Anda di halaman 1dari 9

Korelasi imunoskor ekspresi CD117 dengan perangai biologi GISTs- Majalah Patologi

N.L.P. Primadi, I.K. Mulyadi

KORELASI IMUNOSKOR EKSPRESI CD117 DENGAN


PERANGAI BIOLOGI GISTs (GASTROINTESTINAL
STROMAL TUMORS) INTESTINAL DAN EKSTRA
INTESTINAL

N.L.P Primadi ABSTRAK


I.K. Mulyadi
Latar Belakang
Departemen Patologi Anatomik Gastrointestinal stromal tumors (GISTs) merupakan
Fakultas Kedokteran tumor yang jarang yang berasal dari sel mesenkimal pada
Universitas Udayana, Denpasar traktus gastrointestinal dan ekstra traktus gastrointestinal.
Tumor ini mengekspresikan CD117, dimana CD117
merupakan reseptor yang mempunyai aktivitas tirosin kinase.
Kriteria untuk menentukan perangai biologi dari GISTs
sampai saat ini masih cukup sulit. Kriteria yang paling sering
dipakai adalah besarnya tumor dan jumlah mitosis. CD117
hanya untuk menunjang diagnosa. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui korelasi imunoskor ekspresi CD117
dengan perangai biologi GISTs.

Cara
Penelitian potong lintang dilaksanakan di
Bagian/SMF Patologi Anatomi FK UNUD/RSUP Sanglah
Denpasar. Sampel penelitian adalah seluruh populasi yang
terjangkau, yaitu penderita GISTs yang melakukan
pemeriksaan histopatologi pada satu laboratorium patologi
anatomi swasta dan di Bagian/SMF Patologi Anatomi FK
UNUD/RSUP Sanglah Denpasar dari tanggal 01 Jan 2003-31
Des 2007 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Parameter yang dinilai ukuran tumor, selularitas, atipia inti,
tipe sel, nekrosis, invasif, dan jumlah mitosis. Pemeriksaan
imunohistokimia CD117 metode LAB dan interpretasi dinilai
berdasarkan prosentase sel yang terpulas dan intensitas
warna. Analisa korelasi ekspresi imunoskor CD117 dengan
perangai tumor diuji dengan analisa bivariat dengan metode
Anova menggunakan program SPSS 15.0.

Hasil
Dari tahun 2003-2007 diperoleh 33 kasus (69,7% laki
dan 30,3% wanita), rentang umur penderita 31-80
tahun. 75,8% dari kasus, tumor terletak di intestinal dan
sisanya berasal dari ekstraintestinal. Diameter tumor
adalah 3-27 cm. 60,6% kasus mempunya tipe sel
spindel, 21,2% tipe sel epiteloid dan sisanya tipe sel
campuran.66,7% tumor dengan nekosis dan 33,3% tanpa
nekrosis. 60,6% mitosis >5/50HPF dan 39,4%
mitosis <5/50HPF. Seluruh tumor yang diteliti positif terhadap
CD117 dengan intensitas yang bervariasi. Ada
kecenderungan hubungan yang cukup antara grading dan
imunoscore CD117 pada kasus GISTs, namun tidak
bermakna (koefisien korelasi =0.34, p=0,051).

Vol 18 . No.1, Januari 2009 1


Korelasi imunoskor ekspresi CD117 dengan perangai biologi GISTs- Majalah Patologi
N.L.P. Primadi, I.K. Mulyadi

Kesimpulan showed mitotic count >5/50HPF and 39.4% of


Ekspresi CD117 hanya dapat dipakai them less than 5/50HPF. All of the tumors
untuk membedakan GISTs dengan tumor lain showed immuno-reactivity to CD117 with
yang mempunyai morfologi yang mirip, tidak variant intensity. There was tendency of enough
dapat dipakai membedakan perangai biologi correlation between GISTs’ CD117
dari GISTs. immunoscore expression and their behavior,
but unsignificant (r=0,34, p=0,051).
Kata kunci: GISTs, imunoskor, CD117.
Conclusion
Expression of CD117 was only for
ABSTRACT distinguishing GISTs from the other tumors
which had same morphology. It could not being
Background used to differentiate the behavior.
Gastrointestinal stromal tumors (GISTs)
are rare neoplasm originated from mesenchymal Key words: GISTs, CD117, Immunoscore.
cells involving gastrointestinal tract and extra
gastrointestinal tract. They express CD117, a PENDAHULUAN
trans-membrane receptor with intrinsic tyrosine Gastrointestinal stromal tumors (GISTs)
kinase activity. It has been difficult to determine adalah neoplasma jarang, yang berlokasi pada
the criteria for GISTs’ behavior. Tumor size and traktus gastrointestinal, juga dapat terjadi pada
mitosis have been used. CD117 was only for mesenterium, omentum atau retroperitonium,
supporting diagnosis. The aim of this study was dimana GISTs merupakan neoplasma
determining the correlation between intestinal mesenkimal yang berasal dari sel cajal
tract and extra intestinal tract GISTs’ CD117 interstisial. Perangai biologi tumor, kriteria
imunnoscore expression and their behavior. diagnosa dan diferensiasi tumor masih
Method kontroversi, dan mulanya GISTs diklasifikasikan
This cross-sectional study was sebagai tumor otot polos seperti leiomyoma,
conducted in Anatomic Pathology Department, cellulare leiomyoma atau leiomyoblastoma, juga
Faculty of Medicine Udayana University – sering dimasukkan ke tumor neurogenik seperti
1,2
Sanglah Hospital . Samples were obtained from schwannoma.
GISTs cases in one Private Anatomic Pathology GISTs mengekspresikan protein
unit in Denpasar and Anatomic Pathology oncogen yang disebut CD117, dimana CD117
Department, Faculty of Medicine, Udayana dapat dideteksi dengan pemeriksaan imuno-
st
University from Januari 1 , 2003 until histokimia. Tumor ini merupakan diferensiasi
st
December 31 , 2007. It assessed the tumor dari tumor otot polos gastrointestinal dan tumor
size, cellularity, nuclear atypia, cell type, neural sehingga tumor ini disebut dengan
necrosis, invasiveness, and mitotic count. gastrointestinal autonomic nerve tumour (GANT)
CD117 staining performed by LAB method and dan sekarang lebih dikenal sebagai variasi dari
2,3,4
being interpreted based on the percentage of GISTs.
stained cells and staining intensity. Correlation Untuk menentukan grading (dalam hal
between intestinal tract and extra intestinal tract ini yang dimaksud perangai biologi) dari GISTs
GISTs’ CD117 immunoscore expression and sampai saat ini masih sulit. Banyak penelitian
their behaviour were analyzed by bivariant telah dilakukan untuk menentukan faktor-faktor
analysis with Anova and performed by yang berpengaruh terhadap perangai biologi
SPSS 15.0. tumor ini. Dari berbagai poin yang digunakan
pada beberapa penelitian untuk menentukan
Results perangai biologi GISTs, sebagian besar
During 2003-2007, there were 33 penelitian mengelompokkan perangai biologi
cases (69.7% male and 30.3% female) GISTs menjadi 3 kelompok yaitu benign GISTs,
aging 31-80 years. Seventy five point eight borderline GISTs dan malignant GISTs. Poin
percent of them were in intestinal tract and the yang paling banyak dipakai dari penelitian yang
remainders were in extraintestinal. Tumor’s terdahulu adalah besarnya tumor dan mitosis,
diameter were 3-37 cm. Sixty point six percent juga ada yang menggunakan tipe sel dan atipia
of the tumor cells were spindle, 21.2% of them sel. Perangai biologi dari GISTs ini sangat
were epithelioid, and the remainders were penting untuk menentukan modalitas terapi
1,5
mixed. Six point sevent percent tumor showed selanjutnya.
necrosis. Sixty point six percent of the tumor
Vol 18 . No.1, Januari 2009 2
Korelasi imunoskor ekspresi CD117 dengan perangai biologi GISTs- Majalah Patologi
N.L.P. Primadi, I.K. Mulyadi

Selama ini dikatakan pemeriksaan Tabel 1 Penilaian perangai biologi dari kasus GISTs
CD117 penting dilakukan untuk menunjang intestinal dan ekstraintestinal berdasarkan kriteria dari
diagnosis dari GISTs, dimana CD117 dapat Suster, Grant dan WHO
membedakan tumor-tumor yang mempunyai
Ukuran
morfologi yang mirip dengan GISTs. Pemeriksa- tumor
Mitosis Tipe sel Selularitas Atipia inti
an CD117 sangat berkaitan dengan modalitas Spindel
<5 cm <5/50HPF Rendah Tidak ada
terapi yang akan dipakai pada penderita tumor Epiteloid
Spindel
GISTs. Beberapa penelitian menunjukkan 95% >5 cm <5/50HPF
Epiteloid
Sedang Ringan
dari GISTs akan mengekspresikan CD117 dan Spindel
>5 cm >5/50HPF Berat Berat
lima persen GISTs tidak mengekspresikan Epiteloid
CD117 dan satu penelitian melaporkan Ukuran
6,7 Nekrosis Invasif Grading
intensitas positivitas yang bervariasi. tumor
Selama ini penelitian-penelitian yang <5 cm Tidak ada Tidak ada Benign
telah dilakukan untuk menentukan perangai
Tidak
biologi dari GISTs sebagian besar berdasarkan >5 cm
ada/ada
Tidak ada Borderline
besarnya tumor dan jumlah mitosis, namun >5 cm Ada Ada Malignant
belum ada penelitian yang mencari apakah ada
hubungan antara imunoskor (nilai persentase
Pemeriksaan imunohistokimia CD117
sel yang mengeksresikan CD117 dikalikan
dilakukan dengan metode SBC, imunoskor
dengan nilai intensitas pewarnaan) CD117 yang
ekspresi protein CD117 dihitung secara
diekspresikan GISTs dengan perangai biologi
semikuatitatif dibuat berdasarkan perkalian
tumor tersebut.
persentase sel tumor yang positif (0%-100%)
dan intensitas pewarnaan. Intensitas ekspresi
BAHAN DAN CARA CD117 diberi skor 0 (bila tidak terpulas), 1+
Penelitian ini merupakan penelitian (terpulas lemah), 2+ (terpulas sedang), dan 3+
retrospektif dari 33 kasus GISTs yang (terpulas kuat). Imonoskor CD117 yang didapat
terdiagnosa pada satu laboratorium patologi dari 0-300. Hubungan antara perangai biologi
anatomi swasta dan laboratorium patologi GISTs dengan imunoskor ekspresi CD117 diuji
anatomi Fakultas Kedokteran Universitas dengan menggunakan uji statistik analisa
Udayana di Denpasar dari 1 Januari 2003 bivariat korelasi Spearman dan regresi, dengan
sampai 31 Desember 2007. Tumor-tumor yang uji hipotesa dilakukan dengan uji Anova.
diteliti berlokasi pada traktus intestinal dan Kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai
ekstraintestinal. p<0,05.
Data klinis didapat dari formulir
permintaan pemeriksaan patologi anatomi
penderita. Ukuran tumor dan gambaran PEMBAHASAN
makroskopis didapat dari laporan pemeriksaan Pada satu Laboratorium Patologi
patologi anatomi. Untuk gambaran mikroskopis Anatomi swasta dan Fakultas Kedokteran
dilakukan pembacaan ulang pada ke 33 kasus Universitas Udayana dikumpulkan 41 kasus
oleh ahli patologi anatomi . GISTs dari 1 Januari 2003 sampai 31 Des 2007.
Penilaian perangai biologik tumor dinilai Tiga puluh tiga kasus diikutkan dalam penelitian
berdasarkan grading, dimana grading tumor ini, sedangkan 8 kasus lainnya dikeluarkan dari
ditentukan berdasarkan besarnya tumor, dan sampel penelitian karena hanya dilakukan biopsi
jumlah mitosis (menurut kriteria WHO), juga dan tanpa informasi ukuran tumor yang
ditentukan berdasarkan tipe sel, selularitas, sebenarnya, sehingga grading sulit ditentukan
atipia inti, nekrosis, metastase dan invasif ke dari bahan biopsi tersebut.
mukosa (menurut kriteria Grant dan Suster) Dari 33 sampel kasus yang diteliti, 6
yang diperiksa dari pulasan HE, sediaan kasus dikelompokkan sebagai benign GISTs, 7
tersebut diamati dengan mikroskop cahaya kasus sebagai bordeline GISTs dan 20 kasus
binokuler merk Olympus dengan pembesar- sebagai malignant GISTs berdasarkan kriteria
an 100 kali dan 400 kali. Kriteria penilaian yang dipakai. Dua puluh tiga (69,7%) kasus
perangai biologi dapat dilihat pada tabel berikut GISTs adalah laki dan sisa 10 kasus (30,3%)
ini. adalah wanita (Tabel 2). Pada formulir perminta-
an pemeriksaan Patologi Anatomi yang
mencantumkan keluhan klinis, sebagian besar
penderita GISTs mempunyai keluhan nyeri

Vol 18 . No.1, Januari 2009 3


Korelasi imunoskor ekspresi CD117 dengan perangai biologi GISTs- Majalah Patologi
N.L.P. Primadi, I.K. Mulyadi

abdomen dan adanya gangguan buang air


besar. Rentang umur kasus GISTs yang diteliti
adalah 31-80 tahun dengan rata-rata
umur 54,18 ± 14,23.
Lokasi dari tumor tersebut adalah gaster
(n=5), duodenum (n=1), jejenum (n=7), ilium
(n=3), kolon (n=6), rektum (n=1), anus (n=2),
ekstraintestinal(n=8).

Tabel 2 Frekuensi dari kasus GISTs berdasarkan


jenis kelamin, umur dan lokasi.

Persentase
Variabel Katagori Jumlah kasus
(%)
Jenis Laki 23 69,7
kelamin Wanita 10 30,3
<50 th 13 39,4
Umur Gambar 2. Tumor dengan fokus perdarahan dan
.
>50 th 20 60,6 nekrosis
Intestinal 25 75,8
Lokasi
Gambaran mikroskopis pada kasus
Ekstraintestinal 8 24,2
GISTs yang dikelompokan benign tampak
selularitas sel lebih ringan dibandingkan dengan
Gambaran makroskopis dari tumor yang
kelompok borderline dan malignan pada kasus
diteliti memperlihatkan gambaran sirkumkripta
GISTs yang dikelompokan boderline pada satu
yang berbatas tegas. Pada kasus GISTs yang
slide selularitasnya bervariasi dari ringan sampai
dikelompokkan benign dan borderline (13 kasus)
hiperseluler.Tidak tampak atipia sel pada
jaringan disekitarnya masih utuh dan pada
kelompok kasus benign GISTs, sedangkan pada
GISTs yang dikelompokan malignant (20 kasus),
kelompok kasus malignan GISTs inti sel sangat
jaringan disekitar tumor tampak ulseratif pada
atipia. Tiga puluh tiga kasus yang diteliti tampak
kasus GISTs ekstraintestinal (4 kasus) dan pada
tipe sel penyusun adalah tipe sel spindel,
kasus GISTs yang lokasi tumornya
epiteloid dan campuran (spindel dan epiteloid).
intraintestinal tampak ulseratif pada mukosa
Dua puluh kasus (60,6%) sel penyusun tumor
diatas tumor (16 kasus). Ukuran diameter tumor
adalah spindel, 6 kasus (18,2%) sel penyusun
dari ke 33 kasus adalah 3 sampai 27 cm. Enam
tumor adalah epiteloid dan 7 kasus (21,2%) sel
kasus ukuran diameter tumor kurang dari 5 cm
penyusun tumornya tipe sel spindel dan
dan 27 kasus ukuran diameter tumor lebih dari 5
epiteloid. Dua puluh dua kasus GISTs (66,7%)
cm.
tampak dengan massa nekrosis dan 11
kasus (33,3%) tanpa massa nekrosis. Pada
kasus GISTs yang dikelompokkan malignant
tampak sel tumor invasif pada mukosa dan
jaringan sekitar tumor. Aktivitas mitosis dari
tumor yang diteliti bervariasi. Jumlah mitosis
yang kurang dari 5/50 HPF adalah 39,4% dan
yang lebih dari 5/50HPF adalah 60,6%.

Gambar 1. gambar makroskopis dari kasus no. 29


dengan no sediaan M2130.05, dimana gambar
menunjukkan tumor yang tumbuh kedalam lumen
gaster dan berbatas dengan pseudosimpai tipis.

Vol 18 . No.1, Januari 2009 4


Korelasi imunoskor ekspresi CD117 dengan perangai biologi GISTs- Majalah Patologi
N.L.P. Primadi, I.K. Mulyadi

Tabel 3 Frekuensi kasus GISTs berdasarkan


ukuran tumor dan gambaran histopatologi.

Prosentase
Variabel Katagori Jumlah
(%)
<5 cm 6 18,2
Ukuran tumor
>5 cm 27 81,8
Spindel 20 60,6
Tipe sel Epiteloid 6 18,2
Campuran 7 21,2
Ada 22 66,7
Nekrosis
Tidak 11 33,3

Mitosis
<5/50HPF 13 39,4
A
>5/50HPF 20 60,6

Tabel 4 Frekuensi karakteristik dari kasus GISTs


menurut grading.

Grading Benign Borderline Malignant


Jumlah 6 7 20
< 50 4 4 5
Umur (th)
>50 3 2 15
L 6 7 10
Sex
W - - 10
I 6 3 16
Lokasi
E - 4 4
<5 6 - -
0 (cm) B
>5 - 7 20
S 6 5 10 Gambar 3 menunjukkan tipe-tipe sel penyusun
Tipe Sel E - 1 5 kasus GISTs intestinal dan ekstraintestinal. Gambar
A menunjukkan tipe sel spindel dengan inti atipia.
C - 1 5 Gambar B menunjukkan tipe sel spindel tanpa tanda
(-) 6 5 - atipia
Nekrosis
(+) - 2 20

Mitosis <5 6 7 -
(/50 HPF) >5 - - 20

L=laki, W=wanita, I=intestinal, E=ekstraintestinal, S=spindel,


E=epiteloid, C=campuran

Vol 18 . No.1, Januari 2009 5


Korelasi imunoskor ekspresi CD117 dengan perangai biologi GISTs- Majalah Patologi
N.L.P. Primadi, I.K. Mulyadi

A B
Gambar 4. Tipe sel penyusun GISTs, A. Tipe sel epiteloid. B. Menunjukkan inti sel penyusun tumor tampak atipia
berat.

Semua kasus GISTs yang diteliti meng- intensitas warna yang diekspresikan pada
ekspresikan CD 117, tapi tidak sampai 100%. satu kasus bervariasi dari tidak terekspresi
Rentang jumlah sel yang mengekspresikan sampai terekspresi kuat (gambar 5 dan
CD117 adalah 58% sampai 96%, intensitas gambar 6).

A B

Gambar 5. Intensitas ekspresi CD117 pada kasus GISTs intestinal dan ekstraintestinal yang di teliti. A.
menunjukkan ekspresi CD117 yang bervariasi dari terekspresi ;lemah sampai sedang, B. Intensitas ekspresi
positif 1 pada sitoplasma dan membran inti.

Korelasi antara imunoskor ekspresi CD117 kecenderungan hubungan yang cukup namun
dan grading histologi dari GISTs setelah tidak bermakna (r=0,34, p=0,051). Korelasi
dilakukan analisa statistik bivariat korelasi tersebut dapat dilihat pada grafik berikut ini.
sperman dan regresi dengan uji hipotesa
menggunakan metoda anova mempunyai

Vol 18 . No.1, Januari 2009 6


Korelasi imunoskor ekspresi CD117 dengan perangai biologi GISTs- Majalah Patologi
N.L.P. Primadi, I.K. Mulyadi

9
gastrointestinal dan obstruksi. Pada penelitian
Grading
ini tidak semua formulir permintaan pemeriksaan
patologi anatomi mencantum keluhan klinis
Observed
4 Linear penderita, pada formulir yang mencantumkan
keluhan klinis, penderita GISTs yang diteliti
mempunyai keluhan nyeri abdomen dan
gangguan buang air besar.
3
Gastrointestinal stromal tumors paling
sering terjadi pada gaster (60-70%), terbanyak
kedua setelah gaster adalah usus halus (20%)
2 kemudian sisanya terjadi pada esofagus, kolon,
rektum dan anus. Pada usus halus jumlah yang
8
paling sering ditemukan pada jejenum . GISTs
juga dapat terjadi diluar intestinal yang biasanya
1
disebut sebagai extragastrointestinal stromal
tumors (EGIST) yang bisanya tumbuh pada
3
mesenterium, omentum dan retroperitonium.
0 Pada penelitian ini lokasi kasus GISTs yang
50.0 100.0 150.0 200.0 250.0 300.0
paling banyak adalah pada usus halus (11
Imunoskor
kasus), kemudian terbanyak kedua
ekstraintestinal (8 kasus), kemudian kolon (6
Gambar 7. Grafik imunoskor CD 117 terhadap grading kasus), selanjutnya gaster (5 kasus), anus (2
Keterangan :
kasus) dan rektum (1 kasus). Pada usus halus
1 = Benign, 2= Borderline, 3= Malignant
paling banyak terjadi pada jejenum
(n=7, 21,2%).
Insiden penderita GISTs pada umumnya Ukuran dari GISTs bisa kurang dari 1
tampak sama antara laki dan wanita, tapi pada cm sampai lebih dari 35 cm dengan ukuran
beberapa kepustakaan menyebutkan laki sedikit median kira-kira 5 cm dan pada kepustakaan
lebih sering menderita GISTs dibandingkan yang lain menyebutkan 0,5 cm sampai 45 cm
4,9
8,9
dengan wanita , tapi ada satu penelitian dengan ukuran median 6 cm. Ukuran tumor
menemukan wanita sedikit lebih banyak dari kasus GISTs yang diteliti terletak diantara
5
menderita GISTs dibandingkan laki. Penelitian rentang kedua ukuran diatas yaitu 3 sampai 27
ini melaporkan penderita GISTs lebih banyak cm. Berdasarkan kriteria besarnya tumor yang
pada laki (n=23, 69,7%) dibandingkan dengan dipakai dalam menentukan grading, maka pada
wanita (n=10, 30,3%). penelitian ini tumor yang ukuran lebih dari 5 cm
Rata-rata umur pada suatu penelitian ditemukan sebanyak 81,8% kasus dan ukuran
melaporkan 54,5 tahun dengan rentang tumor kurang atau sama dengan 5 cm
5
umur 15-89 tahun , rata-rata umur tersebut mirip ditemukan 18,2% kasus.
dengan penelitian ini yaitu 54,l8 tahun dengan Sebagian besar bentuk lesi dari GISTs
rentang umur 31-80 tahun. Pada satu tinjauan adalah sirkumskripta yang berbatas tegas yang
pustaka menyatakan biasanya GISTs terjadi dikelilingi oleh pseudokapsel yang menekan
pada umur pertengahan dan pada penderita jaringan normal sekitarnya, dapat berupa nodul
yang lebih tua dengan umur pertengahan 50-60 tunggal, plak atau lesi multinoduler. Pada tumor
th dan jarang terjadi pada umur dibawah 40 th, yang terletak pada traktus gasrointestinal,
bahkan sangat jarang terjadi pada umur anak.
3 mukosa diatas tumor bisa utuh atau ulseratif.
Pada penelitian ini ada 8 kasus umur dibawah Pada irisan biasanya tumor seperti tumor otot
umur 40 tahun, dan umur yang termuda dari polos dan kadang berwarna merah muda
kasus adalah 31 tahun. dengan daerah perdarahan, nekrosis dan
9,10
Keluhan klinis dari penderita GISTs degerasi kistik. Pada kasus yang diteliti, 13
sangat bervariasi tergantung dari asal kasus (39,4%) tanpa gambaran ulseratif
tumbuhnya tumor tersebut dan juga tergantung disekitar tumor dan tumor mempunyai simpai
dari besarnya tumor, pada tumor yang tipis serta mendesak jaringan disekitarnya. Dua
berukuran kecil biasa tanpa gejala dan pada puluh kasus (60,6%) sisanya tampak bagian
tumor yang berukuran besar biasanya ulseratif disekitar tumor dan mukosa di atas
menimbulkan gejala disfagia, nyeri abdomen, tumor.
perubahan pola buang air besar, perdarahan

Vol 18 . No.1, Januari 2009 7


Korelasi imunoskor ekspresi CD117 dengan perangai biologi GISTs- Majalah Patologi
N.L.P. Primadi, I.K. Mulyadi

Tipe sel dari sel penyusun GISTs dapat malignant GISTs hampir sama. Hal ini
terdiri dari tipe sel spindel, sel epiteloid atau menunjukkan bahwa imunoskor CD117
campuran kedua sel. Tujuh puluh persen dari (prosentase sel tumor yang positif dikalikan
tumor biasanya terdiri dari sel tipe spindel, dengan intesitas positivitas) tidak dapat dipakai
dimana tipe sel spindel tersebut biasanya untuk meramalkan perangai biologi tumor. Dan
membentuk pola storiform, palisading, atau ekspresi CD117 pada sel tumor hanya dapat
herring bone dengan inti berbentuk seperti dipakai untuk membedakan GISTs dengan
cerutu, tapi bisa memanjang atau berupa titik. tumor mesenkimal yang lain
Sel tumor mempunyai sitoplasma banyak
9,11
berwarna pucat sampai eosinofil. Pada
GISTs juga bisa terjadi nekrosis tergantung dari KESIMPULAN
letak dan besarnya tumor. Aktivitas mitosis Pemeriksaan CD117 (c-KIT) penting untuk
bervariasi dari jumlah yang minimal sampai diagnosa GISTs, guna membedakan dengan
banyak.
3,9
Pada kasus yang diteliti sebagian tumor lain yang mempunyai morfologi yang
besar komponen sel tumor terdiri dari tipe sel mirip. Peragai biologi dari tumor ini tidak dapat
spindel (60,6%), sisanya tipe sel penyusunnya ditentukan dengan menghitung imunoskor dari
adalah epiteloid (18,2%) dan campuran (21,2%). ekspresi CD117.
Sebagian besar tumor yang diteliti menunjukkan
massa nekrosis (66.7%). Aktivitas mitosis pada
tumor yang diteliti bervariasi, 39,4% dari tumor DAFTAR PUSTAKA
yang diteliti mempunyai jumlah mitosis kurang 1. Strickland L, Letson GD, Muro-Cacho CA.
dari 5/50HPF dan 60,6% mempunyai jumlah Gastrointestinal Stromal Tumours. Cancer
mitosis lebih dari 5/50HPF control. 8. p. 252-261, 2001.
Marker definitif untuk GISTs (baik jinak 2. Landuyt B, Oosterom AT. Gastrointestinal
maupun ganas) adalah protein CD117, Stromal Tumours. European
walaupun tidak semua GISTs positif terhadap Pharmacotherapy. p.2-4, 2005.
CD117 karena berdasarkan beberapa teori 85% 3. Silva MV, Reid R. Gastrointestinal Stromal
GISTs mempunyai mutasi terhadap CD117, Tumor (GIST). Orphanet encyclopedia. P.
dan 35% mempunyai CD117 yang normal dan 1-5, 2005.
9,12,13
mengandung mutasi PDGFRA. Dan 4. Rubin BP. Gastrointestinal Stromal
penelitian terbaru, 5% GISTs negatif terhadap Tumours : an update. Histopathology. 48.
pulasan CD117, tetapi secara struktural p. 83-96, 2006.
ditemukan adanya aktivitas mutasi dari 5. Geramizadeh B, Nosrati A. Histological
14
PDGFRA. Jadi pada GISTs dengan CD117 and Immunological Evaluation of
yang negatif dapat dilakukan pulasan PDGFRA Gastrointestinal Stromal Tumors. Iran J
untuk membantu membedakan dengan lesi med, 31. p. 14-17, 2006.
mesenkimal yang lain yang mempunyai 6. Corless CL, Fletcher JA, Heinrich MC.
9
morfologi yang mirip dengan GISTs. Satu Biology of Gastrointestinal Stromal
penelitian melaporkan kasus dengan positivitas Tumors. Journal of Clinical Oncology,
CD117 <30% dari sel tumor dan penelitian 22.p.3813-3825, 2004.
tersebut juga melaporkan intensitas positivitas- 7. Miettinen M, Kopczynki J, Makhlouf HR,
7
nya bervariasi. Seluruh kasus GISTs yang Rikala MS, Gyorffy H, Burke A, Sobin LH,
diteliti menunjukkan imunoreaktif terhadap Lasota J. Gastrointestinal Stromal Tumor,
CD117, tapi tidak ada kasus yang menunjuk- Intramural Leiomyoma, and Leiomyo-
kan 100% sel tumornya positif terhadap CD117, sarcomas in the Duodenum. Am J Pathol.
rentang jumlah sel tumor yang positif terhadap 27. p.625-641, 2003.
CD117 adalah 58% sampai 96%, intensitas 8. Davila ER, Faigel OD. Gastrointestinal
positivitas sel tumor pada satu kasus bervariasi. Stromal Tumors and Gastroduodenal
Analisa statistik bivariat dengan uji Carcinoid Tumors. In: Weinstein, W.M.,
hipotesa menggunakan metode Anova, Hawkey, C.J., Bosch, J., editors. Clinical
didapatkan ada kecendrungan hubungan yang Gastroenterology and Hepatology. Los
cukup namun tidak bermakna (r=0,34, p=0,051) Angeles: Elsevier Mosby.p.249-250, 2005.
antara imunoskor CD117 dengan perangai 9. Noffsinger AE, Stemmermann GN, Lantz
biologi berdasarkan kriteria histologi pada PE, Isaacson PG. Mesenchymal tumors.
th
penderita GISTs yang diteliti, dan distribusi In Gastrointestinal Pathology. 3
imunoskor pada benign, borderline dan

Vol 18 . No.1, Januari 2009 8


Korelasi imunoskor ekspresi CD117 dengan perangai biologi GISTs- Majalah Patologi
N.L.P. Primadi, I.K. Mulyadi

ed.Philadelphia: Lippincott William & 13. Goldstein NS, Bosler DS. Immuno-
Wilkins.p. 1203-1213, 2008. histochemistry of the Gastrointestinal
10. Miettinen M, Blay JY, Sobin LH. Tract, Pancreas, Bile ducts, Gallbladder
Mesenchymal Tumours of the Stomach. and Liver. In: Dabbs, D.J., editor.
In: Hamilton, S.R., Aaltonen, L.A, editors. Diagnostic Immunohistochemistry.2th.Ed.
Pathology & Genetics Tumours of the British: Elsevier.p.449-451, 2006.
Digestive System. Lyon: IARC Press.p.62- 14. Devita FT, Lawrence TS, Rosenberg SA.
66, 2000. Cancer Principles & Practise of Oncology.
11. Trupiano JK, Stewart RE, Misick C, 8 th Ed. Philadelphia. Lippincott Willian &
Appelman HD, Goldblum JR. Gastric Wilkins. p 1204-1209, 2008.
Stromal Tumors: A Clinicopathologic
Study of 77 Cases With Correlation of
Features With Nonaggressive and
Aggressive Clinical Behaviors. Am J Surg
Pathol. 26. p. 705-714, 2002.
12. Liu C, Crawford JM. The Gastrointestinal
Tract. In Robbin and Cotran Pathologic
th
Basis Of Disease. 7 ed. Philadelphia.
Elseivier saunders. p. 826-827, 2005.

Vol 18 . No.1, Januari 2009 9

Anda mungkin juga menyukai