Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Manajemen Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi
emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang (Handoko,1997:200). Stres yang
terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi
lingkungannya. Ada banyak metode dalam manajemen stress salah satunya
yaitu nafas dalam dan latihan fisik
Latihan nafas dalam adalah bernapas dengan perlahan dan menggunakan
diafragma, sehingga memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan dada
mengembang penuh (Parsudi, dkk., 2002). Tujuan nafas dalam adalah untuk
mencapai ventilasi yang lebih terkontrol dan efisien serta untuk mengurangi
kerja bernafas, meningkatkan inflasi alveolar maksimal, meningkatkan
relaksasi otot, menghilangkan ansietas, menyingkirkan pola aktifitas otot-otot
pernafasan yang tidak berguna, tidak terkoordinasi, melambatkan frekuensi
pernafasan, mengurangi udara yang terperangkap serta mengurangi kerja
bernafas (Suddarth & Brunner, 2002).
Latihan fisik adalah aktivitas yang dilakukan secara terencana, teratur dan
berulang ulang dalam intensitas tertentu untuk meningkatkan taraf kesehatan.
Berdasarkan durasinya, ada dua jenis latihan fisik. Latihan fisik dengan durasi
singkat disebut latihan fisik akut. Sedangkan latihan fisik dengan durasi yang
lama disebut latihan fisik kronik. Latihan fisik akan menyebabkan beberapa
perubahan dalam tubuh, seperti kadar oksigen dalam darah. Beberapa
penelitian menunjukkan adanya pengaruh latihan fisik terhadap terhadap
saturasi, namun beberapa penelitian menunjukkan hasil sebaliknya. Oleh
karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara latihan
fisik akut terhadap saturasi oksigen. Penelitian ini merupakan suatu penelitian
eksperimental lapangan dengan rancangan pre- post one group test yang
dilakukan terhadap 32 orang mahasiswa pemain basket Fakultas Kedokteran

3
Universitas Sam Ratulangi. Responden diberi perlakuan berupa olahraga
basket selama 20 menit. Nilai saturasi diperiksa menggunakan alat pulse
oksimetri, diperiksa sesaat sebelum latihan dan sesaat sesudah latihan.
Analisis hasil penelitian menggunakan uji T berpasangan. Hasil penelitian ini
menunjukkan adanya peningkatan pada nilai saturasi oksigen Latihan fisik
merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk meningkatkan dan
memelihara kebugaran tubuh, serta dianjurkan pada setiap individu agar
terhindar dari berbagai macam penyakit
Latihan fisik akut adalah latihan fisik yang dilakukan dalam durasi
singkatmaksimal 30 menit, sedangkan latihan fisik kronis adalah latihan fisik
dengan durasi yang lebih lama minimal 30 menit. Latihan fisik akan
menyebabkan beberapa perubahan dalam tubuh, seperti kadar oksigen dalam
darah. Normalnya dalam darah terdapat cadangan oksigen. Saat melakukan
latihan fisik tubuh memerlukan oksigen dalam jumlah yang besar untuk
memenuhi kebutuhan akan energi.

1.2Rumusan Masalah
1) apa itu manajemen stress?
2) Apa pengertian latihan fisik?
3) Cara memanajemen stress dengan latihan fisik?
4) Dampak latihan nafas dalam untuk memanajemen stres?

4
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Manajemen Stress
Manajemen Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi
emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang (Handoko,1997:200). Stres yang
terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi
lingkungannya. Ada banyak metode dalam manajemen stress salah satunya
yaitu nafas dalam dan latihan fisik.
2.2Nafas Dalam
1. Konsep Latihan Nafas Dalam
Latihan nafas dalam adalah bernapas dengan perlahan dan menggunakan
diafragma, sehingga memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan dada
mengembang penuh (Parsudi, dkk., 2002). Tujuan nafas dalam adalah
untuk mencapai ventilasi yang lebih terkontrol dan efisien serta untuk
mengurangi kerja bernafas, meningkatkan inflasi alveolar maksimal,
meningkatkan relaksasi otot, menghilangkan ansietas, menyingkirkan pola
aktifitas otot-otot pernafasan yang tidak berguna, tidak terkoordinasi,
melambatkan frekuensi pernafasan, mengurangi udara yang terperangkap
serta mengurangi kerja bernafas (Suddarth & Brunner, 2002). Latihan
nafas dalam bukanlah bentuk dari latihan fisik, ini merupakan teknik jiwa
dan tubuh yang bisa ditambahkan dalam berbagai rutinitas guna
mendapatkan efek relaks. Praktik jangka panjang dari latihan pernafasan
dalam akan memperbaiki kesehatan. Bernafas pelan adalah bentuk paling
sehat dari pernafasan dalam (Brunner & Suddarth, 2002).
Nafas dalam yaitu bentuk latihan nafas yang terdiri atas :
a. Pernafasan Diafragma
i. Pemberian oksigen bila penderita mendapat terapi oksigen di
rumah.

5
ii. Posisi penderita bisa duduk, telentang, setengah duduk, tidur
miring ke kiri atau ke kanan, mendatar atau setengah duduk.
iii. Penderita meletakkan salah satu tangannya di atas perut bagian
tengah, tangan yang lain di atas dada. Akan dirasakan perut bagian
atas mengembang dan tulang rusuk bagian bawah membuka.
Penderita perlu disadarkan bahwa diafragma memang turun pada
waktu inspirasi. Saat gerakan (ekskursi) dada minimal. Dinding
dada dan otot bantu napas relaksasi.
iv. Penderita menarik napas melalui hidung dan saat ekspirasi pelan-
pelan melalui mulut (pursed lips breathing), selama inspirasi,
diafragma sengaja dibuat aktif dan memaksimalkan protrusi
(pengembangan) perut. Otot perut bagian depan dibuat berkontraksi
selama inspirasi untuk memudahkan gerakan diafragma dan
meningkatkan ekspansi sangkar toraks bagian bawah.
v. Selama ekspirasi penderita dapat menggunakan kontraksi otot perut
untuk menggerakkan diafragma lebih tinggi. Beban seberat 0,5-1
kg dapat diletakkan di atas dinding perut untuk membantu aktivitas
ini.
b. Pursed lips breathing
i. Menarik napas (inspirasi) secara biasa beberapa detik melalui
hidung (bukan menarik napas dalam) dengan mulut tertutup
ii. Kemudian mengeluarkan napas (ekspirasi) pelan-pelan melalui
mulut dengan posisi seperti bersiul
iii. PLB dilakukan dengan atau tanpa kontraksi otot abdomen selama
ekspirasi
iv. Selama PLB tidak ada udara ekspirasi yang mengalir melalui
hidung
v. Dengan pursed lips breathing (PLB) akan terjadi peningkatan
tekanan pada rongga mulut, kemudian tekanan ini akan diteruskan
melalui cabang-cabang bronkus sehingga dapat mencegah air
trapping dan kolaps saluran napas kecil pada waktu ekspirasi

6
c. Relaksasi untuk mengontrol emosi dengan nafas dalam
Saat rasa marah, kesal atau sedih datang, atau merasa tertekan,
seringkali tanpa disengaja orang lain di sekitar kita terkena
dampaknya. Di sinilah pentingnya kita mengontrol emosi dengan
cepat. Salah satu caranya adalah dengan bernafas menggunakan
diafragma. Ini sangatlah mudah, anda hanya perlu membiasakannya.
Berikut caranya :
1) Bernafas lewat hidung dengan perlahan dengan 3 hitungan.
2) Kembungkan perut anda setiap kali anda menarik nafas.
3) Lalu keluarkan lewat hidung dengan perlahan dalam 6 hitungan.
4) Ulangi sebanyak 2 kali.
Tips untuk anda :
Jika anda merasa agak pusing, bernafaslah lebih perlahan. Lakukan
selama 3 kali sehari secara rutin sampai akhirnya anda terbiasa
melakukan hal ini setiap saat emosi anda mulai tinggi.
2.3Latihan Fisik
Selain menyehatkan, latihan fisik juga bisa menurunkan kadar stress
seseorang. Dalam respon stress, tubuh kita sering menjadi tegang. Ketegangan
ini dapat menumpuk salah satu cara untuk mengendurkan sesudah melewati
hari yang penuh ketegangan adalah dengan berolahraga.
Menggunakan olahraga untuk mengendurkan tubuh jauh lebih baik dari
menggunakan cara lain, minuman alcohol misalnya. Minuman alcohol akan
menambah sumber stress dan akhirnya mengurangi kemampuan untuk
mengelola stress.
1. Gerakan Sederhana
Kita tidak perlu pergi keluar untuk berolah raga, ada beberapa hal
olahraga yang kalian bisa lakukan seperti :
a) Gunakan tangga untuk latihan, dengan cara berjalan turun naik
ditangga
b) Berdirilah
c) Berjalanlah dalam jarak yang lebih jauh

7
d) Parkirkan mobil jauh dari kantor sehinga bisa berjalan jauh
e) Bila naik kendaraan naik kendaraan umum, turun agak jauh dari
kantor atau tujuan lain
f) Berjalanlah bila mau kerestoran
g) Bila mempunyai binatang peliharaan, berjalanlah lebih cepat dan
lebih jauh dari binatang peliharaan
h) Jalanlah bila mau berbelanja
i) Ketika bermain golf jangan menggunakan kereta golf untuk menuju
semua holes
j) Ditoserba, berjalanlah lewat tangga, jangan menggunakan escalator
k) Gunakan waktu istirahat utnuk berjalan jalan
l) Gunakan kamar kecil yang agak jauh, jangan yang paling dekat
dengan meja kerja anda
2. Latihan Aerobik
Olahraga aerobik (dengan oksigen) melibatkan kelompok-
kelompok otot besar dan dilakukan dengan intensitas yang cukup
rendah serta dalam waktu yang cukup lama, sehingga sumber-sumber
bahan bakar dapat diubah menjadi ATP dengan menggunakan siklus
asam sitrat sebagai jalur metabolisme predominan. Olahraga aerobik
dapat dipertahankan dari lima belas sampai dua puluh menit hingga
beberapajam dalam sekali latihan. (Sherwood, 2001:34).
3. Latihan Anaerobik
Latihan yang meningkatkan persediaan ATP-PC dalam otot,
peningkatan kadar glikogen maupun peningkatan nilai ambang
anaerobic denagn cara pembentukan asam laktat yang lebih sedikit pada
beban yang sama maupun ketahanan terhadap keasaman ysng
dissebabkan asam laktat. (Soekarman, 1987: 49).
Latihan fisik adalah aktivitas yang dilakukan secara terencana,
teratur dan berulang ulang dalam intensitas tertentu untuk
meningkatkan taraf kesehatan. Berdasarkan durasinya, ada dua jenis
latihan fisik. Latihan fisik dengan durasi singkat disebut latihan fisik

8
akut. Sedangkan latihan fisik dengan durasi yang lama disebut latihan
fisik kronik. Latihan fisik akan menyebabkan beberapa perubahan
dalam tubuh, seperti kadar oksigen dalam darah. Beberapa penelitian
menunjukkan adanya pengaruh latihan fisik terhadap terhadap saturasi,
namun beberapa penelitian menunjukkan hasil sebaliknya. Oleh karena
itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara latihan
fisik akut terhadap saturasi oksigen. Penelitian ini merupakan suatu
penelitian eksperimental lapangan dengan rancangan pre- post one
group test yang dilakukan terhadap 32 orang mahasiswa pemain basket
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Responden diberi
perlakuan berupa olahraga basket selama 20 menit. Nilai saturasi
diperiksa menggunakan alat pulse oksimetri, diperiksa sesaat sebelum
latihan dan sesaat sesudah latihan. Analisis hasil penelitian
menggunakan uji T berpasangan. Hasil penelitian ini menunjukkan
adanya peningkatan pada nilai saturasi oksigen Latihan fisik merupakan
kegiatan yang dilakukan seseorang untuk meningkatkan dan
memelihara kebugaran tubuh, serta dianjurkan pada setiap individu agar
terhindar dari berbagai macam penyakit.
Berdasarkan Data WHO, orang dengan latihan fisik tidak adekuat,
akan terjadi peningkatan pada semua penyebab kematian sebesar 20% -
30%, dibandingkan dengan orang yang latihan fisik minimal 150 menit
intensitas sedang per minggu. Pada tahun 2010, 23% orang dewasa 18
tahun keatas, latihan fisiknya tidak adekuat. Prevalensi tertinggi ada
pada daerah Amerika (32%) dan terendah pada daerah Asia Tenggara
(15%). Sebuah studi mengatakan bahwa dengan meningkatkan latihan
fisik sebanyak 10%, dapat mencegah kematian sebanyak 533.000
jiwa/tahun, jika ditingkatkan sebanyak 25% maka 1.300.000 kematian
dapat dicegah. 1-4 Berdasarkan penggunaan akan oksigen latihan fisik
terbagi 2 yaitu latihan aerobik dan anaerobik. Latihan fisik aerobik
memerlukan oksigen untuk pembentukan energi sedangkan latihan fisik
anaerobik tidak memerlukan oksigen untuk pembentukan energi.

9
Latihan fisik juga dapat dibedakan berdasarkan durasinya, yaitu latihan
fisik akut dan kronis.
Latihan fisik akut adalah latihan fisik yang dilakukan dalam durasi
singkatmaksimal 30 menit, sedangkan latihan fisik kronis adalah latihan
fisik dengan durasi yang lebih lama minimal 30 menit. Latihan fisik
akan menyebabkan beberapa perubahan dalam tubuh, seperti kadar
oksigen dalam darah. Normalnya dalam darah terdapat cadangan
oksigen. Saat melakukan latihan fisik tubuh memerlukan oksigen dalam
jumlah yang besar untuk memenuhi kebutuhan akan energi. Oksigen
akan diambil oleh darah melalui paru paru dan berikatan dengan
hemoglobin. Jika kadar oksigen dalam darah menurun melewati batas
normal akan sangan berbahaya bagi tubuh karena dapat menyebabkan
pingsan sampai kematian.

10
BAB III

PENUTUP

3.1Kesimpulan
Manajemen Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi,
proses berpikir dan kondisi seseorang. Ada banyak metode dalam manajemen
stres salah satunya yaitu nafas dalam dan latihan fisik. Nafas dalam adalah
bernapas dengan perlahan dan menggunakan diafragma, sehingga
memungkinkan abdomen terangkat perlahan serta dada mengembang dan
latihan fisik untuk menurunkan kadar stress seseoranga. Dalam respon stress,
tubuh kita sering menjadi tegang. Ketegangan ini dapat menumpuk salah satu
cara untuk mengendurkan sesudah melewati hari yang penuh ketegangan
adalah dengan berolahraga.

11
DAFTAR PUSTAKA

Yudiana , Yunyun, dkk. Latihan Fisik.


“http://103.23.244.11/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/19650614
1990011-YUNYUN_YUDIANA/Latihan_Kondisi_Fisik.pdf” diakses pada
tanggal 11 Maret 2019 pukul 20.00 p.m.

Pinilih, Milur. (2017). 5 Tip Penting untuk Manajemen Stres.


“https://www.harpersbazaar.co.id/articles/read/6/2017/4085/5-Tip-
Penting-untuk-Manajemen-Stres” diakses pada tanggal 11 Maret 2019
pukul 20.00 p.m.
Uliyandari, Adhikarmika. (2009). Pengaruh Latihan Fisik Terprogram
Terhadap Perubahan Nilai Konsumsioksigen Maksimal.
“http://eprints.undip.ac.id/8090/1/Adhikarma_Uliyandari.pdf” diakses
pada tanggal 11 Maret 2019 pukul 20.00 p.m.

12

Anda mungkin juga menyukai