Anda di halaman 1dari 22

PANDUAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

TUBERKULOSIS

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS TUJUH ULU

Jl. H H AZHARI KELURAHAN TUJUH ULU

I
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................. ii
DAFTAR TABEL.......................................................................... iii
DAFTAR BAGAN………………………………………………......... iv
BAB I ..........................................................................................
Definisi........................................................................................ 5
BAB II
RUANG LINGKUP....................................................................... 6
BAB III
TATALAKSANA...................................................................... 7
BAB IV
DOKUMENTASI……………………….…................................ 19
LAMPIRAN..………..…………………………………......................20

II
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Dosis OAT Kategori 1……………………...................................... 6

2. Dosis OAT Kategori 2……………………………........................... 9

3. Skoring system TB Anak………………………............................. 13

4. Dosis OAT TB Anak……………………………….......................... 48

III
DAFTAR BAGAN

Tabel Halaman

1. Alur Diagnosis TB dan TB RO…………………........................... 6

2. Alur Diagnosis TB Anak………………………….......................... 9

3. Alur Investigasi Kontak pada anak yang berkontak dengan

pasien TB sensitive Oat............................................................ 18

4
BAB I

DEFINISI

Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman tuberkulosis
(TB) yang dikenal dengan nama M. tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru,
tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. Penularan terutama sekali secara aerogen.
Pasien TB paru menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet (percikan dahak).
Sumber penularan adalah pasien TB paru BTA postif yang saat batuk, bersin atau berbicara
mengeluarkan droplet (percikan dahak) yang mengandung kuman M. tuberculosis.

Tuberkulosis Sensitif Obat adalah Tuberkulosis yamg disebabkan M. Tuberculosis dan dapat
diobati dengan OAT lini pertama

Tuberkulosis Resisten Obat ( TB RO ) adalah Tuberkulosis yang disebabkan oleh kuman M.


Tuberculosis yang telah mengalami kekebalan terhadap OAT

Multi Drug Resistant Tuberculosis (MDR-TB) atau TBC MDR adalah TBC resistan Obat
terhadap minimal 2 (dua) obat anti TBC yang paling poten yaitu INH dan Rifampisin secara
bersama sama atau disertai resisten terhadap obat anti TBC lini pertama lainnya seperti
etambutol, streptomisin dan pirazinamid.

DOTS (Directly Observed Treatment, Short-course) adalah strategi pengawasan langsung


pengobatan jangka pendek selama enam bulan dengan bantuan PMO (Pengawas Menelan
Obat ) guna mencegah terjadinya putus pengobatan.

BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian Tuberkulosis di


wilayah kerja Puskesmas Tujuh Ulu meliputi

A. Penjaringan tersangka TB

5
1. Secara Aktif : Ketuk Pintu TB, Koordinasi lintas Pogram
2. Secara pasif : penjaringan tersangka TB dalam gedung

B. Penemuan dan Pengobatan dengan Strategi DOTS


1. Penegakan diagnosa Tuberkulosis
2. Pengobatan pasien TB kategori 1 dan 2
3. Pengobatan pasien TB anak
4. Pengobatan pasien TB RO
5. Kolaborasi TB HIV DM

C. Pencegahan penularan
1. Investigasi Kontak serumah pasien TB
2. Pelacakan kasus mangkir / Kontrol PMO
3. Pemberian PPINH pada anak balita
4. Imunisasi BCG pada bayi
5. Penyuluhan Penyakit

BAB III
TATA LAKSANA

Tatalaksana pelayanan program P2 Tuberkulosis Puskesmas Tujuh Ulu yaitu :

A. Penjaringan Terduga Tuberkulosis

 Secara Aktif

1. Tata Laksana Ketuk Pintu Tuberkulosis


a. Petugas membuat jadwal, menyiapkan alat dan bahan.
b. Petugas menemui ketua RTsetempat untuk meminta izin dan menjelaskan
maksud kunjungan.
c. Petugas melaksanakan kunjungan ketuk pintu ke rumah-rumah warga.
d. Petugas memberikan informasi dan membagikan leaflet TB.

6
e. Bila ditemukan warga yang batuk lebih dari 2 minggu maka diberikan pot
sputum untuk di ambil sputum sewaktu.
f. Petugas menjelaskan cara pengambilan dahak
g. Warga terduga TB diberi pot sputum ke dua untuk pengambilan sputum pagi
dan diminta untuk diantar ke puskesmas keesokan harinya dengam membawa
foto copy identitas
h. Petugas mencatat identitas terduga TB
i. Petugas kembali ke Puskesmas
j. Petugas mencatat hasil kegiatan hasil dokumentasi.

2. Tatalaksana Koordinasi lintas program penemuan terduga TB luar Gedung


a. Petugas TB menyiapkan alat dan bahan peraga.
b. Petugas TB mensosialisasikan dan berkoordinasi lintas program dalam
perencanaan kegiatan luar gedung program terkait dalam pertemuan internal
UKM/ Lokakarya Mini Puskesmas.
c. Petugas TB menjelaskan alur penemuan suspek TB kepada penanggung
jawab program terkait
d. Petugas TB mengingatkan kembali kepada penanggung jawab program terkait
saat kegiatan luar gedung berlangsung.
e. Petugas program terkait melaporkan hasil penemuan tersangka TB kepada
penanggung jawab program TB

 Secara Pasif
Tatalaksana penjaringan terduga Tuberkulosis dalam gedung
a) Pasien datang dan menuju meja customer service.
b) Pasien mendaftar di ruang pendaftaran.
c) Pasien masuk ke ruang pemeriksaan umum.
d) Dokter menanyakan keluhan pasien.
e) Jika ditemukan pasien dengan keluhan batuk ± 2 minggu, BB menurun, riwayat dan kontak
erat dengan penderita TB, lansia dengan batuk, DM dengan batuk maka dokter mengirim
pasien ke ruang TB DOTS untuk pemeriksaan sputum
f) Petugas mengisi blanko TB 06 dan TB 05.
g) Petugas menjelaskan prosedur pemeriksaan sputum

7
h) Petugas memberikan pot sputum yang sudah diberi lebel nama dan umur untuk mengambil
sputum sewaktu.
i) Pasien mengambil sputum sewaktu di ruang pembatan preparat
j) Pasien di minta mencuci tangan dan menekan bel.
k) Petugas memberikan pot dahak yang sudah di beri nama dan umur kepada pasien untuk
pengambilan dahak pagi dan meminta pasien mengantarkan pot keesokan harinya.
l) Pasien dipersilahkan pulang dan diinformasikan waktu pengambilan hasil sputum sewaktu.
m) Pasien mengantarkan sputum pagi ke ruang pembuatan preparat dan menekan bel
n) Hasil pemeriksaan sputum berdasarkan pemeriksaan BTA dan TCM.
o) - Hasil sputum BTA(+) TCM (+) / BTA (-) TCM (+) terapi OAT
- Hasil sputum BTA(-) TCM (-) antibiotik selama 2 minggu

B. Pengobatan dengan Strategi DOTS


1. Tatalaksana Penegakan diagnose Tuberkulosis
 Terduga Tuberkulosis dewasa dewasa

a. Pasien datang menuju meja customer service.


b. Petugas memberi masker kepada pasien.
c. Petugas Customer service melaporkan kedatangan pasien kepada petuga TB
d. Petugas TB mendaftarkan pasien ke loket pendaftaran
e. Petugas memanggil pasien ke ruang TB DOTS
f. Petugas menjelaskan hasil pemeriksaan sputum kepada pasien dan keluarga
g. Petugas menjelaskan tentang Tuberkulosis, jenis dan lama pengobatan, efek
samping obat yang mungkin terjadi dan menunjuk PMO
h. Petugas menentukan kategori pasien TB :
 Untuk pasien baru dengan hasil BTA (+) TCM (+) sensitive rifamficyn
ATAU BTA (-) TCM (+) sensitive rifamficyn ATAU BTA (-) TCM (-)
Rongent (-) diberikan pengobatan dengan kategori I.
 Untuk pasien kambuh dengan hasil BTA (+) TCM (+) sensitive rifamficyn
atau BTA (-) TCM (+) sensitive rifamficyn ATAU BTA (-) TCM (-) rongent
(+) di beri OAT dengan kategori II
 Untuk pasien dengan hasil TCM (+) resisten rifampicin maka di rujuk
sesuai tatalaksana rujukan pasien
i. Petugas mengisi formulir dan register TB
j. Petugas menimbang BB dan menentukan dosis OAT

8
k. Petugas menjelaskan adanya dan tujuan pemeriksaan HIV dan BSN
l. Petugas mengisi blangko permintaan tindakan laboratorium dan menyerahkan
kepada peruga laboratorium
m. Petugas laboratorium datang ke ruang TB DOTS dan melakukan tindakan
n. Petugas TB menyampaikan hasil pemeriksaan kepada pasien
o. Peugas TB menyerahkan OAT, formulir TB 02 dan menjelaskan aturan minum
AOT
p. Petugas TB menjelaskan fungsi dan tugas PMO
Q. Pasien diperbolehkan pulang dan diingatkan agar control kembali sesuai jadwal

Bagan 1. Alur Diagnosis TB dan TB Resistan Obat di Puskesmas Tujuh Ulu

Terduga TB

Pemeriksaan klinis dan pemeriksaan


bakteriologis dengan mikroskopis dan/
TCM

Pemeriksaan Mikroskopis
BTA

( - -) (++)

(+-)

Rujuk pemeriksaan TCM TB

MTB Pos. Rif MTB Negatif


MTB Pos. Rif
resistence
sensitif
9

TB Terkontaminasi TB RR Foto Thorak


Pengobatan TB Rujuk ke RS Rujuk ke RS
bakteriologis
Lini 1
 Terduga Tuberkulosis Anak
a. Pasien anak masuk keruang pemeriksaan ( poli umum / poli MTBS )
b. Petugas menganamnesa pasien, mengukur TB dan BB pasien
c. Apabila pasien dengan keluhan batuk 2 minggu atau lebih, dan terdapat gejala
klinis TB maka dilakukan pemeriksaan sputum apabila anak bisa mengeluarkan
sputum
d. Apabila anak tidak bisa mengeluarkan dahak maka di rujuk untuk mendapatkan
pemeriksaan penunjang ( Foto Thoraks atau uji tuberculin )

10
Alur Diagnosis TB Anak

Anak dengan satu atau lebih gejala khas TB:


Batuk ≥ 2 minggu
Demam ≥ 2 minggu
BB turun atau tidak naik dalam 2 bulan sebelumnya
Malaise ≥ 2 minggu
Gejala-gejala tersebut menetap walau sudah diberikan terapi yang adekuat
 

Pemeriksaan mikroskopis/Tes Cepat 
Molekuler (TCM) TB

Positif Negatif Contoh uji tidak diperoleh

Ada akses foto rontgen toraks dan/atau  Tidak ada akses foto rontgen toraks dan 
uji tuberkulin*) uji tuberkulin

Skoring sistem

Skor ≥6 Skor < 6

 Uji tuberkulin (+)  Uji tuberkulin (-) dan 
dan/atau ada kontak  Tidak ada kontak TB 
TB paru**)   paru**) 

   
TB anak 
terkonfirmasi  Ada kontak  Tidak ada/tidak jelas 
bakteriologis TB anak klinis TB  paru**) kontak pasien TB 
paru**)

Observasi gejala selama 2 minggu
Terapi OAT***)

Menetap Menghilang

Bukan TB

11
2. Tatalaksana Pengobatan pasien TB kategori 1 dan 2

a) Pasien TB datang ke puskesmas menuju custumer service


b) Petugas memberikan masker kepada pasien.
c) Petugas CS memberikan TB 02 kepada petugas TB
d) Petugas TB mendaftarkan paisen ke ruang pendaftaran.
e) Pasien menunggu di kursi tunggu pasien tb.
f) Petugas memanggil pasien TB dengan nomor urutan.
g) Petugas mengukur TB, BB,menanyakan keluhan.
h) Petugas mengecek kepatuhan menelan obat.
i) Petugas memberikan OAT sesuai dosis dan obat tambahan sesuai keluhan.
j) Petugas mengisi formulir TB 02 dan buku jadwal pengambilan OAT pasien
k) Petugas memberi tahu petugas kesling untuk konseling kesehatan lingkungan satu kali
selama pengobatan pasien
l) Pasien dipersilahkan pulang dan diingatkan untuk kontrol kembali sesuai jadwal

Dosis paduan OAT KDT Kategori 1: 2(HRZE) / 4(HR)3

Tahap Awal Tahap Lanjutan


Berat Badan
tiap hari selama 56 hari 3 kali seminggu selama 16
RHZE (150/75/400/275) minggu RH (150/150)
30 – 37 kg 2 tablet 4KDT 2 tablet 2KDT

38 – 54 kg 3 tablet 4KDT 3 tablet 2KDT

55 – 70 kg 4 tablet 4KDT 4 tablet 2KDT

≥ 71 kg 5 tablet 4KDT 5 tablet 2KDT

Dosis paduan OAT KDT Kategori 2 : 2(HRZE)S / (HRZE) /5(HR)3E3

Tahap Awal Tahap Lanjutan


Berat Badan
tiap hari 3 kali seminggu
RHZE (150/75/400/275) + S RH (150/150) + E(400)
Selama 56 hari Selama 28 hari Selama 20 minggu

30 – 37 kg 2 tab 4KDT 2 tab 4KDT 2 tab 2KDT


+ 500 mg + 2 tab Etambutol

12
Streptomisin inj.
38 – 54 kg 3 tab 4KDT 3 tab 4KDT 3 tab 2KDT
+ 750 mg Streptomisin + 3 tab Etambutol
inj.

55 – 70 kg 4 tab 4KDT 4 tab 4KDT 4 tab 2KDT


+ 1000 mg Streptomisin + 4 tab Etambutol
inj.

≥ 71 kg 5 tab 4KDT 5 tab 4KDT 5 tab 2KDT


+ 1000mg Streptomisin + 5 tab Etambutol
inj.

 Cara melarutkan streptomisin vial 1 gram yaitu dengan menambahkan aquabidest


sebanyak 3,7ml sehingga menjadi 4ml. (1ml = 250mg).

3. Tatalaksana Pengobatan pasien TB anak


a. Pasien TB anak dan keluarga datang ke Puskesmas dan dan diarahkan untuk
menunggu di ruang tunggu poli TB DOTS
b. Petugas memberikan masker kepada pasien
c. Petugas mendaftarkan dan mengambil Rekam Medis pasien di loket
pendaftaran
d. Petugas menimbang BB pasien dan melakukan skoring
e. Petugas memberikan konseling kepada pasien dan keluarga tentang penyakit
f. Petugas memberikan OAT sesuai dosis dan menjelaskan aturan menelan obat
kepada PMO / Keluarga
g. Petugas memberikan obat tambahan sesuai keluhan
h. Petugas mengisi TB 02 dan Rekam Medis pasien
i. Pasien dipersilahkan pulang dan di minta mengambil OAT sesuai tanggal
pengambilan OAT kembali

13
Tabel 1. Skoring sistem TB Anak

Parameter 0 1 2 3 Skor
KontakTB Tidak - Laporan BTA(+)
jelas keluarga, BTA
(-)/BTA tidak
Uji tuberculin Negatif - jelas/tidaktahu
- Positif (≥10 mm
(Mantoux)
atau ≥5 mm pada
imunokompromais)

Berat Badan/ - BB/TB<90% Klinis gizi buruk -


Keadaan Gizi atau atau
BB/U<80%
BB/TB<70%
atau BB/U<60%
Demam yang - ≥2 minggu - -
tidak diketahui
Penyebabnya
Batuk kronik - ≥3 minggu - -
Pembesaran - ≥1 cm, lebih - -
kelenjar dari 1
KGB,tidak
limfekolli, aksila,
nyeri
inguinal
Pembengkakan - Ada - -
tulang/sendi pembengkaka
panggul, lutut, n
falang
Foto toraks Normal/ Gambaran - -
kelainan
sugestif
tidak (mendukung) 14
jelas TB

Skor Total
Dosis OAT KDT pada TB anak

Fase intensif (2 bulan) Fase lanjutan (4 bulan)


RHZ (75/50/150) (RH (75/50)
B
e
r
a
t

b
a
d
a
n
(
k
g
)
6-7 1 tablet 1 tablet

8 - 11 2 tablet 2 tablet

12 - 16 3 tablet 3 tablet

17 - 22 4 tablet 4 tanlet

23 - 30 5 tablet 5 tablet

> 30 OAT dewasa

Keterangan:
R: Rifampisin; H: Isoniasid; Z: Pirazinamid
- Bayi di bawah 5 kg pemberian OAT secara terpisah, tidak dalam
bentuk KDT dan sebaiknya dirujuk ke RS
- Apabila ada kenaikan BB maka dosis atau jumlah tablet yang
diberikan disesuaikan dengan berat badan saat itu
- Untuk anak dengan obesitas, dosis KDT berdasarkan Berat Badan
ideal (sesuai umur). Tabel Berat Badan berdasarkan umur dapat dilihat
di lampiran
- OAT KDT harus diberikan secara utuh (tidak boleh dibelah, dan tidak
boleh digerus)

15
- Obat dapat diberikan dengan cara ditelan utuh, dikunyah/dikulum
(chewable), atau dimasukkan air dalam sendok (dispersable).
- Obat diberikan pada saat perut kosong, atau paling cepat 1 jam
setelah makan

4. Tatalaksana Pengobatan pasien TB RO

a. Pasien TB MDR datang ke puskesmas langsung menuju ruang pelayanan TB.


b. Petugas mengambil nomor antrian dan mengambil rekam medik pasien di ruang
pendaftaran.
c. Petugas mengambil OAT MDR dari apotik dan mencocokkan data pasien
dengan data TB 01 MDR ( paduan dan dosis harian)
d. Petugas mengenakan masker N95 .
e. Petugas memberikan masker kepada pasien, dan mengukur TB dan
menimbang BB pasien (setiap satu bulan)
f. Petugas menanyakan keluhan dan efek samping obat yang dirasakan pasien
dan merasakan konsultasi ke dokter bila ada keluhan.
g. Petugas memberikan OAT tablet untuk di minum dengan pengawasan langsung
, OAT yang belum di minum di simpan oleh petugas.
h. Setelah semua OAT di minum maka petugas melakukan tindakan injeksi IM
sesuai dosis.
i. Petugas mengisi formulir TB 01 dan TB 02 MDR, Pasien diminta
menandatangani absensi pasien TB MDR
j. Petugas mengingatkan pasien untuk kembali keesokan harinya serta
mengingatkan jadwal pasien follow up ke RS
k. Pasien di persilahkan pulang

Adapun peran dari petugas Puskesmas Tujuh Ulu selaku fasyankes satelit
 Sebagai PMO dalam penyuntikan dan pasien menelan obat
 Kontrol dokter 2 ( dua ) kali sebulan pada fase awal dan 1 ( satu ) kali pada fase
lanjutan
 Mengingatkan pemantauan klinis, bakteriologis (BTA & biakan) setiap bulan
sampai konversi biakan.
 Mengingatkan pasien untuk kontrol ke fasyankes rujukan TB RO sesuai jadwal

16
 Memantau efek samping obat yang di alami selama masa pengobatan

5. Tatalaksana Kolaborasi TB HIV DM


a. Pasien terdiagnosa Tuberkulosis menunggu di ruang TB DOTS
b. Petugas menjelaskan tentang Tuberkulosis dan pentingnya deteksi dini HIV
dan DM pada pasien Tuberkulosis
c. Petugas mengisi formulir permintan tindakan laboratorium dan formulir HIV
d. Petugas laboratorium melakukan pemeriksaan di ruang TB DOTS dan
menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien
e. Petugas penanggung jawab TB mencatat hasil pemeriksaan di TB 01 pasien
TB
f. Pasien dipersilahkan pulang
g. Petugas penanggung jawab TB melaporkan hasil pemeriksaan HIV pasien TB
kepada penanggung jawab program HIV / AIDS

6. Kunjungan pasien TB kurang mampu / kurang gizi


a. Petugas melakukan pendataan.
b. Petugas menemui ketua RT dan menjelaskan bahwa di wilayah kerjanya ada
pasien TB paru yang perlu dikunjungi rumahnya.
c. Petugas melakukan kunjungan rumah
d. Petugas memperkenalkan diri dan memberi salam kepada keluarga pasien.
e. Petugas memberikan penjelasan tujuan kedatangan.
f. Petugas menanyakan pola makan dan keluhan yang dirasakan pasien keluarga
pasien.
g. Petugas menjelaskan pola hidup sehat dan jenis-jenis makanan gizi seimbang
sebagai penunjang proses penyembuhan
h. Petugas merujuk pasien ke puskesmas bila memerlukan konsultasi gizi
i. Petugas membereskan alat dan memberikan salam pamit pulang kepada
keluarga pasien.
j. Petugas kembali kepuskesmas membuat laporan dan pencatatan

17
C. Pencegahan penularan
1. Tatalaksana investigasi kontak serumah
a. Petugas melakukan pendataan.
b. Petugas menyiapkan alat.
c. Petugas menemui ketua RT dan menjelaskan bahwa di wilayah kerjanya ada
pasien TB paru yang perlu dikunjungi rumahnya.
d. Petugas melakukan kunjungan rumah
e. Petugas memperkenalkan diri dan memberi salam kepada keluarga pasien.
f. Petugas memberikan penjelasan tujuan kedatangan.
g. Petugas menganamnesis keluarga pasien.
h. Petugas melakukan pemeriksaan kepada keluarga pasien apabila ada yang
batuk lebih dari 2 minggu dilakukan pemeriksaan dahak tanpa kecuali anak
balita dibawah 5 tahun dilakukan scoring
i. .Petugas merujuk anggota keluarga yang mengalami gejala TB serta
memberikan pot sputum
j. Anak balita kontak erat dengan pasien TB di rujuk ke puskesmas untuk
penilaian status gizi dan pemeriksaan gejala untuk pemberian PPINH.
k. Petugas membereskan alat dan memberikan salam pamit pulang kepada
keluarga pasien.
l. Petugas kembali kepuskesmas membuat laporan dan pencatatan

2. Tatalaksana Pelacakan kasus mangkir


a. Petugas mengecek rutinitas kehadiran pasien.
b. Petugas mendata pasien yang tidak datang ke puskesmas untuk mengambil
obat OAT.
c. Petugas mengindentifikasi informasi pendukung, seperti alamat dan nomor
telepon yang bisa dihubungi.
d. Petugas menghubungi pasien atau keluarga PMO untuk mengingatkan jadwal
pengambilan obat.
e. Apabila pasien tidak datang kepuskesmas dalam jangka 3 hari petugas turun
ke lapangan (ke alamat rumah pasien) untuk mengecek langsung dengan
terlebih dahulu menghubungi RT setempat.dan menjelaskan maksud
kedatangan.

18
f. Petugas membawa obat OAT.
g. Petugas mengindentifikasi penyebab mangkir.
h. Petugas memberikan penjelasan akibat mangkir ambil obat,
i. Petugas memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga (PMO) agar
selalu mengawasi pasien menelan obat.
j. Petugas mengecek TB 02 pasien.
k. Petugas memberikan OAT saat itu pada pasien
l. Petugas memberikan OAT saat itu pada pasien.
m. Petugas mengingatkan kembali kepada pasien agar selalu rutin mengambil
obat ke puskesmas.
n. Petugas kembali ke puskesmas untuk membuat laporan kegiatan.

3. Pemberian PPINH pada anak balita


a. Petugas mendata balita yang kontak serumah / kontak erat dengan pasien TB
BTA positif
b. Petugas meminta pasien / keluarga untuk membawa anak ke Puskesmas dan
menjelaskan tentang PPINH
c. Petugas melakukan anamnesa pada balita
d. Apabila tidak ada gejala Tuberkulosis pada anak maka diberikan PPINH sesuai
BB anak :10 mg/kg BB/hari ( maksimal 300 mg/hari) dan dapat dinaikan sesuai
kenaikan BB anak, diminum dalam keadaan perut ososng selama 6 bulan (1
bulan = 28 hari )
e. Apabila dalam follow up rutin timbul gejala TB maka dilakukan penegakan
diagnosa TB
f. Bila anak terdiagnosa TB maka PPINH dihentikan dan terapi OAT anak

Alur Investigasi Kontak (IK) pada Anak yang berkontak dengan pasien TB sensitif obat

19
Anak berkontak
dengan pasien TB sensitif OAT

gejala TB

Tidak Ada

Umur > 5 thn dan Umur < 5 thn atau


HIV (-) HIV (+)

Tidak perlu PP INH PP INH

Follow up rutin

Timbul gejala atau Lihat alur diagnosis


tanda TB YA TB pada Anak

TIDAK

Observasi Lengkapi pemberian INH


selama 6 bulan

4. Tatalaksana Imunisasi BCG pada bayi


Tatalaksana pemberian kekebalan berupa Imunisasi BCG sesuai dengan yang
tertera pada pedoman program Imunisasi Puskesmas Tujuh Ulu Palembang

5. Tatalaksana Penyuluhan Penyakit


Petugas penanggung jawab P2 Tuberkulosis berkolaborasi dengan
Penanggung jawab Promosi kesehatan di Puskesmas dan melaksanakan
penyuluhan di wilayah kantong TB sesuai tatalaksana pelaksanaan penyuluhan
Pomosi kesehatan.

20
BAB IV
DOKUMENTASI

PENCATATAN DAN PELAPORAN


A. Pencatatan
Pencatatan pada program P2 Tuberkulosis di Puskesmas Tujuh Ulu menggunakan 12
formulir TB

1. Formulir TB 01 : Kartu pengobatan pasien TB


2. Formulir TB 01P : Kartu pengobatan pencegahan Tuberkulosis
( PP INH )
3. Formulir TB 02 : kartu identitas pasien TB
4. Formulir TB 03 : register pasien TB di Puskesmas
5. Formulir TB 04 : register laboratorium terduga TB yang
memeriksa sputum
6. Formulit TB 05 : formulir permohonan laboratorium untuk
pemeriksaan sputum

21
7. Formulir TB 06 : Register terduga TB di poli TB DOTS
8. Formulir TB 09 : Formulir rujukan pindah pasien TB
9. Formulir TB 10 : Formulir hasil akhir pengobatan pasien TB
pindahan
10. Formulir TB 15 : Register pemberian PP INH anak
11. Formulir TB 16K : Formulir investigasi kontak tuberkulosis
12. Formulir TB 16 Fasyankes : Rekapitulasi investigasi kontak Tuberkulosis di
Fasyankes

B. Pelaporan
Pelaporan program P2 Tuberkulosis dilaporkan setiap bulan secara berkala oleh
penanggung jawab TB kepada penanggung jawab UKM dan pimpinan Puskesmas
Tujuh Ulu dan diteruskan ke Dinas Kesehatan Kota Palembang.

22

Anda mungkin juga menyukai