Anda di halaman 1dari 11

MEREK AQUA GUGAT MEREK AQUARIA

MAKALAH HUKUM BISNIS


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah Hukum Bisnis
Strata-1 jurusan Manajemen
Disusun oleh :
1. Milam Werdiningtyas 16.22.1792
2. Riska Anggraini 16.22.1822
3. Tri Ella P. 16.22.1862
4. Anggi Wiyani Putri 16.22.1912
5. Jesica R. 16.22.1826
6. Fitrian Adi Utama 16.22.1830
7. Aulia Rakhmasari 16.22.1788
8. Nuri Handoyo 16.22.1834
9. Suji Atmantoro 16.22.1910
10. M. Shodikin 16.22.1818
11. Martini 16.22.1842
12. Agung Widiyanto 16.22.1778
13. Frendika Dwi Utomo 16.22.1844
14. Mudji Laksono 16.22.1902
15. Didik Winarno 16.22.1872
16. Asri Mahendra 16.22.1852

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DHARMAPUTRA


SEMARANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan
rahmat, taufik, sertahidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
dengan judul AQUA GUGAT AQUARIA. Makalahini kami susun untuk
melengkapitugas Mata Kuliah Etika Bisnis untuk kami laporkan kepada dosen
pembimbing kami.

Makalah Etika Bisnis ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Oleh karena itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada Dosen pembimbing kami Batista Sufa Kefi SE, MSi. Selaku Dosen
pembimbing Mata Kuliah Etika Bisnisdan semua pihak yang telah berkontribusi
dalam penyusunan laporan ini.
Disamping itu kami mengharapkan suatu saran yang bersifat membangun
sehingga dapat mengetahui kekurangan, kesalahan ataupun kelalaian penyusun
dalam menyusun Makalah ini. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat sekaligus
menjadi acuan dan pedoman bagi kita semua.
Semarang, 6 Januari 2020
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................... 1


1.1 Latar Belakang ........................................................... 1-5
1.2 . . . . . . . . . . . . . . ................................................................... 5-6
1.3 Persoalan/ Permasalahan ............................................... 6-7
1.4 Rumusan Masalah ........................................................... 8

BAB II PEMBAHASAN ........................................................... 9


2.1 Kajian Teori ........................................................... 9
2.1.1 Merek ........................................................... 9
2.1.2 ................................... 10-12
2.1.3 ........................................................... 12-13
2.1.4 .................................. 13-15
2.2 Kajian Fenomena di Lapangan ................................... 16-20

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan ....................................................................... 20
3.2 Saran ................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA …………….……………………………….. 22


BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Produksi air minum dalam kemasan sepanjang tahun ini diperkirakan
mencapai 13,7 miliar liter atau tumbuh 7,03% dibandingkan dengan produksi
pada 2009 sebesar 12,8 miliar liter. Ketua umum asosiasi perusahaan air minum
dalam kemasan ( Aspadin ) Hendro Baroeno mengalahkan industri air minum
dalam kemasan ( AMDK ) berpeluang untuk tumbuh setiap tahun. Pada 2005,
jelasnya, produksi air kemasan hanya mencapai 8,8 miliar liter. Dia menjelaskan
pertumbuhan industri air kemasan pada tahun ini sejalan dengan kencangnya
pertumbuhan di industri makanan dan minuman. Pada tahun ini kementrian
perindustrian memperkirakan pertumbuhan industri makanan mencapai 8%-9%.
Aqua adalah sebuah merek air minum dalam kemasan, yang diproduksi oleh
Aqua Golden Mississipi di indonesia sejak tahun 1973. Selain di indonesia, Aqua
juga dijual di Singapura. Aqua adalah mark AMDK yang penjualannya terbesar
di Indonesai, dengan 14 pabrik yang memproduksi aqua.
Sejak tahun 1998, aqua sudah dimiliki pula oleh perusahaan multinasional dari
perancis, danone, hasil dari penggabungan Aqua golden mississipi dengan
danone, AQUA (yang berada dibawah naungan PT Tirta Investama) didirikan
oleh Tirto Utomo, warga asli wonosobo yang setelah keluar bekerja dari
pertamina mendirikan usaha air minum dalam kemasan (AMDK).

Pasar telah dibanjiri berbagai jenis barang yang diproduksi masaal, akibatnya
konsumen pun menghadapi terlalu banyak pilihan produk. Namun, sayangnya
informasi tentang kualitas-kualitas produksi yang ada di pasaran sangat minimum
sekali. Dalam kondisi ini seperti itu, produsen harus punya keahlian untuk
memelihara, melindungi, dan meningkatkan kekuatan mereknya sebab pada saat
brand equity sudah terbentuk, maka ia akan menjadi aset yang sangat berharga
sekali bagi perusahaan.

Simamora (2001 : 66), mengatakan brand equityadalah kekuatan merek atau


kesaktian merek yang memberikan nilai kepaa konsumen. Dengan brand equity,
nilai total produk lebih tinggi dari nilai produk sebenarnya secara obyektif. Ini
berarti, bila brand equity-nya tinggi, maka nilai tambah yang diperoleh konsumen
dari produk tersebut akan semakin tinggi pula dibandingkan merek-merek produk
lainnya.

Merek menurut Wiranto Dianggoro yang dikutip isan budi Maulana (2000)
mengatakan mark sebagai tanda pengenal dan tanda pembeda akan dapat
menggambarkan jaminan kepribadian (individuality) reputasi barang dan jasa
hasil usahanya sewaktu diperdagangkan. Karena disatu sisi produsen, mark
digunakan sebagai jaminan nilai hasil produksi khususnya mengenai kualitas
pemakaiannya. Dari sisi pedagang, mark digunaka sebagai promosi barang
barang dagangannya untuk promosi guna mencari dan meluaskan pasar. Dari sisi
konsumen, mark digunakan untuk pilihan-pilihan barang yang akan dipilih.

Pasal 1 UU no 15 Thn 2001 mark adalah tanda yang di lekatkan pada suatu
produk yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan
warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang mempunyai pembeda dan
digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa. Peran merk disamping
sebagai tanda yang dikenal konsumen sebagai jaminan bagi kualitas barang atau
jasa yang menunjukan asal barang. Merk telah digunakan sejak ratusan tahun
untuk memberikan tanda dari prodak yang dihasilkan dengan maksud
menunjukan asal usul barang. Merk dan sejenisnya dikembangkan oleh para
pedagang sebelum adanyan di Industrialisasi.

BAB II PERMASALAHAN

Berdasarkan uraian latar belakang diatas PT Aqua Golden Mississipi merasa


pesaingnya melakukan tindakan membonceng repustasinya dengan cara memirip-
miripkan mereknya berupa pencantuman merek Aquaria.

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana cara PT AQUA GOLDEN MISSISSIPI dalam menghadapi


kompetitor yang membonceng reputasi melalui nama.
2. Bagaimana pandangan hukum terhadap kasus PT Aqua golden Mississipi.

TUJUAN PEMBAHASAN

Mengetahui hukum atau peraturan mengenai memirip-miripkan merek suatu


produk.
BAB III PEMBAHASAN

Memposisikan diri sebagai market leader di bisnis air minum, ternyata tidak
begitu saja membuat perusahaan ini dapat melenggang dengan tenang. Seperti
peribahasa, “Besar Kapal, Besar Gelombang”, itulah yang sedang dirasakan PT
Aqua Golden Mississipi, Tbk yang mempunyai merek dagang AQUA akhir-akhir
ini.

Meskipun bukan hal yang baru, bagi perusahaan yang sudah diakuisisi oleh
Danone Internasional, mengatasi sesama pemain air minum yang senangnya
mendompleng brand perusahaan, memang perlu ekstra kerja keras. Bagaimana
tidak, walaupun diakui Willy Sidharta, Vice President Industrial PT Tirta
Investama, member of The Aqua Group, bahwa keberadaan mereka tidak sampai
mengganggu kinerja perusahaan, tetap saja untuk ke depannya hal itu kalau tidak
segera ditangani akan mengganggu juga. Maka, wajar saja, jika pada akhirnya,
gugatan-gugatan terbaru untuk para pemain air minum yang menggunakan kata
“Aqua” terus digulirkan.

Setelah berhasil menyeret Aquaria, Club Aqua, Qua-qua, dan berapa merek
lainnya yang dianggap memiliki kemiripan dan telah dijatuhi putusan pengadilan,
kali ini Aqua kembali melayangkan gugatannya ke beberapa perusahaan yang
menurut mereka masih senang membonceng nama mereka. Di antara nama-nama
merek yang masuk ke Pengadilan Niaga, Jakarta Pusat, merek air minum
“Vianaqua” dan “Indoqua” akhirnya harus juga merasakan gugatan dari sang
Giant. Begitu juga dengan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
Republik Indonesia, sebagai lembaga yang mengeluarkan izin merek.

Bagi perusahaan yang menguasai pangsa pasar lebih dari 50% ini, putusan
Mahkama Agung RI dalam perkara merek Aqua yang dijadikan yurisprudensial
tetap, telah memberikan perlindungan hukum atas merek Aqua. Berdasarkan
kutipan surat gugatan yang dilayangkan Prof. Mr. Dr. S. Gautama & Associates
sebagai wakil PT Aqua Golden Mississipi Tbk. ke pengadilan niaga tertanggal 19
November 2002, setiap pemakaian merek oleh pihak lain yang menggunakan
tambahan kata Aqua dianggap tidak memiliki itikad baik dalam berbisnis. Hal itu
menunjukkan Aqua yang sudah dikenal luas oleh masyarakat konsumen
Indonesia, “bagi klien kami, merek air minum yang ada qua-quanya sama saja
mendompleng”. Tutur Udeng Mulyar, salah satu kuasa hukum penggugat. Lebih
lanjut Udeng merasa bahwa merek Aqua merupakan merek terkenal yang sudah
dikenal secara luas oleh masyarakat konsumen Indonesia sejak tahun 1973 dan
keberadaannya dilindungi oleh Undang-Undang No. 15 Tahun 2001.
Untuk itu, kliennya merasa keberatan terhadap pendaftaran merek No. 462059
Vianaqua dan juga Indoqua dengan nomor pendaftaran merek 372203 yang
sama-sama menggeluti bisnis air minum. Sebagai tindak lanjut, Aqua meminta
pengadilan untuk membatalkan atau setidak-tidaknya menyatakan batal
pedaftaran merek Indoqua dan Vianaqua serta meminta Direktorat HAKI mau
tunduk dan taat pada putusan pengadilan, yaitu dengan mencoret pendaftaran
merek keduannya.

Motivasi Bisnis

Masalahnya apakah gugatan ini semata-mata didasari oleh persoalan hukum


belaka? Atau, mungkin gaya menggugat Aqua, yang sepertinya pantang
menyerah ini juga disusupi motivasi bisnis? Sepertinya hal terakhirlah “motivasi
bisnis” yang dilihat oleh kuasa hukum Vianaqua, Yosef Teguh Handaru dari
kantor Bantuan Hukum Unika Atma Jaya. Terlebih-lebih berdasarkan pengakuan
kliennya, pada saat melakukan proses pendaftaran merek perusahaan, mereka
telah mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan Direktorat HAKI. Meskipun
diakuinya pada saat didaftarkan sempat diprotes oleh PT Aqua Golden Mississipi
Tbk. “tapikan akhirnya Dirjen HaKI memberi izin”, elaknya. Maka, wajar jika
Yosef merasa gugatan ini lebih dimotivasi oleh persaingan bisnis, bukan masalah
melanggar hak intelektual. Menurutnya, bisa jadi Aqua merasa gerah dengan
keberadaan perusahaan-perusahaan air minum yang terus menggurita. Apabila
harga produk kliennya bisa dikatakan lebih murah dari produk sang penggugat.

Hal lain, yang juga menjadi perhatian Yosef, kalau mengkaji UU Merek dengan
cermat, maka yang dapat disebut “ merek terkenal” dan mendapat perlindungan
dari UU Merek No. 15 Tahun 2001 sesuai dengan Pasal 6 ayat 1 huruf b UU No.
15 Tahun 2001 adalah merek yang memang sudah disosialisasikan seluas-luasnya
dan juga telah dipromosikan besar-besaran di Negara lain. Sebagaiman yang
tercantum pada pasal tersebut bahwa, “permohonan harus ditolak oleh direktorat
jenderal apabila merek tersebut mempunyai persamaan pada pokoknya atau
keseluruhannya dengan merek yang sudh terkenal milik pihak lain untuk barang
dan/atau jasa sejenis. “Dan hal itu, sepanjang pengetahuan Yosef tidak atau
belum dilakukan Aqua. Jadi, tak seharusnya Aqua menggugat kita”, ujarnya.
Terlebih-lebih, jika menilik darimana merek secara keseluruhan, logo dan
warnanya saja, merek Vanaqua bisa dikategorikan sangat berbeda dengan merek
Aqua.

Menyikapi hal tersebut, Udeng menganggap sah-sah saja kalau mereka merasa
tidak memiliki persamaan merek pada pokok ataupun keselahan dari merek
kliennya. Dan juga sah-sah saja, jika kliennya merasa bahwa ada persamaan
merek antara produk kedua belah pihak. Adapun hasil putusannya sidangnya,
memang sangat tergantung dari sudut pandang manakah sang hakim
menerjemahkan arti dan makna dari sebuah persamaan. “ bisa jadi di mata saya
itu sama, tapi di mata orang lain berbeda”, ujarnya santai. Sedangkan kecurigaan
tentang motivasi di belakang gugatan ini, Udeng merasa wajar saja jika
perusahaan merasa terancam jika ada pesaingnya menggunakan nama merek
yang hampir sama dengan milik, tak terkecuali perusahaan sebesar dan sekaliber
Aqua sekalipun. Hal itu dilakukan sebagai wujud usaha PT Aqua Golden
Mississipi, Tbk. untuk menjaga mereknya.

Sebagaimana yang diungkapkan Willy Sidharta, tindakan hukum yang selama ini
diambil pihak Aqua, lebih didasari oleh wujud perusahaan memberikan
perlindungan bagi para konsumen. Karena menurutnya, masyarakat sering
terkecoh, seolah-olah kalau yang ada qua-quanya merupakan satu perusahaan
dengan Aqua, “Namun itukan banyak, kenapa harus menggunakan yang mirip
dengan kita “, sesalnya. Mewakili salah stu orang kuatnya Aqua, Willy merasa
bahwa sebagai perusahaan go public yang mempunyai tanggung jawab kinerja
perusahaan terhadap pemegang saham, sudah sepatutnya Aqua berusaha untuk
terus menjaga mereknya- hak intelektual property. “inikan milik asset perusahaan
dan kita mesti mempertanggungjawabkan luar dalam”, tukasnya. Apalagi baginya
yang terpenting dalam kasus ini adalah Aqua berhak atas perlindungan hak
intelektualnya yang selama 30 tahun telah dibaginya.

Serahkan Putusan di Pengadilan

Kalau kita berbicara keuntungan finansial yang akan diraih Aqua secara langsung
dari kasus ini, mungkin setiap kasus ini, mungkin hal itu tidak akan ditemukan
secara kasat mata. Tetapi jika memang setiap kasus yang berusaha diselesaikan
oleh Aqua melalui jalur hukum sebagian besar akan dimenangkan mereka, maka
keuntungan ke depannya, yaitu berupa semakin terkikisnya pesaing-pesaing
perusahaan sejenis yang dianggap mendompleng merek perusahaan, akan terbuka
lebar bagi sang penguasa pasar.

Meski demikian, bagi Willy, yang terpenting dari proses ini adalah bagaimana
Aqua berusaha untuk tetap menjaga image brand-nya yang sudah dirintis puluhan
tahun lamanya, karena, sebagai market leader yang kualitas produknya telah
dipercaya oleh masyarakat luas, Willy tidak mau hanya karena beberapa merek
nakal yang sering menyamai merek perusahaan, padahal kualitas produk mereka
belum tentu dapat dipertanggungjawabkan, membuat kepercayaan masyarakat
terhadap produk perusahaan akan semakin memudar. Dan jika memang itu benar-
benar terjadi, malapetaka bagi Aqua.
Untuk itu, Willy optimis, pengadilan akan berpihak kepadanya. Pasalnya, kalau
bercermin pada beberapa kasus belakangan ini, yang telah dilayangkan Aqua dan
sudah ada hasl putusannya, memang lebih banyak dimenangkan oleh
peruahaannya. Apalagi di Negara Indonesia tercinta ini, maslah perlindunga
hukum terhadap hak intelektual, memang sedang digalakkan.

Sedangkan dari pihak tergugat (Vianaqua, Indoqua, dan Direktorat HaKI) pun,
sepertinya sudah mempersiapkan kuda-kuda untuk mempertahankan opini
mereka. Untungnya, dari semua pihak yang bertikai, sama-sama memberikan
kesempatan pada hakim untuk memutuskan kasus ini secara proporsional. “Apa
pun hasil putusannya, kita serahkan pada pihak hakim”, ujar mereka bijak.
(Sumber: Business Low No. 6 Th. 1, Januari 2003.)

Penyelesaian:

1. UU No.15 Tahun 2001 mengenal sistem pendaftaran merek untuk


memberi perlindungan terhadap merek, dalam kasus “ Trik Hukum Aqua
Menghantam Pesaing” tersebut stelsel pendaftaran merek oleh Vianaqua
dan Indoqua dengan No. 462059 dan No. 372203 ?

Sistem konstitutif menekankan bahwa pendaftaran merupakan


keharusan agar dapat memperoleh hak atas merek, sehingga adanya
kepastian hukum untuk mengkondisikan siapa sebenarnya pemilik merek
yang paling utama untuk dilindungi dan juga adanya kepastian hukum
pembuktian, karena didasarkan pada fakta pendaftaran sebagai alat bukti
utama, sehingga tidak menimbulkan kontroversi antara pendaftar pertama
dan pemakai pertama.

2. Melihat dari indikasi perselisihan, sahkah Vianaqua dan Indoqua


memakai “Qua” dan dengan logo yang berbeda untuk produk mereka ?

Tidak, karena dalam kasus ini Vianaqua dan Indoqua menggunakan


kata “Qua” pada mereknya hanya untuk memanfaatkan popularitas Aqua,
sehingga mempermudah promosi produk mereka.

3. Prediksi anda, bagaiman putusan hakim dan apa pertimbangannya


terhadap kasus tersebut, bila gugatan PT. Tirta Investama berhasil, upaya
hukum apa yang sebaliknya dilakukan oleh Vianaqua dan Indoqua ?

Melakukan banding karena Vianaqua dan Indoqua hanya memakai


kata “Qua” dalam produknya tetapi logo mereka tidak memiliki
kesamaan..
BAB IV PENUTUP

A. SIMPULAN

Mahkamah Agung dalam Putusan Kasasi Mahkamah Agung No. 03


1/K/N/HaKL/2003, terhadap pemberian merek yang ada kata “ AQUA” atau
mempunyai persamaan pada pokoknya terhadap merek terkenal "AQUA dan
pemakaian kata "AQUA" dengan kata lain akan menimbulkan kesan seakan-
akan merupakan produk hasil dari PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPI yang
memproduksi air mineral merek terkenal "AQUA. Oleh karena itu merek
Air minum kemasan yang terdapat kata “AQUA” adalah boleh ditolak
berdasarkan Pasal 6 ayat (1) Undang-undang Nomor 15 tahun 200 1 tentang
merek. Putusan Mahkamah Agung RI dalam perkara merek AQUA yang
telah merupakan yurisprudensi tetap telah memberikan perlindungan
hukum atas merek terkenal "AQUA" dengan mempertimbangkan bahwa
pada setiap pemakaian merek dan pihak lain yang mengunakan tambahan
kata "AQUA" dikualifisir ber-Itikad tidak baik karena membonceng pada
ketenaran merek AQUA sebagai merek dagang

B. SARAN

1. Undang-undang Merek Indonesia walaupun telah mengalami


beberapa kali pembaharuan, tetapi masih mengandung beberapa kelemahan
misalnya, di satu sisi tidak mengatur pemalsuan merek terang-terangan
(meniru merek secara keseluruhan) dengan pemalsuan merek secara
tersamar (meniru sama pokoknya).

2. Upaya penegakkan hukum terhadap pelanggaran hukum terhadap


pelanggaran merek, khususnya merek terkenal seringkali masih
menimbulkan kekacauan tersebut ditentukan berdasarkan unsur-unsur
persamaan merek dari merek- merek dan persamaan barang-barang yang
diproduksi, bidang dan hal pemakaian bersaing, tingkat kehati-hatian
konsumen, kebingungan yang aktual, dan maksud untuk menipu.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai