Angkatan 18
Disusun Oleh :
ARSYIDANA PRABOWO
( 2170402002 )
STEIN
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah
ini untuk memenuhi tugas indiviu mata kuliah Etiket yang berjudul PELAYANAN DAN
KOMUNIKASI.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi, baik itu yang
datang dari kami maupun yang datang dari luar. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan makalah berkat bantuan kecerdasan serta nikmat sehat dari Allah sehingga kendala-
kendala yang kami hadapi dapat teratasi. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas
ilmu tentang Pelayanan Dan Komunikasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca. kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi baiknya
penulisan dimasa yang akan datang.
ARSYIDANA PRABOWO
2
LATAR BELAKANG
Indonesia memasuki era deregulasi pada tahun 1989, setelah pemerintah mengeluarkan
ketetapan baru bidang telekomunikasi (Undang-undang No. 3/1989). Salah satu bahasan yang
paling penting adalah bahwa pihak swasta diajak dan diperbolehkan menyediakan jasa
telekomunikasi. Beberapa perusahaan swasta mengambil kesempatan ini untuk bekerja-sama
dengan PT Telkom dalam suatu usaha patungan untuk mendirikan dan menyediakan jaringan
telepon tetap dan jaringan telepon bergerak. Persiapan dan transisi dari monopoli menjadi
berpasangan atau multipoli diadakan selama tahun 1989 hingga tahun 1993. Pada awal tahun 1993
pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 8/1993 dan Peraturan Menteri No. 39/1993
yang mengatur jasa telepon dasar dan jenis kerja-sama antara perusahaan swasta dan perusahaan
negara (PT Telkom dan PT Indosat). Selama tahun 1993 banyak perusahaan gabungan didirikan,
seperti PT Satelindo, PT Ratelindo yang kemudian diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya,
untuk membangun dan mengoperasikan jasa telepon dasar. Dampak dari kebijakan pemerintah ini
adalah pertumbuhan jaringan telepon yang sangat cepat. Infrastruktur telekomunikasi yang masih
sangat minim menjadi daya tarik para investor swasta asing maupun dalam negeri. Malahan, pada
kondisi ketidakpastian ekonomi selama ini pun investor asing tetap berebut masuk dan menguasai
bisnis telekomunikasi kita. STT Telecom dari Singapura menguasai 42 persen saham PT Indosat
dan sekaligus menguasai pasar telepon seluler serta memonopoli komunikasi internasional di
negara kita.
3
BAB I
PENDAHULUAN
TUJUAN
RUMUSAN MASALAH
4
BAB II
PEMBAHASAN
Kantor depan (front office) merupakan department yang penting dalam menunjang
berjalannya operasional di hotel. Di front office juga ada bermacam-macam bagian antara
lain: reception, bell boy, operator, reservation, dll.
Bagian komunikasi juga bagian terpenting dalam sebuah hotel.seorang telepon operator
harus bersikap ramah dalam memberikan pelayanan kepada tamu. Karena lawan bicara tidak
terlihat, karyawan di bagian telephone operator tidak berhak memberikan informasi kepada
penelepon tentang keadaan tamu diluar kamar, walaupun itu sangat diminta oleh penelepon,
sebab hal itu akan mengganggu ketenangan dan privasi tamu, dan bisa saja si penelepon
memiliki niat yang tidak baik. Telephone operator juga disebut ujung tombak dari suatu
perusahaan,karena para petugas dibagian ini memegang peran sebagai penyambung lidah antara
perusahaan. Sebagai ujung tombak, seorang telepon operator harus mampu mengembangkan
kepribadiannya di dalam bertelepon. Suara anda harus berirama baik, kata-kata yang diucapkan
harus jelas, intonasi suara penuh keramahan, penuh perhatian dan selalu berkonsentrasi setiap
melakukan perbincangan. Petugas telepon operator harus mampu dan memahami seluk beluk
telepon, baik local maupun internasiona, dan juga harus mampu mengucapkan “spelling board”
dengan benar dan juga hafal dengan extention number yang ada dihotel.
Tugas utama seorang telepon operator adalah menerima atau menyambungkan telepon,
dari atau untuk tamu dihotel maupun diluar hhottel. Disamping tugas utama, ada beberapa tugas
lain, yaitu:
5
i. Melayani sambungan local, interlokal, dan internasional
j. Menerima dan mengirim faxcimile dari tamu maupun dari manajemen hotel
k. Membuat laporan sambungan telepon local, interlokal, maupun internasional
l. Menangani laporan ancaman bom
· Switch Board
· Telepon set
· Head Set
. Komputer
· Meja Operator
· Kursi Operator
· Kunci Operator
· Jam dinding
· Filling cabinet
6
· Video System
· Audio system
· Tape Recorde
· Paging Board
4. Alphabetical
Untuk mengeja nama tamu berikut ini dijelaskan mengenai bagaimana cara mengeja nama tamu
secara standar internasional.
A : Alpha
B : Bravo
C : Charlie
D : Delta
E : Echo
F : Foxtrot
G : Golf
H : Hotel
I : India
J : Juliet
7
K : Kilo
L : Lima
M : Mike
N : November
O : Oscar
P : Papa
Q : Quebec
R : Romeo
S : Sierra
T : Tango
U : Uniform
V : Victor
W : Whiskey
X : X-ray
Y : Yankee
Z : Zulu
8
5. Jenis-jenis sambungan telepon
a. Hubungan antara bagian departemen dihotel (intern call) yaitu jenis hubungan yang terjadi
di dalam lingkungan hotel.
b.Hubungan local (local call) yaitu komunikasi telepon yang masih termasuk dalam 1
wilayah saluran telepon atau kode area.
c. Hubungan interlokal (interlocal call) adalah hubungan dari satu wilayah ke wilayah lain
melalui sambungan telepon. Hubungan ini sering terjadi antar kota atau keluar pulau.
d.Hubungan internasional (international call) yaitu komunikasi telepon yang terjadi dari satu
Negara ke Negara lain di luar negri atau sering disebut overseas call. Memungkinkan
pemanggil di suatu Negara menghubungi nomor telepon di Negara lain dengan memutar
nomor awalan internasional, kode Negara, nomor nasional Negara yang dipanggil ( tanpa
angka nol didepannya), dan nomor telepon yang dituju.
1.Collect Call : permintaan percakapan telepon yang mana tagihan telepon ditagihkan pada
penerima telepon.
2.Talk Free Call : percakapan telepon luar negeri atau dalam negeri lewat di system
pelayanan otomatis yang biayanya di bedakan kepada orang yang di panggil. Nomor talk
free call biasanya di bedakan secara umum kepada siapa saja yang yang membutuhkannya,
biasanya dalam bidang bisnis.
3.Fix time Call : permintaan percakapan telepon yang waktunya ditenukan oleh pemanggil
dengan persetujuan operator.
4.Conference call : percakapan telepon oleh tiga orang atau lebih dengan menggunakan
perlengkapan tertentu.
5.Credit Card Call : Permintaan percakapan telepon yang pebayarannya di tanngung oleh
pemegang kartu kredit.
9
7. Syarat- syarat seorang Telepon operator
a. Dapat berkomunikasi denagn bahasa asing (inggris, Itali, Jepang, mandarin, Francis, dll)
b.Tidak mengalami gangguan pada pita suara
c. Dapat bekerja sama dengan teman
d.Sopan dan ramah
A. Etika Bertelepon
10
Yang harus diperhatikan secara khusus:
1. Menggunakan bahasa resmi, terutama kepada yang belum akrab atau belum
mengetahui identitas orang yang berbicara di telepon
2. Tidak berbicara dengan orang lain ketika sedang berbicara di telepon
3. Tidak berbicara sambil makan
4. Berbicara tidak terlalu banyak basa-basi
5. Tidak berbicara dengan nada kasar
6. Janganlah berbicara dengan nada memerintah
7. Jangan biarkan penelepon menunggu terlalu lama
8. Tidak mentransfer berkali-kali, apalagi ditransfer ke alamat yang keliru
9. Nada dan intonasi tidak terkesan malas atau tidak ramah
10. Sampaikanlah pesan kepada orang yang dituju penelepon
11. Respon untuk panggilan telepon atau menerima telepon (incoming calls)
12. Hal umum dalam menerima telepon
2) Telepon yang berasal dari saluran langsung, tidak melalui operator, berbeda
penanganannya dengan telepon yang berasal dari saluran tak langsung
6) Bila penelepon akan menghubungi pimpinan, maka ada hal yang harus diperhatikan.
Tanyakan dulu identitas penelepon
2) Menyampaikan salam
11
4) Mencatat hal-hal yang penting dalam lembar pesan telepon
5) Bila penelepon kurang jelas, jangan menyebut kata-kata yang kurang sopan
1) Caring
Memerhatikan, mendengarkan, dan mencatat masalah konsumen atau penelepon
2) Commited
Merasa terikat dengan organisasi, tidak melemparkan permasalahan kepada orang
lain dengan alasan bukan tugas atau urusan atau masalah pribadi
3) Confident
Penuh keyakinan dalam mengatasi masalah. Penerima telepon tidak boleh
merendahkan diri sendiri
4) Considerate
Bersahabat, menolong, dan mengerti emosi penelepon
5) Controlled
Tidak terbawa emosi pada saat penelepon mengungkapkan kekecewaan (marah).
Tetap bersikap untuk selalu membantu dalam mengatasi masalah penelepon.
6) Creative
Mampu menemukan cara-cara yang baik dalam menerima telepon
7) Contagious
Bersikap gembira, antusias, sejuk dan damai kepada penelepon.
12
Phonogenic adalah suara yang baik dalam bertelepon atau menerima telepon, yaitu suara
yang memberikan kesan santun, bersahabat dan penuh perhatian.
4) Berbicara dengan nada yang santun, ramah dan rasa ingin membantu penelepon
1) Pesawat telepon
2) Kalender meja
3) Jam dindings
2) Beritahu orang yang dimaksud bahwa ada orang yang ingin bicara melalui telepon
3) Mintalah ijin apakah telepon dapat diteruskan sambil memberitahukan masalah yang akan
dibicarakan
4) Jika yang dituju bersedia menerima telepon, persilahkan penelepon untuk segera bicara
13
5) Jika saluran tersebut sedang dipakai, segera informasikan kepada penelepon. Tawarkan
bantuan yang dapat diberikan
Pelaksanaan menelepon
14
f) Pastikan bahwa orang yang menerima telepon bersedia menyambungkan dengan orang
yang dituju pimpinan
Cara menelepon orang yang kedudukannya lebih bawah atau sama dengan pimpinan
f) Memastikan bahwa orang yang berbicara adalah orang yang dituju pimpinan
15
C. Mencatat Pesan Telepon
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika mencatat pesan telepon:
Mencatat tanggal, waktu, nama penelepon, nama perusahaan, nomor telepon, isi pesan
untuk pimpinan dan tanda tangan penerima telepon
Memindahkan segera ke lembar pesan telepon
Meletakan pesan telepon di atas meja orang yang dituju
Meletakan lembar pesan telepon pada tempatnya kembali
1. Jika pesan yang disampaikan panjang, tulislah inti atau pokok pembicaraanya saja.
Kalimat utama dicatat, sedangkan kalimat penjelas tidak perlu dicatat.
2. Diulangi kembali isi pea (konfirmasi), garis besarnya saja, supaya terhindar dari
kesalahan
3. Pesan dapat dibuat berupa bagan agar lebih praktis
1. Alat: suara berisik, timbul tenggelam, mengecil, tidak terdengar nada kontak, nada
sambung tidak terdengar, atau sambungan terputus-putus
2. Pengguna telepon: orang yang ditelpon bersikap kurang baik,
3. Agar percakapan dapat berjalan lancar, dapat digunakan alfabet komunikasi seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya.
16
B. Menelepon Keluar
Susunlah dengan teratur pesan atau pembicaraan yang akan disampaikan.
Putar nomor telepon dengan seksama,jangan salah sebab,sebab akan membuang
waktu.Bila telah diangkat,Sesegera mungkin menyebutkan.
Sampaikan pembicaraan seperti yang direncanakan, lakukan pembicaraan dengan
ramah.
Pergunakan nama yang diajak bicara sesering mungkin.
Tutuplah pembicaraan dengan ucapan terima kasih.
Kemampuan menangani tamu yang baik tidak hanya perlu dipahami oleh sekretaris dan
atau resepsionis saja. Semua pegawai di setiap perusahaan perlu memiliki kemampuan ini karena
tidak tertutup kemungkinan semua pegawai suatu saat harus berkomunikasi dengan tamu
perkantoran.
Tamu yang berkunjung ke perusahaan harus mendapatkan pelayanan yang sebaik baiknya.
Kegiatan menerima dan melayani tamu merupakan suatu hal yang harus dilakukan oleh pimpinan.
Hal ini dilakukan dengan tujuan menjalin komunikasi yang baik dengan pihak luar sebagai
pendukung kegiatan perusahaan. Jadi, komunikasi dalam hal ini dilakukan secara tertulis maupun
lisan, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan bantuan media tertentu.
Pegawai yang bertugas menerima dan melayani tamu harus mempunyai kompetensi untuk
membedakan mana tamu yang penting ( yang harus ditemui secara langsung oleh pimpinan) dan
mana tamu yang dapat ditemui oleh pejabat lain. Kompetensi ini penting dilakukan karena bila
semua tamu harus diterima oleh pimpinan tentu akan menyita waktu pimpinan dalam
melaksanakan tugas/ kegiatan perusahaan lainnya.
2. Berkepribadian menarik
3. Bijaksana
4. Memepunyai pengetahuan yang memadai mengenai struktur organisasi dan hal – halpenting yang
berkaitan denga organisasi, serta pengetahuan lain yang berkaitan dengan itu.
17
B. Menerima Tamu
Tata cara menerima tamu dalam suatu organisasi umumnya dibedakan dalam dua tata cara, yaitu
tata cara langsung yang dikelola oleh tiap bagian dan tata cara yang dikelola oleh penerima tamu,
resepsionis, atau oleh unit khusus. Dalam hal ini yang perlu menjadi perhatian adalah tamu yang akan
menemui pimpinan. Tamu yang akan menemui pimpinan biasanya akan diterima terlebih dahulu oleh
sekretaris. Kesan pertama bagi seorang tamu adalah pelayanan tamu, maka setiap tamu hendaknya diberi
suatu pelayanan yang sebaik – baiknya.
C. Melayani Tamu
Menurut Sedarmayanti, hal – hal yeng perlu dipahami dan dilaksanakan oleh penerima
tamu untuk diterapkan, antara lain:
1. Memberi salam dan menyapa tamu dengan ramah, sopan, dan menanyakan keperluan tamu
serta mempersilahkan tamu mengisi buku tamu.
2. Penerima tamu harus mampu menjaga pambicaraan dan mampu membedakan hal – hal yang
perlu dan tidak perlu untuk dibicarakan dengan tamu.
18
3. Penerima tamu harus dapat mengarahkan tamu, memberikan informasi yang dibutuhkan oleh
tamu, dan membantu pimpinan dalam melayani dan membuat perjanjian dengan tamu.
4. Penerima tamu harus memberikan penjelasan dengan baik dan sopan apabila pimpinan tidak
dapat menerima tamu pada waktu yang telah disepakati, dengan demikian tidak menyinggung
perasaan tamu.
5. Usahakan agar tamu merasa senang dan nyaman apabila tamu harus menunggu. Jika
memungkinkan disediakan bahan bacaan (koran, majalah, dan lain- lain) di ruang tamu.
6. Berikan perhatian kepada setiap tamu dan segera ambil keputusan dengan pertimbangan
tertentu apabila tamu ternyata harus bertemu dengan pejabat atau bagian lain.
Sedangkan menurut Bendeich, ada sebelas poin yang harus terkandung dalam menerima
tamu, yaitu:
1. Welcome callers pleasantly
Misal:
Tamu baru : “Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?”
Tamu rutin : “Selamat pagi, Pak Jihan. Bagaimana kabarnya? Kebetulan Pak Johan sedang
menerima tamu, tapi beliau tidak akan membiarkan Bapak menunggu terlalu lama. Apakah Bapak
ingin membaca koran sambil menunggu beliau?
2. Pay attention
Tamu baru ataupun tamu lama harus diperhatikan dengan baik. Dengarkan terlebih dahulu
apa yang mereka inginkan lalu usahakan untuk membantu mereka.
3. Obtain relevant information
Jika menanyakan tujuan tamu/ klien untuk bertemu dengan seorang pegawai (baik atasan
atau bukan), tunjukkan dengan antusias dan ramah.
19
Berguna untuk membantu menghubungi para eksekutif secara tepat dan menghubungkan
klien pada orang yang tepat pula, maka penerima tamu harus mengetahui jadwal atau lokasi para
eksekutifnya.
7. Don’t prejudge
Penerima tamu harus bijaksana dalam menghadapi siapapun tamu yang datang. Jika tamu
yang datang berpenampilan kurang meyakinkan, bukan berarti kita menganggap mereka tidak
penting.
8. Deal with problems
Tamu yang tidak sopan, pemarah, dan lain – lain, harus ditanggapi dengan bijaksana dan
tetap berusaha untuk menjalin kerjasama yang baik dan menerangkan sebaik – baiknya informasi
yang diperlukan oleh tamu tersebut. Jangan mudah terpancing emosi atau agresif.
9. Satisfy caller’s needs
Jika orang yang berkepentingan sedang tidak ada di tempat, cari alternatif dengan
menghubungkan tamu dengan pihak lain yang lebih tepat untuk menanganinya, sehingga tamu
tidak perlu datang berulang kali. Berika saran agar tamu menelpon dan membuat janji terlebih
dahulu sebelum datang ke perusahaan.
20
BAB III
PENUTUPAN
KESIMPULAN
Dari beberapa pengertian dan pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa Front Office
ialah jantung nya hotel,dikarenakan seluruh kegiatan dan apa saja yang berkaitan dengan hotel
berpusat pada kantor depan (Front Office).Telephon Operator ialah bagian terpenting dalam
sebuah hotel.seorang telepon operator harus bersikap ramah dalam memberikan pelayanan kepada
tamu. Karena lawan bicara tidak terlihat, karyawan di bagian telephone operator tidak berhak
memberikan informasi kepada penelepon tentang keadaan tamu diluar kamar, walaupun itu sangat
diminta oleh penelepon, sebab hal itu akan mengganggu ketenangan dan privasi tamu, dan bisa
saja si penelepon memiliki niat yang tidak baik.
Pelayanan dalam menangani tamu juga tidak kalah pentingnya karena kemampuan
menangani tamu yang baik tidak hanya perlu dipahami oleh sekretaris dan atau resepsionis saja.
Semua pegawai di setiap perusahaan perlu memiliki kemampuan ini karena tidak tertutup
kemungkinan semua pegawai suatu saat harus berkomunikasi dengan tamu perkantoran.
SARAN
Dari hasil pengarangan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak kekurangan dan
kesilapan dalam hal penjelasan maupun pengetikannya.Oleh karena itu penulis sangat berharap
kepada para pembaca agar memberikan sarannya atau kritikan agar kedepan penulis dapat
membuat yang lebih baik dari sebelumnya
21
DAFTAR PUSTAKA
http://ratnaokta97.blogspot.co.id/2016/02/telephone-operator-front-office.htm.
Honiatri, Euis. 2010. Mengaplikasikan Ketrampilan Dasar Komunikasi.Bandung. CV
Armico
ttps://ieraperkantoran.wordpress.com/melakukan-komunikasi-melalui-telepon/
Ir.Endar Sugiarto. 1997. Operasional Kantor Depan Hotel. PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta .
Ida Nuraida. 2008. Manajemen Administrasi Perkantoran. Bandung: Kanisius.
22