Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)

Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

PENGARUH JUMLAH MODAL SENDIRI DAN JUMLAH MODAL


PINJAMAN TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA
PADA KPN PRAJA MUKTI KANTOR BUPATI BULELENG
TAHUN 2006–2015
Gede Praba Suteja

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {prabasuteja99@gmail.com}@undiksha.ac.id
Abstrak
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Pengaruh jumlah modal sendiri terhadap perolehan
SHU pada KPN Praja Mukti Kantor Bupati Buleleng tahun 2006–2015 (2) Pengaruh jumlah modal
pinjaman terhadap perolehan SHU pada KPN Praja Mukti Kantor Bupati Buleleng tahun 2006–2015, dan
(3) Pengaruh jumlah modal sendiri dan jumlah modal pinjaman terhadap perolehan SHU pada KPN
Praja Mukti Kantor Bupati Buleleng tahun 2006–2015. Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis
penelitian kausal yang menggunakan format eksplanasi.Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier
berganda dengan uji t dan uji F. Hasil penelitian ini adalah: (1) Modal sendiri berpengaruh signifikan
terhadap perolehan SHU dengan t hitung>ttabel (16,690>2,364) atau signifikansi t lebih kecil dari 5%
(0,000<0,05). (2) Modal pinjaman berpengaruh signifikan terhadap perolehan SHU dengan t hitung>ttabel
(6,322>2,364) atau signifikansi t lebih kecil dari 5% (0,000<0,05). (3) Modal sendiri dan modal pinjaman
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap perolehan SHU dengan F hitung>Ftabel (399,399>4,737)
atau signifikansi F lebih kecil dari 5% (0,000<0,05) dan besarnya pengaruh modal sendiri dan modal
pinjaman terhadap SHU adalah sebesar 98,9%.

Kata Kunci: modal sendiri, modal pinjaman, SHU koperasi

Abstract
The purpose of this study is to determine: (1) The effect of the amount of Equity to the acquisition SHU at
KPN Praja Mukti Kantor Bupati Buleleng years 2006 to 2015 (2) The effect of the amount of loan capital
to the acquisition SHU at KPN Praja Mukti Kantor Bupati Buleleng years 2006-2015, and (3) Effect of the
amount of equity and the amount of loan capital to the acquisition SHU at KPN Praja Mukti Kantor Bupati
Buleleng years 2006-2015. Type of research is classified as causal research that uses the format of
explanation. Data collection methods used were documentation and interviews. Data analysis technique
used is multiple linear regression analysis with t test and F test results of this study are: (1) The Equity a
significant effect on the acquisition SHU with tcalculated >ttable (16.690>2.364) or t significance is less than
5% ( 0.000<0.05). (2) Capital loan significant effect on the acquisition SHU with t calculated >ttable
(6.322>2.364) or t significance is less than 5% (0.000 <0.05). (3) Equity and loan capital simultaneously
significant effect on the acquisition SHU with Fcalculated >Ftable (399.399>4.737) or the significance of F is
less than 5% (0.000 <0.05) and the influence of equity and loan capital of the SHU is amounted to
98.9%.

Keywords: equity, loan capital, SHU cooperative


Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

PENDAHULUAN Semakin besar Sisa Hasil Usaha


Di Indonesia, koperasi tumbuh dari (SHU) yang diperoleh koperasi akan
tahun ke tahun. Perkembangan ini terjadi meningkatkan kesejahteraan para
pada aspek finansial (modal sendiri, modal anggotanya dan masyarakat pada
luar, volume usaha, dan Selisih Hasil umumnya. Untuk meningkatkan perolehan
Usaha).Setiap Koperasi berusaha untuk SHU sangat tergantung dari besarnya
selalu tumbuh dan berkembang. Menurut modal yang berhasil dihimpun oleh koperasi
Partomo S.T. dan Abdul Rahman S. untuk menjalankan usahanya.Berdasarkan
(2002:76) perkembangan usaha koperasi UU No. 25 Tahun 1992 Modal koperasi
sangat ditentukan oleh besar kecilnya dana terdiri dari modal sendiri dan modal
atau modal yang digunakan. Lebih lanjut pinjaman. Modal sendiri dapat berasal dari
dikatakan bahwa semakin berkembangnya simpanan pokok, simpanan wajib, dana
kegiatan usaha koperasi dewasa ini, maka cadangan, dan hibah. Sedangkan modal
semakin besarlah dana yang digunakan pinjaman dapat berasal dari anggota,
untuk membiayai kegiatan usaha koperasi. koperai lainnya, bank dan lembaga
Hal ini berarti semakin besar pula tanggung keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan
jawab manejemennya.Menurut Sitio dan surat hutang lainnya, serta sumber lain
Halomoan Tamba (2001:142) usaha atau yang sah. Hubungan modal koperasi
kegiatan yang dilakukan koperasi dapat dengan perolehan Sisa Hasil Usaha juga
diihat dari besarnya volume usaha koperasi tergantung pada peran aktif anggotanya
itu sendiri. Koperasi sebagai soko guru untuk tetap mempertahankan menjadi
perekonomian Indonesia, meskipun tidak anggota, artinya setiap anggota tidak akan
berorientasi mencari keuntungan semata meninggalkan koperasinya. Fungsi
akan tetapi usaha-usaha yang dikelola pendidikan bagi anggota harus terus
harus tetap memperoleh penghasilan yang menerus dilaksanakan untuk
layak demi menjaga kelangsungan hidup mempertahankan mereka mempercayai
dan meningkatkan kemampuan usaha. koperasinya, bahwa pengelolaan koperasi
Keuntungan koperasi biasa disebut dengan benar-benar sehat, baik sehat organisasi
istilah Sisa Hasil Usaha (SHU). maupun sehat usaha.
Berdasarkan UU No. 25 Tahun 1992 Pasal Dalam kegiatan operasionalnya,
45, Sisa Hasil Usaha Koperasi adalah setiap perusahaan pasti membutuhkan
Pendapatan Koperasi yang diperoleh dalam modal demi tercapainya tujuan
satu tahun buku dikurangi dengan biaya perusahaan.Begitu juga dengan koperasi,
penyusutan dan kewajiban lainnya untuk dapat memenuhi kesejahteraan
termasuk pajak dalam satu tahun buku anggotanya koperasi memerlukan modal
yang bersangkutan. yang dapat digunakan seoptimal mungkin
Jumlah SHU yang diperoleh secara sehingga mampu menghasilkan SHU yang
teratur serta kecenderungan meningkat maksimal.Menurut Sitio dan Halomoan
merupakan faktor yang sangat penting yang Tamba (2001:79), “Semakin tinggi
perlu mendapat perhatian dalam menilai partisipasi anggota maka idealnya semakin
keuntungan suatu koperasi.Stabilitas usaha tinggi manfaat yang diterima anggota”.
menunjukkan kemampuan koperasi Koperasi Pegawai Negeri “Praja
menggunakan modalnya secara efisien Mukti” Kantor Bupati Buleleng merupakan
sehingga memperoleh keuntungan yang koperasi khusus pegawai negeri sipil milik
besar. Menurut Andjar Pachta (2005:56) pemerintah daerah dimana koperasi ini
Adapun faktor yang mempengaruhi SHU bertujuan sama dengan koperasi-koperasi
terdiri faktor dalam dan faktor luar. Faktor yang lainnya yang bertujuan untuk
dalam seperti partisipasi anggota, jumlah meningkatkan kesejahteraan anggotanya
modal sendiri, kinerja pengurus, jumlah unit melalui kegiatan operasionalnya seperti
usaha yang dimiliki, kinerja manajer, dan pelayanan simpan pinjam, jasa
kinerja karyawan.Sedangkan faktor dari luar pembayaran listrik dan telepon, pelayanan
seperti modal pinjaman dari luar, para foto copy, usaha Pertokoan, dan usaha
konsumen dari luar selain anggota koperasi lainnya. Untuk dapat menjalankan dan
dan pemerintah. meningkatkan operasionalnya tersebut,
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

KPN Praja Mukti memerlukan modal yang kerugian karena dengan perolehan sisa
mencukupi.Keuntungan yang diperoleh hasil usaha yang tinggi maka modal
koperasi disebut dengan Sisa Hasil koperasi akan semakin besar dan koperasi
Usaha.SHU pada KPN Praja Mukti dari akan semakin kuat. Partisipasi anggota
tahun ke tahun Selalu mengalami yang aktif sangat diperlukan oleh koperasi
peningkatan dan memenuhi target yang dalam setiap kegiatan usaha koperasi,
telah ditetapkan pada setiap laporan sehingga sisa hasil usaha yang diperoleh
tahunan KPN Praja Mukti namun yang jadi dapat mencapai target yang diinginkan.
masalah adalah presentase peningkatan Hal ini tidak lepas dari adanya
SHU dari tahun ke tahun adanya perkembangan sumber daya manusia
fluktuasi.Pada tahun-tahun tertentu Selisih dalam bentuk kerjasama dengan
Hasil Usaha KPN Praja Mukti mengalami perusahaan lain, melakukan kunjungan
penurunan.Berikut ini saya paparkan kerja, dan mengikuti beberapa seminar
gambaran terkait perolehan Selisih Hasil yang terkait dengan perkoperasian serta
Usaha di KPN Praja Mukti. Pada tahun terealisasinya kegiatan usaha sesuai
2010 Modal Sendiri yang dimiliki KPN Praja dengan rencana yang telah ditetapkan
Mukti Rp. 2,301,557,305.15, Modal seperti dari unit simpan pinjam, unit
Pinjaman Rp. 1,977,083,789 dan SHU yang pertokoan, unit fotocopy, dan lain-lain.
diperoleh sebesar Rp 157,045,338.00. Berdasarkan latar belakang di atas
Pada tahun 2011 Modal Sendiri yang maka penulis tertarik untuk mengadakan
dimiliki KPN Praja Mukti Rp. penelitian Tentang SHU (Sisa Hasil Usaha),
2,550,313,145.15, Modal Pinjaman Rp. dengan judul “PENGARUH JUMLAH
2,316,359,542 dan SHU yang diperoleh MODAL SENDIRI DAN JUMLAH MODAL
sebesar Rp 178,468,733.40, ini berarti naik PINJAMAN TERHADAP SISA HASIL
13.64% dari SHU tahun sebelumnya. Pada USAHA PADA KPN PRAJA MUKTI
tahun 2012 Modal Sendiri yang dimiliki KPN KANTOR BUPATI BULELENG TAHUN
Praja Mukti Rp. 2,843,814,815.78, Modal 2006 - 2015”.
Pinjaman Rp. 2,626,267,756 dan SHU yang Berdasarkan latar belakang yang
diperoleh sebesar Rp 191,535,937.00, ini telah dikemukakan di atas, maka yang
berarti hanya naik 7.32% dari SHU tahun menjadi rumusan masalah dari penelitian ini
sebelumnya. Pada tahun 2013 Modal adalah sebagai berikut.
Sendiri yang dimiliki KPN Praja Mukti Rp. (1) Apakah terdapat pengaruh Jumlah
3,041,932,252.03, Modal Pinjaman Rp. Modal Sendiri terhadap Sisa Hasil
2,570,599,850 dan SHU yang diperoleh Usaha Pada KPN Praja Mukti Kantor
sebesar Rp 213,370,955.10, ini berarti naik Bupati Buleleng Tahun 2006 - 2015?
11,40% dari SHU Tahun Sebelumnya. (2) Apakah terdapat pengaruh Jumlah
Pada tahun 2014 Modal Sendiri yang Modal Pinjaman terhadap Sisa Hasil
dimiliki KPN Praja Mukti Rp. Usaha Pada KPN Praja Mukti Kantor
3,516,037,456.80, Modal Pinjaman Rp. Bupati Buleleng Tahun 2006 - 2015?
2,613,049,126 dan SHU yang diperoleh (3) Apakah terdapat pengaruh Jumlah
sebesar Rp 253,121,763.00, ini berarti naik Modal Sendiri dan jumlah Modal
18,63% dari SHU Tahun Sebelumnya. Pinjaman secara simultan terhadap
Sisa Hasil Usaha yang diperoleh Sisa Hasil Usaha Pada KPN Praja Mukti
koperasi merupakan salah satu daya tarik Kantor Bupati Buleleng Tahun 2006 -
bagi seseorang untuk menjadi anggota 2015?
koperasi tersebut dan akan mendorong Berdasarkan rumusan masalah di
anggota yang berpartisipasi pasif menjadi atas, maka tujuan penelitian ini dapat
anggota yang aktif. Hal ini disebabkan dirumuskan untuk mengetahui hal-hal
anggota yang berpartisipasi aktif akan sebagai berikut.
mendapatkan jasa yang lebih dari (1) Pengaruh Jumlah Modal Sendiri
pembagian sisa hasil usaha koperasi terhadap Sisa Hasil Usaha Pada KPN
tersebut, koperasi sebagai salah satu Praja Mukti Kantor Bupati Buleleng
badan usaha, koperasi harus mampu Tahun 2006 - 2015.
memperoleh laba dan tidak menderita
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

(2) Pengaruh Jumlah Modal Pinjaman


terhadap Sisa Hasil Usaha Pada KPN
Praja Mukti Kantor Bupati Buleleng X1
PX1
Tahun 2006 - 2015.
Y
(3) Pengaruh Jumlah Modal Sendiri dan Y
jumlah Modal Pinjaman secara simultan
terhadap Sisa Hasil Usaha Pada KPN X2 PX2
Praja Mukti Kantor Bupati Buleleng Y
Tahun 2006 – 2015.
PX1X2Y
METODE
Penelitian ini dilakukan di Koperasi
Pegawai Negeri Praja Mukti Kantor Bupati Gambar 1. Pengaruh Modal Sendiri, dan
Buleleng dengan fokus pengamatan pada Modal Pinjaman Terhadap
pengaruh Modal Sendiri dan Modal Luar Perolehan Sisa Hasil Usaha
terhadap perolehan Sisa Hasil Usaha.Jenis Pada KPN Praja Mukti Kantor
penelitian yang dilakukan adalah jenis Bupati Buleleng
penelitian kausal yang menggunakan
Adapun subjek yang menjadi
format eksplanasi.Penelitian Kausal (sebab-
penelitian ini adalah pengurus koperasi,
akibat) merupakan jenis penelitian yang
manajer, dan para karyawan KPN Praja
menjelaskan hubungan yang bersifat
Mukti Kantor Bupati Buleleng. Sedangkan
mempengaruhi antara dua variabel atau
yang menjadi objek dalam penelitian ini
lebih (Riduwan, 2008:165).Format
adalah modal sendiri, modal pinjaman dan
eksplanasi digunakan untuk
sisa hasil usaha KPN Praja Mukti Kantor
menggambarkan suatu generalisasi atau
Bupati Buleleng.
menjelaskan hubungan suatu variabel
Jenis data yang digunakan dalam
dengan variabel lainnya. Karena itu
penelitian ini adalah data kuantitatif yang
penelitian eksplanasi menggunakan
merupakan data yang berbentuk angka-
hipotesis dan untuk menguji hipotesis
angka.Data kuantitatif terkait dengan hasil
tersebut digunakan statistik inferensial
survey yang dilakukan langsung ke KPN
(Bungin, 2011: 46)
Praja Mukti Kantor Bupati Buleleng dalam
Variabel yang dilibatkan dalam
laporan pertanggungjawaban
penelitian ini yaitu variabel bebas (X) dan
pengurus.Sumber data yang digunakan
Variabel Terikat (Y).
dalam penelitian ini adalah data
1) Variabel bebas/IndependentVariable (X)
sekunder.Dalam hal ini data diperoleh dari
Modal Sendiri (X1) dan Modal Pinjaman
laporan tahunan KPN Praja Mukti yaitu
(X2) dari data Laporan
neraca tentang laporan modal sendiri,
Pertanggungjawaban Pengurus KPN
modal Pinjaman dan Sisa Hasil Usaha.
Praja Mukti Kantor Bupati Buleleng
Dalam penelitian ini adapun metode
Tahun Buku 2006 – 2015.
pengumpulan data yang digunakan adalah.
2) Variabel Terikat/DependentVariable (Y)
1) Metode Dokumentasi
Perolehan Sisa Hasil Usaha sebagai
Metode ini digunakan untuk
variabel terikat (Y) dari data Laporan
memperoleh data laporan keuangan yang
Pertanggungjawaban Pengurus KPN
bersumber dari laporan
Praja Mukti Kantor Bupati Buleleng
pertanggungjawaban pengurus tiap
Tahun Buku 2006 – 2015.
tahunnya.
Pengertian Operasional Variabel
2) Metode Wawancara
menurut Sugiyono (2010:58) adalah segala
Metode wawancara merupakan
sesuatu yang berbentuk apa saja yang
salah satu metode pengumpulan data
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari
penelitian dengan menggunakan
sehingga diperoleh informasi tentang hal
pertanyaan lisan kepada subyek-subyek
tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.
penelitian sehingga akan terjadi komunikasi
Rancangan penelitian nampak pada
atau hubungan dengan responden.
gambar 1.
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

Penggunaan metode wawancara hanya konsisten, dan penaksiran koefisien


untuk membantu kelancaran pencarian data regresinya efisien menurut Gujarati (dalam
dilapangan yaitu di KPN Praja Mukti Kantor Laras, 2009).Pengujian asumsi klasik yang
Bupati Buleleng.Metode wawancara ini digunakan dalam penelitian ini adalah
digunakan untuk mengetahui data sebagai berikut.
mengenai gambaran umum KPN Praja 1) Uji Multikolinearitas
Mukti Kantor Bupati Buleleng yang meliputi Uji multikolinearitas bertujuan untuk
keanggotaan, keorganisasian dan jenis menguji apakah pada model regresi
usaha.Peneliti mengumpulkan data dengan ditemukan adanya korelasi antar variabel
mengadakan Tanya jawab langsung bebas (Ghozali, 2009:91).Untuk menguji
kepada subyek penelitian atau melalui adanya multikolinearitas dapat dilakukan
perantara yang mengetahui persoalan dari dengan menganalisis korelasi antar variabel
objek yang diteliti. dan perhitungan nilai tolerance serta
Dalam melakukan penelitian ini, Variance Inflation Factor (VIF). Model
metode analisis yang dipakai adalah regresi yang bebas dari multikolinearitas
analisis kuantitatif yaitu dengan adalah memiliki tolerance variabel bebas
menggunakan teknik analisis regresi linier tidak ada yang kurang dari 10 persen atau
berganda. Untuk mempermudah peneliti 0,1 dan Variance Inflation Factor (VIF)
dalam menganalisis data serta agar hasil kurang dari 10 (Ghozali, 2009:92).
yang diperoleh lebih akurat dan efisien, 2) Uji Heteroskedastisitas
maka perhitungannya menggunakan Uji heteroskedastisitas bertujuan
bantuan program SPSS 16.0 (Statistical untuk menguji apakah dalam model regresi
Package for the Social Sciences). Analisis terjadi ketidaksamaan varians dari residual
regresi linier berganda dilakukan untuk satu pengamatan ke pengamatan lain
mengetahui adanya pengaruh antara (Ghozali, 2009:105). Metode yang
variabel bebas atau independent variable digunakan dalam penelitian ini untuk
terhadap variabel terikat atau dependent mendeteksi adanya heteroskedastisitas
variable.Analisis regresi berganda adalah dengan menggunakan metode chart
digunakan untuk mengukur besarnya (diagram Scatterplot), dengan dasar
pengaruh variabel bebas yaitu modal pemikiran bahwa:
sendiri (X1) dan modal pinjaman (X2) a) Jika ada pola tertentu terdaftar titik-titik
terhadap perolehan sisa hasil usaha (Y). (point-point), yang ada membentuk
Persamaan regresi linear berganda yang suatu pola tertentu yang beraturan
digunakan dalam penelitian ini adalah kemudian (bergelombang, melebar,
sebagai berikut. menyempit), maka terjadi
heteroskedastisitas.
b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta
titik-titik (point-point) menyebar keatas
Dimana : dan dibawah 0 pada sumbu Y, maka
Y = Sisa Hasil Usaha Koperasi tidak terjadi heteroskedastisitas.
= Modal Sendiri 3) Uji Normalitas
= Modal Pinjaman Uji normalitas bertujuan untuk
= Konstanta menguji apakah dalam residual dari model
=Koefisien masing-masing faktor regresi yang dibuat berdistribusi normal
= kesalahan atau standard error. atau mendekati normal. Jika nilai residual
Uji asumsi klasik dilakukan sebelum tidak berdistribusi normal maka prediksi
menguji dan menganalisis data penelitian yang akan dilakukan dengan data tersebut
dengan model regresi dengan bantuan dapat memberikan hasil yang menyimpang.
program Statistical Package for the Social Salah satu cara termudah untuk
Sciences (SPSS). Uji asumsi klasik melihat noralitas residual adalah dengan
bertujuan untuk memastikan bahwa hasil melihat grafik histogram yang
penelitian adalah valid dengan data yang membandingkan antara data observasi
digunakan secara teori adalah tidak bias, dengan distribusi yang mendeteksi
distribusi normal. Namun demikian hanya
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

dengan melihat histogram hal ini dapat Uji statistik t untuk menguji
menyesatkan khususnya untuk jumlah pengaruh satu variabel independen
sampel yang kecil.Metode yang lebih terhadap variabel dependen secara parsial
handal adalah dengan melihat normal dengan menganggap variabel independen
probability plot yang membandingkan lainnya konstanta.
distribusi kumulatif dari distribusi normal. √
Distribusi normal akan membentuk satu
garis lurus diagonal, dan ploting data √
residual akan dibandingkan dengan garis
diagonal. Jika distribusi data residual Keterangan:
normal, maka garis yang menggambarkan t = uji t test
data sesungguhnya akan mengikuti garis r = koefisien regresi
diagonalnya. Pada prinsipnya normalitas n = banyaknya sampel
dapat dideteksi dengan melihat penyebaran db = derajat bebas
data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik Apabila Thitung < ttabel maka H0
atau dengan melihat histogram dari diterima.Dengan demikian variabel bebas
residualnya. Dasar pengambilan keputusan: tidak dapat menjelaskan variabel bebas
a) Jika data menyebar disekitar garis yang diuji.Sedangkan apabila Thitung > ttabel
diagonal dan mengikuti arah garis maka H0 ditolak, dengan demikian variabel
diagonal atau grafik histogramnya bebas dapat menerangkan variabel
menunjukkan pola distribusi normal, terikatnya atau terdapat pengaruh antara
maka model regresi memenuhi asumsi variabel bebas yang diuji. Selanjutnya data
normalitas. yang diperoleh akan diolah dengan
b) Jika data menyebar jauh dari diagonal menggunakan program SPSS (Statistical
dan/atau tidak mengikuti arah garis Package for the Social Sciences) 16.0 For
diagonalnya atau grafik histogram tidak Windows Release.
menunjukkan pola distribusi normal, Uji F statistik digunakan untuk
maka model regresi tidak memenuhi menguji pengaruh variabel independen
asumsi normalitas. terhadapvariabeldependen secara
4) Uji Autokorelasi simultan.Untuk menguji hipotesis digunakan
Menguji autokorelasi dalam suatu rumusan hipotesis sebagai berikut.
model betujuan untuk mengetahui ada Ho : β = 0, artinya tidak terdapat pengaruh
tidaknya korelasi antara variabel yang signifikan antara variabel independen
pengganggu pada periode tertentu dengan secara bersama dengan variable dependen
variabel sebelumnya (Sujaweni, H : β ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang
2007).Masalah ini timbul karena residual signifikan antara semua variabel
tidak bebas dari satu observasi ke independen secara bersama dengan
observasi lainnya. Dengan kata lain variabel dependen digunakan uji (F-test)
masalah ini seringkali ditemukan apabila dengan rumus seperti berikut.
kita menggunakan data runtut waktu. Untuk
mendeteksi ada tidaknya autokorelasi
digunakan uji Dubin Watson (DW test).
Pengujian ini dilakukan unruk mencari ada
tidaknya auto korelasi dengan melakukan Keterangan:
uji Durbin Watson (DW). Dengan F = uji signifikan koefisien regresi
menggunakan d dalam konteks hipotesis R2 = R Square
adalah sebagai berikut : k = konstanta
a) Angka DW dibawah -2 berarti ada n = banyaknya sampel
autokorelasi positif Apabila dari perhitungan Fhitung >
b) Angka DW diantara -2 dan +2 berarti Ftabel maka H0 ditolak sehingga dapat
tidak ada autokorelasi dikatakan bahwa variabel bebas dari model
c) Angka DW diatas +2 berarti ada regresi dapat menerangkan variabel terikat
autokorelasi negatif secara serentak. Sebaliknya Fhitung < Ftabel
maka H0 diterima.Dengan demikian dapat
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

dikatakan bahwa variabel bebas dari model Hal ini menunjukkan bahwa KPN Praja
regresi linear berganda tidak mampu Mukti mampu berkembang dilihat dari
menjelaskan variabel terikat. Dengan kondisi permodalan khususnya modal
menggunakan tingkat kesalahan α = 0,05 sendiri yang dimiliki KPN Praja Mukti Kantor
maka kriteria pengujiannya adalah jika Bupati Buleleng. Untuk mengetahui
Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima dan jika hubungan serta besarnya pengaruh yang
Fhitung ≥ Ftabel maka Ho ditolak. diberikan modal sendiri terhadap sisa hasil
usaha akan dijelaskan dengan melihat hasil
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN perhitungan Statistical Package for the
Pengaruh Jumlah Modal Sendiri Social Science (SPSS) for windows release
terhadap Perolehan SHU pada Koperasi 16.0. Adapun pengaruh modal sendiri
Pegawai Negeri Praja Mukti terhadap sisa hasil usaha nampak pada
Permodalan KPN Praja Mukti tabel 1 berikut.
Khususnya pada modal sendiri tiap
tahunnya mengalami peningkatan.

Tabel 1. Hasil Perhitungan Uji t Pengaruh Jumlah Modal Sendiri Secara Parsial terhadap Sisa
Hasil Usaha KPN Praja Mukti
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 29.740 6.315 4.709 .002
Modal Sendiri .101 .006 1.488 16.690 .000
Modal Pinjaman -.050 .008 -.564 -6.322 .000

Dilihat dari hasil analisis pada tabel bertambah pada tahun tertentu karena
1 uji t terhadap variabel modal sendiri mendapat pinjaman modal dari pihak ketiga
X1didapatkan thitung sebesar 16,690 dengan sedangkan terjadi penurunan karena terjadi
probabilitas t sebesar 0,000. Karena proses pembayaran hutang setiap
thitung>ttabel (16,690>2,364) atau signifikansi t bulannya. Untuk mengetahui hubungan
lebih kecil dari 5% (0,000<0,05) maka serta besarnya pengaruh yang diberikan
secara parsial variabel modal sendiri X1 modal pinjaman terhadap sisa hasil usaha
berpengaruh signifikan terhadap variabel akan dijelaskan dengan melihat hasil
sisa hasil usaha Y. perhitungan Statistical Package for the
Social Science (SPSS) for windows release
Pengaruh Jumlah Modal Pinjaman 16.0. Adapun pengaruh modal pinjaman
terhadap Perolehan SHU Koperasi terhadap sisa hasil usaha nampak pada
Pegawai Negeri Praja Mukti. tabel 2 berikut.
Dalam perkembangannya KPN
Praja Mukti memiliki modal pinjaman yang

Tabel 2. Hasil Perhitungan Uji t Pengaruh Jumlah Modal Pinjaman Secara Parsial terhadap
Sisa Hasil Usaha KPN Praja Mukti.
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 29.740 6.315 4.709 .002
Modal Sendiri .101 .006 1.488 16.690 .000
Modal Pinjaman -.050 .008 -.564 -6.322 .000
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

Dilihat dari hasil analisis pada tabel Pengaruh Jumlah Modal Sendiri dan
2 uji t terhadap variabel modal pinjaman X2 Jumlah Modal Pinjaman terhadap
didapatkan thitung sebesar 6,322 dengan Perolehan SHU pada Koperasi Pegawai
probabilitas t sebesar 0,000. Karena Negeri Praja Mukti
thitung>ttabel (6,322>2,364) atau signifikansi t Data yang dikolerasikan dalam
lebih kecil dari 5% (0,000<0,05) maka penelitian ini adalah data tentang variabel
secara parsial variabel modal pinjaman X2 Modal Sendiri (X1) dan Modal Pinjaman (X2)
berpengaruh signifikan terhadap variabel yang secara bersama-sama dengan
sisa hasil usaha Y. variabel Sisa Hasil Usaha (Y). Koeifisien
korelasi dan uji keberartian koeifisien dapat
dilihat pada tabel 3 berikut.

Tabel 3. Hasil Perhitungan Uji F Pengaruh Jumlah Modal Sendiri dan Jumlah Modal Pinjaman
terhadap Sisa Hasil Usaha pada KPN Praja Mukti Kantor Bupati Buleleng
b
ANOVA
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 43325.927 2 21662.964 399.399 .000
Residual 379.673 7 54.239
Total 43705.600 9
a. Predictors: (Constant), Modal Pinjaman, Modal Sendiri
b. Dependent Variable: SHU

Dilihat dari tabel 3 hasil analisis Sendiri dan jumlah Modal Pinjaman secara
SPSS menunjukkan nilai Fhitung sebesar simultan berpengaruh signifikan terhadap
399,399 dengan probabilitas 0,000, karena Sisa Hasil Usaha .Untuk mengetahui
Fhitung>Ftabel (399,399>4,737) atau signifikani besarnya pengaruh Jumlah Modal Sendiri
F lebih kecil dari 5% (0,000<0,05) maka dan Jumlah Modal Pinjaman terhdap Sisa
dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Hasil Usaha digunakan analisis koefisien R2
Ho ditolak dengan demikian Jumlah Modal itu dapat dilihat pada tabel 4.berikut.

.Tabel 4. Koefisien Determinasi


b
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .996 .991 .989 7.36471 1.522
a. Predictors: (Constant), Modal Pinjaman, Modal Sendiri
b. Dependent Variable: SHU

Dilihat dari tabel 4 besarnya ; 0,000<0,05 menetukan taraf nyata (α) 5%


pengaruh Jumlah Modal Sendiri dan dengan df = 10-3 = 7 jadi ttabel sebesar
Jumlah Modal Pinjaman terhadap Sisa 2,364, sedangkan nilai thitung yang diperoleh
Hasil Usaha pada KPN Praja Mukti Kantor dari SPSS sebesar 16,690 sehingga
Bupati Buleleng secara simultan sebesar thitung>ttabel dan keputusan yang diambil
0,989 atau sebesar 98,9%. menolak Ho.
Berdasarkan hasil penelitian yang
PEMBAHASAN diperoleh, variabel Modal Pinjaman (X2)
Berdasarkan hasil penelitian yang terhadap Sisa Hasil Usaha (Y) terdapat
diperoleh, variabel Modal Sendiri (X1) pengaruh yang signifikan karena P_value<α
terhadap Sisa Hasil Usaha (Y) terdapat ; 0,000<0,05 menetukan taraf nyata (α) 5%
pengaruh yang signifikan karena P_value<α dengan df = 10-3 = 7 jadi ttabel sebesar
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

2,364, sedangkan nilai thitung yang diperoleh Temuan ini sejalan dengan hasil
dari SPSS sebesar 6,322 (negatif) sehingga teori yang dikemukakan oleh Andjar Pachta
thitung>ttabel dan keputusan yang diambil (2005:56), faktor-faktor yang
menolak Ho. mempengaruhi shu terdiri dari dua faktor
Koefisien determinasi yang yaitu faktor dari dalam (partisipasi anggota,
diperoleh dari data variabel Modal Sendiri modal sendiri, kinerja pengurus, jumlah unit
(X1) dan Modal Pinjaman (X2) terhadap Sisa usaha yang dimiliki, kinerja manajer, dan
Hasil Usaha (Y) menunjukkan bahwa modal kinerja karyawan) dan faktor dari luar
sendiri X1 dan modal pinjaman X2 secara (modal pinjaman, konsumen, pemerintah).
bersama-sama memberikan kontribusi Temuan ini juga sejalan dengan hasil
terhadap sisa hasil usaha Y sebesar 98,9% penelitian Lubuk Novi Suryaningrum (2007)
dan sisanya 1,1% dipengaruhi oleh faktor dengan judul Pengaruh modal sendiri
lain yang tidak diteliti di dalam penelitian ini. terhadap perolehan Sisa Hasil Usaha
Untuk mengetahui signifikansi Modal (SHU) pada KPRI di kota Semarang
Sendiri (X1) dan Modal Pinjaman (X2) dengan pengaruh sebesar 51,5%, dan juga
secara bersama-sama terhadap perolehan sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Sisa Hasil Usaha dapat diketahui dengan oleh Yori Setia Raharjo (2014) dengan judul
membandingkan Fhitung dan Ftabel. Dilihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi Sisa Hasil
hasil penelitian yang diperoleh, variabel Usaha Koperasi Serba Usaha Di
modal sendiri (X1) dan modal pinjaman (X2) Kabupaten Sukoharjo. Teknik yang
terhadap perolehan sisa hasil usaha (Y) digunakan dalam pengambilan sampel
terdapat pengaruh yang signifikan karena adalah teknik simple random sampling atau
P_value<α ; 0,000<0,05 menentukan taraf pengambilan sampel secara acak
nyata (α) 5% dengan df1=3-1=2 dan sederhana.Sampel dalam penelitian ini
df2=10-3=7, jadi Ftabel sebesar 4,737 berjumlah 68 koperasi dengan hasil
sedangkan Fhitung yang diperoleh dari SPSS penelitiannya bahwa modal sendiri, modal
sebesar 399,399 sehingga Fhitung>Ftabel dan luar dan volume usaha secara bersama-
keputusan yang diambil menolak H0. sama berpengaruh terhadap naik turunnya
Selain itu berdasarkan Output SPSS 16.0 SHU.
for windows dapat disusun model
persamaan regresi linier bergandanya yaitu SIMPULAN DAN SARAN
sebagai berikut. SIMPULAN
Y = α + b1X1 + b2X2 + ε Berdasarkan hasil pembahasan yang telah
= 29,740 + 0,101X1 - 0,050X2 diuraikan, maka dapat dibuat simpulan
Berdasarkan persamaan regresi sebagai berikut.
tersebut maka dapat dijelaskan nilai α 1. Ada pengaruh yang positif dan
sebesar 29,740 yang menunjukkan bahwa signifikan secara parsial dari Modal
jika permodalan koperasi yang terdiri dari Sendiri terhadap Perolehan Sisa Hasil
modal sendiri dan modal pinjaman bernilai Usaha pada Koperasi Pegawai Negeri
0 (nol) maka sisa hasil usaha bernilai Praja Mukti - Kantor Bupati Buleleng.
29,740 Artinya, apabila KPN Praja Mukti Temuan ini mengindikasikan secara
tidak melakukan penambahan modal maka parsial modal sendiri berperan dalam
terjadi penurunan SHU sebesar Rp 29,740. mendukung peningkatan perolehan
Sedangkan nilai b1 sebesar 0,101, karena Sisa Hasil Usaha pada Koperasi
nilainya positif maka menunjukkan Pegawai Negeri Praja Mukti – Kantor
hubungan yang positif.Artinya, apabila Bupati Buleleng.
Modal Sendiri mengalami kenaikan sebesar 2. Ada pengaruh yang negatif dan
Rp. 1, maka perolehan Sisa Hasil Usaha signifikan secara parsial dari Modal
meningkat sebesar Rp. 0,101. Kemudian Pinjaman terhadap perolehan Sisa Hasil
nilai b2 sebesar -0,050 yang menunjukkan Usaha pada Koperasi Pegawai Negeri
hubungan negatif yang artinya apabila Praja Mukti - Kantor Bupati Buleleng.
Modal Pinjaman mengalami kenaikan Nilai Partial negatif menunjukkan bahwa
sebesar Rp. 1, maka perolehan sisa hasil Modal Pinjaman mempunyai pengaruh
usaha akan menurun sebesar Rp. 0,050. yang berlawanan arah dengan Y. Hal ini
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

mengindikasikan bahwa Modal tersebut tidak terjadi maka disarankan


Pinjaman juga mempunyai peran agar Koperasi Pegawai Negeri Praja
terhadap naik turunnya perolehan sisa Mukti lebih hati-hati lagi dalam
hasil usaha pada Koperasi Pegawai melakukan pengeluaran dan
Negeri Praja Mukti – Kantor Bupati meningkatkan penyusutan biaya-biaya
Buleleng. serta kesadaran anggotanya agar
3. Ada pengaruh yang positif dan berpartisipasi lebih besar dalam bentuk
signifikan secara simultan dari Modal transaksi atau kegiatan yang dapat
Sendiri dan modal Pinjaman terhadap memajukan koperasi sehingga tujuan
perolehan Sisa Hasil Usaha pada dan kesejahteraan anggota pada KPN
Koperasi Pegawai Negeri Praja Mukti - Praja Mukti dapat tercapai.
Kantor Bupati Buleleng. Temuan ini
mengindikasikan secara simultan modal DAFTAR PUSTAKA
sendiri dan modal Pinjaman berperan Bungin, Burhan. 2011. Metodologi
dalam mendukung peningkatan Penelitian Kuantitatif. Jakarta :
perolehan Sisa Hasil Usaha pada Kencana Predana Media Group
Koperasi Pegawai Negeri Praja Mukti –
Kantor Bupati Buleleng. Djojohadikusumo, Soemitro. Badan Hukum
Koperasi. Yogyakarta : Andi Offset.
SARAN
Berdasarkan simpulan di atas maka penulis Firdaus, Muhammad. Agus Edhi Susanto.
dapat memberikan saran sebagai berikut. 2004. Perkoperasian Sejarah,
1. Para pengelola dan pengurus Koperasi Teori, dan Praktek. Jakarta : Ghalia
Pegawai Negeri Praja Mukti – Kantor Indonesia.
Bupati Buleleng hendaknya
meningkatkan kinerjanya lagi untuk Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis
mengajak para anggotanya untuk Multivariate dengan Program
meningkatkan perolehan Modal Sendiri SPSS, Edisi Keempat. Universitas
dengan cara menaikkan lagi simpanan Diponegoro
wajib anggota per bulan dan juga
dengan memberikan sosialisasi- Gujarati, Damodar N. 2003. Ekonometrika
sosialisasi ke dinas/skpd seluruh Dasar. (Edisi Alih Bahasa
kabupaten buleleng bagi Pegawai Terjemahan). Jakarta : Erlangga
Negeri Sipil yang belum masuk menjadi
anggota koperasi agar masuk menjadi Hender dan Kusnadi. 2002. Ekonomi
anggota koperasi demi memupuk modal Koperasi. Jakarta : Raja Grafindo
sendiri yang semakin besar demi Persada
kesejahteraan anggota bersama. Pachta, Andjar W., dkk. 2005. Manajemen
Semakin rajin anggota menyetor Koperasi : Teori dan Praktek.
simpanan wajibnya, maka semakin Yogyakarta : Graha Ilmu
besar peluang anggota untuk
mendapatkan pinjaman dalam jumlah Partomo, Titik Sartika dan Abd Rachman
besar. Selain itu, dengan semakin rajin Soedono.2002. Ekonomi Skala
anggota menyetor simpanan wajibnya Kecil/Menengah dan
maka Modal Sendiri akan bertambah Koperasi.Jakarta : Ghalia Indonesia
besar sehingga kegiatan koperasi dapat
berjalan dengan lancar dan tujuan pun Raharjo, Yori Setia. 2014. Analisis Faktor –
dapat tercapai. Faktor Yang Mempengaruhi Sisa
2. Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Hasil Usaha Koperasi Serba Usaha
Pegawai Negeri Praja Mukti – Kantor Di Kabupaten Sukoharjo. Diambil
Bupati Buleleng cenderung mengalami dari :http://eprints.ums.ac.id/29238/.
fluktuasi atau naik turun yang (11 Desember 2015)
memungkinkan dapat mengganggu
kesejahteraan anggotanya. Agar hal
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

Riduwan. 2008. Dasar-dasar Statistik.


Bandung : Alfabeta Widiyanti, Ninik dan Y.W.Sunidhia. 2004.
Koperasi dan Perekonomian
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta
Pembelajaran Perusahaan. Edisi
Keempat,, Cetakan Ketujuh. Wirawan, N. 2001. Statistik I. Denpasar :
Yogyakarta : BPFE Keraras Emas

Santosa, Singgih. 2005. Mengatasi -------, 2002. Statistik II. Denpasar : Keraras
Berbagai Masalah Statistik dengan Emas
SPSS 11.5. Cetakan Ketiga. Jakara
: Raja Grafindo Persada.

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode


Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif.Yogyakarta : Graha Ilmu

-------, 2006.Analisis Data Penelitian


Menggunakan SPSS.Yogyakarta :
Andi Offset

Sinungan, Muchdarsyah. 1991.


Perkoperasian. Jakarta : Bina
Aksara

Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001.


Koperasi : Teori dan Praktek.
Jakarta : Erlangga

Somantari, GR. 2005. Memahami Metode


Kualitatif. Sosial Humaniora, Vol 9,
Nomor 02 (hlm. 57-65).

Sudarsono dan Edillius.2002. Koperasi


Dalam Teori dan Praktek.Jakarta :
Rineka Cipta

Sumarsono, Sonny. 2003. Manajemen


Koperasi. Yogyakarta : Graha Ilmu

Suryaningrum, L N. 2007. Pengaruh Modal


Sendiri terhadap Perolehan Sisa
Hasil Usaha (SHU) pada KPRI di
Semarang. Diambil dari
:http://www.pustakaskripsi.com/peng
aruh-modal-sendiri-terhadap-
perolehan-sisa-hasil-usaha-shu-
pada-kpri-di-kota-semarang-
5506.html. (11 Desember 2015)

Undang-undang Republik Indonesia No. 25


Tahun 1992 pasal 45 tentang
Perkoperasian.Bandung : Dinas
Koperasi.

Anda mungkin juga menyukai