Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENGANTAR EKONOMI

Tentang Permintaan Dan Penawaran

DIsusun Oleh:

NAMA : ARSYIDANA PRABOWO

NIM : 2170402002
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah “Permintaan dan
Penawaran” ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai permintaan dan penawaran. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa
yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………


DAFTAR ISI ………………………………………………………..,
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………...
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………......
2.1 Tinjauan Teori Permintaan dan Penawaran
BAB III PEMBAHASAN ..…………………………………....
3.1 Study Kasus
3.2 Pembahasan
BAB IV PENUTUP …………………………………………..
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
BAB V DAFTAR PUSTAKA ……….……………………..
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada zaman modren seperti sekarang ini kebanyakan orang menganggap bahwa ilmu ekonomi
adalah ilmu yang hanya dimulai dan diakhiri dengan hukum permintaan dan penawaran.Tentu saja
anggapan ini terlalu mengandalkan ilmu ekonomi sebagai ilmu yang sangat sederhana. Akan
tetapi menurut saya hukum yang dikenal dengan hukum penawaran dan permintaan memang
merupakan bagian yang terpenting dalam pemahaman kita mengenai pasar. Apabila kita
membicarakan pasar tentunya tidak luput dari perdagangan. Perdangan yang paling sering terjadi
adalah perdangan di pasar. Di dalam perekonomian pasar tentunya ada yang disebut permintaan
dan penawaran.Permintaan adalah jumlah barang yang diminta pada jumlah dalam waktu
tertentu,sedangkan penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan
oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu. Dari
sini kita sudah melihat bahwa Permintaan dan Penawaran memiliki hubungan yang erat satu sama
lain untuk mendukung perdagangan. Pertama kita perlu mengetahui apa faktor saja yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran, berikutnya kita dapat melihat bagaimana permintaan
dan penawaran membentun harga pasar.

1.2. Batasan Masalah

Dalam makalah ini kita hendak membahas bagaimana pentingnya ilmu ekonomi dalam memahami
penawaran harga maupun jumlah permintaan agar terjadi keseimbangan pasar dalam kehidupan sehari-
hari.

1.3. Tujuan

a. Mengetahui dan memahami defenisi dari permintaan, penawaran dan keseimbangan pasar.
b. Mengetahui dan memahami tentang hukum penentuan harga,permintaan dan penawaran.
c. Mengetahui dan memahami pentingnya penggunaan materi ini dalam lingkungan
masyarakat.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori Permintaan dan Penawaran


Permintaan dan penawaran berkaitan dengan interaksi antara penjual dan pembeli.
Interaksi ini akan menentukan tingkat harga yang berlaku dan jumlah komoditas yang
diperjualbelikan. Interaksi tersebut dapat diterangkan melalui teori permintaan dan teori
penawaran.

a. Teori Permintaan
Teori permintaan menerangkan sifat dari permintaan pembeli pada suatu komoditas, serta
menerangkan hubungan antara jumlah yang diminta, harga, dan pembentukan kurva permintaan.
Suatu komoditas dihasilkan oleh produsen karena dibutuhkan oleh konsumen, dan konsumen
bersedia membelinya. Konsumen mau membeli komoditas yang mereka perlukan apabila harga
produk tersebut sesuai dengan keinginannya. Menurut Rahardja dan Manurung (2008), beberapa
faktor yang mempengaruhi permintaan barang yaitu:

1). Harga barang itu sendiri


Sifat hubungan antara permintaan dan harga dijelaskan dalam hukum permintaan. Hipotesis
hukum permintaan menyatakan bahwa semakin rendah harga suatu komoditas maka semakin
banyak jumlah komoditas tersebut yang diminta, sebaliknya semakin tinggi harga suatu komoditas
semakin sedikit komoditas tersebut diminta.
. Menurut Sugiarto (2007), hipotesis tersebut didasarkan atas asumsi:
a) Bila harga suatu komoditas turun, maka pembelian terhadap komoditas lain yang terkait
akan menurun dan menambah pembelian terhadap komoditas yang mengalami penurunan
harga tersebut. Penurunan harga suatu komoditas menyebabkan pendapatan riil para
pembeli meningkat, sehingga mendorong untuk meningkatkan pembelian.
b) Bila harga suatu komoditas naik, maka pembeli akan mencari komoditas lain yang dapat
digunakan sebagai pengganti atas komoditas yang mengalami kenaikan harga. Kenaikan
harga menyebabkan pendapatan riil pembeli berkurang, sehingga mendorong pembeli
mengurangi pembeliannya.

2). Harga barang lain yang terkait.


Keterkaitan dua macam barang dapat bersifat substitusi ataupun komplemen. Menurut
Djojodipuro (1991) barang substitusi adalah barang yang memenuhi kebutuhan yang sama.
Biasanya barang substitusi tidak mutlak dapat menggantikan satu sama lain, sehingga konsumen
dapat memilih mana yang lebih cocok untuk memenuhi kebutuhannya. Pada barang substitusi,
bila harga barang yang satu naik, dengan mengabaikan pengaruh pendapatan maka barang yang
lain akan naik pula harganya. Hal ini disebabkan kenaikan harga barang yang pertama
mengakibatkan pemindahan permintaan ke barang lain dan menaikkan harganya. Oleh karena itu
untuk barang substistusi, gerak harganya adalah searah.
3). Tingkat pendapatan perkapita.Tingkat pendapatan perkapita dapat mencerminkan daya beli.
4). Selera atau kebiasaan.
5). Jumlah penduduk.
6). Perkiraan harga dimasa mendatang.
7). Distribusi pendapatan
8). Usaha

Djojodipuro (1991) menyebutkan bahwa kurva permintaan


(Gambar 2a) menggambarkan hubungan antara jumlah barang yang diminta sebagai fungsi harga
dan menganggap variabel lainnya tetap (ceteris paribus). Pengaruh perubahan harga yang diminta
yaitu barang x terhadap jumlahnya digambarkan sebagai pergerakan sepanjang kurva permintaan
atau biasa disebut hukum permintaan. Pada Gambar 2b perubahan variabel lain seperti harga
barang lain, pendapatan dan selera digambarkan sebagai pergeseran kurva permintaan. Kurva
bergeser ke kanan jika perubahannya positif, dan bergeser ke kiri kalau perubahannya negatif.
Misal pergeseran kurva karena peningkatan pendapatan. Pada harga yang sama konsumen mau
membeli jumlah yang besar (0Qx–0Q’x) atau jumlah barang yang sama, misal 0Qx, konsumen
berani membayar harga yang lebih tinggi (0P – 0P’x).

b.Teori Penawaran
Teori penawaran menerangkan sifat para penjual dalam menawarkan komoditas yang akan
dijualnya (Sugiarto 2007). Pernyataan yang menjelaskan sifat hubungan antara harga suatu
komoditas dan jumlah komoditas tersebut yang ditawarkan oleh produsen dikenal dengan hukum
penawaran. Pada umumnya semakin tinggi harga suatu komoditas, semakin banyak jumlah
komoditas tersebut yang akan ditawarkan oleh penjual. Sebaliknya makin rendah harga suatu
komoditas makin sedikit jumlah yang ditawarkan oleh penjual. Menurut Rahardja dan Manurung
(2008), beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran barang yaitu:

1) Harga barang itu sendiri.


Sifat hubungan antara harga suatu komoditas dan jumlah penawaran komoditas tersebut
dikenal dengan hukum penawaran. Pada umumnya semakin tinggi harga suatu komoditas
semakin banyak jumlah komoditas tersebut yang akan ditawarkan oleh penjual.
2) Harga barang lain yang terkait.
3) Harga faktor produksi
4) Biaya produksi.
5) Teknologi produksi.
6) Jumlah penjual.
7) Tujuan perusahaan.
8) Kebijakan pemerintah.
Menurut Djojodipuro (1991) kurva penawaran (Gambar 3a) menunjukkan berbagai jumlah
barang yang seorang penjual bersedia menawarkan dengan berbagai harga, ceteris paribus. Dalam
keadaan ini, maka kurva tersebut menaik dari kiri bawah ke kanan atas. Kurva ini merupakan
pembatas, dimana semua yang diatasnya mungkin terjadi dan yang dibawahnya tidak. Pada setiap
tingkat harga, penjual bersedia menjual barang, tetapi mereka tidak dapat dirangsang untuk
menjual lebih. Dari segi jumlah, maka kurva penawaran menunjukkan harga minimum yang
mendorong penjual untuk menjual berbagai jumlah. Penjual mau menerima harga yang lebih
tinggi untuk jumlah tertentu, tetapi tidak lebih rendah.Pada Gambar 3b perubahan variabel lain
seperti harga barang lain, biaya produksidan teknologi produksi digambarkan sebagai pergeseran
kurva. Kurva bergeser ke kanan jika perubahannya positif, dan bergeser ke kiri kalau
perubahannya negatif. Misal pergeseran kurva karena peningkatan teknologi.

Menurut Sugiarto (2007) analisis permintaan dan penawaran merupakan alat yang penting
untuk:
a. Memahami respon harga dan kuantitas suatu komoditas terhadap perubahan variable
variabel ekonomi seperti teknologi, selera konsumen, harga komoditas lain, dan harga
faktor produksi.
b. Menganalisis interaksi yang kompetitif antara penjual dan pembeli dalam menghasilkan
harga dan kuantitas suatu komoditas.
c. Menunjukkan kebebasan yang diberikan pasar kepada konsumen dan produsen.
d. Menganalisis efek berbagai intervensi kebijakan pemerintah dipasar, seperti pengendalian
harga, kuota, pajak, subsidi, dan lain-lain.

2.2. Teori penawaran dan permintaan


Dalam ilmu ekonomi, adalah penggambarkan atas hubungan-hubungan di pasar, antara
para calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model penawaran dan permintaan digunakan
untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk
melakukan analisa ekonomi mikro terhadap perilaku para pembeli dan penjual, serta interaksi
imereka di pasar. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagabi model dan teori ekonomi
lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan
berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang
ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomiantara harga dan kuantitas.
Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat mengubah
keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari
permintaan atau penawaran.
2.3. Pengertian Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan untuk dibeli atau dimiliki pada berbagai
tingkat harga yang berlaku di pasar dan waktu tertentu.
Permintaan dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam:
2.1.1. Permintaan absolut (absolut demand).
Permintaan absolut adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa baik yang bertenaga
beli/berkemampuan membeli, maupun yang tidak bertenaga beli.
2.1.2. Permintaan efektif (effective demand)
Permintaan efektif adalah permintaan terhadap barang dan jasa yang disertai kemampuan membeli.

2.4. Hukum Permintaan


Hukum permintaan tidak berlaku mutlak, tetapi bersifat tidak mutlak dan dalam keadaan cateris paribus
(faktor-faktor lain dianggap tetap). Hukum permintaan
“apabila harga mengalami penurunan, maka jumlah permintaan akan naik/bertambah, dan sebaliknya
apabila harga mengalami kenaikan, maka jumlah permintaan akan turun/berkurang.”

Dalam hukum permintaan, jumlah suatu barang akan berbanding terbalik dengan tingkat harga barang
tersebut. Kenaikan harga barang akan menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang di minta, hal ini
dikarenakan daya tarik untuk membeli semakin menurun yang disebabkan oleh mahalnya harga jual barang
tersebut.
Faktor-faktor lain yang tidak berubah antara lain pendapatan, selera, harga barang substitusi atau
komplementer, jumlah penduduk. Hukum permintaan tidak berlaku pada barang-barang tertentu yaitu
barang inferior, barang prestise, barang spekulasi
Contoh hukum permintaan pada saat ini :
1. Ketika harga kedelai semakin tinggi, pengusaha tempe tahu cenderung beralih menggunakan
kedelai yang lebih rendah jenisnya, bahkan ada pengusaha yang sampai gulung tikar karena tidak
sanggup membeli bahan baku pembuatan tempe dan tahu tersebut.
2. Begitu pula dengan naiknya harga bawang, mahalnya harga bawang berdampak pada kurangnya
minat ibu rumah tangga untuk membeli banyak bumbu dapur yang satu ini.

2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan


1. Selera
2. Apabila selera konsumen terhadap suatu barang dan jasa tinggi, maka akan diikuti dengan
permintaan jumlah barang dan jasa yang meningkat, demikian sebaliknya.
3. Contoh : Permintaan konsumen terhadap smartphone sedang meningkat, seperti Blackberry,
iphone, Android, tablet. Bahkan kita bisa menjumpai konsumen yang mempunyai lebih dari-
1 barang berteknologi tinggi di jaman sekarang ini.
4. Pendapatan konsumen
5. Semakin tinggi pendapatan seseorang, semakin tinggi juga daya beli nya, begitu pula sebaliknya.
6. Contoh : Orang yang pendapatannya tinggi, kebutuhannya akan semakin banyak pula. Seperti
penyanyi Syahrini, kebutuhannya sangatlah banyak, mulai dari kebutuhan kostum panggung,
kebutuhan perawatan diri, serta kebutuhan lain yang menunjang penampilannya.
7. Harga Barang Jasa Pengganti / Pelengkap
8. Adanya barang pengganti akan berpengaruh terhadap jumlah permintaan. Pada saat harga barang naik, jika ada barang
pengganti maka jumlah permintaan akan dipengaruhinya.
9. Contoh : Kompor dan minyak tanah adalah salah satu yang saling melengkapi. Jika harga minyak
tanah terus menerus naik, maka konsumen akan beralih menggunakan kompor dan gas yang
harganya relatif stabil.
10. Intensitas Kebutuhan Konsumen
11. Mendesak/tidaknya atau penting tidaknya kebutuhan seseorang terhadap barang/ jasa,
mempengaruhi jumlah permintaan. Kebutuhan primer, lebih penting dibanding kebutuhan
sekunder. Kebutuhan sekunder lebih penting dibanding tertier, sehingga pengaruhnya terhadap
jumlah permintaan berbeda.
12. Contoh : Menjelang lebaran kebutuhan seperti daging, ketupat dan pakaian jumlah permintaannya
akan meningkat di banding dengan hari-hari biasa.
13. Pendapatan masyarakat
14. Pendapatan masyarakat mencerminkan daya beli masyarakat. Tinggi/rendahnya pendapatan
masyarakat akan mempengaruhi kualitas maupun kuantitas permintaan
15. Distribusi Pendapatan
16. Makin merata pendapatan, maka jumlah permintaan semakin meningkat, sebaliknya pendapatan
yang hanya diterima/dinikmati oleh kelompok tertentu, maka secara keseluruhan jumlah
permintaan akan turun.
17. Pertambahan penduduk
18. Jumlah penduduk akan mempengaruhi jumlah permintaan. Makin banyak penduduk, maka jumlah
permintaan akan meningkat.

2.6. Fungsi Permintaan


Fungsi permintaan dalam ilmu ekonomi adalah sebuah fungsi yang menunjukan hubungan antara harga
barang dengan jumlah barang yang diminta oleh masyarakat. “Fungsi Permintaan” berasal dari dua kata,
yaitu fungsi dan permintaan. Fungsi adalah ketergantungan suatu variabel dengan variabel lainnya. Fungsi
secara umum ditulis y = F(x). Secara grafik, digambarkan dengan y = sumbu vertikal, x = sumbu horizontal
dan F menyatakan ketergantungan y terhadap x. Sedangkan permintaan adalah banyaknya barang dan jasa
yang dibutuhkan masyarakat.
Dalam ilmu ekonomi, fungsi permintaan ditulis sebagai p = F(q). Dimana p, garis vertikal,
adalah Price (harga barang), dan q, garis horizontal, adalah Quantity of Goods (Banyaknya barang),
dan F menyatakan ketergantungan antara harga dengan jumlah barang.
Fungsi permintaan memiliki beberapa sifat khusus, di antaranya:
Fungsi permintaan bersifat negatif. Artinya, jika nilai p bertambah, maka nilai q akan berkurang, begitu
juga sebaliknya. Hingga suatu saat nilai p akan menyentuh titik tertinggi (harga maksimal), titik q akan
menyentuh titik terendah (barang tidak ada), sebaliknya, q akan menjadi barang bebas jika titik p mencapai
titik terendahnya (harga 0 atau gratis).
Grafik fungsi linear dan kurva
Kurva ini menggambarkan hubungan fungsional antara harga dan jumlah barang yang diminta. Kurva ini
menurun dari kiri atas ke kanan bawah yang berarti bahwa makin rendah harga (P), makin banyak jumlah
yang diminta (Q). Mengapa demikian, karena:
1. Orang yang mula-mula tak mampu membeli, dengan harga turun maka menjadi mampu membeli
atau dari pembeli potensiil menjadi pembeli riil.
2. Orang yang tadinya membeli barang lain karena tingkat kemampuannya, sekarang menjadi
membeli karena mampu.
3. Titik titik pada fungsi permintaan tidak dapat memiliki nilai negatif dan tidak mungkin bernilai tak
terhingga (~), ini berarti fungsi permintaan selalu terletak di kuadran I.
4. Fungsi permintaan bisa berbentuk linier atau kurva.
5. Fungsi permintaan memiliki fungsi satu-satu, artinya, satu titik p hanya untuk satu titik q, begitu
juga sebaliknya. Misalnya, pada tingkat harga (p) Rp. 800,00, jumlah barang (q) yang diminta
adalah 40 unit; pada tingkat harga Rp. 200,00 jumlah barang yang diminta naik menjadi 100 unit.
Berdasarkan keterangan tersebut di atas dapat dibuat kurva yang menunjukkan jumlah barang yang akan
dibeli pada berbagai tingkat harga sebagai berikut:

Harga Jumlah yang dibeli

Rp. 200,00 100 unit


Rp. 300,00 90 unit
Rp. 400,00 80 unit
Rp. 500,00 70 unit
Rp. 600,00 60 unit
Rp. 700,00 50 unit
Rp. 800,00 40 unit

2.7. Pergeseran Kurva Permintaan


Kurva permintaan digambarkan dengan anggapan cateris paribus, masih ingatkan, apa artinya? Jika faktor-
faktor lain berubah, maka kurva permintaan juga akan mengalami perubahan/pergeseran.
Kurva permintaan dapat berubah karena:
1. Perubahan Harga
Perubahan harga mengakibatkan perubahan permintaan, yaitu:
a. Jika harga naik, maka jumlah permintaan akan berkurang. Kurva akan bergeser ke kiri.
b. Jika harga turun, maka jumlah permintaan akan naik. Kurva akan bergeser ke kanan.

Contoh 1:
Pergeseran kurva permintaan akibat dari perubahan harga.
Pada saat harga Rp.30,00 jumlah permintaan 50 unit. Harga naik menjadi Rp.40,00 jumlah permintaan
turun menjadi 30 unit. Pada saat harga turun menjadi Rp.20,00, maka permintaan meningkat menjadi 70
unit.

2. Perubahan Pendapatan Masyarakat


Pendapatan masyarakat akan mengakibatkan perubahan permintaan.
a. Jika pendapatan masyarakat naik, maka jumlah permintaan akan bertambah dan kurva permintaan akan
bergeser ke kanan.
b. Jika pendapatan masyarakat turun, maka jumlah permintaan akan berkurang, dan kurva permintaan akan
bergeser ke kiri.
Contoh 2:
Pergeseran kurva permintaan akibat dari perubahan pendapatan masyarakat.
Pendapatan masyarakat mula-mula Rp.30,00 jumlah yang diminta 40 unit. Pendapatan meningkat Rp.40,00
jumlah permintaan naik menjadi 50 unit. Pendapatan turun menjadi Rp.20,00 jumlah permintaan menjadi
30 unit.
Dari data-data yang menunjukkan perubahan berikut, cobalah buatkan kurvanya. Pada saat harga
Rp.550,00 jumlah unit yang diminta sebesar 950 unit. Harga naik menjadi Rp.700,00 jumlah unit yang
diminta turun menjadi 750 unit. Pada saat harga turun dari Rp.550,00 menjadi Rp.350,00 jumlah yang
diminta naik menjadi 1.300 unit.
2.8. Pengertian Penawaran

Penawaran adalah jumlah barang atau komoditi yang akan diproduksi dan ditawarkan untuk dijual dalam
rangka memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.

2.9.Hukum Penawaran

“Bila tingkat harga naik, maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik,
Bila tingkat harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan turun“

Dalam hukum penawaran, semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak.
Sebaliknya, semakin rendah harga barang, jumlah yang ditawarkan semakin sedikit juga.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Study Kasus


1. Hukum Permintaan dan Penawaran
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
3. Harga Pasar

3.2 Pembahasan
A. Hukum Permintaan dan Penawaran
Hukum permintaan adalah makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang
diminta dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang makin banyak jumlah barang yang
diminta. Adanya kenaikan permintaan menyebabkan kenaikan harga pada harga ekuilibrium
maupun kuantitas ekuilibrium. Penurunan permintaan akan menyebabkan penurunan harga
ekuilibrium maupun kuantitas ekuilibrium.
Hukum penawaran adalah makin tinggi harga suatu barang, makin banyak jumlah barang yang
ditawarkan oleh para penjual dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang, makin sedikit
jumlah barang yang ditawarkan. Kenaikan harga penawaran akan menyebabkan penurunan harga
ekuilibrium dan menyebabkan kenaikan kuantitas ekuilibrium. Penurunan penawaran
menyebabkan kenaikan harga ekuilibrium dan menyebabkan penurunan kuantitas ekulibrium
Kurva permintaan adalah suatu kurve yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu
barang dan jumlah barang tersebut yang diminta oleh para pembeli. Kurve permintaan dibuat
berdasarkan data riil di masyarakat tentang jumlah permintaan suatu barang pada berbagai tingkat
harga, yang disajikan dalam bentuk table.
Kurva penawaran adalah garis yang menghubungkan titik-titik pada tingkat harga dengan jumlah
barang/jasa yang ditawarkan. Kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas yang
menunjukkan bahwa jika harga barang tinggi, para penjual atau produsen akan menjual dalam
jumlah yang lebih banyak. Di bawah ini gambar kurva permintaan dan penawaran dengan data
yang ada.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran

A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan


1. Perilaku Konsumen atau Selera Konsumen.
2. Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun
mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.
3. Ketersediaan dan Harga Barang Sejenis Pengganti dan Pelengkap.
4. Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan
turun permintaannya.
5. Pendapatan atau Penghasilan Konsumen.
6. Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia
inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit
pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.
7. Perkiraan Harga di Masa Depan.
8. Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli
ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
9. Banyaknya atau Intensitas Kebutuhan Konsumen
10. Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat
laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain
sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran

1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan.


2. Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat
produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing
dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih
bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
3. Tujuan Perusahaan.
4. Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan
menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi.
Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan
harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan
rendah untuk menarik minat konsumen.
5. Pajak.
6. Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan
menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
7. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap.
8. Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan
ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan,
akhirnya penawaran pun dikurangi.
9. Prediksi / perkiraan harga di masa depan.
10. Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri
dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih
banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.

Harga Pasar

A. Pengertian Harga
Istilah harga biasa digunakan dalam kegiatan tukar menukar. Untuk menyatakan harga sesuatu
barang digunakan satuan uang. Dengan demikian Pengertian Harga adalah nilai suatu barang yang
dinyatakan dalam satuan uang. Tidak setiap barang memiliki harga, hanya barang ekonomi sajalah
yang memiliki harga sebab untuk memperolehnya memerlukan pengorbanan yang menyebabkan
adanya penawaran adalah faktor kelangkaan atau kejarangan. Sehingga barang itu memiliki harga
karena barang itu di satu pihak berguna dan di pihak lain barang itu jumlahnya terbatas atau
langka. Sesuai dengan istilahnya, disebut hanya keseimbangan sebab pada harga tersebut akan
terjadi keseimbangan antara jumlah barang yang diminta (dibeli) dengan barang yang ditawarkan
(dijual). Hanya keseimbangan itu terjadi karena adanya interaksi antara pembeli dengan
mengadakan permintaan dan penjual dengan mengadakan penawaran di pasar.

B. Harga Keseimbangan
Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibriumadalah harga yang terbentuk
pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas
keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual
(produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika
keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi
patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
Untuk menentukan keadaan keseimbangan pasar kita dapat menggabungkan tabel permintaan dan
tabel penawaran menjadi tabel permintaan dan penawaran. Keadaan keseimbangan pasar dapat
ditentukan dengan menggabungkan kurve permintaan dan kurve penawaran menjadi kurve
permintaan dan penawaran. Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu
dengan memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau
simultan.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Hukum permintaan dalam ekonomi menyebutkan makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit
jumlah barang yang diminta dan sebaliknya makin rendah harga suatu barang makin banyak
jumlah barang yang diminta. Sepertinya dalil hukum permintaan itu tidak berlaku pada saat bulan
Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul fitri. Meskipun harga-harga melangit, masyarakat tetap
bersemangat untuk mencukupi kebutuhannya, terutama kebutuhan pangan.

4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya,sebaiknya para penjual tidak
memainkan harga dan sengaja “membuat” suatu barang terlihat langka sehingga membuat
masyarakat mer

Anda mungkin juga menyukai