Anda di halaman 1dari 9

JURNAL ILMIAH AKUNTANSI BISNIS & KEUANGAN (JIABK), Volume11, Nomor 2, November 2017

ISSN 2355-9047 28

ANALISIS PENGARUH JUMLAH SIMPANAN


ANGGOTA, JUMLAH PINJAMAN ANGGOTA DAN
MODAL KERJA TERHADAP SISA HASIL USAHA
(SHU)
(Studi Kasus Pada Koperasi Karyawan PT Pelindo II Cabang Pangkalbalam)
RIYA RUPITASARI
MEDINAL
FERY PANJAITAN

Accounting Program
STIE-IBEK Bangka Belitung
Pangkal Pinang, Indonesia
e.jurnal@stie-ibek.ac.id

Abstract-This study was to prove and verity that Analysis dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun
of the Effects of Member Saving’s, Members Loan’s, and tatanan perekonomian nasional dalam rangka
Working Capital to Sisa Hasil Usaha SHU Cooperation at mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
Cooperation of Employees PT Pelindo II Pangkalbalam Branch. berlandaskan pancasila dan UUD 1945 (UU RI
The author in doing this study is to provide empirical evidence
No.25,1992: Pasal 3). Oleh karna itu menurut UU No.25
about the influence analysis Member Saving’s, Members
Loan’s, and Working Capital to Sisa Hasil Usaha SHU tahun 1992 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa koperasi
Cooperation. This study was run by multiple linear regression adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang
analysis to prove in any analysis of the effect of each variable. atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
The secondary data obtained from the Cooperation at kegiatan berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
Cooperation of Employees financial statements in the period gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
2012 - 2016. The analysis used was multiple linear regression. kekeluargaan.
The result showed a positive influence and significant effect to Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
wards the Surplus of Cooperative Finance simultaneously which orang–orang untuk badan hukum koperasi dengan
means that the influence of Member Saving’s, Member Loan’s
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
and Working Capital together has a positive and significant
impact to Sisa Hasil Usaha SHU Cooperation, the remaining sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
7,1% by other variables (Other income outside the members of berdasarkan atas asas kekeluargaan dengan tujuan
Cooperative) which aren’t includedin this study. memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
Keywords: The Number Of Entries Of Members, Number perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
Of Members, Working Capital Loans And The Rest masyarakat yang maju,adil dan makmur berlandaskan
Of The Business Results (SHU) Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Walaupun berada di dalam sebuah perusahaan,
koperasi Karyawan haruslah mandiri. Dalam hal
I. PENDAHULUAN keuangan atau hal lainnya tidak bisa menggantungkan diri
pada perusahaan. Semua masalah harus diselesaikan
Karyawan merupakan Aset yang berharga bagi secara mandiri oleh pengurus dan anggotanya.
perusahaan bahkan kesejahteraan dan pemerataan akan Perusahaan juga tidak akan ikut campur mengenai setiap
kebutuhan mereka harus terpenuhi dari perusahaan. Oleh hal yang berhubungan dengan koperasi karyawan. Untuk
karna keterbatasan akan kemampuan perusahaan dalam dapat mencapai tujuannya, pengelolaan koperasi harus
memenuhi kebutuhan tersebut, maka perusahan memberi dapat dilakukan dengan sebaik mungkin agar bisa
kebijakan kepada karyawan untuk pembentuk dan diharapkan menjadi koperasi yang ikut berperan
mengelola koperasi karyawan hal inilah yang mendasari membantu perusahaan dalam mensejahterakan karyawan.
terbentuknya koperasi karyawan dalam organisasi Dari pengelolaan yang baik inilah maka tujuan koperasi
perusahaan. untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya
Koperasi karyawan dalam peranya membantu dan karyawan pada umumnya akan tercapai.
perusahaan merealisasikan tercapainya keserataan dan Eksistensi Koperasi karyawan nampak nyata,
kesejahteraan akan terpenuhinya kebutuhan karyawan Koperasi karaywan masih menjadi tumpuhan bagi
serta sebagai Distribusi atau Supplier bagi perusahaan, karyawan terutama anggotanya dalam hal melayani
adapun Koperasi karyawan merupakan salah satu keperluan modal dalam rangka peningkatan taraf
langkah mengembangkan pemikiran karyawan akan hidupnya dan sebagai Mitra bagi perusahaan. Adapun
pentingnya asas gotong royong dalam organisasi Anggota koperasi karyawan adalah karyawan PT Pelindo
perusahaan. Seperti tertera dalam tujuan koperasi secara II Cabang Pangkabalam atau pemilik sekaligus pengguna
umum memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Akuntansi Bisnis & Keuangan STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH AKUNTANSI BISNIS & KEUANGAN (JIABK), Volume11, Nomor 2, November 2017
ISSN 2355-9047 29

jasa koperasi karyawan tersebut. Partisipasi anggota 3. Laporan Arus Kas


merupakan unsur utama dalam memacu kegiatan dan Laporan arsus kas menyajikan informasi mengenai
untuk mempertahankan ikatan pemersatu di dalam perubahan arus Kas yang meliputi saldo awal kas,
koperasi. sumber penerimaan kas, pengeluaran kas, dan saldo
Pertumbuhan Koperasi meningkat dari tahun 2006- akhir kas pada periode tertentu.
2010 Salah satu bentuk keberhasilan koperasi dapat 4. Laporan Promosi anggota
dilihat dari perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) yang lebih Dalam hal sisa hasil usaha tahun berjalan belum di
baik setiap tahunnya karena dalam koperasi diperoleh bagi, maka manfaat ekonomi yang di peroleh anggota
selama satu tahun SHU. Berbagai peniliti tentang faktor dari pembagian sisa hasil usaha pada akhir tahun buku
faktor yang di pengaruhi SHU telah di lakukan tahun buku dapat di catat sebesar taksiran jumlah sisa
parapeneliti sebelumnya oleh Fajarwati (2002) dengan hasil usaha yang akan di bagi untuk anggota.
judul ”Analisis faktor faktor yang mempengaruhi sisa 5. Catatan atas Laporan Keuangan
hasil usaha KUD Turen” di peroleh nilai koefisien a. Perlakuan akuntansi antara lain mengenai:
determinasi sebesar 87,4 persen. Pengujian secara persial 1. Pengakuan pendapatan dan beban sehubungan
memberikan hasil bahwa jumlah anggota dan jumlah dengan transaksi koperasi dengan anggota
modal sendiri berpengaruh positif dan signifikan terhadap dan non-anggota
Sisa Hasil Usaha KUD Turen. 2. Kebijakan akuntansi tentang aktiva tetap,
Tujuan penelitian merupakan jawaban atas sasaran penilaian persediaan, piutang dan sebagainya.
yang ingin dicapai penulisan dalam subuah penelitian b. Dasar Penetapan harga pelayanan kepada anggota
oleh sebab itu tujuan penelitian ini adalah: dan non- anggota.
1. Mengetahui Pengaruh Jumlah Simpanan Anggota c. Pengungkapan Informasi Lain
Koperasi Karyawan terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) 1. Kegiatan atau pelayanan untuk koperasi kepada
Pada Koperasi Karyawan PT Pelindo II Cabang anggota baik yang tercantum dalam anggaran
Pangkalbalam. dasar dan anggaran rumah tangga maupun
2. Mengetaui Pengaruh Jumlah Pinjaman Anggota dalam praktek, atau yang telah di capai oleh
Koperasi Karyawan terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi.
pada Koperasi Karyawan PT Pelindo II Cabang 2. Aktivitas koperasi dalam pengembangan
Pangkalbalam. sumberdaya dan mempromosikan usaha
3. Mengetahui Pengaruh modal Kerja terhadap Sisa ekonomi anggota, pendidikan dan pelatihan
Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Karyawan PT. koperasi, usaha, manajemen yang di
Pelindo II Cabang Pangkalbalam. selenggarakan untuk anggota dan penciptaan
4. Mengetahui pengaruh Jumlah Simpanan Anggota, lapangan usaha baru untuk anggota.
Jumlah Pinjaman Anggota Dan Modal Kerja Terhadap 3. Ikatan atau kewajiban bersyarat yang timbul
Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Koperasi Karyawan PT dan transaksi koperasi dengan anggota dan
Pelindo II Cabang Pangkalbalam. non-anggota.
4. Pengklasifikasian piutang dan hutang yang
timbul daritransaksi kopersi dengan anggota
II. LANDASAN TEORI dan non-anggota.
5. Pembatasan pengginan dan resiko atas aktiva
Laporan Keuangan Koperasi tetap yang di peroleh atas dasar hibah atau
Laporan keuangan koperasi berbeda dari laporan sumbangan.
keuangan dalam perusahaan pada umumnya, Laporan 6. Aktiva yang di operasikan oleh koperasi tetapi
keuangan koperasi merupakan Laporan pertanggung bukan milik koperasi.
jawaban pengurus koperasi atas hasil usaha koperasi pada 7. Aktiva yang di peroleh secara hibah dalam
suatu priode waktu tertentu dan posisi keuangan bentuk pengalihan pengalihan saham dalam
keuangan koperasi pada akhir periode tersebut, hal bentuk swasta.
tersebut yang membedakan antara Laporan Keuangan 8. Pembagian sisa hasil usaha dan penggunaan
Perusahaan dengan Laporan Keuangan Koperasi. cadangan.
PSAK No.27 (2004) mendefinisikan Laporan 9. Hak dan tanggungan pemodal modal
Keuangan Koperasi meliputi Neraca, Perhitungan Hasil penyertaan.
Usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Promosi Ekonomi 10. Penyelenggaraan rapat anggota, dan keputusan
Anggota, dan Catatan Atas Laporan Kuangan. Adapun keputusan penting yang berpengaruh terhadap
penjelasan detail pengertian dari jenis laporan keungan perlakuan akuntansi dan penyajian laporan
menurut PSAK No.27 (2004) sebagai berikut: keuangan.
1. Neraca
Neraca Menyajikan informasi mengenai aktiva, Sisa Hasil Usaha
kewajiban, dan ekuitas koperasi pada waktu tertentu. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK
2. Perhitungan Hasil Usaha (PHU) No.27) menyebutkan bahwa: “Perhitungan Hasil Usaha
Perhitungan hasil usaha harus memuat hasil usaha (PHU) adalah perhitungan hasil usaha yang menyajikan
dengan anggota dan laba atau rugi kotor non anggota. informasi mengenai pendapatan dan beban-beban usaha
dan beban perkoperasian selama periode tertentu.
Perhitungan hasil usaha menyajikan hasil akhir yang
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Akuntansi Bisnis & Keuangan STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH AKUNTANSI BISNIS & KEUANGAN (JIABK), Volume11, Nomor 2, November 2017
ISSN 2355-9047 30

disebut sisa hasil usaha. Sisa hasil usaha yang diperoleh diambil kembali selama yang bersangkutan masih
mencakup hasil usaha dengan anggota dan laba atau rugi menjadi anggota.
kotor dengan nonanggota. Istilah perhitungan hasil usaha
digunakan mengingat manfaat dari usaha koperasi tidak Menurut Rudianto (2010) simpanan anggota dibagi
semata-mata diukur dari sisa hasil usaha atau laba tetapi menjadi tiga:
lebih ditentukan pada manfaat bagi anggota”. 1. Simpana Pokok
Usaha koperasi yang utama diarahkan pada bidang Simpanan pokok adalah jumlah nilai uang tertentu
usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan yang sama banyaknya yang harus disetorkan oleh
anggota baik untuk menunjang usaha maupun setiap anggota pada waktu masuk menjadi anggota.
kesejahteraan anggotanya. Dimana koperasi karyawan Jenis simpanan pokok ini tidak dapat diambil kembali
dalam mencapai tujuannya untuk meningkatkan selama orang tersebut menjadi anggota koperasi.
perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) maka kegiatan 2. Simpanan Wajib
koperasi bukan hanya aspek anggota dalam partisipasi Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu
simpan pinjam angggota namun melakukan kegiatan yang harus dibayarkan oleh anggota dalam waktu dan
diluar anggota seperti sebagai pihak ketika dalam kesempatan tertentu, seperti sebulan sekali. Jenis
kegiatan opersional perusahaan. simpanan wajib ini dapat diambil kembali dengan cara
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat yang diatur lebih lanjut dalam anggaran dasar,
disimpulkan bahwa sisa hasil usaha merupakan laba anggaran rumah tangga dan keputusan rapat anggota.
bersih yang akan digunakan oleh anggota untuk 3. Simpanan sukarela dan umum adalah sejumlah dana
memenuhi kebutuhannya. Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diserahkan oleh anggota kepada koperasi atas
disisihkan sebagian untuk cadangan dan dana-dana kehendak sendiri sebagai simpanan simpanan ini
koperasi yang besarnya ditetapkan dalam rapat anggota. dapat diambil oleh pemilik setiap saat. karena,
Sebagian lagi sisa hasil usaha ini dibagikan kepada simpanan sukarela dikelompokan sebagai hutang
anggota sesuai dengan besarnya kontribusi anggota jangka pendek.
terhadap pendapatan koperasi. Hasil dari pembagian SHU
ini berarti anggota telah menerima manfaat berupa Berdasarkan pengertian simpanan anggota menurut
manfaat ekonomi tidak langsung. Jika pendapatan lebih beberapa para ahli diatas, maka penulis menarik
kecil dari beban usaha maka akan timbul kerugian usaha. kesimpulan bahwa simpanan anggota dibedakan menjadi
Pengelolaan usaha koperasi sebagai badan usaha yang beberapa simpanan yaitu: simpanan pokok, simpanan
bergerak di bidang ekonomi tidak boleh mengabaikan wajib, simpanan suka rela dan simpanan umum.
adanya kelebihan yang diperoleh dari kegiatan usaha atau
yang disebut Sisa Hasil Usaha (SHU). Total Simpanan Anggota: SWA + SPA+SSA+SUA

Berikut Rumus Sisa hasil Usaha (SHU) : Pinjaman Anggota


Menurut Winarno dan Ismaya (2003)
SHU : TR - TC mengugkapakan: “Pinjaman adalah pemberian sejumlah
uang dari suatu pihak (lembaga keuangan, seseorang atau
Sumber: Diolah penulis perusahaan) kepada pihak lain (seseorang atau
perusahaan) yang mewajibkan pinjamannya untuk
Keterangan: melunasi dalam jangka waktu tertentu dengan jumlah
SHU : Sisa Hasil Usaha bunga yang disepakati bersama”.
TR : Total Revenue Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan
TC : Total Cost bahwa Pinjaman kredit merupakan persetujuan pinjam
meminjam antara dua pihak yaitu peminjam (debitur) dan
Simpanan Anggota pemberi kredit (kreditur) atas dasar kepercayaan dan
Simpanan anggota merupakan bentuk dari debitur mempunyai kewajiban pembayaran yang
parsitipasi anggota koperasi, berikut menurut para ahli dilakukan pada jangka waktu tertentu dengan jumlah
mengemukakan terkait simpanan anggota. bunga yang ditetapkan.
Menurut UU No.25 tahun 1992 pasal 41 Simpanan
Anggota dibagi menjadi dua yaitu: Total Pinjaman = Pinjaman Pokok + Bunga
1. Simpanan Pokok
Simpanan Pokok adalah sejumlah uang yang sama Modal Kerja
banyaknya yang wajib dibayarkan oleh anggota Modal kerja koperasi terdiri dari:
kepada koperasi pada saatmasuk menjadi anggota. 1. Modal sendiri menurut Pasal 41 dari UU No. 25/1992
simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama meliputi:
yang bersangkutan masih menjadi anggota. a) Simpanan Pokok Anggota
2. Simpanan Wajib b) Simpanan Wajib Anggota
Simpanan Wajib adalah jumlah simpanan tertentu c) Dana Cadangan
yang tidak harus sama yang wajib dibayar oleh d) Hibah
anggota kepada Koperasi dalam waktu dan 2. Modal asing berasal dari luar koperasi yang bersifat
kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat sementara dalam hal ini berupa hutang yang harus di

www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Akuntansi Bisnis & Keuangan STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH AKUNTANSI BISNIS & KEUANGAN (JIABK), Volume11, Nomor 2, November 2017
ISSN 2355-9047 31

bayar dalam jangka waktu tertentu. Berikut modal H0: Diduga Tidak terdapat pengaruh Simpan
asing terdiri dari: Anggota terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU)
a) Simpanan Sukarela Anggota H1 : Diduga terdapat pengaruh Simpanan Anggota
b) Simpanan Umum Anggota terhadap Sisa hasil usaha (SHU)
c) Hutang Bank
Hipotesis Kedua:
Sedangkan Munawir (2004) keuntungan koperasi H0 : Diduga Tidak terdapat pengaru Pinjaman
mempunyai modal kerja yang cukup adalah sebagai Anggota terhadap Sisa hasi Usaha (SHU)
berikut: H1: Diduga terdapat pengaruh Pinjaman Anggota
1. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU)
jumlah yang cukup untuk melayani para anggotanya.
2. Memungkinkan bagi koperasi untuk memberikan Hipotesis Ketiga:
syarat kredit yang lebih menguntungkan bagi para H0 : Diduga tidak terdapat pengaruh Modal Kerja
anggota. terhadap Sisa hasil Usaha (SHU)
3. Memungkinkan bagi koperasi untuk dapat beroperasi H1 : Diduga terdapat pengaruh Modal Kerja
dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU)
memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan.
4. Memungkinkan untuk dapat membayar semua Hepotesis Keempat
kewajiban-kewajiban tepat waktu. H0 : Diduga Tidak terdapat pengaruh Jumlah
5. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja Simpanan, Jumlah Pinjaman, Modal Kerja
karena turunnya nilai dari aktiva lancar. terhadap Sisa hasil Usaha (SHU).
H1 : Diduga terdapat pengaruh Jumlah Simpanan,
Kerangka Pemikiran Pinjaman Anggota Dan Modal Kerja
Penelitian ini secara detil untuk mengetahui terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU).
perolehan Sisa hasil Usaha (SHU) pada koperasi
karyawan periode tertentu, maka dalam pokok pemikiran
dan pembahasan dalam skripsi ini perolehan sisa hasil III. METODOLOGI PENELITIAN
usaha melibatkan simpanan pokok dan wajib anggota,
pinjaman anggota dan modal kerja yang di sajikan dalam Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara
Laporan Keuangan Koperasi Karyawan PT Pelindo II ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
Cabang Pangkalbalam melalui data yang terdiri dari Pos- kegunaan tertentu cara ilmiah berarti kegiatan penelitian
pos Neraca, Laporan Laba Rugi/ SHU. didasarkan pada cirri-ciri ilmuan yang rasional, empiris,
dan sistematis.
GAMBAR 1.
Kerangka Pemikiran Varibel Penelitian
1. Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat
SIMPANAN ANGGOTA atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang
(x1) HI mempunyai variasi tertentu yang di tetapkan oleh
SISA
HASIL
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
JUMLAH PINJAMAN
(X2) USAHA Sugiono (2011). Varibel Independen
H2 (SHU) Variabel Independen atau variabel bebas sering
(Y) kali di sebut sebagai variabel yang menerangkan
MODAL KERJA
(X3) H3 (Explanatory). Suatu varibel di golongkan kedalam
variabel Independen jika dalam hubungan dengan
Sumber: diolah Peneliti H4 variabel lain. Variabel tersebut berfungsi menerang-
kan variabel lainnya. Dalam penelitian ini variabel
Hipotesis bebas adalah Simpanan anggota (X1), Pinjaman
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap anggota (X2), dan Modal kerja (X3).
rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat 2. Variabel Dependen
pertanyaan. Sedangkan Menurut Sugiyono (2011) Variabel Dependen ataau variabel tidak bebas
menerangkan: “Pernyataan sementara, karena jawaban adalah suatu variabel yang dalam hubungannya
yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relavan, dengan variabel lainnya fungsi nya diterangkan oleh
belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang di variabel lain. Dalam penelitian ini varibel bebas
peroleh melalui pengumpulan data” adalah Sisa hasil Usaha (Y).
Berdasarkan penyataan diatas maka penulis menarik
kesimpulan Hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai 3. Metode Pengumpulan Data
jawaban teoritis terhdap rumusan masalah penelitian, Metode yang digunakan dalam pengumpulan
belum jawaban yang empiris. Berdasarkan kerangka data pada penelitian ini yakni data sekunder. Adapun
berfikir maka hipotesis diajukan sebagai berikut: Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari
Hipotesis Pertama: penelitian orang lain atau sumber yang telah
dipublikasikan sehingga data tersebut telah tersedia.
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Akuntansi Bisnis & Keuangan STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH AKUNTANSI BISNIS & KEUANGAN (JIABK), Volume11, Nomor 2, November 2017
ISSN 2355-9047 32

Data Sekunder yang digunakan dalasm penelitian ini dengan selisih persentase jumlah Simpanan Anggota-
adalah berupa laporan keuangan yaitu Neraca, 25,54% dan selisih Simpanan Anggota sebesar-
Laporan Laba rugi dan Laporan Tahunan Koperasi Rp.63,132,725,-. dari tahun sebelumnya, terjadinya
Karyawan selama 2012 sampai 2016 yang telah penurunan ini disebabkan karna berkurangnya jumlah
berbentuk dokumen Laporan Keuangan. anggota koperasi disertai dengan penurunan jumlah
Menurut Sugiono (2011) mengemukakan jika Simpanan Anggota, meskipun jumlah anggota terendah
Analsisis ini digunakan untuk mendeskripsikan atau terjadi pada tahun 2015 terkait dilakukannya mutasi
bemberi gambaran terjadap objek yang diteliti karyawan PT Pelindo II Cabang Pangkalbalam akan
melalui data sempel atau populasi sebagaimana tetapi, tidak disertai dengan penurunan jumlah Simpanan
adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat Anggota pada tingkat terendah, melainkan jumlah
kesimpulan yang berlaku untuk umum. Adapun Simpanan Anggota mengalami peningkatan pada tahun
Analisis deskriftif melakukan penelitian keadaan di tersebut.
lapangan atau profile tempat penelitian secara
deskrisftif dengan menginterpresikan hasil Perkembangan Jumlah Pinjaman Anggota
dokumentasi data dengan harapan akan dapat Untuk memberi gambaran yang lebih jelas tentang
menggambarkan lebih terperinci mengenai hasil perkembangan Jumlah Pinjaman Anggota dari tahun ke
tahun, data tersebut ditampilkan dalam bentuk Grafik,
maka dapat digambar seperti Grafik dibawah ini:
IV. PEMBAHASAN
GAMBAR 3.
Perkembangan Jumlah Simpanan Anggota Grafik Perkembangan Pinjaman Anggota
Untuk memberi gambaran yang lebih jelas tentang Koperasi Karyawan PT Pelindo II Cabang Pangkalbalam
perkembangan Jumlah Simpanan Anggota dari tahun ke
tahun, data tersebut ditampilkan dalam bentuk Grafik,
maka dapat digambarkan seperti Grafik dibawah ini:

GAMBAR 2.
Grafik Perkembangan Simpanan Anggota
Koperasi Karyawan PT Pelindo II Cabang Pangkalbalam

Sumber : Data Grafik diolah Peneliti

Grafik diatas menunjukan Total Pinjaman Anggota


dari tahun 2012-2016 mengalami tren jumlah yang
fluktuatif dimana pada 2013 dan 2015 mengalami
kenaikan persentase 45,16% dan 63,01% dari tahun
sebelumnya dengan selisih kenaikan jumlah Pinjaman
Anggota sebesar Rp.144,778.390,- dan Rp.129,227.552,-
Sumber: Data Grafik diolah Peneliti Kanaikan tertinggi terjadi pada tahun 2013 dimana
kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan partisipasi
Grafik diatas menunjukan Jumlah Simpanan anggota dalam hal ini pinjaman anggota karna
Anggota dari tahun 2012-2016 mengalami tren jumlah tersedianya Modal Kerja yang cukup sehingga koperasi
yang flukuatif dimana pada tahun 2013, 2015 dan 2016 mampu memberikan pinjaman kepada anggota koperasi,
simpanan mengalami tren kenaikan masing-masing meskipun Modal Kerja yang tersedia pada tahun 2015
dengan selisih persentase 0,01%, 1,24% dan 50,57% dari lebih tinggi akan tetapi pada tahun tersebut faktor jumlah
tahun sebelumnya dengan selisih kenaikan Total anggota koperasi mengalami penurunan karena
Simpanan Anggota Rp.28,260,-, Rp.2,279,427,- dan terjadinya mutasi karyawan pada PT Pelindo II Cabang
Rp.94,213,903,- terjadinya kenaikan tertinggi terdapat Pangkalbalam yang mengakibatkan peningkatan jumlah
pada tahun 2016 dikarenakan, meningkatnya jumlah Pinjaman Anggota tahun 2013 lebih tinggi dari tahun
anggota koperasi dan partisipasi anggota dalam hal ini 2015. Adapun penurunan persentase jumlah Simpanan
Simpanan Anggota peningkatan ini terkait jumlah Anggota dari tahun 2014 dan 2016 masing-masing
angggota koperasi yang disebabkan dalam pelaksanaan sebesar -55,93% dan -62,14% dengan selisih penurunan
mutasi pada PT Pelindo II Cabang Pangkalbalam, jumlah Total Pinjaman sebesar -Rp.260,284,692,- dan -
sehingga terjadinya peningkatan jumlah anggota dari Rp.207,737,936,-.
tahun sebelumnya, dan disertai dengan peningkatan Terjadinya penurunan jumlah Pinjaman Anggota
jumlah Simpanan Anggota, meskipun pada tahun 2013 pada tahun 2014 yang disebabkan oleh berkurangnya
anggota koperasi dengan jumlah tertinggi namun pada jumlah Anggota Koperasi karna mutasi karyawan namun
tahun tersebut tidak didukung dengan banyaknya jumlah pada tahun teresebut tersedianya Modal Kerja yang
simpanan yang disimpan anggota pada koperasi, cukup tinggi sehingga perputaran kas terhadap Pinjaman
sedangkan penurunan terbanyak terjadi pada tahun 2014 Anggota belum mencapai titik terendah, meskipun
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Akuntansi Bisnis & Keuangan STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH AKUNTANSI BISNIS & KEUANGAN (JIABK), Volume11, Nomor 2, November 2017
ISSN 2355-9047 33

mutasi karyawan masih memberikan dampak pada akan modal kerja dalam Rapat Angggota Tahunan (RAT)
partisipasi anggota, akan tetapi dampak faktor lain yang tahun sebelunya untuk menurunkan jumlah dana yang
sangat segnifikan terjadi pada tahun 2016 dimana jumlah dicadangkan dalam perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU)
persente Pinjaman Anggota mengalami penurunan yang pada tahun selanjutnya hal ini yang memepngaruhi
tetinggi namun selisih penurunan jumlah Pinjaman terjadinya penurunan pada titik terendah Perolehan Sisa
Anggota lebih kecil dari tahun 2014, hal ini disebabkan Hasil Usaha (SHU).
penurunan tertinggi jumlah Modal Kerja terjadi tahun
2016 serta tingginya jumlah Pinjaman Anggota pada Perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU)
tahun 2013 mengakibatkan selisih jumlah Pinjaman Untuk memberi gambaran yang lebih jelas tentang
Anggota tahun 2014 lebih tinggi dari tahun 2016. perkembangan Perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) dari
Peningkatan jumlah anggota koperasi tahun 2016 dari tahun ke tahun, data di uraikan sebagai berikut:
tahun sebelumnya yang disertai dengan Peningkatan
jumlah Simpanan Angggota, tidak disertai dengan GAMBAR 5.
peningkatan jumlah Pinjaman Anggota karena Grafik Perkembangan Sisa Hasil Usaha
keterbatasan Modal Kerja sehingga perputaran asset Koperasi Karyawan PT Pelindo II Cabang Pangkalbalam
lancar yang tidak bisa maksimal hanya pada partisipasi
anggota saja melainkan kepada usaha diluar partisipasi
anggota mengingat koperasi karyawan ini memiliki
usaha lain selain partisipasi anggota.

Perkembangan Jumlah Modal Kerja


Untuk memberi gambaran yang lebih jelas tentang
perkembangan Jumlah Modal Kerja dari tahun ke tahun,
data tersebut ditampilkan dalam bentuk Grafik, maka
dapat digambar seperti Grafik dibawah ini.
Sumber : Data Grafik diolah Peneliti
GAMBAR 4.
Grafik Perkembangan Modal Kerja Koperasi Karyawan Grafik diatas menunjukan bahwa Total Perolehan
PT Pelindo II Cabang Sisa Hasil Usaha (SHU) mengalami tren yang sangat
Pangkalbalam fluktuatif dimana Sisa Hasil Usaha merupakan Laba
Koperasi yang diperoleh koperasi dari usahanya, dimana
Sisa Hasil Usaha (SHU) tertinggi pada tahun 2014
dengan persentase 382,12% dengan selisih dari perolehan
sisa hasil usaha sebesar Rp. 107,520,864,-. Meskipun
terjadinya punurunan pada tingkat partisipasi anggota
dalam hal ini Simpanan Anggota dan Pinjaman Anggota
pada tahun 2014, namun terjadinya peningkatan ini
diperoleh dari luar partisipasi anggota yang disebabkan
karena tersedianya modal kerja yang cukup tinggi
Sumber : Data Grafik diolah Peneliti sehingga meningkatnya perputaran aset lancar dari luar
kegiatan partisipasi anggota sehingga mengakibatkan
Grafik diatas menunjukan bahwa total modal kerja terjadi peningkatan perolehan sisa hasil usaha yang
pada tahun 2012-2016 mengalami jumlah tren yang cukup tinggi atau maksimal pada beberapa tahun
fluktuatif dimana Modal Kerja merupakan dana yang di tersebut. Sedangkan penurunan perolehan sisa Hasil
anggarkan koperasi yang berguna untuk membiayai Usaha (SHU) yang terjadi pada tahun 2013, 2015 dan
kegiatan operasional koperasi. Total Modal tahun 2013 2016 masing-masing persetase 62.26% , 15,28 % dan
dan 2015 masih mengalami kenaikan sebesar 11,81% 82.01% dengan selisih Perolehan Sisa hasil Usaha -Rp.
dan 14,68% dengan selisih jumlah modal kerja masing- 46,426,489,- -Rp.20,732,908,- dan -Rp. 94,251,179,
masing Rp.86,098,192,- dan Rp.125,495,250,- kenaikan Penurun yang tertinggi terjadi pada tahun 2016,
tertinggi modal keja terjadi pada tahun 2014 dimana meskipun terjadinya peningkatan pada Simpanan
pada tahun tersebut koperasi memiliki asset lancar serta Anggota pada tahun tersebut akan tetapi jumlah
Sisa Hasil Usaha yang diperoleh cukup tinggi sehingga Pinjaman Anggota mengalami penurunan dititik
jumlah Modal Kerja mengalami peningkatan pada tahun terendah, oleh karena pada tahun yang sama keterbatasan
tersebut, sedangkan tahun 2015 dan 2016 total modal jumlah Modal Kerja yang tersedia, dimana modal kerja
kerja mengalami penurunan dengan persentase -9,29% mengalami penurunan pada titik terendah hal ini terjadi
dan -84,66% dari tahun sebelumnya dengan selisih karena hasil Rapat Tahunan Anggota (RAT) yang
sebesar -Rp.72,635,492,- dan -Rp.358,575,913,-. membentuk kebijakan pengurangan terhadap Dana
Meskipun pada tahun 2016 terjadi peningkatan pada Cadangan pada priode selanjutnya, sehingga berdampak
pertisipasi anggota dalam Simpanan Anggota namun pada penurunan Sisa Hasil Usaha.
sebaliknya terjadinya Penurunan yang sangat tinggi pada Analisis Regresi Berganda
Modal Kerja 2016 dimana dalam penetapan kebijakan Hasil perhitungan dengan menngunakan bantuan
komputer di peroleh nilai persamaan regresi linier
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Akuntansi Bisnis & Keuangan STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH AKUNTANSI BISNIS & KEUANGAN (JIABK), Volume11, Nomor 2, November 2017
ISSN 2355-9047 34

berganda antara Variabel X, yaitu Simpanan Angggota Koefisien Determinasi R2


(X1), Pinjaman Anggota (X2) dan Modal Kerja (X3), Dari tabel diperoleh koefisien determinasi (r-
sedangkan varibel terikat yaitu Sisa Hasil Usaha (Y). square) sebesa 0,929 Nilai ini dapat didefinisikan bahwa
untuk lebih jelasnya nilai-nilai dari koefisien masing- 92,9% variabel Sisa Hasil Usaha dapat dijelaskan oleh
masing varibel dapat dilihat dalam tabel 1 berikut ini: Simpanan Anggota, Pinjaman Anggota dan Modal Kerja
secara bersama-sama, sisanya 7,1% dijelaskan oleh
TABEL 1. variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini
yaitu pendapatan diluar partisipasi anggota koperasi.

TABEL 2.

a. Dependent Variable: SHU


Sumber: data diolah peneliti

Data tabel koefisien tersebut diatas, maka nilai


persamaan regresi berganda dapat dituliskan sebagai Pengajuan Hipotesis
berikut: 1) Uji t untuk b1
Uji t untuk b1 dilakukan untuk menguji hipotesis
Y= a+b1X1+b2X1+b3X3
pertama yaitu:
Y= 301.794.583,618+0,999X1 + 0,110X2 + 0,049X3
H0: diduga tidak terdapat pengaruh Simpanan Anggota
(0,588) (0,002) (0,002) (0,002)
terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi Karyawan PT
Pelindo II Cabang Pangkalbalam.
Angka-angka terdapat dalam kurung adalah
H1: diduga terdapat pengaruh Simpanan Anggota
merupakan besarnya nilai segnifikan dari masing-masing
terhdap Sisa Hasil Usaha Koperasi Karyawan PT
variabel bebas dimana koefisien regresi <α (0,05) berarti
Pelindo II Cabang Pangkalbalam.
pengruh segnifikan variabel Simpanan Anggota (X1),
Pinjaman Anggota (X2) dan Modal Kerja (X3) nilainya
Jik nilai sign < 0,05, maka keputusannya H0
adalah positif, artinya hubungan tersebut dengan
ditolak dan H1 diterima atau dengan perbandingan
simpanan Sisa Hasil Usaha (Y) adalah searah, sehingga
thitung > ttabel maka keputusan H0 ditolak dan H1
apabila variabel-variabel bebas tersebut mengalami
diterima.
kenaikan, maka nilai variabel terikat juga akan
Dari hasil diperoleh persamaan regresi Y =
mengalami kenaikan atau sebaliknya.
301,794,583,6 + 0,999 X1. Persamaan ini menjelaskan
Sedangkan nilai intersep adalah nilai koefisien dari
bahwa setiap peningkatan 1 rupiah Simpanan Anggota
masing-masing variabel diantaranya Simpanan Anggota
(X1) akan meningkatkan Sisa Hasil Usaha sebesar
(X1), Pinjaman Anggota (X2), Modal Kerja (X3) dan Sisa
0,999 satuan (Rp).
Hasil Usaha (Y) dalam persamaan tersebut diatas dapat
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai
diuraikan sebagai berikut:
thitung 9,961 sedangkan ttabel dengan drajat bebas atau
1. Intersep: 301.794.583,618 meyatakan bahwa jika
degree of freedom 3 pada α (0,05) sebesar 3,18245.
tidak ada variabel Simpanan Anggota (X1), Pinjaman
Dengan demikian thitung (9,961) > ttabel (3,8245),
Anggota (X2) dan Modal Kerja (X3) maka Sisa Hasil
sehingga jelas H0 ditolak dan H1 diterima atau jika
Usaha Koperasi Karyawan PT Pelindo II Cabang
melihat nilai sign sebesar 0,002. Dengan demikian
PangkalBalam adalah 30301.794.583,618.
keputusan jelas H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini
2. Untuk Simpanan Anggota (X1): 0,999 artinya apabila menunjukan bahwa terdapat pengaruh Simpanan
variabel Simpanan Anggota meningkat Rp.1,- satuan Anggota yang signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha
maka akan meningkatkan Sisa Hasil Usaha sebesar Koperasi Karyawan PT Pelindo II Cabang
0,999 Rupiah. Pangkalbalam.
3. Untuk Pinjaman Anggota (X2): 0,110 artinya apabila Pengujian t adalah pemahaman tentang
varibel Pinjaman Anggota meningkat 1 satuan maka hubungan kondosional secara parsial variabel
akan meningkatkan Sisa Hasil Usaha sebesar 0,110 Simpanan Anggota terhadap Sisa Hasil Usaha
Rupiah. Koperasi Karyawan PT Pelindo II Cabang
4. Untuk Modal Kerja (X3): 0,049 artinya apabila Pangkalbalam. Subtansinya, bila Simpanan Anggota
variabel Modal Kerja meningkat Rp.1,- satuan maka baik maka sisa hasil usaha yang di peroleh akan
akan meningkatkan Sisa Hasil Usaha sebesar 0,049 meningkat.
Rupiah. 2) Uji t untuk b2
Uji t untuk b2 dilakukan untuk menguji hipotesis
kedua yaitu :
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Akuntansi Bisnis & Keuangan STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH AKUNTANSI BISNIS & KEUANGAN (JIABK), Volume11, Nomor 2, November 2017
ISSN 2355-9047 35

H0: di duga tidak terdapat pengaruh Pinjaman Anggota yang signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi
terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi Karyawan PT Karyawan PT Pelindo II Cabang Pangkalbalam.
Pelindo II Cabang Pangkalbalam. Pengujian t adalah pemahaman tentang
H2:diduga terdapat pengaruh Pinjaman Anggota hubungan kondosional secara parsial variabel Modal
terhdap Sisa Hasil Usaha Koperasi Karyawan PT Kerja terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi Karyawan
Pelindo II Cabang Pangkalbalam. PT Pelindo II Cabang Pangkalbalam. Subtansinya,
bila Modal Kerja Anggota baik maka sisa hasil usaha
Jik nilai sign < 0,05, maka keputusannya H0 yang di peroleh akan meningkat.
ditolak dan H2 diterima atau dengan perbandingan
thitung > ttabel maka keputusan H0 ditolak dan H2 4) Uji F Statistik
diterima. Uji F dilakukan untuk menguji hipotesis keempat
Berdasarkan hasil diatas maka diperoleh yaitu:
persamaan regresi Y = 301.794.583,618+ 0,110 X2. H0:diduga tidak terdapat pengaruh Simpanan
Persamaan ini menjelaskan bahwa setiap peningkatan Anggota, Pinjaman Anggota dan Modal Kerja
Rp. 1,- Pinjaman Anggota(X2) akan meningkatkan terhadap Sisa Hasil Usaha koperasi Karyawan PT
Sisa Hasil Usaha (Y) sebesar 0,110 satuan (Rp). Pelindo II Cabang Pangkalbalam.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai H1: diduga terdapat pengaruh Simpanan Anggota,
thitung 8,654 sedangkan ttabel dengan drajat bebas atau Pinjaman Anggota dan Modal Kerja terhadap Sisa
degree of freedom 3 pada α (0,05) sebesar 3,18245. Hasil Usaha Koperasi Karyawan PT Pelindo II
Dengan demikian thitung (8,654)> ttabel (3,18245), Cabang Pangkalbalam.
sehingga jelas H0 ditolak dan H2 diterima atau jika
melihat nilai sign sebesar 0,002. Dengan demikian Jika Fhitung > Ftabel maka keputusan H0 ditolak dan
keputusan jelas H0 ditolak dan H2 diterima. Hal ini H1 diterima.
menunjukan bahwa terdapat pengaruh Pinjaman
Anggota yang signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha TABEL 3.
Koperasi Karyawan PT Pelindo II Cabang F Hitung Variabel Simpanan
Pangkalbalam. Anggota, Pinjaman Anggota dan Modal kerja
Pengujian t adalah pemahaman tentang secara bersama-sama berpengaruh terhadap Sisa Hasil
hubungan kondosional secara parsial variabel Usaha.
pinjaman anggota terhadap sisa hasil usaha koperasi
karyawan PT Pelindo II Cabang Pangkalbalam.
Subtansinya, bila pinjaman anggota baik maka sisa
hasil usaha yang di peroleh akan meningkat.

3) Uji t untuk b3
Uji t untuk b3 dilakukan untuk menguji hipotesis
ke tiga yaitu :
H0: diduga tidak terdapat pengaruh Modal Kerja
terhadap Sisa Hasil Usaha Koperasi Karyawan Setelah dilakukan perhitungan dengan SPSS
PT Pelindo II Cabang Pangkalbalam. versi 16 diperoleh nilai Fhitung 254,345 seperti terlihat
H3:diduga terdapat pengaruh Modal Kerja terhdap tabel 3 sedangkan harga kritis nilai F tabel dengan
Sisa Hasil Usaha Koperasi Karyawan PT Pelindo derajat bebas atau degree of freedom pembilang 3
II Cabang Pangkalbalam. penyebut 1 pada α sebesar (0,000) hal ini sebesar 216.
Dengan demikian Fhitung (254,345) > Ftabel (216)
Jik nilai sign < 0,05, maka keputusannya H0 sehingga jelas H0 diterima dan H1 diterima. Demikian
ditolak dan H3 diterima atau dengan perbandingan juga jika menggunakan nilai Sig sebesar 0,000. Hal ini
thitung > ttabel maka keputusan H0 ditolak dan H3 menunjukan secara bersama-sama terdapat pengaruh
diterima. Simpanan Anggota, Pinjaman Anggota dan Modal
Hasil tabel diatas diperoleh persamaan regresi Kerja terhadap Sisa Hasil Usaha koperasi Karyawan
Y= 301.794.583,618 + 0,049 X3. Persamaan ini PT Pelindo II Cabang Pangkalbalam.
menjelaskan bahwa setiap peningkatan Rp.1,- Modal
Kerja (X3) akan meningkatkan Sisa Hasil Usaha (Y)
sebesar 0,049 satuan (Rp). V. PENUTUP
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai
thitung 9,167 sedangkan ttabel dengan drajat bebas atau Kesimpulan
degree of freedom 3 pada α (0,05) sebesar 3,18245. Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya,
Dengan demikian thitung (9,167) > ttabel (3,18245), dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:
sehingga jelas H0 ditolak dan H3 diterima atau jika 1. Terdapat pengaruh positif dan senifikan Jumlah
melihatnilai sign sebesar 0,002. Dengan demikian Simpanan Anggota (X1) terhadap Sisa Hasil Usaha
keputusan jelas H0 ditolak dan H3 diterima. Hal ini (Y) pada Koperasi Karyawan PT Pelindo II cabang
menunjukan bahwa terdapat pengaruh Modal Keja Pangkalbalam. Hal ini dapat di buktikan melalui
analisis regresi bergan-dakoefisien bernilai positif,
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Akuntansi Bisnis & Keuangan STIE-IBEK
JURNAL ILMIAH AKUNTANSI BISNIS & KEUANGAN (JIABK), Volume11, Nomor 2, November 2017
ISSN 2355-9047 36

dengan nilai thitung 9,961 > ttabel 3,18245 dan [4] Rudianto, Akuntansi Koperasi.Penerbit Erlangga.
signifikasinya 0,002 < Level of Significant = 0,05 Jakarta: 2010.
koefisien determinasi R2 sebesar 0,929. Persamaan [5] Sugiono, Statistik Untuk Penelitian. Penerbit
garis regresinya adalah Y = 301,794,583,6 + 0,999 Alfabeta. Bandung: 2011.
X1. Jadi dapat di simpulkan jika semakin banyak [6] Winarno Sigit, Sujana Ismaya. Kamus Besar
Jumlah Simpanan Anggota maka Sisa Hasil Usaha Ekonomi. Pustaka Grafika. Bandung: 2003.
(SHU) akan mengalami peningkatan.
2. Terdapat pengaruh positif dan senifikan Jumlah
Pinjaman Anggota (X2) terhadap Sisa Hasil Usaha
(Y) pada Koperasi Karyawan PT Pelindo II cabang
Pangkalbalam. Hal ini dapat di buktikan melalui
analisis regresi berganda koefisien bernilai positif,
dengan nilai thitung 8,654 > ttabel 3,18245 dan
signifikasinya 0,002 < Level of Significant = 0,05
koefisien determinasi R2 sebesar 0,929. Persamaan
garis regresinya adalah Y = 301.794.583,618+ 0,110
X2.. Jadi dapat di simpulkan jika semakin banyak
Jumlah Pinjaman Anggota maka Sisa Hasil Usaha
(SHU) akan mengalami peningkatan.
3. Terdapat pengaruh positif dan senifikan Jumlah
Modal kerja Anggota (X3) terhadap Sisa Hasil Usaha
(Y) pada Koperasi Karyawan PT Pelindo II cabang
Pangkalbalam. Hal ini dapat di buktikan melalui
analisis regresi berganda koefisien bernilai positif,
dengan nilai thitung 9,167 > ttabel 3,18245 dan
signifikasinya 0,002 < Level of Significant = 0,05
koefisien determinasi R2 sebesar 0,929. Persamaan
garis regresinya adalah Y= 301.794.583,618 + 0,049
X3. Jadi dapat di simpulkan jika semakin banyak
Modal Kerja maka Sisa Hasil Usaha (SHU) akan
mengalami peningkatan.
4. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Jumlah
simpanan Anggota (X1), Jumlah Pinjaman Anggota
(X2) dan Modal kerja (X3) terhadap Sisa Hasil Usaha
(SHU) (Y) koperasi Karyawan PT Pelindo II cabang
Pangkalbalam. Hal ini dapat dibuktikan melalui
analisis regresi berganda Fhitung 254,345 > Ftabel 216
dan nilai Signifikan 0,002 < Level of Sognificant =
0,05. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,929 atau
dalam hal ini Jumlah Simpanan Anggota (X1), Jumlah
Pinjaman Anggota (X2) dan Modal kerja (X3)
terdapat pengaruh sebesar 92,9 % terhadap Sisa
Hasil Usaha (SHU) (Y) Koperasi Karyawan PT
Pelindo II cabang Pangkalbalam. Persamaan garis
regresinya adalah Y= 0,999X1+ 0,110X2 + 0,049X3.
Jadi dapat disimpulkan semakin meningkat Jumlah
Simpanan Anggota (X1), Jumlah Pinjaman
Anggota(X2) dan Modal kerja (X3) maka Sisa hasil
Usaha (SHU) juga akan semakin meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Fajarwati Firda, Faktor yang mempengaruhi sisa


hasil usaha (SHU) pada Koperasi KUD Turen,
Malang. Tersedia pada http//:repository.usu.ac.id/
(diakses pada 31 Maret 2017)
[2] Ikatan Akuntansi Indonesia 2004, Standar Akuntansi
Keungan.Edisi Revisi Penerbit Salemba Empat.
Jakarta: 2004
[3] Munawir S, Analisis Laporan Keuangan.
Liberty.Yogyakarta: 2004.
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Akuntansi Bisnis & Keuangan STIE-IBEK

Anda mungkin juga menyukai