Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANALITIK

Penetapan Kadar Vitamin C pada Kulit Lemon

Oleh :

Rinaldy Josua Fenro


18734025

TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA INDUSTRI


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
I. Judul Praktikum

Adapun judul praktikum kali ini yaitu “Penetapan Kadar Vitamin C pada
Kulit Lemon.

II. Tujuan
1. Mengetahui kadar vitamin C secara umum yang terkandung di dalam
buah lemon.
2. Mengetahui cara melakukan metode analisis kuantitatif, khususnya
analisis volumetri.

III. Dasar Teori


III.1Iodium (I2)
I2 termasuk zat padat yang sukar larut dalam air, di mana kelarutannya
sebesar 0,0013 mol/ L pada suhu 25o C, tetapi sangat mudah larut dalam
larutan KI karena membentuk ion I3- sebagai berikut :

I2 + I- → I3-

Oleh karena itu untuk melarutkan I2 digunakan KI sebagai pelarut.


Larutan I2 ini tidak stabil sehingga perlu dilakukan proses pembakuan
berulang kali.
           
Ketidakstabilan larutan I2 disebabkan oleh (i) penguapan I2, (ii) reaksi I2
dengan karet, gabus, dan bahan organik lain yang mungkin masuk dalam
larutan lewat debu dan asap, (iii) oksidasi oleh udara pada pH rendah;
oksidasi ini dipercepat oleh cahaya dan panas. Oleh karena itu, larutan
sebaiknya di simpan dalam botol coklat yang gelap pada tempat sejuk
serta dihindarkan kontak dengan bahan organik maupun gas pereduksi
seperti SO2 dan H2S.

Iod atau iodium (I2) adalah padatan berkilauan berwarna hitam kebiru-
biruan, menguap pada suhu kamar menjadi gas ungu biru dengan bau
menyengat. Iod membentuk senyawa dengan banyak unsur, tapi tidak
sereaktif halogen lainnya, yang kemudian menggeser iodida. Iod
menunjukkan sifat-sifat menyerupai logam. Iod mudah larut dalam
kloroform, karbon tetraklorida, atau karbon disulfida yang kemudian
membentuk larutan berwarna ungu yang indah. Iod hanya sedikit larut
dalam air.

III.2Titrasi Iodimetri
Titrasi iodometri adalah salah satu titrasi redoks yang melibatkan iodium.
Titrasi iodometri termasuk jenis titrasi tidak langsung yang dapat
digunakan untuk menetapkan senyawa-senyawa yang mempunyai
potensial oksidasi yang lebih besar daripada sistem iodium-iodida atau
senyawa-senyawa yang bersifat oksidator seperti CuSO4.5H2O.

Berbeda dengan titrasi iodimetri yang mereaksikan sample dengan


iodium (langsung), maka pada iodometri, sampel yang bersifat oksidator
direduksi dengan kalium iodida (KI) berlebihan dan akan menghasilkan
iodium (I2) yang selanjutnya dititrasi dengan larutan baku natrium
thiosulfat (Na2S2O3). Banyaknya volume Natrium Thiosulfat yang
digunakan sebagai titran setara dengan banyaknya sampel.

Pada titrasi iodometri perlu diawasi pHnya. Larutan harus dijaga supaya
pHnya lebih kecil dari 8 karena dalam lingkungan yang alkalis iodium
bereaksi dengan hidroksida membentuk iodida dan hipoiodit dan
selanjutnya terurai menjadi iodida dan iodat yang akan mengoksidasi
tiosulfat menjadi sulfat, sehingga reaksi berjalan tidak kuantitatif.
Adanya konsentrasi asam yang kuat dapat menaikkan oksidasi potensial
anion yang mempunyai oksidasi potensial yang lemah sehingga direduksi
sempurna oleh iodida. Dengan pengaturan pH yang tepat dari larutan
maka dapat diatur jalannya reaksi dalam oksidasi atau reduksi dari
senyawa.
Indikator yang digunakan dalam titrasi ini adalah amylum. Amylum tidak
mudah larut dalam air serta tidak stabil dalam suspensi dengan air,
membentuk kompleks yang sukar larut dalam air bila bereaksi dengan
iodium, sehingga tidak boleh ditambahkan pada awal titrasi. Penambahan
amylum ditambahkan pada saat larutan berwarna kuning pucat dan dapat
menimbulkan titik akhir titrasi yang tia-tiba. Titik akhir titrasi ditandai
dengan terjadinya hilangnya warna biru dari larutan menjadi bening.

III.3Asam Askorbat

Asam askorbat umumnya dikenal sebagai vitamin C. Ini merupakan


nutrisi penting bagi manusia, dan diperlukan untuk pertumbuhan, dan
perbaikan jaringan, serta penyembuhan luka. Selain itu asam askorbat
memiliki antioksidan, yang membantu melindungi sel-sel dari unsur-
unsur yang dapat merusak DNA dan meningkatkan fungsi sistem
kekebalan tubuh.

Vitamin C adalah vitamin yang larut dalam air dan sensitif terhadap
panas. Akibatnya, vitamin C tidak disimpan dalam tubuh manusia, dan
dapat hancur selama pengolahan makanan ketika makanan dipanaskan
atau kalengan. Tapi, asam askorbat dapat dimasukkan menjadi makanan
untuk meningkatkan atau pengganti vitamin C yang hilang selama proses
memasak.

Konsumsi harian yang direkomendasikan untuk vitamin C adalah 75


miligram untuk wanita dewasa dan 90 miligram untuk pria. Namun,
perokok memerlukan tambahan 35 miligram setiap hari.
IV. Alat dan Bahan
IV.1 Alat
Adapun peralatan yang digunakan antara lain beaker glass 100 mL, gelas
ukur 100 mL, neraca analitik, spatula, batang pengaduk, buret 25 mL,
klem dan statif, pipet ukur, kaca arloji dan bulp.

IV.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan antara lain ekstrak air lemon (air : lemon
= 1 : 25), indicator amilum 1 %, I2 0,01 N, dan H2SO4 0,01 N.

V. Prosedur Kerja
V.1 Standarisasi I2 0,01 N dengan Na2S2O3 0,1 N
1. 0,6345 gram hablur I2 ditimbang. Kemudian dimasukkan ke dalam
labu takar.
2. KI ditambahkan sebanyak 2 gram dilarutkan dan dicukupkan.
3. Campuran dihomogenkan membentuk larutan kemudian
ditambahkan I2 0,01 N sebanyak 10 mL.
4. Larutan dititrasi dengan Na2S2O3 0,1 N hingga berwarna kuning.
5. Indikator amilum ditambahkan 5 tetes ke labu Erlenmeyer.
6. Larutan dititrasi kembali dengan Na2S2O3 0,1 N sampai berwarna
biru tua.

V.2 Penetapan Kadar Vitamin C


1. 25 mL sampel diencerkan dalam labu takar 250 mL.
2. Dipipet 10 mL sampel tadi lalu dimasukkan ke dalam Erlenmeyer
250 mL.
3. Ditambahkan indicator amilum 1 % sebanyak 1 mL.
4. Larutan dititrasi sampai berubah warna menjadi biru tua dengan
titran I2 0,01 N.
5. Penitrasian dilakukan sebanyak dua kali (duplo).
6. Satu mL I2 0,01 N setara dengan 0,88 mg vitamin C.
VI. Hasil dan Pembahasan
VI.1 Tabel Hasil
6.1.1 Tabel Pengamatan Standarisasi I2 0,01 N dengan Na2S2O3 0,1 N

Volume Volume Larutan Konsentrasi


larutan I2 Na2S2O3 0,1 N Perubahan Warna I2
(mL) (mL) (N)
V Penambaha
V1 V2 rata- Sebelum n Kanji Sesudah
10 rata 0,00575
0,6 0,55 0,57 Kuning Biru Tua Tidak
5 berwarna

6.1.2 Tabel Pengamatan Penentuan Kadar Vitamin C

Volume Volume Larutan I2 Konsentrasi


Lemon 0,00575 N Perubahan Warna Vitamin C
(mL) (mL) (mg)
V
V1 V2 rata- Sebelum Sesudah
10 rata 0,4807
0,85 1,05 0,95 Tidak Berwarna Biru Tua

VI.2 Perhitungan
6.2.1 Standarisasi I2 0,01 N dengan Na2S2O3 0,1 N
Diketahui : VNa2S2O3 = 0,575 mL
N Na2S2O3 = 0,1 N
VI2 = 10 mL
Ditanya : NI2?

Jawab : N Na2S2O3 x VNa2S2O3 = NI2 x VI2


0,1 X 0,575 = NI2 x 10
0,0575
NI2 =
10
NI2 = 0,00575 = 0,01 N

Jadi, berdasarkan analisis dan perhitungan konsentrasi


larutan I2 yang dipakai memiliki konsentrasi 0,01 N.
6.2.2 Penetapan Kadar Vitamin C
Diketahui : VNa2S2O3 = 0,95 mL
Berat Setara = 0,506 mg
FP = 10
VSampel = 10 mL
Ditanya : % Vitamin C?
V Na 2 S 2 O3 x Berat Setara x FP
Jawab : Kadar Vit. C =
V Sampel
0,95 mL x 0,506 mg x 10
=
10 mL
= 0,4807 mg
= 0,0004807 g

bobot vit . C
% Vitamin C = x 100 %
V Sampel
0,0004807 g
= x 100 %
10 mL

= 0,004807 %

Jadi, persentase kadar vitamin c pada kulit lemon


sebesar 0,004807 %.

VI.3 Pembahasan
Setelah melaksanakan praktikum, ada beberapa hal yang perlu dibahas
diantaranya yaitu pada saat melakukan titrasi, jenis buret yang digunakan
yaitu jenis buret basa. Mengapa menggunakan buret basa? Sebab buret
basa hampir sangat umum dipakai dalam titrasi karena cocok untuk
larutan titran yang tidak korosif, di sisi lain Na2S2O3 tidaklah korosif.
Maka dari itu penentuan buret disesuaikan dengan efek yang akan
ditimbulkan ketika larutan titran berkontakan dengan bahan kran buret.
Selain itu mengapa menggunakan indicator Kanji? Sebab indicator kanji
atau amilum atau pati ketika direaksikan dengan Iodida maka terjadi
proses kompleks teradsorbsi yang menyebabkan ion-ion Iodida
menempel pada permukaan pati sehingga mengakibatkan warna
permukaan pati menjadi warna biru. Ketika dalam kondisi titik ekivalen,
penambahan satu tetes Na2S2O3 saja ia akan berubah warna menjadi biru
tua. Nah pada kondisi inilah disebut dengan titik akhir titrasi sehingga
titrasi dihentikan. Banyaknya volume Na2S2O3 yang digunakan untuk
mencapai titik akhir titrasi digunakan sebagai bahan perhitungan
konsentrasi larutan yang akan diketahui konsentrasinya.

VII.Kesimpulan dan Saran


VII.1 Simpulan
1. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh kandungan vitamin C pada
lemon sebesar 0,4807 mg atau 0,004807 %.
2. Titrasi merupakan suatu metode yang bertujuan untuk menentukan
banyaknya suatu larutan dengan konsentrasi yang telah diketahui
agar tepat habis bereaksi dengan sejumlah larutan yang dianalisis
atau ingin diketahui kadarnya atau konsentrasinya.
3. Ketika pati direaksikan dengan Iodida akan membentuk adsorbs
kompleks yang menimbulkan warna biru pada larutan tersebut.
4. Suatu zat yang akan ditentukan konsentrasinya disebut sebagai
“titran” dan biasanya diletakkan di dalam labu Erlenmeyer,
sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai
“titer” atau “titrat”  dan biasanya diletakkan di dalam “buret”.

VII.2 Saran
Selama melakukan pekerjaan apapun di laboratorium baik praktikan,
laboran, teknisi, dan pihak terlibat disarankan mengenakan alat pelindung
diri yang sesuai sebab kita semua mungkin tidak tahu ada saja sekian
ppm bahan kimia yang menguap di sekitar kita. Tak hanya itu, praktikan
diharapkan lebih teliti dan tekun dalam menganalisis suatu sampel.
DAFTAR PUSTAKA

Harijadi, W., 1993, “Ilmu Kimia Analitik Dasar”, halaman 212- 233, PT.
Gramedia, Jakarta.

http://ilmukita98.blogspot.com/2015/02/larutan-iodium-i2.html. Diakses pada


tanggal 23 April 2019.
http://artikelteknikkimia.blogspot.com/2011/12/larutan-i2-larutan-iodium.html.
Diakses pada tanggal 23 April 2019.
https://budisma.net/2016/06/perbedaan-asam-askorbat-dan-asam-sitrat.html.
Diakses pada tanggal 23 April 2019.
http://www.catatankimia.com/titrasi-iodometri/. Diakses pada tanggal 23 April
2019.
LAMPIRAN

Peralata Gelas yang Digunakan

Pengukuran volume campuran sampel


Gambar kiri : kondisi sampel sebelum di titrasi , Gambar Kanan : warna
sampelsetelah dititrasi dengan Na2S2O3.

Anda mungkin juga menyukai