Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. TUJUAN
Menentukan kadar vitamin C dengan metode iodimetri

B. DASAR TEORI
Vitamin C atau L-asam askorbat merupakan senyawa bersifat asam dengan rumus
empiris C6H8O6 (berat molekul = 176,12 g/mol). Kegunaan Vitamin C adalah sebagai
antioksidan dan berfungsi penting dalam pembentukan kolagen, membantu penyerapan zat
besi, serta membantu memelihara pembuluh kapiler, tulang, dan gigi (Anggi Pratama, 2011).
Dalam proses analitis, iodin dipergunakan sebagai sebuah agen pengoksidasi(iodimetri ),
dan ion idodida dipergunakan sebagai sebuah agen pereduksi(iodometri). Dapat dikatakan bahwa
hanya sedikit saja substansi yang cukup kuat sebagai unsur reduksi untuk dititrasi langsung
dengan iodin. Karena itu jumlah dari penentuan-perentuan iodimetrik adalah sedikit. (Day, R.A.,
Underwood, A.L., & JR, 2002).
Kelarutan iodida adalah serupa dengan klorida dan bromida. Perak,merkurium(I),
merkurium(II), tembaga(I), dan timbel iodida adalah garam-garamnya yang paling sedikit
larut. Reaksi-reaksi ini dapat dipelajari denganlarutan kalium iodida, KI 0,1 M. Reaksi iodida
padat dengan asam sulfat pekat, iod akan dibebaskan; pada pemanasan, uap lembayung
dilepaskan, yangmegubah kertas kanji menjadi biru. Sedikit hidrogen iodida terbentuk–
inidapat dilihat dengan meniup melintasi mulut bejana, pada mana dihasilkan asap putih-
tetapi kebanyakan darinya mereduksi asam sulfat itu menjadi belerangdioksida, hidrogen
sulfida, dan belerang, yang perbandinganan relatif mereka bergantung pada konsentrasi
reagensia-reagensia (Vogel, 1985)
Iodium akan mengoksidasi senyawa-senyawa yang mempunyai potensial reduksi yang
lebih kecil dibandingkan iodium dimana dalam hal ini potesial reduksi iodum +0,535 volt,
karena vitamin C mempunyai potensial reduksi yang lebih kecil (+0,116 volt) dibandingkan
iodium sehingga dapat dilakukan titrasi langsung dengan iodium.
Deteksi titik akhir titrasi pada iodimetri ini dilakukan dengan menggunakan indikator
amilum yang akan memberikan warna biru kehitaman pada saat tercapainya titik akhir titrasi.
(universitas sumatra utara)

Kadar vitamin C dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :
VI2 : volume titrasi I2 (mL)
Vt : volume total filtrate (mL)
Vf : volume filtrat yang digunakan (mL)
A : kesetaraan I2 dengan vitamin C murni (mgram)
W : massa cuplikan (mgram)

(Farikhah, 2008)
BAB II
METODELOGI PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan


Bahan yang digunakan dalam percobaan ini diantaranya adalah vitacimin, larutan iodium,
larutan H2SO4 1%, dan indicator amilum Alat-alat yang digunakan dalam percoabaan ini
diantaranya buret, labu Erlenmeyer, gelas ukur, gelas kimia, statif & klem, kaca arloji, mortal &
alu, spatula, dan neraca analitik.

B. Metode
Vitacimin dihaluskan dan diambil sebanyak 0,5 gram kemudian dilarutkan dengan 100 mL
aquades. Larutan vitacimin diambil sebanyak 45 tetes kemudian diencerkan dengan 22,5 mL
aquades. Setelah itu ditambahkan H2SO4 1% sebanyak 5 mL dan 6 tetes indicator amilum.
Selanjutnya larutan dititrasi dengan larutan iodium. Catatan : larutan iodium tidak boleh terpapar
cahaya karena itu saat penitrasian buret berisi larutan iodium ditutupi kertas koran.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data Pengamatan

Hasil pengamatan
Vitacimin + aquades Larutan berwarna kuning
Vitacimin + aquades + H2SO4 1% Larutan berwarna kuning (tidak ada
perubahan)
Vitacimin + aquades + H2SO4 1% + Larutan berwarna kuning (tidak ada
indikator amilum perubahan)
Titrasi Larutan berwarna coklat kehitaman
Vitacimin + aquades + H2SO4 1% +
indikator amilum + larutan iodin
(titran)
Volume awal titrasi 28,8 mL
Volume akhir titrasi 30,2 mL
Volume iodin yang digunakan 30,2 mL - 28,8 mL = 1,4 mL

Gambar hasil pengamatan


 Perhitungan

Diketahui:
Molaritas Iodin = 0,1 M
VI2 (volume titrasi I ) = 1,4 mL
Vt (volume total filtrat) = 125 mL
Vf (volume filtrat yang digunakan) = 25 mL
A (kesetaraan I2 dengan vitamin C murni) = 500/1,4 =
357,14 W (massa cuplikan) = 0,5 gram = 500 mgram

Kadar Vitamin C (%) = (1,4 x 100/25 x 357,14) x


100% 500
= 0,00311 %
= 3,11 mgram/100 gram

B. Pembahasan
Penentuan kadar vitamin C dalam percobaan ini dilakukan dengan
menggunakan larutan I2 0,1 M sebagai titran. Sampel yang digunakan saat praktikum
yaitu vitamin yang dijual di pasaran dengan merk dagang vitacimin. Vitamin C atau
asam bersifat larut dalam air dan sedikit larut dalam aseton atau alkohol yang
mempunyai berat molekul rendah. Akan tetapi vitamin C sukar larut dalam pelarut
organic yang pada umumnya dapat melarutkan lemak. Penambahan larutan H2SO4
dan larutan amilum (kanji) yaitu untuk menandakan proses akhir titrasi dengan
membentuk iod-amilum.
Proses titrasi dilakukan sampai larutan dalam erlenmeyer berubah warna
menjadi biru, warna biru yang dihasilkan merupakan iod-amilum yang menandakan
bahwa proses titrasi telah mencapai titik akhir. Akan tetapi, pada praktikum yang
telah dilakukan, tidak terbentuk warna biru yang menandakan titik akhir titrasi. Warna
yang tampak adalah warna coklat kehitaman setelah dititrasi beberpa tetes I2. Hal ini
disebabkan pada kesalahan dalam pembuatan indikator kanji.

Berdasarkan hasil praktikum, volume iodin yang digunakan dalam titrasi 1,4 mL.
Sehingga berdasarkan perhitungan menggunakan rumus maka kadar vitamin C
dalam sampel vitacimin adalah 0,00311 % atau 3,11 mgram/100 gram.
BAB IV
KESIMPULAN

Vitamin C merupakan sekelompok senyawa organik kompleks yang dibutuhkan


oleh tubuh dalam jumlah kecil yang berguna untuk memelihara kesehatan atau menambah
daya tahan tubuh. Dalam menentukan kadar vitamin c menggunakan metode iodimetri.
Pada percobaan ini kadar vitamin C yang terkandung dalam vitacimin sebanyak 0,00311 %
atau 3,11 mgram/100 gram.
DAFTAR PUSTAKA

Anggi Pratama . Aplikasi LabView sebagai Pengukur Kadar Vitamin C dalam Larutan
Menggunakan Metode Titrasi Iodimetri. http://eprints.undip.ac.id/25483/1/ML2F003483.PDF
.2011. Diakses pada tanggal 18 April 2014 pukul 21.20 WIB.

Day, R.A., Underwood, A.L., & JR. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta:
Erlangga.

Farikhah Asiati Zahroh . Pengaruh Penggunaan Daun Alibisia dan Lama Pemeraman Pisang
Kepok Terhadap Kandungan Vitamin C .
http://digilib.uinsuka.ac.id/823/1/BAB%20I,%20V,%20DAFTAR%20PU STAKA.pdf . 2008 .
Diakses pada tanggal 21 April 2014 pukul 21.00 WIB.

Uiversitas sumatra utara


http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29868/4/Chapter%20II.pdf
Diakses pada tanggal 21 April 2014 pukul 21.00 WIB.

Vogel. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta: PT.
Kalman Media Pustaka
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ANALISIS 1
“PENENTUAN VITAMIN C DENGAN METODE IODIMETRI”
PERCOBAAN 8

Dosen Pengampu : Rakhmat Ramdhani Alwie, S.Si

Kelompok Kerja : Astari Hamid 17010008


Dwi Nur Hidayati 17010016
Riska Nurjanah 17010055
Siti Salma 17010063
Anggun Septiani 17010082

Program Studi S1 Farmasi


Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi
Bogor
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Puji syukur milik Allah SWT. Hanya karena izin-Nya


kami dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Tak lupa kami
panjatkan salawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad saw.
beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh insan yang dikehendaki-Nya.
Dalam penyelesaian laporan ini, kami mendapatkan bantuan serta
bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya jika kami
mengucapkan terima kasih kepada.
1. Bapak Rakhmat Ramdhani Alwie, S.Si selaku dosen mata kuliah Praktikum
KFA 1.
2. Orang tua kami yang banyak memberikan semangat dan bantuan, baik moral
maupun spiritual.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Karena itu
kami mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan laporan mendatang. Harapan kami semoga laporan ini bermanfaat dan
memenuhi harapan berbagai pihak. Amin.

Bogor, November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................

DAFTAR ISI ..........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Tujuan.........................................................................................................
B. Dasar Teori................................................................................................ .

BAB II METODOLOGI
A. Alat dan Bahan..............................................................................................
B. Cara Kerja.....................................................................................................

BAB III HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


A. Data Pengamatan .........................................................................................
B. Pembahasan .................................................................................................

BAB IV KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................

Anda mungkin juga menyukai