KELOMPOK 4 :
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas segala karunia serta nikmatnya
sehingga makalah yang berjudul “Konsep Keperawatan Ibu Hamil Intranatal” ini dapat
diselesaikan dengan maksimal, tanpa ada halangan yang berarti.
Makalah ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya yang tidak lepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Untuk itu kami
ucapkan terima kasih.
Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik dari
segi EYD, kosa kata, tata bahasa, etika maupun isi. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca sekalian untuk kami jadikan
sebagai bahan evaluasi.
Demikian, semoga makalah ini dapat diterima sebagai ide atau gagasan yang menambah
kekayaan intelektual bangsa.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan atau disebut juga Gestasi adalah suatu proses/ rangkaian peristiwa baru
yang akan dialami oleh wanita bila sel ovumnya dibuahi oleh sel sperma yang berasal dari
tubuh pria dalam proses reproduksi. Oleh karena itu, ibu yang sedang hamil dikatakan pula
sedang mengandung. Pertanyaan ini dapat pula menimbulkan pertanyaan, mengandung
apa? Jawabannya tidak lain adalah mengandung sel telur yang telah dibuahi oleh sel mani
atau sperma.
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai dengan lahirnya janin ke dunia luar.
Lainnya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 trimaster pertama dimulai dari
konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai bulan ke 4 sampai bulan ke 6, trimaster
ketiga dari bulan ke 7 sampai bulan ke 9.
Proses kehamilan merupakan matarantai yang bersinambung dan terdiri dari ovulasi,
migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada
uterus, pembentukan plasentadan tumbuh kembang hasil sampai aterm.
Kehamilan menyebabkan perubahan fisik, psikis, dan sosial pada ibu oleh karena itu
peran keluarga sangat besar dalam upaya memelihara kehamilan. Pada primigravida
merupakan suatu kondisi kehamilan yang pertama kali dialami oleh ibu maka asuhan
antenatal care merupakan standar terpenting dalam mendeteksi dini komplikasi yang
terjadi, baik pada ibu maupun pada janin. Dulu orang menganggap bahwa pertolongan
pada persalinan adalah yang terpenting untuk menyelamatkan ibu dan anak. Tapi
persalinan boleh diibaratkan dengan pertandingan olahraga, prestasi pertandingan tidak
ditentukan oleh daya upaya untuk persalinan saja tetapi jauh sebelumnya adalah sangat
tergantung pada persiapan fisik maupun mental, sebelum pertandingan harus dimulai sejak
ibu semasa hamil.
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang
dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina keduni luar.
Persalinan normal adalah suatu proses dimana janin cukup bulan,dengan presentasi
belakang kepala, masuk melalui jalan lahir sesuai dengan kurva partopgraf normal dan
lahir secara spontan.
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus
ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan
(setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyakit dan komplikasi. (Wiknjosastro, 2007)
Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada
servik (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu
belum inpartu bila kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kehamilan?
2. Bagaimana fisiologi terjadinya kehamilan?
3. Apa pengertian persalinan?
4. Bagaimana persalinan pada kala I?
5. Bagaimana persalinan pada kala II?
6. Bagaimana persalinan pada kala III?
7. Bagaimana persalinan pada kala IV?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep dasar kehamilan
2. Untuk mengetahui pengertian persalinan
3. Untuk mengetahui perubahan fisiologis persalinan
4. Untuk mengetahui persalinan pada kala I, II, III, IV.
BAB 11
PEMBAHASAN
A. Definisi
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup
bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir dengan bantuan atau tanpa
bantuan (kekuatan sendiri). (Manuaba, 1998).
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dari janin turun ke dalam
jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui
jalan lahir. (Prawirohardjo, 2001).
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan (37 minggu-42 minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung selama 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.
(Syaifudin, 2002).
B. Jenis persalinan
1. Persalinan Spontan
Persalinan spontan adalah persalinan yang berlangsung dengan kekuatan
ibunya sendiri dan melalui jalan lahir. (Prawirohardjo, 2005). Sedangkan menurut
Manuaba (1998), persalinan spontan adalah persalinan yang berlangsung dengan
kekuatan ibu sendiri.
2. Persalinan buatan
Persalinan buatan adalah proses persalinan yang berlangsung dengan bantuan
tenaga dari luar, misalnya ekstraksi dengan forceps atau dilakukan dengan operasi
sectio caesarea (Prawirohardjo, 2005).
3. Persalinan Anjuran
Persalinan anjuran adalah bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan
ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan, misalnya pemberian pitocin dan
prostaglandin (Prawirohardjo, 2005).
C. Tanda-tanda persalinan
Menurut Manuaba dalam buku Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan (1998) telah
disebutkan bahwa tanda-tanda persalinan dibagi menjadi dua fase, yaitu tanda bahwa
persalinan sudah dekat dan tanda timbulnya persalinan (inpartu).
e. Bloody show
Plak lendir disekresi serviks sebagai hasil proliferasi kelenjar lendir serviks
pada awal kehamilan. Plak ini menjadi sawar pelindung dan penutup jalan lahir
selama kehamilan. Pengeluaran plak inilah disebut dengan bloody show. Bloody show
merupakan tanda persalinan yang akan terjadi, biasanya dalam 24 hingga 48 jam.
Akan tetapi, bloody show bukan merupakan tanda persalinan yang bermakna jika
pemeriksaan vagina sudah dilakukan 48 jam sebelumnya karena rabas lendir yang
bercampur darah selama waktu tersebut mungkin akibat dari trauma kecil terhadap
atau perusakan plak lendir saat pemeriksaan tersebut dilakukan. (Varney, 2008).
f. Tekanan darah
Tekanan darah meningkat selama kontraksi disertai peningkatan sistolik rata-rata
15 (10-20) mmHg dan diastolic rata-rata 5-10 mmHg. Pada waktu diantara kontraksi,
tekanan darah kembali ke tingkat sebelum persalinan. Dengan mengubah posisi
miring, perubahan tekanan darah selama kontraksi dapat dihindari. (Varney, 2008)
g. Metabolisme
Selama persalinan, metabolisme karbohidrat aerob maupn anaerob meningkat
dengan kecepatan tetap. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh anxietas dan
aktifitas otot rangka. Peningkatan aktifitas metabolik terlihat dari peningkatan suhu
tubuh, denyut nadi, pernafasan, curah janung dan cairan yang hilang (Varney, 2008).
h. Suhu
Suhu sedikit meningkat selama persalinan, tertinggi selama dan setelah
melahirkan. Yang dianggap normal ialah peningkatan suhu yang tidak lebih dari 0,5 –
1 ℃ yang mencerminkan peningkatan metabolisme selama persalinan (Varney, 2008).
l. Perubahan hematologi
Hemoglobin meningkat rata-rata 1,2 gr/100 ml selama persalinan dan kembali
kekadar sebelum persalinan pada hari pertama pasca partum jika tidak ada kehilangan
darah abnormal. Waktu koagulasi darah berkurang dan terdapat peningkatan
fibrinogen plasma lebih lanjut selama persalinan.
b. Uterus
Uterus terbentuk dari pertemuan duktus muller kanan dan kiri digaris tengah
sehingga otot rahim terbentuk dari dua spiral yang saling beranyaman dan membentuk
sudut disebelah kanan dan kiri sehingga pembuluh darah dapat tertutup dengan kuat
saat terjadi kontraksi (Myles, 2009). Perubahan bentuk uterus menjadi oval yang
disebabkan adanya pergerakan tubuh janin yang semula membungkuk menjadi tegap,
hingga uterus bertambah panjang 5-10 cm.
2 Perasaan cemas pra- melahirkan. Menjelang proses persalinan, tidak sedikit calon
ibu yang mengalami rasa takut saat proses kelahiran. Padahal rasa cemas
itulahyang justru memicu rasa sakit saat melahirkan.
3 Rasa sakit. Pada saat kontraksi alamiah mendorong kepala bayi untuk mulai
melewati jalur lahir, terjadi resistensi yang kuat. Ini yang menyebabkan rasa sakit
terjadi.
4 Depresi. Disarankan agar ibu yang ingi melahirkan agar tidak depresi, sehingga ia
harus ditemani anggota keluarga karena ibu yang ingin melahirkan rawan depresi.
5 Perasaan sedih jika persalinan tidak berjalan sesuai dengan harapan ibu dan
keluarga.
6 Ragu-ragu dalam menghadapi persalinan dan ragu akan kemampuannya dalam
merawat bayi kelak.
7 Perasaan tidak enak, sering berfikir apakah persalinan akan berjalan dengan
normal
8 Mengganggap persalinan sebagai cobaan
9 Sering berfikir apakah penolong persalinan dapat sabar dan bijaksana dalam
menolongnya
10 Sering berfikir apakah bayinya akan normal atau tidak.
Hal-hal yang dapat menanggulangi perubahan psikologis:
1 Teknik relaksasi
Diharapkan ibu telah memperoleh pengetahuan tentang teknik relaksasi pada
saat pemeriksaan kehamilan rutin, bila ibu belum mendapatkan, ibu harus
diajarkan terlebih dahulu teknik relaksasi dengan tepat.
2 Hypnobirthing
Ibu hamil dan pasangannya yang mengikuti Hypnobirthing berperan sebagai
subjek aktif, sedangkan petugas kesehatan berperan sebagai fasilitator untuk
memandu sang subjek mencapai keadaan alfa. Disini ibu diajarkan untuk
berfikir tenang dan positif hingga proses melahirkan bisa dihadapi dengan
tenang.
3 Dukungan fisik dan psikologis dari keluarga dan tenaga kesehatan (Asuhan
Sayang Ibu)
Dalam hal ini keluarga sang ibu diminta terus mendukung dan menemani ibu
dan membantu memenuhi kebutuhannya, dengan begitu ibu tidak merasa
sendirian.
4 Senam Hamil
Disarankan untuk mengikuti senam hamil, karena pada senam hamil diajarkan
teknik pernapasan, cara meneran saat mengeluarkan bayidam keterampilan
dalam menenangkan diri atau kecemasan saat melahirkan.
5 Mobilitas
Diusahakan agar ibu tetap tegar dan bergerak, dengan berjalan atau mengubah
posisi tidur, itu akan memungkinkan ibu dapat menguasai keadaan dan proses
persalinan sendiridapat berjalan dengan baik.
6 Memberi informasi
Ibu dan keluarga harus diberi informasi yang selengkap-lengkapnya tentang
semua perkembangan dan kemajuan selama proses persalinan. Setiap tindakan
harus di antisipasi dan dijelaskan dan ibu diikutsertakan dalam pengambilan
keputusan.
7 Percakapan
Pada proses melahirkan, ibu akan merasa lelah. Setiap kontraksi akan
membutuhkan konssentrasi penuh dan semua cadangan emosional dan fisik
dikerahkan, sehingga kesunyian sangat dibutuhkan, bisa diberikan dalam bentuk
sentuhan atau ekspresi wajah dari orang sekitar.
8 Dorongan semangat
Adakalanya ibu merasa putus asa. Berikan komunikasi yang dengan memberi
respon yang hangat dan antusias, maka kemungkinan besar persalinan akan
berjalan dengan lancar.
Anda patut mengetahui beberapa masalah yg bisa terjadi menjelang persalinan, Proses
persalinan dan Paska persalinan.
Maka apabila kondisi seperti diatas dan calon ibu ingin memutuskan persalinan normal,
maka perlu pendampingan dari dokter yg terus memonitor apakah dapat menyebabkan
bahaya. Jika keadaan makin memburuk maka jalan satu-satunya adalah dengan operasi
ceasar
Pre eklampsia merupakan keadaan dimana tekanan darah meningkat dan terdapat
protein dalam urin yang hanya bisa terjadi selama masa kehamilan. Ketika Pre
eklampsia terjadi di minggu-minggu akhir kehamilan, maka dokter dengan cepat
mengambil tindakan mengeluarkan janin sebagai bentuk pertolongan pada janin. Namun
jika Pre eklampsia terjadi di awal kehamilan maka pihak medis akan mengambil
tindakan memperpanjang masa kehamilan sampai janin dianggap telah cukup kuat untuk
dilahirkan dan keadaan ibu baik.
Pre eklampsia masih bisa terjadi setelah persalinan dan risiko masih bisa terjadi
setelah persalinan dan risiko masih tinggi samapai 4 minggu, setelahhnya bila keadaan
pree eklamsia tidak ditangani dengan baik dikhawatirkan terjadi eklampsia dengan tanda
klnis berupa kejang dan koma.
Terdapat beberapa gejala sebelum terjadi eklampsia atau impending ekclampsia yaitu
1. Tekanan darah meningkat
2. Sakit kepala
3. Gangguan penglihatan
4. Nyeri perut bagian atas (nyeri ulu hati)
5. Pembekakan seluruh badan
6. Nyeri otot dan sendi
Penyebab Pre eklampsia belum dapat dipastikan. Menuru dugaan para ahli adalah
factor genetic , pola makan, defisiensi vitamin (misalnya vitamin A) atau penulakan
system imun daru plasenta oleh tubuh ibu.
Baik eklampsia dan eklampsia penanganannya dilakukan oleh dokter dengan
memberikan obat-obatan seperti magnesium sulfat. Untuk mencegah dan mengatasi
kejang. Lalu suntikan labelatol, nicardipine,nifedipine atau hidralazin untuk
menurukan tekanan darah.
A. Kesimpulan
Proses kehamilan merupakan matarantai yang bersinambung dan terdiri dari
ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi
(implantasi) pada uterus, pembentukan plasentadan tumbuh kembang hasil sampai
aterm.
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari
uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan
cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyakit dan komplikasi.
(Wiknjosastro, 2007).
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dari janin turun ke
dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar
melalui jalan lahir. (Prawirohardjo, 2001).
B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca dan dapat di
jadikan salah satu referensi sebagai petugas maupun bahan praktikum
DAFTAR PUSTAKA
http://asuhankeperawatandankasus.blogspot.com/2012/11/intra-natal.html
http://warungbidan.blogspot.com/2016/10/makalah-konsep-keperawatan-ibu-hamil.html
http://keperawatanhaerilanwar.blogspot.com/2012/08/asuhan-keperawatan-intra-natal-
care.html
https://lifestyle.kompas.com/read/2014/03/14/1224054/Kenali.4.Fase.Persalinan.Normal
https://www.docdoc.com/id/info/procedure/kehamilan/