DISUSUN OLEH :
NIM : E0017039
KELAS : II A
KELOMPOK : I (SATU)
SEM0ESTER III
2018
PRAKTIKUM III
I. TUJUAN
Kedua proses ini selalu terjadi secara bersamaan. Dalam titrasi redoks biasanya
kadar vitamin C metode titrasi redoks yang digunakan adalah titrasi langsung
mempunyai potensial reduksi yang lebih kecil daripada iodium sehingga dapat
dilakukan titrasi langsung dengan iodium. Pendeteksian titik akhir pada titrasi
akan memberikan warna biru pada saat tercapainya titik akhir (Gandjar, dkk.,
2007).
vitamin yang paling sederhana. Sifat vitamin C adalah mudah berubah akibat
oksidasi namun stabil jika merupakan kristal (murni). mudah berubah akibat
yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Vitamin C juga mempunyai peranan yang
carnitine, terlibat dalam metabolism kolesterol menjadi asam empedu dan juga
2007).
aktifitas antioksidan dua kali lebih kuat dari beta karoten (Wahyuni, dkk.,
2008).
inhibitor. Kristal asam askorbat ini memiliki sifat stabil di udara, tetapi cepat
dkk., 2000).
4. Membuka tempat berisi vitamin C sebab oleh udara akan terjadi oksidasi
ALAT
- Buret
- Gelas beaker
- Gelas ukur
- Erlemeyer
- Pipet tetes
- Alumuniun foil
BAHAN
- I2 0,1 N
- Aquadest
- Na2S2O3 0,1 N
- Indikator kanji
- Vitamin C
- H2SO4 encer
IV. CARA KERJA
25 ml I2
HASIL
o Diambil 5ml
tua)
HASIL
V. HASIL
→duplo (2x)
1 PERCOBAAN 1
bebas CO2
- - Diambil 5ml
TAT
2 PERCOBAAN 2
bebas CO2
- - Diambil 5ml
TAT
*KONVERS
Kadar vitamin c
14,2
= .100 %
20
= 0,71 .100 %
= 71 %
Pembakuan iodium 0,1 N
1 - 25 ml I2
TAT
NI . VI = N2 ,V2
NI , 10 = 0,1 . 2,15
NI . 10 = 0,215
0,215
NI = 10
NI = 0,0215
0,0215 N X 10
= 0,215 N
VI. PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini kita telah melakukan praktek yang berjudul
Vitamin C adalah salah satu vitamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia.
yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Vitamin C juga mempunyai peranan yang
carnitine, terlibat dalam metabolism kolesterol menjadi asam empedu dan juga
tiosulfat, arsenat dengan menggunakan larutan iodin baku. Jika titrasi terhadap
percobaan ini untuk kadar-kadar zat oksidator secara langsung, seperti kadar
yang yang terdapat pada serbuk vitamin c. Indikator yang umum digunakan
suatu larutan kanji. Warna yang terjadi biru tua hasil reaksi I2 . titrasi iodimetri
dilakukan dalam keadaan netral , maka iodin dapat mengalami reaksi
sebagai indikator :
titik ekuivalen.
ml I2 diencerkan dalam labu ukur 100 ml dan diambil 10 ml, kemudian dititrasi
dengan N2S2O3 0,1 N, setelah selesai dititrasi kemudian ditambah 5 tetes kanji
(warna coklat menjadi biru) dan dititrasi kembali dengan N2S2O3 0,1 N sampai
warna biru hilang menjadi bening. percobaan ini dilakukan sebanyak 2x . pada
percobaan 1 berubah warna pada volume 2ml dan pada percobaan 2 pada
ditambah 50ml H2O bebas CO2 ( warna putih keruh ) kemudian ditambah 12,5 ml
H2SO4 encer , diambil 5ml . 5ml tersebut ditambah 1ml indicator dan dititrasi
diantaranya :
- Oksigen eror, terjadi jika dalam larutan asam , maka oksigen dari
- Larutan kanji yang sudah rusak akan memberikan warna violet yang
akhir
yodium.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Helmi, Vivi Delvita, dan Almahdy A., 2007, Pengaruh Pemberian Vitamin
Gandjar, Ibnu G. dan Abdul Rohman, 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka
Indonesia.
Safaryani, Nurhayati, Sri Haryanti, dan Endah Dwi Hastuti, 2007, Pengaruh Suhu
(Brassica oleracea L), Buletin Anatomi dan Fisiologi, Vol. XV, No. 2,
Semarang.
Surabaya.
Wahyuni, Sri Raharjoe Asj’ari, dan Ahmad Hamim sadewa, 2008, Kajian