugas kesehatan.
j. Pola Peran dan Hubungan
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit ia bekerja dengan baik sebagai ketua
kepala keluarga dan mencari nafkah, dan ia mengatakan hubungan dengan
keluarganya baik-baik saja dan hubungan dengan lingkungan masyarakatpun
baik-baik saja.
Setelah sakit :
Pasien nampak terlihat terjadi proses gangguan peran dalam mencari
nafkah untuk keluarganya, dan pasien terlihat ditemani keluarganya saat di
rumah sakit.
k. Pola Nilai dan Keyakinan
Senelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit ia rajin ke musolah untuk menunaikan
ibadah sholat berjamaah dan ia mengaku bahwa ia beragama islam.
Setelah sakit :
Pasien terlihat selalu mengucapkan basmalah sebelum dilakukan tindakan
pengobatan dan ia beragama islam.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Kesadaran Umum : Cukup
b. Kesadaran : Composmetis,
GCS : 15 (E4 M6 V5)
c. Tanda Tanda Vital : TD : 140/100 mmHg
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
S : 37,5 C
d. Pemeriksaan Kepala : bentuk mesochepal, rambut pendek lurus,
beruban dan terdapat bekas operasi 6 tahun yang lalu.
- Mata : simetris, konjungtiva
tidak anemis, isokhor, tidak ada lesi,
fungsi baik.
- Telinga : normal tidak ada
kelainan, bersih dan fungsi baik.
- Mulut dan gigi :mukosa kering, tidak
ada luka, tidak stomatis, normal dan gigi
bersih Nampak ada yang berluban.
- Hidung : normal, tidak ada
luka, tidak ada polip
e. Pemeriksaan Leher : tidak ada luka, bersih, tidak ada pembesaran vena
jungularis dan kelenjar tiroid
f. Pemeriksaan dada : simetris, tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan
- Paru : tidak ada weezhing
- Jantung : batas jantung
normal, iktus cordis terlihat dan terraba
di ICS V, reguler
g. Pemeriksaan Abdomen : supel, timpani, tidak ada nyeri tekan, dan bising
usus 2x/menit, tidak teraba massa.
h. Genetalia : jenis kelamin laki-laki, tidak terpasang DC, tidak
ada kelainan
i. Integumen : tidak ada dekubitus, turgor cukup, ada bekas
operasi dikulit kepala.
j. Ekstremitas : 5 5
5 5
- Atas : terpasang infuse tangan sebelah
kanan, tidak ada edema gerak bebas
- Bawah : gerak bebas, tidak ada lesi dan
edema
6. Pemeriksaan Penunjang
Nama : Tn.S No RM : 00715776
Alamat : Sidanegara 2/2 Tanggal : 07-05-2018 (12.02)
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
HEMATOLOGI
DIFF COUNT
Eosinophil 2 1-2
Basophil 0 0-1
Netrofil segmen\ 78 50-70
Limfosit 15 25-40
Monosit 5 2-5
KIMIA KLINIK
Gula darah sewaktu 106,0 100-500
Cholesterol total 161,0 150,0-200,0
229,0 70,0-140,0
IMUNOLOGI
Typhi O Positif 1/320 Negative
Typhi H Positif 1/320 Negative
Paratyphi A-H Negative Negative
7. Program Terapi
-inf. Assering
- inj. Ranitidine
- inj. mecobalamin
- inj. Citicoline
- inj. Dexamethasone
- inj. Ceftriaxone
B. ANALISA DATA
No Data Fokus Etiologi Problem
1. DS : pasien mengatakan kepalanya Cidera fisik : abses Nyeri akut
nyeri dan rasa nyerinya hilang timbul cerebri
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d Cidera fisik : abses cerebri
2. Konstipasi b.d Ketidakadekuatan toileting
3. Duka cita b.d Kematian orang terdekat : anak
D. INTERVENSI
Hari/Tangg D NOC NIC
al x
Senin I Setelah dilakukan tindakan keperawatan NIC : Managemen nyeri
09 Juli selama 3x24 jam diharapkan masalah (1400) :
2018 nyeri dapat berkurang/hilang dengan - Lakukan
criteria hasil : pengkajian nyeri
NOC : tingkat nyeri (2102) : secara
Indikator Awal Tujuan komprehensif
- Nyeri yang 3 5 termasuk lokasi,
dilaporkan karakteristik, durasi
- Ekspresi 3 5 frekuensi, kualitas
nyeri dan faktor
- Mual 3 5 presipitas
- Observasi reaksi
Keterangan : nonverbal dan
1. Berat ketidaknyamanan
2. Cukup berat - Gunakan teknik
3. Sedang komunikasi
4. Ringan terapeutik untuk
5. Tidak ada mengetahui
pengalaman nyeri
pasien
- Kaji kultur yang
mempengaruhi
respon nyeri
- Evaluasi
pengalaman nyeri
masa lampau
- Evaluasi bersama
pasien dan tim
kesehatan lain
tentang
ketidakefektifan
kontrol nyeri masa
Iampau
- Bantu pasien dan
keluarga untuk
mencari dan
menemukan
dukungan
- Kontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi
nyeri seperti suhu
ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
- Kurangi faktor
presipitasi nyeri
- Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologi, non
farmakologi dan
inter personal)
- Kaji tipe dan
sumber nyeri untuk
menentukan
intervensi
- Ajarkan tentang
teknik non
farmakologi
- Berikan anaIgetik
untuk mengurangi
nyeri
- Evaluasi
keefektifan kontrol
nyeri
- Tingkatkan
istirahat
- Kolaborasikan
dengan dokter jika
ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak
berhasil
Senin II Setelah dilakukan tindakan keperawatan NIC:
09 Juli selama 3x24 jam diharapkan masalah Managemen konstipasi
2018 konstipasi berkurang/hilang dengan
(0450)
criteria hasil :
- Monitor tanda dan
NOC : Pergerakan (0208)
gejala konstipasi
Indikator Awa Tujua
- Monitor bising
l n
usus
- Keseimbangan 3 5
- Monitor feses :
- Berjalan 3 5
frekuensi,
- Bergerak 3 5
konsistensi dan
dengan mudah
volume
- Konsultasi dengan
dokter tentang
Keterangan : penurunan dan
1. Sangat terganggu peningkatan bising
2. Banyak terganggu usus
3. Cukup terganggu - Monitor tanda dan
4. Sedikit terganggu gejala ruptur
5. Tidak terganggu usus/peritonitis
- Jelaskan etiologi
dan rasionalisasi
tindakan terhadap
pasien
- Identifikasi faktor
penyebab dan
kontribusi
konstipasi
- Dukung intake
cairan
- Kolaborasikan
pemberian laksatif
- Pantau tanda-tanda
dan gejala impaksi
- Memantau gerakan
usus, termasuk
konsistensi
frekuensi, bentuk,
volume, dan warna
- Memantau bising
usus
- Konsultasikan
dengan dokter
tentang penurunan /
kenaikan frekuensi
bising usus
- Pantau tanda-tanda
dan gejala
pecahnya usus dan
/ atau peritonitis
- Jelaskan etiologi
masalah dan
pemikiran untuk
tindakan untuk
pasien
- Menyusun jadwal
ketoilet
- Mendorong
meningkatkan
asupan cairan,
kecuali
dikontraindikasikan
- Evaluasi profil obat
untuk efek samping
gastrointestinal
- Anjurkan pasien /
keluarga untuk
mencatat warna,
volume, frekuensi,
dan konsistensi
tinja
- Ajarkan pasieri /
keluarga
bagaimana untuk
menjaga buku
harian makanan
- Anjurkan pasien /
keluarga untuk diet
tinggi serat
- Anjurkan pasien /
keluarga pada
penggunaan yang
tepat dan obat
pencahar
- Anjurkan pasien /
keluarga pada
hubungan asupan
diet, olahraga, dan
cairan sembelit /
impaksi
- Menyarankan
pasien untuk
berkonsultasi
dengan dokter jika
sembelit atau
ìmpaksi terus ada
- Menginformasikan
pasien prosedur
penghapusan
manual dari tinja,
jika perlu
- Lepaskan impaksi
tinja secara manual,
jika perlu
- Timbang pasien
secara teratur
- Ajarkan pasien atau
keluarga tentang
proses pencernaan
yang normal
- Ajarkan pasien /
keluarga tentang
kerangka waktu
untuk resolusi
sembelit
-Belum BAB 3
hari,selama masuk
rumah sakitdan
kesulitan toileting
- berjalan ngliyeng
atau tidak seimbang,
ketidakadekuatan
toileting
O:
-pasien terlihat
menahan nyeri skala
5 memegang kepala,
ekspresi muka
meringis.
- pasien terlihat
belum BAB, sulit
toileting, pasien
hanya tiduran di
tempat tidur
TTV
-TD : 139/99 mmHg
-RR : 20x/menit
-N : 80x/menit
-S : 37,5
-pasien mengatakan
sulit buang air besar
di tempat tidur sebab
ia tidak mampu
toileting
O : pasien terlihat
lebih nyaman
dengan posisi semi
duduk, ekpresi
menahan nyeri
berkurang
-ekspresi nyeri
berkurang, dan tidak
sering menahan
nyeri memegang
kepala serta skala
nyeri berkurang
menjadi 3 setelah
dilakukan relaksasi
dan pemberian
analgesik
III - Melakukan S:
pengkajian tentang -pasien mengatakan
rasa berduka anaknya telah
- Mengali persepsi meninggal dunia 4
klien tentang makna bulan yang lalu
kehilangan dengan riwayat
- Mengali seberapa penyakit leukimea
dalamnya kehilangan -pasien mengatakan
- Mendengarkan kehilangan adalah
masalah klien hal yang bersifat
tentang persepsi tadik dari pencipta
kehilangan mau tidak mau harus
menerimanya
-pasien mengatakan
bisa mengikhlaskan
kehilangan atas anak
nya
- pasien mengatakan
sudah mengiklaskan
tetapi terkadang jika
teringat masih
merasa sedih dan ia
mengatakan selalu
mendo’akan yang
terbaik untuk
anaknya
-pasien mengatakan
sudah bisa BAB
setelah diberi obat
pencahar meski
masih sulit
keluarnya dan belum
bisa toileting karena
kondisi nya masih
ngliyeng saat
berjalan
TTV :
-TD : 130/90 mmHg
-RR : 20x/menit
-N : 80x/menit
-S : 37
-pasien mengatakan
belum BAB lagi
setelah BAB
kemaren
-pasien mengatakan
sudah
mengikhlaskan
anaknya dan focus
pada kesehatannya
saat ini
O:
-pasien terlihat
jarang menampilkan
ekspresi wajah
nyeridan meringis
skala nyeri
berkurang menjadi 2
-pasien terlihat
belum BAB dari
kemaren BAB
terakhir
TTV :
-TD : 120/90mmHg
-RR : 20x/menit
-N : 83x/menit
-S : 37,0
F. EVALUASI
Hari/Tanggal Dx Catatan Perkembangan Paraf
Senin I S : pasien mengatakan nyerinya berkurang setelah
09 Juli 2018 dilakukan tindakan relaksasi dan minum obat analgesic
dan sudah tidak mual
P : lanjutkan Intervensi
-melakuakn tindakan relaksasi dan kolaborasi
pemberian analgesic
Keterangan :
1. Sangat terganggu
2. Banyak terganggu
3. Cukup terganggu
4. Sedikit terganggu
5. Tidak terganggu
P : lanjutkan intervensi
Keterangan :
1. Tidak pernah menunjukan
2. Jarang menunjukan
3. Kadang menunjukan
4. Sering menunjukan
5. Konsisten menunjukan
P : hentikan intervensi
Keterangan :
1. Berat
2. Cukup berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
P : lanjutkan Intervensi
-melakuakn tindakan relaksasi dan kolaborasi
pemberian analgesic
A : masalah teratasi
Indikator Awal Tujuan
- Keseimbangan 5 5
- Berjalan 5 5
- Bergerak dengan 5 5
mudah
Keterangan :
1. Sangat terganggu
2. Banyak terganggu
3. Cukup terganggu
4. Sedikit terganggu
5. Tidak terganggu
P : hentikan intervensi
Keterangan :
1. Berat
2. Cukup berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
P : Hentikan intervensi