Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut National Cancer Institute (2010),kandung kemih adalah organ

berongga di abdomen bagian bawah. Kandung kemih menyimpan urin; cairan limbah

yang di hasilkan oleh ginjal. Kandung kemih adalah bagian dari saluran kencing. Urin

lewat dari setiap ginjal menuju ke kandung kemih malalui selang panjang yang di sebut

ureter. Urin meninggalkan kandung kemih melalui uretra untuk kemudian di keluarkan

dari tubuh. Dinding kandung kemih memiliki tiga lapisan jaringan, yakni inner, middle,

dan outer. Sel – sel lapisan kandung kemih dapat berkembang abnormal dan

menyebabkan kanker kandung kemih. Kanker dimulai dari sel dan menghambat

penyusunan jaringan, dimana jaringan menyusun kandung kemih dan organ lain di

dalam tubuh.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah defenisi dari penyakit kanker kandung kemih?

2. Apa etiologi dari penyakit kanker kandung kemih?

3. Jalaskan patofisiologi penyakit kanker kandung kemih?

4. Bagaimana manifestasi klinis dari penyakit kanker kandung kemih?

5. Apa saja pemeriksaan penunjang penyakit kanker kandung kemih?

6. Apa komplikasi dari penyakit kanker kandung kemih?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui defenisi dari penyakit kanker kandung kemih

2. Untuk mengetahui etiologi dari penyakit kanker kandung kemih

3. Untuk mengetahui patofisiologi penyakit kanker kandung kemih

4. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari penyakit kanker kandung kemih


5. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang penyakit kanker kandung kemih

6. Untuk mengetahuikomplikasi dari penyakit kanker kandung kemih


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Kanker kandung kemih adalah kanker nonagresif yang muncul pada lapisan

sel transisional kandung kemih. Kanker ini sifatnya kambuh. Dalam kasus yang lebih

sedikit, kanker kandung kemih ditemukan menginvasi lapisan lebih dalam dari jaringan

kandung kemih. Dalam kasus ini, kanker cenderung lebih agresif. Paparan zat kimia

industri (cat, tekstil), riwayat penggunaan cyclophosphamide, dan merokok

meningkatkan resiko kanker kandung kemih (Nursalam & Batticaca, FB. 2009).

Kebanyakan kanker kandung kemih merupakan pertumbuhan papiloma di urotelium

kandung kemih, meskipun pertumbuhan ini dapat menyebar ke dinding kandung kemih.

Kanker kandung kemih adalah neoplasma yang paling sering terjadi di saluran kemih,

dilaporkan mendekati angka 3% dari semua kematian yang disebabkan oleh kanker.

Kanker ini paling sering muncul pada orang-orang di usia tahun. Kanker kandung

kemih juga muncul 2 3 kali lebih sering pada pria daripada wanita meskipun angka

kejadian pada wanita juga meningkat. Kanker ini sekarang menjadi urutan nomor 5 dari

kanker yang paling sering terjadi pada pria dan menjadi urutan 10 dari kanker yang

paling sering terjadi pada wanita

B. Etiologi

Proses penyakit dari kanker kandung kemih memiliki beberapa kemungkinan

penyebab. Diperkirakan terdapat korelasi yang sangat kuat antara merokok dengan

kejadian kanker kandung kemih. Paparan industri terhadap zat – zat dan kodisi tertentu

juga dapat menyebabkan kanker kandung kemih. Periode laten dari paparan industri

dapat terjadi hingga 20 – 45 tahun. Percobaan untuk menghubungkan konsumsi kopi

dan kanker kandung kemih menghasilkan penemuan yang berlawanan. Kontroversi lain
menghubungkan pemanis buatan dengan kejadian kanker kandung kemih meskipun

peneliti terbaru tidak menemukan peningkatan secara signifikan. Muttaqin, A & Sari,K

(2011). Kanker kandung kemih memiliki beberapa faktor etiologi termasuk interaksi

antara latar belakang genetik dan faktor lingkungan dan merokok adalah faktor resiko

utama pemicu kanker kandung kemih karna rokok mengandung swejumlah xenobiotics

termasuk oksidan dan radikal bebas, hingga asap rokok dapat menurunkan serum dan

folat sel darah merah dalam darah. Faktor – faktor yang beresiko dapat menimbulkan

kanker kandung kemih yaitu :

1. Merokok

2. Bahan – bahan kimia di tempat kerja

3. Riwayat kanker kandung kemih

4. Pengobatan kenker tertentu

5. Arsenik

6. Riwayat keluarga dengan kanker kandung kemih

7. Infeksi

C. Patofisiologi

Keganasan yang terjadi pada kandung kemih ini kebanyakan menyerang pada

sel epitel transisional kandung kemih. Perubahan (mutasi gen) pada kandung kemih

melibatkan zat – zat karsinogen yang di dapat dari lingkungan seperti tembakau,

aromatik amina, arsen ; faktor resiko lain yang mempengaruhi proses pertumbuhan sel

kanker pada kandung kemih diantaranya : genetik dan riwayat penyakitkandung kemih

sebelumnya. Wilkinson, Judith M. 2011)

Karsinoma kandung yang masih dini merupakan tumor superficial. Tumor ini

lama – kelamaan dapat mengadakan infiltrasi ke lamina propia, otot dan lemak

perivesika yang kemudian menyebar langsung ke jaringan sekitarnya.


D. Manifestasi Klinis

Kanker kandung kemih dapat menyebabkan beberapa gejalah seperti berikut:

(National Cancer Institute 2010)

1. Terdapat darah dalam urin (urine terlihat seperti berkarata atau merah

gelap).

2. Adanya dorongan mendesak untuk mengosongkan kandung kemih tanpa

ada hasil

3. Harus mengosongkan kandung kemih lebih sering dari biasanya

4. Adanya dorongan untuk mengosongkan kandung kemih tanpa ada hasil

5. Merasa perlu berusaha keras saat mengosongkan kandung kemih

6. Merasa nyeri saat mengosongkan kandung kemih

E. Pemeriksaan diagnostik

1. Pemeriksaan laboratorium (purnomo 2011)

a. Urinalisis

- Maskroskopik dengan menilai warna, bau, dan berat jenis urine.

- Kimiawi meliputi pemeriksaan derajat keasaman/pH, protein, dan

gula dalam urine.

- Mikroskopik mencari kemungkinan adanya sel – sel, cast

(silinder), atau bentukan lain di dlam urine.

b. Pemeriksaan darah

1. Darah rutin

Pemeriksaan darah rutin terdiri atas pemeriksan kadar hemoglobin

2. Faal ginjal
Beberapa uji faal ginjal yang sering diperiksa adalah pemeriksan

kadar kreatinin, kadar ureum atau BUN (blood Urea Nitrogen),

3. Faal hepar

Pemeriksaan faal hepar ditujukan untuk mencari adanya metastase

tumor kandung kemih

c. Kultur urine

d. Hostopatologi

e. Sitologi

2. Pemeriksaan radiologi

a. Foto polos abdomen

b. USG

c. Sitoskopi

F. Penatalaksanaan

1. Tindakan konservatif

Irigasi kandung kemih adalah tindakan mencuci kandung kemih dengan cairan

yang mengalir. Tindakan ini dilakukan untuk mempertahankan kepatenan kndung

kemih.

2. Tindakan invasive minimal

Tindakan yang pertama dilakukan untuk mengatasi kanke kandung kemih adalah

dengan TURB. Setelah itu dilanjutkan dengan irigasi atau diversi urine baik

secara sementara ataupun permanen

3. Pembedaan untuk kanker kandung kemih (Cancer Treatment Cancer Of America

2013)
Pembedaan biasanya pilihan pengobatan pertama untuk tahap awal kanker

kandung kemih karena tumor memiliki kemungkinan tidak menyebar ke area lain

dari tubuh.

G. Komplikasi

Komplikasi dari kanker kandung kemih bisa merupakan akibat dari pengobatan (missal:

operasi) dan bisa merupakan akibat dari terganggunya. (Carpenito, LJ 2009).

1. Retensi urin akut

Ketidakmampuan dalam mengeluarkan urine sesuai dengan keinginan sehingga

urine yang terkumpul di buli – bulimelampaui batas maksimal

2. Hydronephrosis

Pembesaran satu atau kedua ginjal yang disebabkan oleh terhalangnya aliran urine

3. Infeksi

Bisa terjadi akibat penatallaksanaan diversi urine, dimana terdapat lubang stoma

yang rentan terhadap kuman yang dapat menyebabkan infeksi.


BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Anamnesa

- Identitas pasien( data demografi)

Data demografi pasien meliputi : nama, alamat, jenis kelamin, usia, pekerjaan,

- Keluhan utama

Keluhan yang paling lazim di dapatkan adalah adanya darah pada urine

(hematuria). Hematuria mungkin dapat dilihat dengan mata telanjang (gross),

tetapi mungkin pula hanya terlihat dengan bantuan mikroskop.

- Riwayat penyakit sekarang

Mendeskripsikan secara kronologis tentang perjalanan penyakit pasien mulai

dari awal mula sakit sampai dibawa ke rumah sakit

- Riwayat penyakit dahulu

Pasien memiliki riwayat kesehatan seperti infeksi atau iritasi saluran kemih

atau gangguan berkemih seperti hematuria dan disuria

- Riwayat penyakit keluarga

Berhubungan dengan riwayat kanker dalam keluarga seperti kanker prostat,

kanker ginjal, dan lain – lain


2. Pemeriksaan fisik

a. Keadaan umum pasien ( tanda – tanda vital )

b. Kesadaran pasien

c. Pemeriksaan Head to toes

- Kepala : normal

- Mata : -

- Inspeksi : konjungtiva anemis

- Hidung : normal

- Dada & axila : normal

- Pernafasan : normal

- Sirkulasi jantung : terjadi peningkatan aliran darah ke kandung kemih

karena proliferasi sel meningkat

- Abdomen :

inspeksi : hematuria

palpasi : teraba ada massa pada daerah suprasimfisis

- Ekstremitas (integumen & muskuluskletal):

Inspeksi : kemerahan / iritasi dapa daerah genitalia.

Palpasi : tugor kulit jelek, kulit tampak pucat

B. Diagnosa keperawatan

1. Gangguan eliminasi urine

2. Nyeri akut

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi

Kriteria hasil (Noc) (Nic)

1. Gangguan eliminasi urine Setelah dilakukan tindakan - Tentukan apakah akan

berhubungan dengan retensi selama 2 x 24 jam pasien melakukan irigasi terus


urine, diuria, nokturia. dapat mengontrol dorongan menerus atau berkala

Domain 3, kelas 1, 00016. untuk berkemih dengan - Jelaskan tindakan yang

Batasan Karakteristik kriteria skala 5: akan dilakukan kepada

 Anyang – anyangan pasien

 Disuria - Siapkan peralatan irigasi

 Inkontinensia urine yang steril

 Retensi urine - Bersihkan sambungan

 Sering berkemih kateter atau ujungnya

dengan kapas alkoho

- monitor dan pertahankan

kecepatan aliran yang

tepat

2. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan - Gunakan pendekatan

dengan supresi sel saraf keperawatan selama 2 x 24 yang tenang dan

akibat pembesaran jam pasien dapat mengontrol menyakinkan

karsinoma pada kandung rasa nyerinya, dengan - Berikan objek yang

kemih. Domain 12, kelas 1, karakteristik skala 5 : menunjukkan perasaan

00132.  Mengenali kapan nyeri aman

Batasan Karakteristik terjadi - Kontrol stimulasi untuk

 Dilatasi pupil  Menggunakan tindakan kebutuhan klien secara

 Ekspresi wajah nyeri pencegahan tepat

(mis, mata kurang  Mengenali ap yang terkait - Kaji untuk tanda verbal

bercahaya, tampak dengan gejalah nyeri dan non verbal

kacau, meringis dll) kecemasan

 Sikap melindungi rasa


nyeri
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Vesica urinaria terletak tepat di belakang os pubis di dalam rongga pelvis.

Pada orang dewasa, kapasitas maksimum vesika urinaria sekitar 500 ml. Miksi

merupakan refleks sederhana dan terjadi bila vesica urinaria mengalami peregangan.

Pada orang dewasa peregangan sederhana ini dihambat oleh aktivitas cortex cerebri

sampai waktu dan tempat untuk miksi tersedia. Kanker kandung kemihmengacu pada

tumor ganas dari mukosa kandung kemih, merupakan tumor ganas yang paling sering

terjadi. Faktor resiko dari kanker kandung kemih antara lain faktor keturunan, merokok,

dan faktor lingkungan seperti paparan radiasi dan zat kimia.

B. Kesimpulan

Diharapkan melalui askep ini pembaca mampu mengerti tentang defenisi,

etiologi, patofisiologi, manifestasi, dan komplikasi. Sehingga sedikit bisa menambah

pengetahuan pembaca, disamping itu kami mengharapkan saran dan kritikan dari para

pembaca agar kami bisa berorientasi lebih baik pada askep ini selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Wilkinson, Judith M. (2011) Buku Saku Diagnosa Keperawatan : Diagnosa NANDA,

Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC. Edisi 9. Jakarta : EGC

Nursalam & Batticaca, FB. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan

Sistem Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika. Hal 120 – 121

National Cencer Institute (2010). What You Need To Know TM Bladder Cancer. Rockville:

U.S. Departement of Health and Human Services.

Muttaqin, A & Sari,K (2011). Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan.Jakarta :

Salemba Medika. Hal : 218 – 129

Carpenito, LJ (2009). Diagnosis Keperawatan Aplikasi Pada Praktik Klinis Edisi 9. Jakarta :

EGC

Anda mungkin juga menyukai