Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN OPERASIONAL

“Persaingan bisnis Indomart yang berdekatan dengan Alfamart”

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 2

Arsidana Prabowo

Dadang Sanjaya

Wednesdy Roulina S
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena oleh berkat dan kasihnya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini.

Tujuan utama dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai salah satu syarat Ujian Tengah
Semester (UTS) Manajemen operasional di Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Internasional /
STEIN.

Akhir kata, “Tidak ada gading yang tak retak” , Penulis menyadari bahwa makalah ini terdapat
banyak kekurangan, oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun selalu penulis harapkan
dari berbagai pihak.

Semoga makalah ini bisa berguna dan bermanfaat bagi para pembacanya.
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seolah dalam sebuah pertandingan, Indomaret dan Alfamart saling menunjukan taringnya
untuk merebut hati konsumen. Keberadaan kedua mini market ini yang kerap berdekatan
mengindikasi bahwa persaingan antar keduanya memang cukup ketat. Alfamart maupun
Indomaret tidak mau sama-sama kalah. Dua mini market tersebut tidak keberatan saling
bersaing dalam wilayah yang sama untuk menunjukan eksistensi masing-masing. Indomaret
maupun Alfamart membidik pasar yang lebih luas tentu menjadi strategi marketing yang
diluncurkan oleh keduanya, walaupun pasar yang harus mereka jangkau adalah pasar yang
sama di wilayah yang sama.

Bisnis retail memang menjanjikan pasar yang tidak ada habisnya. Kebutuhan masyarakat akan
makanan, minuman, produk kebersihan dan sebagainya memang tidak akan pernah mengalami
penyusutan. Bahkan dari waktu ke waktu kebutuhan tersebut semakin meningkat seiring
dengan berubahnya gaya hidup dan juga naiknya pendapatan masyarakat. Hal itulah yang
menjadikan Indomaret dan Alfamart tidak tkut bersaing di tempat yang sama, dikarenakan
keduanya sama-sama tahu bahwa pasar yang mereka bidik adalah pasar yang sangat besar.
Kehabisan konsumen tidak akan pernah menjadi kendala yang mereka tidakuti karena memang
hal tersebut tidak akan terjadi. Indomaret sebagai market leader (pemimpin pangsa pasar) dari
bisnis mini market ini telah memiliki lebih dari 3000 gerai, disusul oleh Alfamart sebagai
kompetitor utama. Walaupun telah menjadi ikon dari keberadaan mini market di Indonesia,
keduanya tidak henti melebarkan sayap kejayaannya. Baik Indomaret maupun Alfamart
memiliki target penambahan gerai yang tidak tanggung-tanggung. Keduanya seakan
melakukan marathon dalam pembukaan gerai, tidak peduli walaupun gerai baru harus dibuka
berdekatan dengan sang pesaing.

Sekilas Alfamart dan Indomaret terlihat tidak jauh berbeda, apalagi di mata para konsumen.
Keduanya seakan saudara yang memiliki banyak kesamaan. Namun ternyata keduanya
mengakui bahwa mereka memiliki keunggulan masing-masing. Konsep bisnis yang dibawa
berbeda, nilai tambah yang ditawarkan pun berbeda. Ada yang mengusung keunggulan dari
segi harga yang lebih murah, kapasitas toko yang lebih luas, pelayanan yang lebih ramah,
maupun suasana yang lebih nyaman.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana analisis Five Forces Alfamart dan Indomaret?


2. Bagaimana analisis SWOT Alfamart dan Indomaret?
3. Mengapa Alfamart dan Indomaret selalu berdekatan?

C. TUJUAN

1. Mengetahui analisis Five Forces Alfamart dan Indomaret.


2. Mengetahui analisis SWOT Alfamart dan Indomaret.
3. Mengetahui alasan Alfamart dan Indomaret selalu berdekatan.
BAB II

LANDASAN TEORI

1. INDOMARET

Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan


kebutuhan sehari-hari dengan luas penjualan kurang dari 200 M2. Dikelola oleh PT Indomarco
Prismatama, cikal bakal pembukaan Indomaret di Kalimantan dan toko pertama dibuka di
Ancol, Jakarta Utara, pada tahun 1988.

Tahun 1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia, setelah
Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada Mei 2003 Indomaret meraih penghargaan
“Perusahaan Waralaba 2003″ dari Presiden Megawati Soekarnoputri. Hingga Mei 2010
Indomaret mencapai 4261 gerai. Dari total itu 2.444 gerai adalah milik sendiri dan sisanya
1.817 gerai waralaba milik masyarakat, yang tersebar di kota-kota di Jabotabek, Jawa Barat,
Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogjakarta, Bali, Lampung dan Medan. Di DKI Jakarta terdapat
sekitar 488 gerai. Indomaretmudah ditemukan di daerah perumahan, gedung perkantoran dan
fasilitas umum karena penempatan lokasi gerai didasarkan pada motto “mudah dan hemat”.
Lebih dari 3.500 jenis produk makanan dan non-makanan tersedia untuk memenuhi kebutuhan
konsumen sehari-hari.

Pada awal tahun 2011, Indomaret mengubah logo baru, yaitu logo Indomaret di dalam kotak
berwarna merah, biru dan kuning dari atasnya.

2. ALFAMART

Alfamart pertamakali didirikan oleh Djoko Sutanto pada tanggal 22 Februari 1989, yang pada
mulanya beroperasi di Jln. Beringin jaya, Karawaci, Tanggerang – Banten. Pada bulan
Desember 1989, PT. Sampoerna, Tbk memiliki hak aset perusahaan sebesar 70% dan PT.
Sigmantara Alfindo sebesar 30%. Dengan visi dan misi nya “Belanja puas, harga pas” , PT.
Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (nama perusahan yang sekarang) telah berjalan selama 20 tahun.
Pada saat ini Alfamart telah memiliki 21 kantor cabang yang tersebar di Pulau Jawa, Bali,
Sumatera & Sulawesi dengan lebih dari 6000 toko.
Alfamart merupakan salah satu perusahaan bisnis retail minimarket yang terkemuka di
Indonesia. Dengan menyediakan berbagai kebutuhan rumahtangga sehari-hari dari mulai
produk makanan, minuman, produk kecantikan, alat tulis, pulsa elektronik sampai ke alat
sederhana rumah tangga (gayung, ember, keset kaki, sapu, dll). Harga yang dipatok pun sangat
mudah dijangkau, sebagai target market utamanya adalah untuk konsumen kelas ekonomi
rendah sampai ke kelas ekonomi menengah. Pelayanan yang ramah, produk yang berkualitas,
harga yang murah, serta toko yang mudah dikunjungi karena memiliki cabang dibanyak tempat
menjadi keunggulan Alfamart.

ANALISIS FIVE FORCES

Analisis lima kekuatan Porter adalah suatu kerangka kerja untuk analisis industri dan
pengembangan strategi bisnis yang dikembangkan oleh Michael Porter. Porter’s Five Forces
meliputi :

1. Rivalry (Persaingan), model pendekatan ini membantu dalam mengetahui seberapa


kuat kompetisi yang sedang terjadi diantara pesaing yang sudah ada. Para kompetitor
saling memperebutkan market share. Dalam sistem ekonomi tradisional para
kompetitor bersaing dalam segi harga, namun seiring berkembangnya teknologi yang
sangat cepat memunculkan inovasi-inovasi baru yang menyebabkan persaingan pada
saat ini lebih berkembang, yaitu persaingan dalam keunggulan kompetitif (Competitive
Advantage).

2. Barriers to Entry (Hambatan Masuk), persaingan tidak hanya terfokus kepada


pesaing-pesaing lama saja, namun pesaing baru pun mampu menjadi kompetitor yang
patut untuk di wapasdai. Ancaman bagi pendatang baru perlu diperhatikan karena
biasanya datang kedalam dunia industri dengan membawa ide, inovasi dan strategi yang
baru. Sulit halnya bagi industri kreatif yang harus selalu membawakan inovasi-inovasi
baru yang terdepan bagi produknya agar tidak terlempar dari dunia industri. Namun,
pasti setiap perusahaan juga telah memiliki strategi bertahan dan menciptakan
hambatan untuk mencegah pesaing baru memasuki pasar demi melindungi tingkat
keuntungan perusahaan.

3. Buyer Power (Kekuatan Pembeli), kekuatan pembeli memiliki peran dalam


menekan harga produsen. Apalagi bila keadaan suatu pasar dipenuhi oleh banyak
supplier tetapi pembelinya hanya satu, maka pembeli dapat menentukan harga.
Terutama bila pembeli membeli barang dalam jumlah besar, jika seandainya pembeli
menyetop pembelian maka perusahaan akan terancam kehilangan pemasukannya.
Selain itu kekuatan pembeli juga memberikan pengaruh terhadap peningkatan
penawaran serta peningkatan pelayanan dan kualitas diantara para perusahaan yang
bersaing memperebutkan pelanggan.
4. Supplier Power (Kekuatan Supplier), hubungan antara supplier dengan konsumen
terjadi ketika supplier menggunakan kekuatan tawar-menawar terhadap pembeli
dengan menaikkan harga atau menurunkan kualitas produk/ jasa yang akan dibeli.
Kekuatan supplier dapat dikatakan tinggi bila memerlukan switching cost yang besar
dalam melakukan penggantian supplier.

5. Threat of Subtitutes Product (Ancaman Dari Produk/Jasa Pengganti), adanya


produk pengganti akan memotong jumlah keuntungan yang didapat perusahaan.
Terutama bila munculnya barang pengganti menyebabkan terjadinya perubahan harga
di pasaran yang mempengaruhi tingkat permintaan konsumen ke perusahaan. Semakin
banyaknya barang pengganti, maka elastisitas harga akan menjadi semakin tinggi. Hal
ini juga dapat menjadi batasan bagi perusahaan untuk menaikkan harga barang
produksinya.

ANALISIS SWOT

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats)
dalam suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari
spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang
mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan
dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,
bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana
kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah
bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats)
menjadi nyata.

Seperti yang kita tau, analisis SWOT (Strength Weaknesses Opportunities Threats) terbagi
menjadi 4 bagian yakni:

1. Strenght (S), yakni situasi ataupun kondisi yang merupakan gambaran kekuatan
dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang harus di lakukan dalam
mengunakan analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai
kekuatan yang dimiliki.

2. Weaknesses (W), yakni situasi ataupun kondisi yang merupakan gambaran


kelemahan dari perusahaan pada saat ini. Weaknesses merupakan cara untuk
menganalisis kelemahan yang ada dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi.
Yang mana kelemahan tersebut dapat menjadi kendala yang serius dalam kemajuan
suatu perusahaan atau organisasi.
3. Opportunity (O), yakni situasi atau kondisi yang merupakan gambaran peluang
yang ada dari sisi luar suatu organisasi atau perusahaan dan gambaran tersebut dapat
memberikan peluang berkembangnya suatu organisasi atau perusahaan dimasa
depan. Opportunity merupakan ananlisis yang digunakan untuk mencari peluang
ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa
berkembang.

4. Threats (T), yakni situasi atau kondisi yang merupakan gambaran ancaman dari
suatu perusahaan atau oraganisasi dalam menjalankan suatu usaha. Theart
merupakan cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh
suatu perusahaan ataupun organisasi dalam menghadapi berbagai macam faktor
lingkungan yang tidak menguntungkan. Yang mana ancaman tersebut dapat
menyebabkan kemunduran suatu perusahaan.

VISI & MISI INDOMART

VISI

“Terwujudnya Koordinasi Bidang Kesejahteraan Rakyat Untuk Mencapai Indonesia Sejahtera,


Maju, dan Mandiri 2020”

MISI

"Mewujudkan Koordinasi Perencanaan dan Penyusunan Kebijakan, serta Sinkronisasi


Pelaksanaan Kebijakan, Pengendalian Penyelenggaraan dan Pengawasan Pelaksanaan
Kebijakan di Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Penanggulangan Kemiskinan"

BUDAYA INDOMARET

Budaya yang diterapkan dalam tubuh perusahaan Indomaret adalah dalam bekerja kami
menjunjung tinggi nilai-nilai:

a. Kejujuran, kebenaran dan keadilan


b. Kerja sama tim
c. Kemajuan melalui inovasi yang ekonomis
d. Kepuasan pelanggan

TAG LINE

“Murah dan Hemat”


MEMBER INDOMARET

Member Indomaret dalah sebutan untuk para pelanggan setia Indomaret. Para member
Indomaret akan mendapatkan berbagai macam keuntungan dengan adanya Indomaret Card.
Indomaret Card adalah salah satu bagian atau aset dari Bank Mandiri sejenis uang elektronik
(E-money), tentunya denga logo "mandiri" yang tertera di kartu indomaret ini. Indomaret card
sama halnya seperti Flazz, Brizz ataupun uang elektronik lainnya. Indomaret card selain
berbelanja di indomaret juga bisa berbelanja di AlfaMart juga looh, tentunya yang memiliki
fasilitas "mandiri prabayar" dan juga untuk membayar Toll, smart parking, Busway, kereta api
dll yang berlogo "e-money".

KEUNTUNGAN MENJADI MEMBER INDOMARET

Dengan menjadi member Indomaret dan memiliki Indomaret card, kkonsumen akan mendapat
beberapa keuntungan, yaitu:

1. Tidak ribet membawa uang banyak ketika belanja.


2. Mendapat diskon khusus pengguna indomaret card.
3. Kesempatan meraih hadiah dari program poin indomaret card, karena setiap belanja
menggunakan indomaret card akan mendapatkan poin reward.
4. Bagi nasabah bank mandiri otomatis mendaptkan fiestapoin setiap isi ulang di ATM
bank mandiri.

KEGIATAN INOVASI INDOMARET

1. Sebagai pelopor minimarket di Indonesia, Indomaret tentu punya strategi sendiri dalam
menghadapi peritel asing. Kalau Indomaret selama ini fokus pada KEBUTUHAN
HIDUP masyarakat, strategi kali ini harus menyasar GAYA HIDUP. Dengan struktur
umbrella brand, Indomaret meluncurkan konsep Indomaret Point. Indomaret Point
memiliki identitas logo yang hampir serupa dengan Indomaret namun dengan
penekanan nama “Point”. Indomaret Point punya ciri khas yang berbeda dengan konsep
minimarket Indomaret karena menyediakan sitting area dan berbagai makanan /
minuman cepat saji. Dari produk makanan dan minuman siap saji di Indomaret Point,
semua menunya punya cita rasa yang sudah disesuaikan dengan kegemaran lidah lokal.
Komposisi produk yang dijual juga tidak didominasi oleh merek – merek asing. Yang
paling penting buat kacamata konsumen, Indomaret Point juga selalu punya berbagai
promosi menarik untuk konsumennya. Indomaret Point memberikan extra services bagi
pelanggannya dengan free wifi serta tempat charge handphone di sitting area. Salah
satu aktivitas promosi yang menarik di Indomaret Point adalah lokasi Indomaret Point
seringkali dipakai untuk promosi launching album bagi para musisi yang bekerja
dengan Indomaret dalam penjualan CD mereka.
2. PT Indomarco Prismatama, pemilik merek minimarket Indomaret, melirik peluang
bisnis baru, yaitu pengelolaan jaringan anjungan tunai mandiri (ATM) milik sendiri
alias private label. Direktur Pemasaran Indomaret menjelaskan, rencana pengadaan
ATM private label itu untuk mengakomodir kepentingan pelanggannya yang memiliki
kartu ATM dari perbankan yang berbeda-beda.
3. Indomaret sukses mengembangkan layanan berupa penjualan tiket konser, seperti tiket
konser musik Javajazz juga konser Kenny G. Selain itu, Indomaret juga berencana
menjual produk jasa, selain tetap melayani penjualan produk ritel fisik. Indomaret juga
menjalin kerjasama dengan produser rekaman untuk menjual compact disk (CD) Kla
Project, secara eksklusif di Indomaret. Tak cukup sampai disitu, Indomaret sedang
mencoba mengembangkan program pesan antar lewat telepon seluler Blue Berry dan
iPad. Indomaret mengembangkan program penjualan produk tanpa stok di toko.
Walaupun stok tidak tersedia di toko tapi konsumen bisa memesannya.
4. Indomaret Plus dihadirkan sebagai bentuk inovasi Indomaret sebagai minimarket
jaringan nasional dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat didunia retail.
Indomaret Plus merupakan salah satu bentuk inovasi yang telah diluncurkan. Indomaret
Plus memiliki kelebihan dibandingkan minimarket Indomaret lainnya. Selain menjual
produk-produk kebutuhan yang biasa dijual di Indomaret regular, Indomaret Plus juga
dilengkapi dengan kebutuhan rumah tangga seperti sayur-sayuran, buah-buahan
segar,nugget dan daging dengan harga yang kompetitif. Sesuai kebutuhannya
Indomaret Plus ini menargetkan ibu rumah tangga dan anak kost. Konsep Indomaret
Plus ini lebih ditujukan untuk memudahkan memenuhi kebutuhan rumah tangga, dan
anak kost yang ingin masak tapi ingin simple packing untuk sekali makan, bisa datang
ke Indomaret.
5. Indomaret mengembangkan gerai Indomaret Fresh. Indomaret Fresh lebih luas dari
Indomaret reguler. Gerai yang ditempatkan di kawasan-kawasan elite ini menjual
produk-produk fresh seperti sayur, daging, dan buah.
BAB III

PEMBAHASAN MASALAH

ANALISIS

PORTER’S FIVE FORCES INDOMARET

1. Persaingan antar perusahaan sejenis

Indomaret sampai saat ini masi terus – menerus membangun tokonya dengan tujuan mereka
membangun toko mereka dimana – mana adalah menghalangi pesaing untuk masuk dan
bertahan. Jika pesaing mereka membangun di tempat A maka Indomaret juga akan membangun
di tempat A. Mereka sangat berani untuk menyewa atau membeli tempat yang tergolong kecil
hanya untuk menanamkan ke pikiran konsumen kalau indomaret lah satu – satunya toko untuk
membeli kebutuhan pangan mereka dan toko lain hanya sebagai alternatif.

2. Ancaman pendatang baru

Beberapa tahun ini perusahaan ritel seperti Indomaret sudah beberapa yang masuk ke Indonesia
dan langsung menjadi ancaman yang serius bagi Indomaret. Para pendatang baru ini
menggunakan konsep semi-cafe dimana para konsumen bisa bersantai terlebih dahulu sesudah
membeli barang dan mesin pembuat coffe sebagai pilihan untuk menemani mereka bersantai.

3. Ancaman produk substitusi

Ancaman produk subtitusi Indomart yang paling berbahaya adalah carefour, Indomart hanya
menjual produk kebutuhan sembako, bahan rumah tangga yang paling penting saja sedangkan
carefour menjual hampir semua kebutuhan sembako, sehari – hari dan rumah tangga sampe ke
detilnya, tetapi kelemahan mereka adalah carefour tidak dimana – mana.

4. Kekuatan tawar-menawar pembeli

Indomaret sudah menguasai kekuatan tawar-menawar pembeli karena harga produk atau jasa
seperti pulsa handphone sudah sangat berada dalam garis standar pasar walaupun sedikit lebih
mahal tapi mereka menawarkan tempat yang sejuk dan aman untuk berbelanja, selain itu harga
nett yang menjadi kekuatan mereka, customer hanya mempunyai pilihan beli atau tidak, tawar-
menawar barang sudah tidak ada seperti pasar tradisional.

5. Kekuatan tawar-menawar pemasok

Karena Indomaret mempunyai pemasok yang banyak dengan berbagai macam produk,
Indomaret mempunyai keuntungan untuk tawar-menawar apalagi dalam pembelian produk
dalam skala yang besar.
PORTER’S FIVE FORCES ALFAMART

1. Rivalry (Persaingan)

Alfamart boleh dikatakan mampu dalam mengalahkan pesaing-pesaing lamanya yang telah
lebih dahulu memasuki dunia bisnis ini (seperti Indomaret). Selain itu, pesaing utama Alfamart
adalah minimarket Indomaret, karena secara kasat mata persaingan antara kedua minimarket
ini terlihat dari letak toko yang sering bersebelahan atau berdekatan jaraknya. Alfamart
berusaha menjual produknya dengan harga yang lebih murah dan dengan kualitas yang sama
baiknya atau bahkan lebih, karena jenis produk yang dipasarkan sama. Inovasi yang diciptakan
oleh Alfamart adalah dengan membuat program member bagi pelanggan setianya. Dengan
program member ini pelanggan akan diberikan kartu anggota/member card yang akan
digunakan pada saat pelanggan akan melakukan pembayaran. Pelanggan hanya perlu
memberikan kartu membernya kepada kasir, lalu kasir akan mencatat ID kartu member dan
secara otomatis pelanggan tersebut akan mendapatkan potongan/ diskon dalam pembayarannya
tersebut. Setiap penggunaan kartu member pelanggan juga mendapatkan poin-poin yang akan
tercatat dalam kartu member. Poin-poin tersebut berguna untuk mendapatkan berbagai undian-
undian berhadiah.

2. Barriers To Entry (Hambatan masuk)

Hambatan masuk yang berusaha diciptakan oleh Alfamart adalah dengan memberikan
pelayanan yang baik kepada para pelanggannya, tempat yang nyaman dan bersih untuk
berbelanja, dan harga barang yang murah. Namun selain itu, Alfamart juga berusaha untuk
membuka cabang di banyak tempat agar mudah ditemukan oleh pembeli.

3. Buyer Power (Kekuatan Pembeli)

Kekuatan pembeli besar terjadi pada kasus ini, karena jumlah pelanggannya yang besar. Oleh
sebab itu Alfamart tidak dapat memonopoli harga jual produknya. Karena Alfamart dapat
kehilangan pelanggannya jika pelanggannya berpindah kelain hati hanya karena perubahan
harga yang tidak sesuai/ pas dengan kemampuan pelanggannya. Apalagi target utama pasarnya
ditujukkan untuk rumah tangga ekonomi rendah sampai ke ekonomi menengah.

4. Supplier Power (Kekuatan Pemasok)

Kekuatan supplier disini tidak terlalu besar dikarenakan jenis barang yang dijual adalah barang
kebuthan sehari-hari. Barang-barang ini memang telah memiliki harga pasaran yang tidak
mahal, serta jumlah suppliernya banyak. Tidak membutuhkan biaya yang bisar jika perusahaan
ingin berpindah ke supplier yang lainnya.
5. Threat of Subtitutes Product (Ancaman Dari Produk/Jasa Pengganti)

Akhir-akhir ini banyak bermunculan pesaing-pesaing baru dalam ranah bisnis minimarket.
Para pendatang tersebut memasuki industri ini dengan membawa inovasi baru, yaitu
minimarket yang beroperasi selama 24 jam dan memberikan fasilitas-fasilitas tambahan yang
membuat pelanggan lebih nyaman. Dengan konsep minimarket yang sekaligus menjadi tempat
untuk “nongkrong” sedang digandrungi pada saat ini.

ANALISIS SWOT INDOMARET

1. Strength

a) Citra publik terhadap Indomaret


b) Lokasi terdapat di pinggir jalan tempat strategis
c) Produk yang dijual variatif dan cenderung lebih lengkap daripada pesaing
d) Investasi franchise indomaret yang ditawarkan sangat kompetitif
e) Indomaret mampu menjual barang eceran dengan harga lebih murah
f) Memiliki fasilitas pembayaran yang dihubungkan dengan lembaga keuangan (Bank)
g) Seringkali terdapat potongan harga atau diskon bila membeli dengan nominal tertentu
atau membayar menggunnakan Indomaret Card
h) Terdapat security asset (CCTV)

2. Weakness

a) Pelayanan yang seringkali kurang memuaskan


b) Parkir yang kurang aman dan dipungut biaya parkir
c) Indomaret kurang dikenal oleh masyarakat desa
d) Franchise fee relatif tinggi
e) Penataan store display yang monoton

3. Opportunities

a) Ekspansi ke daerah-daerah potensial


b) Perlunya promosi untuk memperkenalkan Indomaret secara lebih intens
c) Dengan adanya perdagangan bebas, peluang franchise lebih besar
d) Peningkatan fasilitas tambahan
e) Pertumbuhan pasar waralaba cukup menjanjikan
f) Perluasan jaringan
g) Minat masyarakat tinggi terhadap retail
h) Perubahan mindset masyarakat dari pemikiran tradisional menjadi modern
4. Threat

a) Terdapat outlet lain yang menjadi rival


b) Terdapat franchisor baru yang masuk ke pasar yang sama dengan Indomaret
c) Selera pasar yang berfluktuasi dan mudah berubah terhadap pembelian
d) Banyak daerah potensial yang belum bisa dimasuki
e) Adanya tindakan peniruan terhadap keunikan Indomaret

ANALISIS SWOT ALFAMART

1. Strength

a) Sudah memiliki berbagai cabang di seluruh Indonesia,sehingga mudah untuk


dijangkau oleh konsumen.
b) Sejumlah gerai alfamart yang terletak di wilayah komersial buka selama 24 jam.
c) Memberikan ketersediaan lapangan kerja bagi siswa-siswa lulusan SMA atau SMK.
d) Harga produk-produknya yang relative murah untuk dijangkau oleh konsumen.
e) Adanya kartu anggota pelanggan Alfamart yang diluncurkan sejak tahun 2005 yaitu
Kartu AKU. Dengan menggunakan Kartu AKU pelanggan dapat menikmati bonus
maupun diskon khusus.
f) Terdapat security asset (CCTV)

2. Weakness

a) Produk-produk yang dijual kurang lengkap dan hanya tersedia kebutuhan-


kebutuhan pokok.
b) Kurang mengikuti trend, tidak memiliki tempat nongkrong seperti mini market dan
convenience store lain (Indomart, 711, Circle K, Lawson, dsb).
c) Ruang yang relative sempit dan kurang nyaman.
d) Tidak tersedia toilet di sejumlah gerai Alfamart.
3. Opportunities

a) Kebutuhan sehari-hari dan perilaku masyarakat Indonesia yang cenderung


konsumtif sehingga memungkinkan mereka untuk menjunjungi gerai alfamart
dalam kurun waktu berdekatan untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
b) Adanya situs resmi belanja online bagi pelanggan alfamart untuk memudahkan
mereka belanja kebutuhan secara online tanpa perlu repot mengunjungi gerai
alfamart.
c) Banyaknya event-event social yang diselenggarakan oleh alfamart sebagai bentuk
tanggung jawab terhadap lingkungan social.
d) Alfamart menyediakan jasa untuk pemesanan tiket kereta atau pesawat tanpa harus
mengantri di stasiun / bandara.

4. Threat

a) Banyaknya pesaing-pesaing yang memiliki toko atau mini market berdekatan


(dengan jarak radius 100 m).
b) Ancaman Perda mengenai kemajuan UKM Tradisional.
c) Karena banyaknya pesaing, akan sulit untuk membangun brand image dibenak
konsumen. Harus terus melakukan pengembangan dan inovasi agar terus mengikuti
trend.

Alasan mengapa ALFAMART dan INDOMARET selalu berdekatan?

Dalam menentukan lokasi, perusahaan menerapkan konsep model pasar persaingan sempurna
(PPS) dalam prinsip ekonomi. Model PPS ini didefinisikan sebagai bentuk pasar paling ideal,
di mana salah satu ciri dalam satu pasar terdapat lebih dari satu pengusaha dengan barang atau
jasa yang ditawarkan bersifat homogen.

Selain menerapkan prinsip PPS, lokasi yang berdekatan ini bagi pengusaha bisa menghemat
biaya riset maupun studi kelayakan ketika akan membuka toko di lokasi baru. Apabila di suatu
lokasi sudah berdiri Alfamart atau Indomaret bisa dipastikan di lokasi tersebut memiliki potensi
pasar yang bagus dan lolos uji kelayakan bisnis. Artinya, jika sebuah perusahaan ingin
menambah toko di lokasi tersebut maka mereka tidak perlu melakukan riset serupa. Dalam
menentukan kelayakan suatu lokasi untuk minimarket tentu mempertimbangkan beberapa hal,
antara lain kepadatan penduduk / jumlah kepala keluarga (KK) di wilayah tersebut, kepadatan
lalu lintas yang dilalui di sekitar minimarket, target segmen yang tepat dan lingkungan sosial
yang mendukung.
Kedekatan ini secara tidak langsung juga memberi kemudahan masyarakat dalam memilih atau
membandingkan harga, produk, kualitas serta jasa yang ditawarkan. Akhirnya, bisnis
minimarket bisa bersaing secara fair dalam memuaskan konsumen dan memberikan harga yang
wajar. Ada beberapa keuntungan dengan semakin banyaknya minimarket hadir di sebuah
daerah. Masyarakat bisa terbantu dalam pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari. Tak hanya
itu, tenaga kerja lokal juga akan banyak diserap.

Lebih dari itu, antara Alfamart dan Indomaret juga menyediakan kemudahan fasilitas
pembayaran seperti tagihan listrik, air, telepon, TV kabel, pajak, kredit finansial, pembelian
tiket KA, hingga pembayaran booking tiket pesawat.

Kehadiran Allfamart dan Indomaret yang berdekatan di suatu daerah juga memberi keuntungan
terhadap pelaku UMKM lokal, produsen dalam negeri hingga pemerintah setempat. Mereka
memberikan ruang bagi pedagang kecil untuk berjualan sebagai tenant di teras tokonya dengan
harga sewa yang terjangkau.

Anda mungkin juga menyukai